Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“DUGAAN INVESTASI BODONG BABA RAFI”


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Forensik

Dosen Pengampu:

Fia Rahma , S.E., M.S.A., Ak

Disusun Oleh Kelompok 07 AKS-6F :

1. Inge Yubi Afganistan (12403193230)


2. Iin Fatmawati (12403193233)
3. Aliffia Regita Cahyani (12403193233)
4. Firman Hidayat (12403193252)

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH 6F

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

APRIL 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari jalan jahiliyah menuju jalan
Islamiyah.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi
Forensik dengan judul “Dugaan Investasi Bodong Babarafi”. Melalui kesempatan ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, S. Pd., M. Ag. selaku Rektor UIN SATU Tulungagung yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menempuh pendidikan di lembaga ini.

2. Bapak Dr. H. Dede Nurrohman, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam.

3. Bapak Fia Rahma, S.E., M.S.A., Ak selaku Dosen Akuntansi Forensik yang telah
membimbing untuk kesempurnaan makalah ini.

4. Dan kepada semua pihak yang telah begitu banyak membantu namun tidak dapat disebutkan
satu persatu.

Tidak tertutup kemungkinan masih terdapat kekurangan dan kekeliruan. Terlepas dari
segala kekurangannya itu mudah-mudahan kerja keras yang kami lakukan dalam pembuatan
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Untuk itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat menjadi pelajaran untuk penulisan
makalah yang selanjutnya. Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan ataupun kutipan-
kutipan yang kurang berkenan. Dan hanya kepada Allah SWT kita berlindung dan memohon
ampun.

Tulungagung, 10 April 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

MAKALAH “DUGAAN INVESTASI BODONG BABA RAFI”

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

C. Tujuan ............................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN KASUS............................................................................................ 2

A. Detail Kasus ................................................................................................................... 2

B. Pelaku ............................................................................................................................. 3

C. Tindakan ........................................................................................................................ 4

D. Keterkaitan Kasus dengan Materi .............................................................................. 4

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 6

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 6

B. Saran .............................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebab Turki Baba Rafi adalah sebuah jaringan waralaba kebab terbesar di dunia.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 di Surabaya dan sekitar 2010-an, kantor
pusatnya dipindahkan ke Jakarta. Saat ini, Kebab Turki Baba Rafi memiliki lebih dari
1300 gerai di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.
Baba Rafi didirikan oleh sang founder, yaitu Hendy Setiono. Ketika dirinya
masih menjadi mahasiswa Institut Teknologi Surabaya ( ITS ). Saat itu usianya masih
sangat muda, yakni 19 tahun. Salah satu alasan yang menginspirasinya untuk
mendirikan usaha kebab adalah ketika dirinya mengunjungi sang ayah, yang saat itu
bekerja di perusahaan oil and gas di negara Qatar. Dan disanalah pertama kali dirinya
menemukan makanan kebab, hingga akhirnya terinspirasi dan ingin belajar cara
membuat makanan kebab. Yang pada akhirnya menjadi barang dagangannya. Saat itu,
Kota Surabaya menjadi tempat dimana ia berjualan. Dengan bermodalkan uang 4 juta
rupiah, ia mulai membuat gerobak dan membeli bahan-bahan baku untuk berjualan.
Siapa sangka, dari modal 4 juta tersebut. Dirinya berhasil membesarkan usaha
kebabnya menjadi beberapa cabang, hingga akhirnya menjadi besar sampai saat ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kronologi kasus investasi bodong Baba Rafi?
2. Siapa pelaku investasi bodong Baba Rafi?
3. Bagaimana tindakan yang dilakukan terhadap kasus investasi bodong Baba Rafi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kronologi kasus investasi bodong Baba Rafi
2. Untuk mengetahui pelaku investasi bodong Baba Rafi
3. Untuk mengetahui Tindakan yang dilakukan terhadap kasus investasi bodong Baba
Rafi

1
BAB II

PEMBAHASAN KASUS
A. Detail Kasus
Brand Baba Rafi dikelola oleh dua perusahaan atau manajemen berbeda sejak
2017 lalu. Pembagian itu tercantum dalam mandat putusan Pengadilan Agama (PA)
Jakarta Selatan No. 1773/Pd. G/2017/PA. Hendy bersama perusahaannya di
Surabaya mengelola brand Baba Rafi wilayah timur. Sementara Nilamsari dengan
bendera SKB mengelola Baba Rafi wilayah barat meliputi Sumatara, Jawa Tengah,
Jawa Barat, Kalimantan dan Jabodetabek. Hendy bersama perusahaannya di
Surabaya mengelola brand Baba Rafi wilayah timur. Sementara Nilamsari dengan
bendera SKB mengelola Baba Rafi wilayah barat meliputi Sumatara, Jawa Tengah,
Jawa Barat, Kalimantan dan Jabodetabek.
Polda Metro Jaya tengah menyelidiki dugaan kasus investasi bodong yang
dilakukan oleh Direktur PT Baba Rafi Udang Vename, Hendy Setiono. Para korban
diduga mengalami kerugian hingga Rp 9 Miliar untuk investasi tambak udang
vename. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan,
terdapat 25 orang investor yang diduga menjadi korban karena tergiur dengan
investasi tersebut. Para korban pun mengaku telah menyetorkan sejumlah uang
kepada PT Baba Rafi Udang Vename yang total keseluruhan mencapai Rp 9 miliar
lebih.
“Dikarenakan tertarik dengan penawaran tersebut, akhirnya korban para saksi
berinvestasi total keseluruhannya Rp 9 miliar lebih,” ujar Zulpan kepada wartawan,
jumat (18/3/2022). Saat ini, dugaan kasus investasi bodong dengan terlapor bos
perusahaan Baba Rafi itu masih dalam penyelidikan kepolisian. “Akan kami
dalami. Itu untuk kejadiannya (penawaran investasi) pada 15 September 2019 di
Jakarta Convention Center,” pungkas Zulpan.
Diberitahukan sebelumnya, Direktur PT Baba Rafi Udang Vename, Hendy
setiono dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penipuan dan penggelapan
dengan modus investasi. Zulpan membenarkan adanya pelaporan dugaan investasi
bodong oleh bos perusahaan tersebut. Laporan terhadap Hendy setiono telah

2
teregistrasi dengan nomor STTLP/B/1356/III/2022/SPKT/Polda Metro Jaya
tertanggal 16 Maret 2022. “Iya dilaporin (Direktur) Baba Rafi. Sudah ada laoran
polisisnya,” ujar Zulpan kepada wartawan, jumat (18/3/2022). “Yang melaporkan
ini atas nama Rinto Wardana. Pelapor selaku kuasa hukum korban,” sambungnya.
Menurut keterangan pelapor, kata Zulpan, dugaan kasus penipuan dan penggelapan
tersebut bermula Ketika perusahaan Hendy menawarkan investasi tambak udang
kepada 25 korban. Saat itu, terlapor menjanjikan para korban yang berinvestasi
akan balik modal, sekaligus mendapatkan keuntungan dari tambak udang tersebut
dalam kurun waktu 4 bulan. “Penawarannya dalam kurun waktu 4 siklus, dengan
perhitungan 1 siklus 4 bulan, korban dan para saksi akan Kembali balik modal,”
kata Zulpan.
Sebanyak 25 orang korban dan saksi yang tertarik pun akhirnya berinvestasi
dengan total keseluruhan uang mencapai Rp 9 miliar. “Kemudian setelah 4 siklus
berjalan, ternyata korban dan para saksi tidak mendapatkan apa yang dijanjikan, ini
dalam laporannya,” kata Zulpan. Adapun dalam laporan tersebut, pelapor menjerat
terlapor dengan pasal 378 dan atau 372 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP), serta pasal 3, 4 dan 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Tindak PIdana Uang (TTPU)

B. Pelaku
Pemilik sekaligus pendiri usaha Baba Rafi, Hendy Setiono dilaporkan ke
Polda Metro Jaya karena diduga melakukan penipuan investasi bodong PT Baba
Rafi Udang Vename. Kerugian yang diderita para korban diperkirakan mencapai
Rp 9 miliar lebih. Setidaknya ada 25 orang yang melaporkan hal ini dan laporan ini
sudah tercatat dengan nomor: LP/B/1356/III/2022/SPKT Polda Metro Jaya, tanggal
16 Maret 2022. Ia menjelaskan kronologi dugaan penipuan ini bermula saat 25
orang investor mengikuti program investasi Tambak Udang Vename yang digagas
oleh Hendy setiono.
Hendy Setiono menyebut usaha tambak udang vename merupakan investasi
yang menjanjikan karena tahan penyakit sehingga peluang untung sangat besar.
Janji yang disampaikan oleh Hendy ini lantas membuat kliennya tertarik dan
menyetorkan sejumlah uang mulai dari puluhan hingga ratusan juta. Dalam
perjanjian yang terkait, system antara Hendy dengan investor hingga tahun keempat

3
adalah 70 % : 30% dan 50 : 50 saat mencapai tahun kelima. Belakangan, para
investor merasa dirugikan karena hingga kini belum menerima keuntungan sesuai
dengan perjanjian awal. Para korban sejatinya berusaha terus berkomunikasi
dengan PT Baba Rafi Udang Vename, namun pihak kedua menyebut bahwa udang
yang dikembangkan mati semua dan mencatat rugi. Saat ini, PT Baba Rafi Udang
Vename diduga sudah berhenti beroperasi dan diketahui tidak hanya dibagun oleh
Baba rafi saja melainkan dengan sejumlah pihak dengan sistem sewa.

C. Tindakan
Hendy Setiono dilaporkan dengan dugaan pasal 378 dan atau 372 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), serta pasal 3, 4 dan 5 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak PIdana Uang (TTPU).
Dalam pasal 378 KUHP, menyebutkan : barang siapa dengan maksud hendak
menguntungakan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, baik dengan
memakai nama palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat, maupun dengan
karangan-karangan perkataan bohong, membujuk orang dengan memberikan
sesuatu barang, membuat utang atau menghapuskan piutang, dihukum karena
penipuan dengan hukuman penjara selama-lamanya 4 (empat) tahun.
Dalam pasal 372 KUHP berbunyi : barang siapa dengan sengaja memiliki
dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagainya
termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tangannya bukan
karena kejahatan, dihukum karena penggelapan, dengan hukuman penjara
selama-lamanya 4 (empat) tahun.
Dan sanksi tindak pidana pencucian uang menurut Undang-Undang yang telah
ditetapkan oleh negara, seorang pelaku pencucian uang ini mendapat hukuman
maksimal 15 tahun kurungan badan.

D. Keterkaitan Kasus dengan Materi


Keterkaitan kasus dengan materi penipuan laporan keuangan terkait
pendapatan dan persediaan yaitu adanya manipulasi data terkait persediaan
tambak udang bahwa pemilik mengatakan semua udang mati bisa diartikan
gagal panen. Padahal yang dijanjikan ini tahan penyakit dan memiliki potensi

4
atau peluang yang sangat besar. Dalam hal ini, mempengaruhi juga bagaimana
laporan keuangan pendapatan tambak udang ini. Agar kecurangan laporan
keuangan dapat dideteksi, gejala kecurangan harus diamati dan dikenali. Dalam
kasus penipuan laporan keuangan, gejalanya seharusnya mudah diamati. Dalam
beberapa kasus, gejala diamati dan bahkan ditanyakan, tetapi penjelasan
alternatif dari manajemen dapat diterima. Pada kasus ini adanya tindak
kecurangan pada akun persediaan yaitu memperkecil jumlah persediaan udang
bahkan menghapuskan jumlah persediaan dengan alasan udang mati atau gagal
panen, akibatnya akan berdampak dalam laporan posisi keuangan (neraca) yaitu
jumlah persediaan, aset lancar, total aset, saldo laba akan menjadi dinyatakan
terlalu rendah, dan modal kerja bersih serta saldo lancar akan menjadi lebih
rendah pula dari seharusnya.
Cara praktis untuk mulai mencari gejala terkait penipuan tehadap
persediaan dan pendapatan adalah dengan fokus pada perubahan dan
perbandingan dalam laporan keuangan untuk melakukan analisis dalam
pernyataan termasuk mencari perubahan yang tidak biasa dalam pendapatan
terkait saldo akun dari periode ke periode (melihat tren) dan hubungan dari
periode ke periode. Karena penipuan inventaris, seperti penipuan terkait
pendapatan, sangat lazim, lingkungan pengendalian dan prosedur pengendalian
yang baik harus ada.

5
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Direktur PT Baba Rafi Udang Vename, Hendy setiono dilaporkan ke Polda
Metro Jaya terkait dugaan penipuan dan penggelapan dengan modus investasi. Hendy
Setiono menyebut usaha tambak udang vename merupakan investasi yang menjanjikan
karena tahan penyakit sehingga peluang untung sangat besar. Janji yang disampaikan
oleh Hendy ini lantas membuat kliennya tertarik dan menyetorkan sejumlah uang mulai
dari puluhan hingga ratusan juta. Dalam perjanjian yang terkait, system antara Hendy
dengan investor hingga tahun keempat adalah 70 % : 30% dan 50 : 50 saat mencapai
tahun kelima. Belakangan, para investor merasa dirugikan karena hingga kini belum
menerima keuntungan sesuai dengan perjanjian awal. Pada kasus ini adanya tindak
kecurangan pada akun persediaan yaitu memperkecil jumlah persediaan udang bahkan
menghapuskan jumlah persediaan dengan alasan udang mati atau gagal panen,
akibatnya akan berdampak dalam laporan posisi keuangan (neraca) yaitu jumlah
persediaan, aset lancar, total aset, saldo laba akan menjadi dinyatakan terlalu rendah,
dan modal kerja bersih serta saldo lancar akan menjadi lebih rendah pula dari
seharusnya.

B. Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah di atas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas. Penulis juga menghimbau kepada pembaca jika materi diatas kurang lengkap
maka dihimbau untuk mencari materi dan referensi lain yang lebih lengkap.

6
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, “Kebab Turki Baba Rafi”,


https://id.m.wikipedia.org/wiki/kebab-Turki-Baba-Rafi, diakses 10 April 2022

Fandi Permana, “Salah Satu Ownernya Dipolisikan, Manajemen Baba Rafi Tegaskan
Tak Terlibat Dalam Bisnis Tambak Udang”,
https://tribunnews.com/amp/nasional/2022/03/18, diakses 10 April 2022

Kompas.com, “Polda Metro Sebut Korban Investasi Bos Baba Rafi Diduga Rugi
Hingga Rp 9 Miliar”, https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/18,
diakses 10 April 2022

M. Nurhadi, “Dugaan Investasi Bodong Jerat Bos Kebab Baba Rafi, Kerugian Lebih
dari Rp 9 Miliar”, https://www.suara.com/bisnis/2022/03/17, diakses 10 April
2022

Pidana, “Perkara Penggelapan dan Penipuan”,


https://kantorhukumlhs.com/perkara/penggelapan-penipuan, diakses 10 April
2022

Redaksi Justika, “ Sanksi Tindak Pidana Pencucian Uang sesuai Undang-Undang”,


https://blog.justika.com/pidana-dan-laporan-polisi/sanksi-tindak-pidana-
pencucian-uang, diakses 10 April 2022

Anda mungkin juga menyukai