Meilena Dwiyanti
11170920000141
LEMBAGA MANAPUN.
Meilena Dwiyanti
11170920000141
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Diri
Pendidikan Formal
2005 – 2011 SDN Pamulang Permai, Kota Tangerang Selatan
2011 – 2014 SMPN 17 Tangerang Selatan
2014 – 2017 SMAN 6 Tangerang Selatan
2017 – Sekarang Prodi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengalaman Kerja
2020 Praktik Kerja Lapangan CV. Hidroponikita, Depok
iv
RINGKASAN
v
yang selanjutnya diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel tahun
2019.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) analisis biaya usaha yang
dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera pada periode masa awal Pandemi
Covid-19 memiliki nominal yang lebih besar yaitu Rp. 263.332.304 dengan
keuntungan sebesar Rp. 93.228.400 sedangkan pada periode sebelum Pandemi
Covid-19, total biaya usaha yang dikeluarkan sebesar sebesar Rp. 157.951.783 dan
dihasilkan keuntungan usaha yaitu sebesar Rp. 18.159.077; (2) berdasarkan aspek
non finansial, CV. Sitela Riyank Sejahtera dapat dikatakan layak berdasarkan aspek
pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen SDM, hukum, sosial dan
ekonomi serta lingkungan. Keenam aspek tersebut mampu dipenuhi oleh
perusahaan selama menjalankan kegiatan produksi; dan (3) berdasarkan aspek
finansial yang dihasilkan bahwa CV. Sitela Riyank Sejahtera menghasilkan nilai
tidak layak pada periode sebelum masa Pandemi Covid-19 dengan nilai kelayakan
yaitu nilai BEP produk 30.174 dan BEP Harga Rp. 6.447, NPV sebesar - Rp
21.953.864, Net B/C Ratio 0,50, IRR -13,08% dan PP 1 tahun 7 Bulan. Sedangkan
pada masa awal Pandemi Covid-19 menghasilkan nilai yang menguntungkan dan
layak yang ditunjukkan dengan nilai BEP produk 39.306 dan BEP Harga Rp. 6.804,
NPV sebesar Rp 45.528.559, Net B/C Ratio 2,13 IRR 31,97% dan PP 4 bulan 8
hari.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
memberikan berkat, rahmat dan Karunia-Nya yang sungguh luar biasa tidak terkira,
sehingga penelitian ini mampu disusun dan diselesaikan dengan sebaik mungkin.
Shalawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan untuk junjungan Nabi Besar
penulis memperoleh banyak bantuan dan doa serta mendapat banyak bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
1. Keluarga Penulis, Alm. Bapak, Ibu, Kak Santi, Mas Agung, Jennaira dan
keluarga besar penulis yang selalu berdoa dan mendukung penulis untuk terus
2. Ibu Dr. Lilis Imamah Ichdayati dan Bapak Junaidi, M.Si selaku dosen
3. Dr. Ir. Siti Rochaeni, M.Si selaku dosen Penguji I dan Agustina Senjayani,
M.Si selaku dosen penguji II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
vii
4. Bapak Ir. Nasrul Hakiem, S.Si, MT, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sains dan
jajarannya.
5. Bapak Akhmad Mahbubi SP, MM, Ph.D dan Ibu Rizki Adi Puspita Sari, MM
arahan dan sarana dalam penyelesaian tugas akhir penulis serta seluruh Dosen
sangat baik sehingga pengerjaan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
7. Keluarga besar CV. Sitela Riyank Sejahtera yang telah memberikan izin dan
8. Sahabat-sahabat, keluarga besar Agribisnis 2017 dan Kelas E’17 terima kasih
banyak atas kebersamaan, doa dan dukungan kepada penulis selama ini.
Namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak, bagi
Penulis
viii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ix
5.1 Analisis Kelayakan Usaha Aspek Non Finansial CV. Sitela Riyank
Sejahtera ....................................................................................................... 75
LAMPIRAN................................................................................................................... 144
xi
DAFTAR TABEL
No Halaman
7. Harga Produk Keripik Singkong Sitela di CV. Sitela Riyank Sejahtera ....... 87
18. Analisis BEP Harga Keripik Singkong Sitela di CV. Sitela Riyank Sejahtera
pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan Saat Pandemi Covid-19 ................... 126
20. Analisis Net B/C Ratio Usaha Pengolahan Keripik Singkong Sitela
di CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan
Saat Pandemi Covid-19 ................................................................................. 128
21. Analisis Internal Rate of Return (IRR) Usaha Pengolahan Keripik Singkong
Sitela di CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan
Saat Pandemi Covid-19 ................................................................................. 130
22. Analisis Payback Period (PP) Usaha Pengolahan Keripik Singkong Sitela
di CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan
Saat Pandemi Covid-19 ................................................................................. 131
23. Hasil Nilai Kelayakan Aspek Finansial di CV. Sitela Riyank Sejahtera ...... 132
xiii
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1. Pohon Industri Ubi Kayu ............................................................................... 19
No Halaman
1. Pedoman Wawancara Aspek Non Finansial .............................................. 145
3. Tingkat Suku Bunga Nasional Oktober 2019 – Desember 2020 ............... 152
4. Biaya Bahan Baku Tambahan CV. Sitela Riyank Sejahtera ...................... 153
5. Biaya Investasi dan Penyusutan CV. Sitela Riyank Sejahtera ................... 154
6 Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera
pada Masa Sebelum Pandemi Covid-19 .................................................... 155
7. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera
pada Masa Saat Pandemi Covid-19 ........................................................... 156
8. Kuantitas Produksi dan BEP Produk di CV. Sitela Riyank Sejahtera ....... 157
10. Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank Sejahtera .................................. 159
11. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank Sejahtera ................. 160
mobilitas terhadap pergerakan orang dan barang untuk satu wilayah tertentu yang
telah diatur pada PP No. 21 Tahun 2020 dalam rangka penangan virus Covid-19
dimulai sejak 4 April 2020 oleh pihak pemerintah. Hal ini menyebabkan
perkembangan diberbagai sektor industri tidak dapat terus berkembang dengan baik
kerja. Hal ini berdampak pada penurunan keuntungan yang didapatkan perusahaan
akan mempengaruhi nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang dimiliki
Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang sektor industrinya turut
disemua lapangan usaha yang berdampak pada nilai PDRB Kabupaten Bogor.
Berikut data persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bogor atas
dasar harga berlaku menurut lapangan usaha pada tahun 2019-2020 dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bogor Atas Dasar
Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Persen) Tahun 2019-2020
Lapangan Usaha /Industri Persentase Produk Domestik Regional Bruto (%)
2019 2020
Industri pengolahan 54,04 53,67
Perdagangan besar dan eceran 12,30 12,06
(Reparasi
Mobil dan Sepeda)
Pertanian, Perikanan, Kehutanan 5,26 5,39
Kontruksi 10,38 9,93
Transportasi dan Pergudangan 3,86 3,90
Pertambangan dan Penggalian 2.02 2,19
Pengadaan Listrik dan gas 0,15 0,15
Penyediaan Akomodasi dan Makan 2,73 2,58
Minum
Informasi dan Komunikasi 1,73 2,33
Jasa Keuangan dan Asuransi 0,55 0,56
Real Estate 0,83 0,88
Jasa Perusahaan 0,20 0,19
Administrasi Pemerintahan, 1,49 1,49
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 2,03 2,29
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,51 0,49
Jasa Lainnya 1,77 1,76
Sumber: BPS Kabupaten Bogor (2021:97)
2
terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bogor dengan nilai persentase
bahan baku produksi dan adanya kenaikan biaya faktor produksi yaitu Upah
Minimum Kabupaten (UMK) yang sudah menembus angka Rp. 4,08 juta perbulan
kimia atau fisik dari bahan, unsur atau komponen menjadi produk baru. Industri
baku dari sektor pertanian. Komoditas yang diunggulkan dari sektor pertanian salah
satunya adalah ubi kayu atau dapat disebut dengan singkong. Singkong merupakan
komoditas pangan utama di Indonesia selain padi dan jagung yang mampu
produk makanan dan produk antara untuk bahan baku industri sehingga hal ini
menjadikan Kabupaten Bogor sebagai salah satu wilayah yang berpotensi untuk
palawija dan tingkat pertumbuhan di Kabupaten Bogor pada tahun 2019 - 2020
3
Tabel 2. Produksi dan Tingkat Pertumbuhan Tanaman Palawija di Kabupaten
Bogor Tahun 2019 - 2020
Produksi (Ton) Tingkat Pertumbuhan
Komoditas
2019 2020 (%)
Jagung 1.260 1.675 3,29
Kedelai 343 12 -96,50
Kacang Tanah 1.026 1.056 0,03
Ubi Kayu 91.087 85.861 - 5,73
Ubi Jalar 44.688 48.294 8,06
Talas 11.801 11.165 - 5,39
Sumber: BPS Kabupaten Bogor (2021:312-315)
salah satu komoditas tanaman pangan yang memiliki jumlah produksi tertinggi.
mengalami pertumbuhan negatif yaitu sebesar 5,73% dari tahun 2019 ke tahun
2020. Hal ini dikarenakan kondisi pandemi virus Covid-19 yang menyebabkan
karna adanya kenaikan harga dari pupuk subsidi maupun non-subsidi sedangkan
keluarga para petani sehingga tidak mampu mengalokasi dana lebih untuk biaya
4
Komoditas singkong berpotensial untuk dijadikan sebagai bahan baku
pengolahan guna meningkatkan nilai dan memperoleh harga jual yang lebih
menjadi tiga yaitu singkong yang dikeringkan (keripik), tepung singkong atau
yang mampu mengolah hasil singkong dengan berbagai perubahan fisik atau
Sindur, yang merupakan salah satu wilayah sentra pengolahan keripik singkong
di Kabupaten Bogor. Hal ini didukung dengan ketersediaan singkong yang cukup
Sindur pada tahun 2020 mencapai 423 Ton/Tahun (BPS Kabupaten Bogor,
keripik singkong karena dapat meningkatkan nilai jual dan keuntungan yang
lebih besar. Skala industri yang berada di Kecamatan Gunung Sindur masih
didominasi berbentuk industri skala rumah tangga sehingga proses produksi yang
CV. Sitela Riyank Sejahtera merupakan salah satu industri skala rumah
5
Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Perusahaan ini telah berdiri sejak Oktober
dihasilkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera. Produk olahan keripik singkong yang
dihasilkan memiliki nilai jual tinggi dengan kisaran harga Rp. 7.500 –
mengambil bahan baku utama yaitu keripik singkong setengah jadi ke supplier
terdekat yaitu UD. Tiga Saudara. Perusahaan memilih untuk menjadikan keripik
singkong setengah jadi sebagai bahan baku utama karena biaya produksi yang
lebih minim dan sumber daya yang dimiliki perusahaan belum memenuhi untuk
mengelola ubi kayu menjadi keripik singkong. Tak hanya itu, produk setengah jadi
memiliki daya simpan yang lebih lama sehingga menjadi potensi yang
tersendiri bagi CV. Sitela Riyank Sejahtera. Seiring dengan kondisi pandemi
sangat besar terhadap kegiatan produksi pada CV. Sitela Riyank Sejahtera
6
fenomena Covid-19 pada saat itu, namun penjualan produk keripik singkong kian
Sitela Riyank Sejahtera pada Oktober 2019 – September 2020 dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Penjualan Keripik Singkong di CV. Sitela Riyank Sejahtera bulan
Oktober 2019 - September 2020
Bulan Kemasan (250 Hasil Penjualan (Rp)
Gram/Pack)
Sebelum Pandemi Covid-19
Oktober 2019 1.564 13.649.028
November 2019 1.962 17.122.374
Desember 2019 2.710 23.650.170
Januari 2020 4.003 34.934.181
Febuari 2020 4.831 42.160.137
Maret 2020 5.110 44.594.970
Pada Masa awal Pandemi Covid-19
April 2020 5.387 47.012.349
Mei 2020 6.838 59.675.226
Juni 2020 7.932 69.222.564
Juli 2020 7.476 65.243.052
Agustus 2020 6.619 57.764.013
September 2020 6.605 57.643.500
Rata-rata Hasil Penjualan 5.086 44.389.297
Keripik Singkong
Sumber: Data Perusahaan (2019 - 2020)
Sitela Riyank Sejahtera selama 12 bulan yang terbagi menjadi dua periode yaitu
periode sebelum Pandemi Covid-19 yang dimulai dari bulan Oktober 2019 – Maret
2020 dan periode pada masa awal Pandemi Covid-19 yaitu bulan April –
mencapai hasil penjualan di awal produksi yaitu pada Oktober 2019 senilai Rp.
dihasilkan penjualan terbesar pada bulan Juni 2020 yaitu sebesar Rp. 69.222.564.
7
Dari keseluruhan hasil penjualan yang didapatkan CV. Sitela Riyank Sejahtera,
maka rata-rata hasil penjualan keripik singkong sitela sebesar Rp. 44.389.297.
terus meningkat maka perusahaan menerima keuntungan dan dapat layak untuk
Pandemi Covid-19 menjadi hambatan serta tantangan bagi CV. Sitela Riyank
konsumen sehingga maka perlu adanya analisis kelayakan terutama pada aspek
non finansial guna mengetahui apakah perusahaan CV. Sitela Riyank Sejahtera
dalam memperhatikan aspek finansial yang ada pada perusahaan dengan kondisi
strategi pemasaran agar produk dapat masuk ke pasar yang diinginkan, ketepatan
lokasi usaha dan penggunaan mesin, adanya dampak yang diberikan untuk faktor
eksternal perusahan yang terdiri dari lingkungan dan sosial ekonomi, serta
perusahaan yang baru didirikan dan masih pada proses pengembangan usahanya
sehingga perlu penilaian analisis kelayakan baik dari aspek non finansial dan aspek
finansial untuk menilai apakah kegiatan produksi layak untuk dijalankan. Aspek
non finansial penting untuk dianalisis karna faktor tersebut akan mempengaruhi
8
kelayakan usaha suatu perusahaan. Tanpa adanya faktor-faktor non finansial,
atau analisis tentang apakah suatu kegiatan investasi memberikan manfaat atau
hasil bila dilaksanakan. Jika hasil analisis menyatakan layak maka usaha yang
dijalankan oleh perusahaan CV. Sitela Riyank Sejahtera dapat berlanjut untuk
maka CV. Sitela Riyank Sejahtera perlu melakukan evaluasi dalam kegiatan usaha
produknya kepada para konsumen. CV. Sitela Riyank Sejahtera merupakan salah
menjualkan produknya ke konsumen secara luas. Tak hanya itu, beberapa bahan
baku yang digunakan turut mengalami kenaikan harga yang membuat biaya
9
Seiring berjalannya waktu, CV. Sitela Riyank Sejahtera terus
baik masa sebelum dan pada masa awal pandemi Covid-19 dengan nilai rata-rata
sebesar Rp. 44.389.297 per bulannya dengan jumlah produksi mencapai rata-rata
sebanyak 5.086 bungkus per bulannya dalam ukuran 250 Gram atau sebanyak
tanpa memperhatikan aspek non finansial. Salah satunya ialah pada aspek
kegiatan promosi secara meluas karena adanya fenomena Pandemi Covid-19 pada
saat itu. Namun hal tersebut seharusnya tidak menjadi penghalang apabila
perusahaan mampu memiliki strategi pemasaran yang baik dan benar. Faktor-
faktor eksternal lainnya juga dapat mempengaruhi kegiatan produksi apabila tidak
menjadi pertanyaan bagi perusahaan apakah usaha yang dijalankan layak selama
dua periode waktu yaitu pada saat sebelum Pandemi Covid-19 maupun pada masa
awal Pandemi Covid-19 jika ditinjau melalui aspek non finansialnya. Oleh karena
itu, dengan pengembangan usaha yang dilakukan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera
perlu dilakukan penelitian terhadap kelayakan usaha baik secara aspek non
10
finansial maupun aspek finansial.
2. Berapa besar biaya dan keuntungan yang diperoleh dari usaha pengolahan
1. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
11
melatih kemampuan penulis dalam menganalisis studi kelayakan suatu
perusahaan yang sesuai dengan ilmu yang telah diperoleh selama masa
perkuliahan. Penelitian ini juga dilakukan sebagai salah satu syarat untuk
Hidayatullah Jakarta.
2. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
untuk olahan keripik singkong. Penelitian ini berfokus untuk menganalisis besar
keuntungan yang diterima oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera dan bagaimana
kelayakan usaha pengolahan keripik singkong pada dua periode waktu, yaitu
sebelum pandemi Covid-19 yang berlangsung selama 6 bulan yaitu dimulai dari
bulan Oktober 2019 – Maret 2020 dan pada masa awal Pandemi Covid-19 yang
terdiri dari 6 bulan yaitu April 2020 – September 2020 baik dari aspek non
meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek manajemen, aspek
hukum, aspek lingkungan serta aspek sosial dan ekonomi yang dilakukan dengan
12
menggunakan analisis deskriptif. Analisis kelayakan berdasarkan aspek finansial
diukur dengan menggunakan metode arus kas (Cash flow), Break Even Point
(BEP), Net Present Value (NPV), Net B/C Ratio, Internal Rate of Return (IRR),
dan Payback Period (PP). Data yang digunakan untuk menganalisis aspek
finansial berupa biaya, kas, penerimaan dan data keuangan lainnya yang
dibutuhkan dalam penelitian ini, mulai dari Oktober 2019 hingga September 2020
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
disebut industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
baku dan memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang
mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri. Menurut
yaitu suatu kegiatan keluarga yang terdiri dari unit-unit konsumtif dan produktif
yang terdiri dari paling sedikit dua anggota rumah tangga yang sama, sama-sama
dapat dikategorikan ke dalam jenis usaha mikro dan usaha kecil dengan melihat
seberapa besar nilai investasi yang dimiliki, jumlah tenaga kerja serta bidang usaha
industri rumah tangga. Menurut Tambunan (2002:166), industri rumah tangga atau
biasa disebut dengan Home Industry adalah unit-unit usaha yang sifatnya lebih
tradisional, dalam arti menerapkan sistem organisasi dan manajemen yang baik
seperti lazimnya dalam perusahaan modern, namun tidak ada pembagian kerja dan
menyerap sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel karena dapat
menyerap tenaga kerja dan sumber daya lokal serta meningkatkan sumber
maupun ke belakang.
rumah tangga, maka pihak pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan dalam
15
dengan mentargetkan masyarakat di daerah pedesaan, hal ini dikarenakan tingkat
teknologi yang digunakan sederhana dan dapat menampung masyarakat yang tidak
2019:48).
Amerika Latin atau tepatnya dari negara Brazil. Penyebaran komoditi singkong ini
hampir menyebar ke seluruh dunia termasuk negara Indonesia. Singkong atau ubi
kayu masuk ke Indonesia pada tahun 1852 dan Kebun Raya Bogor merupakan
tempat pertama bibit singkong diterima dari Suriname yang selanjutnya pada tahun
1854 disebarkan ke seluruh Pulau Jawa dan kawasan lain di luar Pulau Jawa hingga
pada akhir abad ke-17, masyarakat Indonesia mulai membudidayakan singkong dan
memasyarakat khususnya dikalangan petani. Ini dikarenakan dua hal, yaitu tanaman
singkong dapat berperan sebagai bahan makanan pokok pengganti beras (Rohaman
tanaman yang dapat ditanam sepanjang tahun. Waktu panen dari singkong
bervariasi tergantung dari kondisi iklim dan lingkungan penanaman. Umur terbaik
untuk pemanenan ubi kayu tidak dapat ditentukan, tergantung dari tujuan
untuk konsumsi. Jenis tanaman yang dianggap genjah, biasanya dapat dipanen pada
16
umur 5-6 bulan, namun bila dibiarkan tumbuh terus menerus dapat mencapai umur
10-12 bulan. Waktu pemanenan singkong yang terlalu lambat berimbas pada
kerugian karena lama penantian waktu yang tidak seimbang dengan kenaikan hasil
yang diperoleh.
Menurut Saleh dkk (2016:5), umur panen singkong dipengaruhi oleh curah
hujan. Pada umumnya, singkong memerlukan curah hujan 150-200 mm pada umur
1-3 bulan, 250-300 mm pada umur 4-7 bulan, dan 100-150 mm pada fase menjelang
hujan maupun kering seiring ketersediaan air yang sesuai dengan kebutuhan
tanaman singkong pada tiap fase pertumbuhannya. Grace dalam Firsta (2020:6),
menjelaskan bahwa singkong dapat tumbuh pada tanah liat berpasir atau tanah liat
berpasir yang lembab dan subur ataupun jenis tanah yang lain dengan tekstur tanah
jarakan dengan batang berbentuk silindris dengan diameter 2-6 cm, beruas berupa
benjolan bekas tangkai daun yang telah gugur yang tersusun secara berselang-
seling, tinggi tanaman 1,5-5 m. batang berlubang, berisi empulur berwarna putih,
lunka dengan struktur seperti gabus dan berwarna kecoklatan atau keunguan.
Batang singkong ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang tergantung
17
Menurut Richana (2018:69), Umbi singkong berbeda dengan tanaman umbi-
umbian lainnya. Umbi secara anatomis sama dengan akar, tidak mempunyai mata
tunas sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat perbanyakan vegetatif. Akar
tanaman masuk kedalam tanah sekitar 0,5-0,6 m yang digunakan untuk menyimpan
mengalahkan ukuran lainnya, sehingga akar ini yang disebut sebagai umbi singkong
Tak hanya umbinya, bagian daun dari tanaman singkong dapat dimanfaatkan baik
sebagai bahan pangan maupun pakan hewan. Umumnya daun singkong berwarna
hijau muda kekuningan dan dimanfaatkan untuk sayuran karena dikenal memiliki
kandungan protein yang cukup tinggi dibandingkan bagian umbinya. Hal ini
dikarenakan, kandungan daun singkong yang memiliki pro vitamin A, vitamin B1,
Ubi kayu atau singkong dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan
makanan, pakan, dan sumber energi terbarukan. Ubi kayu mampu dimanfaatkan
mulai dari bagian daun, batang, umbi dan limbahnya. Bagian umbi mampu
kandungan protein yang baik serta mengandung vitamin. Sedangkan kulit singkong
pada umunya dianggap sebagai limbah kupasan dari hasil pengolahan gaplek, tape,
tapioka dan bahan pangan lainnya yang berbahan dasar singkong. Pohon industri
18
Gambar 1. Pohon Industri Ubi Kayu
Sumber: Rohaman dan RM (2019:13)
Sebagai bahan pangan, singkong dapat dimanfaatkan secara luas serta
makanan, baik oleh industri skala menengah dan besar ataupun industri skala kecil.
Kandungan karbohidrat yang dimiliki singkong, juga menjadikan nilai unggul bagi
komoditas tersebut untuk bisa diolah menjadi berbagai produk olahan makanan,
baik menjadi produk makanan tradisional yang sudah ada seperti: tapai, tiwul,
keripik, dan lain-lain ataupun produk olahan lainnya seperti: tepung tapioka,
ketergantungan pada satu bahan pangan saja (Rohaman dan RM, 2019:15).
19
Keanekaragaman produk olahan singkong yang semakin meluas turut
karena permintaan singkong yang cenderung meningkat seiring dengan peran yang
dimilikinya serta kebutuhan pangan manusia yang kian berkembang pesat. Produksi
ubi kayu di Indonesia sendiri dapat didekati melalui luas panen dan produktivitas
komoditi itu sendiri. Namun saat ini, luas panen singkong cenderung mengalami
Hal ini turut menjadi motivasi bagi para petani singkong untuk mampu
produktivitas dalam memenuhi permintaan pasar bagi singkong yang kian luas.
(Poyuono, 2010:9).
atau bahan-jadi dengan metode dan alat yang sederhana. Menurut Afiyah dkk
(2015:3), Home industry juga disebut dengan industri rumah tangga karena
termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga dan memiliki kriteria
tenaga manusia.
20
5. Kegiatan produksi berkaitan dengan hasil pertanian.
kondisi sosial ekonomi masyakarat yang bersifat holistik. Salah satu olahan hasil
dihasilkan dari ubi kayu atau singkong dengan langkah pembuatan yang sederhana.
Menurut Koswara (2009:13), keripik singkong adalah makanan ringan yang dibuat
dari irisan tipis umbi singkong, digoreng, dengan diberi bumbu tertentu atau hanya
diberi garam.
berkembangnya aneka olahan untuk makanan ringan maka keripik singkong juga
diiris, direndam garam, kemudian digoreng, saat kini para industri menambahkan
Tak hanya itu, modifikasi rasa dan penambahan kandungan lainnya juga
disajikan oleh para industri olahan keripik singkong guna meningkatkan nilai
tambah dari produk yang dihasilkan. Pengolahan yang dilakukan masih secara
tradisional dan hanya menggunakan peralatan seperti pisau, wajan, alat pengiris
21
2.2 Investasi dan Penyusutan
dikeluarkan pada awal kegiatan dan pada saat tertentu untuk memperoleh manfaat
sebelum mulai melakukan kegiatan produksinya dan umumnya dilakukan satu kali
penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya
penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh
keuntungan di masa yang akan datang. Pada umumnya investasi dapat dibedakan
commercial paper, surat berharga yang dilakukan di pasar uang dan investasi
yang dilakukan di pasar modal seperti saham, obligasi, waran, dan opsi.
2. Investasi pada aset-aset riil (real assets) yaitu berupa pembelian aset
dana yang diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada baik dari modal sendiri
atau modal pinjaman atau keduanya. Menurut Kasmir dan Jakfar (2016:91), sumber
modal terdiri dari dua macam jika dilihat dari segi sumber asalnya, yaitu:
22
1. Modal sendiri merupakan modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan
dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup yaitu hanya dari
2. Modal asing (modal pinjaman) merupakan modal yang diperoleh dari pihak
luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Sumber dana dari
perusahaan nonbank.
baik untuk membiayai operasional perusahaan ataupun untuk membeli aktiva tetap.
Semua jenis aktiva tetap kecuali tanah apabila dipakai secara terus menerus maka
Hal ini disebabkan masa manfaat dan nilai guna dari aktiva tetap semakin berkurang
dari waktu ke waktu. Penurunan nilai aktiva tetap disebut dengan penyusutan atau
tetap selama masa penggunaannya atau biaya yang dibebankan terhadap produksi
akibat penggunaan aktiva tetap itu dalam proses produksi (Harahap, 2002:53).
manfaat dan jumlah yang disusutkan. Masa manfaat diukur dengan periode suatu
aktiva yang diharapkan digunakan oleh perusahaan atau jumlah produksi yang
diharapkan dapat diperoleh dari aktiva oleh perusahaan, sedangkan jumlah yang
dapat disusutkan dapat dihitungkan dengan subtitusi antara biaya perolehan suatu
23
aktiva dengan biaya dalam laporan keuangan, dikurangi nilai sisanya (Suhikmat
dan Novita, 2018:49). Untuk menghitung penyusutan suatu aktiva tetap adalah:
𝐻𝑃
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 = .......................................................... (1)
𝑛
Keterangan:
mengurangi tujuan bisnis. Adapun menurut Sumadji dkk (2006:106), biaya atau
cost adalah pengorbanan yang diukur dengan harga yang dibayar untuk
Menurut Arifin (2015:69), biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur
dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu. Sumber ekonomi yang telah dikeluarkan oleh suatu
individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu baik pada masa lalu atau
yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang
dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang. Adapun
24
menurut Soekartawi (2006:56), biaya adalah nilai dari seluruh sumberdaya yang
digunakan untuk memproduksi suatu barang. Biaya dalam industri rumah tangga
Menurut Samryn (2013:47), biaya tetap adalah suatu biaya yang konstan
suatu kisaran relevan tertentu. Sedangkan Menurut Carter (2009:69), biaya tetap
adalah biaya yang secara total tidak berubah Ketika aktivitas bisnis meningkat dan
menurun. Biaya tetap (fixed cost) dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
Keterangan:
biaya yang nilainya relatif sama atau konstan dari waktu ke waktu dan besar dari
nilai biaya nya tidak dipengaruhi oleh komoditi apa yang akan digunakan sebagai
bahan baku dan berapa banyak hasil produksi yang dihasilkan. Dengan kata lain
besarnya tingkat produksi yang dilakukan oleh suatu industri tidak mempengaruhi
jumlah biaya tetap yang dikeluarkan. Unsur biaya tetap antara lain: sewa lahan,
penyusutan alat mesin, bunga modal (terutama atas sarana tahan lama), pajak, upah
25
2. Biaya Variabel (Variable cost)
Berbeda halnya dengan biaya tetap, yaitu biaya variabel atau biaya tidak tetap
adalah jenis biaya yang nilainya dapat berubah, baik mengalami kenaikan maupun
penurunan seiring dengan tingkat produksi yang dilakukan oleh industri. Jika skala
produksi meningkat, maka biaya variabel meningkat pula, dan sebaliknya. Menurut
Joesron dan Fathrrozi (2003:124), biaya variabel adalah biaya yang akan berubah
variabel adalah biaya yang digunakan untuk membeli atau menyediakan bahan
baku yang habis dalam satu kali produksi. Biaya variabel dapat dihitung dengan
rumus berikut:
Keterangan:
Biaya total adalah jumlah biaya yang telah dikeluarkan oleh industri, baik
biaya tetap maupun biaya variabel selama proses produksi berlangsung. Menurut
Suratiyah (2015:79), untuk menghitung besarnya biaya total (Total Cost) diperoleh
dengan cara menjumlahkan biaya tetap (Fixed Cost/ FC) dengan biaya variabel
TC = FC + VC ....................................................... (4)
26
Keterangan:
Studi kelayakan bisnis merupakan salah satu kajian yang telah banyak dikenal
oleh masyarakat, terutama yang bergerak dalam bidang bisnis. Menurut Nurmalina
dkk (2017:4), studi kelayakan bisnis atau feasibility study merupakan bahan
menolak suatu rencana bisnis yang direncanakan dan (b) apakah menghentikan atau
Kasmir dan Jakfar (2016:7), studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan
dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
Kajian penelitian ini menyangkut berbagai aspek baik aspek hukum, sosial
dan ekonomi, pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen, lingkungan
serta finansial yang dimiliki oleh bisnis tersebut. Hal tersebut sebagai dasar
atau bisnis tersebut menghasilkan keuntungan dan dapat dikerjakan atau ditunda
dan bahkan tidak berjalan dikarenakan tidak memberikan manfaat dan mencapai
tujuan dari bisnis tersebut. Tujuan diadakan studi kelayakan khususnya bagi
27
terlalu besar untuk suatu proyek atau kegiatan usaha yang ternyata tidak
bertujuan untuk mengetahui berapa besar pasar yang akan dimasuki, struktur dan
peluang pasar yang ada, prospek pasar di masa yang akan datang, serta bagaimana
strategi pemasaran yang harus dilakukan. Ide bisnis yang direncanakan oleh suatu
industri perlu ditinjau dari segi pasar dan pemasaran yang bertujuan apakah bisnis
yang dijalankan akan memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak serta besar
potensi pasar yang ada untuk produk yang akan ditawarkan. Menurut Umar
(2015:26), analisis ini dapat dilakukan dengan cara deskriptif maupun inferensial,
jenis data yang digunakan dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Analisis
dilaksanakan.
Aspek teknis dan teknologi merupakan suatu aspek yang berkaitan dengan
perlu mengkaji aspek teknis dan teknologi dengan melihat segi pembangunan
28
proyek dan segi implementasi bisnis secara teknis dapat dilaksanakan yang
Penentuan lokasi merupakan salah satu variabel rumit yang perlu dikaji
dan dipertimbangkan oleh suatu industri karena akan berpengaruh terhadap aspek
lainnya. Tak hanya itu, industri perlu memperhatikan karakteristik produk yang
dihasilkan, yakni mencakup standar kualitas, dimensi, warna, paten, trade mark,
tentang manajemen dalam masa pembangunan bisnis dan manajemen dalam masa
pengadaan sumber daya manusia, jumlah tenaga kerja dan kualifikasi yang
meneliti kesiapan sumber daya manusia yang akan menjalankan usaha tersebut,
kemudian mencari bentuk struktur organisasi yang sesuai dengan usaha yang akan
29
dapat berjalan sendiri-sendiri, namun diperlukan pelaksanaan yang saling terkait
keabsahan dokumen mengenai bentuk badan usaha sampai pada izin-izin yang
dimiliki serta tidak boleh melanggar hukum yang ada dan merugikan sekitarnya.
Menurut Suliyanto (2010:15), aspek hukum merupakan salah satu aspek kelayakan
yang membahas mengenai ketentuan hukum apa saja yang harus dipenuhi sebelum
menjalankan sebuah usaha dengan tujuan supaya bisnis tersebut sesuai dengan
tentang bentuk badan usaha yang akan digunakan (dikaitkan dengan kekuatan
disediakan bila akan menggunakan sumber dana yang berupa pinjaman, berbagai
macam perizinan usaha dan jenis-jenis izin tersebut bergantung pada jenis usaha
3. Izin-izin usaha.
30
2.4.5 Aspek Sosial dan Ekonomi
Suatu rencana bisnis tidak hanya memiliki manfaat bagi pihak internal
tersebut berdampak baik dalam aspek sosial dan ekonomi menjadi manfaat bagi
aktivitas ekonomi. Dengan berdirinya usaha atau proyek secara sosial dan ekonomi
2016:200).
dikaji sebelum suatu perusahaan melakukan investasi atau bisnis dijalankan untuk
mengetahui dampak yang akan ditimbulkan dari kegiatan bisnis tersebut. Aspek
apakah dengan adanya bisnis menciptakan lingkungan semakin baik atau semakin
gaya hidup dan timbulnya kerawanan sosial. Oleh karena itu, suatu ide bisnis
31
dengan kebutuhan ide bisnis dan mampu memberikan manfaat yang lebih besar
terhadap aspek-aspek yang dianggap layak dari keputusan yang dibuat dalam
tahapan analisis usaha. Aspek finansial digunakan oleh industri khususnya skala
rumah tangga untuk menentukan layak atau tidaknya bisnis tersebut dijalankan
penelitian ini adalah arus kas (Cash flow), nilai bersih kini (Net Present Value), Net
B/C Ratio, Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return), Jangka Waktu
Pengembalian Modal Investasi (Payback Period), dan Titik impas (Break Even
pengeluaran dalam bisnis untuk melihat aktivitas yang berlangsung dalam bisnis
tersebut. Menurut Hery (2012:9), arus kas adalah sebuah laporan yang
menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-
masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai pada
32
aktivitas pendanaan/pembiayaan untuk satu periode waktu tertentu. Perhitungan
arus kas bersih (Net Cash Flow) dapat dirumuskan sebagai berikut:
Penerimaan = xx
Total Biaya usaha = xx
EBITD = Penerimaan – Total Biaya Usaha
Penyusutan = xx
EBIT = EBITD – Penyusutan
Interest = xx
EBT = EBIT – interest
Tax = t % x EBT
EAT = EBT – Tax
𝑁𝑒𝑡 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤 = EAT + Biaya Penyusutan. . . . . . . ..….....(5)
Keterangan:
Arus kas bersih memuat suku bunga pinjaman (Interest) dan pajak. Menurut
Karl dan Fair (2001:635), suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu
pinjaman dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga
yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman. Apabila suatu perusahaan
suku bunga tersebut ialah sebesar 0%. Berbeda halnya dengan pajak, pajak
merupakan kontribusi wajib yang dibayarkan oleh seseorang atau suatu badan
usaha kepada negara yang bersifat memaksa dan telah diatur dalam perundang-
undangan. Semua badan usaha atau perusahaan perlu memahami dan membayar
33
kewajiban perpajakannya agar bisnis yang dijalankan dapat berjalan baik dan lancar
bahwa Pajak penghasilan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
memiliki tarif yaitu sebesar 0.5% dengan syarat peredaran pendapatan tidak lebih
Tujuan adanya aliran kas untuk memberikan informasi atas dasar mengenai
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan suatu perusahaan selama periode waktu
tertentu. Cash flow menjadi bagian terpenting yang harus diperhatikan oleh pihak
Menurut Umar (2015:200), Net Present Value atau nilai bersih sekarang
adalah selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari
terminal) di masa yang akan datang. Suatu rencana bisnis dapat dinyatakan layak
apabila jumlah seluruh manfaat yang diterimanya melebihi biaya yang dikeluarkan.
Hal ini dapat dikatakan apabila nilai NPV lebih besar dari 0 (NPV>0), maka bisnis
tersebut menguntungkan dan dinyatakan layak. Apabila nilai NPV lebih kecil dari
0 (NPV<0), maka bisnis tersebut tidak layak untuk dijalankan. Perhitungan NPV
34
𝐵𝑡−𝐶𝑡
𝑁𝑃𝑉 = ∑𝑛𝑡=0 (1+𝑖)𝑡 .................................................. (6)
Keterangan:
Variabel yang dibutuhkan guna mendapatkan nilai sekarang ialah arus kas,
masa waktu arus kas dan tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga adalah harga dari
suatu pinjaman yang diberikan oleh pihak kreditur yang dinyatakan sebagai
persentase uang pokok per unit. Menurut Boediono (2014:76), suku bunga
merupakan harga dari penggunaan dana investasi (loanable fund). Tingkat suku
kreditur.
Kegunaan dari metode NPV ini ialah apabila seorang pemilik modal ataupun
pada suatu proyek baru atau suatu investasi pada pembelian aset baru. Tidak hanya
digunakan sebagai bahan evaluasi kelayakan suatu bisnis, namun juga digunakan
untuk membandingkan investasi mana yang lebih baik jika terdapat dua pilihan
Net B/C Ratio ialah rasio atau perbandingan antara nilai manfaat bersih yang
bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan demikian Net
35
B/C Ratio menunjukkan manfaat yang diperoleh dari setiap penambahan satu
rupiah pengeluaran. Menurut Nurmalina dkk (2017:100), suatu bisnis atau kegiatan
investasi dapat dikatakan layak bila Net B/C Ratio lebih besar dari satu (B/C>1) dan
dikatakan tidak layak Net B/C Ratio lebih kecil dari satu (B/C<1). Perhitungan Net
∑𝑛
𝑖=1 𝑁𝐵𝑖 (+)
𝑁𝑒𝑡 𝐵/𝐶 = ∑𝑛
................................................................ (7)
𝑖=1 𝑁𝐵𝑖 (−)
Keterangan:
untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang
awal (Umar, 2015:199). Menurut Halim (2005:39), Internal Rate of Return (IRR)
sekarang. IRR digunakan untuk mengetahui pada tingkat suku bunga berapa nilai
NPV sama dengan nol. sebuah bisnis dikatakan layak apabila nilai IRR lebih besar
dari DF (Discount Factor) dan tidak layak apabila nilai IRR lebih kecil dari DF.
Keterangan:
IRR = Internal Rate of Return (%)
i1 = Tingkat bunga 1
i2 = Tingkat bunga 2
NPV1 = Net Present Value 1 pada DF terkecil
36
NPV2 = Net Present Value 2 pada DF terbesar
Kelebihan dari metode IRR ialah tidak dipertimbangkan time value of money
sehingga dapat memperhitungkan dengan hasil yang lebih tepat dan realistis
metode ini adalah perlu waktu untuk menghitungnya, termasuk saat cash inflow
tidak terdistribusi secara merata dan metode ini tidak dapat mengidentifikasi ukuran
menggunakan aliran kas, dengan kata lain Payback Period merupakan rasio antara
Initial Cash Invesment dengan Cash inflow-nya yang hasilnya merupakan satuan
waktu. Adapun menurut Kasmir dan Jakfar (2016:101), Payback Period merupakan
proyek atau usaha yang perhitungannya dapat dilihat dari perhitungan kas bersih
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑥 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ................... (9)
𝐾𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ / 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Suatu bisnis dapat dikatakan layak apabila nilai PP sekarang lebih kecil dari
umur investasi atau jika Payback Period lebih pendek waktunya dari Maximum
37
1. Metode yang mudah dan sederhana untuk menentukan lamanya waktu
semakin pendek pula risiko kerugian yang ada pada bisnis tersebut.
4. Digunakan untuk membandingkan dua proyek yang memiliki risiko dan Rate
Break Even Point atau titik pulang pokok merupakan salah satu analisis
keuangan yang sangat penting dalam perencanaan keuangan suatu bisnis. Menurut
Herjanto (2008:151), analisis pulang pokok adalah suatu analisis yang bertujuan
untuk menemukan satu titik dalam kurva biaya dan pendapatan yang menunjukkan
biaya sama dengan pendapatan. Adapun menurut Hansen dan Mawar (2006:274),
Break Even Point adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya,
titik dimana laba sama dengan nol. Oleh karena itu, pihak suatu perusahaan perlu
volume penjualan. Semakin lama perusahaan mencapai titik pulang pokok, semakin
38
besar saldo rugi karena keuntungan yang diterima masih menutupi segala biaya
Analisis Break Even point memiliki peranan penting terutama untuk pihak
perusahaan guna mengetahui hubungan antara biaya, volume, dan laba terutama
informasi mengenai jumlah penjualan yang harus dicapai dan besarnya penurunan
kerugian. Menurut Kasmir (2016:334), perlu diketahui beberapa hal penting dalam
ditingkatkan
3. Jumlah biaya yang harus dikeluarkan, baik biaya tetap maupun biaya variabel.
terbagi menjadi dua jenis, yaitu BEP atas dasar unit dan BEP harga. Perhitungan
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐵𝐸𝑃 (𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖) = ................................ (10)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐵𝐸𝑃 (𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎) = ...................................... (11)
𝐾𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
39
penulis dalam melakukan penelitian. Penelitian-penelitian yang dijadikan acuan
yaitu:
Cassava chips di Perumahan Mardani Raya. Penelitian ini dilakukan atas dasar
informasi mengenai jumlah potensial pasar minat terhadap keripik singkong cukup
kelayakan usaha tersebut. Permasalahan yang terjadi ialah karena pelaku usaha
yang kurang jelas dan tersusun dengan baik. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa kriteria penilaian investasi didapat nilai NPV sebesar Rp.
730.802.669, yang artinya selisih antara nilai kas yang akan datang dengan nilai
investasi bernilai positif. Nilai BEP untuk mencapai titik balik modal, target jumlah
keripik singkong yang harus dicapai minimal sebanyak 621 Kg dalam 1 bulan. Nilai
IRR sebesar 14 %, lebih besar dari discount factor sebesar 13%, dan payback period
selama 2 tahun 4 bulan. Maka dapat disimpulkan secara keseluruhan usaha bisnis
Wonosobo Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara baik dari aspek non
finansial maupun aspek finansial. Permasalahan yang terjadi ialah para pelaku
pengelolaan manajemen yang baik dan pada akhirnya tidak sedikit dari mereka
40
yang akhirnya mempertahankan usahanya dan mengalami kebangkrutan. Aspek
non finansial terdiri dari aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, SDM
serta lingkungan. Sedangkan aspek finansial menggunakan metode ROI dan R/C
Ratio. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kriteria penilaian investasi
ditunjukkan dengan nilai ROI sebesar 54,1% dan nilai R/C 1,54 dan usaha tersebut
dinyatakan layak.
serba usaha (KSU) di Jatirogo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kelayakan usaha gula semut anggota KSU Jatirogo yang ditinjau baik dari aspek
non finansial maupun finansial. Permasalahan yang terjadi ialah kapasitas produksi
gula semut belum sesuai dengan KSU Jatirogo, produk yang tidak sesuai dengan
kriteria koperasi serta perhitungan finansial yang dilakukan oleh petani belum tepat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai rata-rata PP untuk usaha gula semut
bukan warehouse adalah 2 tahun 5 bulan 9 hari dan 1 tahun 4 bulan 15 hari sebagai
warehouse. Nilai NPV yang diperoleh menghasilkan angka positif atau lebih dari
nol. Nilai rata-rata NPV untuk usaha gula semut bukan warehouse adalah Rp
485.728.132,-. Nilai rata- rata PI untuk usaha gula semut bukan warehouse adalah
3,09 kali sedangkan untuk usaha gulasemut sebagai warehouse adalah 20,97 kali.
Nilai rata-rata IRR untuk usaha gula semut bukan warehouse adalah 54%
sedangkan untuk usaha gula semut sebagai warehouse adalah 103% dan untuk
metode ARR diperoleh hasil bahwa ARR memiliki nilai lebih besar dari 10% dan
41
20%. Berikut disajikan persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu pada
Tabel 5.
42
2.6 Kerangka Pemikiran
Tingkat harga yang cenderung meningkat karena kegunaan ubi kayu yang beragam
khususnya untuk keperluan pangan, menjadikan ubi kayu sebagai komoditas yang
memiliki nilai jual tinggi. Hal ini menjadi peluang yang besar bagi usaha industri,
terutama industri skala kecil dan menengah. Keripik singkong merupakan salah satu
produk olahan ubi kayu yang memiliki pangsa pasar yang cukup besar. Oleh karena
itu banyak perusahaan industri rumah tangga yang mendirikan usaha dengan
CV. Sitela Riyank Sejahtera merupakan salah satu industri skala rumah
Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2019 dan baru berjalan selama dua setengah
tahun yang menandakan perusahaan ini masih terbilang berusia muda dalam
menjalankan usahanya. Pada tahun 2020, kondisi pandemi virus Covid-19 menjadi
salah satu peristiwa yang berdampak pada kegiatan penjualan keripik singkong oleh
perusahaan salah satunya ialah aspek pasar dan pemasaran sehingga CV. Sitela
Riyank Sejahtera tidak mampu meramalkan prospeknya di masa yang akan datang
43
tersebut membuat perusahaan tidak mengetahui apakah kegiatan usaha yang
dijalankan dapat dikatakan layak jika ditinjau berdasarkan studi kelayakan bisnis
singkong skala rumah tangga di CV. Sitela Riyank Sejahtera, Kabupaten Bogor,
baik ditinjau dari aspek non finansial maupun finansial dan besarnya keuntungan
yang diterima perusahaan. Kedua aspek tersebut perlu diperhatikan secara bersama
yang meliputi aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, manajemen,
lingkungan, serta sosial dan ekonomi. aspek finansial diukur dengan metode
analisis Cashflow, Net Present Value (NPV), Net B/C Ratio, Internal Rate of Return
(IRR), Payback Period (PP), dan Break Even Point (BEP) yang bertujuan untuk
rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan
44
CV. Sitela Riyank Sejahtera
Usaha Pengolahan Keripik Singkong Skala Rumah Tangga
Kriteria kelayakan
Analisis deskriptif usaha: Cashflow, NPV,
IRR, Net B/C Ratio,
PP, dan BEP
45
BAB III
METODE PENELITIAN
dengan pertimbangan bahwa CV. Sitela Riyank Sejahtera merupakan salah satu
industri rumah tangga yang bergerak di bidang pengolahan keripik singkong yang
baru berjalan selama dua setengah tahun dan masih dalam proses pengembangan
waktu kurang lebih 2 bulan, dimulai dari bulan Oktober hingga Desember 2021.
Waktu tersebut digunakan untuk memperoleh data dan keterangan yang terkait
rumah tangga. Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah data kualitatif
dan kuantitatif. Data kualitatif yaitu data mengenai gambaran umum perusahaan
sarana dan prasarana dan mengkaji aspek kelayakan non finansial. Data kuantitatif
yaitu data mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam kegiatan
produksi keripik singkong dan keuntungan yang diperoleh usaha keripik singkong
Sumber data untuk penelitian menggunakan data primer dan data sekunder.
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui pengamatan
pemilik CV. Sitela Riyank Sejahtera sedangkan data sekunder dalam penelitian ini
menggunakan data pelengkap dari berbagai instansi yang terkait dan studi pustaka
47
3. Studi pustaka, bertujuan untuk melengkapi kelengkapan data lapangan
yaitu metode pengolahan data kuantitatif dan pengolahan data kualitatif. Metode
dilakukan pada penelitian ini adalah menganalisis kelayakan aspek finansial dengan
Metode analisis data aspek non finansial menggunakan data kualitatif melalui
finansial yang dikupas pada aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi,
aspek manajemen, aspek hukum, aspek lingkungan serta aspek sosial, ekonomi dan
Mengacu pada Kasmir dan Jakfar (2016:44) yang berpendapat bahwa pasar
secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan
pembeli untuk melakukan transaksi. Dalam penelitian ini, dengan adanya analisis
aspek pasar dan pemasaran akan diketahui permintaan dan penawaran produk,
48
bauran pemasaran dan strategi pemasaran yang diterapkan oleh CV. Sitela Riyank
Sejahtera. Berikut ini kriteria kelayakan usaha yang digunakan dalam aspek pasar
dan pemasaran:
atau konsumen
suatu aspek yang berkaitan dengan proses pembangunan fisik usaha baik secara
Aspek teknis dan teknologi penting untuk dianalisis oleh suatu usaha bisnis guna
meminimalisir kegagalan bisnis di masa yang akan datang yang disebabkan karena
adanya masalah teknis. Pembahasan aspek teknis dan teknologi dalam penelitian
ini meliputi penentuan lokasi usaha, proses produksi, Layout pabrik serta pemilihan
mesin dan jenis teknologi yang digunakan untuk menunjang proses produksi.
Berikut ini kriteria penilaian kelayakan usaha yang digunakan dalam aspek teknis
dan teknologi:
49
a. Lokasi usaha keripik singkong mencakup ketersediaan bahan baku
produksi, tenaga listrik dan air, tenaga kerja dan fasilitas trasnportasi yang
mudah diperoleh serta letak pasar yang dituju untuk menjangkau konsumen.
b. Jenis proses produksi yang digunakan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera
ruangan produksi yang optimal, dan letak mesin dan fasilitas yang
d. Ketepatan pemilihan jenis teknologi yang dipilih oleh CV. Sitela Riyank
aspek yang menyangkut masalah SDM maupun rencana perusahaan yang disusun
sesuai dengan tujuan perusahaan yang memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam
bentuk usaha dan proses penerapan manajemen pada sumber daya manusia dalam
jumlah tenaga kerja, dan sistem pengupahan yang ada pada CV. Sitela Riyank
Sejahtera.
50
3.4.4 Aspek Hukum
dokumen yang dimiliki yang dilakukan sesuai dengan lembaga yang mengeluarkan
mengkaji kriteria kelayakan dari aspek hukum mengenai perizinan usaha CV. Sitela
Riyank Sejahtera yang ditinjau dari pemilihan badan hukum yang tepat dan sesuai
dengan tujuan perusahaan, adanya dokumen penunjang berupa surat izin usaha
yang dimiliki, sertifikat atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha
tersebut.
Mengacu pada Kasmir dan Jakfar (2016:201), bahwa dalam aspek sosial
dan ekonomi perlu ditelaah apakah usaha atau proyek yang dijalankan akan
memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak atau
sebaliknya. Dalam penelitian ini, mengkaji mengenai manfaat yang diberikan oleh
CV. Sitela Riyank Sejahtera kepada masyarakat sekitar baik dalam aspek sosial
maupun aspek ekonomi. Berikut kriteria kelayakan usaha yang digunakan dalam
51
d. Peningkatan pendapatan dan menambah aktivitas ekonomi masyarakat
satu aspek penting bagi suatu perusahaan yang akan merancang atau menganalisis
pemanfaatan limbah yang dihasilkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera yang tidak
menggunakan program Microsoft office Excel tahun 2019. Metode analisis pada
aspek finansial meliputi analisis biaya usaha, cashflow, Net Present Value (NPV),
Net B/C Ratio, Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP) dari
kegiatan produksi keripik singkong yang dijalankan oleh CV. Sitela Riyank
Sejahtera pada dua periode waktu, yaitu sebelum Pandemi Covid-19 (K₁) yang
dimulai dari bulan Oktober 2019 – Maret 2020 dan masa awal Pandemi Covid-19
52
3.5.1 Investasi Usaha Keripik Singkong CV. Sitela Riyank Sejahtera
penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif
panjang dalam berbagai bidang usaha. Komponen yang terkandung dalam biaya
kebutuhan investasi disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Biaya
1. Analisis Penyusutan
garis lurus (straight line method) dimana metode ini menghubungkan alokasi biaya
dengan berlalunya waktu dan pembebanan periodik yang sama sepanjang umur aset
sebagai berikut:
𝑁𝐵𝑖
𝑃 = ............................................................ (12)
𝑈𝐸𝑖
Keterangan:
uang yang diperlukan untuk menghasilkan produksi. Analisis biaya usaha keripik
singkong diperoleh dari penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel yang dihasilkan
CV. Sitela Riyank Sejahtera yang terbagi dalam dua periode waktu yaitu saat saat
sebelum Pandemi Covid-19 (K₁) maupun masa awal Pandemi Covid-19 (K₂).
53
Mengacu pada Soekartawi (2016:54), perhitungan analisis biaya usaha CV. Sitela
Keterangan:
usaha keripik singkong diperoleh dari jumlah produksi keripik singkong yang
terbagi menjadi dua periode yaitu saat sebelum Pandemi Covid-19 (K₁) dan masa
awal Pandemi Covid-19 (K₂) dikalikan dengan harga jual produk CV. Sitela Riyank
keuntungan usaha industri keripik singkong skala rumah tangga di CV. Sitela
Keterangan:
54
2. Perhitungan keuntungan dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
Mengacu pada Halim (2007:3), arus kas bersih (Net Cash Flow) terjadi
apabila selama proyek investasi beroperasi maka akan terjadi arus kas keluar (Cash
outflow) dan arus kas masuk (Cash inflow). Apabila arus kas masuk melebihi arus
kas keluar, maka akan terdapat arus kas bersih atau biasa disebut dengan Net Cash
Flow. Perhitungan arus kas usaha keripik singkong sitela menggunakan suku bunga
pinjaman sebesar 0%, hal ini dilandasi karena perusahaan CV. Sitela Riyank
perusahaan. Sedangkan untuk pajak usaha yang digunakan dalam perhitungan arus
kas CV. Sitela Riyank Sejahtera ialah dengan tarif sebesar 0,5%. Hal ini
Tarif pajak tersebut diperuntukkan untuk usaha berskala mikro dengan pendapatan
dibawah 4,8 milyar pertahunnya. Perhitungan arus kas bersih dapat dirumuskan
sebagai berikut:
55
TPUKS k₁, k₂ = xx………………………………………………..(14)
TBUKS k₁, k₂ = xx………………………………………………..(13)
EBITD k₁, k₂ = TPUKS k₁, k₂ – TBUKS k₁, k₂ …….……….…(15)
Penyusutan = xx………………………………………………..(12)
EBIT k₁, k₂ =EBITD k₁, k₂ – Penyusutan.…………….………(16)
Interest = xx
EBT k₁, k₂ =EBITk₁, k₂ – interest ……………………..…….(17)
Tax =t % x EBT k₁, k₂ ………………….……..………(18)
EAT k₁, k₂ =EBT k₁, k₂ – Tax………..……………….………(19)
Total Kas Bersih k₁, k₂ = EAT k₁, k₂ + Penyusutan………….…....(20)
Keterangan:
TPUKS = Total penerimaan Usaha Keripik Singkong
TBUKS = Total Biaya Usaha Keripik Singkong
EBITD = Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi
EBIT = Pendapatan sebelum beban bunga dan pajak
Interest = suku bunga pinjaman 0%
EBT = Pendapatan sebelum pajak
Tax = Besar pajak (0,5%)
EAT = Pendapatan atau laba bersih setelah pajak
k₁ = Saat sebelum Pandemi Covid-19
k₂ = Masa awal Pandemi Covid-19
Mengacu pada Nurmalina dkk (2017:92), Break Even Point adalah titik
pulang pokok dimana total revenue (TR) = total cost (TC). Kondisi ini
pemeliharaan serta biaya modal lainnya tidak di bawah break even, sehingga
perusahaan tidak mengalami kerugian. Terdapat dua jenis BEP yaitu BEP volume
Keterangan:
TBUKS = Total Biaya Usaha Keripik Singkong (Rp)
HJKS = Harga Jual Keripik Singkong (Rp)
k₁ = Saat sebelum Pandemi Covid-19
k₂ = Masa awal Pandemi Covid-19
56
𝑇𝐵𝑈𝐾𝑆 𝑘₁,𝑘₂
𝐵𝐸𝑃 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐾𝑒𝑟𝑖𝑝𝑖𝑘 𝑆𝑖𝑛𝑔𝑘𝑜𝑛𝑔 (𝑅𝑝/𝐾𝑔)𝑘₁, 𝑘₂ = ............. (22)
𝐾𝑃𝐾𝑆 𝑘₁,𝑘₂
Keterangan:
TBUKS = Total Biaya Usaha Keripik Singkong (Rp)
KPKS = Kuantitas Produksi Keripik Singkong (Kg)
k₁ = Saat sebelum Pandemi Covid-19
k₂ = Setelah masa Pandemi Covid-19
Mengacu pada Kasmir dan Jakfar (2016:103), Net Present Value atau nilai
bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih (PV of Proceed) dan
PV investasi (Capital Outlays) selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV
tersebutlah yang dikenal dengan Net Present Value (NPV). Dalam menghitung
NPV, maka diperlukan nilai PV kas bersih dengan menghitung Cash Flow
perusahaan selama umur investasi tertentu. Tingkat bunga per bulan yang
digunakan pada periode saat sebelum Pandemi Covid-19 sebesar 4,8% sedangkan
pada masa awal Pandemi Covid-19 sebesar 4,08%. Nilai tersebut diperoleh dari
rata-rata tingkat suku bunga pada bulan Oktober 2019 – September 2020 yang dapat
dilihat pada Lampiran 3. Untuk mengitung NPV dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
57
Kriteria yang digunakan untuk menilai kelayakan dengan metode NPV adalah
sebagai berikut:
1. Industri keripik singkong dinilai layak apabila nilai NPV positif atau lebih
2. Industri keripik singkong dinilai tidak layak apabila nilai NPV negatif atau
3. Industri keripik singkong dinilai tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak
mengalami kerugian apabila nilai NPV sama dengan nol (NPV = 0).
Mengacu pada Nurmalina (2017:100), Net B/C Ratio adalah rasio antara
manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif.
Dengan kata lain, manfaat bersih yang menguntungkan bisnis yang dihasilkan
terhadap setiap satu satuan kerugian dari bisnis tersebut. Suatu usaha atau kegiatan
investasi dapat dikatakan layak apabila nilai Net B/C Ratio lebih besar dari satu (Net
B/C > 1) dan dikatakan tidak layak apabila Net B/C Ratio lebih kecil dari satu (Net
B/C < 1). Untuk menghitung Net B/C Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐵𝑡₁,𝑡₂ − 𝐶𝑡₁,𝑡₂
∑𝑛
𝑏 = 0/1 (1+𝑟₁,₂) 𝑡₁,𝑡₂ (𝐵𝑡 − 𝐶𝑡 )> 0
𝑁𝑒𝑡 𝐵/𝐶 𝑘₁, 𝑘₂ = 𝐵𝑡₁,𝑡₂ − 𝐶𝑡₁,𝑡₂ 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 ....... (24)
∑𝑛 (𝐵𝑡 − 𝐶𝑡 ) < 0
𝑏 = 0/1 (1+𝑟₁,₂)𝑡₁,𝑡₂
Keterangan:
58
3.5.7 Internal Rate of Return (IRR)
bisnis terhadap investasi yang ditanamkan. Mengacu pada Kasmir dan Jakfar
(2016:105), Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat
pengembalian hasil intern. Besaran yang dihasilkan dari perhitungan IRR adalah
dalam satuan persentase (%). Suatu kegiatan usaha dapat dikatakan layak apabila
nilai IRR yang dihasilkan lebih besar dari Opportunity cost of capital-nya (DF).
tingkat discount factor yang lebih rendah (yang menghasilkan nilai NPV positif)
dengan tingkat discount factor yang lebih tinggi (yang menghasilkan nilai NPV
negatif). Tingkat bunga per bulan yang digunakan pada periode saat sebelum
Pandemi Covid-19 sebesar 4,8% sedangkan pada masa awal Pandemi Covid-19
sebesar 4,08%. Nilai tersebut diperoleh dari rata-rata tingkat suku bunga pada bulan
Oktober 2019 – September 2020 yang dapat dilihat pada Lampiran 3. untuk
Keterangan:
59
1. Industri keripik singkong dapat dikatakan layak apabila nilai IRR yang
2. Industri keripik singkong dapat dikatakan tidak layak apabila nilai IRR
Cash Investment) dengan menggunakan aliran kas yang selanjutnya nilai tersebut
adalah jika Payback Period yang dihasilkan lebih pendek waktunya dari maximum
payback period-nya maka usaha tersebut dapat diterima. Umumnya metode IRR
digunakan sebagai indikator tingkat risiko dari suatu usaha, makin lama periode
satuan unit.
60
2. Analisis kelayakan usaha adalah analisis yang digunakan sebagai dasar
keputusan.
dapat dikatakan layak atau tidak dengan melihat aspek pasar dan
Sejahtera.
7. Biaya total atau total biaya usaha keripik singkong (TBUKS) adalah
penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel yang dihasilkan oleh
61
kegiatan produksi usaha keripik singkong. Biaya total dinyatakan dalam
9. Biaya investasi adalah penjumlahan dari biaya aktiva tetap dan biaya
10. BEP (Break Even Point) adalah titik pertemuan antara biaya usaha keripik
singkong dengan harga jual dan volume produksi keripik singkong dimana
11. Net Present Value (NPV) adalah metode penilaian kelayakan dengan
melihat selisih antara kas bersih usaha keripik singkong yang akan
12. Net B/C Ratio adalah perbandingan antara manfaat bersih yang bernilai
13. Internal Rate of Return (IRR) adalah metode penilaian kelayakan dengan
yang ditanamkan.
14. Payback Period (PP) adalah perhitungan kas bersih yang diperoleh dalam
62
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
CV. Sitela Riyank Sejahtera merupakan salah satu industri berskala rumah
tangga yang bergerak pada usaha pengolahan keripik singkong yang berdiri sejak
tahun 2019. Latar belakang didirikannya perusahaan ini ialah pemilik dari CV.
Sitela Riyank Sejahtera yaitu Bapak Ramdani dan Ibu Ade yang memulai menjual
keripik singkong karena mengisi waktu luang serta menambah pendapatan yang
hanya didapatkan dari kerja utamanya. Beliau memulai menjual keripik singkong
yang diambil dari perusahaan lain dengan melakukan rebranding dengan brand
yang diciptakan sendiri dan berusaha untuk mencari pasar yang akan dituju dengan
menawarkan produknya dalam lingkup kecil yaitu hanya kepada kerabat terdekat.
membuat pemilik CV. Sitela Riyank Sejahtera ini memutuskan untuk memulai
memproduksi keripik singkong sendiri dengan memiliki dua tenaga kerja saja.
Nama produk keripik singkong diberikan nama “Sitela Snack” yang berasal
dari nama depan singkong yaitu “Si” dan “Tela” yang berarti ketela yaitu nama lain
dari tumbuhan umbi kayu. Proses produksi yang dilakukan oleh CV. Sitela Riyank
Sejahtera hanya meliputi proses penambahan bumbu dan rasa serta pengemasan.
Varian rasa keripik singkong yang dihasilkan CV. Sitela Riyank Sejahtera terdiri
dari 11 rasa0 meliputi Original, Keju, Jagung Bakar, Barbeque, Balado Pedas
Manis, Balado Wijen, Extra Pedas, Daun Jeruk, Balado Asam Manis, Cabe ijo, dan
Pedas Teri Medan. Penambahan varian rasa yang beragam pada produk keripik
singkong merupakan salah satu ide pemilik untuk membuat inovasi produk
Keripik singkong yang diolah, diambil dari pemasok yaitu UD. Tiga Saudara.
adanya barcode produk, telah terdaftar sertifikat izin P-IRT (Pangan Industri
Rumah Tangga) dan sudah berbadan hukum. Seiring perkembangan usaha hingga
2021 ini, CV. Sitela Riyank Sejahtera mampu menghasilkan produk keripik
singkong dengan 11 varian rasa yang beragam dan memiliki tenaga kerja sebanyak
4 orang yang berasal dari masyarakat sekitar untuk mengolah produk keripik
singkong. Dengan memanfaatkan modal yang dimiliki oleh pemilik yaitu sebesar
Rp. 70.000.000, CV. Sitela Riyank Sejahtera mampu meraup keuntungan hingga
Perusahaan ini memiliki luas lahan sebesar 60 m². Kecamatan Gunung Sindur
merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bogor yang terletak di
sebelah utara dan sebagai salah satu zona kecamatan dengan arah pengembangan
64
pertanian secara luas (BAPPEDA Kabupaten Bogor, 2015:13). Luas wilayah
Kecamatan Gunung Sindur adalah 4.881 Ha dan berada pada ketinggian ± 125
Meter di atas permukaan lait dengan suhu udara rata-rata 27ºC. Kecamatan Gunung
Sindur memiliki Batasan wilayah, diantaranya pada bagian utara berbatasan dengan
Kota Tangerang Selatan, bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Ciseeng dan
Kecamatan Parung, bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Rumpin dan bagian
tujuan perusahaan. Struktur organisasi CV. Sitela Riyank Sejahtera tersusun atas
lima uraian tanggung jawab yaitu pemilik perusahaan, bagian administrasi, helper,
Riyank Sejahtera dikelola oleh pemiliknya sendiri yaitu Bapak Ramdani yang
65
berperan sebagai pimpinan perusahaan sedangkan bagian administrasi dipegang
oleh Ibu Ade selaku istri Bapak Ramdani. Keduanya sekaligus terlibat langsung
dalam setiap tahap kegiatan perusahaan dan menangani pekerjaan lainnya. Proses
pengolahan keripik singkong sitela dibantu empat karyawan yang bertugas sebagai
perusahaan yang berasal dari kalangan ibu rumah tangga. Tugas setiap bagian
1. Pimpinan Perusahaan
66
2. Administrasi
Bagian administrasi perusahaan CV. Sitela Riyank Sejahtera dikelola oleh Ibu
Ade yaitu istri Bapak Ramdani. Tugas administrasi ialah melakukan pencatatan
hasil produksi (output) keripik singkong sitela, menerima pesanan baik dari reseller
maupun konsumen langsung dan merekap data jumlah pemesanan produk. CV.
Sitela Riyank Sejahtera hingga saat ini belum memiliki tenaga kerja di bidang
keuangan, sehingga pengolahan data keuangan baik dana penjualan ataupun biaya
keluar selama kegiatan operasional turut menjadi salah satu tugas dari bagian
administrasi.
3. Helper
Helper memiliki tugas yaitu menerima bahan baku yang masuk, mengecek
dan mencatat ketersediaan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi,
sedang meningkat. Karyawan yang bertugas menjadi helper terdiri dari satu orang.
4. Operator Penggorengan
jawab selama proses pemasakan keripik singkong, yaitu pemberian bumbu. Tugas
yang diberikan ialah hanya memasak keripik singkong sesuai dengan ketentuan dan
standarisasi yang telah ditentukan oleh perusahaan, mensortir bahan baku, dan
67
5. Operator Pengemasan
sitela yang telah dimasak oleh operator bagian penggorengan, memastikan kembali
bahwa kondisi dan kualitas produk baik dan layak untuk dikemas, menyiapkan
sesuai dengan ketentuan perusahaan, menyimpan produk yang sudah dikemas pada
rak produk, serta merekap jumlah produk keripik singkong sitela yang dihasilkan
tiap satu kali produksi. Jumlah karyawan yang bertugas menjadi operator
Jam kerja yang diberlakukan ialah selama 6 jam, dimulai dari jam 09.00 –
16.00 WIB dengan waktu istirahat selama satu jam. Namun jam kerja tersebut
singkong sedikit maka jam kerja dapat lebih cepat dan sebaliknya, apabila
permintaan keripik singkong sedang meningkat, jam kerja karyawan bisa melebihi
jam kerja normal atau lembur. Karena hal tersebut, maka perusahaan menetapkan
sistem pemberian upah karyawan dilakukan menurut satuan hasil berdasarkan total
jumlah produk (output) yang dihasilkan per satu kali produksi. Pemberian upah
dalam satu kali produksi dibagi sesuai bagian kerja yang dilakukan oleh karyawan
yaitu untuk helper dan operator penggorengan sebanyak dua orang karyawan
yang dilakukan sebanyak dua karyawan dan diberikan upah sebesar Rp 1.300/Kg.
berbeda halnya dengan pemilik perusahaan dan bagian administrasi, upah yang
68
perusahaan dan bagian administrasi menerima gaji setiap bulannya secara teratur
Sarana dan prasana yang dimiliki perusahaan CV. Sitela Riyank Sejahtera
dan membantu karyawan selama proses produksi. Adapun sarana dan prasarana
yang dimiliki perusahaan CV. Sitela Riyank Sejahtera untuk kegiatan produksi
sebagai berikut:
1. Dapur Produksi
meliputi proses sortasi keripik singkong dasar yang telah dibeli melalui supplier
UD. Tiga Saudara, pemasakan keripik singkong yaitu pengolahan keripik singkong
dasar dengan memberikan bumbu sesuai dengan varian rasa yang tersedia.
sortasi dan pemasakan keripik singkong dasar dikerjakan oleh bagian operasi
produk dilakukan oleh operator pengemasan. tak hanya itu, ruang produksi ini juga
Ruangan ini memiliki luas sebesar 60 m² dan berdampingan dengan rumah pemilik
perusahaan.
69
2. Peralatan Produksi
produksi yang sederhana dalam menunjang kegiatan produksinya. Oleh karena itu,
perusahaan ini masih berada pada skala industri rumah tangga. Berikut peralatan
produksi yang digunakan untuk produksi keripik singkong di CV. Sitela Riyank
70
Tabel 6. Lanjutan
No. Nama Alat Jumlah Fungsi
Produksi (Unit)
10. Timbangan 2 Fungsi dari peralatan ini ialah untuk
Digital (5 Kg) mengukur atau menimbang berat dari
11. Timbangan 2 keripik singkong sebelum dimasukkan ke
Digital (30 Kg) dalam kemasan. Jenis timbangan ini bekerja
secara otomatis menggunaka tenaga listrik.
12. Rak wadah 2 Digunakan untuk meletakkan bumbu-
bumbu bumbu yang digunakan untuk pengolahan
keripik singkong agar tertata lebih rapih
13. Rak besi besar 2 Digunakan untuk menyimpan produk
keripik singkong sitela yang telah selesai
dikemas.
14. Rak besi kecil 1 Digunakan untuk menyimpan kemasan,
label sticker ataupun bahan baku yang
tersisa.
15. Meja packing 3 Digunakan untuk meletakkan peralatan
yang digunakan saat proses pengemasan
dan memudahkan karyawan dalam
mengemas produk keripik singkong.
Sumber: Data Perusahaan (2021)
3. Toilet
Fasilitas toilet disediakan oleh CV. Sitela Riyank Sejahteera yang dapat
digunakan oleh karyawan. Toilet dilengkapi dengan kloset dan keran air
untuk berwudhu.
4. Tempat Shalat
CV. Sitela Riyank Sejahtera memberikan fasilitas tempat ibadah shalat bagi
5. Transportasi
71
digunakan untuk mengakses bahan baku produksi dan distribusi keripik
mengolah, serta membuat suatu input menjadi sebuah output yang memiliki nilai
tambah. Proses produksi keripik singkong yang dilakukan di CV. Sitela Riyank
Sejahtera terdiri dari proses pengadaan bahan baku yang meliputi bahan baku utama
(keripik singkong dasar) dan bahan baku tambahan (bumbu dapur, minyak, dll),
sejahtera mempersiapkan bahan baku yang akan digunakan. Bahan baku yang
disiapkan berupa bahan baku utama yaitu keripik singkong dasar yang diambil dari
supplier yaitu UD. Tiga Saudara, perusahaan ini berperan sebagai pemasok keripik
singkong bagi CV. Sitela Riyank Sejahtera. Pengadaan keripik singkong dilakukan
dengan membeli dalam bentuk plastik besar (ball) ke pemasok dengan jumlah
Kilogram keripik singkong. Sedangkan untuk bahan baku lainnya seperti bumbu,
perusahaan membeli langsung ke pasar yang dekat dengan lokasi produksi. Proses
pengadaan bahan baku ini turut memperhatikan kualitas dari kondisi bahan baku
yang dibeli sehingga tidak akan merusak kualitas keripik singkong sitela nantinya.
72
2. Sortasi keripik singkong
singkong yang berkualitas baik dan layak dari keripik singkong yang tidak layak
untuk diolah kembali. Kualifikasi pemilihan keripik singkong yang layak untuk
diolah kembali ialah keripik singkong yang memiliki mutu baik, memiliki tekstur
renyah, tidak mudah hancur, dan dalam keadaan tidak berbau. Sortasi keripik
singkong di CV. Sitela Riyank Sejahtera dilakukan secara manual oleh para
karyawan.
terhadap keripik singkong yang diolah. Pada proses ini, perusahaan perlu
menyiapkan tambahan bahan baku (Input) lainnya seperti bumbu, penyedap rasa,
dan bahan masakan lainnya. Proses selanjutnya ialah keripik singkong dimasukkan
ke dalam wajan dengan bumbu yang disiapkan. Satu kali proses pemasakan
berlangsung selama 1-2 jam dengan api sedang hingga bumbu benar-benar meresap
pada keripik singkong sehingga keripik singkong yang dihasilkan memiliki 11 cita
rasa yang kuat meliputi Original, Keju, Jagung Bakar, Barbeque, Balado Pedas
Manis, Balado Wijen, Extra Pedas, Daun Jeruk, Balado Asam Manis, Cabe ijo, dan
Pedas Teri Medan. Keripik singkong yang dihasilkan mampu bertahan selama satu
bulan apabila proses penyimpanan baik meliputi diletakkan pada tempat yang
kering atau tidak lembab, tidak terkena paparan cahaya matahari langsung,
disimpan dalam plastik yang tertutup rapat. Dengan daya tahan keripik singkong
73
yang baik, maka produk keripik singkong akan layak untuk dikonsumsi dan tidak
dengan bumbu, didiamkan beberapa menit agar tidak terlalu panas saat ingin
dikemas. Hal ini bertujuan agar keripik singkong memiliki daya tahan yang lama.
Untuk satu kemasan keripik singkong ditimbang dengan berat 250 g dan
dicantumkan sticker label yang berisikan merek dagang, varian rasa, komposisi,
tanggal produksi dan kadaluarsa, serta logo halal MUI (Majelis Ulama Indonesia).
5. Pendistribusian
dengan menggunakan kendaraan roda dua milik Bapak Ramdani. Produk keripik
luar kota dan proses pendistribusian tersebut menggunakan jasa pengiriman barang.
secara ringkas proses produksi keripik singkong di CV. Sitela Riyank Sejahtera
74
Gambar 5. Kegiatan Produksi Keripik Singkong Sitela
Keterangan
HJ : Harga Jual Keripik singkong per 250 Gram (Rp)
RPB : Rata-rata Penjualan Keripik Singkong ukuran 250 Gram per bulan
75
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Kelayakan Usaha Aspek Non Finansial CV. Sitela Riyank
Sejahtera
finansial terdiri dari enam aspek, yaitu, Aspek Pasar dan Pemasaran, Aspek Teknis
dan Teknologi, Aspek Manajemen, Aspek Hukum, Aspek Sosial dan Ekonomi,
Aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek non finansial
yang dibutuhkan dalam menilai sejauh mana produk keripik singkong sitela dapat
dijual dan diterima oleh para konsumen. Analisis dalam aspek ini mengkaji
Positioning), serta bauran pemasaran (Marketing Mix) yang diterapkan oleh CV.
5.1.1.1 Permintaan
singkong sitela berasal dari para reseller dan perorangan (konsumen langsung).
singkong sitela sebesar 5.086 pack per bulannya. Hal ini terbukti pada Oktober
2019 hingga Juli 2020 bahwa permintaan cenderung meningkat. Peningkatan
ringan selagi diberlakukannya aktivitas di rumah atau Work from Home. Namun
masyarakat bisa kembali beraktivitas di luar, banyak para reseller yang hengkang
untuk menjual produk keripik singkong sitela. Hal tersebut berdampak pada
bahwa potensi pasar yang dimiliki CV. Sitela Riyank Sejahtera cukup kecil. Oleh
besar bagi CV. Sitela Riyank Sejahtera untuk mengembangkan usaha produksinya.
5.1.1.2 Penawaran
Sisi penawaran suatu perusahaan dilihat dari potensi pasar yang dimiliki.
bernilai tinggi, salah satunya ialah keripik singkong. CV. Sitela Riyank sejahtera
Bogor yang menawarkan keunggulan dari produk keripik singkong yang memiliki
keberagaman varian rasa, tanpa bahan pengawet dan dikemas dengan baik. Hal ini
76
merupakan peluang besar bagi CV. Sitela Riyank Sejahtera untuk mengembangkan
usahanya.
Pemasaran produk merupakan salah satu tantangan yang berat bagi CV.
Sitela Riyank Sejahtera saat ini. Hal ini dikarenakan permintaan untuk keripik
singkong sitela yang masih tergolong kecil dan terus mengalami penurunan
sedangkan kapasitas produksi relatif besar. CV. Sitela Riyank Sejahtera belum
hanya pada skala lokal yaitu reseller di wilayah Jabodetabek. Untuk memperluas
target pasar, CV. Sitela Riyank Sejahtera menawarkan produknya melalui social
penentuan segmentasi pasar, sasaran pasar yang dituju, dan menentukan posisi
pasar.
1. Segmentasi (Segmentation)
Sitela Riyank Sejahtera untuk mengetahui target segmen merek dan produk yang
77
kompetisi pasar. Segmentasi pasar yang dimiliki oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera
a. Segmentasi Geografis
wilayah atau domisili tiap target konsumen produk keripik singkong sitela. CV.
merupakan salah satu wilayah yang dijadikan sebagai target utama pasar yang
dituju karena dianggap berpotensial bagi CV. Sitela Riyank Sejahtera dalam
10%
90%
Dapat dilihat pada Gambar 6, bahwa sebesar 90% dari data penjualan keripik
singkong sitela di CV. Sitela Riyank Sejahtera merupakan konsumen yang berada
Hal tersebut dikarenakan para reseller CV. Sitela Riyank Sejahtera berasal dari
78
CV. Sitela Riyank Sejahtera yang berada di Kabupaten Bogor menjadi salah satu
alasan utama kebanyakan konsumen berasal dari wilayah tersebut karena mudah
untuk menjangkau produk serta proses pengiriman produk lebih cepat. Wilayah di
singkong sitela melalui e-commerce yang disediakan oleh CV. Sitela Riyank
Sejahtera yaitu Shopee. Wilayah tersebut meliputi Jawa Tengah, Riau dan
terhitung sedikit dibanding konsumen yang berada di wilayah Jabodetabek, hal ini
dikarenakan biaya pengiriman yang besar serta jarak pengiriman yang terlalu jauh
b. Segmentasi Demografis
berdasarkan kategori umur, agama, ras, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status
perkawinan, dan pekerjaan. Produk keripik singkong sitela yang dihasilkan oleh
CV. Sitela Riyank Sejahtera tidak membagi pembeli menjadi kelompok yang
berbeda sehingga produk dapat ditujukan untuk berbagai kalangan. Usia pembeli
yang dituju oleh CV. Sitela Riyank sejahtera dapat dikonsumsi oleh semua umur,
namun rata-rata pembeli produk keripik singkong sitela berada pada rentang umur
Sejahtera memilih segmen pasar dengan menawarkan harga produk yang dapat
79
c. Segmentasi Psikografis
CV. Sitela Riyank Sejahtera memiliki konsumen dengan karakteristik gaya hidup
yang santai dan menyukai makanan ringan untuk dijadikan cemilan sehari-hari.
Makanan ringan yang ditawarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera berbahan dasar
atau alternatif bagi masyarakat yang memiliki kegiatan padat atau kesenangan
2. Sasaran (Targeting)
segmen pasar, namun perlu memilih target pasar yang berpotensi untuk
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adapun yang menjadi target pasar dari
seorang reseller atau agen dari menjual produk keripik singkong sitela, namun tidak
menutup kemungkinan bisa dikonsumsi oleh konsumen langsung yang berasal dari
kalangan menengah ke atas. Hal ini dikarenakan CV. Sitela Riyank Sejahtera
menawarkan produk keripik singkong sitela dengan harga yang terjangkau dan
dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan yaitu dengan harga kisaran Rp. 7.500 –
10.000. Harga tersebut dianggap oleh perusahaan sebagai harga yang ekonomis dan
dapat menguntungkan khususnya bagi para reseller yang ingin menjual produknya
kembali.
80
Target pasar yang mendominasi ialah berasal dari kalangan reseller dan
Business) yaitu kepada reseller yang ingin menjual kembali produk keripik
singkong sitela baik menggunakan label yang berasal dari CV. Sitela Riyank
Sejahtera ataupun label sendiri. Tak hanya itu, CV. Sitela Riyank Sejahtera turut
langsung yang berasal dari segala kalangan namun sebagian besar adalah wanita
karier ataupun ibu rumah tangga. Persentase penjualan berdasarkan sasaran CV.
30%
70%
singkong sitela terbesar ialah reseller sebesar 70% sedangkan konsumen langsung
hanya menyumbang sebesar 30%. Hal ini dikarenakan CV. Sitela Riyank Sejahtera
menginginkan agar produknya semakin banyak dikenal oleh masyarakat secara luas
kembali di wilayah yang tidak bisa dijangkau oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera.
81
3. Posisi (Positioning)
memposisikan produk yang dihasilkan kepada para konsumen yang dituju. Hal ini
membahas mengenai bagimana keripik singkong sitela dinilai dan dilihat oleh
konsumen dan hal yang membuat konsumen selalu mengingat produk tersebut. CV.
tempat lain namun harga tetap terjangkau. Produk keripik singkong sitela lebih
mengutamakan kualitas produk yang memiliki cita rasa beragam sehingga tidak
membuat para konsumen mudah bosan terhadap produknya. Hal ini sesuai dengan
brand message dari CV. Sitela Riyank Sejahtera yaitu “Coba Sekali, Nagihnya
untuk menjadi pemimpin pasar (Market Leader) bagi produk olahan keripik
bauran pemasaran yang dilakukan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera meliputi
82
1. Produk (Product)
Produk merupakan sesuatu barang atau jasa yang dijual oleh suatu
perusahaan. Produk yang dimiliki oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera ialah keripik
singkong sitela yang terdiri dari 11 varian rasa, diantaranya Original, Keju, Jagung
Bakar, Barbeque, Balado Pedas Manis, Balado Wijen, Extra Pedas, Daun Jeruk,
Balado Asam Manis, Cabe ijo, dan Pedas Teri Medan. Keberagaman varian rasa
yang dihasilkan menjadi strategi bagi produk keripik singkong sitela. Tak hanya
itu, produk keripik singkong sitela memiliki nilai gizi yang baik karena tidak
menggunakan bahan pengawet namun dapat disimpan dalam waktu yang cukup
lama yaitu hingga 1,5 bulan. Produk keripik singkong sitela telah memiliki sertifikat
halal dan telah mendapatkan nomor P-IRT di setiap varian produknya. Nomor P-
IRT produk keripik singkong sitela dapat dilihat pada Lampiran 11.
Keripik singkong sitela yang ditawarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera
hanya terdiri dari satu ukuran produk yaitu 250 gram. CV. Sitela Riyank Sejahtera
a. Pengemasan (Packaging)
khususnya produk olahan pangan guna menjaga kualitas produk dan daya tahan
produk. Dengan menggunakan kemasan yang baik, produk yang dihasilkan tidak
mudah mengalami kerusakan baik secara fisik maupun kimiawi. CV. Sitela Riyank
83
Sejahtera menggunakan kemasan plastik PP (Polypropylene) berukuran 20 x 30 cm
sebagai kemasan produk keripik singkong sitela karena mudah didapatkan dan
ramah dengan biaya produksi yang relatif murah. Keunggulan lainnya ialah plastik
singkong yang telah dikemas dalam kemasan, selanjutnya direkatkan dengan mesin
sealer yang bertujuan agar produk tidak terkontaminasi sehingga keripik singkong
memiliki waktu simpan yang lama serta tidak mudah basi atau kadaluarsa. Bentuk
84
b. Label Produk
Label produk merupakan suatu bagian yang ada pada kemasan makanan yang
perusahaan kepada konsumen. label produk dibuat dengan tampilan menarik dan
produk yang ditawarkan oleh calon konsumen mengenai kualitas, brand, ataupun
legalitas produk agar mudah diingat oleh konsumen tersebut. CV. Sitela Riyank
Sejatera membuat label produk untuk ditempelkan pada kemasan keripik singkong
sitela dengan memuat informasi mengenai merek dan logo produk, varian rasa
keterangan berat produk, tanggal pembuatan dan kadaluarsa, nomor P-IRT setiap
varian produknya, logo halal dan barcode yang menandakan jenis varian rasa
keripik singkong sitela. Label kemasan keripik singkong sitela dapat dilihat pada
Gambar 9.
Keterangan:
1 = Jenis Olahan Produk
2 = Brand Produk keripik singkong
3 = Varian rasa
85
4 = Logo Halal MUI
5 = Logo pembuangan sampah (Litter sign)
6 = Komposisi produk
7. = Tanggal Pembuatan dan Kadaluwarsa produk
8 = Berat Produk (gram)
dapat lebih mengenal dan mengetahui informasi produk. Warna yang ditampilkan
konsumen untuk membedakan varian produk keripik singkong sitela. CV. Sitela
merupakan merek dari produk yang dihasilkan serta gambar animasi dari ubi kayu
atau biasa dikenal dengan singkong. Pemberian nama “Sitela” berasal dari nama
lain singkong yaitu ketela serta diberi penambahan kata sandang yaitu si- dengan
konsumen senang dan meninggalkan kesan yang baik saat mengonsumsi produk
tersebut. Logo produk keripik singkong sitela dapat dilihat pada Gambar 10.
2. Harga (Price)
Harga merupakan salah satu komponen penting yang ada pada strategi bauran
pemasaran. Suatu perusahaan perlu melakukan penentuan harga pada produk yang
86
dihasilkan mengingat harga sebagai penentu laku atau tidaknya produk tersebut
perusahaan dan penetapan HPP (Harga Pokok Produksi). CV. Sitela Riyank
Harga yang ditawarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera terbilang lebih
terjangkau dan stabil jika dibandingkan dengan harga produk dari pesaing usaha
keripik singkong lainnya yang berada di sekitar wilayah Kabupaten Bogor. Hal ini
merupakan salah satu stragegi yang diterapkan CV. Sitela Riyank Sejahtera untuk
menjaga loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk Sitela. Daftar harga
keripik singkong sitela yang terdapat di CV. Sitela Riyank Sejahtera dapat dilihat
pada Tabel 7.
Tabel 7. Harga Produk Keripik Singkong Sitela di CV. Sitela Riyank Sejahtera
Berat
No Jenis Produk Harga (Rp)
(Gram/Pack)
1 Original 250 7.500
2 Keju 250 8.000
3 Barbeque (BBQ) 250 8.000
4 Jagung Bakar 250 8.000
5 Balado Pedas Manis 250 9.000
6 Balado Asam Manis 250 9.000
7 Balado Wijen 250 9.000
8 Cabe Ijo 250 9.000
9 Extra Pedas 250 9.000
10 Daun Jeruk 250 9.500
11 Teri Medan 250 10.000
Rata-rata Harga (Rp) 8.727
Sumber: Data Perusahaan (2019-2020)
87
Berdasarkan Tabel 7, dapat dijelaskan bahwa harga penjualan keripik
singkong sitela dibedakan atas varian rasa yang berbeda dengan ukuran berat
produk yang sama, yaitu 250 Gram. Harga yang ditawarkan oleh CV. Sitela Riyank
Sejahtera dimulai dari Rp. 7.500 untuk varian Original hingga Rp. 10.000 untuk
varian Teri Medan sehingga didapatkan rata-rata untuk keseluruhan harga keripik
singkong sitela ialah sebesar Rp. 8.727. Harga tersebut dianggap masih terjangkau
dan dapat diterima oleh konsumen dari berbagai tingkat ekonomi. Penawaran harga
3. Distribusi (Place)
Kegiatan pemasaran produk keripik singkong sitela yang dilakukan oleh CV. Sitela
Riyank Sejahtera yaitu melalui dua saluran distribusi. Saluran distribusi yang
pertama ialah saluran distribusi tingkat nol atau biasa disebut dengan saluran
distribusi langsung dimana produk yang disalurkan hanya antara produsen dengan
konsumen langsung dan saluran distribusi yang kedua ialah saluran distribusi
tingkat satu yaitu adanya satu perantara yang menyalurkan produk dari produsen
Pelayanan yang diberikan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera ialah apabila
reseller ataupun konsumen langsung yang membeli produk dengan kuantitas lebih
dari 5 Kilogram, maka produk dapat diantarkan oleh pemilik ke alamat tujuan
distribusi dilakukan dihari proses produksi keripik singkong ataupun satu hari
4. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan guna
yang dijual kepada para calon konsumen. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh
CV. Sitela Riyank Sejahtera dengan memanfaatkan adanya sosial media yaitu
baik di grup whatsapp ataupun Instagram milik CV. Sitela Riyank Sejahtera
89
Adanya kegiatan promosi yang dilakukan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera,
perusahaan saat ini mampu memiliki reseller dan konsumen yang berlokasi di luar
wilayah Kabupaten Bogor. Kendala yang dialami oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera
ialah kurangnya kegiatan promosi baik dilakukan secara offline maupun online.
Kondisi Pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab utama CV. Sitela Riyank
diadakan oleh pihak lainnya. CV. Sitela Riyank Sejahtera beranggapan bahwa
pameran dapat sebagai suatu momentum yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan
untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan kepada masyarakat luas. Tak hanya
itu, pemilik perusahaan tidak memiliki tenaga kerja yang mumpuni di bidang
pemasaran produk sehingga kegiatan promosi hanya sebatas yang diketahui oleh
pemilik saja. Media promosi yang digunakan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera
Aspek teknis dan teknologi merupakan salah satu aspek non finansial
dalam kelayakan usaha yang mengkaji bagaimana CV. Sitela Riyank Sejahtera
menilai ketepatan lokasi, proses produksi, tata letak (layout) serta ketepatan
Kabupaten Bogor. Lokasi tersebut dipilih dengan alasan sang pemilik memiliki satu
ruangan kosong yang tidak terpakai yang terletak bersampingan dengan rumah
tersebut sebagai dapur produksi keripik singkong sitela. Terdapat beberapa variabel
lainnya dalam penentuan lokasi usaha oleh pemilik CV. Sitela Riyank Sejahtera
yang terdiri dari jenis usaha, pasar yang dituju, ketersediaan bahan baku dan tenaga
a. Jenis Usaha
CV. Sitela Riyank Sejahtera merupakan industri berskala rumah tangga yang
daya baik bahan baku maupun tenaga kerja yang mudah didapatkan sehingga CV.
Sitela Riyank Sejahtera memilih lokasi tersebut karena dekat dengan akses untuk
91
mendapatkan bahan baku dan tenaga kerja guna meminimalkan biaya operasional
perusahaan.
Letak pasar yang dituju merupakan salah satu variabel utama dalam
pemilihan lokasi usaha khususnya bagi perusahaan yang tidak bersakala besar. CV.
memilih lokasi tersebut sebagai lokasi produksi karena dekat dengan pasar yang
akan dituju bagi produk keripik singkong sitela. Apabila lokasi produksi dekat
dengan letak pasar yang dituju, tentunya akan mempermudah perusahaan untuk
secara efektif dan efisien. Sasaran utama pasar yang dituju oleh CV. Sitela Riyank
Sejahtera ialah pengecer (reseller), agen, toko makanan ringan, maupun masyarakat
umum.
perusahaan tidak mampu menghasilkan produk yang diinginkan dan sesuai dengan
dan bahan baku penunjang lainnya. Untuk mendapatkan bahan baku tersebut, CV.
92
Sitela Riyank Sejahtera memilih lokasi produksi di Kecamatan Gunung Sindur,
Kabupaten Bogor dikarenakan dekat dengan penyuplai keripik singkong yaitu UD.
Tiga Saudara yang masih satu wilayah dengan CV. Sitela Riyank Sejahtera dan
pasar yaitu Pasar Prumpung untuk membeli bahan-bahan lainnya sehingga dapat
baku tersebut.
Ketersediaan tenaga kerja juga turut menjadi komponen yang penting untuk
diperhatikan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera karena berpengaruh terhadap biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan. Tenaga kerja CV. Sitela Riyank Sejahtera
terdiri dari dua lingkup, yaitu internal dan eksternal. Tenaga kerja internal meliputi
anggota keluarga pemilik sendiri yang menjabat sebagai pemimpin perusahaan dan
bagian administrasi yang dikelola oleh Bapak Ramdani dan Ibu Ade. Sedangkan
tenaga kerja eksternal berasal dari masyarakat setempat yaitu kalangan ibu-ibu.
Lokasi produksi yang digunakan berada di pemukiman warga dengan tujuan jumlah
tenaga kerja yang banyak dari kalangan para warga dan upah yang murah.
peralatan yang dimiliki tidak memerlukan daya listrik berkapasitas besar. Begitu
halnya dengan ketersediaan air guna menunjang proses produksi. Sumber tenaga
listrik dan air ditempat produksi pengolahan keripik singkong sitela cukup baik.
93
kegiatan produksi seperti mati lampu. Tak hanya itu, lokasi memiliki sistem saluran
air yang baik dan bersih sehingga tidak akan mencemari peralatan produksi saat
dibersihkan. Air yang digunakan diperoleh melalui sumur bor yang terletak di
rumah sang pemilik. Gangguan cuaca baik musim hujan maupun kemarau tidak
Sejahtera karena berkaitan erat dengan pertimbangan bahan baku dan pasar. Lokasi
transportasi dan sumber bahan baku sangat mudah. Dalam menjangkau bahan baku
2. Proses Produksi
suatu bahan baku menjadi produk lain yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Pada
sitela yang dilakukan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera. Proses produksi keripik
singkong sitela termasuk dalam jenis produksi berjangka pendek, dimana untuk
jenis produksi ini kegiatan produksinya dapat dilakukan dengan cepat dalam
Berdasarkan jangka waktu produksi, proses produksi yang dilakukan oleh CV.
94
Sitela Riyank Sejahtera ialah proses produksi terputus-putus. Dikatakan terputus-
putus karena adanya perubahan proses produksi setiap terjadi perubahan jenis rasa
keripik singkong sitela yang diolah. CV. Sitela Riyank Sejahtera menggunakan
bahan baku yaitu keripik singkong setengah jadi. Hal ini tentunya akan
proses, proses produksi yang dilakukan ialah produksi langsung sekunder. Proses
tersebut dilakukan untuk menambahkan nilai lebih pada suatu barang yang ada,
memerlukan waktu lama produksi 1-2 jam dengan kapasitas produksi > 20 Kg
dalam sekali produksi. Proses produksi yang dilakukan oleh CV. Sitela Riyank
Sejahtera telah mendapatkan izin P-IRT serta sertifikat halal sehingga proses
efisiensi produksi. CV. Sitela Riyank Sejahtera memiliki luas lahan produksi
sebesar 60 m². Lahan tersebut dibangun sebagai dapur produksi dengan berbagai
95
Tata letak yang dimiliki oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera terbilang tidak
terlalu besar dan hanya terdiri dari beberapa bagian untuk pengerjaan keripik
singkong sitela yang terdiri dari tempat pengumpulan bahan baku, pemasakan,
pengemasan, penempelan label sticker, dan rak penyimpanan produk. Untuk saat
ini, perusahaan belum memiliki kantor dan Gudang khusus untuk penyimpanan
produk keripik singkong sitela. Hal ini dikarenakan terbatasnya luas lahan yang
dimiliki serta keterbatasan biaya yang dimiliki perusahaan. Layout bangunan dapur
Layout garis dimana letak mesin atau fasilitas produksi diletakkan berdasarkan
urutan proses produksi dalam pembuatan keripik singkong sitela. Barang yang
dihasilkan setiap produksi selalu sama dan arus barang yang dikerjakan setiap
4. Pemilihan Teknologi
proses produksi akan membuat kegiatan produksi yang dilakukan lebih efisien dan
dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi. Saat ini, CV. Sitela Riyank Sejahtera
sitela. Teknologi yang digunakan disesuaikan dengan bahan baku yang digunakan,
yaitu keripik singkong. Pengolahan bahan baku yang tidak sulit membuat
daya manusia yang dimiliki dalam menerapkan teknologi tersebut. Perusahaan telah
96
menerapkan keamanan penggunaan alat dan mesin yang digunakan untuk kegiatan
secara baik dan benar yang rutin dilakukan oleh perusahaan serta tiap karyawan
keripik singkong dan pengemasan produk. Adapun mesin dan peralatan yang
digunakan dalam proses produksi keripik singkong sitela dapat dilihat pada Tabel
8.
terkait dengan kesiapan perusahaan CV. Sitela Riyank Sejahtera dalam menerapkan
jabatan dan jumlah tenaga kerja yang digunakan serta sistem pengupahan yang
97
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi CV. Sitela Riyank Sejahtera berbentuk garis atau lini dan
disusun secara sederhana. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4. mengenai struktur
organisasi CV. Sitela Riyank Sejahtera. Dapat dilihat pada Gambar 4. bahwa
struktur organisasi terdiri dari pemilik selaku pemimpin perusahaan yang berada di
posisi atas, dibawahi oleh bagian administrasi dan para karyawan yang terdiri dari
organisasi garis ini dilandasi dengan ciri-ciri perusahaan yaitu hubungan antara
pemilik dengan karyawan yang masih bersifat langsung dengan satu garis
wewenang, jumlah karyawan yang dimiliki masih berjumlah sedikit, pemilik modal
CV. Sitela Riyank Sejahtera merupakan pemimpin tertinggi yaitu selaku pemilik
Tenaga kerja CV. Sitela Riyank Sejahtera berjumlah empat orang dengan
perusahaan CV. Sitela Riyank Sejahtera. Tenaga kerja yang terlibat dalam usaha
keripik singkong sitela terdiri dari satu orang helper, satu orang operator
kerja yang banyak. Namun hal tersebut tidak menjadikan halangan bagi perusahaan
untuk mampu menghasilkan produk dengan baik karena walaupun dengan jumlah
tenaga kerja yang sedikit, CV. Sitela Riyank Sejahtera mampu menghasilkan output
keripik singkong sitela dengan maksimal dan sesuai dengan permintaan konsumen.
98
3. Deskripsi Jabatan (Job Description)
yang dibuat oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera mengenai apa saja yang harus
dikerjakan pada perusahaan tersebut oleh para pemegang jabatan. Pada CV. Sitela
Riyank Sejahtera, terdiri dari lima posisi jabatan yaitu pemilik usaha selaku
dilakukan oleh karyawan agar sesuai dengan prosedur produksi yang ditetapkan.
pesanan produk
Karyawan perusahaan terdiri dari tiga bagian, yaitu helper yang bertugas
sebagai mempersiapkan bahan baku dan mencatat jumlah stock yang dimiliki.
PP dengan berat 250 Gram dan menempelkan label sticker produk sesuai dengan
4. Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan tenaga kerja yang diberikan oleh CV. Sitela Riyank
dimana perusahaan membayarkan upah sesuai dengan jumlah produksi atau hasil
output keripik singkong sitela yang dicapai oleh setiap karyawannya. Masing-
99
masing karyawan di CV. Sitela Riyank Sejahtera menerima besaran upah yang
banyak output yang dihasilkan tiap orangnya, maka upah yang diterima juga
semakin besar. Upah untuk karyawan bagian helper dan operator penggorengan
diberikan upah sebesar Rp. 1.000 per kilogram dan bagian operator pengemasan
usahanya. Dalam penelitian ini, aspek hukum mengkaji tentang bentuk badan usaha
di CV. Sitela Riyank Sejahtera dan izin usaha yang diperoleh perusahaan.
dijalankan sepenuhnya oleh beliau selaku pemilik usaha CV. Sitela Riyank
Sejahtera. Bentuk badan usaha yang dimiliki oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera ialah
Perseroan Komanditer atau lebih sering disebut dengan CV. Bentuk badan tersebut
merupakan perusahaan yang biasanya dijalankan oleh seorang sekutu aktif dan
bertanggung jawab atas semua risiko yang ada pada perusahaan. Pemilihan bentuk
dibandingkan dengan badan hukum lainnya. Kelebihan yang dimiliki antara lain
ialah kewenangan yang dimiliki terbatas kepada modal yang diberikan serta luas
bidang usaha yang dimiliki. Dengan adanya bentuk badan usaha ini, pemilik
100
mengharapkan agar bisa membuka peluang bagi perseorangan untuk ikut
2. Izin Usaha
berbagai hal yang tidak diinginkan. CV. Sitela Riyank Sejahtera telah memiliki izin
usaha berupa P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga). P-IRT merupakan jaminan
tertulis yang diberikan oleh pihak Bupati terhadap hasil produk industri berskala
rumah tangga yang telah memenuhi standar dan syarat dalam produksi dan
perizinan P-IRT dengan tujuan agar produk keripik singkong sitela dapat
produk keripik singkong sitela layak dijual di pasar bahkan toko modern
CV. Sitela Riyank Sejahtera benar adanya di lokasi tersebut yaitu Kecamatan
Gunung Sindur. Surat ini digunakan untuk mengurus perizinan lainnya seperti
pembuatan bentuk usaha, NPWP dan izin operasioanl lainnya. Produk keripik
singkong sitela telah mendapatkan sertifikasi halal sehingga dapat dikatakan bahwa
keripik singkong sitela yang dihasilkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera memakai
bahan baku yang aman khususnya bagi kaum muslim sehingga memberikan rasa
101
aman dan nyaman kepada konsumen yang ingin mengkonsumsi keripik singkong
sitela.
Aspek sosial dan ekonomi menilai seberapa besar dampak yang diberikan
oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera bagi sosial dan ekonomi terhadap masyarakat.
Keberadaan usaha pengolahan keripik singkong sitela yang dijalankan oleh CV.
Sitela Riyank Sejahtera memberikan dampak yang positif bagi masyarakat sekitar
lokasi usaha. Jika ditinjau dari aspek sosial, perusahaan ini belum memberikan
sarana dan prasarana yang diberikan oleh perusahaan untuk lingkungan sekitar.
Sedangkan jika ditinjau dari aspek ekonomi, CV. Sitela Riyank Sejahtera mampu
pengolahan keripik singkong sitela telah menyerap paling tidak 4 tenaga kerja
khususnya dari kalangan para ibu-ibu setempat, yang terdiri dari dua tenaga kerja
Adanya penyerapan tenaga kerja yang dilakukan oleh CV. Sitela Riyank
Sejahtera, perusahaan turut berupaya dalam membuka kesempatan kerja yang luas
kalangan ibu rumah tangga, pembukaan lapangan kerja di CV. Sitela Riyank
Walaupun daya serap tenaga kerja masih terbilang sedikit, diharapkan perusahaan
102
perkembangan perusahaan. Hal lainnya ialah, tersedianya jumlah dan ragam produk
untuk produk yang diinginkan. Hal tersebut turut meningkatkan pesaingan antar
produsen keripik singkong sekitar CV. Sitela Riyank Sejahtera. Para produsen
berusaha untuk meningkatkan kualitas produk dan hal ini berpengaruh terhadap
CV. Sitela Riyank Sejahtera tidak memberikan dampak buruk bagi kondisi di
lingkungan sekitar lokasi usaha. Usaha pengolahan ini tidak menghasilkan limbah
dalam skala besar dan berbahaya bagi lingkungan. Limbah yang dihasilkan berupa
limbah rumah tangga yang berupa sampah organik dari sisa-sisa bahan baku yang
yang dihasilkan sedikit, perusahaan saat ini belum memiliki upaya untuk
pengelolaan sampah yang baik sehingga limbah produksi hanya dibuang ke pihak
sehingga pada aspek lingkungan CV. Sitela Riyank Sejahtera dapat dikatakan
layak.
103
5.2 Biaya dan Keuntungan Usaha Pengolahan Keripik Singkong CV. Sitela
Riyank Sejahtera
berbagai pengeluaran yang disebut dengan biaya usaha. Biaya dalam penelitian ini
mencakup semua pengeluaran yang digunakan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera
dalam membiayai kegiatan produksi keripik singkong sitela selama 12 bulan yang
terbagi menjadi dua periode waktu yaitu sebelum Pandemi Covid-19 (K₁) dan masa
awal Pandemi Covid-19 (K₂). biaya terdiri dari biaya investasi, biaya penyusutan,
CV. Sitela Riyank Sejahtera mendapatkan keuntungan yang dihitung dari selisih
antara total biaya usaha dengan penerimaan usaha. Penerimaan usaha ini didapatkan
dari perhitungan volume produksi keripik singkong sitela dikali dengan harga jual
Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada awal usaha oleh
CV. Sitela Riyank Sejahtera untuk memulai kegiatan produksi keripik singkong
sitela. Biaya ini dikeluarkan untuk memperoleh manfaat seperti pembangunan dan
104
penyediaan sarana prasana yang menunjang kegiatan produksi keripik singkong
sitela. Berikut biaya investasi yang dikeluarkan CV. Sitela Riyank Sejahtera dari
bulan Oktober 2019 hingga September 2020, dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Biaya Investasi Usaha Pengolahan Keripik Singkong di CV. Sitela Riyank
Sejahtera pada Bulan Oktober 2019 - Desember 2020
Umur
Harga Satuan Jumlah Biaya
No Komponen Unit Ekonomis
(Rp) (Rp)
(Bulan)
Renovasi bangunan
1. Produksi 60 m² 120 25.000.000 25.000.000
2. Kompor gas 4 60 210.000 840.000
3. Wajan 4 36 185.000 740.000
4. Sodet 5 24 40.000 200.000
5. Pisau 2 24 15.000 30.000
6. Mesin Blender 1 48 700.000 700.000
7. Baskom stainless 5 24 65.000 325.000
Timbangan digital
8. (5 Kg) 2 48 120.000 240.000
Timbangan digital
9. (30 Kg) 2 48 680.000 1.360.000
10. Rak wadah bumbu 3 36 230.000 690.000
11. Rak besi kecil 1 60 800.000 800.000
12. Rak besi besar 2 60 1.500.000 3.000.000
13. Meja Packing 3 60 300.000 900.000
14. Hand Sealer 2 48 280.000 560.000
Continous hand
15. sealer 1 48 4.500.000 4.500.000
Tabung Gas Elpiji
16. 3 Kg 4 60 120.000 480.000
Total Biaya Investasi 40.365.000
Sumber: Lampiran 5
dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera dalam usaha pengolahan keripik
singkong sitela sebesar Rp. 40.365.000. Biaya terbesar yang dikeluarkan oleh CV.
105
sebelumnya merupakan ruang pengolahan tekstil hingga diubah menjadi dapur
produksi yang telah dirancang oleh pemilik menjadi pabrik produksi keripik
Biaya terbesar kedua adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli alat
Continuous hand sealer yaitu sebesar Rp. 4.500.000. sama halnya dengan hand
sealer, alat tersebut berfungsi sebagai mesin pengemas produk keripik singkong
sitela namun dengan kapasitas yang lebih besar jika dibanding dengan tipe mesin
pengemas lainnya. Biaya terbesar ketiga adalah biaya pembuatan rak besi besar
yaitu sebesar Rp. 3.000.000, rak besi besar merupakan peralatan produksi yang
digunakan sebagai tempat penyimpanan produk keripik singkong sitela yang sudah
dapat disusut dari suatu asset atau aktiva tetap selama umur ekomonisnya. Berikut
total biaya penyusutan yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera dari
bulan Oktober 2019 hingga September 2020 dapat dilihat pada Tabel 10.
106
Tabel 10. Biaya Penyusutan Usaha Pengolahan Keripik Singkong di CV. Sitela
Riyank Sejahtera pada Bulan Oktober 2019 - September 2020
Umur
Jumlah Biaya Penyusutan
No Komponen Ekonomis
(Rp) (Rp/Bulan)
(Bulan)
1. Renovasi bangunan 25.000.000 120 208.333
2. Kompor gas 840.000 60 14.000
3. Wajan 740.000 36 20.556
4. Sodet 200.000 24 8.333
5. Pisau 30.000 24 1.250
6. Mesin Blender 700.000 48 14.583
7. Baskom stainless 325.000 24 13.542
Timbangan digital (5
8. Kg) 240.000 48 5.000
Timbangan digital (30
9. Kg) 1.360.000 48 28.333
10. Rak wadah bumbu 690.000 36 19.167
11. Rak besi kecil 800.000 60 13.333
12. Rak besi besar 3.000.000 60 50.000
13. Meja Packing 900.000 60 15.000
14. Hand Sealer 560.000 48 11.667
15. Continous hand sealer 4.500.000 48 93.750
16. Tabung Gas Elpiji 3 kg 480.000 60 8.000
Biaya Penyusutan per Bulan 524.847
Biaya Penyusutan Sebelum Pandemi Covid-19 (K₁) 3.149.083
Biaya Penyusutan Masa awal Pandemi Covid-19 (K₂) 3.149.083
Sumber: Lampiran 5
dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera untuk usaha pengolahan keripik
singkong sitela sebesar Rp. 524.847 per bulan. Biaya penyusutan diperoleh dari
masing-masing aset sesuai dengan umur ekonomis yang dimiliki. Aset tersebut
meliputi renovasi bangunan dapur produksi dan alat produksi yang digunakan oleh
107
5.2.3 Biaya Tetap Usaha Pengolahan Keripik Singkong
Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank
Sejahtera dengan jumlah yang tetap atau tidak berubah, berapapun besarnya jumlah
produksi keripik singkong sitela dihasilkan. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh CV.
Sitela Riyank Sejahtera terbagi menjadi dua periode yaitu biaya tetap yang
dikeluarkan saat sebelum Pandemi Covid-19 (BTUKSk₁) selama enam bulan yaitu
bulan Oktober 2019 – Maret 2020 dan biaya tetap yang dikeluarkan masa awal
Pandemi Covid-19 (BTUKSk₂) selama enam bulan yaitu pada bulan April –
September 2020. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera
untuk usaha pengolahan keripik singkong sitela dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Biaya Tetap Usaha Pengolahan Keripik Singkong di CV. Sitela Riyank
Sejahtera pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan Saat Pandemi Covid-19
Berdasarkan Tabel 11, Biaya tetap yang dikeluarkan oleh CV. Sitela
Riyank Sejahtera pada saat sebelum Pandemi Covid-19 (BTUKSk₁) sebesar Rp.
18.280.000 dengan rata-rata per bulannya ialah sebesar Rp. 3.046.667 sedangkan
masa awal Pandemi Covid-19 (BTUKSk₂) memiliki nominal yang sama yaitu
sebesar Rp. 18.280.000 dengan rata-rata per bulannya sebesar Rp. 3.046.667.
berdasarkan total biaya tetap yang dikeluarkan, dapat dinyatakan bahwa jumlah
biaya tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan ialah pada saat sebelum memasuki
108
pandemi dan masa awal Pandemi Covid-19 memiliki nominal biaya tetap yang
Komponen yang menjadi biaya tetap usaha pengolahan keripik singkong sitela di
Pajak bumi dan bangunan merupakan biaya yang dibayarkan CV. Sitela
Riyank Sejahtera yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya
keuntungan atau kedudukan sosial ekonomi bagi perorangan ataupun badan usaha
yang memiliki suatu hak memperoleh manfaat. Biaya Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera sebesar Rp. 120.000 per
tahunnya rata-rata per bulannya ialah sebesar Rp. 10.000. data ini diperoleh dalam
Biaya tenaga kerja tetap ialah biaya yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank
Sejahtera untuk gaji bulanan tenaga kerja tetap. Tenaga kerja tetap di CV. Sitela
sebesar Rp. 2.000.000 per bulan sedangkan untuk bagian administrasi sebesar Rp.
1.000.000 per bulan sehingga dapat dijumlahkan upah tenaga kerja tetap yang
dikeluarkan per bulannya adalah Rp. 3.000.000. Maka dapat dihasilkan total upah
tenaga kerja tetap pada masa sebelum pandemi Covid-19 ialah sebesar Rp.
18.000.000 sedangkan pada masa saat pandemi Covid-19, biaya yang dikeluarkan
109
3. Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak kendaraan bermotor merupakan biaya yang dikeluarkan oleh CV. Sitela
Riyank Sejahtera atas kendaraan bermotor yang beroperasi untuk kegiatan produksi
konsumen. biaya pajak kendaraan bermotor yang dikeluarkan oleh CV. Sitela
Riyank Sejahtera sebesar Rp. 200.000 per tahunnya sehingga rata-rata per bulannya
ialah sebesar Rp. 16.667. Maka dapat dihasilkan total biaya pajak kendaraan motor
pada saat sebelum Pandemi Covid-19 ialah sebesar Rp. 100.000 sedangkan pada
Iuran kebersihan lingkungan adalah biaya yang dikeluarkan oleh CV. Sitela
dikeluarkan per bulannya oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera ialah sebesar Rp. 20.000
per bulan sehingga biaya yang dikeluarkan pada masa sebelum pandemi Covid-19
ialah sebesar Rp. 120.000 sedangkan pada masa awal Pandemi Covid-19 ialah
Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank
produksi keripik singkong sitela yang dihasilkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera.
110
Biaya terbesar yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera ialah pembelian
keripik singkong dasar sebagai bahan baku utama dalam produksi keripik singkong
sitela yang dibeli pada supplier yaitu UD. Tiga Saudara. Perusahaan belum
memiliki sumber daya manusia yang mampu untuk mengolah singkong segar
menjadi produk olahan yaitu keripik singkong dengan baik sehingga perusahaan
memutuskan untuk mengambil produk setengah jadi kepada supplier yang telah
bekerja sama dengan perusahaan. Komponen biaya variabel lainnya ialah biaya
bahan baku tambahan, biaya listrik, biaya transportasi, biaya kemasan plastik, biaya
label sticker, biaya isi ulang gas 3 Kg serta biaya tenaga kerja tidak tetap. Biaya
variabel yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera untuk usaha
Tabel 12. Biaya Variabel Usaha Pengolahan Keripik Singkong di CV. Sitela Riyank
Sejahtera pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan Saat Pandemi Covid-19
No. Uraian Sebelum Pandemi Masa awal Pandemi
Covid-19 (BVUKS k₁) Covid-19 (BVUKS k₂)
1. Biaya Pembelian Keripik 96.840.000 182.700.000
Singkong Dasar
2. Biaya Bahan Baku 13.622.000 14.127.000
Tambahan
3. Biaya Listrik 1.200.000 1.200.000
4. Biaya Transportasi 1.200.000 1.200.000
5. Biaya Kemasan Plastik 6.457.600 12.738.621
6. Biaya Label sticker 4.350.000 5.800.000
7. Biaya Tenaga Kerja Tidak 11.941.100 23.087.600
Tetap (4 orang)
8. Biaya Isi Ulang Gas 3 Kg 912.000 1.050.000
Total 136.522.700 241.903.221
Rata-rata per Bulan 22.753.783 40.317.204
Sumber: Lampiran 6 dan 7
oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera dalam kegiatan produksi keripik singkong sitela
111
pandemi Covid-19 (BVUKSk₁) terjadi. Hal ini dikarenakan selama pandemi,
tingkat permintaan meningkat di beberapa awal bulan (April - Juni 2020) saat
oleh perusahaan. biaya yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 241.903.221 dengan
rata-rata sebesar Rp. 40.317.204 per bulannya. berbeda halnya dengan sebelum
pandemi Covid-19, biaya variabel yang dikeluarkan hanya sebesar Ro. 135.610.700
dengan rata-rata sebesar Rp. 22.601.783 per bulannya. Komponen yang menjadi
biaya variabel usaha pengolahan keripik singkong sitela di CV. Sitela Riyank
oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera untuk membeli bahan baku utama yaitu keripik
singkong dasar yang sudah dalam berbentuk keripik (chips) yang nantinya akan
kembali dilakukan proses penggorengan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera. Bahan
baku keripik singkong memiliki jumlah biaya yang terbesar jika dibandingkan
biaya variabel lainnya. Keripik singkong dasar sebagai bahan baku utama dibeli
kepada supplier yaitu UD. Tiga Saudara selama 12 bulan dengan harga sebesar Rp.
dalam bentuk plastik besar (ball) ke pemasok dengan jumlah ukuran satu ball berisi
kurang lebih 10 Kilogram keripik singkong. Harga jual keripik singkong dasar yang
ditawarkan oleh supplier tidak mengalami perubahan harga baik sebelum maupun
112
saat pandemi Covid-19. Hal ini dikarenakan pihak perusahaan dengan supplier
sitela. Bahan-bahan tersebut meliputi gula pasir, garam, minyak goreng, bubuk
penyedap, bumbu bubuk, cabe hijau, cabe rawit merah, bawang merah, bawang
putih, teri, daun jeruk dan wijen. Untuk varian rasa balado wijen, daun jeruk, extra
pedas, cabe ijo, balado pedas manis, balado asam manis dan pedas teri medan
perusahaan. Berbeda halnya dengan varian rasa original, keju, barbeque dan jagung
bakar yang hanya menggunakan bubuk yang telah dibeli oleh perusahaan. Biaya
3. Biaya Listrik
Biaya listrik merupakan biaya yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank
singkong yaitu hand sealer dan continuous hand sealer. Tak hanya itu, penggunaan
113
air yang digunakan untuk proses produksi juga termasuk ke dalam biaya listrik.
Penggunaan listrik yang digunakan pada dapur produksi dibedakan dengan listrik
untuk rumah pemilik. Perusahaan rutin membayar token listrik untuk dapur
4. Biaya Transportasi
Biaya transportasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank
Sejahtera untuk kendaraan roda dua milik pribadi yang digunakan sebagai alat
Biaya transportasi ini digunakan untuk membeli bensin setiap minggunya dan biaya
Biaya kemasan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank
dengan harga Rp. 28.800 per kilogramnya. Perusahaan membeli kemasan plastik
dihasilkan.
untuk ditempel pada kemasan serta berfungsi sebagai identitas terhadap merk
dagang yaitu keripik singkong sitela dan memuat informasi mengenai produk yang
dijual. Biaya label sticker yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera
114
selama. label sticker dibuat sebanyak 11 jenis menyesuaikan dengan 11 varian rasa
Gas elpiji 3 Kilogram digunakan sebagai bahan bakar untuk mengolah keripik
singkong sitela. Satu tabung gas elpiji 3 Kilogram dapat digunakan untuk 1-2 kali
produksi. CV. Sitela Riyank Sejahtera menggunakan 4 tabung gas untuk kegiatan
memasak. Perusahaan mengisi ulang tabung gas rata-rata sebanyak 8 tabung dalam
satu bulan.
Biaya tenaga kerja tidak tetap merupakan upah yang dikeluarkan oleh CV.
Sitela Riyank Sejahtera untuk empat orang karyawannya. Upah yang dibayarkan
semakin besar upah yang didapatkan oleh para karyawan. Dua karyawan bagian
pemasakan diberikan upah sebesar Rp. 1.000 per Kilogram dan bagian pengemasan
penjumlahan dari seluruh komponen biaya, yaitu biaya tetap, biaya variabel dan
biaya penyusutan yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera yang terbagi
menjadi dua periode, yaitu saat sebelum Pandemi Covid-19 (TBUKSk₁) dan masa
115
awal Pandemi Covid-19 (TBUKSk₂). Rincian total biaya yang dikeluarkan oleh
Tabel 13. Total Biaya Usaha Pengolahan Keripik Singkong di CV. Sitela Riyank
Sejahtera pada pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan Saat Pandemi
Covid-19
No. Komponen Biaya Saat sebelum Pandemi Masa awal Pandemi
Covid-19 (TBUKSk₁) Covid-19 (TBUKSk₂)
1. Biaya Tetap Usaha Keripik 18.280.000 18.280.000
Singkong (BTUKS)
2. Biaya Variabel Usaha Keripik 136.522.700 241.903.221
Singkong (BVUKS)
3. Biaya Penyusutan 3.149.083 3.149.083
Total 157.951.783 263.332.304
Rata-rata per Bulan 26.325.297 43.888.717
Sumber: Tabel 10,11 dan 12
dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera untuk produksi keripik singkong
masa awal Pandemi Covid-19 ialah yang terbesar jika dibandingkan saat sebelum
Pandemi Covid-19. Hal ini ditunjukkan dengan total biaya tetap masa awal
Rp. 43.888.717 per bulannya. Sedangkan sebelum memasuki masa pandemi Covid-
19 (TBUKSk₁), total biaya usaha yang dikeluarkan oleh perusahaan hanya sebesar
Rp. 157.951.783 dengan rata-rata sebesar Rp. 26.325.297. hal ini disebabkan karena
masa awal Pandemi Covid-19, komponen biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
kapasitas produksi yang mengalami kenaikan yaitu bulan April hingga Juni 2020
sehingga perusahaan perlu menambahkan jumlah bahan baku. tak hanya itu, biaya
bahan baku yang tidak tetap (fluktuatif) di pasar yaitu pada bahan baku tambahan
116
juga mempengaruhi bertambahnya biaya produksi yang dikeluarkan oleh
perusahaan.
Sitela Riyank Sejahtera dari kegiatan produksi keripik singkong sitela. Hasil
Sejahtera selama 12 bulan dari bulan Oktober 2019 hingga September 2020 yang
terbagi menjadi dua periode, yaitu saat sebelum Pandemi Covid-19 (TPUKSk₁) dan
masa awal Pandemi Covid-19 (TPUKSk₂). Penerimaan usaha didapatkan dari hasil
penjualan keripik singkong per bulannya dikalikan dengan harga rata-rata produk
keripik singkong. Rata-rata harga jual produk keripik singkong tidak mengalami
perubahan baik dari saat sebelum Pandemi Covid-19 hingga masa awal Pandemi
Covid-19 yaitu sebesar Rp. 8.727 per pack yang dapat dilihat pada Tabel 14. Oleh
karena itu, penerimaan usaha yang diterima oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera
dipengaruhi oleh jumlah penjualan produk. Semakin banyak keripik singkong yang
dapat terjual oleh perusahaan, maka jumlah penerimaan yang didapatkan akan
semakin besar. Total penerimaan usaha keripik singkong sitela yang diterima oleh
117
Tabel 14. Penerimaan Usaha Pengolahan Keripik Singkong di CV. Sitela Riyank
Sejahtera pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan Saat Pandemi Covid-19
Rata-rata
Penjualan Keripik
No Bulan/Tahun Harga Jumlah (Rp)
Singkong (Pack)
(Rp/Pack)
Saat sebelum Pandemi Covid-19 (TPUKSk₁)
1. Oktober 2019 8.727 1.564 13.649.028
2. November 2019 8.727 1.962 17.122.374
3. Desember 2019 8.727 2.710 23.650.170
4. Januari 2020 8.727 4.003 34.934.181
5. Februari 2020 8.727 4.831 42.160.137
6. Maret 2020 8.727 5.110 44.594.970
Total 20.180 176.110.860
Rata-rata per Bulannya 3.363 29.351.810
Masa awal Pandemi Covid-19 (TPUKSk₂)
1. April 2020 8.727 5.387 47.012.349
2. Mei 2020 8.727 6.838 59.675.226
3. Juni 2020 8.727 7.932 69.222.564
4. Juli 2020 8.727 7.476 65.243.052
5. Agustus 2020 8.727 6.619 57.764.013
6. September 2020 8.727 6.605 57.643.500
Total 40.857 356.560.704
Rata-rata per Bulannya 6.810 59.426.784
Sumber: Lampiran 6 dan 7
Berdasarkan Tabel 14, dapat dilihat total penerimaan yang diterima oleh
CV. Sitela Riyank Sejahtera didapatkan dari perkalian antara volume penjualan
keripik singkong sitela dengan rata-rata harga keripik singkong sitela. Jumlah
penjualan pertama yaitu saat saat sebelum Pandemi Covid-19 pada bulan Oktober
2019 di CV. Sitela Riyank Sejahtera sebesar 1.564 pack. maka diperoleh
penerimaan pada bulan Oktober 2019 sebesar Rp. 13.649.028. jumlah permintaan
produk keripik singkong sitela terus mengalami kenaikan di masa sebelum pandemi
covid-19 yaitu dari bulan Oktober 2019 hingga Maret 2020 sehingga dapat
118
Periode selanjutnya yaitu masa awal pandemi Covid-19, permintaan akan
keripik singkong sitela justru mengalami peningkatan. Hal ini mempengaruhi hasil
penjualan yang diterima oleh perusahaan turut mengalami kenaikan. pada saat awal
peningkatan dalam kurun waktu 3 bulan yaitu dimulai dari bulan April hingga Juni
2020. Penerimaan usaha yang didapatkan oleh perusahaan pada saat itu diatas nilai
rata-rata penerimaan per bulannya terutama pada bulan Juni 2020, perusahaan
jumlah penjualan sebanyak 7.932 pack. Hal ini disebabkan karena banyaknya
Hal ini disebabkan karena produk makanan ringan dianggap bersifat musiman
dikalangan masyarakat dan memasuki era New Normal dimana masyarakat dapat
produk keripik singkong sitela sehingga penjualan produk hanya pada reseller yang
sudah ada dan tidak ada penambahan reseller. Penurunan penjualan keripik
singkong terjadi dimulai pada bulan Juli hingga September 2020, namun nominal
hasil penjualan yang dihasilkan masih berada di atas nilai rata-rata penjualan per
bulannya. Total penerimaan yang diterima oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera dalam
kurun waktu setelah masa pandemi Covid-19 ialah sebesar Rp. 356.560.704 dengan
119
5.2.7 Keuntungan Usaha Pengolahan Keripik Singkong
antara keseluruhan penerimaan yang diterima oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera
dengan total biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha pengolahan keripik
singkong sitela yang terbagi menjadi dua periode, yaitu saat sebelum Pandemi
Tabel 15. Keuntungan Usaha Pengolahan Keripik Singkong di CV. Sitela Riyank
Sejahtera pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan Saat Pandemi Covid-19
No Uraian Saat sebelum Pandemi Masa awal Pandemi
Covid-19 (KUKSk₁) Covid-19 (KUKSk₂)
1. Total Penerimaan Usaha 176.110.860 356.560.704
Keripik Singkong (TPUKS)
2. Total Biaya Usaha Keripik 157.951.783 263.332.304
Singkong (TBUKS)
Total Keuntungan (1-2) 18.159.077 92.228.400
Rata-rata per Bulannya 3.026.513 15.538.067
Sumber: Tabel 13 dan 14
singkong sitela. Keuntungan usaha didapat dari total penerimaan usaha keripik
singkong yang didapat dari perkalian antara volume penjualan dengan harga rata-
rata keripik singkong dikurang dengan total biaya usaha keripik singkong yang
terdiri dari biaya tetap, biaya variabel dan biaya penyusutan. Saat pandemi Covid-
19. Kegiatan produksi keripik singkong sitela yang dilakukan oleh CV. Sitela
rata-rata sebesar Rp. 15.538.067 per bulannya sedangkan pada saat sebelum
Pandemi Covid-19, keuntungan yang didapatkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera
120
adalah sebesar Rp. 18.159.077 dengan rata-rata keuntungan yaitu Rp. 3.026.513 per
bulannya. Hal ini menunjukkan bahwa masa awal Pandemi Covid-19 menyumbang
keuntungan yang besar bagi perusahaan jika dibandingkan saat saat sebelum
seluruh biaya yang dikeluarkan selama kegiatan produksi, baik biaya tetap, biaya
aspek non finansial dapat dihitung dengan menggunakan analisis arus kas bersih
(Net Cash Flow), Break Even Point (BEP), Net Present Value (NPV), Net B/C
Arus kas bersih atau Net Cash Flow digunakan oleh perusahaan CV. Sitela
dari usaha pengolahan keripik singkong sitela selama 12 bulan yang terbagi menjadi
dua periode, yaitu saat sebelum Pandemi Covid-19 dan masa awal Pandemi Covid-
19. Kas bersih diperoleh dari perhitungan penjumlahan laba setelah pajak dengan
biaya penyusutan. Besar pajak (Tax) yang digunakan ialah sebesar 0,5%, hal ini
berdasarkan ketentuan pajak pada Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2018 untuk
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sedangkan untuk bunga (Interest)
yang digunakan sebesar 0%. Hal tersebut dikarenakan CV. Sitela Riyank Sejahtera
121
menggunakan modal sendiri pada usaha yang dijalankan. Perhitungan kas bersih
Tabel 16. Kas Bersih Usaha Pengolahan Keripik Singkong Sitela di CV. Sitela
Riyank Sejahtera pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan Saat Pandemi
Covid-19
Saat sebelum Masa awal
No. Uraian Pandemi Pandemi Sumber
Covid-19 (k₁) Covid-19 (k₂)
1. Total Penerimaan (TPUKS) 176.110.860 356.560.704 Tabel 12
2. Biaya Operasional
a. Biaya Tetap (BTUKS) 18.280.002 18.280.000 Tabel 9
b. Biaya Variabel 136.522.700 241.903.221 Tabel 10
(BVUKS)
3. EBITD = ((1)-(2a+2b)) 21.308.158 96.377.483
4. Interest = 0% 0 0
5. EBT = (3)-(4) 21.308.158 96.377.483
6. Tax 0,5% = (0,5%)*(5) 106.540 481.887
7. EAT = (5)-(6) 21.201.618 95.895.596
8. Penyusutan 3.149.082 3.149.082 Lampiran 5
Total Kas Bersih = (7)+(8) 24.350.700 99.044.678
Rata-rata per Bulannya 4.058.450 16.507.446
Sumber: Lampiran 6 dan 7
pengolahan keripik singkong sitela yang dilakukan oleh CV. Sitela Riyank
Sejahtera masa awal Pandemi Covid-19 menghasilkan nilai yang lebih besar yaitu
sebesar Rp. 99.044.678 dengan rata-rata Rp. 16.507.446 per bulannya jika
total kas bersih sebesar Rp. 24.350.700 dengan rata-rata per bulannya yaitu Rp.
4.058.450. kas bersih diperoleh dari perhitungan hasil laba yang dihasilkan setelah
pajak dijumlahkan dengan biaya penyusutan. Dari kedua hasil total kas bersih
CV. Sitela Riyank Sejahtera memberikan keuntungan baik pada masa sebelum
122
5.3.2 Break Even Point (BEP)
Break Even Point (BEP) atau titik impas adalah keadaan yang
biaya operasional baik biaya tetap maupun biaya variabel tidak di bawah titik impas
atau dalam keadaan sama dengan nol (impas) sehingga tidak mengalami
keuntungan maupun kerugian. Analisis BEP terbagi menjadi dua jenis yaitu BEP
1. BEP Produksi
Analisis BEP produksi adalah perbandingan antara total biaya usaha biaya
tetap usaha dengan harga jual keripik singkong sitela yang yang dihasilkan oleh
CV. Sitela Riyank Sejahtera baik pada masa sebelum Pandemi Covid-19 maupun
saat selama Pandemi Covid-19. Total biaya usaha yang dihasilkan pada masa saat
sebelum Pandemi Covid-19 ialah sebesar Rp. 157.951.783 sedangkan pada masa
awal Pandemi Covid-19 sebesar Rp. 263.332.304. keduanya didapatkan dari hasil
penjumlahan dari biaya tetap dengan biaya variabel usaha pengolahan keripik
singkong sitela yang dapat dilihat pada Tabel 11, sedangkan harga jual rata-rata
keripik singkong sitela per pack isian 250 Gr sebesar Rp. 8.727 yang dapat dilihat
pada Tabel 7. Maka perhitungan analisis BEP produksi usaha pengolahan keripik
123
Tabel 17. Analisis BEP Produksi Keripik Singkong Sitela di CV. Sitela Riyank
Sejahtera pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan Saat Pandemi Covid-19
No Uraian Saat sebelum Masa awal
Pandemi Covid-19 Pandemi Covid-
(K₁) 19 (K₂)
1. Total Biaya Usaha Keripik Singkong 157.951.783 263.332.304
/ TBUKS (Rp)
2. Harga Jual Keripik Singkong / HJKS 8.727 8.727
(Rp/Pack)
BEP Produksi = (1)/(2) 18.099 30.174
Rata-rata per Bulan 3.017 5.029
Sumber: Tabel 7 dan 13
bahwa produksi yang harus dihasilkan oleh usaha pengolahan keripik singkong
sitela di CV. Sitela Riyank Sejahtera saat masa sebelum Pandemi Covid-19 ialah
minimal sebanyak 18.099 pack selama 6 bulan atau dengan rata-rata per bulan
sebesar 3.017 pack. Maka dapat diartikan bahwa usaha pengolahan keripik
singkong sitela mengalami titik impas saat produksi mencapai 3.017 Pack keripik
singkong per satu bulannya. jika produksi kurang dari nilai titik impas tersebut
maka usaha pengolahan keripik singkong yang dijalankan CV. Sitela Riyank
Sejahtera akan mengalami kerugian dan sebaliknya, jika produksi yang dihasilkan
lebih dari nilai titik impas tersebut maka usaha pengolahan keripik singkong
memperoleh keuntungan.
yang dihasilkan CV. Sitela Riyank Sejahtera mampu mencapai titik impas dan
memperoleh keuntungan baik pada masa sebelum Pandemi Covid-19 maupun masa
awal Pandemi Covid-19. Namun terdapat beberapa waktu tertentu dimana jumlah
produksi yang dihasilkan perusahaan tidak mencapai nilai titik impas. Pada masa
sebelum Pandemi Covid-19, saat bulan Oktober hingga Desember 2019, jumlah
124
produksi yang dihasilkan berada dibawah nilai titik impas yang dihasilkan yaitu
3.017 pack. Sedangkan pada masa awal Pandemi Covid-19, Bulan November –
September 2020 jumlah produksi keripik singkong mampu mencapai nilai titik
2. BEP Harga
pengolahan keripik singkong sitela dengan kuantitas produksi keripik singkong atau
jumlah produksi keripik singkong sitela yang dihasilkan baik pada masa sebelum
Pandemi Covid-19 maupun saat selama Pandemi Covid-19. Total biaya usaha yang
dihasilkan pada masa saat sebelum Pandemi Covid-19 ialah sebesar Rp.
263.332.304. Keduanya didapatkan dari hasil penjumlahan dari biaya tetap dengan
biaya variabel usaha pengolahan keripik singkong sitela yang dapat dilihat pada
Tabel 11.
Data kuantitas produksi keripik singkong yang dihasilkan oleh CV. Sitela
Riyank Sejahtera dapat dilihat pada Lampiran 7 dan Tabel 12. Kuantitas produksi
yang dihasilkan pada masa sebelum Pandemi Covid-19 ialah sebanyak 20.220 pack
lebih sedikit jika dibandingkan pada masa awal Pandemi Covid-19 yang mencapai
40.845 pack. Maka perhitungan analisis BEP harga usaha pengolahan keripik
125
Tabel 18. Analisis BEP Harga Keripik Singkong Sitela di CV. Sitela Riyank
Sejahtera pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan Saat Pandemi Covid-19
No Uraian Saat sebelum Masa awal
Pandemi Covid-19 Pandemi Covid-19
1. Total Biaya Usaha Keripik Singkong 157.951.783 263.332.304
/ TBUKS (Rp)
2. Kuantitas Produksi Keripik 20.220 40.845
Singkong / KPKS (Pack)
BEP Harga = (1)/(2) 7.812 6.447
Sumber: Tabel 13 dan Lampiran 8
Berdasarkan hasil analisis BEP harga pada Tabel 18, dapat dihasilkan
bahwa usaha pengolahan keripik singkong sitela dapat mencapai nilai titik impas
saat menjual produknya dengan harga minimal Rp. 7.812 saat sebelum Pandemi
Covid-19 dan Rp. 6.447 di masa awal Pandemi Covid-19. Jika perusahaan menjual
produk keripik singkong diatas harga nilai titik impas, maka perusahaan akan
mendapatkan keuntungan dan sebaliknya, jika dibawah nilai titik impas maka
perusahaan akan mengalami kerugian. CV. Sitela Riyank Sejahtera menjual produk
keripik singkong sitela dengan rata-rata harga jual sebesar Rp. 8.727 baik saat
sebelum maupun selama masa Pandemi Covid-19. Harga jual tersebut tidak
menunjukkan lebih besar dari BEP harga atau nilai titik impas harga yang
dihasilkan selama dua periode yaitu Rp. 7.812 dan Rp. 6.447.
untuk mengukur kemampuan serta kelayakan CV. Sitela Riyank Sejahtera dalam
memberikan keuntungan selama umur usaha yang dijalankan. Nilai NPV diperoleh
dengan menjumlahkan seluruh nilai present value yang didapatkan dari arus kas
126
bersih per bulan yang didiskontokan. Pada saat saat sebelum Pandemi Covid-19,
tingkat suku bunga yang dihasilkan 4,8% sedangkan pada masa awal Pandemi
Covid-19 dengan tingkat suku bunga yaitu 4,08%. Tingkat suku bunga tersebut
dengan asumsi merupakan tingkat suku bunga nasional yang berlaku pada Oktober
2019 – September 2020 yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Tingkat suku bunga
yang lebih besar saat melakukan investasi tersebut. Analisis Net Present Value
(NPV) usaha pengolahan keripik singkong sitela di CV. Sitela Riyank Sejahtera
terbagi menjadi dua periode yaitu pada saat sebelum Pandemi Covid-19 maupun
masa awal Pandemi Covid-19. Perhitungan NPV dapat dilihat pada Tabel 19
berikut.
Tabel 19. Analisis Net Present Value (NPV) Usaha Pengolahan Keripik Singkong
Sitela di CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan Saat
Pandemi Covid-19
No Kriteria Investasi Saat sebelum Pandemi Masa awal Pandemi
Covid-19 (k₁) Covid-19 (k₂)
1. Net Present Value (NPV) -21.953.864 45.528.559
Keterangan Tidak Layak ( < 0) Layak ( > 0)
Sumber: Lampiran 6 dan 7
Berdasarkan Tabel 19, dapat dilihat bahwa nilai NPV yang diperoleh usaha
pengolahan keripik singkong sitela oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera saat saat
menandakan bahwa nilai NPV yang dihasilkan bernilai negatif dan lebih kecil
singkong yang dilakukan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera pada masa sebelum
pandemi Covid-19 (k₁) yaitu dari bulan Oktober 2019 hingga maret 2020
127
Berbeda halnya pada masa awal Pandemi Covid-19, nilai NPV yang
dihasilkan bernilai positif atau > 0 yaitu sebesar Rp. 45.528.559 sehingga dapat
dikatakan usaha pengolahan keripik singkong sitela yang dilakukan oleh CV. Sitela
Riyank Sejahtera pada masa awal Pandemi Covid-19 (k₂) yaitu pada bulan April –
kali lipat manfaat (benefit) yang diperoleh CV. Sitela Riyank Sejahtera dari biaya
yang dikeluarkan untuk kegiatan usaha pengolahan keripik singkong sitela dengan
membandingkan jumlah dari nilai NPV bernilai positif dengan nilai NPV yang
bernilai negatif. Usaha pengolahan keripik singkong sitela dapat dikatakan layak
apabila nilai Net B/C Ratio yang dihasilkan bernilai lebih dari satu dan sebaliknya,
apabila nilai Net B/C Ratio bernilai kurang dari satu maka dapat dikatakan tidak
layak dan mengalami kerugian. Hasil perhitungan analisis Net B/C Ratio usaha
Tabel 20. Analisis Net B/C Ratio Usaha Pengolahan Keripik Singkong Sitela di
CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan Saat
Pandemi Covid-19
No. Uraian Saat sebelum Pandemi Masa awal Pandemi
Covid-19 (K₁) Covid-19 (K₂)
1. PV (+) 22.160.688 85.893.559
2. PV (-) 44.114.552 40.365.000
Net B/C Ratio = (1)/(2) 0,50 2,13
Sumber: Lampiran 6 dan 7
Berdasarkan Tabel 20, dihasilkan nilai Net B/C Ratio yang diperoleh oleh
CV. Sitela Riyank Sejahtera pada saat sebelum Pandemi Covid-19 (K₁) ialah
128
sebesar 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa usaha pengolahan keripik singkong sitela
pada periode tersebut tidak dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Nilai Net B/C
yang dihasilkan ialah kurang dari 1 sehingga pada periode tersebut, perusahaan
setiap satu satuan kerugian dari usaha tersebut. Berbeda halnya pada periode masa
awal Pandemi Covid-19 (K₂), nilai Net B/C yang dihasilkan ialah 2,13. Hal ini
sitela dapat dikatakan layak karna memiliki nilai manfaat bersih lebih dari 1,
memiliki arti usaha pengolahan keripik singkong sitela akan memberikan manfaat
bersih 2,13 kali lipat dari total biaya yang dikeluarkan. Setiap satu rupiah biaya
yang dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera pada masa saat Pandemi Covid-
yang menganalisis tingkat bunga yang menggambarkan nilai antara biaya dengan
manfaat (benefit) yang telah di present value kan akan menghasilkan nilai sama
dengan nol. Metode ini berfungsi untuk mengetahui persentase keuntungan yang
dihasilkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera tiap tiap periodenya. Kriteria
kelayakan dari metode analisis IRR ialah apabila usaha pengolahan keripik
singkong sitela memperoleh nilai IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang
ditentukan, maka dapat dikatakan layak. Namun, apabila nilai IRR yang dihasilkan
kurang dari tingkat diskonto tersebut, maka usaha dikatakan tidak layak untuk
dijalankan.
129
Tingkat diskonto yang digunakan pada analisis ini sama halnya seperti
tingkat diskonto analisis Net Present Value (NPV) yaitu pada periode saat sebelum
Pandemi Covid-19 (K₁) sebesar 4,8% sedangkan pada masa saat Pandemi Covid-
19 (K₂) sebesar 4,08%. Nilai tersebut didapatkan dari tingkat bunga nasional pada
Oktober 2019 hingga September 2020 yang tertera pada Lampiran 3. Hasil
Tabel 21. Analisis Internal Rate of Return (IRR) Usaha Pengolahan Keripik
Singkong Sitela di CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Sebelum Pandemi
Covid-19 dan Saat Pandemi Covid-19
Uraian Saat sebelum Pandemi Masa awal Pandemi
Covid-19 (K₁) Covid-19 (K₂)
Internal Rate of Return (IRR) -13,08% 31,97%
Sumber: Lampiran 6 dan 7
Berdasarkan Tabel 22. dihasilkan nilai IRR pada saat sebelum Pandemi
Covid-19 (K₁) sebesar -0,1308 atau -13,08% dengan NPV pada tingkat suku bunga
4,8% sebesar - Rp. 21.953.864 dan nilai NPV pada tingkat suku bunga 1% sebesar
- Rp. 17.096.502. Nilai IRR yang dihasilkan bernilai negatif dan lebih rendah dari
tingkat discount factor yaitu sebesar 4,8% sehingga usaha keripik singkong sitela
pada periode waktu tersebut dapat dikatakan tidak layak untuk dikembangkan.
Berbeda halnya pada masa awal Pandemi Covid-19 (K₂), nilai IRR yang
dihasilkan ialah sebesar 31,97% dengan NPV pada tingkat suku bunga 30% sebesar
Rp. 1.729.490 dan nilai NPV pada tingkat suku bunga sebesar 35% yaitu - Rp.
2.658.121. Penggunaan tingkat suku bunga 30% dan 35% dengan asumsi nilai NPV
yang mendekati = 0. Nilai IRR yang dihasilkan ialah sebesar 31,97%. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa lebih besar dari tingkat discount factor yang berlaku yaitu
130
4,08% sehingga dapat dikatakan bahwa usaha pengolahan keripik singkong sitela
pada periode masa Pandemi Covid-19 dapat dikatakan layak dan masih
menguntungkan.
pengolahan keripik singkong sitela. Kriteria kelayakan yang dihasilkan dari analisis
Payback Period adalah semakin cepat waktu pengembalian biaya investasi maka
semakin baik usaha tersebut karena perputaran modal yang baik. Hasil perhitungan
PP usaha pengolahan keripik singkong sitela dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22. Analisis Payback Period (PP) Usaha Pengolahan Keripik Singkong Sitela
di CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Sebelum Pandemi Covid-19 dan
Saat Pandemi Covid-19
yang dihasilkan pada saat sebelum Pandemi Covid-19 (K₁) sebesar 1,6. Hal ini
bulan. Lama usaha yang dijalankan pada masa sebelum Pandemi Covid-19
131
berlangsung 6 bulan sehingga usaha pengolahan keripik singkong sitela tidak dapat
Berbeda halnya pada masa awal Pandemi Covid-19 (K₂), nilai PP yang
investasi pada usaha pengolahan keripik singkong sitela pada periode tersebut
hanya membutuhkan waktu 4 bulan 8 hari. Lama usaha yang dijalankan pada
periode tersebut ialah selama 6 bulan sehingga usaha pengolahan keripik singkong
sitela dapat dikatakan layak karena jangka waktu pengembalian investasi kurang
dari umur usaha. Adanya peristiwa pandemi Covid-19 tidak menghalangi CV.
pengolahan keripik singkong sitela di CV. Sitela Riyank Sejahtera pada dua periode
waktu yaitu pada masa sebelum Pandemi Covid-19 (K₁) dan masa awal Pandemi
Covid-19 (K₂), maka nilai dan hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 23 berikut.
Tabel 23. Hasil Nilai Kelayakan Aspek Finansial di CV. Sitela Riyank Sejahtera
132
Dapat dilihat pada Tabel 23, bahwa usaha pengolahan keripik singkong
sitela di CV. Sitela Riyank Sejahtera selama masa sebelum Pandemi Covid-19 (K₁)
jika ditinjau dari kriteria kelayakan usaha menghasilkan nilai yang tidak layak
untuk dikembangkan namun pada masa awal Pandemi Covid-19 (K₂) justru
keuntungan.
CV. Sitela Riyank Sejahtera memiliki nilai kelayakan usaha yang layak
dan positif saat terjadi peristiwa Pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa
memiliki nilai kelayakan yang layak karena jumlah keripik singkong yang
diproduksi memiliki jumlah yang lebih tinggi jika dibandingkan pada masa sebelum
berpengaruh terhadap nilai kriteria kelayakan usaha tersebut. Jika pendapatan yang
diperoleh tinggi maka kelayakan usaha juga akan tinggi atau bernilai positif.
yang diterima oleh perusahaan CV. Sitela Riyank Sejahtera sangat rendah, hal ini
tentunya akan berpengaruh terhadap nilai kelayakan usaha yang dihasilkan yang
133
rendah berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang diterima oleh CV. Sitela
Riyank Sejahtera.
134
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
a. Aspek pasar dan pemasaran yang dimiliki oleh CV. Sitela Riyank
target pasarnya.
b. Aspek teknis dan teknologi yang dimiliki oleh CV. Sitela Riyank
134
mampu mempunyai tenaga kerja khusus untuk bagian keuangan
izin usaha seperti P-IRT, SKDU dan Sertifikat halal untuk produk
berlegalitas.
masyarakat sekitar.
dikeluarkan oleh CV. Sitela Riyank Sejahtera ditinjau pada dua periode
waktu yaitu saat sebelum Pandemi Covid-19 (K₁) dan masa awal Pandemi
135
jumlah penerimaan yang didapat selama bulan Oktober 2019 hingga Maret
keuntungan usaha dari selisih antara penerimaan dengan total biaya usaha
biaya usaha yaitu sebesar Rp. 93.228.400. Dapat dikatakan bahwa usaha
menguntungkan.
Covid-19 (K₁). hal tersebut dapat dilihat dari nilai kelayakan yang
dengan nilai BEP produk 30.174 dan BEP Harga Rp. 6.447, NPV sebesar
- Rp 21.953.864, Net B/C Ratio 0,50, IRR -13,08% dan PP 1 tahun 7 Bulan
39.306 dan BEP Harga Rp. 6.804, NPV sebesar Rp 45.528.559, Net B/C
136
6.2 Saran
1. Dari hasil analisis baik aspek non finansial maupun aspek finansial dapat
mendatang.
secara online yang lebih meluas dengan menambah promosi secara offline
137
perusahaan dapat dinyatakan layak jika ditinjau dari kriteria kelayakan
usaha.
mengenai aspek pasar dan pemasaran terkait potensi dan peluang pasar,
pangsa pasar serta besarnya market share yang dimiliki oleh perusahaan
138
DAFTAR PUSTAKA
Afiyah, Abidatul, Muhamad Saifi dan Dwiatmanto. 2015. Analisis Studi Kelayakan
Usaha Pendirian Home Industri (Studi Kasus pada Home Industri Cokelat
“Cozy” Kademangan Blitar). Jurnal Administrasi Bisnis.Vol.23, No.1:1-
11
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2021. Kecamatan Gunung Sindur dalam
Angka 2021. https://bogorkab.bps.go.id. Diakses pada 19 Agustus 2021
pukul 21:41 WIB
Badan Pusat Statistik. 2017. Klasifikasi Industri Menurut Banyaknya Tenaga Kerja.
https://www.bps.go.id. Diakses 24 Juni 2021 pukul 14:39 WIB
Carter, William K. 2009. Akuntasi Manajemen Edisi 14. Salemba Empat: Jakarta
139
Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo: Palopo.
Gunawati, Utami dan Wiwik Sudarwati. 2017. Analisis Studi Kelayakan Usaha
Bisnis Cassava Chips di Perumahan Mardani Raya. Jurnal Integrasi Sistem
Industri. Vol 4 No 1:35-44
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi Edisi 2. PT Salemba Emban Patria: Jakarta
Hansen, Don. R. dan Maryanne Mowen. 2006. Akuntansi Biaya Edisi Ketujuh. Jilid
2. Salemba Empat: Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Joesron, Tati Suhartati dan Fathorrozi. 2003. Teori Ekonomi Mikro Dilengkapi
Beberapa Bentuk Fungsi Produksi. Salemba Empat: Jakarta
Kasmir dan Jakfar. 2016. Studi Kelayakan Bisnis Edisi revisi. Kencana Prenada
Media Group: Jakarta
Karl dan Fair. 2001. Pembayaran Bunga Tahunan dari Suatu Pinjaman dalam
Bentuk Persentase dari Pinjaman yang Diperoleh. Jurnal Manajemen
Perbankan. Vol 11 No.2
Kimbal, Rahel Widiawati. 2015. Modal Sosial dan Ekonomi Industri Kecil Sebuah
Studi Kualitatif. Depublish: Yogyakarta
140
Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Liberty: Yogyakarta
Nurmalina, R., T. Sarianti, A. Karyadi. 2017. Studi Kelayakan Bisnis. IPB Press:
Bogor
Pranoto, Sudmaji., Yudha Pratama & Rosita. 2006. Kamus Ekonomi Lengkap.
WIPRESS: Jakarta
Perdian, Fery. 2018. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Tepung Tapioka pada
CV. Wangun Mandiri Bogor. [Skripsi]. Program Studi Agribisnis Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Neger Syarif Hidayatullah Jakarta:
Jakarta
Poyuono, Arief. 2010. “Membangun Bangsa dan Negara Lewat Singkong”.
https://www.academia.edu/9745222/Membangun_Bangsa_dan_Negara_
Lewat_Singkong_Ubi_Kayu. Diakses pada tanggal 28 Mei 2021 pukul
13:54 WIB
Prayitno, Hadi. 1987. Pembangunan Ekonomi Pedesaan. LP3ES: Jakarta
Purnomo, Rochmat Aldy, Riawan dan La Ode Sugianto. 2017. Studi Kelayakan
Bisnis. UNMUH Ponorogo Press: Ponorogo
Rahayu, Ardia Desti. 2015. Analisis Kelayakan Gula Semut Anggota Koperasi
Serba Usaha (KSU) Jatirogo. [Skripsi]. Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta
Richana, Nur. 2018. Menggali Potensi Ubi Kayu dan Ubi Jalar : Botani, budidaya,
Teknologi proses dan Teknologi pascapanen. Nuansa Cendekia: Bandung
Rochaeni, Siti. 2009. Kelayakan Usaha Pembesaran Lele Dumbo Secara Intensif
pada Kolam Terpal. Jurnal Agribisnis. Juni 2009. Vol 4, No. 1:1-6
141
Rohaman, M. Maman dan Yuliasri RM. 2019. Hilirasi Pengolahan Ubi Kayu di
Bidang Pangan Menuju Industri 4.0. IPB Press: Bogor
Saleh, N., Abdullah T., Yudi W., Titik S. 2016. Pedoman Budi Daya Ubi Kayu di
Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (IAARD)
press: Jakarta
Sitorus, Parlin. 1996. Teori Lokasi Industri. Universitas Trisakti Press: Jakarta
Sumadji, Yudha Pratama dan Rosita. 2006. Kamus Ekonomi. Wipres: Bandung
Syahdan dan Husnan. 2019. Peran Industri Rumah Tangga (Homeindusrty) pada
Usaha Kerupuk Terigu Terhadap Pendapatan Keluarga di Kecamatan
Sakra Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Manajemen dan Ilmu Pendidikan.
Vol 1 No 1:45-63
Suhikmat dan Dessy Novita. 2018. Analisis Uji Beda Perhitungan Laba Usaha
Dengan Penyusutan Aktiva Tetap Menggunakan Metode Garis Lurus dan
Saldo Menurun Ganda pada PT. Kahoindah Citragarment 2014 – 2016.
Jurnal Akuntansi. Vol 12, No.1:45-57
Sunariyah. 2013. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi 6. UPP STIM YKPN
Yogyakarta: Yogyakarta
Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Salemba Empat: Jakarta
142
Tambunan, Tulus T.H. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia : Beberapa
Isu Penting. Salemba Empat: Jakarta
Umar, Husein. 2015. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi 3. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta
143
LAMPIRAN
157
Lampiran 1. Pedoman Wawancara Aspek Non Finansial
145
3 Permintaan dan Penawaran Bagaimana perkembangan produk yang
produk ditawarkan baik di masa lalu dan perkiraan
di masa yang akan datang jika dilihat dari
faktor jenis produk yang menyaingi dan
kebijakan dari pemerintah?
4 Analisis Strategi Pemasaran Tipe perusahaan seperti apa yang masuk
(Segmenting, Targetting, kedalam konsumen anda dan mengapa anda
Positioning) memilih tipe perusahaan tersebut
5 Analisis Strategi Pemasaran Bagaimana perusahaan mensegmentasikan
(Segmenting, Targetting, pasar dari aspek geografis, demografis,
Positioning) psikografis dan perilaku?
6 Analisis Strategi Pemasaran Faktor apa saja yang mempengaruhi Anda
(Segmenting, Targetting, dalam menentukan konsumen
Positioning)
7 Analisis Strategi Pemasaran Pasar mana yang menjadi taget perusahaan
(Segmenting, Targetting, dan apa alasan anda memilih pasar tersebut
Positioning) sebagai target?
8 Analisis Strategi Pemasaran Citra perusahaan seperti apa yang anda pilih
(Segmenting, Targetting, dan apa alasan anda memilih citra tersebut?
Positioning)
9 Analisis Strategi Pemasaran Bagaimana citra perusahaan anda dimata
(Segmenting, Targetting, konsumen?
Positioning)
10 Bauran Pemasaran (Marketing Mengenai produk yang dijual, berikut
Mix) pertanyaan mengenai Product:
a. Apa saja produk yang perusahaan
jual?
b. Bagaimana cara anda menentukan
produk yang akan dijual?
c. Apakah produk yang anda jual
sudah bervariasi?
d. Bagaimana kualitas dan tingkat
durability produk yang anda jual?
e. Apa yang perusahaan lakukan jika
produk yang dijual mengalami
kerusakan?
f. Bagaimana perusahaan menentukan
jumlah persediaan produk?
146
g. Apa yang perusahaan lakukan jika
produk yang dipesan konsumen
tidak tersedia?
11 Bauran Pemasaran (Marketing Mengenai harga yang ditawarkan, berikut
Mix) pertanyaan mengenai Price:
a. Berapa daftar harga jual produk?
b. Bagaimana perusahaan menentukan
harga produk yang akan dijual?
c. Bagaimana sistem pembayaran dari
konsumen ke perusahaan anda?
12 Bauran Pemasaran (Marketing Mengenai lokasi perusahaan, berikut
Mix) pertanyaan mengenai Place:
a. Bagaimana cara anda menentukan
lokasi usaha?
b. Berapa luas bangunan yang anda
gunakan untuk kegiatan usaha?
c. Bagaimana sistem pengawasan
produksi yang anda terapkan saat
ini?
13 Bauran Pemasaran (Marketing Mengenai kegiatan promosi, berikut
Mix) pertanyaan mengenai Promotion:
a. Siapa yang bertanggung jawab
terhadap promosi perusahaan anda?
b. Apa saja media promosi yang
perusahaan gunakan?
c. Bagaimana cara perusahaan
menentukan promosi penjualan dan
berapa alokasi dana yang
digunakan?
Aspek Teknis dan Teknologi
147
3 Bahan baku dan Bahan baku apa yang anda gunakan untuk
penggunaannya proses produksi? Dan Bagaimana
kebutuhan per bulan bahan baku yang anda
butuhkan?
4 Proses Produksi Bagaimana proses produksi produk anda?
1 Jenis badan hukum Jenis badan hukum apa yang dipilih oleh
perusahaan? Mengapa perusahaan memilih
jenis badan hukum tersebut
2 Surat perizinan usaha Apakah perusahaan membuat surat
perizinan usaha lainnya? Jika ya, perizinan
apa saja yang dilakukan oleh pihak
perusahaan?
148
3 Surat perizinan usaha Apakah dapat dilampirkan surat-surat atau
dokumentasi lainnya mengenai surat
perizinan usaha?
Aspek Sosial dan Ekonomi
149
Lampiran 2. Pedoman Wawancara Aspek Finansial
I. Karakteristik Informan
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Alamat :
Pendidikan Terakhir : SD/SMP/SMA/Diploma/Sarjana/Lainnya
Luas Bangunan Usaha :
Status Kepemilikan : a. Pribadi b. Sewa
Sumber Modal : a. Pribadi b. Pinjaman Bank c. lainnya
150
2. Biaya Variabel Produksi Keripik Singkong
No Uraian Jumlah Harga Total
Satuan (Rp) Biaya (Rp)
151
Lampiran 3. Tingkat Suku Bunga Nasional Oktober 2019 – September 2020
Tahun 2020
April 4,50
Mei 4,50
Juni 4,25
Juli 4,00
Agustus 4,00
September 4,00
Rata-rata Tingkat Suku Bunga 4,08
Sumber: Bank Sentral Republik Indonesia (2019 - 2020)
152
Lampiran 4. Biaya Bahan Baku Tambahan CV. Sitela Riyank
Sejahtera
Periode Waktu
Jenis Bahan Baku
No Sebelum Pandemi Saat Pandemi
Tambahan
Lampiran 5. Biaya Investasi dan Penyusutan
Covid-19CV.
(K₁)Sitela Riyank
Covid-19 (K₂)
SejahteraLampiran 6. Biaya Bahan Baku Tambahan CV. Sitela
1 Gula
Riyank Pasir
Sejahtera 1.440.000 1.656.000
2 Garam 48.000 52.000
3 Minyak
Lampiran Goreng
5. Biaya 2.880.000
Investasi dan Penyusutan CV. Sitela Riyank 2.880.000
Sejahtera
Bubuk Pengawet
4 Natrium Sodium 24.000 24.000
5 Bumbu
Lampiran 7 A. Bubuk 1.800.000
Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank 1.800.000
Sejahtera
6 Cabe pada
IjoMasa Sebelum Pandemi Covid-19Lampiran
1.170.000 8. 1.230.000
Biaya Investasi dan Penyusutan CV. Sitela Riyank
7 Cabe Rawit 9. Biaya Bahan Baku Tambahan
SejahteraLampiran 748.000
CV. Sitela 785.000
Riyank Sejahtera
8 Bawang Merah 1.482.000 1.499.000
9 Bawang Putih 1.427.000 1.562.000
Lampiran
10 Teri10. Biaya Investasi dan Penyusutan1.150.000
Medan CV. Sitela Riyank 1.159.000
SejahteraLampiran 11. Biaya Bahan Baku Tambahan CV. Sitela
11 Teri
Riyank Biasa
Sejahtera 764.000 776.000
12 Daun Jeruk 65.000 80.000
13 Bumbu Asam 144.000 144.000
Lampiran 5. Biaya Investasi dan Penyusutan CV. Sitela Riyank
Sejahtera
14 Wijen 480.000 480.000
Total Biaya (Rp) 13.622.000 14.127.000
Lampiran 6 . Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank
Sejahtera pada Masa Sebelum Pandemi Covid-19
153
Lampiran 16 A. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela
Riyank Sejahtera pada Masa Sebelum Pandemi Covid-19Lampiran
17. Biaya Investasi dan Penyusutan CV. Sitela Riyank
Lampiran 5. Biaya Investasi dan Penyusutan CV. Sitela Riyank Sejahtera
Umur
Harga Nilai Beli Penyusutan
No Uraian Unit ekonomis (Rp)
(Rp) (Rp)
(Bulan)(Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank
Lampiran 174 A. Arus Kas Bersih
Renovasi
Sejahtera pada Masa Sebelum Pandemi Covid-19Lampiran 175. Biaya
1 bangunan
Investasi 1 CV.120
dan Penyusutan 25.000.000
Sitela Riyank Sejahtera 25.000.000 208.333
Kompor
2 gas 4 60 210.000 840.000 14.000
Lampiran 6 . Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank
3 Wajan
Sejahtera 4
pada Masa Sebelum 36 185.000
Pandemi Covid-19 740.000 20.556
Lampiran 183. Kuantitas Produksi dan BEP Produk di CV. Sitela Riyank
SejahteraLampiran 184 A. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela
Riyank Sejahtera pada Masa Sebelum Pandemi Covid-19Lampiran 5. 154
Biaya Investasi dan Penyusutan CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran 6 . Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Masa Sebelum Pandemi Covid-19
Bulan
Uraian
0 1 2 3 4 5 6
Lampiran
a. Inflow 312. Kuantitas Produksi dan BEP Produk di CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 313 A. Arus Kas Bersih
(Net CashKeripik
Penjualan Flow)Singkong
CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Masa
13.649.028 Sebelum23.650.170
17.122.374 Pandemi Covid-19
34.934.181 42.160.137 44.594.970
Total Inflow 13.649.028 17.122.374 23.650.170 34.934.181 42.160.137 44.594.970
b. Outflow7. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Masa Saat Pandemi Covid-19
Lampiran
Biaya Investasi 40.365.000
Biaya Tetap 3.046.667 3.046.667 3.046.667 3.046.667 3.046.667 3.046.667
Biaya Variabel 13.111.780 16.615.140 19.533.600 27.020.260 29.481.320 30.760.600
Lampiran 314 B. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Masa Saat Pandemi Covid-
Total Outflow 40.365.000 16.158.447 19.661.807 22.580.267 30.066.927 32.527.987 33.807.267
19Lampiran 6 . Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Masa Sebelum Pandemi Covid-19
EBITD - 40.365.000 - 2.509.419 - 2.539.433 1.069.903 4.867.254 9.632.150 10.787.703
Pajak Usaha (0,5%) 17.757 17.757 17.757 17.757 17.757 17.757
EAT - 40.365.000 - 2.527.176 - 2.557.190 1.052.146 4.849.497 9.614.393 10.769.946
Lampiran
Penyusutan315. Kuantitas Produksi dan BEP524.847
Produk di CV. Sitela Riyank
524.847 SejahteraLampiran
524.847 524.847 316 A. Arus Kas Bersih
524.847 524.847
(Net
TotalCash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera
Kas Bersih pada Masa
- 2.002.329 Sebelum Pandemi
- 2.032.343 1.576.993 Covid-19
5.374.344 10.139.240 11.294.793
DF (4,8%) 1 0,952 0,907 0,864 0,823 0,784 0,746
PV Kas Bersih - 40.365.000 - 1.906.217 - 1.843.335 1.362.522 4.423.085 7.949.164 8.425.916
NPV DF (4,8%)
Lampiran 7. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Masa Saat Pandemi Covid-19 - 21.953.864
PV Positif 22.160.688
PV Negatif 44.114.552
Net B/C Ratio 0,50
Lampiran
DF (1%) 317 B. Arus Kas Bersih 1 (Net Cash Flow)
0,992 CV. Sitela
0,984Riyank Sejahtera
0,976 pada0,969
Masa Saat Pandemi
0,961 Covid-19 0,953
PV Kas Bersih - 40.365.000 - 1.986.310 - 1.999.825 1.539.145 5.207.740 9.743.810 10.763.938
NPV DF (1%) - 17.096.502
IRR
Lampiran 8. Kuantitas Produksi dan BEP Produk di CV. Sitela Riyank Sejahtera -13,08%
BEP Produksi (Kg) 18.099
BEP Harga (Rp) 7.812
Payback Period (Tahun) 1.6 (1 Tahun 7 bulan 6 hari)
Lampiran 318. Tata Letak (Layout) CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 319. Kuantitas Produksi dan BEP Produk di
CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 7. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Masa
Saat Pandemi Covid-19 155
Lampiran 320 B. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Masa Saat Pandemi Covid-
Lampiran 7. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Masa Saat Pandemi Covid-19
Bulan
Uraian
0 7 8 9 10 11 12
a. Inflow
Lampiran 442 B. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Masa Saat Pandemi Covid-19
Penjualan Keripik Singkong 47.012.349 59.675.226 69.222.564 65.243.052 57.764.013 57.643.500
Total Inflow 47.012.349 59.675.226 69.222.564 65.243.052 57.764.013 57.643.500
b. Outflow 8. Kuantitas Produksi dan BEP Produk di CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran
Biaya Investasi 40.365.000
Biaya Tetap 3.046.667 3.046.667 3.046.667 3.046.667 3.046.667 3.046.667
Biaya Variabel 33.663.940 38.951.280 46.736.140 43.261.320 - 3.046.667 - 3.046.667
Lampiran 443. Tata Letak40.365.000
Total Outflow (Layout) CV. Sitela Riyank
36.710.607 SejahteraLampiran
41.997.947 49.782.807 444. Kuantitas
46.307.987 Produksi dan BEP Produk
44.122.247 di
41.261.628
CV.
EBITDSitela Riyank SejahteraLampiran
- 40.365.000 7. Arus Kas
10.301.742 Bersih (Net
17.677.279 Cash Flow)
19.439.757 CV. Sitela
18.935.065 Riyank Sejahtera pada 16.381.872
13.641.766 Masa
Saat
Pajak Pandemi Covid-19
Usaha (0,5%) 80.314 80.314 80.314 80.314 80.314 80.314
EAT - 40.365.000 10.221.428 17.596.965 19.359.443 18.854.751 13.561.452 16.301.558
Penyusutan 524.847 524.847 524.847 524.847 524.847 524.847
Total Kas Bersih 10.746.275 18.121.812 19.884.290 19.379.598 14.086.299 16.826.405
Lampiran
DF (4,08%) 445 B. Arus Kas Bersih1(Net Cash Flow) CV.
0,96 Sitela Riyank
0,925 0,88 Sejahtera pada Masa
0,85 Saat Pandemi Covid-190,79
0,82
PV - 40.365.000 10.316.424 16.762.676 17.498.175 16.472.658 11.550.765 13.292.860
NPV DF (4,08%) 45.528.559
PV Positif 85.893.559
Lampiran
PV Negatif 8. Kuantitas Produksi dan BEP Produk di CV. Sitela Riyank Sejahtera 40.365.000
Net B/C Ratio 2,13
DF (30%) 1 0,769 0,592 0,455 0,35 0,269 0,207
PV Kas Bersih - 40.365.000 8.263.885 10.728.113 9.047.352 6.782.859 3.789.214 3.483.066
Lampiran 446. Tata Letak (Layout) CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 447. Kuantitas Produksi dan BEP Produk di
NPV DF (30%) 1.729.490
CV. Sitela Riyank Sejahtera
DF (35%) 1 0,74 0,548 0,406 0,301 0,223 0,165
PV Kas Bersih - 40.365.000 7.952.244 9.930.753 8.073.022 5.833.259 3.141.245 2.776.357
NPV DF (35%) - 2.658.121
IRR
Lampiran 9. Tata Letak (Layout) CV. Sitela Riyank Sejahtera 31,97%
BEP Produksi (Kg) 30.174
BEP Harga (Rp) 6.447
Payback Period (Tahun) 0.40 (4 Bulan 24 Hari)
Lampiran 448 A. Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 449. Tata Letak (Layout) CV. Sitela
Riyank SejahteraLampiran 8. Kuantitas Produksi dan BEP Produk di CV. Sitela Riyank Sejahtera
156
Lampiran 450. Tata Letak (Layout) CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 451. Kuantitas Produksi dan BEP Produk di
CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 7. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera pada Masa
Lampiran 8. Kuantitas Produksi dan BEP Produk di CV. Sitela Riyank Sejahtera
No Bulan Kuantitas Nilai BEP Keterangan Titik
Produksi (Pack) Produksi (Pack) Impas
Lampiran 588. Pandemi
Saat sebelum Tata Letak (K₁)
(Layout)
Covid-19 CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 589.
Kuantitas
1 Produksi dan BEP
Oktober Produk di CV. Sitela
1.570 3.017Riyank Sejahtera
< Nilai BEP Produk
2 November 1.965 3.017 < Nilai BEP Produk
3 Desember 2.720 3.017 < Nilai BEP Produk
Lampiran
4 9. Tata
Januari Letak (Layout)
4.010 CV. Sitela Riyank
3.017 Sejahtera
> Nilai BEP Produk
5 Februari 4.840 3.017 > Nilai BEP Produk
6 Maret 5.115 3.017 > Nilai BEP Produk
Lampiran 590 A. Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 591.
Total
Tata Letak 20.220
(Layout) CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 8. Kuantitas Produksi dan
BEP Produk di CV. Sitela Riyank (K₂)
Masa awal Pandemi Covid-19 Sejahtera
1 April 5.340 5.029 > Nilai BEP Produk
2 Mei 6.845 5.029 > Nilai BEP Produk
3
Lampiran JuniTata Letak 7.940
592. (Layout) CV. Sitela5.029 > Nilai BEP Produk
Riyank SejahteraLampiran 593.
Kuantitas
4 Produksi
Juli dan BEP Produk di CV. Sitela
7.485 5.029Riyank Sejahtera
> Nilai BEP Produk
5 Agustus 6.625 5.029 > Nilai BEP Produk
6 September 6.610 5.029 > Nilai BEP Produk
Lampiran 9.
Total Tata Letak (Layout) CV. Sitela Riyank Sejahtera
40.845
BEP PRODUK
Lampiran = Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 595. Tata Letak
594 A.
(Layout) CV. Sitela
Saat sebelum RiyankCovid-19
Pandemi Sejahtera Masa awal Pandemi Covid-19
Rata-rata BEP = 3.017 Pack per Bulan = 5.029 Pack per Bulan
Lampiran 598 A. Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 599.
Tata Letak (Layout) CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 8. Kuantitas Produksi dan
Produksi
BEP Produk di CV. Sitela Riyank Sejahtera
*ket: HJKS didapatkan dari rata-rata harga jual keripik singkong sitela [Tabel 7]
Lampiran 600. Tata Letak (Layout) CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 601.
Kuantitas Produksi dan BEP Produk di CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran 602 A. Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 603.
Tata Letak (Layout) CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 8. Kuantitas Produksi dan
Lampiran 9. Tata Letak (Layout) CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran 752 B. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank
SejahteraLampiran 753 A. Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank
SejahteraLampiran 9. Tata Letak (Layout) CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran
A :756 B. Produksi
Dapur Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank
SejahteraLampiran 757 A. Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank
B
Sejahtera : Tempat Penggorengan dan Pemberian Bumbu
C : Tempat pencucian peralatan produksi
D : Toilet
Lampiran 11. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank
Sejahtera
E : Tempat penyimpanan peralatan produksi
F : Tempat penyimpanan bahan baku
Lampiran
G :758.
MejaSertifikasi
pengemasanHalal
I Produk Keripik Singkong
SitelaLampiran 759 B. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela
H SejahteraLampiran
Riyank : Meja pengemasan 10.IISurat Perizinan P-IRT CV. Sitela
Riyank
I Sejahtera
: Kontainer Penyimpanan produk jadi
J : Rak penyimpanan produk jadi
Lampiran
K :760 B. Nomor
Tempat shalat P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank
SejahteraLampiran 761 A. Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank
SejahteraLampiran 9. Tata Letak (Layout) CV. Sitela Riyank Sejahtera
158
Lampiran 10. Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran 10. Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran 910 B. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank
SejahteraLampiran 911 A. Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran 11. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran 914 B. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank
SejahteraLampiran 915 A. Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran 11. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran 918 B. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera
pada Masa Saat Pandemi Covid-19Lampiran 919. Sertifikasi Halal Produk
Keripik Singkong SitelaLampiran 11. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela
Riyank Sejahtera
Lampiran 922 B. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank
SejahteraLampiran 923 A. Surat Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran 11. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank Sejahtera
159B.
Lampiran 924. Sertifikasi Halal Produk Keripik Singkong SitelaLampiran 925
Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank SejahteraLampiran 10. Surat
Perizinan P-IRT CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran 11. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran 1062 B. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera
pada Masa Saat Pandemi Covid-19Lampiran 1063. Sertifikasi Halal Produk
Keripik Singkong SitelaLampiran 11. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela
Riyank Sejahtera
Lampiran 1066 B. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela Riyank Sejahtera
pada Masa Saat Pandemi Covid-19Lampiran 1067. Sertifikasi Halal Produk
Keripik Singkong SitelaLampiran 11. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela
Riyank Sejahtera
160
Lampiran 1068. Sertifikasi Halal Produk Keripik Singkong SitelaLampiran 1069
B. Nomor P-IRT dan Nama Produk CV. Sitela Riyank Sejahtera
Lampiran 12. Sertifikasi Halal Produk Keripik Singkong Sitela
Lampiran 1150 B. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela
Riyank Sejahtera pada Masa Saat Pandemi Covid-19Lampiran
1151. Sertifikasi Halal Produk Keripik Singkong Sitela
Lampiran 1152 B. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela
Riyank Sejahtera pada Masa Saat Pandemi Covid-19Lampiran
1153. Sertifikasi Halal Produk Keripik Singkong Sitela
Lampiran 1154 B. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela
Riyank Sejahtera pada Masa Saat Pandemi Covid-19Lampiran
1155. Sertifikasi Halal Produk Keripik Singkong Sitela
Lampiran 1156 B. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela
Riyank Sejahtera pada Masa Saat Pandemi Covid-19Lampiran
1157. Sertifikasi Halal Produk Keripik Singkong Sitela
Lampiran 1158 B. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela
Riyank Sejahtera pada Masa Saat Pandemi Covid-19Lampiran
1159. Sertifikasi Halal Produk Keripik Singkong Sitela
Lampiran 1160 B. Arus Kas Bersih (Net Cash Flow) CV. Sitela
Riyank Sejahtera pada Masa Saat Pandemi Covid-19Lampiran 161
1161. Sertifikasi Halal Produk Keripik Singkong Sitela
141