Disusun oleh:
Kelompok 6 AKS-6F
SEMESTER 6
JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
MEI 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, hidayah, dan karunia-Nya. Sholawat serta salam selalu tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari jalan
jahiliyah menuju jalan Islamiyah. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Forensik dengan judul “PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) Kasus Gagal Bayar hingga Dugaan Korupsi”. Melalui
kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menempuh pendidikan di lembaga ini.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Ibu Dyah Pravitasari, S.E., M.S.A., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Syariah.
4. Ibu Fia Rahma, S.E., M.S.A., Ak., selaku Dosen Mata Kuliah Akuntansi
Forensik yang telah membimbing untuk kesempurnaan makalah ini.
5. Dan kepada semua pihak yang telah begitu banyak membantu namun tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Tim Penulis
i
i
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..................................................................................................9
B. Saran .............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
benchmack yang cermat (new product development). Sumber daya dan energi
perusahaan juga difokuskan pada berbagai lini penting agar dapat
meningkatkan level produktivitas kinerja sehingga mampu mendorong
pencapaian target. Apek pemasaran sebagai garda depan penjualan didukung
melalui kegiatan promosi yang dilakukan sejalan dengan peningkatan
kualifikasi, keahlian dan jumlah agen untuk menguatkan penetrasi ke wilayah
dan segmen yang belum tergarap optimal. Jiwasraya juga telah
melakukan investasi yang serius untuk meningkatkan kapasitas kinerja dari sisi
teknologi informasi sehingga mampu memberikan dampak yang signifikan
pada percepatan, kehandalan dan keakuratan pelayanan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kasus Jiwasraya disebut-sebut bermula pada 2002. Saat itu, BUMN asuransi
itu dikabarkan sudah mengalami kesulitan. Namun, berdasarkan catatan BPK,
Jiwasraya telah membukukan laba semu sejak 2006. Alih-alih memperbaiki kinerja
perusahaan dengan mempertimbangkan saham berkualitas, Jiwasraya justru
menggelontorkan dana sponsor untuk klub sepak bola dunia, Manchester City, pada
2014. Kemudian pada tahun 2015, Jiwasraya meluncurkan produk JS Saving Plan
dengan cost of fund yang sangat tinggi di atas bunga deposito dan obligasi.
Sayangnya, dana tersebut kemudian diinvestasikan pada instrumen saham dan
reksadana yang berkualitas rendah. Pada 2017, Jiwasraya kembali memperoleh
opini tidak wajar dalam laporan keuangannya. Padahal, saat ini Jiwasraya mampu
membukukan laba Rp 360,3 miliar. Opini tidak wajar itu diperoleh akibat adanya
kekurangan pencadangan sebesar Rp 7,7 triliun. Berlanjut ke tahun 2018, Jiwasraya
akhirnya membukukan kerugian unaudited sebesar Rp 15,3 triliun. Pada September
2019, kerugian menurun jadi Rp 13,7 triliun. Kemudian pada November 2019,
3
Jiwasraya mengalami negative equity sebesar Rp 27,2 triliun. Disebutkan
sebelumnya, kerugian itu terutama terjadi karena Jiwasraya menjual produk saving
plan dengan cost of fund tinggi di atas bunga deposito dan obligasi. Apalagi
berdasarkan catatan BPK, produk saving plan merupakan produk yang memberikan
kontribusi pendapatan tertinggi sejak tahun 2015.
Adapun dalam kurun waktu 2010-2019, BPK telah dua kali melakukan
pemeriksaan atas Jiwasraya, yaitu Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT)
tahun 2016 dan pemeriksaan investigatif pendahuluan tahun 2018. Dalam
investigasi tahun 2016, BPK mengungkapkan 16 temuan terkait dengan
pengelolaan bisnis, investasi, pendapatan, dan biaya operasional tahun 2014-2015.
Temuan tersebut mengungkapkan, Jiwasraya kerap berinvestasi pada saham
gorengan, seperti TRIO, SUGI, dan LCGP. Lagi-lagi, investasi tak didukung oleh
kajian usulan penempatan saham yang memadai. Pada tahun 2016 pula, Jiwasraya
telah diwanti-wanti berisiko atas potensi gagal bayar dalam transaksi investasi
dengan PT Hanson Internasional. Ditambah, Jiwasraya kurang optimal dalam
mengawasi reksadana yang dimiliki.
4
reksadana di antaranya memiliki porsi di atas 90 persen. Sayang, Agung tak
menyebutkan nama 20 reksadana tersebut. Yang jelas, sebagian besar reksadana
berkualitas rendah.
Lebih lanjut, BPK juga mendapat permintaan dari Komisi XI DPR RI dengan
surat Nomor PW/19166/DPR RI/XI/2019 tanggal 20 November 2019 untuk
melakukan PDTT lanjutan atas permasalahan itu. Selain DPR, BPK juga diminta
oleh Kejaksaan Agung untuk mengaudit kerugian negara. Permintaan itu
dilayangkan melalui surat tanggal 30 Desember 2019. Kasus masih berlanjut, BPK
pun saat ini tengah melakukan dua pekerjaan, yaitu melakukan investigasi untuk
memenuhi permintaan DPR dan menindaklanjuti hasil investigasi pendahuluan.
Sekaligus menghitung kerugian negara atas permintaan Kejagung. BPK dan
Kejagung berjanji, dalam kurun waktu dua bulan pihaknya akan mengungkap
pelaku yang terlibat, institusi yang terlibat, dan angka pasti kerugian negara.1
B. PELAKU
1
Fika Nurul Ulya, “Simak, Ini Kronologi Lengkap Kasus Jiwasraya Versi BPK”, dalam
https://money.kompas.com/read/2020/01/09/063000926/simak-ini-kronologi-lengkap-kasus-
jiwasraya-versi-bpk?page=all, diakses 11 Mei 2022
5
Majelis Hakim sidang Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan hukuman
maksimal yakni pidana penjara seumur hidup dan denda kepada Hary Prasetyo,
Hendrisman Rahim, Syahmirwan, dan Joko Hartono Tirto. Sementara itu, untuk
terdakwa Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat selain pidana penjara seumur
hidup dan denda, mereka juga harus mengembalian uang kerugian masing-masing
Rp 6,078 triliun untuk Bentjok dan Rp 10,72 triliun untuk Heru.2
C. TINDAKAN
1. Hukum
2
Syahrizal Sidik, “Ketok Palu, Ini Vonis Lengkap 6 Terdakwa Kasus Jiwasraya”, dalam
https://www.cnbcindonesia.com/market/20201027095538-17-197347/ketok-palu-ini-vonis-
lengkap-6-terdakwa-kasus-jiwasraya, diakses 11 Mei 2022
6
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20
tahun dan denda paling sedikit Rp200.000.000 dan paling banyak
Rp1.000.000.000".
2. Dakwaan subsider meliputi Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-undang Nomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor
20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55
ayat (1) ke-1 KUHP.
Pasal 3 tersebut berbunyi: "Setiap orang yang dengan tujuan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 tahun dan
paling lama 20 tahun dan atau denda paling sedikit Rp50.000.000 dan
paling banyak Rp1.000.000.000".3
Adapun putusan Mahkamah Agung ini, yaitu Heru Hidayat dan Benny
Tjokcrosaputro dijatuhi hukuman pidana seumur hidup, serta pidana tambahan
berupa denda uang pengganti senilai Rp10,78 triliun (Heru) dan Rp6,078
triliun (Benny). Sementara itu, terpidana lainnya seperti Syahmirwan, Hary
Prasetyo, Hendrisman Rahim, dan Joko Hartono Tirto dijatuhi pidana penjara
selama 20 tahun serta denda senilai Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan.4
3
Yuwono Triatmodjo, “Tersangka Korupsi Jiwasraya Dikenakan Pasal dengan Ancaman Maksimal
20 Tahun”, dalam https://insight.kontan.co.id/news/tersangka-korupsi-jiwasraya-dikenakan-pasal-
dengan-ancaman-penjara-maksimal-20-tahun/amp, diakses pada 10 mei 2022
4
Nila Chrisna Yulika, “Kasus Jiwasraya Inkrah Kejagung Eksekusi Putusan MA”, dalam
https://m.liputan6.com/news/read/4641308/kasus-jiwasraya-inkrah-kejagung-eksekusi-putusan-
ma-terhadap-6-terpidana, diakses 10 mei 2022
7
2. Non Hukum
Gagal bayar hingga dugaan korupsi yang terjadi pada PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) tak lepas dari pelaku atau tersangka yang melakukan tindakan fraud
(kecurangan). Temuan yang terkait dengan pengelolaan bisnis, investasi,
pendapatan, dan biaya operasional merupakan salah satu bentuk dari Financial
Statement Fraud (penipuan laporan keuangan). Yang dimana tersangka atau pelaku
melibatkan penipuan yang disengaja dan upaya penyembunyian. Penipuan laporan
keuangan dapat disembunyikan melalui pemalsuan dokumen termasuk manipulasi.
5
Abdillah M Marzuki, “Polemik Kasus Jiwasraya-Asabri bisa Ganggu Pemulihan Ekonomi
Nasional”, dalam https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/424338/polemik-kasus-
jiwasraya-asabri-bisa-ganggu-pemulihan-ekonomi-nasional, diakses 12 Mei 2022
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Sidik, Syahrizal. 2020. “Ketok Palu, Ini Vonis Lengkap 6 Terdakwa Kasus
Jiwasraya”. dalam
https://www.cnbcindonesia.com/market/20201027095538-17-
197347/ketok-palu-ini-vonis-lengkap-6-terdakwa-kasus-jiwasraya.
diakses 11 Mei 2022.
Ulya, Fika Nurul. 2020. “Simak, Ini Kronologi Lengkap Kasus Jiwasraya Versi
BPK”. dalam
https://money.kompas.com/read/2020/01/09/063000926/simak-ini-
kronologi-lengkap-kasus-jiwasraya-versi-bpk?page=all. diakses 11 Mei
2022.
10