Niken Yuliani
Akuntansi Syariah 3F
nikenyuliani013@gmail.com
Abstrak: Jurnal dengan Judul “Analisis Pasar Terhadap Loyalitas Konsumen ” ini ditulis oleh
Niken Yuliani , NIM. 12403193226, jurusan Akuntansi Syariah,dengan dosen pembimbing mata
kuliah Ekonomi Mikro dan Makro Ibu Larasati Widoningtyas, M. Pd. Penelitian ini dilatar
belakangi oleh pengaruh pasar terhadap loyalitas konsumen. Dalam kaitannya pasar terbagi
menjadi 4 bagian yaitu pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar monopolistis, dan
pasar oligopoli.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah yang dimaksud dengan
pasar persaingan sempurna? (2) Bagaimana sistem yang ada pada pasar monopoli? (3) Apa yang
dimaksud dalam pasar monopolistis? (4) Apa saja yang terdapat dalam pasar oligopoli? Adapun
tujuan yang menjadi tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengertian secara umum tentang
pasar persaingan sempurna secara umum, sistem-sistem yang ada pada pasar monopoli,
pengertian pasar monopolistik secara umum, dan apa saja yang terdapat dalam pasar oligopoli.
Dalam penelitian ini menggunakan Metode Studi Pustaka dengan mengumpulkan data dan
mencari referensi dari buku, majalah, literatur, dan referensi lainnya. Kemudian ditelaah dan
dikaji agar menjadi suatu susunan gagasan ilmu tentang masalah penelitian ini.
Abstract: This journal entitled "Market Analysis of Consumer Loyalty" was written by Niken
Yuliani, NIM. 12403193226, majoring in Sharia Accounting, with the supervisor of the Micro and
Macro Economics course Mrs. Larasati Widoningtyas, M. Pd. This research is motivated by the
influence of the market on consumer loyalty. In terms of the market, it is divided into 4 parts,
1
namely perfect competition market, monopolistic market, monopolistic market, and oligopoly
market. The formulation of the problems in this study are (1) What is meant by perfect competition
market? (2) What is the system in the monopoly market? (3) What is meant by a monopolistic
market? (4) What is contained in an oligopoly market? The objectives of this research are to know
the general understanding of the perfect competition market in general, the existing systems in the
monopoly market, the general understanding of the monopolistic market, and what is contained in
the oligopoly market. In this study, using the Literature Study Method by collecting data and
looking for references from books, magazines, literature, and other references. Then it is reviewed
and studied in order to become an arrangement of scientific ideas about this research problem.
Pendahuluan
Pasar merupakan kumpulan konsumen potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan
tertentu serta bersedia untuk turut serta dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan tersebut. Pada dasarnya tujuan dalam memasarkan produknya yaitu bila perusahaan
dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang
diharapkan, serta mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang
pemasaran. Pasar dibedakan menjadi empat jenis, yaitu pasar persaingan sempurna, pasar
monopoli, pasar monopolistis, dan pasar oligopoli.
Pasar persaingan sempurna adalah pasar dimana dalam suatu industri terdapat sangat
banyak penjual maupun pembeli dan produk yang diperdagangkan bersifat homogen sempurna.
Contoh barang yang dijual pada bentuk pasar ini adalah beras, gandum, batu bara, dan kentang.
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar dimana penjual dan pembeli tidak dapat
mempengaruhi harga sehingga harga di pasar benar-benar merupakan hasil kesepakatan dan
interaksi antara penawaran dan permintaan.
Menurut Tati Suhartati dan Fathorrozi dalam buku Teori Ekonomi Mikro, pasar monopoli
adalah suatu model pasar yang mempunyai ciri hanya terdapat satu penjual di pasar, output yang
dihasilkan oleh produsen bersifat lain daripada yang lain (unique), tidak mempunyai barang
2
pengganti yang sangat dekat dan di pasar ada rintangan bagi produsen lain untuk memasukinya
(barriers to entry). Dengan demikan, pasar monopoli adalah pasar yang memiliki satu penjual dan
menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar
monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter
tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah: sabun, shampo, pasta
gigi, dsb
Secara harfiah, pasar oligopoli berarti ada beberapa penjual di pasar. Sedangkan secara
istilah pasar oligopoli dapat diartikan sebagai keadaan dimana hanya ada beberapa perusahaan
yang menguasai pasar baik secara independen maupun diam-diam bekerja sama. Ada kalanya
pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja, keadaan seperti itu dinamakan duopoli. Definisi
lain dari pasar oligopoli adalah salah satu bentuk persaingan pasar yang mana didominasi oleh
beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area.
Agar konsumen melakukan pembelian, maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu
strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan strategi
pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah analisis pasar (market). Hal ini
bertujuan agar target suatu perusahaan bisa berjalan dengan mulus dan berjalan sesuai yang
direncanakan. Dengan adanya analisis pasar, para konsumen maupun yang terjadi di pasar akan
lebih mengerti akan adanya kesenjangan dalam melakukan transaksi pemasaran, serta menjadi
lebih baik dalam mengelola pasar dan segala urusan tentang pasar itu sendiri. Melakukan analisis
aspek pasar adalah bagian penting dari setiap pengembangan atau pembukaan sebuah usaha.
Karena melalui analisis pasar, kita dapat mengetahui nilai profitabilitas bisnis sebagai menunjang
keputusan berbisnis.
3
Dari rumusan masalah yang sudah disebutkan maka dapat dijelakan tujuan dari pembuatan
jurnal sebagai berikut:
Kajian Pustaka
Pasar merupakan kumpulan konsumen potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan
tertentu serta bersedia untuk turut serta dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan tersebut. Pada dasarnya tujuan dalam memasarkan produknya yaitu bila perusahaan
dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang
diharapkan, serta mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang
pemasaran. Pasar dibedakan menjadi empat jenis, yaitu pasar persaingan sempurna, pasar
monopoli, pasar monopolistis, dan pasar oligopoli.
Mekanisme pasar dapat mengalokasikan faktor-faktor produksi dengan cukup efisien dan
dapat mendorong perkembangan ekonomi disebabkan karena ia memiliki beberapa kebaikan.
Kebaikan mekanisme pasar adalah: Pasar dapat memberi informasi yang lebih tepat; pasar
memberi perangsang untuk mengembangkan kegiatan usaha; pasar memberi perangsang untuk
memperoleh keahlian modern pasar menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara
efisien; pasar memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan
ekonomi.
Metode Penelitiian
Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan ini adalah menggunakan Library
Research atau telaah pustaka yang meliputi: pengidentifikasian secara sistematik, analisis
dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan masalah kajian. Pendekatan
4
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif yuridis. Pendekatan ini mengkaji
masalah tentang aturan berkaitan dengan small claim court. Dalam kajian ini metode pengumpulan
data yang peneliti gunakan adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal- hal atau
variabel yang berupa buku, surat kabar, jurnal, dan sebagainya.
Teknik yang digunakan digunakan ialah content analysis atau kajian isi. Sebagaimana yang dikutip
Lexy J Moleong, Weber menyatakan bahwa kajian isi adalah metodologi penelitian yang
memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau
dokumen. Serta teknik Critic analysis adalah penguraian atau kupasan secara mendalam terhadap
data-data yang ada untuk memberi penilaian yang disertai pertimbangan. Utamanya berkaitan
dengan aturan pemerintah tentang Small Claim Court yang menjadi alternative penyelesaian
sengketa.1
Pembahasan
Dalam teori ekonomi banyak dikenal macam-macam pasar, baik yang pada praktiknya
sering dilihat kenyataannya sehari-hari maupun yang hanya dikenal secara absolut dalam teori.
Macam pasar yang umumnya banyak dipraktikkan biasanya adalah monopoli, monopolistis, dan
oligopoli. Macam pasar yang secara absolut hanya ada dalam teori ekonomi adalah bentuk
persaingan murni dan persaingan sempurna.
Persaingan murni dan persaingan sempurna meskipun secara utuh tidak dapat dipraktikkan,
tetapi pada praktiknya banyak juga terdapat dalam kenyataan sehari- hari, misalnya pasar pakaian
di Pasar Atas Bukit Tinggi. Beberapa ciri dari persaingan murni dan sempurna yang banyak
dipraktikkan sehari-hari diantaranya adalah barang yang diperjualbelikan sama, jumlah pembeli
dan penjualnya banyak, serta mudah keluar dan masuk bagi pengusahaa. Secara garis besar,
macam-macam pasar ditinjau dari segi penjual adalah sebagai berikut: (Putong, 2003:123). 2
A. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah pasar dimana dalam suatu industri terdapat
sangat banyak penjual maupun pembeli dan produk yang diperdagangkan bersifat
1
Nasution. Metode Research (Penelitian Ilmiah). (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 143
2
Kamaru Zaman, "Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial”.Media Syariah. Vol.14 No. 1 Januari-Juni 2012
hal. 248
5
homogen sempurna. Contoh barang yang dijual pada bentuk pasar ini adalah beras,
gandum, batu bara, dan kentang. Pasar persaingan sempurna merupakan pasar dimana
penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga sehingga harga di pasar benar-benar
merupakan hasil kesepakatan dan interaksi antara penawaran dan permintaan.
Permintaan yang terbentuk mencerminkan keinginan konsumen, sementara
penawaraan mencerminkan keinginan produsen. Dalam pasar persaingan sempurna,
penjual dan pembeli sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi harga
pasar karena sudah ada ikatan batin bahwa antara penjual dan pembeli mengetahui struktur
dan informasi yang ada di dalam pasar persaingan sempurna.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:
1. Perusahaan hanya bertindak sebagai pengambil harga (price taker).
2. Perusahaan mudah keluar masuk industry.
3. Produk yang dihasilkan semua perusahaan bersifat homogen.
4. Terdapat banyak perusahaan di pasar.
5. Pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai pasar. 3
Pasar persaingan sempurna muncul karena adanya prinsip–prinsip sebagai berikut:
1. Tidak ada satu penjual tunggal yang mempunyai sumber cukup banyak untuk
dapat mempengaruhi harganya di pasar
2. Sumber variabel mempunyai mobilitas yang tinggi untuk berbagai harga pasar
dan penggunaannya relatif fleksibel.
Karena prinsip-prinsip tersebut di atas, maka pada pasar persaingan sempurna akan
dipenuhi dengan adanya syarat– syarat sebagai berikut :
1. Jumlah produsen di mana volume produksi hanya bagian kecil dari total volume
transaksi pasar, sehingga dengan kata lain secara individual tidak bisa
mempengaruhi harga pasar atau baik produsen maupun konsumen bertindak
sebagai price taker (penerima harga).
2. Produk homogen (jenis maupun kualitas)
3. Setiap produsen maupun konsumen tahu informasi pasar ( simetrisinformation )
3
Lista Kusprianti, “Pasar Persaingan Sempurna”, dalam https://lista.staff.gunadarma.ac.id, diakses 20 Desember
2020
6
4. Bentuk kurva permintaan horisontal, karena tidak terdapat perubahan harga
berapapun jumlah barang yang akan diminta oleh konsumen atau ditawarkan oleh
produsen
5. Untuk mencapai keuntungan maksimum pada suatu perusahaan adalah dengan
melihat besar volume output yang dihasilkan.
Dalam persaingan sempurna terdapat 2 keseimbangan yaitu:
1. Keseimbangan produsen secara individual akan tercapai apabila keuntungan
perusahaan maksimum
2. Ekuilibrium pasar apabila semua perusahaan dalam posisi equilibrium.
Pasar persaingan sempurna dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Jangka pendek dengan asumsi setiap produsen tidak bisa menambah kapasistas
produksinya dan tidak ada produsen baru keluar atau masuk ke dalam pasar.
2. Jangka Panjang dengan asumsi dimungkinkan adanya perluasan kapasitas
produksi.4
Pengertian penting berkaitan dengan penjualan:
1. Penjualan marjinal (marginal revenue / MR)
Penjualan marjinal (MR) yaitu perubahan nilai hasil penjualan perusahaan sebagai
akibat terjadinya perubahaan satu unit penjualan.
• MR = TRn – TRn-1
• MR = ⧍TR / ⧍Q
2. Penjualan rata-rata atau penjualan per unit (average revenue / AR) Penjualan rata-
rata atau hasil penjualan per unit (AR) yaitu hasil penjualan yang diperhitungkan
untuk setiap unit output yang terjual.
• AR = TR / Q
• Pada persaingan sempurna P = MR = AR karena harga (P) yang
terjadi adalah konstan pada berbagai tingkat unit penjualan.
4
Kamaru Zaman, "Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial”.Media Syariah. Vol.14 No. 1 Januari-Juni 2012
hal. 249-250
7
3. Penjualan total (total revenue / TR) Penjualan total (TR) yaitu keseluruhan hasil
penjualan yang diperoleh perusahaan sebagai akibat menjual sejumlah unit tertentu.
• TR = P X Q5
B. Pasar Monopoli
Secara etimologi kata “monopoli” berasal dari kata Yunani yaitu monos yang
berarti sendiri dan polein yang berarti penjual. Dari akar kata tersebut secara sederhana
5
Lista Kusprianti, “Pasar Persaingan Sempurna”, dalam https://lista.staff.gunadarma.ac.id, diakses 16 november
2020
6
Gumelar Ardiansyah, “Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna”, dalam
https://guruakuntansi.co.id, diakses 20 Desember 2020
8
banyak orang memberi pengertian monopoli merupakan suatu keadaan dimana di dalam
pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya. 7
Pada tanggal 5 Maret 1999 Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan
Undangundang No. 5 tahun 1999, tentang larangan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat, dan pada Pasal 1 disebutkan bahwa Monopoli adalah: “Penguasaan atas produksi
dan/atau pemasaran barang atau atas penggunaan jasa tertentu oleh suatu pelaku atau suatu
kelompok pelaku usaha.
Menurut Tati Suhartati dan Fathorrozi dalam buku Teori Ekonomi Mikro, pasar
monopoli adalah suatu model pasar yang mempunyai ciri hanya terdapat satu penjual di
pasar, output yang dihasilkan oleh produsen bersifat lain daripada yang lain (unique), tidak
mempunyai barang pengganti yang sangat dekat dan di pasar ada rintangan bagi produsen
lain untuk memasukinya (barriers to entry). Dengan demikan, pasar monopoli adalah pasar
yang memiliki satu penjual dan menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang
pengganti yang sangat dekat.8
7
Boediono, Ekonomi Mikro, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2014), hlm. 125
8
Tati Suhartati Joesron dan Fathorrozi, Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta: Salemba Empat, 2003), hlm. 155
9
Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan ke dalam pasar monopoli. Ada yang
bersifat legal, yaitu dibatasi oleh undang-undang. Ada yang bersifat teknologi, yaitu
teknologi yang digunakan sangat canggih dan tidak mudah dicontoh. Dan ada pula yang
bersifat keuangan, yaitu modal yang diperlukan sangat besar.
4) Dapat mempengaruhi penentuan harga
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar,
maka penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaan monopoli
dipandang sebagai penentu harga atau price setter.
5) Promosi iklan kurang diperlukan
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia
tidak perlu mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Iklan tersebut
bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi unutk memelihara hubungan baik
dengan masyarakat.9
Menurut Sadono Sukirno terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar
perusahaan monopoli yaitu:
9
Junaidi Zakaria, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, (Makassar: PT Umitoha Ukhuwah Grafika, 2018), hlm. 128
10
rights), dan (b) hak usaha ekslusif (exklusife franchise) yang diberikan kepada
perusahaan.
3. Dapat menikmati skala ekonomi
Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya akan menikmati skala ekonomi
yang maksimum apabila tingkat produksinya sangat besar. Pada waktu perusahaan
mencapai keadaan dimana biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi hampir
sejumlah dengan permintaan yang wujud di pasar. Sebagai akibat dari skala ekonomi
yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan harga barangnya apabila produksi
semakin tinggi. Pada tingkat produksi yang sangat tinggi dan harga sedemikian
rendahnya, perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan
yang terlebih dahulu berkembang.10
− Sisi Positif :
a) Memotivasi penggunaan dan inovasi baru dari teknologi, dengan tujuan biaya per
unit dapat ditekan sehingga keuntungan dapat ditingkatkan.
b) Meningkatkan produksi secara massal dan meningkatkan produktivitas, sehingga
status sebagai pemegang monopoli dapat dipertahankan.
c) Kesejahteraan karyawaan relatif lebih baik.
d) Aktivitas dan kreativitas bagian penelitian dan pengembangan perusahaan lebih
diperhatikan.
− Sisi Negatif :
a) Ketidakadilan karena monopoli memperoleh keuntungan di atas keuntungan
normal. Jumlah produksi ditentukan oleh monopolis sesuai dengan keuntungan
yang ingin diperolehnya.
b) Memproduksi output pada tingkat lebih rendah daripada output kompetitif (yang
sesuai dengan permintaan konsumen).
c) Mengenakan harga lebih tinggi daripada harga kompetitif.
d) Terjadi eksploitasi monopolis terhadap pemilik faktor produksi dan konsumen.
10
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 269
11
− Pemecahan Masalah:
Salah satu langkah yang dapat dilakukan Pemerintah untuk mengatasi monopoli
adalah dengan mengeluarkan kebijakan perekonomian mengenai:
1) Membatasi ruang gerak monopolis dengan campur tangan pemerintah dalam
produksi dan harga.
2) Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya tidak dapat
dihindari lagi.
3) Kebijakan anti-trust yang berupaya mencegah monopolis atau penyalahgunaan
antikompetitif.
4) Pengenaan Pajak.
Jenis-Jenis Monopoli:
1) Monopoli Alamiah, yaitu monopoli yang disebabkan oleh keadaan alam tertentu
ataupun yang disebabkan oleh adanya bakat khusus melebihi orang lain.
2) Monopoli Undang-Undang, yaitu monopoli yang diberikan oleh pemerintah melalui
peraturan undang-undang baik kepada swasta maupun monopoli yang dikuasai atau
dimiliki oleh negara dengan ketetapan undang-undang.
− Contoh monopoli undang-undang kepada swasta : Adanya pemberian hak paten,
hak cipta, hak konsesi, hak merek dagang dan sebagainya.
− Contoh monopoli yang dipegang oleh negara dengan ketetapan undang-undang:
Bank Indonesia, PT. PLN (persero), PT. Postel, Perum Kereta Api dan
sebagainya.
1. Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak.
2. Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan
lingkungan tertentu.
3. Monopoli by Lisence
12
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
C. Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti
memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya
adalah: sabun, shampo, pasta gigi, dsb. Meskipun fungsi semua pasta gigi sama yakni untuk
membersihkan gigi, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki
ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli.
Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas
dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih
merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di
Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-
masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri
khususnya adalah irit bahan bakar.
Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak.
Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing. Pada pasar
11
Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 289
13
persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan.
Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak
masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan
harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya,
perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk
sekaligus menjaga citra perusahaannya.12
12
Farid Imanianto dkk, “Pasar Persaingan Monopolistik”, dalam http://www.academia.edu, diakses 20 Desember
202
14
laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsen dapat
meninggalkan pasar.
e) Promosi Penjualan Harus Aktif
Dalam pasar persaingan monopolistis harga bukanlah penentu utama dari
besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis.
Pada pasar ini memungkinkan suatu perusahaan menarik banyak pelanggan
walaupun harga barang produksinya tinggi. Bahkan sebaliknya, suatu perusahaan
tidak mudah menarik banyak pelanggan dengan harga barang produksi yang relatif
rendah.
15
pasar persaingan monopolistik hanya menerima keuntungan normal, seperti halnya
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
16
Persaingan bukan harga merujuk pada upaya-upaya selain perubahan harga
yang dilakukan oleh produsen untuk menarik lebih banyak konsumen. Karena dalam
pasar persaingan monopolistik harga bukanlah segala-galanya. Maka dari itu,
persaingan bukan harga dapat dilakukan dengan diferensiasi produk dan iklan serta
berbagai bentuk promosi penjualan.
4) Distribusi Pendapatan
Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar persaingan monopolistik
mengakibatkan distribusi pendapatan akan seimbang. Asumsinya, ketika suatu
produsen mampu menghasilkan keuntungan melebihi normal pada jangka waktu
pendek, maka hal ini akan menarik beberapa produsen lain untuk memproduksi
produk yang sama. Ketika banyak produsen yang dapat memperoleh keuntungan,
berarti tidak ada lagi produsen yang mendapatkan keuntungan lebih, melainkan
keuntungannya yang sama, karena keuntungannya sudah terbagi-bagi dengan
banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para ekonom berpendapat
bahwa pasar persaingan monopolistik menimbulkan corak distribusi pendapatan
yang lebih merata.
17
− Kerugian Pasar Monopolistik:
1) Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi
harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki
modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2) Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar
monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang
cukup tinggi.
3) Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkan biaya produksi yang dapat berimbas pada harga produk yang
harus dibayar oleh konsumen.
4) Masih terdapat kemungkinan terjadi pemborosan biaya produksi bila
dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna.
5) Bagi perusahaan yang kecil, tingkat efisiensinya relatif rendah.
6) Kurang efisiennya perusahaan kecil, menyebabkan harga barang yang dibayar
konsumen masih kecil. 13
D. Pasar Oligopoli
Secara harfiah, pasar oligopoli berarti ada beberapa penjual di pasar. Sedangkan
secara istilah pasar oligopoli dapat diartikan sebagai keadaan dimana hanya ada beberapa
perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen maupun diam-diam bekerja
sama. Ada kalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja, keadaan seperti itu
dinamakan duopoli. Definisi lain dari pasar oligopoli adalah salah satu bentuk persaingan
pasar yang mana didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area.
Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri-industri yang membuat semen di
Indonesia seperti Holcim, semen gresik dan lain-lain. Selain itu juga ada industri mobil di
Jepang dan lain-lain.
Menerangkan tentang sikap seorang pengusaha di dalam pasar oligopoli lebih rumit
daripada menerangkan sikap pengusaha di pasar-pasar lainnya. Ini disebabkan karena tidak
terdapat keseragaman dalam sifat-sifat berbagai industri dalam pasar oligopoli. Kelakuan
13
Farid Imanianto dkk, “Pasar Persaingan Monopolistik”, dalam http://www.academia.edu, diakses 20 Desember
2020
18
perusahaan akan sangat berbeda apabila di pasar hanya terdapat tiga perusahaan
dibandingakan terdapat lima belas perusahaan. Selain itu kelakuan perusahaan juga akan
berbeda jika diantara perusahaan itu bersepakat akan menbagi-bagi pasar dibandingkan
jika tidak terdapat kesepakatan tersebut. Selanjutnya sebagian lainnya juga menghasilkan
barang yang sama. Tetapi ada pula perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli yang
menghasilkan barang yang berlainan corak. Akhirnya, akibat jumlah perusahaan yang
sangat sedikit, kegiatan setiap perusahaan sangat dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan
lainnya dalam industri tersebut.
Oleh karena perbedaan-perbedaan di atas, maka suatu analisis yang bersifat umum
yang akan menerangkan keseimbangan perusahaan dalam pasar oligopoli tidak dapat
dibuat. Ada dua variasi pasar yang mungkin terwujud dalam pasar oligopoli, yaitu pasar
oligopoli dimana perusahaan-perusahaan saling bersepakat untuk melakukan tindakan
bersama di dalam menentukan harga dan tingkat produksi, dan pasar oligopoli dimana
perusahaan-perusahaan tidak melakukan kesepakatan. 14
14
Sadono Sukirno, Mikroekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), hlm. 316
19
e) Pengambilan keputusan yang saling mempengaruhi (interdependence decisions).
Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan
mempengaruhi perusahaan lainnya, baik yang sudah ada (existing firms) maupun
yang masih di luar industri (potential firms).
f) Kompetensi non harga (non-pricing competition). Dalam upayanya mencapai
kondisi optimal, perusahaan tidak hanya bersaing dalam harga namun juga
persaingan non harga. Bentuk kompetisi non harga seperti pelayanan purna jual
serta iklan untuk memberikan informasi, membentuk citra yang baik terhadap
perusahaan dan merek, serta mempengaruhi perilaku konsumen.
g) Adanya hambatan untuk masuk (barriers to entry) ke dalam industri bagi
perusahaan baru, karena butuh sumber daya yang besar.
h) Perubahan akan diikuti perusahaan yang lain.
1) Menghasilkan barang standar maupun barang yang berbeda corak. Ada kalanya
perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang standar (standardized
product). Industri seperti ini biasanya banyak dijumpai dalam industri yang
menghasilkan bahan mentah seperti produsen bensin dan industri baja aluminium.
Di samping itu banyak pula pasar oligopoli yang terdiri dari perusahaan-perusahaan
yang menghasilkan barang berbeda corak (differentiated product). Contohnya
seperti industri mobil dan truk, industri rokok, dan industri sabun mandi.
2) Kekuasaan menentukan harga. Ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat tangguh.
Diantara keduanya akan terwujud, tergantung pada bentuk kerjasama diantara
perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Tanpa ada kerjasama kekuasaan
menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila perusahaan dalam pasar
oligopoli bekerja sama dalam menentukan harga, maka harga dapat distabilkan
dalam tingkat yang mereka kehendaki. Dalam hal ini kekuasaan mereka dalam
menentukan harga adalah sangat besar, sama seperti dalam monopoli.
20
3) Pada umumnya pasar oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan. Iklan secara
terus menerus sangat diperlukan dalam pasar oligopoli yang menghasilkan barang
yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut
adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli
lama. 15
Kesimpulan
Pasar persaingan sempurna adalah pasar dimana dalam suatu industri terdapat
sangat banyak penjual maupun pembeli dan produk yang diperdagangkan bersifat
homogen sempurna. Contoh barang yang dijual pada bentuk pasar ini adalah beras,
gandum, batu bara, dan kentang. Pasar persaingan sempurna merupakan pasar dimana
penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga sehingga harga di pasar benar-benar
merupakan hasil kesepakatan dan interaksi antara penawaran dan permintaan.
Permintaan yang terbentuk mencerminkan keinginan konsumen, sementara
penawaraan mencerminkan keinginan produsen. Dalam pasar persaingan sempurna,
penjual dan pembeli sama sekali tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi harga
pasar karena sudah ada ikatan batin bahwa antara penjual dan pembeli mengetahui struktur
dan informasi yang ada di dalam pasar persaingan sempurna.
Menurut Tati Suhartati dan Fathorrozi dalam buku Teori Ekonomi Mikro, pasar
monopoli adalah suatu model pasar yang mempunyai ciri hanya terdapat satu penjual di
pasar, output yang dihasilkan oleh produsen bersifat lain daripada yang lain (unique), tidak
mempunyai barang pengganti yang sangat dekat dan di pasar ada rintangan bagi produsen
lain untuk memasukinya (barriers to entry). Dengan demikan, pasar monopoli adalah pasar
yang memiliki satu penjual dan menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang
pengganti yang sangat dekat.
Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti
memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya
15
Sadono Sukirno, Mikroekonomi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), hlm. 316
21
adalah: sabun, shampo, pasta gigi, dsb. Meskipun fungsi semua pasta gigi sama yakni untuk
membersihkan gigi, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki
ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Secara harfiah, pasar oligopoli berarti ada beberapa penjual di pasar. Sedangkan
secara istilah pasar oligopoli dapat diartikan sebagai keadaan dimana hanya ada beberapa
perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen maupun diam-diam bekerja
sama. Ada kalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja, keadaan seperti itu
dinamakan duopoli. Definisi lain dari pasar oligopoli adalah salah satu bentuk persaingan
pasar yang mana didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area.
Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri-industri yang membuat semen di
Indonesia seperti Holcim, semen gresik dan lain-lain. Selain itu juga ada industri mobil di
Jepang dan lain-lain.
Saran
Sumber yang didapat peneliti masih sangat minim, namun peneliti bisa memberi
saran bahwa pembelajaran tentang peranan bank dalam peredaran uang di pasar Indonesia
bisa diterapkan oleh semua kalangan dan memperluas cakupan materi yang berkaitan
dengan obyek bahasan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Gumelar. 2020. “Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Sempurna”, dalam
https://guruakuntansi.co.id, diakses 20 Desember 2020.
Joesron, Tati Suhartati dan Fathorrozi. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba Empat.
Kamaru Zaman. 2012. "Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial”.Media Syariah. Vol.14
No. 1
Kusprianti, Lista. 2020. “Pasar Persaingan Sempurna”, dalam https://lista.staff.gunadarma.ac.id,
Sukirno, Sadono. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
23