Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)


(Kasus Gagal Bayar hingga Dugaan Korupsi)
Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“AKUNTANSI FORENSIK”
Dosen Pengampu:
Fia Rahma, S.E., M.S.A., Ak.

Disusun oleh:
Kelompok 6 AKS-6F

1. ERIK KUSTIANTO FAIZIN (12403193241)


2. WAHYU NURUTAMI (12403193245)
3. JIHAN FAHERA ADELIA (12403193248)
4. NIDIA KUMALA (12403193249)

SEMESTER 6
JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
MEI 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, hidayah, dan karunia-Nya. Sholawat serta salam selalu tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari jalan
jahiliyah menuju jalan Islamiyah. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Forensik dengan judul “PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) Kasus Gagal Bayar hingga Dugaan Korupsi”. Melalui
kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menempuh pendidikan di lembaga ini.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Ibu Dyah Pravitasari, S.E., M.S.A., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Syariah.
4. Ibu Fia Rahma, S.E., M.S.A., Ak., selaku Dosen Mata Kuliah Akuntansi
Forensik yang telah membimbing untuk kesempurnaan makalah ini.
5. Dan kepada semua pihak yang telah begitu banyak membantu namun tidak
dapat disebutkan satu persatu.

Tidak menutup kemungkinan makalah ini masih terdapat kekurangan dan


kekeliruan. Terlepas dari segala kekurangannya itu, mudah-mudahan kerja keras
yang kami lakukan dalam pembuatan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan agar dapat menjadi pelajaran untuk penulisan makalah selanjutnya.
Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan ataupun kutipan-kutipan yang
kurang berkenan. Dan hanya kepada Allah SWT kita berlindung dan memohon
ampun.

Tulungagung, 12 Mei 2022

Tim Penulis

i
i
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3

A. Kronologi Kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) .....................................3


B. Pelaku ...........................................................................................................5
C. Tindakan .......................................................................................................6
D. Keterkaitan Kasus dengan Materi ................................................................8

BAB III PENUTUP ................................................................................................9

A. Kesimpulan ..................................................................................................9
B. Saran .............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Asuransi Jiwasraya merupakan perusahaan asuransi jiwa tertua di


Indonesia yang merupakan cikal bakal dari perusahaan asuransi jiwa milik
Belanda NILLMIJ van 1859, yang akhirnya dinasionalisasikan dan menjadi
milik negara pada tahun 1960. Setelah beberapa kali mengalami perubahan
nama, PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan
Asuransi Jiwa milik pemerintah Republik Indonesia (BUMN) dan saat ini
merupakan perusahaan Asuransi Jiwa lokal terbesar di Indonesia.

Jiwasraya memiliki beragam produk baik individu maupun


grup/kumpulan dan selalu mengalami perkembangan dan peningkatan,
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat. Untuk
memberikan layanan prima bagi pemegang polisnya, saat ini Jiwasraya
memiliki Kantor Pusat Bancassurance dan Strategi Aliansi, Kantor Pusat
Program Manfaat Karyawan, 14 Kantor Wilayah, 71 Kantor Cabang, dan 494
Unit Kerja Area dengan dukungan 15 ribu agen diseluruh Indonesia.

Kinerja dan performa perusahaan yang baik, terbukti menghantarkan


Jiwasraya mampu meraih beberapa penghargaan bergengsi di tahun 2015
antara lain: The 1st Champion of Indonesia Original Brand SWA Award,
Infobank Insurance Award kategori Asuransi dengan kinerja SANGAT
BAGUS selama tahun 2010-2014, Top IT Implementation on Insurance Sector
2015, serta Penghargaan Rekor MURI untuk salah satu kegiatan Corporate
Social Responsibiliy (CSR) perusahaan dalam rangka HUT Ke 156 Jiwasraya.

Menjawab ketatnya tantangan kompetisi global, Jiwasraya terus menata


seluruh lini pelayanannya untuk bekerja lebih efisien dan produktif, seraya
mengoptimalkan berbagai potensi yang dimiliki. Pada sisi produk, Jiwasraya
tidak pernah berhenti melakukan inovasi berdasarkan perhitungan dan

1
benchmack yang cermat (new product development). Sumber daya dan energi
perusahaan juga difokuskan pada berbagai lini penting agar dapat
meningkatkan level produktivitas kinerja sehingga mampu mendorong
pencapaian target. Apek pemasaran sebagai garda depan penjualan didukung
melalui kegiatan promosi yang dilakukan sejalan dengan peningkatan
kualifikasi, keahlian dan jumlah agen untuk menguatkan penetrasi ke wilayah
dan segmen yang belum tergarap optimal. Jiwasraya juga telah
melakukan investasi yang serius untuk meningkatkan kapasitas kinerja dari sisi
teknologi informasi sehingga mampu memberikan dampak yang signifikan
pada percepatan, kehandalan dan keakuratan pelayanan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kronologi kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero)?


2. Siapa pelaku dari gagal bayar hingga dugaan korupsi yang terjadi pada
PT Asuransi Jiwasraya (Persero)?
3. Apa tindakan hukum dan non-hukum yang diberikan kepada pelaku atau
tersangka dari kasus tersebut?
4. Bagaimana keterkaitan kasus dengan materi?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui kronologi kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero).


2. Untuk mengetahui siapa pelaku dari gagal bayar hingga dugaan korupsi
yang terjadi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
3. Untuk mengetahui tindakan hukum dan non-hukum yang diberikan
kepada pelaku atau tersangka dari kasus tersebut.
4. Untuk mengetahui keterkaitan kasus dengan materi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KRONOLOGI KASUS PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tengah menjadi sorotan


masyarakat. Asuransi jiwa tertua di Indonesia itu mengalami tekanan likuiditas
sehingga ekuitas perseroan tercatat negatif Rp23,92 triliun pada September 2019.
Selain itu, Jiwasraya membutuhkan uang sebesar Rp32,89 triliun untuk kembali
sehat. Ternyata, kasus Jiwasraya merupakan puncak gunung es yang baru mencuat.
Jika dirunut, permasalahan Jiwasraya sudah terjadi sejak tahun 2000-an.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akhirnya menjabarkan secara rinci


kronologi kasus yang membelit Jiwasraya hingga berakhir tak mampu membayar
polis asuransi (gagal bayar) JS Savings Plan. Ketua BPK RI Agung Firman
Sampurna menuturkan, penyebab utama gagal bayarnya Jiwasraya adalah
kesalahan mengelola investasi di dalam perusahaan. Jiwasraya kerap menaruh dana
di saham-saham berkinerja buruk.

Kasus Jiwasraya disebut-sebut bermula pada 2002. Saat itu, BUMN asuransi
itu dikabarkan sudah mengalami kesulitan. Namun, berdasarkan catatan BPK,
Jiwasraya telah membukukan laba semu sejak 2006. Alih-alih memperbaiki kinerja
perusahaan dengan mempertimbangkan saham berkualitas, Jiwasraya justru
menggelontorkan dana sponsor untuk klub sepak bola dunia, Manchester City, pada
2014. Kemudian pada tahun 2015, Jiwasraya meluncurkan produk JS Saving Plan
dengan cost of fund yang sangat tinggi di atas bunga deposito dan obligasi.
Sayangnya, dana tersebut kemudian diinvestasikan pada instrumen saham dan
reksadana yang berkualitas rendah. Pada 2017, Jiwasraya kembali memperoleh
opini tidak wajar dalam laporan keuangannya. Padahal, saat ini Jiwasraya mampu
membukukan laba Rp 360,3 miliar. Opini tidak wajar itu diperoleh akibat adanya
kekurangan pencadangan sebesar Rp 7,7 triliun. Berlanjut ke tahun 2018, Jiwasraya
akhirnya membukukan kerugian unaudited sebesar Rp 15,3 triliun. Pada September
2019, kerugian menurun jadi Rp 13,7 triliun. Kemudian pada November 2019,

3
Jiwasraya mengalami negative equity sebesar Rp 27,2 triliun. Disebutkan
sebelumnya, kerugian itu terutama terjadi karena Jiwasraya menjual produk saving
plan dengan cost of fund tinggi di atas bunga deposito dan obligasi. Apalagi
berdasarkan catatan BPK, produk saving plan merupakan produk yang memberikan
kontribusi pendapatan tertinggi sejak tahun 2015.

Adapun dalam kurun waktu 2010-2019, BPK telah dua kali melakukan
pemeriksaan atas Jiwasraya, yaitu Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT)
tahun 2016 dan pemeriksaan investigatif pendahuluan tahun 2018. Dalam
investigasi tahun 2016, BPK mengungkapkan 16 temuan terkait dengan
pengelolaan bisnis, investasi, pendapatan, dan biaya operasional tahun 2014-2015.
Temuan tersebut mengungkapkan, Jiwasraya kerap berinvestasi pada saham
gorengan, seperti TRIO, SUGI, dan LCGP. Lagi-lagi, investasi tak didukung oleh
kajian usulan penempatan saham yang memadai. Pada tahun 2016 pula, Jiwasraya
telah diwanti-wanti berisiko atas potensi gagal bayar dalam transaksi investasi
dengan PT Hanson Internasional. Ditambah, Jiwasraya kurang optimal dalam
mengawasi reksadana yang dimiliki.

Kemudian, menindaklanjuti hasil temuan 2016, BPK akhirnya melakukan


investigasi pendahuluan yang dimulai pada 2018. Yang menggemparkan, hasil
investigasi ini menunjukkan adanya penyimpangan yang berindikasi fraud dalam
mengelola saving plan dan investasi. Potensi fraud disebabkan oleh aktivitas jual
beli saham dalam waktu yang berdekatan untuk menghindari pencatatan unrealized
loss. Kemudian, pembelian dilakukan dengan negosiasi bersama pihak-pihak
tertentu agar bisa memperoleh harga yang diinginkan. Parahnya, selain investasi
pada saham gorengan, kepemilikan saham tertentu melebihi batas maksimal di atas
2,5 persen. Saham-saham gorengan yang kerap dibelinya, antara lain saham Bank
BJB (BJBR), Semen Baturaja (SMBR), dan PT PP Properti Tbk. Saham-saham
gorengan tersebut berindikasi merugikan negara sebesar Rp 4 triliun. Tak sampai
di situ, Agung menyebut investasi langsung pada saham yang tidak likuid dengan
harga tak wajar juga disembunyikan pada beberapa produk reksadana. Pada posisi
per 30 Juni 2018, Jiwasraya diketahui memiliki 28 produk reksadana dengan 20

4
reksadana di antaranya memiliki porsi di atas 90 persen. Sayang, Agung tak
menyebutkan nama 20 reksadana tersebut. Yang jelas, sebagian besar reksadana
berkualitas rendah.

Lebih lanjut, BPK juga mendapat permintaan dari Komisi XI DPR RI dengan
surat Nomor PW/19166/DPR RI/XI/2019 tanggal 20 November 2019 untuk
melakukan PDTT lanjutan atas permasalahan itu. Selain DPR, BPK juga diminta
oleh Kejaksaan Agung untuk mengaudit kerugian negara. Permintaan itu
dilayangkan melalui surat tanggal 30 Desember 2019. Kasus masih berlanjut, BPK
pun saat ini tengah melakukan dua pekerjaan, yaitu melakukan investigasi untuk
memenuhi permintaan DPR dan menindaklanjuti hasil investigasi pendahuluan.
Sekaligus menghitung kerugian negara atas permintaan Kejagung. BPK dan
Kejagung berjanji, dalam kurun waktu dua bulan pihaknya akan mengungkap
pelaku yang terlibat, institusi yang terlibat, dan angka pasti kerugian negara.1

B. PELAKU

Diketahui dalam kasus Jiwasraya, Kejagung telah menetapkan enam


tersangka, yaitu:

1. Benny Tjokrosaputro, Komisaris PT Hanson International Tbk;


2. Heru Hidayat, Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera (TRAM);
3. Hendrisman Rahim, mantan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya
(Persero);
4. Hary Prasetyo, mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya
(Persero);
5. Syahmirwan, mantan Kepala Divisi Investasi dan Keuangan PT Asuransi
Jiwasraya (Persero);
6. Serta terakhir Direktur PT Maxima Integra bernama Joko Hartono Tirto.

1
Fika Nurul Ulya, “Simak, Ini Kronologi Lengkap Kasus Jiwasraya Versi BPK”, dalam
https://money.kompas.com/read/2020/01/09/063000926/simak-ini-kronologi-lengkap-kasus-
jiwasraya-versi-bpk?page=all, diakses 11 Mei 2022

5
Majelis Hakim sidang Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan hukuman
maksimal yakni pidana penjara seumur hidup dan denda kepada Hary Prasetyo,
Hendrisman Rahim, Syahmirwan, dan Joko Hartono Tirto. Sementara itu, untuk
terdakwa Benny Tjokrosaputro dan Heru Hidayat selain pidana penjara seumur
hidup dan denda, mereka juga harus mengembalian uang kerugian masing-masing
Rp 6,078 triliun untuk Bentjok dan Rp 10,72 triliun untuk Heru.2

C. TINDAKAN
1. Hukum

Kejaksaan agung telah menyelesaikan penyelidikan atas kasus korupsi PT


asuransi jiwasraya. Kini, lima orang tersangka sudah diajukan ke pengadilan
tipikor yang berlokasi di PN Jakarta pusat. Keenam tersangka itu terdiri dari
Hendrisman Rahim (direktur utama jiwasraya), Harry Prasetyo (mantan
direktur keuangan jiwasraya), Syahmirwan (mantan kepala divisi investasi dan
keuangan jiwasraya), Benny Tjokrosaputro (Komisaris PT Hanson
Internasional Tbk (MYRX)), Heru Hidayat (komisaris utama PT Trada Alam
Minera Tbk (TRAM)), serta Joko Hartono Tirto (Direktur PT Maxima).

Terhadap seluruh tersangka, kejaksaan agung mengenakan dakwaan


primair (primer) dan subsidair (subsider) yang terdiri dari:

1. Dakwaan primer meliputi pasal 2 ayat (1) pasal 18 undang-undang


nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan undang-undang nomor
20 tahun 2001 tentang perubahan atas undang-undang nomor 31 tahun
1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi pasal 55 ayat 1 ke-1
KUHP.
Pasal 2 ayat (1) UU tersebut berbunyi: "Setiap orang yang secara
melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau

2
Syahrizal Sidik, “Ketok Palu, Ini Vonis Lengkap 6 Terdakwa Kasus Jiwasraya”, dalam
https://www.cnbcindonesia.com/market/20201027095538-17-197347/ketok-palu-ini-vonis-
lengkap-6-terdakwa-kasus-jiwasraya, diakses 11 Mei 2022

6
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara, dipidana penjara dengan penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20
tahun dan denda paling sedikit Rp200.000.000 dan paling banyak
Rp1.000.000.000".
2. Dakwaan subsider meliputi Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-undang Nomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor
20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55
ayat (1) ke-1 KUHP.
Pasal 3 tersebut berbunyi: "Setiap orang yang dengan tujuan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 tahun dan
paling lama 20 tahun dan atau denda paling sedikit Rp50.000.000 dan
paling banyak Rp1.000.000.000".3

Adapun putusan Mahkamah Agung ini, yaitu Heru Hidayat dan Benny
Tjokcrosaputro dijatuhi hukuman pidana seumur hidup, serta pidana tambahan
berupa denda uang pengganti senilai Rp10,78 triliun (Heru) dan Rp6,078
triliun (Benny). Sementara itu, terpidana lainnya seperti Syahmirwan, Hary
Prasetyo, Hendrisman Rahim, dan Joko Hartono Tirto dijatuhi pidana penjara
selama 20 tahun serta denda senilai Rp1 miliar subsider enam bulan kurungan.4

3
Yuwono Triatmodjo, “Tersangka Korupsi Jiwasraya Dikenakan Pasal dengan Ancaman Maksimal
20 Tahun”, dalam https://insight.kontan.co.id/news/tersangka-korupsi-jiwasraya-dikenakan-pasal-
dengan-ancaman-penjara-maksimal-20-tahun/amp, diakses pada 10 mei 2022
4
Nila Chrisna Yulika, “Kasus Jiwasraya Inkrah Kejagung Eksekusi Putusan MA”, dalam
https://m.liputan6.com/news/read/4641308/kasus-jiwasraya-inkrah-kejagung-eksekusi-putusan-
ma-terhadap-6-terpidana, diakses 10 mei 2022

7
2. Non Hukum

Terkait kasus Jiwasraya, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN)


Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan hasil lelang dari barang
sitaan kasus korupsi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan target
setinggi-tingginya. Rencananya Kemenkeu akan bekerja sama dengan
Kejaksaan Agung yang saat ini tengah menangani kasus ini. Proses lelang dari
beberapa mobil mewah sitaan yang dilelang milik tersangka, yakni Heru
Hidayat (HH) dilakukan dengan skema open bidding pada website lelang.go.id.5

D. KETERKAITAN KASUS DENGAN MATERI

Gagal bayar hingga dugaan korupsi yang terjadi pada PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) tak lepas dari pelaku atau tersangka yang melakukan tindakan fraud
(kecurangan). Temuan yang terkait dengan pengelolaan bisnis, investasi,
pendapatan, dan biaya operasional merupakan salah satu bentuk dari Financial
Statement Fraud (penipuan laporan keuangan). Yang dimana tersangka atau pelaku
melibatkan penipuan yang disengaja dan upaya penyembunyian. Penipuan laporan
keuangan dapat disembunyikan melalui pemalsuan dokumen termasuk manipulasi.

Selain itu, ketika hasil investigasi menunjukkan adanya penyimpangan yang


berindikasi fraud dalam mengelola saving plan dan investasi. Potensi fraud
disebabkan oleh aktivitas jual beli saham dalam waktu yang berdekatan untuk
menghindari pencatatan unrealized loss. Kemudian, pembelian dilakukan dengan
negosiasi bersama pihak-pihak tertentu agar bisa memperoleh harga yang
diinginkan. Penipuan laporan keuangan terkadang ditutupi dengan mencakup hal-
hal seperti struktur organisasi yang memudahkan untuk menyembunyikan
penipuan. Hal ini terbukti dengan pelaku yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

5
Abdillah M Marzuki, “Polemik Kasus Jiwasraya-Asabri bisa Ganggu Pemulihan Ekonomi
Nasional”, dalam https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/424338/polemik-kasus-
jiwasraya-asabri-bisa-ganggu-pemulihan-ekonomi-nasional, diakses 12 Mei 2022

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menjabarkan secara rinci kronologi


kasus yang membelit Jiwasraya hingga berakhir tak mampu membayar polis
asuransi (gagal bayar) JS Savings Plan. Ternyata, kasus Jiwasraya merupakan
puncak gunung es yang baru mencuat. Jika dirunut, permasalahan Jiwasraya
sudah terjadi sejak tahun 2000-an. Dan akhirnya terkuak penyebab utama gagal
bayarnya Jiwasraya adalah kesalahan mengelola investasi di dalam perusahaan.
Karena Jiwasraya kerap menaruh dana di saham-saham yang berkinerja buruk.
Diketahui dalam kasus Jiwasraya, kejakasaan agung telah menetapkan enam
tersangka, yaitu: Benny Tjokro, Heru Hidayat, Hendrisman Rahim, Hary
Prasetyo, Syahmirwan, serta Joko Hartono Tirto. Majelis Hakim sidang Tindak
Pidana Korupsi menjatuhkan hukuman maksimal yakni pidana penjara seumur
hidup dan denda kepada Hary Prasetyo, Hendrisman Rahim, Syahmirwan, dan
Joko Hartono Tirto. Sementara itu, untuk terdakwa Benny Tjokrosaputro dan
Heru Hidayat selain pidana penjara seumur hidup dan denda, mereka juga
harus mengembalian uang kerugian masing-masing Rp 6,078 triliun untuk
Bentjok dan Rp 10,72 triliun untuk Heru. Gagal bayar hingga dugaan korupsi
yang terjadi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tak lepas dari pelaku atau
tersangka yang melakukan tindakan fraud (kecurangan). Temuan yang terkait
dengan pengelolaan bisnis, investasi, pendapatan, dan biaya operasional
merupakan salah satu bentuk dari Financial Statement Fraud.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah di atas banyak sekali kesalahan dan


jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah
dalam kesimpulan di atas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Marzuki, Abdillah M. 2021. “Polemik Kasus Jiwasraya-Asabri bisa Ganggu


Pemulihan Ekonomi Nasional”. dalam
https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/424338/polemik-kasus-
jiwasraya-asabri-bisa-ganggu-pemulihan-ekonomi-nasional. diakses 12
Mei 2022.

Sidik, Syahrizal. 2020. “Ketok Palu, Ini Vonis Lengkap 6 Terdakwa Kasus
Jiwasraya”. dalam
https://www.cnbcindonesia.com/market/20201027095538-17-
197347/ketok-palu-ini-vonis-lengkap-6-terdakwa-kasus-jiwasraya.
diakses 11 Mei 2022.

Triatmodjo, Yuwono. 2020. “Tersangka Korupsi Jiwasraya Dikenakan Pasal


dengan Ancaman Maksimal 20 Tahun”. dalam
https://insight.kontan.co.id/news/tersangka-korupsi-jiwasraya-dikenakan-
pasal-dengan-ancaman-penjara-maksimal-20-tahun/amp. diakses pada 10
mei 2022.

Ulya, Fika Nurul. 2020. “Simak, Ini Kronologi Lengkap Kasus Jiwasraya Versi
BPK”. dalam
https://money.kompas.com/read/2020/01/09/063000926/simak-ini-
kronologi-lengkap-kasus-jiwasraya-versi-bpk?page=all. diakses 11 Mei
2022.

Yulika, Nila Chrisna. 2021. “Kasus Jiwasraya Inkrah Kejagung Eksekusi


Putusan MA”. dalam https://m.liputan6.com/news/read/4641308/kasus-
jiwasraya-inkrah-kejagung-eksekusi-putusan-ma-terhadap-6-terpidana.
diakses 10 mei 2022.

10

Anda mungkin juga menyukai