Anda di halaman 1dari 11

IMPLEMENTASI PENAWARAN PRODUK ASURANSI

KONVENSIONAL DAN SYARIAH MENURUT UU NO. 40


TAHUN 2014 TENTANG PERASURANSIAN

Dosen pengampu :
……………..

Disusun oleh :

Amiratul Aulia Hanifah 1111210287

Andher Brana Meliala

Warih Ayu Indah

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................

A. Latar Belakang.............................................................................................................

B. Rumusan Masalah.......................................................................................................

C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................

A. Implementasi Usaha PT Asuransi Konvensional Dalam Memberikan


Penawaran Produknya Kepada Pemegang Polis....................................................................

1. Pengertian Asuransi Konvensional......................................................2

2. Asuransi Kecelakaan Pengusaha Dan Karyawan PT Bumiputera...3

3. Penawaran Produk Asuransi Kecelakaan Pengusaha Dan


Karyawan Kaitannya Dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2014
Tentang Perasuransian..................................................................................5

1. Pengertian Asuransi Konvensional......................................................7

2. Asuransi Kecelakaan Diri PT Bumiputera Syarian...........................7

3. Penawaran Produk Asuransi Kecelakaan Diri Kaitannya Dengan


Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian....................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi usaha PT Asuransi Konvensional dalam
memberikan penawaran produknya kepada pemegang polis, khususnya
terkait dengan asuransi kecelakaan pengusaha dan karyawan PT
Bumiputera, sejalan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 Tentang
Perasuransian?
2. Bagaimana implementasi usaha PT Asuransi Syariah dalam memberikan
penawaran produknya kepada pemegang polis, terutama terkait dengan
asuransi kecelakaan diri PT Bumiputera Syariah, sejalan dengan Undang-
Undang No. 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian?

C. Tujuan Penelitian

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Implementasi Usaha PT Asuransi Konvensional Dalam Memberikan

Penawaran Produknya Kepada Pemegang Polis

1. Pengertian Asuransi Konvensional


Asuransi konvensional dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang,
antara lain:

a. Sudut pandang ekonomi: Asuransi adalah suatu metode untuk


mengurangi risiko dengan cara memindahkan dan mengombinasikan
ketidakpastian akan kerugian keuangan.
b. Sudut pandang hukum: Asuransi adalah kontrak pertanggungan
risiko antara tertanggung dan penanggung. Penanggung berjanji
untuk membayar kerugian yang disebabkan oleh risiko yang
ditanggung kepada tertanggung.1

Pada asuransi konvensional, keuntungan sudah dapat diprediksi


sebelumnya berdasarkan perhitungan suku bunga yang telah ditetapkan
sebelumnya. Meskipun ada risiko kerugian dari kegiatan bisnis yang
dilakukan, salah satu pihak tetap akan menerima hasil sesuai dengan suku
bunga yang telah ditetapkan. Sistem ini tidak mengenal konsep bagi rugi
jika salah satu pihak mengalami kegagalan dalam bisnis. Biasanya, sistem
bunga atau riba diterapkan dalam asuransi konvensional.2

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian timbal balik di


mana kedua belah pihak memiliki kewajiban yang sepadan. Pihak yang
bertanggung jawab harus membayar premi yang ditentukan oleh
penanggung, sementara penanggung memiliki kewajiban untuk mengganti
kerugian yang dialami tertanggung. Keuntungan atau profit yang diperoleh
perusahaan asuransi konvensional, termasuk dari hasil surplus,
1
Elex, Asuransi Syariah, (Yogyakarta : Elex Media Komputindo, 2006),hlm.10
2
Elex, Asuransi Syariah,...hlm.12

2
underwriting, komisi reasuransi, dan hasil investasi, menjadi milik
perusahaan sepenuhnya.3 Menurut Pasal 255 KUHD, semua asuransi atau
pertanggungan harus dibuat secara tertulis dengan suatu dokumen yang
disebut polis, yang merupakan isi dari perjanjian asuransi.4

2. Asuransi Kecelakaan Pengusaha Dan Karyawan PT Bumiputera


Asuransi Kecelakaan Pengusaha dan Karyawan PT Bumiputera
merupakan salah satu bentuk perlindungan yang penting bagi para pekerja
dan pengusaha. Program ini memberikan jaminan keamanan finansial
dalam situasi yang tidak terduga, seperti kecelakaan yang bisa terjadi
dalam lingkungan kerja maupun di luar jam kerja. Dalam lingkungan kerja
yang penuh risiko, seperti di pabrik atau konstruksi, asuransi kecelakaan
ini menjadi lebih penting lagi untuk melindungi karyawan dan pengusaha
dari kemungkinan kerugian yang dapat timbul akibat kecelakaan.

PT Bumiputera sebagai penyedia program asuransi ini memberikan


berbagai macam manfaat yang dapat mengurangi beban finansial yang
mungkin timbul akibat kecelakaan. Manfaat tersebut meliputi santunan
untuk cacat tetap atau sementara, biaya perawatan medis, dan bahkan
santunan kematian. Dengan demikian, asuransi kecelakaan ini tidak hanya
memberikan perlindungan kepada individu, tetapi juga memberikan
ketenangan pikiran kepada keluarga dan perusahaan tempat mereka
bekerja.

Program perlindungan asuransi kecelakaan, seperti yang


ditawarkan oleh AJB Bumiputera 1912, memiliki peran penting dalam
memberikan santunan kepada tertanggung jika terjadi kecelakaan dalam
periode asuransi. Kematian atau cacat permanen akibat kecelakaan dapat
memberikan dampak yang signifikan, baik bagi keluarga maupun
perusahaan tempat tertanggung bekerja. Bagi keluarga, kehilangan anggota

3
Muhammad Syakir Saula, Asuransi Syariah : life and general : konsep dan sistem operasional,
(Yogyakarta : Gema Insani, 2004),hlm.27
4
Tim Visi Yustisia, KUHD : Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, (Jakarta : Visi Media,
2014),hlm.107

3
keluarga bisa berarti kehilangan sumber penghasilan utama atau
pendukung keluarga, yang dapat mengganggu kesejahteraan keluarga
secara keseluruhan. Sedangkan bagi perusahaan, kehilangan karyawan
yang terampil bisa berarti kehilangan aset berharga yang sulit digantikan,
serta memerlukan proses perekrutan dan biaya pelatihan yang tidak sedikit
untuk menggantikan posisi tersebut.

Dalam menghadapi risiko finansial yang mungkin timbul akibat


kematian atau cacat permanen karena kecelakaan, program perlindungan
asuransi menjadi pilihan yang bijaksana bagi seorang pimpinan yang
peduli terhadap karyawan atau anggota keluarganya. Program asuransi
seperti Asuransi Jiwa Kumpulan Mitra Kecelakaan Diri memberikan
perlindungan murni terhadap risiko kecelakaan dalam jangka waktu satu
tahun.

Dalam konteks asuransi kecelakaan, kecelakaan diartikan sebagai


peristiwa yang tidak terduga, terjadi secara tiba-tiba, tanpa peringatan,
yang menyebabkan peserta mengalami cacat fisik atau meninggal dunia,
sebagai akibat dari tindakan yang diambil oleh pihak lain, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kejadian yang dianggap sebagai
kecelakaan dalam asuransi kecelakaan diri meliputi keracunan, musibah
mendadak seperti kapal karam, serta tindakan penganiayaan atau serangan
oleh pihak ketiga tanpa adanya kesalahan dari peserta.

Manfaat yang diberikan oleh program asuransi kecelakaan ini


meliputi pembayaran uang pertanggungan kepada pemegang polis jika
peserta meninggal dunia akibat kecelakaan, pembayaran santunan cacat
tetap total atau sebagian, serta santunan biaya pengobatan akibat
kecelakaan. Manfaat asuransi yang ditawarkan dapat beragam, mulai dari
risiko A (kematian), risiko AB (cacat tetap total atau sebagian), hingga
risiko ABD (biaya pengobatan). Premi asuransi dapat ditetapkan sebagai

4
nilai nominal atau yang terkait dengan gaji, dan cara pembayaran premi
untuk program asuransi Mitra Kecelakaan Diri adalah secara tunggal.5

Namun, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta,


yaitu dalam kondisi sehat secara jasmani dan rohani, serta tidak sedang
menjalani perawatan medis. Dengan demikian, program perlindungan
asuransi kecelakaan menjadi solusi yang tepat untuk mengantisipasi risiko
kecelakaan yang bisa terjadi pada setiap individu.

3. Penawaran Produk Asuransi Kecelakaan Pengusaha Dan Karyawan


Kaitannya Dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 Tentang
Perasuransian
Penawaran Produk Asuransi Kecelakaan Pengusaha dan Karyawan
PT Bumiputera merupakan bagian penting dalam menjalankan usaha
perasuransian, yang diatur oleh Undang-Undang No. 40 Tahun 2014
tentang Perasuransian. Asuransi kecelakaan ini memberikan perlindungan
terhadap risiko kecelakaan yang bisa terjadi dalam lingkungan kerja
maupun di luar jam kerja, sehingga memberikan jaminan keamanan
finansial bagi para pekerja dan pengusaha.

Pasal 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 Tentang


Perasuransian mendefinisikan asuransi sebagai perjanjian antara
perusahaan asuransi dan pemegang polis. Perjanjian ini menjadi dasar bagi
penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena
kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang
tidak pasti.

5
Program Asuransi Kecelakaan Pengusaha dan Karyawan PT Bumiputera, diakses pada 26 Maret
2024, dari
https://www.bumiputera.com/products/product/group_life_insurance/accident_insurance/0.

5
Sementara itu, Pasal 2 Undang-Undang tersebut mengatur tentang
ruang lingkup usaha perasuransian. Perusahaan asuransi umum diizinkan
untuk menyelenggarakan usaha asuransi umum, termasuk lini usaha
asuransi kesehatan dan lini usaha asuransi kecelakaan diri. Hal ini
mengindikasikan bahwa program Asuransi Kecelakaan Pengusaha dan
Karyawan PT Bumiputera, yang merupakan bagian dari usaha asuransi
umum, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang tersebut.

Dengan demikian, penawaran produk asuransi kecelakaan oleh PT


Bumiputera kepada pengusaha dan karyawan sejalan dengan Undang-
Undang No. 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian. Program ini tidak
hanya memberikan perlindungan terhadap risiko kecelakaan, tetapi juga
memenuhi ketentuan yang diatur dalam undang-undang tersebut terkait
dengan ruang lingkup usaha perasuransian.

Menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 tentang


Perasuransian, asuransi adalah perjanjian antara perusahaan asuransi dan
pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh
perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk memberikan penggantian
kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan,
biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang
polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.

Perusahaan asuransi umum, seperti PT Bumiputera,


menyelenggarakan Usaha Asuransi Umum, termasuk lini usaha asuransi
kesehatan dan lini usaha asuransi kecelakaan diri. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang yang mengatur bahwa perusahaan asuransi umum hanya
dapat menyelenggarakan usaha asuransi umum dan usaha reasuransi untuk
risiko perusahaan asuransi umum lainnya. Sedangkan perusahaan asuransi
jiwa hanya dapat menyelenggarakan Usaha Asuransi Jiwa, termasuk lini
usaha anuitas, lini usaha asuransi kesehatan, dan lini usaha asuransi
kecelakaan diri.

6
Dengan adanya Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 tentang
Perasuransian, maka program perlindungan asuransi kecelakaan seperti
yang ditawarkan oleh PT Bumiputera harus sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan dalam undang-undang tersebut. Hal ini
penting untuk memastikan bahwa perlindungan yang diberikan oleh
perusahaan asuransi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, serta
memberikan kepastian hukum bagi kedua belah pihak, baik perusahaan
asuransi maupun pemegang polis.

B. Implementasi Usaha Pt Asuransi Syariah Dalam Memberikan Penawaran


Produknya Kepada Pemegang Polis

1. Pengertian Asuransi Konvensional


2. Asuransi Kecelakaan Diri PT Bumiputera Syarian
3. Penawaran Produk Asuransi Kecelakaan Diri Kaitannya Dengan
Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

8
DAFTAR PUSTAKA
Elex. (2006). Asuransi Syariah. Yogyakarta: Elex Media Komputindo.

Muhammad Syakir Saula. (2004). Asuransi Syariah: Life and General: Konsep
dan Sistem Operasional. Yogyakarta: Gema Insani.

Tim Visi Yustisia. (2014). KUHD: Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.


Jakarta: Visi Media.

Program Asuransi Kecelakaan Pengusaha dan Karyawan PT Bumiputera. Diakses


pada 26 Maret 2024, dari
https://www.bumiputera.com/products/product/group_life_insurance/accid
ent_insurance/0.

Anda mungkin juga menyukai