Beyan Mudhofar
11150920000040
Oleh:
Beyan Mudhofar
11150920000040
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada
Program Studi Agribisnis
i
PENGESAHAN UJIAN
Menyetujui,
Penguji I Penguji II
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ir. Lilis Imamah Ichdayati, M.Si Ir. Armaeni Dwi Humaerah, M.Si
NIP. 19620617 198903 2 003 NIP. 19570312 199103 2 001
Mengetahui,
Dekan Ketua
Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Agribisnis
Prof. Dr Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud Dr. Ir. Siti Rochaeni, M.Si
NIP. 19690404 200501 2 005 NIP. 19620308 198903 2 001
PERNYATAAN
„.
Beyan Mudhofar
11150920000040
RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
No. Hp 085777762557
E-mail : beyan_mr@yahoo.co.id
RIWAYAT PENDIDIKAN
PENGALAMAN KERJA
v
RINGKASAN
Jumlah Koperasi di Indonesia kurun waktu tahun 2014 sampai 2017 banyak
mengalami pemangkasan, dari jumlah Koperasi 212.570 unit sekarang tinggal
152.694 unit. Artinya sebanyak 59.876 unit atau 28% Koperasi dibubarkan. Akhir
tahun 2018 tercatat jumlah Koperasi sebanyak 149.821 unit, masih ada lagi yang
dibubarkan atau dilikuidasi sebanyak 3.531 unit atau 2%.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor
internal yang merupakan kekuatan kelemahan bagi PRIMKOPTI Jakarta Selatan dan
faktor eksternal yang merupakan peluang ancaman bagi PRIMKOPTI Jakarta Selatan
menggunakan matriks IE dan matriks SWOT; (2) Merumuskan beberapa alternatif
strategi pengembangan usaha PRIMKOPTI Jakarta Selatan menggunakan matriks IE
dan matriks SWOT; (3) Menentukan prioritas strategi yang paling tepat dalam
pengembangan usaha PRIMKOPTI Jakarta Selatan menggunakan matriks QSP.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara,
dokumentasi, dan kuesioner secara sistematik dengan panduan wawancara berupa
kuesioner kepada 3 orang narasumber. Metode analisis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah Identifikasi faktor internal dan eksternal, Matriks IFE, Matriks
EFE, Matriks IE, Matriks SWOT, dan Matriks QSP. Serta dibantu dengan pengolahan
data menggunakan software excel 2018.
Hasil penelitian diketahui terdapat 22 faktor internal PRIMKOPTI Jakarta
Selatan yang teridentifikasi dan 12 faktor eksternal. Berdasarkan Matriks IE ,
perusahaan berada pada diagram I yaitu posisi Grow atau Build. Kemudian pada
Matriks SWOT didapatkan 8 strategi yang terdiri atas 2 strategi S-O, 2 strategi W-O,
2 strategi S-T, dan 2 strategi W-T yang dapat dijalankan oleh perusahaan. Selanjutnya
strategi tersebut diolah dan didapatkan alternatif strategi yang sebaiknya diakukan
perusahaan dengan menggunakan analisis Matriks QSP.
Kata Kunci : Strategi, Strategi Pengembangan, IFE, EFE, IE, SWOT, QSPM, Koperasi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala tuhan pencipta
alam karena atas rahmat Nya-lah skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan
Selatan” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak lupa juga shalawat
Adapun tujuan dari penyusunan Skripsi ini adalah sebagai syarat untuk
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini penulis
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
baik berupa materil dan moral yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini,
diantaranya kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Lilis Imamah, M.Si dan Ir. Armaeni Humaerah, M.Si, selaku dosen
pembimbing 1 dan 2 yang telah membimbing penulis dengan baik dan banyak
2. Ibu Dr. Ir Siti Rochaeni, M.Si dan Rizki Adi S.P, M.M selaku Ketua Program
skripsi ini.
3. Ibu Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri M.Env.Stud selaku dekan Fakultas Sains
jajarannya.
4. Bapak Prof. Ujang Maman sebagai dosen pembimbing akademik penulis yang
5. Seluruh dosen dan staff Program Studi Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah
6. Pak Sutaryo, Pak Tjasbari, Pak Joko selaku narasumber yang telah
viii
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakat
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kesalahan, namun melalui
pembimbingan dan pengujian skripsi yang telah dilewati maka menjadikan skripsi ini
lebih baik dan bermanfaat serta menambah wawasan bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca, Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR TABEL
No. Hal
10. Rangkuman SHU PRIMKOPTI Jakarta Selatan Tahun 2019 dalam Juta
Rupiah Jakarta Selatan Selatan.................................................................. 55
No. Hal
3. Matriks IE................................................................................................. 45
No. Hal
4. Bobot IFE EFE Ketua PRIMKOPTI Jakarta Selatan Tahun 2019 ............ 106
a. Bobot IFE Ketua Badan Pengawas PRIMKOPTI Jakarta Selatan ...... 110
b. Bobot EFE Ketua Badan Pengawas PRIMKOPTI Jakarta Selatan ..... 113
8. Rerata Bobot IFE EFE PRIMKOPTI Jakarta Selatan Tahun 2019 .......... 121
9. Matriks IFE EFE PRIMKOPTI Jakarta Selatan Tahun 2019 .................. 123
10. Attractive Score PRIMKOPTI Jakarta Selatan Tahun 2019 .................... 126
11. Matriks QSP PRIMKOPTI Jakarta Selatan Tahun 2019 ......................... 129
BAB I
PENDAHULUAN
Pengrajin Tahu dan Tempe Jakarta Selatan tergabung dalam sebuah wadah
Selatan yang masih bertahan sampai saat ini. Koperasi ini berfungsi untuk
kedelai hingga penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan anggota. PRIMKOPTI
bahan makanan dari kedelai dan sejenisnya. Dengan saling bahu membahu didalam
lingkungan, menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Adapun visi dari PRIMKOPTI Jakarta Selatan adalah ikut mendukung
Jakarta Selatan pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Untuk itu,
berpengaruh pada fluktuasi harga kedelai yang nantinya tentu berpengaruh terhadap
anggota Koperasi yang merupakan produsen tahu dan tempe (Balitbangtan, 2012).
% Rata-rata
Bidang Organisasi 2014 2015 2016 2017 2018
Pertumbuhan
Anggota
1. PengrajinTempe 940 919 918 916 905
2. Pengrajin Tahu 105 125 127 142 142
Total Anggota 1045 1044 1045 1058 1047 0,3%
Pengrajin
Pegawai
1. Penasehat 1 1 2 2 2
2. Pengurus 4 4 4 4 4
3. Badan Pengawas 3 3 3 3 3
4. Unit Kerja 8 8 8 8 8
5. Karyawan 18 22 19 19 19
Total Anggota Pegawai 34 38 36 36 36 1,3%
Total Seluruh Anggota 1079 1082 1081 1094 1083 0,3%
Sumber: Saikhu dan Rasdjo (2019:2)
total seluruh anggota kurun waktu tahun 2014 hingga 2018 sebesar 0,3% yang
terdiri dari total anggota pengrajin sebesar 0,3% dan total anggota pegawai sebesar
1,3% dengan 1079 jumlah anggota pada tahun 2014, 1082 jumlah anggota pada
tahun 2015, 1081 jumlah anggota pada tahun 2016, 1094 jumlah anggota pada
tahun 2017, dan 1083 jumlah anggota pada tahun 2018. Pegawai pada bidang
Koperasi berdasarkan bidang usaha dalam satuan Rupiah Periode Tahun 2014-2018
2
Tabel 2. Pendapatan Koperasi PRIMKOPTI Jakarta Selatan Berdasarkan Bidang
Usaha tahun 2014-2018 dalam Juta Rupiah
pertumbuhan pendapatan koperasi yang negative pada omzet penyaluran kedelai ini
menjadi masalah yang harus segera diselesaikan, karena ini merupakan usaha
utama dari PRIMKOPTI yaitu penyaluran kedelai kepada para anggota berupa
pelaku usaha tempe dan tahu meskipun pada bidang usaha yang lain berupa sarana
penyaluran kredit sebesar 6,5%. Selain omzet penyaluran kedelai yang menurun,
bidang usaha pada pendapatan jasa dan lain-lain juga mengalami penurunan dengan
Karena harga kedelai sangat bergantung pada mata uang kurs dollar Amerika
terhadap Rupiah, apabila dollar naik maka akan naik juga harga kedelai yang
Rasdjo, 2019:32).
3
Adanya data pendapatan Koperasi berdasarkan bidang usaha dalam satuan
Rupiah Periode Tahun 2014-2018, perlu dilengkapi dengan data laporan aktiva
mengikuti mata uang kurs dollar Amerika terhadap Rupiah, PRIMKOPTI tetap
berhasil memiliki rata-rata pertumbuhan total aktiva yang positive. Ini menunjukan
positive setiap tahunnya, mulai dari bidang unit organisasi, bidang usaha, dan
positive, usaha utama dari PRIMKOPTI berupa penyaluran kedelai kepada para
menguatnya mata uang kurs dollar Amerika terhadap Rupiah. Melihat perdagangan
4
bebas yang terjadi kini, bukan tidak mungkin ke depannya mata uang kurs dollar
Amerika terhadap Rupiah akan terus ber ubah-ubah yang menyebabkan harga
kedelai pun akan terus berfluktuasi. Kondisi tersebut menjadi sebuah tantangan
bagi PRIMKOPTI Jakarta Selatan untuk dapat terus berupaya lebih baik lagi demi
mempertahankan keberadaannya.
berkembangnya zaman. Daya saing menjadi salah satu modal masyarakat guna
menghadapi persaingan usaha yang semakin kompetitif. Demi terus bertahan, maju
pengembangan usaha agar sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satunya pada
produsen tahu tempe yang mana bahan utamanya adalah kedelai. Sebagian besar
konsumen utama kedelai adalah para pengrajin tahu dan tempe yang mencapai 87%
dari total kebutuhan kedelai domestik yang berjumlah 1,8 juta ton kedelai. Rata-
rata skala usaha pengrajin tahu dan tempe adalah usaha yang berskala kecil. Para
pengrajin tahu dan tempe menyadari bahwa dengan usaha skala kecil, maka tidak
Koperasi sebagai badan usaha yang tangguh secara nyata mampu ikut serta dalam
mengembangkan aktivitas ekonomi bagi masyarakat. Hal ini berpengaruh pada dua
sisi yang saling berkaitan yaitu pengembangan bidang ekonomi dan arah
5
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi harus juga mampu meningkatkan pendapatan
perhatian yang lebih besar bagi pengembangan ekonomi rakyat. Selaras dengan
dengan baik sehingga dapat mencapai kesejahteraan bagi seluruh pengrajin tahu
dan tempe Jakarta Selatan. Strategi pengembangan usaha dipilih dalam penelitian
dalam persaingan yang semakin kompetitif. Maka judul yang diambil pada
penelitian ini adalah “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pada Primer Koperasi
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah yang akan
dikaji yaitu:
pengembangan usaha.
6
1.3. Tujuan Penelitian
pengembangan usaha.
1. Manfaat praktis
2. Manfaat akademis
a. Bagi penulis
maksimal.
pengembangan usaha.
Menjaga agar tidak terjadi pembahasan yang meluas atau menyimpang, maka
perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan
yang dibahas dalam Skripsi ini berdasarkan perumusan masalah dan tujuan
usaha pada Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (PRIMKOPTI) Jakarta Selatan.
Penelitian ini hanya sampai pada tahap perumusan dari manajemen strategi,
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Agribusiness) sendiri berasal dari kata agri (agriculture) dan bisnis (usaha
komersial). Kata pertanian (agriculture) diartikan sebagai pertanian dalam arti luas
pertanian meliputi agroindustri hulu dan hilir sampai pemasaran dan jasa penunjang
semua aktivitas mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai
kepada pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usaha tani dan agroindustri
yang saling terkait satu sama lain. Sistem agribisnis terdiri atas empat subsistem,
yaitu:
ekonomi yang termasuk dalam subsistem agibisnis hilir ini antara lain adalah
pengolahan serat (kayu, kulit, karet, sutera, jerami), industri jasa boga,
perdagangannya.
hilir karena produknya berupa penyaluran kedelai dan penjualan sarana produksi
kedelai.
10
2.2. Koperasi
integral dan tak terpisahkan dari tata perekonomian nasional, maka Koperasi bukan
ekonomi rakyat, bahkan bapak Koperasi Indonesia Moh. Hatta secara ekstrem
menyatakan bahwa Koperasi merupkan satu satunya wadah aparat produksi. Pasal
Milik Swasta (BUMS), namun semangat menjadikan Koperasi sebagai soko guru
Koperasi memang sesuai dengan susunan kehidupan rakyat Indonesia. Meski selalu
Menurut David (2016:3) manajemen strategi merupakan seni dan sains dalam
menjelaskan bahwa manajemen strategi tidak terlepas dari dua kata yang
11
melingkupinya, yaitu manajemen dan strategi. Manajemen lebih berfokus pada
proses, yakni merupakan suatu cara sistematik yang sudah ditetapkan untuk
bisnis dalam persaingan yang ketat, sehingga dapat dimaknai lain dalam lima hal,
yaitu strategi sebagai satu perencanaan, strategi sebagai lompatan, strategi sebagai
pola, strategi sebagai pengambilan posisi, dan strategi sebagai persepsi. Secara
strategi merupakan pemilihan strategi terbaik bagi organisasi dalam segala hal
memiliki strategi yang perlu terus dikembangkan dan diperhatikan terutama untuk
mencapai tujuan dari organisasi. Strategi tersebut penting sebab dengan adanya
strategi dapat menjadi ciri khas perusahaan itu sendiri untuk dapat terus bertahan
12
dalam persaingan usaha yang semakin ketat. Adanya strategi tersebut juga harus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan ancaman dari luar. Strategi
diartikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang
fokus pada tujuan jangka panjang organisasi atau perusahaan disertai dengan
penyusunan suatu cara atau upaya tentang bagaimana tujuan dapat dicapai. Strategi
dilakukan oleh perusahaan berdasarkan pada sudut pandang tentang apa yang
organisasi merupakan bagian yang paling menuntut dan memakan waktu dari
perhatian manajer suatu perusahaan kepada anggota personel yang kompeten dan
yang cukup untuk kegiatan yang penting dalam pelaksanaan strategi, memastikan
kegiatan perbaikan secara terus menerus pada rantai nilai, memberikan imbalan dan
13
intensif pada pencapaian tujuan kerja, menciptakan budaya dan iklim yang kondusif
demi kebaikan suatu perusahaan. Sebab keputusan yang dihasilkan oleh proses
strategi melingkupi tiga aktivitas dasar: (1) memeriksa basis dari strategi
perusahaan internal dan eksternal pada basis strategi saat ini, (2) membandingkan
hasil yang diharapkan dengan hasil aktual, dan (3) melakukan aksi koreksi untuk
dampak pada hasil operasi jangka pendek, akibatnnya hal-hal seperti perubahan
nilai aset perusahaan, tingkat profit, tingkat penjualan, level produktifitas dapat
Usaha merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan secara tetap dan
diselenggarakan oleh perorangan atau badan usaha yang berbentuk badan hukum
atau tidak berbentuk badan hukum (Zaharuddin, 2006:191). Adapun salah satu
14
strategi pengembangan usaha adalah strategi bisnis. Strategi bisnis ini penting
dimiliki oleh perusahaan dengan melihat fungsi dari berbagai aspek. Strategi bisnis
maka akan berdampak pada hasil yang kurang maksimal. Pengembangan usaha
yang telah direncanakan dan dipersiapkan sebelumnya akan memberikan hasil yang
lebih baik bagi kemajuan perusahaan tersebut, terlebih lagi dengan dilengkapi data-
secara sadar.
tindakan.
lingkungan.
dunia luar.
15
Pada teori manajemen strategi, dijelaskan bahwa strategi yang dimiliki oleh
adalah strategi generik (generic strategy) yang akan dijabarkan menjadi strategi
utama atau strategi induk (grand strategy) pada tingkat fungsional perusahaan atau
yang sering disebut dengan strategi fungsional (Umar, 2008:31). Namun pada sisi
lain, perusahaan dapat memilih sendiri tentang strategi alternatif yang dapat
usaha untuk memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas
maka hal tersebut secara langsung akan menjual produk yang dihasilkan
lebih besar kepada pemasok perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan
berkualitas.
16
c. Integrasi horizontal; merupakan strategi integrasi yang dilakukan
pemasaran.
perusahaan.
17
produk ini seperti adanya bertambahnya varian baru dan berbeda dengan
dilakukan dengan menambah produk atau jasa yang baru namun tidak
perusahaan.
pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang
menurun.
peluang tertentu.
18
c. Likuidasi; merupakan strategi defensif yang dilakukan dengan menjual
David (2016:4) menjelaskan analisis lingkungan dalam hal ini dapat dilihat
sebuah perusahaan dan ancaman yang dapat dihindarkan. Adapun penjabaran dari
a. Perencanaan
Proses awal yang dilakukan individu atau bisnis agar dapat mengubah
b. Pengorganisasian
19
c. Pemotivasian
d. Penempatan Karyawan
e. Pengendalian
a. Analisis Pelanggan
pelanggan
d. Penetapan Harga
20
Lima pemangku kepentingan utama dalam memengaruhi keputusan
e. Distribusi
f. Riset Pemasaran
Meliputi total biaya yang terkait dengan keputusan, estimasi dari total
keuntungan.
pemegang saham
4. Analisis Titik Impas berupa kuantitas unit yang harus dijual perusahaan agar
5. Produksi dan Operasi terdiri atas semua aktivitas yang mengubah input
21
7. Sistem Informasi Manajemen bertujuan meningkatkan kinerja dari
biaya yang terkait dengan aktivitas organisasi dari pembelian bahan baku
berbagai strategi.
tantangan bagi organisasi bisnis karena produk, jasa, pasar dan pelanggan
mengenal aktivitas persaingan dan tren bisnis, serta keumuman pasar dan
22
perusahaan bersaing dan siapa pesaingnya dan sejauh mana aspek-aspek
kekuatan konsumen.
melihat bagaimana kondisi perusahaan tersebut. Hal ini penting dilakukan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dan target serta tindakan apa yang harus
dapat dilihat melalui analisis, salah satunya analisis lingkungan internal. Analisis
lingkungan yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu dari sisi internal dan
eksternal. Langkah berikut dalam analisis penelitian ini adalah Matriks IFE untuk
analisis internal dan analisis eksternal adalah Matriks EFE. Alat perumusan strategi
ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area
23
sebagai bukti bahwa teknik ini benar-benar tanpa celah. Pemahaman yang
Matriks IE menempatkan berbagai divisi dari suatu organisasi dalam sembilan sel.
skematis. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci: total nilai IFE yang diberi
bobot pada sumbu X dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu Y. Diagram
Growth Strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1,2,4) 2.
Stability Strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi
yang diterapkan (sel 3,5,7) 3. Retenchment Strategy (sel 6,8,9) adalah usaha
24
2.8. Matriks SWOT
dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari berbagai tren dan kejadian
eksternal. Secara umum, organisasi akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT
untuk mencapai situasi di mana mereka dapat melaksanakan Strategi SO. Jika
organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha
untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan
berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara
perusahaan semacam itu mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan
prioritas dari beberapa alternatif strategi yang akan digunakan oleh instansi dalam
matriks QSPM ini, beberapa alternatif strategi dilakukan evaluasi secara obyektif
sudah diidentifikasi. Dalam hal ini, seorang pengusaha harus bisa menentukan
strategi yang baik yang sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan.
QSPM juga berguna sebagai penentuan strategi yang sudah diidentifikasi daya tarik
26
relatifnya berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. QSPM juga
diamati secara berurutan berdasarkan hasil nilai TAS (Total Attractive Scores) serta
terobosan strategi berdasarkan faktor internal dan eksternal yang sesuai dalam
berurutan dan bersamaan, serta tidak ada batas untuk jumlah strategi yang dapat
27
konsumen, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pemasaran, melayani
khusus, dan menjaga hubungan baik dengan pemasok atau wilayah sekitar
dapat diketahui bahwa posisi Prodi Tata Boga berada pada Kuadran V (hold
and maintain) dengan nilai kordinat (2.606, 2.950) yang berarti sebaiknya
pekerja.
sebagai bertikut:
29
2.11. Kerangka Pemikiran Operasional
oleh karena itu dimulai dengan analisis lingkungan internal berupa Manajemen,
Tahap berikutnya matriks IFE dan matriks EFE merupakan tahap skor dan
bobot berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang didapat dari
kuesioner kepada key informan. Selanjutnya ialah matriks IE dan matriks SWOT,
dan jenis strategi apa yang cocok dilakukan pada posisi tersebut. Matriks SWOT
QSPM. Tahap ini merupakan tahap skor dan bobot untuk mendapatkan strategi
prioritas dengan skor dan bobot paling tinggi berdasarkan perhitungan kuesioner
30
yang diberikan kepada narasumber. Berikut alur kerangka pemikiran operasional
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Data pada penelitian ini dikumpulkan dalam kurun waktu tiga bulan,
RT.3/RW.3, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan. Koperasi ini dipilih
merupakan Koperasi yang mampu bertahan sampai saat ini, memiliki pengalaman
yang baik dalam mengelola dan menyalurkan kedelai kepada anggota hingga
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kualitatif
fenomena yang mana antara fenomena dan kesadaran, tidak terisolasi satu sama lain
berbagai situasi atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat
sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi,
1. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari pihak
bantuan kuesioner.
operasional dan strategi usaha dari bisnis tersebut. Serta dari berbagai
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, kuantitatif dan
kualitatif yang di kuantitatifkan. Data kualitatif berupa kuisioner IFE dan EFE hasil
Koperasi PRIMKOPTI, dan Ketua Anggota Koperasi. Data kuantitatif berupa data
bidang unit organisasi, bidang usaha, dan laporan aktiva keuangan Koperasi
dengan bantuan skala dan rating berupa hasil kuesioner IFE dan EFE hasil dari
33
PRIMKOPTI, dan Ketua Anggota Koperasi yang diolah menggunakan matriks IE
dan QSPM.
dan dokumentasi:
pelayanan yang telah ada atau program yang dijalankan. Wawancara dapat
yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas atau diulas dalam
eksternal.
34
(Sugiyono, 2012:407). Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan
organisasi dan foto- foto yang terkait dengan kegiatan operasional pada
kuantitatifkan dengan bobot skala sesuai dengan jenis analisis yang di gunakan.
menggunakan bobot skala 1-3 dan rating 1-4, diteruskan dengan matriks IE dan
matriks SWOT. Setelah matriks IE dan matriks SWOT, data dari ke dua matriks
tersebut diolah dan menghasilkan matriks QSPM. Data kualitatif pada penelitian
ini didapat dari hasil wawancara dari 3 narasumber terdiri dari Ketua Koperasi
PRIMKOPTI Jakarta Selatan Bapak Haji Sutaryo dan Badan Pengawas Koperasi
PRIMKOPTI Jakarta Selatan Bapak Haji Tjasbari sebagai narasumber internal dan
35
narasumber eksternal. Mengacu pada David (2016:169) berikut merupakan gambar
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, selain itu
informasi mengenai segala sesuatu secara umum, terutama mengenai hal yang ada
selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan mengolah data yang telah
Analisis data dilakukan untuk mengkaji dan mengolah data yang telah terkumpul
agar memperoleh simpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Metode analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis deskriptif. Menurut
terdiri dari:
36
1. Reduksi data; merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
kompleks.
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang jelas disusun.
pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian dari tiap narasumber.
37
Adapun wawancara pada penelitian kualitatif merupakan pembicaraan yang
Lampiran 1 merupakan kuesioner IFE dan EFE dalam menentukan bobot setiap
faktor yang ada pada analisis lingkungan, Lampiran 2 merupakan kuesioner IFE
dan EFE dalam penentuan peringkat setelah menentukan bobot, dan Lampiran 3
dengan skor tertinggi menggunakan matriks QSPM. Instrumen lain yang digunakan
dalam penelitian ini berupa kertas kerja (checklist), yaitu mencakup semua daftar
yang berisi tentang subjek dan aspek-aspek yang akan digunakan dalam penelitian.
penunjang penelitian yang akan dijabarkan secara konkrit dalam analisis dan
eksternal perusahaan yang dilihat dari matriks IFE dan EFE serta SWOT dan
38
1. Membuat daftar faktor-faktor internal utama yaitu dalam proses audit
2. Pada setiap faktor tersebut diberi bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak
penting) sampai 1,0 (semua penting). Bobot yang diberikan pada suatu
lemah (peringkat = 2), kuat (peringkat = 3), atau sangat kuat (peringkat =
39
Terlepas dari berapa banyak faktor yang dimasukkan ke dalam Matriks IFE,
skor bobot total berkisar antara 1,0 sebagai titik rendah dan 4,0 sebagai titik
tertinggi, dengan skor rata-rata 2,5. Skor bobot total di bawah 2,5 mencirikan
organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor yang secara signifikan
berada di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat. Matriks IFE harus
skor bobot total karena bobot selalu berjumlah 1,0. Ketika suatu faktor internal
dua kali dalam Matriks IFE, dan bobot serta peringkat harus diberikan pada masing-
40
ancamannya. Dibuat sespesifik mungkin dengan menggunakan persentase,
2. Memberikan bobot pada setiap faktor tersebut berkisar dari 0,0 (tidak
Peluang sering kali mendapat bobot yang lebih tinggi daripada ancaman,
tetapi ancaman bisa diberi bobot tinggi terutama jika mereka sangat parah
bobot yang diberikan pada faktor itu harus sama dengan 1,0.
atau 4.
skor bobot.
41
5. Menjumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor
Terlepas dari jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukkan dalam
Matriks EFE, skor bobot total tertinggi yang mungkin dicapai untuk sebuah
organisasi adalah 4,0 dan skor bobot terendah adalah 1,0. Rata -rata skor bobot total
adalah 2,5. Skor bobot total sebesar 4,0 mengindikasikan bahwa sebuah organisasi
merespons secara sangat baik peluang dan ancaman yang ada di industrinya.
Dengan kata lain, strategi perusahaan secara efektif mampu menarik keuntungan
dari peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman
eksternal. Skor total sebesar 1,0 menandakan bahwa strategi perusahaan tidak
mampu memanfaatkan peluang yang ada atau menghindari ancaman yang muncul.
dan vertikal, kemudian antara faktor tersebut dibandingkan dan ditentukan faktor
mana yang lebih utama/penting dengan memberikan skala seperti jika indikator
dan jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal diberikan
nilai total setiap faktor. Nilai total setiap faktor tersebut kemudian dijumlahkan dan
hasilnya menjadi nilai total. Bobot tiap faktor didapatkan dari nilai total setiap
faktor dibagi dengan nilai total. Contoh tabel pembobotan tercantum pada tabel 7.
Bobot dari setiap faktor dengan menentukan proposisi nilai setiap faktor
terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor. Besarnya rating pada setiap faktor tidak
3.6.2. Matriks IE
sembilan sel. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci: skor bobot IFE total
pada sumbu x dan skor bobot EFE total pada sumbu y. Setiap divisi dalam suatu
43
organisasi harus membuat Matriks IFE dan Matriks EFE dalam kaitannya dengan
Matriks IE, skor bobot IFE total 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang
lemah; skor 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang; dan skor 3,0 sampai 4,0 adalah kuat.
Serupa dengannya, pada sumbu y, skor bobot EFE total 1,0 sampai 1,99 dipandang
rendah; skor 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang; dan skor 3,0 hingga 4,0 adalah
tinggi. Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yang mempunyai
masuk dalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan membangun
(grow and build). Strategi yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan
dan integrasi horizontal) bisa menjadi yang paling tepat bagi divisi-divisi ini.
Kedua, divisi-divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII dapat ditangani dengan
baik melalui strategi menjaga dan mempertahankan (hold and maintain); penetrasi
pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang paling banyak digunakan
dalam jenis divisi ini. Ketiga, ketentuan umum untuk divisi yang masuk dalam sel
VI, VIII, atau IX adalah panen atau divestasi (harvest or divest). Organisasi yang
berhasil mampu mencapai portofolio bisnis masuk atau berada di seputar sel I
dalam Matriks IE. Pemetaan sembilan sel matriks IE pada gambar berikut :
44
Skor Bobot Total IFE
3,0
IV V VI
2,0
VII VIII IX
1,0
Gambar 3. Contoh Matriks IE
Sumber: David (2016:181)
Selatan.
Jakarta Selatan.
Selatan.
Selatan.
45
7. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat
strategi alternatif yang masuk akal, bukan untuk memilih atau menentukan strategi
mana yang terbaik. Oleh karena itu, tidak semua strategi yang dikembangkan dalam
Matriks SWOT akan dipilih untuk diterapkan. Bentuk matriks SWOT PRIMKOPTI
46
3.6.4. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)
yang dinilai sudah baik pada analisis sebelumnya, pada penelitian ini alat analisis
rumusan strategi, analisis QSPM yang menentukan strategi mana yang tepat untuk
pada David (2016:184-188) maka dapat disusun analisis QSPM dengan beberapa
sebelum faktor yang bersifat negatif (kelemahan). Begitu pula dengan tahap
3. Pemberian Rating/Peringkat
perusahaan saat ini dalam merespon faktor strategis yang ada. Pemberian
47
a. Nilai 4, Jika PRIMKOPTI Jakarta Selatan mempunyai kemampuan
Jakarta Selatan.
Selatan.
Selatan.
Menentukan nilai tertimbang tiap faktor yang diperoleh dari perkalian bobot
yang terdiri dari 9 sel. Matriks IE terdiri dari dua dimensi, yaitu total skor
48
matriks IFE pada sumbu X dan Matriks EFE pada sumbu Y. Matriks ini
a. Grow and Build (Tumbuh dan Bina) berada dalam sel I, II atau IV.
atau sel VII. Strategi umum yang dipakai adalah penetrasi pasar,
c. Harvest and Devest (Panen atau Divestasi) mencangkup sel VI, VIII,
6. Matriks SWOT
internal kunci perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi ini
yang diberikan sama dengan bobot pada matriks EFE dan IFE).
49
9. Evaluasi matriks tahap 2 (pencocokkan) dan identifikasi alternatif strategi
strategi dalam set alternatif tertentu. Nilai 1 = tidak menarik, nilai 2 = agak
menarik, nilai 3 = cukup menarik, dan nilai 4 = sangat menarik. Nilai Daya
hasil yang diperoleh dari penelitian yang ditunjang dengan dasar teori
50
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
RT.3/RW.3, Kalibata, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Eddy Rafi’I, Roesmani Soeb, Toto Soedarto, Rachmat Joni, Iman Wanudi pada 18
Mei 1979 dengan badan hukum No 1305/BH/I tanggal 6 September 1979. Sampai
dengan per desember 2018 jumlah anggotanya sebanyak 1.083 orang menandakan
penyaluran kedelai untuk para usaha tahu dan tempe. Selain itu juga menyediakan
jasa kredit alat pengelolaan kedelai, jasa sewa tempat hingga simpan pinjam.
Jakarta Selatan pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. PRIMKOPTI
pengrajin tempe tahu dan bahan makanan dari kedelai dan sejenisnya, dengan saling
lingkungan, menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Dari tujuan PRIMKOPTI Jakarta Selatan dapat disimpulkan bahwa dalam
adalah:
Pengurus:
a. Ketua : Tohari S
52
d. Memberikan petunjuk dan pembinaan serta pengawasan terhadap
Pengawas:
a. Ketua : H. Tjasbari
b. Sekertaris : Rasdjo
c. Anggota : Safari
pengawasan/pemeriksaan
1. Modal Sendiri:
53
a. Simpanan Pokok, didapat dari saat pertama kali mendaftar menjadi
anggota.
g. Dana Cadangan dari SHU tahun sebelumnya dan hibah dari importir.
2. Pinjaman:
a. Anggota, ada 2 jenis pinjaman USIPA (unit simpan pinjam anggota) dan
rupiah dan KIA 6-50 juta rupiah. Keduanya memiliki bunga sebesar
1,5%. Karena KIA memiliki nominal yang besar maka tidak semua
54
BPKB atau surat tanah sebagai syarat pasti. Denda apabila telat dalam
Utang Lain, dan Sumber lain yang sah atau berupa penjualan aset
Tabel 10. Rangkuman SHU PRIMKOPTI Jakarta Selatan Tahun 2018 dalam Juta
Rupiah
Rupiah diatas merupakan hasil dari audit eksternal pihak Bank. Audit ini bertujuan
55
agar laporan keuangan PRIMKOPTI Jakarta Selatan memiliki laporan keuangan
yang akurat transparansi dan memiliki kepercayaan dari pihak Bank apabila suatu
1. Hak:
anggota
2. Kewajiban:
56
Cara perhitungan SHU PRIMKOPTI Jakarta Selatan adalah
Tata cara Rapat Anggota dan Hasil Keputusan Rapat Anggota adalah:
1. Tata cara:
a. Rapat anggota harus diatur dalam suatu tata tertib rapat anggota yang
disusun oleh panitia dan disahkan oleh rapat anggota terlebih dahulu
yang bersangkutan
2. Hasil Keputusan:
Rapat anggota dan Hasil Keputusan Rapat Anggota dilakukan bulan maret
setiap tahunnya, dengan cara setiap anggota di undang oleh 8 titik gudang Tebet,
57
Pasar Minggu, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Tegal Parang, Kuningan Barat,
Cikoko, dan Bintaro dengan diberi undangan dan dari mulut ke mulut. Dan setiap
keputusan sah harus memiliki suara 50% tambah 1. Keputusan yang didapat pada
tahun 2018 berupa lebih meningkatkan pelayanan dan lebih mengendalikan harga
sebagai berikut:
Tabel 11. Penyaluran Kedelai PRIMKOPTI Jakarta Selatan dalam ton dan rerata
harga.
importir yaitu PT. GERBANG UTAMA (60%), PT. SEGITIGA (20%), dan PT.
INDRA PURNAMA (20%). Meski hanya sekedar feelance atau tanpa kontrak
58
berjangka, pembelian dengan importir tersebut sudah terjalin lebih dari 5 tahun dan
dipesan langsung oleh Ketua PRIMKOPTI Jakarta Selatan dan diambil langsung
PRIMKOPTI Jakarta Selatan yang mewakili setiap daerah Jakarta Selatan demi
kedelai berkisar 30-60 ton. Setiap hari PRIMKOPTI Jakarta Selatan membeli
kedelai dengan jumlah maksimal 40 ton per hari dari ke 3 importir yang jumlahnya
kedelai kuning. Kedelai ini memiliki hak cipta rekayasa genetik di Amerika.
Kedelai ini memiliki ketahanan 1 tahun, lebih tahan lama dibandingkan kedelai
lokal dalam negeri yang berkisar 1-2 bulan. Demi menjaga kualitas kedelai kuning
kadar air kedelai tersebut digudang. Gudang kedelai milik PRIMKOPTI Jakarta
memiliki blower dan sedot kedelai demi menjaga kadar air. Meski begitu
PRIMKOPTI Jakarta Selatan menilai tidak pernah ada kedelai yang disimpan
59
Menurut Buku Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
berdasarkan 4 faktor yaitu Bursa Perdagangan kedelai di Negara asal kedelai yaitu
Amerika, kurs mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika, biaya angkut kapal laut,
dan hukum permintaan kedelai yang terjadi di Jakarta. Semua itu sudah menjadi
kesatuan harga jual yang sudah disesuaikan importir untuk PRIMKOPTI Jakarta
Resi gudang yang terdapat pada PRIMKOPTI Jakarta Selatan hanya berupa
pembelian kedelai dalam jumlah sesuai kebutuhan anggota yang dibayarkan berupa
uang tunai oleh anggota. Adanya toko yang coba menjual kedelai dalam bentuk
Jakarta Selatan menilai ada kelebihan yang dimiliki yaitu berupa jenis kedelai
impor yang tahan lama 1 tahun, jumlah ketersediaan kedelai, dan jasa pengantaran
Selatan.
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tahun 2020, bahwa
60
Tabel 12. Daftar PRIMKOPTI di Jakarta menurut Kementerian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia pada Tahun 2020.
Koperasi Tahu Tempe Indonesia paling unggul yang ada di Jakarta. PRIMKOPTI
Jakarta Selatan unggul baik dalam jumlah anggota maupun dalam status grade
berdasarkan data yang tervalidasi secara rinci per individu Koperasi (by
62
3. Pengembangan, mengembangkan skala usaha mencapai skala usaha
yang lebih besar dan serta mampu meningkatkan skala usaha skala
dan global.
63
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
deskripsi lingkungan internal yang penulis dapat dari Bapak H. Sutaryo selaku
1. Manajemen
berupa rapat yang dilakukan secara teratur kurun waktu setahun dua kali. Pada
dinilai tidak begitu penting bagi PRIMKOPTI. Pengarahan yang dilakukan oleh
Ketua Koperasi dan Badan Pengawas Koperasi dilakukan hampir setiap hari dan
audit laporan keuangan dan kinerja pegawai rutin dilakukan, bahkan satu tahun
sekali dilakukan audit oleh auditor Bank agar hasilnya lebih terpercaya meskipun
dengan begitu rasa kekeluargaan sudah terjalin antar pegawai hingga antar anggota
Walaupun dengan promosi yang masih sangat sederhana, dimana Koperasi hanya
bergantung pada importir atau bisa dibilang tidak stabil. Pada tahun 2014 harga
rerata kedelai berkisar Rp.7.000,-, tahun 2015 berkisar Rp.6.800,-, tahun 2016
berkisar Rp.6.700,-, tahun 2017 berkisar Rp.7.200,-, dan tahun 2018 berkisar
Rp.7.500,-.
seperti di Koperasi tidak ada perbedaan antar pegawai dan anggota semua
diperlakukan secara sama. Posisi Koperasi bertepatan di pusat Jakarta Selatan dan
Lama, Kebayoran Baru, Tegal Parang, Kuningan Barat, Cikoko, dan Bintaro.
Meskipun sampai saat ini gudang Koperasi masih belum mencapai standar
Quality Control gudang sehingga jadwal control gudang tidak teratur. Pada
65
operasional gudang, pegawai yang bertugas hanya diberi pengetahuan dan
wewenang pembukuan terhadap alur keluar masuk kedelai dan jasa pengantaran
3. Keuangan
simpanan wajib, simpanan khusus, dana cadangan, dan hibah. Selain itu
penerbitan surat obligasi dan surat utang sejenis, dan sumber-sumber lain yang sah
seperti tertera pada Buku Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
flow PRIMKOPTI di susun secara berkala setiap harinya oleh bendahara, di awasi
Ketua dan Badan Pengawas PRIMKOPTI, dan audit oleh lembaga keuangan berupa
auditor Bank setahun sekali sebelum penyusunan Buku Anggaran Dasar dan
4. Produksi
kedelai dari beberapa importir kepada anggotanya yang berupa pelaku usaha tahu
dan tempe. Selain menjual atau menyalurkan kedelai Koperasi ini juga
menyediakan jasa pengolahan kedelai tersebut. Seperti halnya Koperasi yang lain,
pinjaman USIPA (unit simpan pinjam anggota) dan KIA (kredit investasi anggota).
66
USIPA besaran pinjaman berkisar 1-5 juta rupiah, sedangkan KIA menyediakan
pinjaman lebih besar berkisar 6-50 juta rupiah. Kedua jenis pinjaman tersebut
5. Penelitian Pengembangan
berikut:
67
Tabel 13. Identifikasi Faktor Lingkungan Internal PRIMKOPTI Jakarta Selatan
Tahun 2020
Faktor Internal
Kekuatan Kelemahan
1. Rapat dilakukan secara teratur 1. Tingkat pendidikan masih
dalam kurun waktu 1 tahun diabaikan dalam rekrutmen
sebanyak 2x 2. Mengeluarkan biaya tambahan
2. Setiap jabatan melakukan untuk auditor bank
pekerjaan sesuai jobdesk 3. Harga sangat bergantung importir
3. Pengarahan oleh ketua Koperasi oleh karena itu tidak stabil
dan pengawasan oleh badan 4. Promosi kurang maksimal hanya
pengawasan setiap hari mengandalkan mulut ke mulut
4. Audit laporan keuangan dan 5. Pendidikan pegawai Koperasi
kinerja pegawai rutin dilakukan sedikit sekali yang mencapai
ketua Koperasi dan badan sarjana
pengawas ditambah audit oleh 6. Kondisi gudang masih sangat
bank 1 tahun 1 kali sederhana tidak sesuai standar
5. Selain menjual kacang kedelai, pergudangan
Koperasi juga menyewakan jasa 7. Pegawai masih minim pengetahuan
pengolahannya dan pelaksanaan quality control di
6. Posisi Koperasi dan gudang gudang
penyimpanan kedelai strategis 8. Jadwal kontrol kedelai di gudang
7. Membangun hubungan tidak teratur
kekeluargaan dengan anggota dan 9. Tidak adanya penelitian dan
importir pengembangan manajemen
8. Hubungan antar pegawai sudah PRIMKOPTI Jakarta Selatan
terjalin seperti keluarga 10. Alat berkomunikasi masih manual
9. Kantor Koperasi yang ramah dan sederhana dengan nirkabel
pengunjung dengan sarana kantor telepon
10. Persediaan kedelai masuk dan
keluar gudang tercatat secara
pembukuan
11. Tersedia jasa antar kedelai
12. Jasa pengelolaan kedelai tersedia
secara lengkap
68
5.1.2 Analisis Lingkungan Eksternal PRIMKOPTI Jakarta Selatan
deskripsi lingkungan eksternal yang penulis dapat dari Bapak H. Sutaryo selaku
1. Kekuatan Ekonomi
Kekuatan ekonomi suatu negara sangat berdampak besar dan langsung pada
jual beli perdagangan internasional suatu negara seperti halnya pada bursa dagang
kedelai Indonesia Amerika, oleh karena itu kekuatan ekonomi membuat tingkat
dari dulu Koperasi disebut juga sebagai gerakan ekonomi mandiri masyarakat
1.047 orang dengan status grade A. Budaya kekeluargaan yang diterapkan pada
eksternal PRIMKOPTI Jakarta Selatan itu sendiri ditambah dengan posisi Koperasi
yang berada di bagian Ibu Kota Jakarta menurut Undang Undang No.27 Tahun
69
2007 kawasan atau kota metropolitan merupakan kawasan perkotaan dengan
ibu kota Jakarta merupkan peluang. Peluang segi sosial, budaya, demografi, dan
lingkungan dalam spesialisasi jasa penyaluran kedelai, jasa kredit alat pengolahan
sesuai dengan regulasi terkait baik lingkungan sekitar Jakarta, maupun Undang-
2015.
4. Kekuatan Teknologi
5. Kekuatan Bersaing
berdasarkan harga pokok yang disepakati oleh PRIMKOPTI Jakarta Selatan dan
70
dikirim secara continue setiap hari sebanyak maksimal 40 ton yang disebar ke 8
gudang milik PRIMKOPTI Jakarta Selatan. Ini di nilai oleh PRIMKOPTI Jakarta
Selatan yang membuat PRIMKOPTI Jakarta Selatan tidak memiliki pesaing yang
Antar Pesaing
sepadan di Jakarta Selatan, oleh karena itu tidak mengganggu transaksi jual
Pendatang Baru
Produk Substitusi
Kedelai merupakan bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe yang
Pemasok
kekeluargaan.
Konsumen
71
PRIMKOPTI menilai memiliki jumlah anggota terbanyak dari
Dari deskripsi di atas, dapat disimpulkan beberapa faktor yang menjadi kunci
sebagai berikut:
Faktor Eksternal
Peluang Ancaman
1. Memiliki 3 importir yang sudah 1. Adanya toko penjual kacang
memiliki hubungan yang sangat kedelai meskipun skala kecil
baik degan supply yang continue 2. Tingkat penjualan kacang kedelai
2. Kurun waktu 5 tahun kebelakang sangat bergantung keadaan
memiliki jumlah anggota terbesar ekonomi
di Koperasi sejenis di wilayah 3. Segala perencanaan dan kegiatan
Jakarta Selatan Koperasi sangat bergantung
3. Tidak memiliki pesaing kebijakan negara yang saat ini
berkompeten sering berubah dan kurang
4. Tidak memiliki ancaman produk pengenalannya
substitusi 4. Sulitnya penerapan teknologi
5. Tidak ada Koperasi sejenis di terbarukan di Koperasi seperti
wilayah Jakarta Selatan penyebaran informasi melalui
6. Jakarta Selatan merupakan bagian website kepada anggota Koperasi
dari ibukota Jakarta dan komunikasi melalui email antar
7. Pemerintah dan masyarakat sangat pengurus dan anggota Koperasi
mendukung gerakan ekonomi
mandiri seperti Koperasi ini
8. Secara tidak sadar membantu
keterbukaan informasi segala
yang terkait kacang kedelai dan
Koperasi
72
5.2 Matriks IFE dan EFE PRIMKOPTI Jakarta Selatan
internal pada Tabel 15 dan faktor lingkungan eksternal pada Tabel 16 PRIMKOPTI
73
Faktor Internal Kunci Bobot Peringkat Skor Tertimbang
gudang tercatat secara
pembukuan
11 Tersedia jasa antar kedelai 0,044 3,333 0,148
Jasa pengelolaan kedelai
12 0,039 3 0,117
tersedia secara komplit
Jumlah 2,039
Kelemahan
Tingkat pendidikan masih
1 0,042 4 0,169
diabaikan dalam rekrutmen
Mengeluarkan biaya tambahan
2 0,044 2 0,088
berupa auditor bank
Harga sangat bergantung
3 importir oleh karena itu tidak 0,043 3,667 0,156
stabil
Promosi kurang maksimal
4 hanya mengandalkan mulut ke 0,042 3 0,127
mulut
Pendidikan pegawai Koperasi
5 sedikit sekali yang mencapai 0,034 3,333 0,114
sarjana
Kondisi gudang masih sangat
6 sederhana tidak sesuai standar 0,036 2,667 0,097
pergudangan
Pegawai masih minim
7 pengetahuan dan pelaksanaan 0,040 3 0,121
quality control di gudang
Jadwal control kedelai di
8 0,035 3 0,104
gudang tidak teratur
Tidak adanya penelitian dan
9 0,046 4 0,183
pengembangan
Masih manual dan sederhana
10 0,044 3,333 0,147
dengan telepon
Jumlah 1,306
Total (Skor Kekuatan + Skor Kelemahan) 3,345
74
Tabel 16. Matriks Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal PRIMKOPTI Jakarta
Selatan Tahun 2020
75
Penyebaran kuesioner Matriks IFE dilakukan kepada 3 informan, yakni Ketua
Tabel 16. menunjukkan nilai matriks IFE PRIMKOPTI Jakarta Selatan yaitu
sebesar 3,350. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berada pada posisi
di atas rata-rata dalam hal kekuatan internal secara keseluruhan. Namun perusahaan
harus tetap lebih memanfaatkan kekuatan yang ada agar dapat tetap unggul dan
berkembang. Matriks EFE sama halnya seperti penyebaran kuesioner pada Matriks
Berdasarkan Tabel 15. matriks EFE PRIMKOPTI Jakarta Selatan adalah 3,272.
Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berada pada posisi/keadaan kuat.
Sama seperti pada hasil Matriks IFE, perusahaan harus tetap lebih memanfaatkan
faktor internal dan eksternal kunci, yang hasilnya akan menghasilkan kekuatan,
IFE, faktor eksternal digolongkan menjadi matriks EFE yang hasil perhitungan
matriks ke-duanya akan menghasilkan nilai bobot, rating, dan skor. Hasil matriks
IFE dan EFE dilanjutkan dengan matriks IE untuk mengetahui posisi PRIMKOPTI
76
yang akan menjadi prioritas untuk diterapkan PRIMKOPTI Jakarta Selatan
didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai matriks IFE yang diberi bobot
pada sumbu X dan total nilai matriks EFE yang diberi bobot pada sumbu Y sebagai
berikut:
Total IFE
Kuat Sedang Lemah
4.0 3.0 2.0
III
I
Kuat II
3,244
3,345
Total EFE 3.0
V VI
Sedang IV
2.0
VIII IX
Lemah VII
1.0
Gambar 4. Matriks IE PRIMKOPTI Jakarta Selatan.
Sumber: Lampiran 6
dapat ditetapkan strategi yang tepat diterapkan untuk PRIMKOPTI Jakarta Selatan
77
adalah strategi integratif (integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi
Jakarta Selatan atau sarana iklan agar memperluas pemasaran, mencari importir
dengan kualitas dan harga yang bersaing, dan mengetahui kekuatan kelemahan
pengembangan produk)
Hasil analisis dari faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan
serta faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan, diharapkan
dapat disusun beberapa alternatif strategi dengan cara memindahkan hasil analisis
matriks IFE dan EFE ke dalam matriks SWOT. Sehingga pada akhirnya didapatkan
strategi yang sesuai berdasarkan posisi dan kondisi perusahaan. Strategi ini terdiri
dari strategi SO, strstegi ST, strategi WO, dan strategi WT.
78
Tabel 1 Matriks SWOT PRIMKOPTI Jakarta Selatan
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness)
1. Rapat dilakukan secara teratur dalam kurun 1. Tingkat pendidikan masih diabaikan
waktu 1 tahun sebanyak 2x dalam rekrutmen
2. Setiap jabatan melakukan pekerjaan sesuai 2. Mengeluarkan biaya tambahan
jobdesc 3. Harga sangat bergantung importir
3. Pengarahan oleh atasan setiap hari oleh karena itu tidak stabil
4. Audit laporan dan kinerja dilakukan secara 4. Promosi kurang maksimal
rutin 5. Pendidikan pegawai Koperasi sedikit
5. Koperasi menjual kedelai dan menyewakan sekali yang mencapai sarjana
jasa pengolahan 6. Kondisi gudang masih sangat
6. Posisi Koperasi dan gedung strategis sederhana tidak sesuai standar
7. Membangun hubungan kekeluargaan dan pergudangan
anggota dan importir 7. Pegawai masih minim pengetahuan
8. Hubungan antar pegawai terjalin seperti dan pelaksanaan quality control di
keluarga gudang
9. Kantor Koperasi yang ramah pengunjung 8. Jadwal control kedelai di gudang
10. Kedelai masuk dan keluar gudang tercatat tidak teratur
secara pembukuan 9. Tidak adanya penelitian dan
11. Tersedia jasa antar kedelai pengembangan
12. Jasa pengelolaan kedelai tersedia secara 10. Masih manual dan sederhana dengan
komplit telfon
79
Peluang (Opportunities) Strategi SO Strategi WO
1. Memiliki 3 importir 1. Menjaga kepercayaan anggota dan 1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
2. Memiliki anggota terbesar masyarakat dengan meningkatkan (SDM) yang ada dengan memberikan
3. Tidak memiliki pesaing berkompeten hubungan dan pelayanan kepada pelatihan dan pengembangan serta
4. Tidak memiliki ancaman produk substitusi anggota Koperasi (S1, S2, S3, S4, S5, meningkatkan standar pendidikan
5. Tidak ada Koperasi sejenis di wilayah Jakarta S6, S7, S8, S9, S10, S11, S12, O2, karyawan Primkopti Jaksel (W1, W5,
Selatan O3, O4, O5, O7, O8) W7, W8, W9, O3, O8)
6. Jakarta Selatan merupakan bagian dari ibukota 2. Menjaga kualitas produk dan kinerja 2. Memperbaiki kondisi gudang dan jadwal
Jakarta
pegawai Koperasi serta melakukan kontrol kedelai, serta memaksimalkan
7. Pemerintah dan masyarakat sangat mendukung
evaluasi secara rutin sehingga mampu promosi dengan memanfaatkan
8. Membantu keterbukaan informasi segala yang
membantu memperluas ruang lingkup teknologi yang ada (W6, W7, W8, W9,
terkait kacang kedelai dan Koperasi
Koperasi (S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, O2, O8)
S8, S9, S10, S11, S12, O1, O2, O3,
O4, O5, O7, O8)
Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT
1. Adanya toko penjual kacang kedelai meskipun 1. Memaksimalkan jasa pengolahan 1. Perlunya dilakukan sosialisasi terkait
skala kecil kedelai, sehingga meskipun memiliki teknologi terbaru dari pengurus Koperasi
2. Tingkat penjualan kacang kedelai sangat harga bersaing, Primkopti Jaksel dan melakukan rapat secara rutin serta
bergantung keadaan ekonomi tetap memiliki keunggulan dalam bersedia mengeluarkan biaya tambahan
3. Segala perencanaan dan kegiatan Koperasi menyewakan jasa (S5, S10, S12, T1, guna meningkatkan kualitas Primkopti
sangat bergantung kebijakan negara yang T2) Jakarta Selatan (W1, W2, W4, W5, W6,
sering berubah dan kurang pengenalannya 2. Melakukan perbaikan secara perlahan W7, W8, W9, W10, T3, T4, T5, T6)
4. Sulitnya penerapan teknologi terbarukan di terkait dengan teknologi terbaru 2. Mencari importir lain dengan harga yang
Koperasi supaya dapat berkembang (S5, S9, bersaing sehingga dapat membandingkan
5. Jadwal control kedelai di gudang tidak teratur S10, T3, T4, T5, T6, T7) dan memilah harga sesuai dengan
6. Tidak adanya penelitian dan pengembangan kondisi ekonomi Primkopti Jaksel (W3,
7. Masih manual dan sederhana dengan telfon T1, T2)
Sumber: Lampiran 2
80
5.4 Penentuan Prioritas/Pilihan Strategi PRIMKOPTI Jakarta Selatan
alternatif yang paling baik dalam membantu perusahaan mencapai visi, misi, dan
tujuan perusahaan. Strategi yang dihasilkan dari matriks IE dan matriks SWOT,
dari strategi yang telah dipilih dapat dipindahkan ke dalam matriks QSP
81
Tabel 18 Prioritas Strategi PRIMKOPTI Jakarta Selatan berdasarkan matriks
QSP Tahun 2019
QSP merupakan beberapa alternatif strategi yang didapat dari matriks IE dan
matriks SWOT. Matriks IE dan matriks SWOT merupakan hasil dari identifikasi
faktor internal dan faktor eksternal PRIMKOPTI Jakarta Selatan yang telah di olah.
Secara singkat beberapa alternatif strategi diatas merupakan hasil dari identifikasi
82
Jakarta Selatan setelah melalui beberapa tahap. ∑TAS merupakan Total Attractive
Score atau hasil perhitungan berdasarkan kuesioner matriks QSP yang diberikan
kepada ke-3 narasumber PRIMKOPTI Jakarta Selatan. ∑TAS inilah yang menjadi
tolak ukur prioritas strategi yang akan dipilih berdasarkan beberapa alternatif
strategi dengan syarat memiliki score paling tinggi. Rank merupakan peringkat dari
beberapa aspek, salah satunya dari pelayanan perusahaan tesebut. Begitu halnya
Koperasi tentu berkaitan dengan pengurus dan anggota masyarakat. Untuk itu,
Koperasi. Apabila hubungan dan pelayanan tersebut terjalin dengan baik maka
antara pengurus dan anggota serta pulang kampung gratis yang disediakan
kedepannya dinilai sangat menambah citra kualitas kedelai yang ada pada
83
loyalitas, dari kepercayaan masyarakat menghasilkan citra yang baik dan
produk dan kinerja pegawai Koperasi. Hal ini penting dilakukan karena dengan
adanya kualitas produk yang baik akan mampu memberikan kepuasan kepada
masyarakat. Selain itu kinerja pegawai yang baik juga dapat menjadi sebuah
dan bisa menemukan solusi untuk PRIMKOPTI Jakarta Selatan supaya menjadi
tetap bisa bertahan dalam persaingan usaha yang semakin ketat. Hal ini dapat
PRIMKOPTI Jakarta Selatan, yakni dalam hal menyewakan jasa tempat seperti
rumah produksi dan penjualan alat pengolahan kedelai. Sebab jika hanya
84
mengandalkan produksi tahu tempe saja tidak maksimal karena memiliki harga
yang bersaing.
memiliki akun anggota pada website, pemaparan harga kedelai pada website
dan pemasaran kedelai melalui website yang lebih intensif kepada anggota.
memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas penting bagi sebuah
Nilai Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dilihat dari standar pendidikan
85
memberikan kinerja yang berkualitas. Zaman yang modern disertai dengan
online atau work from home demi efisiensi bisnis dan dalam peningkatan kinerja
dan jadwal kontrol kedelai. Apabila memiliki kondisi gudang yang memadai
maka kinerja pegawai akan semakin nyaman. Selain itu, jadwal kontrol kedelai
juga harus diatur kembali supaya lebih efisien dalam proses kinerjanya.
promosi dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Hal ini dapat dilakukan
solusi untuk peningkatan kinerja PRIMKOPTI Jakarta Selatan yang lebih baik.
86
penambahan media untuk menunjang berkembangnya teknologi, serta adanya
Apabila mendapatkan harga yang lebih efisien tetapi tetap berkualitas, maka
adalah berdasarkan total nilai TAS tertinggi pada matriks QSPM. Pemberian
nilai daya tarik (AS) diberi oleh manajer perusahaan. Jangkauan untuk nilai
daya tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan
87
pelayanan yang baik pula kepada masyarakat. Sehingga kepercayaan
masyarakat terhadap Koperasi akan tetap tumbuh dan melekat dengan baik.
Haji Sutaryo, selaku Ketua Pengurus PRIMKOPTI Jakarta Selatan hal ini harus
ekonomi kerakyatan. Apabila sudah terjadi trust atau kepercayaan pada koperasi,
akan menjadi tolak ukur masyarakat Jakarta Selatan khususnya pengrajin tahu
tempe dalam berorganisasi koperasi. Selain itu terkait dengan harga yang bersaing
Selatan. Hal-hal yang harus dilakukan oleh PRIMKOPTI Jakarta Selatan dalam
pegawai Koperasi serta melakukan evaluasi secara rutin. Kualitas produk yang
perlu dijaga adalah kualitas kacang kedelai serta dalam menyewakan jasa. Selain
itu, untuk kinerja pegawai juga perlu ditingkatkan terkait dalam pelayanan.
88
Hal ini bisa dilakukan dengan mengadakan pelatihan dan pengembangan
bersaing dalam kondisi apapun. Strategi SO 1 adalah strategi yang paling tepat bagi
utama, yaitu memiliki hubungan yang baik antar pegawai dan importir serta
memiliki jasa pengelolaan yang lengkap. Kondisi ini dapat diterapkan secara
89
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Selatan, maka kesimpulan dari penelitian ini yang jelas dianalisis berdasarkan
menunjukan bahwa faktor kekuatan dan kelemahan memiliki total skor 3,345. Hal
internal yang kuat, dimana usaha ini memiliki kekuatan internal baik dari segi
Selatan adalah 3,244. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berada
lingkup Koperasi
Selatan
anggota Koperasi.
6.2. Saran
yaitu:
91
1. PRIMKOPTI Jakarta Selatan diharapkan mempertahankan jumlah
agar mendapatkan harga yang stabil dan kualitas kedelai yang lebih
baik.
lebih.
92
DAFTAR PUSTAKA
Ayodya, Wulan. 2010. Cara Awal Buka Usaha Roti&Kue. Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia. Jakarta.
David, Fred. 2016. Manajemen Strategik. Edisi 15. Salemba Empat. Jakarta.
Hastuti, Diah R.D. 2017. Ekonomika Agribisnis (Teori dan Kasus). Cetakan I.
Perpustakaan Nasional, Katalog dalam terbitan. Makassar.
Mahfud, T., & Y Mulyani. 2017. Aplikasi Metode QSPM (Quantitative Strategic
Planning Matrix) (Studi Kasus: Strategi Peningkatan Mutu Lulusan
Program Studi Tata Boga). Jurnal Sosial Humaniora Dan Pendidikan Vol. 10
NO.1 Edisi 1, 2-5, ISSN 2580 - 5398.
Malau, S. 2019, Maret 02. Empat Tahun Reformasi Koperasi, Kemenkop dan UKM
Bubarkan Ribuan Koperasi Mandeg dan Nakal. Tibunnews.com:
http://www.tribunnews.com/nasional/2019/03/02/empat-tahun-reformasi-
Koperasi-bubarkan-ribuan-Koperasi-nakal. Dipetik Juni 16, 2019.
Rahayu, Y. A. (2018, September 7). Banyak ditutup, begini kondisi Koperasi di era
pemerintahan Jokowi-JK. Dipetik Juni 16, 2019, dari Merdeka.com:
https://www.merdeka.com/uang/banyak-ditutup-begini-kondisi-Koperasi-di-
era-pemerintahan-jokowi-jk.html
Rahim, Abd. dan Diah Retno Dwi Hastuti. 2005. Sistem Manajemen Agribisnis.
Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar. Makassar.
Rangkuti, Freedy. 2006. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Saikhu, Akhmad dan Rasdjo. 2019. Buku Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga PRIMKOPTI Jakarta Selatan 2018. Jakarta.
94
Suhartono, I. 2011. Strategi Pengembangan Koperasi Berorientasi Bisnis. Among
Makarti, Vol.4 No.7, Juli 2011. Hal 1.
95
LAMPIRAN
96
LAMPIRAN 1. KUESIONER PENENTUAN BOBOT IFE DAN EFE
PRIMKOPTI JAKARTA SELATAN TAHUN 2019
Dalam kuesioner ini terdiri dari dua matriks, yaitu matriks matriks IFE (Internal
Factor Evaluation) dan matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation). Masing-
masing matriks mempunyai nilai bobot. Untuk nilai bobot skala berkisar mulai dari
1-3 yang diisi oleh Ketua koperasi, Ketua badan pengawas, dan Ketua anggota.
Pemilihan jawaban bobot pada matriks EFE dan IFE dengan cara memberi tanda
(√).
97
1A. MATRIKS Internal Factor Evaluation (IFE)
Sangat Cukup Tidak
No Faktor Internal Kunci Signifikan Signifikan Signifikan
3 2 1
1 Rapat dilakukan secara teratur
2 Setiap jabatan melakukan pekerjaan sesuai jobdesc
Pengarahan oleh ketua Koperasi dan pengawasan oleh badan
3
pengawasan setiap hari
4 Audit laporan keuangan dan kinerja pegawai rutin dilakukan
Selain menjual kacang kedelai, Koperasi juga menyewakan
5
jasa pengolahannya
6 Posisi Koperasi dan gudang penyimpanan kedelai strategis
Membangun hubungan kekeluargaan dengan anggota dan
7
importir
8 Hubungan antar pegawai sudah terjalin seperti keluarga
Kantor Koperasi yang ramah pengunjung dengan sarana
9
kantor
10 Kedelai masuk dan keluar gudang tercatat secara pembukuan
11 Tersedia jasa antar kedelai
12 Jasa pengelolaan kedelai tersedia secara komplit
13 Tingkat pendidikan masih diabaikan dalam rekrutmen
14 Mengeluarkan biaya tambahan
15 Harga sangat bergantung importir
Promosi kurang maksimal hanya mengandalkan mulut ke
16
mulut
Pendidikan pegawai Koperasi sedikit sekali yang mencapai
17
sarjana
Kondisi gudang masih sangat sederhana tidak sesai stanar
18
pergudangan
Pegawai masih minim pengetahuan dan pelaksanaan quality
19
control di gudang
20 Jadwal control kedelai di gudang tidak teratur
21 Tidak adanya penelitian dan pengembangan
22 Masih manual dan sederhana dengan telfon
98
1B. MATRIKS Eksternal Factor Evaluation (EFE)
Sangat Cukup Tidak
No Faktor Eksternal Kunci Signifikan Signifikan Signifikan
3 2 1
1 Memiliki importir dengan hubungan yang baik
2 Anggota Koperasi meningkat
3 Tidak memiliki pesaing
4 Tidak memiliki ancaman produk substitusi
5 Tidak ada Koperasi sejenis di Jaksel
6 Jaksel merupakan bagian dari Ibukota
Pemerintah dan masyarakat sangat mendukung
7
gerakan ekonomi mandiri seperti Koperasi ini
Membantu keterbukaan informasi segala yang
8
terkait kacang kedelai dan Koperasi
Adanya toko penjual kacang kedelai meskipun
9
skala kecil
Tingkat penjualan kacang kedelai sangat
10
bergantung keadaan ekonomi
Segala perencanaan dan kegiatan Koperasi sangat
11 bergantung kebijakan negara yang saat ini sering
berubah dan kurang pengenalannya
Sulitnya penerapan teknologi terbarukan di
12
Koperasi
99
LAMPIRAN 2. KUESIONER PENENTUAN PERINGKAT IFE DAN EFE
KUESIONER IFE EFE (Penentuan Peringkat) TAHUN 2019
Dalam kuesioner ini terdiri dari dua matriks, yaitu matriks IFE (Internal
Factor Evaluation) dan matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation). Masing-
masing matriks mempunyai nilai rating atau peringkat. Untuk pengisian nilai rating
mempunyai skala berkisar mulai dari 4 sampai dengan 1, berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan.
Pada matriks IFE untuk pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan bersifat
positif (kekuatan yang semakin besar diberi rating +4), sedangkan untuk faktor
kekuatan bersifat negatif (kekuatan yang semakin kecil diberi rating +1). Pada
matriks EFE untuk pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif
(peluang yang semakin besar diber rating +4). Sedangkan untuk faktor peluang
bersifat negatif (peluang yang semakin kecil diberi rating +1).
Tetapi rating untuk faktor kelemahan adalah kebalikannya. Yaitu Faktor
kelemahan yang semakin besar diberi rating +1, sedangkan untuk Faktor
kelemahan yang semakin kecil diberi rating +4. Pada matriks IFE untuk pemberian
nilai rating untuk faktor kekuatan bersifat positif (kekuatan yang semakin besar
diberi rating +4), sedangkan untuk faktor kekuatan bersifat negatif (kekuatan yang
semakin kecil diberi rating +1). Tetapi rating untuk faktor Ancaman adalah
kebalikannya. Yaitu faktor Ancaman yang semakin besar diberi rating +1,
sedangkan untuk faktor Ancaman yang semakin kecil diberi rating +4.
Pemilihan jawaban rating pada matriks EFE dan IFE dengan cara memberi
tanda (√).
100
2A. MATRIKS Internal Factor Evaluation (IFE)
Faktor Internal Dominan Jawaban
Sangat Cukup Kurang
Kuat
No STRENGTHS Kuat Kuat Kuat
<4> <3> <2> <1>
1 Rapat dilakukan secara teratur
2 Setiap jabatan melakukan pekerjaan sesuai jobdesc
Pengarahan oleh ketua Koperasi dan pengawasan
3
oleh badan pengawasan setiap hari
Audit laporan keuangan dan kinerja pegawai rutin
4
dilakukan
Selain menjual kacang kedelai, Koperasi juga
5
menyewakan jasa pengolahannya
Posisi Koperasi dan gudang penyimpanan kedelai
6
strategis
Membangun hubungan kekeluargaan dengan anggota
7
dan importir
Hubungan antar pegawai sudah terjalin seperti
8
keluarga
Kantor Koperasi yang ramah pengunjung dengan
9
sarana kantor
Kedelai masuk dan keluar gudang tercatat secara
10
pembukuan
11 Tersedia jasa antar kedelai
12 Jasa pengelolaan kedelai tersedia secara komplit
Sangat Cukup Kurang
Lemah
No WEAKNESSES Lemah Lemah Lemah
<4> <3> <2> <1>
Tingkat pendidikan masih diabaikan dalam
1
rekrutmen
2 Mengeluarkan biaya tambahan
3 Harga sangat bergantung importir
Promosi kurang maksimal hanya mengandalkan
4
mulut ke mulut
Pendidikan pegawai Koperasi sedikit sekali yang
5
mencapai sarjana
Kondisi gudang masih sangat sederhana tidak sesai
6
stanar pergudangan
Pegawai masih minim pengetahuan dan pelaksanaan
7
quality control di gudang
8 Jadwal control kedelai di gudang tidak teratur
9 Tidak adanya penelitian dan pengembangan
10 Masih manual dan sederhana dengan telfon
101
2B. MATRIKS Eksternal Factor Evaluation (EFE)
Faktor Eksternal Dominan Jawaban
Sangat Cukup Kurang
Besar
No OPPORTUNITIES Besar Besar Besar
<4> <3> <2> <1>
Memiliki importir dengan hubungan yang
1
baik
2 Anggota Koperasi meningkat
3 Tidak memiliki pesaing
4 Tidak memiliki ancaman produk substitusi
5 Tidak ada Koperasi sejenis di Jaksel
6 Jaksel merupakan bagian dari Ibukota
Pemerintah dan masyarakat sangat
7 mendukung gerakan ekonomi mandiri
seperti Koperasi ini
Membantu keterbukaan informasi segala
8
yang terkait kacang kedelai dan Koperasi
Sangat Cukup Kurang
Besar
No THREATS Besar Besar Besar
<4> <3> <2> <1>
Adanya toko penjual kacang kedelai
1
meskipun skala kecil
Tingkat penjualan kacang kedelai sangat
2
bergantung keadaan ekonomi
Segala perencanaan dan kegiatan Koperasi
sangat bergantung kebijakan negara yang
3
saat ini sering berubah dan kurang
pengenalannya
Sulitnya penerapan teknologi terbarukan di
4
Koperasi
102
LAMPIRAN 3. KUESIONER QSPM PRIMKOPTI JAKARTA SELATAN TAHUN 2019
KUESIONER QSPM
Dalam kuesioner ini akan ditentukan Attractive Score (AS) atau daya tarik dari masing-masing faktor eksternal (peluang
dan ancaman) dan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) untuk masing-masing hasil strategi SWOT. Adapun nilai Attractive
Score (AS) skala berkisar mulai dari 1-4 yang mana diisi oleh manajer perusahaan. Jangkauan untuk nilai daya tarik adalah 1 =
tidak menarik, 2 = agak menarik, 3= cukup menarik, dan 4 = sangat menarik. Pengisian jawaban Attractive Score (AS) dengan
cara memberi skor berkisar 1-4.
3A. MATRIKS Internal Factor Evaluation (IFE)
STRENGTHS
1 Rapat dilakukan secara teratur
2 Setiap jabatan melakukan pekerjaan sesuai jobdesc
Pengarahan oleh ketua Koperasi dan pengawasan oleh
3
badan pengawasan setiap hari
Audit laporan keuangan dan kinerja pegawai rutin
4
dilakukan
Selain menjual kacang kedelai, Koperasi juga
5
menyewakan jasa pengolahannya
Posisi Koperasi dan gudang penyimpanan kedelai
6
strategis
Membangun hubungan kekeluargaan dengan anggota
7
dan importir
8 Hubungan antar pegawai sudah terjalin seperti keluarga
103
Kantor Koperasi yang ramah pengunjung dengan sarana
9
kantor
Kedelai masuk dan keluar gudang tercatat secara
10
pembukuan
11 Tersedia jasa antar kedelai
12 Jasa pengelolaan kedelai tersedia secara komplit
WEAKNESSES
1 Tingkat pendidikan masih diabaikan dalam rekrutmen
2 Mengeluarkan biaya tambahan
3 Harga sangat bergantung importir
Promosi kurang maksimal hanya mengandalkan mulut
4
ke mulut
Pendidikan pegawai Koperasi sedikit sekali yang
5
mencapai sarjana
Kondisi gudang masih sangat sederhana tidak sesai
6
stanar pergudangan
Pegawai masih minim pengetahuan dan pelaksanaan
7
quality control di gudang
8 Jadwal control kedelai di gudang tidak teratur
9 Tidak adanya penelitian dan pengembangan
10 Masih manual dan sederhana dengan telfon
104
3B. MATRIKS Eksternal Factor Evaluation (EFE)
Nilai AS Nilai AS Nilai AS Nilai AS Nilai AS Nilai AS Nilai AS Nilai AS
No Faktor Kunci
SO1 SO2 ST1 ST2 WO1 WO2 WT1 WT2
OPPORTUNITIES
1 Memiliki importir dengan hubungan yang baik
2 Anggota Koperasi meningkat
3 Tidak memiliki pesaing
4 Tidak memiliki ancaman produk substitusi
5 Tidak ada Koperasi sejenis di Jaksel
6 Jaksel merupakan bagian dari Ibukota
Pemerintah dan masyarakat sangat mendukung
7
gerakan ekonomi mandiri seperti Koperasi ini
Membantu keterbukaan informasi segala yang
8
terkait kacang kedelai dan Koperasi
THREATS
Adanya toko penjual kacang kedelai meskipun
1
skala kecil
Tingkat penjualan kacang kedelai sangat
2
bergantung keadaan ekonomi
Segala perencanaan dan kegiatan Koperasi sangat
3 bergantung kebijakan negara yang saat ini sering
berubah dan kurang pengenalannya
Sulitnya penerapan teknologi terbarukan di
4
Koperasi
105
LAMPIRAN 4. BOBOT IFE DAN EFE KETUA PRIMKOPTI JAKARTA SELATAN TAHUN 2019
118
Kelemahan
Tingkat pendidikan masih
1 4 4 4 4,000
diabaikan dalam rekrutmen
Mengeluarkan biaya tambahan
2 2 3 1 2,000
untuk auditor Bank
Harga sangat bergantung importir
3 4 3 4 3,667
oleh karena itu tidak stabil
Promosi kurang maksimal hanya
4 3 2 4 3,000
mengandalkan mulut ke mulut
Pendidikan pegawai Koperasi
5 sedikit sekali yang mencapai 2 4 4 3,333
sarjana
Kondisi gudang masih sangat
6 sederhana tidak sesai stanar 3 3 2 2,667
pergudangan
Pegawai masih minim pengetahuan
7 dan pelaksanaan quality control di 2 4 3 3,000
gudang
Jadwal control kedelai di gudang
8 3 2 4 3,000
tidak teratur
Tidak adanya penelitian dan
9 4 4 4 4,000
pengembangan
Masih manual dan sederhana
10 2 4 4 3,333
dengan telfon
119
7B. Peringkat EFE
Ketua Ketua
Ketua Rata-
Faktor Eksternal Kunci Badan Perwakilan
Koperasi rata
Pengawas Anggota
Peluang
Memiliki 3 importir yang sudah
1 memiliki hubungan yang sangat baik 4 4 4 4,000
degan supply yang continue
Kurun waktu 5 tahun kebelakang
2 memiliki jumlah anggota terbesar di 4 2 3 3,000
Koperasi sejenis di wilayah Jakarta
3 Tidak memiliki pesaing berkompeten 4 2 2 2,667
Tidak memiliki ancaman produk
4 4 4 4 4,000
substitusi
Tidak ada Koperasi sejenis di
5 4 4 4 4,000
wilayah Jakarta Selatan
Jakarta Selatan merupakan bagian
6 3 3 1 2,333
dari ibukota Jakarta
Pemerintah dan masyarakat sangat
7 mendukung gerakan ekonomi 4 4 3 3,667
mandiri seperti Koperasi ini
Secara tidak sadar membantu
8 keterbukaan informasi segala yang 4 3 2 3,000
terkait kacang kedelai dan Koperasi
Ancaman
Adanya toko penjual kacang kedelai
1 2 3 2 2,333
meskipun skala kecil
Tingkat penjualan kacang kedelai
2 3 2 2 2,333
sangat bergantung keadaan ekonomi
Segala perencanaan dan kegiatan
Koperasi sangat bergantung
3 4 4 4 4,000
kebijakan negara yang saat ini sering
berubah dan kurang pengenalannya
Sulitnya penerapan teknologi
4 4 4 4 4,000
terbarukan di Koperasi
120
LAMPIRAN 8. RERATA BOBOT IFE DAN EFE PRIMKOPTI JAKARTA
SELATAN TAHUN 2019
121
8B. Rerata Bobot EFE PRIMKOPTI Jakarta Selatan
Ketua Badan Rerata Bobot
Ketua Koperasi Ketua Anggota
Pengawas Eksternal
0,083 0,079 0,079 0,080
0,083 0,068 0,075 0,075
0,068 0,086 0,086 0,080
0,076 0,064 0,071 0,070
0,080 0,079 0,083 0,080
0,080 0,079 0,083 0,080
0,068 0,068 0,071 0,069
0,083 0,083 0,090 0,085
0,098 0,102 0,105 0,102
0,091 0,105 0,094 0,097
0,095 0,105 0,083 0,094
0,095 0,083 0,079 0,085
1 1 1 1
122
LAMPIRAN 9. MATRIKS IFE DAN EFE PRIMKOPTI JAKARTA
SELATAN TAHUN 2019
123
Kelemahan
1 Tingkat pendidikan masih diabaikan dalam rekrutmen 0,042 4 0,169
2 Mengeluarkan biaya tambahan 0,044 2 0,088
3 Harga sangat bergantung importir oleh karena itu tidak stabil 0,043 3,667 0,156
Promosi kurang maksimal hanya mengandalkan mulut ke
4 0,042 3 0,127
mulut
Pendidikan pegawai Koperasi sedikit sekali yang mencapai
5 0,034 3,333 0,114
sarjana
Kondisi gudang masih sangat sederhana tidak sesuai standar
6 0,036 2,667 0,097
pergudangan
Pegawai masih minim pengetahuan dan pelaksanaan quality
7 0,040 3 0,121
control di gudang
8 Jadwal control kedelai di gudang tidak teratur 0,035 3 0,104
9 Tidak adanya penelitian dan pengembangan 0,046 4 0,183
10 Masih manual dan sederhana dengan telepon 0,044 3,333 0,147
Jumlah 1,306
124
9B. Matriks EFE PRIMKOPTI Jakarta Selatan
Bobot Peringkat Skor
Faktor Eksternal Kunci
Tertimbang
Peluang
Memiliki 3 importir yang sudah memiliki
1 hubungan yang sangat baik degan supply yang 0,080 4 0,322
continue
Kurun waktu 5 tahun kebelakang memiliki
2 jumlah anggota terbesar di Koperasi sejenis di 0,075 3 0,226
wilayah Jakarta Selatan
3 Tidak memiliki pesaing berkompeten 0,080 2,667 0,214
4 Tidak memiliki ancaman produk substitusi 0,070 4 0,281
Tidak ada Koperasi sejenis di wilayah Jakarta
5 0,080 4 0,322
Selatan
Jakarta Selatan merupakan bagian dari ibukota
6 0,080 2,333 0,188
Jakarta
Pemerintah dan masyarakat sangat mendukung
7 0,069 3,667 0,253
gerakan ekonomi mandiri seperti Koperasi ini
Secara tidak sadar membantu keterbukaan
8 informasi segala yang terkait kacang kedelai dan 0,085 3 0,256
Koperasi
Jumlah 2,062
Ancaman
Adanya toko penjual kacang kedelai meskipun
1 0,102 2,333 0,237
skala kecil
Tingkat penjualan kacang kedelai sangat
2 0,097 2,333 0,226
bergantung keadaan ekonomi
Segala perencanaan dan kegiatan Koperasi sangat
3 bergantung kebijakan negara yang saat ini sering 0,094 4 0,377
berubah dan kurang pengenalannya
Sulitnya penerapan teknologi terbarukan di
4 0,085 4 0,342
Koperasi
Jumlah 1,182
Total (Skor Peluang + Skor Ancaman) 3,244
125
LAMPIRAN 10. ATTRACTIVE SCORE PRIMKOPTI JAKARTA SELATAN TAHUN 2019
KK KB KP ∑ KK KB KP ∑ KK KB KP ∑ KK KB KP ∑ KK KB KP ∑ KK KB KP ∑ KK KB KP ∑ KK KB KP ∑
Kekuatan
Rapat 4 4 4 4,000 3 4 4 3,667 3 3 3 3,000 4 4 3 3,667 3 4 3 3,333 4 4 4 4,000 3 4 3 3,333 3 4 3 3,333
Organizing 4 4 4 4,000 4 4 4 4,000 2 3 4 3,000 2 3 4 3,000 4 4 4 4,000 3 4 3 3,333 4 3 3 3,333 4 3 4 3,667
1264
Pengarahan
3 4 3,667 3 3 2 2,667 4 3 3 3,333 3 3 3 3,000 3 3 4 3,333 4 3 3 3,333 3 3 3 3,000 3 3 2 2,667
Audit
3 3 3 3,000 3 3 3 3,000 3 3 3 3,000 4 3 3 3,333 4 3 3 3,333 3 3 4 3,333 3 4 2 3,000 4 4 3 3,667
Jasa
pengolahan 3 3 3 3,000 4 3 3 3,333 4 3 3 3,333 3 3 3 3,000 3 3 3 3,000 4 3 3 3,333 3 4 3 3,333 3 3 3 3,000
Anggota
Terbesar 3 4 4 3,667 4 4 3 3,667 3 3 4 3,333 4 3 3 3,333 3 4 3 3,333 4 4 4 4,000 3 3 3 3,000 3 4 3 3,333
Tidak ada
4 4 4 4,000 4 4 4 4,000 3 2 4 3,000 3 3 4 3,333 4 3 4 3,667 4 4 4 4,000 4 3 4 3,667 4 3 4 3,667
pesaing
Tidak ada
4 4 4 4,000 3 4 4 3,667 3 2 3 2,667 4 4 3 3,667 3 4 3 3,333 3 4 3 3,333 4 4 4 4,000 3 4 4 3,667
ancaman
Tidak ada
4 4 3 3,667 4 4 3 3,667 3 4 3 3,333 4 3 4 3,667 4 3 3 3,333 4 4 3 3,667 4 3 3 3,333 4 3 3 3,333
usaha sejenis
127
Bagian
4 4 4 4,000 4 4 4 4,000 4 3 4 3,667 3 3 3 3,000 4 4 4 4,000 3 4 3 3,333 4 3 4 3,667 4 4 4 4,000
ibukota
Dukungan
pemerintah 4 3 4 3,667 4 4 3 3,667 4 3 3 3,333 4 3 3 3,333 4 4 3 3,667 4 3 4 3,667 4 3 3 3,333 4 4 3 3,667
Membantu
keterbukaan 3 3 4 3,333 4 3 4 3,667 3 3 4 3,333 3 3 3 3,000 4 3 4 3,667 4 3 4 3,667 4 3 3 3,333 4 3 4 3,667
informasi
Ancaman
Toko penjual
4 3 4 3,667 4 4 3 3,667 4 3 3 3,333 4 3 3 3,333 4 4 3 3,667 4 3 4 3,667 3 4 4 3,667 3 4 3 3,333
kedelai
Tingkat
128
3 4 3 3,333 3 4 3 3,333 3 3 3 3,000 3 3 3 3,000 3 4 4 3,667 4 4 4 4,000 4 4 3 3,667 3 4 3 3,333
penjualan
Bergantung
kebijakan 4 3 4 3,667 4 4 3 3,667 4 3 3 3,333 4 4 3 3,667 4 4 3 3,667 4 3 4 3,667 4 3 4 3,667 3 3 3 3,000
Sulitnya
3 4 3 3,333 4 4 3 3,667 3 4 3 3,333 3 3 4 3,333 4 4 3 3,667 4 4 3 3,667 3 3 3 3,000 4 4 3 3,667
teknologi
128
LAMPIRAN 11. MATRIKS QSP PRIMKOPTI JAKARTA SELATAN TAHUN 2019
Kekuatan
Rapat dilakukan
secara teratur
1 dalam kurun 0,054 4,000 0,216 3,667 0,198 3,000 0,162 3,667 0,198 3,333 0,180 0,054 4,000 0,216 3,667 0,198 3,000
129
waktu 1 tahun
sebanyak 2x
OrganizingSetiap
jabatan
2 melakukan 0,057 4,000 0,228 4,000 0,228 3,000 0,171 3,000 0,171 4,000 0,228 0,057 4,000 0,228 4,000 0,228 3,000
pekerjaan sesuai
job desc
Pengarahan oleh
ketua Koperasi
dan pengawasan
3 0,057 3,667 0,210 2,667 0,153 3,333 0,191 3,000 0,172 3,333 0,191 0,057 3,667 0,210 2,667 0,153 3,333
oleh badan
pengawasan
setiap hari
129
Audit laporan
keuangan dan
kinerja pegawai
rutin dilakukan
ketua Koperasi
4 0,052 3,000 0,156 3,000 0,156 3,000 0,156 3,333 0,173 3,333 0,173 0,052 3,000 0,156 3,000 0,156 3,000
dan badan
pengawas
ditambah audit
oleh bank 1 tahun
1 kali
Selain menjual
kacang kedelai,
5
130
Koperasi juga
menyewakan jasa
0,051 3,000 0,154 3,333 0,171 3,333 0,171 3,000 0,154 3,000 0,154 0,051 3,000 0,154 3,333 0,171 3,333
pengolahannya
Posisi Koperasi
dan gudang
6 0,052 4,000 0,209 3,333 0,174 3,000 0,157 3,000 0,157 3,333 0,174 0,052 4,000 0,209 3,333 0,174 3,000
penyimpanan
kedelai strategis
Membangun
hubungan
7 kekeluargaan 0,045 3,667 0,167 3,667 0,167 3,333 0,152 3,000 0,136 3,667 0,167 0,045 3,667 0,167 3,667 0,167 3,333
dengan anggota
dan importer
Hubungan antar
pegawai sudah
8 0,044 3,667 0,160 3,333 0,146 3,333 0,146 3,000 0,131 3,333 0,146 0,044 3,667 0,160 3,333 0,146 3,333
terjalin seperti
keluarga
130
Kantor Koperasi
yang ramah
9 pengunjung 0,051 3,333 0,168 3,667 0,185 3,333 0,168 3,333 0,168 3,667 0,185 0,051 3,333 0,168 3,667 0,185 3,333
dengan sarana
kantor
Kedelai masuk
dan keluar
10 gudang tercatat 0,047 3,667 0,171 3,667 0,171 3,667 0,171 3,333 0,155 3,333 0,155 0,047 3,667 0,171 3,667 0,171 3,667
secara
pembukuan
Tersedia jasa
11
131
0,044 4,000 0,177 3,333 0,148 3,667 0,163 3,333 0,148 3,667 0,163 0,044 4,000 0,177 3,333 0,148 3,667
antar kedelai
Jasa pengelolaan
12 kedelai tersedia 0,039 3,333 0,130 3,000 0,117 3,000 0,117 3,000 0,117 3,000 0,117 0,039 3,333 0,130 3,000 0,117 3,000
secara komplit
Kelemahan 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Tingkat
pendidikan masih
1 0,042 3,667 0,155 3,667 0,155 3,667 0,155 3,667 0,155 3,667 0,155 0,042 3,667 0,155 3,667 0,155 3,667
diabaikan dalam
rekrutmen
Mengeluarkan
biaya tambahan
2 0,044 3,333 0,147 3,000 0,132 3,000 0,132 3,333 0,147 3,000 0,132 0,044 3,333 0,147 3,000 0,132 3,000
untuk auditor
Bank
131
Harga sangat
bergantung
3 importir oleh 0,043 3,667 0,156 3,667 0,156 3,667 0,156 3,333 0,142 3,667 0,156 0,043 3,667 0,156 3,667 0,156 3,667
karena itu tidak
stabil
Promosi kurang
maksimal hanya
4 0,042 3,333 0,141 3,000 0,127 3,000 0,127 3,333 0,141 3,000 0,127 0,042 3,333 0,141 3,000 0,127 3,000
mengandalkan
mulut ke mulut
Pendidikan
pegawai Koperasi
5 sedikit sekali 0,034 4,000 0,137 4,000 0,137 2,667 0,091 3,333 0,114 3,667 0,126 0,034 4,000 0,137 4,000 0,137 2,667
132
yang mencapai
sarjana
Kondisi gudang
masih sangat
6 sederhana tidak 0,036 3,667 0,134 3,333 0,121 3,333 0,121 3,333 0,121 3,333 0,121 0,036 3,667 0,134 3,333 0,121 3,333
sesai stanar
pergudangan
Pegawai masih
minim
pengetahuan dan
7 0,040 3,667 0,148 3,667 0,148 3,333 0,135 3,667 0,148 3,333 0,135 0,040 3,667 0,148 3,667 0,148 3,333
pelaksanaan
quality control di
gudang
Jadwal control
8 kedelai di gudang 0,035 3,333 0,115 3,667 0,127 3,333 0,115 3,333 0,115 3,667 0,127 0,035 3,333 0,115 3,667 0,127 3,333
tidak teratur
132
Tidak adanya
9 penelitian dan 0,046 4,000 0,183 3,333 0,153 2,667 0,122 4,000 0,183 3,667 0,168 0,046 4,000 0,183 3,333 0,153 2,667
pengembangan
Masih manual
10 dan sederhana 0,044 3,667 0,161 3,667 0,161 3,667 0,161 3,667 0,161 3,333 0,147 0,044 3,667 0,161 3,667 0,161 3,667
dengan telfon
Total Bobot 1,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 1,000 0,000 0,000
Peluang 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Memiliki 3
importir yang
133
sudah memiliki
1 hubungan yang 0,080 3,667 0,295 3,667 0,295 3,333 0,268 3,667 0,295 3,667 0,295 0,080 3,667 0,295 3,667 0,295 3,333
sangat baik degan
supply yang
continue
Kurun waktu 5
tahun kebelakang
memiliki jumlah
2 anggota terbesar 0,075 3,667 0,276 3,667 0,276 3,333 0,251 3,333 0,251 3,333 0,251 0,075 3,667 0,276 3,667 0,276 3,333
di Koperasi
sejenis di wilayah
Jakarta
Tidak memiliki
3 pesaing 0,080 4,000 0,321 4,000 0,321 3,000 0,241 3,333 0,268 3,667 0,295 0,080 4,000 0,321 4,000 0,321 3,000
berkompeten
133
Tidak memiliki
4 ancaman produk 0,070 4,000 0,281 3,667 0,258 2,667 0,188 3,667 0,258 3,333 0,235 0,070 4,000 0,281 3,667 0,258 2,667
substitusi
Tidak ada
Koperasi sejenis
5 0,080 3,667 0,295 3,667 0,295 3,333 0,268 3,667 0,295 3,333 0,268 0,080 3,667 0,295 3,667 0,295 3,333
di wilayah Jakarta
Selatan
Jakarta Selatan
merupakan
6 0,080 4,000 0,322 4,000 0,322 3,667 0,295 3,000 0,241 4,000 0,322 0,080 4,000 0,322 4,000 0,322 3,667
bagian dari
ibukota Jakarta
134
Pemerintah dan
masyarakat
sangat
7 mendukung 0,069 3,667 0,253 3,667 0,253 3,333 0,230 3,333 0,230 3,667 0,253 0,069 3,667 0,253 3,667 0,253 3,333
gerakan ekonomi
mandiri seperti
Koperasi ini
Secara tidak sadar
membantu
keterbukaan
8 informasi segala 0,085 3,333 0,285 3,667 0,313 3,333 0,285 3,000 0,256 3,667 0,313 0,085 3,333 0,285 3,667 0,313 3,333
yang terkait
kacang kedelai
dan Koperasi
Ancaman 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
134
Adanya toko
penjual kacang
1 0,102 3,667 0,373 3,667 0,373 3,333 0,339 3,333 0,339 3,667 0,373 0,102 3,667 0,373 3,667 0,373 3,333
kedelai meskipun
skala kecil
Tingkat penjualan
kacang kedelai
2 0,097 3,333 0,322 3,333 0,322 3,000 0,290 3,000 0,290 3,667 0,355 0,097 3,333 0,322 3,333 0,322 3,000
sangat bergantung
keadaan ekonomi
Segala
perencanaan dan
kegiatan Koperasi
sangat bergantung
3
135
kebijakan negara
yang saat ini
0,094 3,667 0,345 3,667 0,345 3,333 0,314 3,667 0,345 3,667 0,345 0,094 3,667 0,345 3,667 0,345 3,333
sering berubah
dan kurang
pengenalannya
Sulitnya
penerapan
4 teknologi 0,085 3,333 0,285 3,667 0,313 3,333 0,285 3,333 0,285 3,667 0,313 0,085 3,333 0,285 3,667 0,313 3,333
terbarukan di
Koperasi
Total Bobot 1,000 1,000
Total TAS 7,278 7,118 6,494 6,663 7,044 7,278 7,118
135