Skripsi
Skripsi
Skripsi
Data Diri
Riwayat Pendidikan
Pengalaman Organisasi
Pengalaman Kerja
Agribisnis menurut bahasa terdiri dari dua kata yaitu Agriculture yang
artinya pertanian dan Business yaitu kegiatan atau usaha yang berorientasi profit.
Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi
pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata
rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri),
pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan.
Sistem agribisnis terdiri dari beberapa subsistem diantaranya subsitem hulu,
budidaya, hilir dan lembaga penunjang. Ruang lingkup agribisnis mencakup
bidang pertanian dalam arti luas seperti pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan,
peternakan dan perikanan. Salah satu HHNK (Hasil Hutan Non Kayu) adalah
madu. Madu telah lama dikenal oleh masyarakat sebagai makanan yang berkhasiat
mengembalikan stamina, menjaga kesehatan dan mampu menyembuhkan
berbagai macam penyakit, seperti rematik, darah tinggi dan darah rendah, sakit
pinggang serta luka bakar. Salah satu badan usaha yang bergerak pada penjualan
madu dan sudah dikenali banyak orang adalah PT.Madu Pramuka.
Saat ini PT.Madu Pramuka sedang menghadapi para kompetitor, hal ini
membuat perusahaan perlu menyusun strategi usahanya agar mampu bertahan
menghadapi persaingan, serta bisa menghadapi tantangan dan juga peluang yang
ada.Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Menganalisis faktor apa saja yang
mempengaruhi pengembangan usaha PT.Madu Pramuka, 2) Menegaskan Posisi
perusahaan berdasarkan faktor lingkungan internal dan eksternal yang
mempengaruhi pengembangan usaha PT.Madu Pramuka 3) Merancang alternatif
strategi bagi PT. Madu Pramuka dalam mengembangkan usahanya.
Berdasarkan pengelolaan data menggunakan matriks IFE, dapat diketahui
faktor yang menjadi kekuatan utama dari PT. Madu Pramuka adalah hubungan
antar karyawan yang erat seperti keluarga dengan skor sebesar 0,360541 dan
faktor yang menjadi kelemahan utama yaitu proses produksi dan pengemasan
dilakukan dengan cara sederhana dengan skor sebesar 0,097376. Sedangkan pada
pengelolaan data menggunakan matriks EFE, dapat diketahui faktor yang menjadi
peluang utama PT. Madu Pramuka adalah lokasi tempat usaha yang berada di
kawasan bisnis dengan skor sebesar 0,321514 dan faktor yang menjadi ancaman
utama adalah ketergantungan terhadap musim berbunga dengan skor sebesar
0,321514.
Berdasarkan analisis menggunakan matriks IE, posisi perusahaan berada
pada sel II, yaitu tumbuh dan membangun (Grow adn Bulid) dengan total nilai
IFE sebesar 2,426105 dan total nilai EFE sebesar 3,266226. Strategi yang
digunakan perusahaan pada posisi ini adalah strategi intensif dan strategi integratif
Dalam merumuskan alternatif strategi yang bisa diterapkan oleh
PT. Madu Pramuka , dilakukan analisis menggunakan matriks SWOT. Dari
analisis tersebut diperoleh enam alternatif strategi yaitu Mengembangkan
pemasaran produk dengan bekerjasama membuka konter penjualan di dalam
tempat wisata dan pusat perbelanjaan, Meningkatkan kegiatan promosi dengan
memanfaatkan media sosial dan website, Meningkatkan citra produk dengan
memberikan informasi keunggulan produk pada kemasan dan juga media
promosi, Meningkatkan pemasaran dengan menjalin kerjasama dengan penyedia
marketplace berbasis sistem online, Mengembangkan produk dengan menciptakan
produk baru dengan kemasan yang lebih ekonomis dan Memperbaiki manajemen
perusahaan agar mampu menghadapi persaingan usaha di era digital
Analsisis seleanjutnya yaitu menggunakan matriks QSP untuk mengetahui
alternatif strategi yang menjadi prioritas bagi PT. Madu Pramuka. dan
berdasarkan analisis tersebut, alternatif strategi yang menjadi prioritas utama PT.
Madu Pramuka adalah Meningkatkan citra produk dengan memberikan informasi
keunggulan produk pada kemasan dan juga media promosi dengan nilai ∑TAS
sebesar 4,67301.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
Dalam penyelesaian skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
kepada :
1. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Endin Saepudin dan Ibunda Een Anita
yang dengan penuh kasih sayang mengorbankan tenaga dan fikiran merawat
penulis dari masa kandungan hingga saat ini. Serta adik-adik tersayang, Adinda
2. Bapak Dr. Ir. Yon Girie Mulyono, M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah
3. Bapak Prof. Dr. Ujang Maman, M.Si selaku dosen pembimbing II yang selalu
meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan nasihat, saran, kritik, solusi,
4. Ibu Ir. Siti Rochaeni, M.Si selaku ketua Program Studi Agribinis dan Ibu Rizki
persatu, atas ilmu yang telah diberikan sejak awal masuk perkuliahan hingga
lulus.
6. Ibu Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud , selaku Dekan Fakultas
7. Bapak Abdul Rofiq, S.E, M.M , selaku kepala personalia PT.Madu Pramuka
PT.Madu Pramuka.
8. Para karyawan PT. Madu Pramuka yang telah membantu penulis serta
9. Keluarga besar Alm. H. Keman dan Keluarga besar Alm. H. Enjang Suryadi
yang telah banyak membantu dari segi mental dan juga materi selama penulis
10. Sahabat seperjuangan, Lulu, Ninda , Hummaira, Tia , Vivi , Ulfa, Oktaria,
Deannisa, Hanna, Faisal, Bayu, Tru Wan Sui, Setiadi, Rizkita, dhika dan dimas
11. Teman-teman KKN 065 yang telah memberikan semangat dan dukungan.
12. Teman-teman SDIC, Rangga ,Yoko, Puguh, Ghofur, Nisbah, Putri, Nurmala
dan Siti Afifah atas waktu dan dukungan dikala penulis jenuh melakukan
penelitian.
vi
14. Teman-teman seperjuangan Agribisnis 2014 yang telah membantu dan menjadi
Studi Agribisnis.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, hanya ucapan
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun penulis harapkan untuk
penelitian ini. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai
pihak.
vii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN .............................................................................................. iv
RINGKASAN ................................................................................................. vi
2.1 Agribisnis................................................................................................ 10
2.2 Madu ....................................................................................................... 12
2.2.1 Jenis Madu..................................................................................... 13
2.2.2 Persyaratan Mutu Madu ................................................................ 14
2.2.3 Manfaat Madu ............................................................................... 16
2.3 Strategi .................................................................................................... 18
2.4 Manajemen Strategi ................................................................................ 20
2.4.1 Manfaat Manajemen Strategi ....................................................... 21
2.4.2 Perumusan Manajemen Strategi ................................................... 22
2.5 Perumusan Strategi ................................................................................ 23
2.5.1 Analisis Lingkungan Internal ........................................................ 23
2.5.2 Analisis Lingkungan Eksternal ..................................................... 25
2.6 Penerapan Strategi ................................................................................. 27
2.7 Evaluasi Strategi ..................................................................................... 27
2.8 Matriks IFE dan EFE .............................................................................. 28
2.9 Matriks Internal-Eksternal ...................................................................... 29
2.10 Analisis SWOT ....................................................................................... 29
2.11 Matrik QSP ............................................................................................ 30
2.12 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 31
2.13 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 33
xii
5.2 Pembahasan Penelitian ........................................................................... 73
5.2.1 Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal PT.Madu Pramuka..... 73
5.2.2 Posisi PT.Madu Pramuka Berdasarkan Faktor Lingkungan
Internal dan eksternal .................................................................... 75
5.2.3 Alternatif Strategi PT.Madu Pramuka ........................................... 76
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Agribisnis menurut bahasa berasal dari kata Agri = Agriculture yang artinya
pertanian dan Business yang artinya kegiatan atau usaha yang berorientasi profit.
Dan secara sederhana, Agribisnis merupakan usaha atau kegiatan pertanian serta
apapun yang terkait dengan pertanian berorientasi profit. Menurut Downey and
Erickson dalam maulidah (2012 :7), Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan
dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu
atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran
Lembaga Keuangan : Bank, Asuransi ; Lembaga penelitian : balai penelitian; lembaga penyuluhan
dengan pengadaan penyaluran sarana produksi, produksi usaha tani dan pemasaran
produk usaha tani ataupun olahannya. Ruang lingkup ini mencakup bidang
pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan
yang dilakukan untuk memproduksi atau memanfaatkan hasil hutan, baik yang
tumbuh atau hidup secara alami maupun yang telah dibudidayakan (maulidah,
2012 :26).
Hutan menghasilkan 2 jenis produk, yaitu hasil hutan Kayu dan Hasil Hutan
Non-Kayu. Hasil hutan Kayu merupakan bentuk olahan dari kayu bulat yang
berasal dari pohon yang tumbuh di kawasan hutan. Sedangkan Hasil Hutan Non
Kayu (HHNK) adalah semua material biologi selain kayu yang diambil dari
kawasan hutan untuk dimanfaatkan dalam berbagai hal, seperti untuk bahan
hias, bahan kerajinan, rotan, bambu dan produk non-kayu lainnya. Salah satu
produk Hasil Hutan Non-Kayu yang familiar bagi masyarakat Indonesia adalah
Madu.
Madu merupakan salah satu produk hasil hutan yang sudah lama dikenal
kesehatan, kecantikan, anti toksin, obat luka dan sebagai bahan baku dalam industri
makanan dan minuman. Madu telah lama dikenal oleh masyarakat sebagai makanan
2
yang berkhasiat mengembalikan stamina, menjaga kesehatan dan mampu
menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti rematik, darah tinggi dan darah
2016 2017
Saat ini madu sudah banyak dimanfaatkan oleh beberapa badan usaha untuk
Salah satu badan usaha yang bergerak pada penjualan madu adalah PT.Madu
Pramuka, perusahaan ini sudah cukup dikenal oleh masyarakat dikarenakan merek
inilah yang membantu keuangan kwarnas pramuka. PT. Madu Pramuka merupakan
badan usaha yang memproduksi madu kemasan untuk dipasarkan melalui gerai-
peternak lebah yang dibina oleh perusahaan. kegiatan produksi ini dilakukan dari
3
hari senin hingga sabtu setiap pekannya. Adapun jumlah madu yang diproduksi
tidak tetap, hal ini dikarenakan produksi madu menyesuaikan dengan jumlah
permintaan dari pihak pemasaran. Selain itu, ketersediaan bahan baku juga menjadi
alasan utama terbatasnya produksi madu. Hasil panen madu memang dipengaruhi
oleh lingkungan suatu wilayah yang menjadi tempat digembalakannya lebah madu,
jika ketersediaan pakan lebah di wilayah tersebut tercukupi maka hasil panen madu
total penggunaan
Pada Gambar 3 mengenai total produksi madu periode tahun 2015 sampai
tahun 2017, menunjukan jumlah produksi pada tahun 2016 mengalami kenaikan
yang cukup signifikan dari 166530 Kg/tahun menjadi 189532 Kg/tahun. Sementara
pada tahun 2017 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dari 189532
4
produksi ini dipengaruhi oleh beberapa sebab, seperti permintaan konsumen dan
20000
15000
10000
5000
Berdasarkan dua gambar tersebut, bisa diketahui bahwa produksi PT. Madu
Pramuka periode tahun 2015 sampai tahun 2017 bersifat fluktuatif. Menurut kepala
pemasaran dan juga disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku. Bahan baku
produk ini tidak bisa dipaksakan jumlahnya, karena sangat bergantung dengan
ketersediaan di alam.
tidak bisa diprediksi, karena PT. Madu Pramuka bukan satu-satunya perusahaan
yang menjual madu kemasan. Menurut Indonetwork.co.id (diakses pada 2019), ada
beberapa produsen perusahaan baik dari skala CV sampai PT yang menjual madu
5
Tabel 1. Daftar Produsen Madu Kemasan di Indonesia
persaingan. Oleh karena itu, PT. Madu Pramuka perlu memperbarui strategi
usahanya agar mampu bersaing dengan para kompetitor dan juga perkembangan
zaman. Banyaknya kompetitor dari PT. Madu Pramuka tentunya akan memberikan
banyak tantangan bagi perusahaan dan juga peluang yang bisa dikembangkan
usahanya agar omset penjualan yang berbanding lurus dengan pendapatan bisa
6
Penelitian ini dimulai dengan proses perumusan strategi untuk dapat
peluang dan menghindari ancaman yang ada sehingga prioritas strategi dapat dipilih
3. Apa saja alternatif strategi yang sesuai bagi PT. Madu Pramuka dalam
mengembangkan usahanya?
7
1.3 Tujuan Penelitian
usahanya.
1. Bagi kalangan Akademis, semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan dijadikan
3. Bagi perusahaan melalui hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam
ini di fokuskan pada Produk madu kemasan di PT. Madu Pramuka. Penelitian ini
menggunakan alat analisis matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE
8
(Externall Factor Evaluation) untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal
mengetahui prioritas strategi. Penelitian ini hanya sampai pada tahap perumusan
dari manajemen strategi, sedangkan untuk tahap implementasi dan evaluasi strategi
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Agribisnis
(Agribusiness) sendiri berasal dari kata agri (agriculture) dan bisnis (usaha
komersial). Kata pertanian (agriculture) diartikan sebagai pertanian dalam arti luas
pertanian meliputi agroindustri hulu dan hilir sampai pemasaran dan jasa
aktivitas bisnis dibidang pertanian yang saling terkait dan saling tergantung satu
sama lain, mulai dari subsistesm pengadaan dan penyaluran sarana produksi,
Hubungan antara satu subsistem dengan subsistem yang lain sangat erat dan saling
pengadaan dan penyaluran sarana produksi juga sering disebut sebagai agribisnis
mesin pertanian, pupuk, benih serta obat pengendalian hama dan penyakit (Saragih,
2001:18).
mengadakan pengolahan lanjut baik tingkat primer, sekunder dan tersier untuk
mengurangi susut nilai atau meningkatkan mutu produk agar dapat memenuhi
11
melalui perencanaan sistem pemasaran yang baik (Suparta, 2005). Menurut Saragih
aktivitas penanganan pasca panen dan pengolahan berbagai hasil usahatani menjadi
untuk pasar domestik maupun ekspor. Kegiatan utama subsistem ini adalah
agribisnis, pengaturan, kredit modal dan transportasi secara aktif maupun pasif
2.2 Madu
Salah satu produk hasil hutan non-kayu yang sudah diketahui oleh
masyarakat luas adalah madu. Madu merupakan bahan makanan sumber energi
yang baik karena mengandung gula-gula sederhana seperti fruktosa dan glukosa
yang dapat dicerna oleh tubuh dengan cepat.Selain itu, madu juga mengandung
garam-garam mineral dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin
(Sihombing, 2005). Madu alami umumnya terbuat dari nektar yakni cairan manis
yang terdapat di dalam mahkota bunga yang biasa diserap oleh lebah atau tawon,
menjadi bahan persediaan makanan utama bagi mereka, seisi penghuni sarangnya
(Purbaya 2007).
12
Pusat Perlebahan Apiari Pramuka (2003), mendefinisikan madu sebagai
cairan kental yang dihasilkan oleh lebah dari berbagai nektar yang masih
mengandung enzim diastase aktif. Jumlah dan kualitas madu dipengaruhi oleh
ketersediaan pakan lebah penghasil nektar dan pollen bunga, cuaca, kelembaban
Hammad (2009) menyatakan bahwa madu terdiri dari beberapa jenis yang
tergantung pada sumber bunganya. Madu yang sumber bunganya hanya satu jenis
sari bunga disebut monofloral. Sedangkan madu yang sumbernya berasal dari
berbagai sari bunga disebut madu multifloral. Madu dapat diklasifikasikan ke dalam
(Hammad,2009):
1) Madu Akasia yaitu madu yang berwarna kuning susu dan mempunyai aroma
Oleh sebab itu, jenis madu ini selalu dalam keadaan cair.
2) Madu Limau merupakan madu yang termasuk madu paling laris di pasaran
karena memiliki aroma yang lezat dan rasa yang istimewa. Warnanya kuning
Madu ini memiliki keunikan tersendiri yaitu ia akan membeku dalam keadaan
13
4) Madu Lobak yaitu jenis madu yang mengandung glukosa yang tinggi sehingga
5) Madu Alfalfa berwarna kuning muda, aromanya wangi, rasanya lembut, dan
cepat mengkristal. Oleh karena itu madu ini sering dijual bersama sarangnya.
6) Madu Willow berasal dari pohon willow yang memiliki daun berwarna ungu.
Madu ini termasuk madu yang rasanya paling enak dengan aroma yang sangat
7) Madu Eucalyptus berwarna kuning muda dan memiliki citarasa yang kuat.
Madu jenis ini terkenal akan khasiatnya untuk mengobati penyakit dada.
8) Madu Citrus umumnya dijual dengan nama “madu jeruk”, meski sebenarnya
berasal dari pohon lemon. Madu ini berwarna terang dan rasa yang lezat.
9) Madu Sikamore memiliki ciri khas yaitu tidak cepat masak. Madu jenis ini
10) Madu Dandelion yang memiliki ciri khas berwarna kuning tua keemasan.
Madu ini memiliki rasa yang lezat dengan aroma yang tajam.
11) Madu Gandum Hitam, Jenis madu ini berwarna gelap hingga coklat tua dan
memiliki rasa yang sangat kuat. Madu ini berasal dari Cina dan mengandung
zat besi yang tinggi. Oleh karena itu, madu ini direkomendasikan untuk
Madu merupakan bahan makanan alami, namun harga madu bisa dibilang
cukup mahal karena ketersediaannya di alam yang terbatas. Hal ini membuat
14
banyak yang memalsukan madu untuk menambah keuntungan. Menurut Sutami
dalam Khairani ( 2012 : 3) Cita rasa, aroma dan warna madu palsu sulit dibedakan
dari madu asli. Jaminan akan keaslian dan kualitas madu di pasaran dalam negeri
Karena itu, Badan Standardisasi Nasional (2004) telah menyusun Standar Nasional
Indonesia untuk persyaratan mutu madu yang dapat dilihat pada Tabel berikut.
Beberapa cara menguji keaslian madu, yaitu : (1) madu palsu dianggap akan
mudah terserap oleh kertas karena kandungan airnya tinggi, (2) madu asli dianggap
akan berbentuk gas atau uap air jika dikocok, (3) madu asli dianggap akan langsung
jatuh ke dasar wadah bila dituang ke dalam air Hasibuan dalam Maya (2011 : 18)
15
2.2.3 Manfaat Madu
memiliki banyak manfaat karena madu mengandung berbagai jenis komponen yang
asam amino, mineral, enzim, vitamin, dan air. Komposisi nutrisi madu ditunjukkan
1 Air 17,0
2 Fruktosa 38,5
3 Glukosa 31,0
4 Maltosa 7,2
5 Karbohidrat 4,2
6 Sukrosa 1,5
diperlukan oleh tubuh. Madu sebagai pemanis alami dengan kandungan nutrisi yang
baik sering kali tergantikan oleh gula pasir padahal madu memiliki beberapa
yang tidak terdapat pada gula pasir, seperti protein, serat, vitamin B6, vitamin C,
riboflavin, pantotenat, asam folat, kalsium, fosfor, kalium, Fe, dan Zn.
16
Perbandingan Kandungan komposisi antara madu dan gula pasir bisa dilihat pada
tabel berikut
Tabel 4. Kandungan Komposisi Madu dan Gula Pasir (per 100 gram)
Mineral
Fe (mg) 0,5 0
Zn (mg) 0,1 0
Menurut Hamad (2009), ada beberapa manfaat madu terutama dalam bidang
17
1) Sebagai Antimikroba, madu mempunyai kemampuan membasmi sejumlah
bakteri dan madu juga menyebabkan peningkatan tekanan osmosis yang dapat
unsur yang mencegah pecahnya sel-sel serbuk sari yang terdapat dalam madu.
penyakit kanker.
dalam pembentukan sel jaringan baru. Madu juga efektif untuk mengobati luka
bakteri.
5) Manfaat bagi anak-anak, madu dapat berperan sebagai obat anemia anak,
2.3 Strategi
merencanakan suatu stratagem atau cara yang cerdik untuk keterampilan mencapai
18
suatu tujuan. Strategi ini diartikan sebagai trik atau skema untuk mencapai suatu
maksud.
Strategi Definisi
Strategi Integrasi
Integrasi ke Depan Memperoleh kepemilikan atau
meningkatkan control atas distributor atau
pengecer
Integrasi ke Belakang Mencari kepemilikan atau meningkatkan
control atas pemasok perusahaan
Integrasi horizontal Mencari kepemilikn atau meningkatkan
atas pesaing
Strategi Intensif
Penetrasi Pasar Meningkatkan pangsa pasar untuk produk
saat ini di pasar melalui pemasaran yang
besar
Pengembangan Pasar Memperkenalkan produk saat ini ke area
geografis yang baru
Pengembangan Produk Meningkatkan penjualan melalui peraikan
produk saat ini atau mengembangkan
produk baru
Strategi Diversifikasi
Diversifikasi Konsentrik Menambahkan produk baru yang masih
berkaitan dengan produk lama
Diversifikasi Horizontal
Diversifikasi Konglomerat Menambahkan produk baru yang tidak
berkaitan dengan produk lama
Strategi Defensif
Retrenchment Mengelompokan ulang melalui
pengurangan biaya dan asset terhadap
penurunan penjualan dan laba
Divestasi Menjual satu divisi atau bagian perusahaan
Likuidasi Menjual seluruh asset perusahaan,
sepotong-sepotong, untuk nilai riilnya
Sumber : David (2009 : 227)
Sedangkan menurut David (2008 :1), Strategi adalah alat untuk mencapai
keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jangka
19
2.4 Manajemen Strategi
keberhasilan organiasional. Sementara itu, Certo (2010) dalam Yunus (2016 : 4),
kompetitif.
dua pertanyaan utama, yaitu industri apa yang digeluti perusahaan dan bagaimana
20
menjalankan keputusan tersebut. tindakan yang perlu dilakukan akan mendorong
unik dan berharga, tetapi juga sulit ditiru atau dicari subtitusinya sehingga mampu
pesaing, atau melakukan aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda.
pendekatan yang lebih sistematik, logis dan rasional. Dalam manajemen strategi,
komunikasi adalah hal yang penting. Adanya komunikasi yang baik, pemahaman
21
produktivitas karyawan, mengurangi keengganan untuk berubah dan pengertian
terdapat suatu bagan yang menunjukkan proses manajemen strategis seperti pada
manajemen stratejik secara umum dapat dibagi menjadi tiga langkah pokok, yakni:
c. Evaluasi ( evaluating ).
Phase 2
Phase 2
1. Evaluational
Phase 1 1. Implementing 2. Controlling
strategy
1. Strategy formulation 2. Organization’s
2. Identifying the factors
mission 3. Functional
3. Identifying past and strategis
present strategies
4. Diagnosing past and
present performance
5. Setting objectives
6. SWOT analysis
7. Companing strategic
22
2.5 Perumusan Strategi
jangka panjang, pencarian strategi alternatif, dan pemilihan strategi tertentu untuk
mencapai tujuan.
mempunyai arti yang penting terutama untuk mengetahui kesesuaian antara strategi
internal yang dapat dianalisis yang dapat mempengaruhi kekuatan dan kelemahan
1. Manajemen
manusia, dan keuangan. Fungsi manajemen terdiri atas lima aktivitas besar
pengendalian.
2. Pemasaran
dan jasa. Ada tujuh fungsi pokok pemasaran yaitu analisis konsumen,
23
penjualan produk, perencanaan produk/jasa, penetapan harga, distribusi,
3. Keuangan/akuntansi
Kondisi keuangan sering dianggap ukuran tunggal terbaik dari posisi bersaing
perusahaan dan daya tarik bagi investor. Menurut Hanafi (2003), suatu analisis
perusahaan.
4. Produksi/operasi,
Fungsi produksi/ operasi dari suatu usaha terdiri dari semua aktivitas yang
industri dan pasar. Fungsi produksi/ operasi terdiri dari proses, kapasitas,
efesiensi..
24
efektif mengumpulkan, memberi kode, menyimpan, mensintesa dan
operasional dan strategis yang penting. Sistem informasi computer yang efektif
ruang lingkup luas yang pada dasarnya berada di luar dan terlepas dari operasi
sebuah daftar terbatas dari peluang yang dapat menguntungkan sebuah perusahaan
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih besar yang
ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, rasa, lapangan pekerjaan, dan
dan pola pengeluaran konsumen Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan
25
arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi (Pearce dan
Robinson, 1997)..
c. Lingkungan alam, adalah meliputi sumber daya alam yang diperlukan sebagai
Lingkungan mikro terdiri dari pelaku yang dekat dengan perusahaan dan
a. Pemasok, adalah orang atau organisasi yang menyediakan sumber daya yang
Pasar pelanggan terdiri dari lima jenis pasar yaitu pasar konsumen, pasar bisnis,
26
d. Pesaing, adalah merupakan perusahaan yang menawarkan produk sejenis atau
pikiran konsumen.
tujuannya.
karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah diformulasi menjadi
kinerja organisasi
manajemen strategi. Manajer pasti tau kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan
27
baik. Evaluasi strategi merupakan cara utama untuk memperoleh informasi
semacam ini. Semua strategi terbuka untuk dimodifikasi di masa yang akan datang,
karena berbagai faktor eksternal dan internal terus berubah. Tiga aktivitas evaluasi
strategi yang mendasar, yaitu: (1) peninjauan ulang faktor eksternal dan internal
yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, (2) pengukuran kinerja,
adalah matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation
(EFE). Matriks IFE bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelamahan utama
dalam suatu fungsi bisnis, sedangkan matriks EFE bertujuan untuk mengevaluasi
28
meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial/budaya, demografi,
perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini
adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat atau divisi unit bisnis
yang lebih detail (Rangkuti, 2001:42). Menurut David (2010:345) Matrik IE dapat
dibagi menjadi tiga bagian besar yang berbeda. Pertama, ketentuan untuk divisi-
divisi yang masuk dalam sel I, II, dan IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan
membangun. Kedua, divisi-divisi yang masuk dalam sel III, V, dan VII dapat
Ketiga, ketentuan umum untuk divisi yang masuk dalam sel VI, VIII, dan IX adalah
kekuatan dan peluang, namun secara simultan dapat meminimalkan kelemahan dan
29
pelanggannya dan mencapai tujuannya. Kelemahan adalah keterbatasan internal
Peluang adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan eksternal
Ancaman adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan yang
2008:64).
internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan. Matriks ini menghasilkan empat
menghindari ancaman.
30
penyusunan strategi untuk mengevalusi alternatif strategi secara obyektif,
keputusan tentang strategi terbaik dan paling cocok yang mereka miliki untuk
diterapkan sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan, yaitu setelah
melalui tahap input dan pencocokan. Keterbatasan dari QSPM adalah selalu
memerlukan penilaian intuitif dan asumsi yang mendasar. Pemeringkatan dan skor
daya tarik membutuhkan keputan penilaian, meskipuun hal itu didasarkan pada
informasi yang objektif. Keterbatasan lain QSPM adalah hanya akan baik dan
dasarnya.
dijadikan acuan adalah penelitian yang berkaitan mengenai madu dan strategi
Barat. Pada penelitian ini diketahui terdapat 12 faktor kunci internal perusahaan
yang terdiri dari 7 faktor kekuatan dan 5 faktor kelemahan, Selain itu terdapat 10
Pada penelitian tersebut, berdasarkan matriks IE, posisi Rumah Tempe Indonesia
31
berada pada kuadran II yaitu Grow and Build. Setelah dilakukan analisis matriks
SWOT Terdapat 5 alternatif strategi yang dapat diterapkan RTI dan Berdasarkan
hasil analisis yang dilakukan pada matriks QSP, maka strategi yang menjadi
baru secara intensif. Persamaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian
tersebut terletak pada metode yang digunakan, yaitu metode analisis Matriks IE,
SWOT dan QSPM. Namun penelitian yang akan dilakukan ini tidak memilih objek
Rumah Tempe Indonesia melainkan PT. Madu Pramuka yang merupakan salah satu
Pada penelitian dengan judul Analisis Strategi Pemasaran pada PT. Koko
Jaya Prima Makassar yang disusun oleh Reny (2012), diketahui terdapat 10 faktor
internal yang terdiri dari 5 kekuatan dan 5 kelemahan. Pada faktor lingkungan
peluang dan 5 faktor lainnya sebagai ancaman perusahaan. berdasarkan matrik IE,
posisi PT. Koko Jaya Prima Makassar berada pada kuadran 1 yang artinya
perusahaan tersebut berada pada jalur yang tepat untuk melakukan strategi
perusahaan, matrik IE dan juga SWOT. Dan perbedaan penelitian ini dengan
penelitian yang ingin penulis lakukan adalah tempat dan objek penelitian yang
digunakan. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Reny hanya sampai
32
menghasilkan alternatif strategi berdasarkan matrik SWOT dan tidak melakukan
penelitian dengan judul Strategi Pengembangan Bisnis Pupuk Rumah Kompos UIN
(2013). Pada penelitian tersebut terdapat 12 faktor internal yang terdiri dari 7
kekuatan dan 5 kelemahan, selain itu terdapat 8 fsktor eksternal yang terdiri dari 3
matriks IFE dan EFE, Pupuk rumah kompos UIN berada pada kuadran V, yang
artinya perlu menerapkan strategi Hold and Maintain. Dengan demikian, pada
matriks SWOT dihasilkan 6 alternatif strategi yang mengacu pada strategi Hold and
strategi yang menjadi prioritas pupuk rumah kompos. Pemilihan alternatif strategi
produk madu kemasan. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1970 dan berstatus
Perseroan Terbatas pada tahun 2005. Produk madu yang dijual oleh perusahaan ini
memiliki berbagai macam jenis, ada madu murni yang berasal dari berbagai macam
33
jenis nektar bunga. Selain itu juga ada madu yang dicampur dengan produk lebah
madu kemasan, oleh sebab itu PT Madu Pramuka dihadapkan dengan persaingan
yang cukup besar. Selain itu PT Madu Pramuka dihadapkan dengan tantangan dan
juga peluang. Tantangan yang dihadapi adalah ketersediaan bahan baku yaitu madu
tantangan, dan untuk memanfaatkan peluang yang ada, PT Madu Pramuka perlu
mengembangkan bisnisnya.
Setelah mengetahui bagaimana aktivitas bisnis yang ada di perusahaan, maka akan
Informasi yang didapat kemudian dimuat dalam matrik IFE dan EFE.
Matriks IFE (internal Factor evaluation) akan memuat informasi terkait faktor apa
saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan, sedangkan Matriks
EFE (Eksternal Factor evaluation) akan memuat informasi terkait faktor apa saja
34
PT. Madu Pramuka
- Banyaknya
kompetitor
Perusahaan
- Tantangan
- Peluang
Matriks IE &
SWOT
QSPM
Alternatif Strategi
pengembangan
usaha yang dipilih
Selanjutnya, matriks IFE dan EFE akan dihitung dan hasilnya dimasukan
Perusahaan yang berada pada sel I, II, dan IV dapat digambarkan sebagai tumbuh
dan membangun. Jika perusahaan berada divisi-divisi yang masuk dalam sel III, V
dan VII artinya strategi yang ada perlu dijaga dan dipertahankan. Dan jika
perusahaan berada pada sel VI, VIII, dan IX artinya perusahaan perlu melakukan
divestasi.
35
Setelah itu, akan dibuat beberapa alternatif strategi menggunakan matrik
Matrix), yaitu alat yang berfungsi untuk mengetahui urutan priotitas strrategi
dan SWOT. Dari uraian diatas, berikut adalah alur kerangka berfikir dalam
penelitian ini.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
pada waktu tertentu dan pada populasi tertentu (supranto, 2003 : 56).
hanya menggambarkan “apa adanya” mengenai suatu variabel, gejala atau keadaan.
Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif yaitu
tetapi hanya menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan dalam menghadapi
berpengalaman dalam kegiatan produksi dan penjualan produk dari lebah madu.
Data penelitian dikumpulkan selama kurang lebih empat bulan yaitu dari bulan
mencari informasi terkait gambaran dan kondisi perusahaan saat ini yang
kemudian didapatkan tema pada penelitian ini. Kemudian dilanjutkan dengan
dengan wawancara kepada empat orang yang memiliki peran penting dalam
kegiatan usaha PT. Madu Pramuka, wawancara tersebut bertujuan untuk mencari
terhadap empat responden yang sama untuk memberikan rating dan bobot pada
tiap faktor. Hasil dari pengisian kuisioner akan menunjukan skor faktor internal
dan eksternal perusahaan yang bisa menentukan posisi perusahaan pada matriks
alternatif yang mengacu pada Matriks IE dan matriks SWOT. Setelah didapatkan
alternatif strategi, maka dilakukan pengisian kuisioner lagi oleh empat responden
yang sama untuk menentukan alternatif strategi yang bisa menjadi prioritas
Matriks QSP.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:171) data primer merupakan
sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui
38
perantara). Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia dan didapat oleh
Data sekunder diperoleh dari perusahaan, studi pustaka dan instansi terkait.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan
kuantitatif. Menurut data kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk verbal
PT. Madu Pramuka, permasalahan yang dihadapi oleh PT. Madu Pramuka dan
faktor internal dan eksternal PT. Madu Pramuka. Sedangkan data kuantitatif
adalah jenis data yang dapat dihitung secara langsung berupa informasi atau
penjelasan yang dinyatakan dalam angka. Dalam penelitian ini berupa penentuan
bobot faktor internal eksternal, penentuan rangking faktor internal eksternal dan
penentuan strategi.
penelitian ini dilakukan dengan wawancara, kuisioner, observasi dan studi pustaka.
1. Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data ialah dengan jalan wawancara, yaitu
(Singarimbun dan soffian, 1989: 192). Penentuan narasumber dalam penelitian ini
39
informasi lingkungan internal dan eksternal. Oleh sebab itu responden pada
penelitian kali ini adalah Bapak Abdul Rofiq (Kepala HRD), Bapak Widodo
(Kepala bagian gudang), Bapak Acim (Kepala bagian Pemasaran), Bapak Yanto
2. Kuisioner
untuk identifikasi faktor internal dan eksternal, penentuan bobot, penetapan rating
3. Observasi
pola perilaku subyek (orang), obyek (benda), atau kegiatan yang sistematis tanpa
4. Studi Pustaka
teoritis dan data penunjang berkaitan dengan materi pengkajian atau penelitian.
Studi pustaka berasal dari buku cetak, e-book, jurnal dan hasil penelitian yang
40
memiliki kesamaan dalam hal, antara lain memiliki kesamaan karakteristik
secara umum, kesamaan status sosial, kesamaan isu, dan kesamaan relasi.
Pada penelitian ini data disajikan secara kualitatif dan kuantitatif dengan
bagan dan uraian. Teknik analisis data kualitatif pada penelitian ini menggunakan
metode deskriptif dalam bentuk studi kasus terhadap pengembangan usaha dengan
keadaan perusahaan.
Metode perumusan strategi (Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, Matriks
menggunakan alat bantu software Microsoft Excel 2007 untuk tabulasi data dan
perhitungan nilai bobot, nilai peringkat, nilai daya tarik, Matriks IFE, Matriks EFE,
Pada tahap ini, dilakukakn pengumpulan data awal yang meliputi informasi
lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Pada tahapan ini dimulai dengan
mencari informasi mengenai faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan
pemasaran, keuangan, produksi, litbang dan sistem informasi (david, 2010 :178).
41
Informasi tersebut dikumpulkan melalui wawancara, observasi, pengamatan dan
menjadi peluang dan ancaman bagi PT. Madu Pramuka. faktor-faktor eksternal
Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks Eksternal Factor Evaluation
(EFE). Dalam membuat Matriks IFE Terdapat tahapan kerja yang perlu dilakukan
dipisahkan antara faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan. Selanjutnya, pada
kolom kedua isi dengan bobot dari masing-masing faktor. Pada tahap ketiga, pada
kolom ketiga diisi dengan rating bagi setiap faktor yang diperoleh dari setiap
responden. Rating tersebut merupakan nilai kondisi internal. Nilai 4 untuk kondisi
sangat baik, nilai 3 untuk kondisi baik, nilai 2 untuk kondisi biasa saja dan nilai 1
42
untuk kondisi buruk. Rating 3 dan 4 diberikan hanya untuk faktor yang menjadi
kekuatan, sedangkan yang bernilai 2 dan 1 untuk faktor yang menjadi kelemahan.
Tahap selanjutnya, bobot setiap faktor dikali dengan rating setiap faktor dan
hasil kali tersebut menjadi nilai dari setiap faktor. Nilai-nilai tersebut kemudian
dijumlahkan antara nilai faktor kekuatan dan nilai faktor kelemahan, dan hasilnya
disebut sebagai nilai IFE. Berikut ini adalah contoh tabel untuk matriks IFE.
Terlepas dari berapa banyak faktor yang dimasukan kedalam matrik IFE,
nilai yang dihasilkan berkisar antara 1,0 sebagai titik rendah sampai 4,0 sebagai
titik tertinggi. Nilai IFE yang di bawah 2,5 mencirikan perusahaan yang lemah
secara internal, sedangkan nilai IFE yang secara signifikan berada di atas 2,5
Sama halnya dengan Matriks IFE, terdapat tahapan kerja dalam matriks EFE
pada tabel dan dipisahkan antara faktor yang menjadi peluang dan ancaman.
Selanjutnya, pada kolom kedua isi dengan bobot dari masing-masing faktor.
Pada tahap ketiga, pada kolom ketiga diisi dengan rating bagi setiap faktor yang
43
diperoleh dari setiap responden. Rating merupakan nilai antisipasi manajemen
luar biasa, nilai 3 untuk antisipasi memadai, nilai 2 untuk antisipasi biasa saja, dan
nilai 1 untuk antisipasi buruk. Pada matriks EFE, faktor yang menjadi peluang dan
ancaman bisa diberi rating 1,2,3 dan 4. Tahap selanjutnya, bobot setiap faktor dikali
dengan rating setiap faktor dan hasil kali tersebut menjadi nilai dari setiap faktor.
Nilai-nilai tersebut kemudian dijumlahkan antara nilai faktor peluang dan nilai
faktor ancaman, dan hasilnya disebut sebagai nilai EFE. Berikut ini adalah contoh
Terlepas dari berapa banyak faktor yang dimasukkan kedalam matrik EFE,
nilai yang dihasilkan berkisar antara 1,0 sebagai titik rendah dan 4,0 sebagai titik
tertinggi. Menurut david (2008) nilai EFE yang semakin mendekati 4,0
44
Penentuan bobot pada langkah mengembangkan Matriks IFE dan EFE
dimana pada tabel tersebut diisi dengan faktor internal/eksternal secara horizontal
dan vertikal, kemudian antara faktor tersebut dibandingkan dan ditentukan faktor
total setiap faktor. Nilai total setiap faktor tersebut kemudian dijumlahkan dan
hasilnya menjadi nilai total. Bobot tiap faktor didapatkan dari nilai total setiap
...........
45
Bobot dari setiap faktor dengan menentukan proposisi nilai setiap faktor
terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor. Besarnya rating pada setiap faktor tidak
menjamin nilai yang besar untuk faktor. Contoh tabel pembobotan dapat dilihat
pada tabel 8.
eksternal (IE) untuk megkorelasikan nilai internal dan eksternal untuk mengetahui
posisi perusahaan.
Umar, (2010 :86) menjelaskan, Matriks IE dari dua dimensi, yaitu nilai total
dari matriks IFE pada sumbu Y dan nilai total dari matriks EFE pada sumbu X.
Pada sumbu X skornya ada tiga, yaitu skor 1,0-1,99 menyatakan bahwa posisi
internal adalah lemah, skor 2,0-2,99 adalah rata-rata dan 3,0-4,0 adalah kuat yang
ditetapkan dari sebelah kanan ke sebelah kiri. Dengan cara yang sama, untuk sumbu
Y skornya ada tiga juga, yaitu skor 1,0-1,99 menyatakan bahwa posisi eksternal
adalah rendah, skor 2,0-2,99 adalah rata-rata dan 3,0-4,0adalah tinggi yang
dimensi 3x3 , pada sisi kiri dan atas tabel diberikan skala 1 sampai 4. Pada sisi kiri
untuk meletakan nilai EFE dan sisi atas untuk nilai IFE. Selanjutnya, masukan nilai
total EFE dan IFE pada pada grafik tersebut. Nilai total EFE dan IFE kemudian
diberikan garis horizontal dan vertikal. Garis tersebut akan bertemu pada suatu titik
46
pada sel-sel dalam grafik yang berjumlah 9. Korelasi tersebut akan menujukan
posisi perusahaan saat ini. Agar lebih mudah, berikut adalah contoh grafik untuk
Matriks IE.
Skor IFE
Tinggi I II III
Skor EFE
3,0-4,0
Sedang IV V VI
2,0-2,9
1,0-1,99
berbeda, yaitu :
1) SBU (Strategic Business Unit) yang berada pada sel I,II, dan IV dapat
menggambarkan kondisi grow adn build. Strategi yang cocok adalah strategi
horizontal).
47
2) SBU yang berada pada sel III,V, dan VII dapat menggambarkan kondisi hold
and maintan. Strategi yang cocok adalah penetrasi pasar dan pengembangan
produk.
3) SBU yang berada pada sel VI,VIII, dan IX dapat menggambarkan kondisi
strategi menggunakan matriks SWOT dan alternatif strategi yang dihasilkan akan
1) Matriks SWOT
sebesar-besarnya.
48
c. Strategi ST (Strength- Threats) atau strategi kekuatan- ancaman. Strategi ini
ini didasarkan pada kegiatan perusahaan yang bersifat defensif dan berusaha
2) QSPM
perlu dilakukan pengambilan keputusan untuk memilih alternatif strategi apa saja
49
sebagai alat analisis. Matriks QSP merupakan matriks yang dapat menentukan
strategi paling tepat berdasarkan alternatif strategi yang diajukan (Umar, 2010 :90).
strategi secara objektif berdasarkan faktor internal dan eksternal perusahaan yang
strategi alternatif, oleh karena itu menjadi dasar sasaran untuk memilih strategi
spesifik. Terdapat tahapan proses pemakaian QSPM yang dijelaskan oleh Umar
(2010:91) pertama, membuat tabel yang berisi daftar faktor-faktor eksternal dan
internal beserta nilai bobotnya yang diambil dari matriks IFE dan EFE. Kemudian,
50
pendapat para pejabat berwenang dalam organisasi. Batasan nilai AS adalah : 1 =
tidak menarik,2 = agak menarik, 3 = secara logis menarik dan 4 = sangat menarik.
Kemudian, kalikan bobot dengan nilai AS pada masing-masing baris yang hasilnya
relatif dari masing-masing alternatif strateginya. Pada tahap ahir, Hitung semua
TAS pada masing-masing kolom QSPM. TAS dari alternatif strategi terbesar
menunjukkan bahwa alternatif strategi itu menjadi pilihan utama dan nilai total
terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan terakhir. Contoh
51
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
yaitu Mayjen TNI (Purn) Dr. Aziz Saleh berkeinginan untuk mendirikan sebuah
Apiari Pramuka di Indonesia. Hal ini didorong oleh keinginan untuk menerapkan
kegiatan peternakan lebah secara modern di Indonesia yang saat itu masih
Indonesia, dan salah satu hasil dari acara tersebut adalah adanya pembentukan suatu
pramuka.Kemudian, badan ini dikenal dengan sebutan Pusat Apiari Pramuka atau
disingkat menjadi Apiari Pramuka atau unit usaha Apiari Pramuka.Setelah Apiari
oleh Letjen TNI (Purn) HM Sarbini. Pada tanggal 20 April 1972, Apiari Pramuka
mendapat sumbangan 25 kotak lebah (stup) beserta koloni lebah unggul Apis
dapat berkembang dan berproduksi dengan baik. Panen madu yang berlangsung
bulan Agustus 1973, sekaligus menjadi acara peresmian kantor Apiari Pramuka
oleh mantan Presiden RI, Bpk Soeharto. Pada tahun 1973, Pusat Apiari Pramuka
Di awal tahun 2004, Wawan Darmawan SE. MBA., selaku Kepala Unit
merubah bentuk unit usaha Apiari Pramuka menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Usulan tersebut bertujuan untuk memudahkan unit usaha Apiari Pramuka dalam
Februari 2005, unit usaha Pusat Perlebahan Apiari Pramuka resmi berubah wujud
menjadi PT. Madu Pramuka, yang diresmikan oleh ketua Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Prof. Dr. H. Azrul Azwar, MPH dengan No. SIUP 01966/13-1.824.51 dan
Cibubur, Jakarta Timur. Sebelah barat berbatasan dengan jalan tol Jagorawi,
selatan dan utara berbatasan dengan pintu masuk dan keluar Bumi Perkemahan
53
Pramuka Cibubur. Wilayah usaha PT. Madu Pramuka saat ini berlokasi di Cibubur,
54
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
faktor yang terdiri dari Manajemen, Pemasaran, Keuangan, Produksi, Litbang dan
sebagai berikut.
1. Manajemen
Manajemen di PT. Madu Pramuka masih dikatakan sederhana, hal ini bisa
diketahui dari evaluasi terhadap kinerja tenaga kerja yang ada si perusahaan
hanya melalui perkumpulan setiap satu bulan sekali dan dibarengi dengan acara
pengajian bersama. selain itu, setiap tenaga kerja kurang diberi pelatihan
karena setiap tenaga kerja baru hanya diberi pelatihan dalam bekerja oleh
tenaga kerja lain yang sudah lebih dahulu bekerja di PT. Mad Pramuka.
sangat erat seperti keluarga, hal ini karena dalam perusahaan selalu
mengadakan senam bersama setiap satu minggu sekali, hal ini menjadi ajang
kumpul seluruh tenaga kerja dan menjalin keakraban satu sama lainnya.
2. Pemasaran
bagian, yaitu bagian indoor, outdoor dan kemitraan. Bagian indoor melakukan
dengan volume besar kepada pengecer dan juga perusahaan makanan olahan.
Bagian pemasaran yang ketiga yaotu bagian Kemitraan, sesuai namanya bagian
Pramuka bisa membuka kedai cabang. Namun, promosi yang dilakukan oleh
PT. Madu Pramuka untuk memasarkan produknya masih sangat sederhana, hal
ini karena promosi yang dilakukan PT. Madu Pramuka hanya sebatas membuat
brosur yang ukurannya pun tidak terlalu besar dan brosur tersebut hanya
3. Keuangan
namun pada PT. Madu Pramuka memiliki tugas yang berbeda. Divisi keuangan
bertugas ntuk mencatat laporan penjualan setiap hari dan menjadi kasir gaji tiap
awal bulan. Dan untuk sistem penggajian karyawan memang masih dalam
56
rekapitulasi semua laporan keuangan kantor, kedai dan pengecer perusahaan.
Hasil laporan keuangan tersebut akan diaudit pada akhir tahun. Terpisahnya
PT. Madu Pramuka berasal dari modal milik sendiri dan belum pernah
melakukan peminjaman dana kepada bank penyedia jasa keuangan. Hal ini
pendidikan dan pelatihan beternak lebah serta terapi sengat lebah. Selain itu,
cara beternak lebah. Meski kondisi keuangan relatif baik, namun perusahaan
4. Produksi
awal yaitu persediaan bahan baku yang berupa madu murni. Madu murni
Peternakan lebah milik PT.Madu Pramuka berada di daerah Gringsing, hal ini
karena ketersediaan tanaman yang menjadi sumber pakan lebah cukup banyak
57
karena disana banyak dijumpai area perkebunan karet dan randu. Selain dari
peternakan milik sendiri, bahan baku juga didapatkan dengan cara membeli
kepada peternak yang masih binaan PT.Madu Pramuka yang saat ini jumlahnya
sudah lebih dari 150 peternak di kecamatan gringsing, Limpung dan Bawang,
berbagai ukuran yaitu dalam botol berkapasitas 3 kg, 600 ml, 350 ml, dan 100
ml serta madu curah yang dijual untuk kalangan industri. Proses pembotolan
madu dilakukan setiap hari, dengan rata-rata dalam sehari dapat menghasilkan
68 botol ukuran 3 kg, 274 botol ukuran 600 ml, 441 botol ukuran 350 ml, dan
penyegelan, seperti botol, tutup botol, stiker, dan plastik segel. Sebenarnya
perusahaan memiliki alat mixer madu otomatis, namun alat ini belum
5. Litbang
Untuk saat ini PT. Madu Pramuka belum memiliki staff dan divisi yang
58
mutu produk, PT. Madu Pramuka melakukannya dengan sederhana
berdasarkan sifat fisik ( warna, rasa dan kekentalan). Untuk pembuatan produk
Propolis, perusahaan bekerja sama dengan pihak luar yang memiliki teknologi
6. Sistem Informasi
seperti microsoft office excel, microsoft office word, dll. Perusahaan juga telah
memasang jaringan internet, memiliki email dan web. Namun, PT. Madu
usaha yang dijalani. Selain itu, perusahaan juga belum memiliki akun media
Dari uraian tersebut, dapat diketahui beberapa faktor yang menjadi kunci
Tabel 10. Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal PT. Madu Pramuka
Faktor Internal
Kekuatan Kelemahan
1. hubungan antar karyawan yang erat 1. pelaksanaan manajerial yang masih
seperti keluarga sederhana
2. Penjualan dilakukan tanpa pihak 2. kegiatan promosi masih sederhana
perantara 3. tidak ada alokasi anggaran untuk
3. bagian accounting dan keuangan kegiatan pemasaran
terpisah 4. proses produksi dan pengemasan
4. pendanaan tanpa kredit pinjaman dilakukan dengan cara sederhana
5. sumber madu berasal dari peternakan 5. belum memiliki bagian penelitian dan
perusahaan dan peternak binaan pengembangan
6. Website, email dan media sosial
kurang aktif digunakan
59
Selain analisis lingkungan internal, dilakukan juga analisis terhadap
pesaing. Setelah penulis mengamati lingkungan Eksternal PT. Madu Pramuka dan
1. Demografi
PT. Madu Pramuka memiliki lokasi yang dekat dengan pintu keluar tol
usaha, mall dan juga tempat rekreasi. Hal ini membuat lokasi PT. Madu
Pramuka banyak dikenal oleh masyarakat yang melalui jalur tersebut dan
2. Ekonomi
60
lainnya , dan akan membeli madu ketika kebutuhan pokoknya terpenuhi dan
membeli madu. Ketika hendak membeli madu, mereka hanya berfikir jenis
PT. Madu Pramuka saat ini hampir merata baik dari kalangan masyarakat
produksi perusahaan.
3. Alam
alam. Madu dihasilkan oleh lebah yang mengkonsumsi sumber makanan yang
tersedia di kebun, hutan atau alam bebas lainnya. Lebah akan menghisap nektar
bunga yang ada di pohon yang menjadi cikal bakal madu. Selain itu lebah juga
akan mengumpulkan putik sari bunga dari bunga yang menjadi cikal bakal
ketersediaan makanan bagi lebah, hal ini tentunya juga berpengaruh terhadap
61
4. Hukum
diperlukan bukti tertulis terkait jaminan produk seperti sertifikat halal dari
Indonesia (MUI). Produk milik PT. Madu Pramuka sudah memiliki sertifikat
terkait jaminan halal dari MUI, hal ini tentunya menjadi nilai lebih bagi
perusahaan.
5. Budaya
Karena bisa jadi suatu perusahaan melanggar aturan adat yang berlaku di suatu
daerah. Madu merupakan salah satu jenis makanan yang dianjurkan untuk
mayoritas menganut ajaran islam, tentunya ini menjadi sebuah peluang yang
6. Pemasok
bahan baku madu yang berasal dari peternakan milik sendiri dan juga peternak
binaan. Bahan baku madu dikirim dari gudang penyimpanan yang berada di
62
PT. Madu Pramuka sudah memesan dan melakukan pembayaran. Hal ini
7. Perantara pemasaran
Madu Pramuka merupakan mitra PT.Madu Pramuka. hal ini menjadi ancaman
karena saat ini sudah banyak perantara pemasaran yang lebih mobile melalui
8. Pelanggan
PT. Madu Pramuka saat ini berasal dari 2 jenis pasar pelanggan yaitu
pasar konsumen dan pasar bisnis. Untuk pasar penjual perantara PT. Madu
PT.Madu Pramuka belum siap karena ketersediaan bahan baku yang terbatas
9. Pesaing
dalam bisnisnya , baik dari industri madu rumahan sampai industri besar. Dari
63
segi promosi, PT. Madu Pramuka masih kalah dengan pesaingnya yang mampu
Dari uraian tersebut, dapat diketahui beberapa faktor yang menjadi kunci
Tabel 11. Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal PT. Madu Pramuka
Faktor Eksternal
Peluang Ancaman
1. lokasi dekat pintu tol dan tempat 1. pemasaran produk belum
wisata menggunakan sistem online
2. lokasi berada di kawasan bisnis 2. meningkatnya harga kebutuhan pokok
3. Adanya kenaikan Upah Minimun 3. ketergantungan terhadap musim
4. memiliki sertifikat halal dari MUI berbunga
5. madu dianjurkan dalam Al-Quran 4. berkurangnya area yang menjadi
6. sistem pembelian barang dengan sumber pakan
pemasok menggunakan sistem beli 5. belum menjalain kerjasama dengan
putus perantara pemasaran
6. pelanggan berasal dari pasar
konsumen dan pasar bisnis saja
7. pesaing mampu memasang iklan di
TV
kemudian diolah menggunakan Matriks IFE dan Matriks EFE seperti yang
1) Matriks IFE
lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, diberi bobot dan
rating pada setiap faktor. Pemberian bobot dan rating dilakukan oleh empat orang
responden dari internal PT. Madu Pramuka yaitu kepala HRD, Kepala Produksi,
Kepala Pemasaran dan Kepala Accounting. Seperti yang dijelaskan pada metode
penelitian, Bobot dari setiap faktor dikalikan dengan ratingnya, hasil kali tersebut
64
merupakan nilai faktor. Sebagai contoh, pada Tabel 12. Nomer urut 1, diketahui
faktor hubungan antarkaryawan yang erat seperti keluarga memiliki bobot sebesar
0,110936 kemudian dikali dengan ratingnya sebesar 3,25 dan hasilnya nilai faktor
seperti itu.
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui urutan faktor yang menjadi kekuatan
perusahaan berdasarkan nilai yaitu (1) hubungan antar karyawan yang erat sepeti
keluarga, (2) Pendanaan tanpa kredit pinjaman (3) Sumber madu berasal dari
peternakan perusahaan dan peternak binaan (4) Bagian accounting yang terpisah
berdasarkan nilai yaitu (1) kegiatan promosi masih sederhana (2) Pelaksanaan
pengembangan (4) tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan pemasaran (5)
Website, email dan media sosial kurang aktif digunakan dan (6) proses produksi dan
lainnya, hasil penjumlahan tersebutlah yang disebut dengan nilai IFE. Dari hasil
perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai faktor yang menjadi kekuatan PT.
Madu Pramuka sebesar 1,692206 dan nilai faktor yang menjadi kelemahan PT.
Madu Pramuka sebesar 0,733899. Sehingga nilai total IFE PT. Madu Pramuka
sebesar 2,426105. Dengan hasil ini, diketahui bahwa lingkungan internal PT. Madu
Pramuka saat ini lemah, karna memiliki nilai IFE dibawah 2,5.
65
Tabel 12. Matriks IFE PT. Madu Pramuka
No Faktor Kunci Internal Bobot Rating Nilai
Kekuatan
1 hubungan antar karyawan yang erat seperti 0,110936 3,25 0,360541
keluarga
2 Penjualan dilakukan tanpa pihak perantara 0,084952 3,75 0,318570
3 bagian accounting dan keuangan terpisah 0,088376 3,75 0,331412
4 pendanaan tanpa kredit pinjaman 0,100678 3,50 0,352372
5 sumber madu berasal dari peternakan 0,094089 3,50 0,329311
perusahaan dan peternak binaan
TOTAL KEKUATAN 1,692206
Kelemahan
6 pelaksanaan manajerial yang masih 0,094028 1,50 0,141042
sederhana
7 kegiatan promosi masih sederhana 0,084937 1,75 0,148639
8 tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan 0,079286 1,50 0,118928
pemasaran
9 proses produksi dan pengemasan dilakukan 0,097376 1,00 0,097376
dengan cara sederhana
10 belum memiliki bagian penelitian dan 0,084937 1,50 0,127405
pengembangan
11 Website, email dan media sosial kurang 0,080407 1,25 0,100508
aktif digunakan
TOTAL KELEMAHAN 0,733899
TOTAL 2,426105
2) Matriks EFE
lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan, diberi bobot dan
rating pada setiap faktor. Pemberian bobot dan rating dilakukan oleh empat orang
responden dari internal PT. Madu Pramuka yaitu kepala HRD, Kepala Produksi,
Kepala Pemasaran dan Kepala Accounting. Seperti yang dijelaskan pada metode
penelitian, Bobot dari setiap faktor dikalikan dengan ratingnya, hasil kali tersebut
merupakan nilai faktor. Sebagai contoh, pada Tabel 13. Nomer urut 1, diketahui
faktor lokasi dekat dengan pintu tol dan tempat wisata memiliki bobot sebesar
0,080929 kemudian dikali dengan ratingnya sebesar 3,75 dan hasilnya nilai faktor
66
tersebut sebesar 0,303486. Begitupun perhitungan faktor-faktor lainnya sama
seperti itu.
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui urutan faktor yang menjadi kekuatan
perusahaan berdasarkan nilai yaitu (1) lokasi berada di kawasan bisnis (2)lokasi
dekat dengan pintu tol dan tempat wisata (3) madu dianjurkan dalam al-quran
(4)memiliki sertifikat Halal dari MUI (5) adanya kenaikan upah minimum (6)
Berkurangnya area yang menjadi sumber pakan (3) pesaing mampu memasang
iklan di TV (4) meningkatnya harga kebutuhan pokok (5) pemasaran produk belum
pemasaran (7) pelanggan berasal dari pasar konsumen dan pasar bisnis saja.
lainnya, hasil penjumlahan tersebutlah yang disebut dengan nilai EFE. Dari hasil
perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai faktor yang menjadi peluang
PT. Madu Pramuka sebesar 1,491987 dan nilai faktor yang menjadi ancaman
PT. Madu Pramuka sebesar 1,774239. Sehingga nilai total EFE PT. Madu Pramuka
sebesar 3,266226. Dengan hasil ini, diketahui bahwa PT. Madu Pramuka saat ini
mampu merespon dengan baik peluang dan ancaman yang ada di perusahaan karna
67
Tabel 13. Matriks EFE PT.Madu Pramuka.
No Faktor Kunci Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
1 lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata 0,080929 3,75 0,303486
2 lokasi berada di kawasan bisnis 0,085737 3,75 0,321514
3 Adanya kenaikan Upah Minimun 0,061699 2,75 0,169671
4 memiliki sertifikat halal dari MUI 0,076122 3,50 0,266426
5 madu dianjurkan dalam Al-Quran 0,085737 3,25 0,278646
6 sistem pembelian barang dengan pemasok 0,060897 2,50 0,152244
menggunakan sistem beli putus
TOTAL PELUANG 1,491987
Ancaman
7 pemasaran produk belum menggunakan 0,068910 3,25 0,223958
sistem online
8 meningkatnya harga kebutuhan pokok 0,076923 3,25 0,250000
9 ketergantungan terhadap musim berbunga 0,085737 3,75 0,321514
10 berkurangnya area yang menjadi sumber 0,084135 3,75 0,315505
pakan
11 belum menjalain kerjasama dengan 0,078526 2,75 0,215946
perantara pemasaran
12 pelanggan berasal dari pasar konsumen dan 0,073718 2,50 0,184295
pasar bisnis saja
13 pesaing mampu memasang iklan di TV 0,080929 3,25 0,263021
TOTAL ANCAMAN 1,774239
TOTAL 3,266226
Perhitungan Matriks IFE dan Matriks EFE ini merupakan tahap input dalam
dan Eksternal
sebuah perusahaan perlu mengetahui posisi perusahaan itu sendiri agar bisa
diketahui jenis strategi apa yang bisa diterapkan. Untuk mengetahui posisi
68
(Internal-Eksternal). Matriks IE menggunakan data yang diambil dari nilai IFE dan
nilai EFE. Berdasarkan nilai IFE sebesar 2,426105 dan nilai EFE sebesar 3,266226.
Skor IFE
Tinggi I II III
2,426105
Skor EFE
3,0-4,0
3,266226
Sedang IV V VI
2,0-2,9
1,0-1,99
Pada matriks IE di Gambar 10, titik temu antara nilai IFE dan nilai EFE
berada pada posisi sel II, artinya PT. Madu Pramuka saat ini berada pada posisi
tumbuh dan membangun (Growth and Build). Strategi yang bisa digunakan oleh
PT. Madu Pramuka berdasrkan matriks IE ini adalah strategi Intensif dan strategi
Integratif.
Setelah diketahui dimana posisi PT. Madu Pramuka saat ini, selanjutnya
perlu dilakukan penyusunan alternatif strategi yang bisa diterapkan oleh PT. Madu
69
5.1.3 Alternatif Strategi PT. Madu Pramuka
Setelah diketahui nilai IFE , EFE dan juga posisi perusahaan berdasarkan
Matriks IE, selanjutnya dilakukan penyusunan alternatif strategi apa saja yang bisa
diterapkan oleh PT. Madu Pramuka. Pada matriks IE diketahui saat ini posisi
PT. Madu Pramuka yaitu tumbuh dan membangun dan strategi yang bisa diterapkan
pada matriks ini penyusunan mengacu pada faktor lingkungan internal dan
1) Matriks SWOT
internal dan faktor eksternal perusahaan, pada matriks SWOT ini didapatkan ada
enam alternatif strategi yang bisa diterapkan oleh PT. Madu Pramuka, alternatif
70
integratif. Penentuan alternatif strategi tersebut merupakan hasil analisa penulis
71
Dari matriks SWOT tersebut, terdapat enam alternatif strategi yang bisa
tersebut akan ditentukan yang mana menjadi alternatif strategi prioritas bagi
Matrix).
2) Matriks QSP
Pada matriks QSP, 6 alternatif strategi yang didapatkan dari matriks SWOT
dan eksternal seperti yang dikemukakan oleh Umar (2010:91). Nilai alternatif
total untuk setiap alternatif strategi / TAS (Total Attractive Score). Pada tahapan
ini, alternatif yang memiliki nilai TAS (Total Attractive Score) atau jumlah
keseluruhan daya tarik paling tinggi menunjukan bahwa strategi tersebut paling
Alternatif strategi yang memiliki nilai TAS terbesar yaitu Meningkatkan citra
juga media promosi dengan nilai TAS sebesar 4,67301. Alternatif strategi ini
72
penjualan di dalam tempat wisata dan pusat perbelanjaan dengan nilai TAS
sebesar 4,18977.
Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang sudah
faktor internal dan eksternal, posisi perusahaan dan alternatif strategi yang bisa
terdiri 5 kekuatan dan 6 kelemahan serta 13 faktor lingkungan eksternal yang terdiri
dari 6 peluang dan 7 ancaman. Pada matriks IFE diketahui bahwa faktor yang
menjadi kekuatan utama PT.Madu Pramuka adalah hubungan antar karyawan yang
73
erat seperti keluarga dengan skor sebesar 0,360541 sedangkan kelemahan utamanya
adalah proses produksi dan pengemasan dilakukan dengan cara sederhana dengan
skor sebesar 0,097376. Pada matriks EFE, peluang utama PT.Madu Pramuka adalah
lokasi tempat usaha yang berada di kawasan bisnis dengan skor 0,321514.
Pada matriks IFE diketahui bahwa total nilai IFE PT. Madu Pramuka
sebesar 2,426105 . Menurut teori yang dijelaskan oleh David (2008), Angka
tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan lemah secara internal karena total nilai
EFE berada dibawah 2,5. Hal ini tentunya perlu menjadi perhatian lagi bagi PT.
sehingga memiliki kondisi internal yang kuat yang tentunya berpengaruh dengan
kinerja perusahaan. Sedangkan pada matriks EFE diketahui total nilai EFE
sudah baik terhadap peluang dan ancaman yang ada hal yang perlu dilakukan oleh
perlu tetap waspada terhadap peluang dan ancaman lain yang akan datang.
Hasil ini tentu berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rara (2014),
dimana perusahaan yang menjadi objek penelitian memiliki kondisi internal yang
kuat karena memiliki nilai IFE diatas 2,5 dan respon terhadap peluang dan ancaman
yang ada cukup baik meskipun nilai EFE nya lebih rendah dari nilai EFE PT.Madu
Pramuka.
74
5.2.2 Posisi PT. Madu Pramuka Berdasarkan Faktor Lingkungan Internal
dan Eksternal
berada pada Sel II. Menurut Umar (2010 : 85 ), ketika posisi perusahaan berada
(Grow and Build). Posisi ini menggambarkan bahwa PT. Madu Pramuka berada
pada kondisi internal yang sedang dan respon terhadap faktor eksternal yang tinggi.
Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Elpawati, dimana pada
berada pada sel 5 yang artinya kondisi perusahaan yaitu Hold and Maintain.
yang berada di sel II adalah Strategi Intensif (Penetrasi pasar, Pengembangan pasar
posisi perusahaannya Hold and Maintain seperti penelitian Elpawati, strategi yang
Strategi intensif terdiri dari (1) penetrasi pasar merupakan strategi untuk
mencari pangsa pasar lebih besar untuk barang dan jasa yang sudah ada dengan
usaha pemasaran yang lebih gencar (2) pengembangan pasar merupakan strategi
dengan memperbaiki atau mengembangkan produk atau jasa yang sudah ada.
75
Strategi integrasi memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol
Strategi integrasi terdiri dari (1) integrasi ke depan merupakan strategi untuk
meningkatkan kontrol atas para pesaing, dan (3) integrasi ke belakang merupakan
berdasrkan input skor IFE dan EFE. Strategi intensif dan strategi integratif yang
dijelaskan disini merupakan acuan yang akan dijabarkan pada tahap penyusunan
alternatif strategi menggunakan matriks SWOT yang akan dibahas pada bagian
selanjutnya.
hasilnya PT. Madu Pramuka memiliki 6 alternatif strategi yang bisa diterapkan pada
perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Jumlah ini lebih sedikit dari jumlah
alternatif strategi pada penilitian yang dilakukan Reny (2012), yaitu terdapat 9
alternatif strategi dan lebih banyak dari jumlah alternatif strategi pada penelitian
Alternatif strategi yang dihasilkan pada penelitian ini mengacu pada strategi
intensif dan strategi integratif serta disusun berdasarkan teori yang dijelaskan oleh
Rangkuti (2001 : 31) dimana matriks SWOT ini akan menghasilkan empat set
76
WO (Weakness- Opportunities), strategi ST (Strength- Threats) dan Strategi WT
1. Strategi SO
PT. Madu Pramuka untuk memanfaatkan peluangf eksternal yang ada. Strategi SO
perolehan matriks IE pada sel II yaitu strategi penetrasi pasar. Strategi ini dilakukan
2. Strategi WO
dengan memanfaatkan media sosial dan website. Strategi ini merupakan strategi
intensif berdasarkan matriks IE pada sel II yaitu pengembangan pasar. Strategi ini
memperkenalkan produk perusahaan ke area geografis yang baru. Di era digital saat
ini, memang perlu dilakukan gebrakan dalam media promosi dengan pemanfaatan
Selain itu, pada strategi WO juga bisa diterapkan dengan Meningkatkan citra
77
juga media promosi. Dimana strategi ini juga termasuk kedalam strategi intensif
mengembangkan produk baru. Selain itu juga bisa memperbaiki konten pada
kemasannya yang berisi informasi dan juga keunggulan produk. Selain pada
kemasan produk, informasi produk juga bisa dipromosikan melalui media sosial.
3. Strategi ST
depan, penetrasi pasar dan pengembangan pasar. Strategi integrasi ke depan yaitu
Pada strategi ini perusahaan bisa bekerjasama dengan perusahaan startup dan
memasarkan produknya.
yang lebih ekonomis. strategi ini merupakan strategi intensif yaitu pengembangan
produk. Dengan bahan baku yang berasal dari peternakan sendiri dan peternak
baru yang lebih murah sehingga mengurangi harga produksi dan bisa dipasarkan
78
dengan harga yang bersahabat dengan masyarakat berpenghasilan menegah
kebawah.
4. Strategi WT
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Dalam hal ini, strategi yang bisa
agar mampu menghadapi persaingan usaha di era digital. Strategi ini bisa
diterapkan agar manajemen perusahaan siap dengan segala kemungkinan yang akan
rumit karena bisa memakan banyak waktu. Namun, memperbaiki suatu manajemen
Dari keenam alternatif strategi ini sbenarnya sudah bisa langsung diterapkan
oleh PT. Madu Pramuka tanpa melakukan tahap pemilihan alternatif strategi
menggunakan QSPM. Hal ini seperti yang dilakukan pada penelitian Reny (2012),
(Umar, 2010 :90). Penggunaan QSPM akan meringkas dan mengevaluasi berbagai
79
PT. Madu Pramuka untuk mengetahui alternatif strategi mana yang menjadi
PT. Madu Pramuka, yang memiliki nilai TAS (Total Attractive Score) atau jumlah
keseluruhan daya tarik paling tinggi yaitu Meningkatkan citra produk dengan
promosi dengan nilai TAS sebesar 4,67301. Alternatif strategi ini merupakan
sederhana dan juga adanya peluang yang dimiliki yaitu memiliki sertifikat halal dari
MUI. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembaruan pada kemasan produk agar bisa
memiliki nilai lebih yang menarik minat konsumen. Dengan begitu, meskipun
kegiatan promosi masih sederhana, produk yang dipasarkan akan memiliki daya
tarik tersendiri.
penjualan di dalam tempat wisata dan pusat perbelanjaan dengan nilai TAS
sebesar 4,18977. Dengan ini, alternatif strategi yang menarik dan menjadi priortitas
informasi keunggulan produk pada kemasan dan juga media promosi. Selama ini,
juga kontak tempat penjualan, dan design nya sudah lama belum diperbaharui.
80
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Faktor kunci Internal dan 14 Faktor kunci Eksternal. Pada faktor kunci
yang dilakukan dengan cara sederhana. Pada faktor kunci eksternal, yang
menjadi peluang utama PT.Madu Pramuka yaitu lokasi tempat usaha yang
2,426105 dan Nilai EFE sebesar 3,266226 posisi PT.Madu Pramuka saat ini
berada pada sel II yang artinya posisi perusahaan adalah Grow and Build
menjadi alternatif strategi dengan nilai ∑TAS terendah yaitu sebesar 4,18977.
6.2 Saran
terdapat beberapa saran yang diharapkan berguna bagi perusahaan, yaitu sebagai
berikut.
dari MUI yang memiliki masa berlaku selama 2 tahun, dan melakukan
perpanjangan sebelum masa berlakuknya habis. Hal ini demi menjaga nilai
2. PT. Madu Pramuka perlu melakukan pembuatan design baru untuk semua
kemasan produk, agar lebih modern dan memiliki daya tarik bagi
82
konsumen. Design yang dimaskud seperti konten pada label kemasan yang
berisi informasi produk seperti kandungan gizi, manfaat dan juga saran
karena selain menjadi media promosi, website juga bisa menjadi media
yang membuat produk turunan dari madu seperti sabun madu dan juga
produk herbal lainnya. Selain itu produk turunan madu juga bisa
Mekarsari dan TMII agar bisa membuka stand dan event di tempat
tersebut.
83
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, 2017. Statistik Produksi Kehutanan 2016. Jakarta : Badan
Pusat Statistik
David. Fred R. 2009. Manajemen Strategis Konsep, Edisi 12. Jakarta : Salemba
Empat
Elpawati, dkk. 2013. Strategi Pengembangan Bisnis Pupuk Rumah Kompos UIN
Jakarta. Jurnal Agribisnis. 7(2) : 105-128
Kinnear T. C., Taylor J. R. 1992. Riset Pemasaran :Pendekatan Terpadu (Jilid I),
Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga
Pusat Perlebahan Apiari Pramuka. 2003. Lebah Madu. Cara Beternak dan
Pemanfaatan. Jakarta : Penebar Swadaya
Putri, Rara Tama. 2014. Strategi pengembangan Bisnis Rumah Tempe Indonesia
di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Skripsi.Bogor : Fakultas Ekonomi
dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Rahim,Abd. dan Diah Retno Dwi Hastuti. 2005. Sistem Manajemen Agribisnis.
Makassar : Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar
Rangkuti,F. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Saragih, B. 2001. Membangun Sistem Agribisnis. Bogor: PT. Loji Grafika Griya
Sarana.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta:
LP3ES
85
Supranto, J.2003. Metode Riset Aplikasinya dalam Pemasaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
86
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar pertanyaan wawancara
Kuisioner Penelitian
Analisis Perumusan Alternatif Strategi pada PT Madu Pramuka Cibubur
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden :
Pekerjaan/jabatan :
Alamat :
87
Keuangan
a. apakah prosedur pencatatan keuangan sudah efektif?
b. bagaimana target keuntungan selama 5 tahun terakhir?
c. berapa persentase peningkatan penjualan?
d. Tiap berapa waktu dilakukan audit keuangan?
Produksi
a. Bagaimana sistem produksi dari perusahaan Apriari Pramuka?
b. Bagaimana proses penyediaan bahan baku dan ketersediaannya?
c. Bagaimana proses pengolahan yang dilakukan untuk menghasilkan produk
madu?
d. apakah fasilitas dalam produksi memadai?
e. Apakah ada produk yang gagal? Dan bagaimana cara mengatasinya?
Pemasaran
a. Kemana saja produk madu Apriari Pramuka dipasarkan?
b. Dimana saja outlet yang dimiliki perusahaan Apriari Pramuka?
c. Bagaimana cara memasarkan produk ?
d. Bagaimana promosi dilakukan oleh perusahaan Apriari Pramuka?
e. Adakah kendala yang dihadapi pada waktu memasarkan produk?
Penelitian dan pengembangan
a. Apakah yang dilakukan perusahaan Apriari Pramuka dalam pengembangan
perusahaan Apriari Pramuka?
b. Apakah perusahaan memiliki divisi untuk melakukan penelitian dan
pengembangan?
c. Apakah perusahaan pernah melakukan penelitian dalamm upaya melakukan
pengembangan?
d. Apakah perusahaan pernah melakukan penelitian yang melibatkan perusahaan
luar untuk melakukan penelitiian?
88
d. Apakah perusahaan bergabung dengan organisasi khusus? Ya/Tidak
e. Apakah ada faktor lingkungan yang mempengaruhi kegiatan perusahaan?
Ya/tidak
Aspek politik dan hukum
a. Apakah ada Peran pemerintahyang berpengaruh pada perusahaan? Ada/Tidak
ada
b. Apakah ada bantuan dari pemerintah setempat? Ada/Tidak ada
c. Apakah terjadi banyak perubahan dalam segi hukum yang mempengaruhi usaha
? Ya/Tidak
d. Apa saja perubahan tersebut dan bagaimana perubahan tersebut mempengaruhi
jalannya bisnis ?
Aspek teknologi
a. Apa peranan teknologi untuk perusahaan?
b. Apa saja hal yang sudah dilakukan perusahaan dalam menghadapi
perkembangan terknologi?
c. Apa teknologi yang digunakan oleh perusahaan?
d. Apakah anda mengetahui adanya teknologi baru dalam perusahaan yang
mungkin belum dapat diterapkan dalam kegiatan usaha ?
e. Apa pandangan perusahaan terhadap pentingnya teknologi ?
e. Apakah ada perhitungan terhadap waktu ekonomis pada teknologi peralatan
yang digunakan?
f. Bagaimana kemampuan perusahaan dalam pemenuhan akan teknlogi tersebut?
Persaingan dengan perusahaan sejenis
a. Apakah perusahaan memiliki produk yang tidak dimiliki perusahaan lain?
Ya/Tidak
b. Apakah ada pesaing dengan produk sejenis? Ada/Tidak Ada
c. Jika ada, apa keunggulan produk perusahaan dibanding pesaing?
d. Apa saja usaha untuk mengatasi masalah dan mengantisipasi kompetitor ?
e. Apakah perusahaan melakukan survei kepada konsumen mengenai kompetitor ?
Daya tawar pemasok
a. Berapa pemasok yang dimiliki perusahaan?
b. Dimana lokasi operasional pemasok tersebut?
89
c. Apa saja kendala yang pernah dialami perusahaan dengan pemasok?
d. Bagaimana mekanisme pengadaan bahan baku dari pemasok?
e.Apakah kekuatan tawar menawar pemasok dalam menaikkan atau menurunkan
harga produk atau kualitas produk mempengaruhi usaha ?
Daya tawar konsumen
a. Dari mana saja konsumen yang telah mengkonsumsi produk perusahaan?
b. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk perusahaan?
c. Bagaimana loyalitas konsumen terhadap produk perusahaan?
d. Apa saja yang mempengaruhi ketertarikan pembeli terhadap produk perusahaan
?
Ancaman Masuknya pendatang baru
a. Bagaimana tanggapan perusahaan akan masuknya pendatang baru yang
berpandangan bahwa usaha ini memiliki profit yang tinggi bila dijalankan dengan
penuh komitmen ?
b. Apa tanggapan perusahaan mengenai masuknya pendatang baru?
Produk Substitusi
a. Apakah ada perusahaan yang memproduksi substitusi?
b. Jika ada, apa pengaruh produk susbtitusi tersebut terhadap produk perusahaan?
c. Apakah produk substitusi berpeluang mengancam produk utama ?
d. Produk substitusi apa yang menjadi pesaing usaha?
90
Lampiran 2. Daftar faktor-faktor internal dan eksternal PT. Madu Pramuka
pengembangan usaha PT. Madu Pramuka . Faktor ini diperoleh dari hasil
No Faktor-faktor Eksternal
1 lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata
2 lokasi berada di kawasan bisnis
3 Adanya kenaikan Upah Minimun
4 memiliki sertifikat halal dari MUI
5 madu dianjurkan dalam Al-Quran
6 sistem pembelian barang dengan pemasok menggunakan sistem beli putus
7 pemasaran produk belum menggunakan sistem online
8 meningkatnya harga kebutuhan pokok
9 ketergantungan terhadap musim berbunga
10 berkurangnya area yang menjadi sumber pakan
11 belum menjalain kerjasama dengan perantara pemasaran
12 pelanggan berasal dari pasar konsumen dan pasar bisnis saja
13 pesaing mampu memasang iklan di TV
91
Lampiran 3. Kuisioner pemberian Bobot terhadap faktor internal dan eksternal
Kuisioner Penelitian
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
PT. MADU PRAMUKA CIBUBUR
Oleh :
Sahrul Maulidian Alfa Rizal
11140920000063
Tujuan :
Mendapat penilaian para responden mengenai faktor-faktor Internal
maupun Eksternal PT. Madu Pramuka , yaitu dengan pemberian bobot terhadap
seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk keberhasilan
strategi bersaing usaha Madu.
Petunjuk Umum :
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh narasumber.
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing narasumber.
3. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh narasumber (tidak
menunda) untuk menghindari jawaban yang tidak konsisten.
Petunjuk Teknis :
Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor strategis internal dan
eksternal yang tersedia untuk kuesioner ini adalah dengan memberikan nilai 1, 2
atau 3 yang paling sesuai menurut narasumber dengan cara sebagai berikut.
1 : jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
92
2 : jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal
3 : jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
93
b. Penentuan/Pemberian Bobot Faktor Eksternal
No Faktor-faktor Eksternal
1 lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata
2 lokasi berada di kawasan bisnis
3 Adanya kenaikan Upah Minimun
4 memiliki sertifikat halal dari MUI
5 madu dianjurkan dalam Al-Quran
6 sistem pembelian barang dengan pemasok menggunakan sistem beli
putus
7 pemasaran produk belum menggunakan sistem online
8 meningkatnya harga kebutuhan pokok
9 ketergantungan terhadap musim berbunga
10 berkurangnya area yang menjadi sumber pakan
11 belum menjalain kerjasama dengan perantara pemasaran
12 pelanggan berasal dari pasar konsumen dan pasar bisnis saja
13 pesaing mampu memasang iklan di TV
94
Lampiran 4. Hasil pemberian bobot faktor internal dan eksternal
Nama : Abdul Rofiq, SE, MM
Jabatan : Kepala HRD
Strategi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah Bobot
Internal
1 3 1 3 1 2 3 3 2 3 3 24 0,109091
2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 17 0,077273
3 3 2 2 1 2 3 3 2 3 3 24 0,109091
4 1 2 2 1 3 3 3 2 3 3 23 0,104545
5 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 27 0,122727
6 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 20 0,090909
7 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 17 0,077273
8 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 16 0,072727
9 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 21 0,095455
10 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 15 0,068182
11 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 16 0,072727
Total 16 23 16 17 13 20 23 24 19 25 24 220 1,000000
95
Strategi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Total Bobot
Eksternal
1 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 1 28 0,089744
2 3 1 1 1 3 3 3 1 1 3 1 1 22 0,070513
3 1 3 1 1 3 1 3 1 1 1 3 1 20 0,064103
4 3 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 20 0,064103
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 0,115385
6 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 14 0,044872
7 1 1 3 3 1 1 1 2 1 2 1 1 18 0,057692
8 1 1 1 3 1 3 3 2 2 2 3 1 23 0,073718
9 1 3 3 3 1 3 2 2 2 2 2 1 25 0,080128
10 1 3 3 3 1 3 3 2 2 2 1 1 25 0,080128
11 1 1 3 3 1 3 2 2 2 2 2 1 23 0,073718
12 1 3 1 3 1 3 3 1 2 3 2 1 24 0,076923
13 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 34 0,108974
TOTAL 20 26 28 28 12 34 30 25 23 23 25 24 14 312 1,000000
96
Nama : Daryanto, SE
Jabatan : Manajer Accounting
Strategi Internal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah Bobot
1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 28 0,125561
2 1 2 2 3 2 2 1 1 2 2 18 0,080717
3 1 2 1 1 1 2 3 1 3 2 17 0,076233
4 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0,134529
5 1 1 3 1 1 2 2 2 1 1 15 0,067265
6 2 2 3 1 3 1 1 2 2 2 19 0,085202
7 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 19 0,085202
8 2 3 1 1 2 3 2 1 1 1 17 0,076233
9 1 3 3 1 2 2 2 3 3 3 23 0,103139
10 1 2 1 1 3 2 2 3 1 3 19 0,085202
11 1 2 2 1 3 2 2 3 1 1 18 0,080717
Total 12 22 23 16 25 21 21 23 17 21 22 223 1,000000
97
Strategi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Total Bobot
Eksternal
1 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 30 0,096154
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35 0,112179
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0,038462
4 2 1 3 2 2 1 1 1 1 2 2 3 21 0,067308
5 2 1 3 2 1 3 1 1 1 2 2 2 21 0,067308
6 2 1 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 24 0,076923
7 1 1 3 3 1 3 1 1 2 2 2 2 22 0,070513
8 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 27 0,086538
9 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 27 0,086538
10 1 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 25 0,080128
11 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23 0,073718
12 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23 0,073718
13 1 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 22 0,070513
TOTAL 18 13 36 27 27 24 26 21 21 23 25 25 26 312 1,000000
98
Nama : Acim
Jabatan : Manajer Pemasaran
Strategi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah Bobot
Internal
1 3 3 3 1 1 3 3 3 3 1 24 0,109091
2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 3 17 0,077273
3 1 3 1 1 2 2 2 2 2 3 19 0,086364
4 1 2 3 3 1 2 2 1 1 2 18 0,081818
5 3 3 3 1 1 2 2 2 1 3 21 0,095455
6 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 23 0,104545
7 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 18 0,081818
8 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0,090909
9 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 20 0,090909
10 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 22 0,100000
11 3 1 1 2 1 2 2 2 2 2 18 0,081818
Total 16 23 21 22 19 17 22 20 20 18 22 220 1,000000
99
Strategi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Total Bobot
Eksternal
1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 17 0,054487
2 3 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 20 0,064103
3 3 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 20 0,064103
4 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 27 0,086538
5 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 27 0,086538
6 3 3 2 1 2 3 2 1 1 2 2 3 25 0,080128
7 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 22 0,070513
8 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 3 24 0,076923
9 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 2 3 30 0,096154
10 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 32 0,102564
11 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 26 0,083333
12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 25 0,080128
13 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 17 0,054487
TOTAL 31 28 28 21 21 23 26 24 18 16 22 23 31 312 1,000000
100
Nama : Widodo
Jabatan : Manajer Gudang
Strategi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah Bobot
Internal
1 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 22 0,1
2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 3 23 0,104545
3 1 1 1 2 2 2 3 3 2 1 18 0,081818
4 1 1 3 2 3 2 1 1 2 2 18 0,081818
5 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 20 0,090909
6 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 21 0,095455
7 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 21 0,095455
8 1 1 1 3 2 2 2 1 2 2 17 0,077273
9 2 2 1 3 3 2 2 3 2 2 22 0,100000
10 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 19 0,086364
11 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 19 0,086364
Total 18 17 22 22 20 19 19 23 18 21 21 220 1,000000
101
Strategi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Total Bobot
Eksternal
1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1 26 0,083333
2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 30 0,096154
3 2 2 1 2 3 2 2 3 3 1 2 2 25 0,080128
4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 27 0,086538
5 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 23 0,073718
6 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 13 0,041667
7 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 24 0,076923
8 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 1 22 0,070513
9 2 1 1 2 2 3 2 2 2 3 3 2 25 0,080128
10 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 23 0,073718
11 2 2 3 2 1 3 2 3 1 2 3 2 26 0,083333
12 1 1 2 2 2 3 1 2 1 2 1 2 20 0,064103
13 3 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 28 0,089744
TOTAL 22 18 23 21 25 35 24 26 23 25 22 28 20 312 1,000000
102
Lampiran 5. Hasil Rataan bobot faktor Internal dan eksternal
Faktor Strategi Internal Bobot Rata-rata
1 2 3 4
Kekuatan
0,109091 0,125561 0,109091 0,100000 0,110936
hubungan antar karyawan yang erat seperti keluarga
0,077273 0,080717 0,077273 0,104545 0,084952
Penjualan dilakukan tanpa pihak perantara
0,109091 0,076233 0,086364 0,081818 0,088376
bagian accounting dan keuangan terpisah
0,104545 0,134529 0,081818 0,081818 0,100678
pendanaan tanpa kredit pinjaman
0,122727 0,067265 0,095455 0,090909 0,094089
sumber madu berasal dari peternakan perusahaan dan peternak binaan
Kelemahan
0,090909 0,085202 0,104545 0,095455 0,094028
pelaksanaan manajerial yang masih sederhana
0,077273 0,085202 0,081818 0,095455 0,084937
kegiatan promosi masih sederhana
0,072727 0,076233 0,090909 0,077273 0,079286
tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan pemasaran
0,095455 0,103139 0,090909 0,100000 0,097376
proses produksi dan pengemasan dilakukan dengan cara sederhana
0,068182 0,085202 0,100000 0,086364 0,084937
belum memiliki bagian penelitian dan pengembangan
0,072727 0,080717 0,081818 0,086364 0,080407
Website, email dan media sosial kurang aktif digunakan
103
Bobot Rata-rata
Faktor Strategi Eksternal
1 2 3 4
Peluang
0,089744 0,096154 0,054487 0,083333 0,080929
lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata
0,070513 0,112179 0,064103 0,096154 0,085737
lokasi berada di kawasan bisnis
0,064103 0,038462 0,064103 0,080128 0,061699
Adanya kenaikan Upah Minimun
0,064103 0,067308 0,086538 0,086538 0,076122
memiliki sertifikat halal dari MUI
0,115385 0,067308 0,086538 0,073718 0,085737
madu dianjurkan dalam Al-Quran
0,044872 0,076923 0,080128 0,041667 0,060897
sistem pembelian barang dengan pemasok menggunakan sistem beli putus
Ancaman
0,057692 0,070513 0,070513 0,076923 0,068910
pemasaran produk belum menggunakan sistem online
0,073718 0,086538 0,076923 0,070513 0,076923
meningkatnya harga kebutuhan pokok
0,080128 0,086538 0,096154 0,080128 0,085737
ketergantungan terhadap musim berbunga
0,080128 0,080128 0,102564 0,073718 0,084135
berkurangnya area yang menjadi sumber pakan
0,073718 0,073718 0,083333 0,083333 0,078526
belum menjalain kerjasama dengan perantara pemasaran
0,076923 0,073718 0,080128 0,064103 0,073718
pelanggan berasal dari pasar konsumen dan pasar bisnis saja
0,108974 0,070513 0,054487 0,089744 0,080929
pesaing mampu memasang iklan di TV
104
Lampiran 6. Kuisioner pemberian Rating terhadap Faktor Internal dan Eksternal
Kuisioner Penelitian
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
PT. MADU PRAMUKA CIBUBUR
Oleh :
Sahrul Maulidian Alfa Rizal
11140920000063
Tujuan :
Untuk mengukur pengaruh masing-masing variable dan faktor internal dan
eksternal terhadap kondisi perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya,
digunakan skala 1, 2, 3 dan 4 yang menandakan seberapa efektif strategi saat ini.
Pertanyaan :
Apakah faktor-faktor dibawah ini termasuk ke dalam kekuatan atau kelemahan
yang mempengaruhi perusahaan ?
105
No Faktor Strategi Internal Rating
1 2 3 4
Kekuatan
1 hubungan antar karyawan yang erat
seperti keluarga
2 Penjualan dilakukan tanpa pihak
perantara
3 bagian accounting dan keuangan
terpisah
4 pendanaan tanpa kredit pinjaman
5 sumber madu berasal dari peternakan
perusahaan dan peternak binaan
Kelemahan
6 pelaksanaan manajerial yang masih
sederhana
7 kegiatan promosi masih sederhana
8 tidak ada alokasi anggaran untuk
kegiatan pemasaran
9 proses produksi dan pengemasan
dilakukan dengan cara sederhana
10 belum memiliki bagian penelitian dan
pengembangan
11 Website, email dan media sosial
kurang aktif digunakan
Pertanyaan :
Apakah faktor-faktor dibawah ini termasuk ke dalam peluang atau
ancaman
yang mempengaruhi perusahaan.
106
No Faktor Rating
1 2 3 4
Peluang
1 lokasi dekat pintu tol dan tempat
wisata
2 lokasi berada di kawasan bisnis
3 Adanya kenaikan Upah Minimun
4 memiliki sertifikat halal dari MUI
5 madu dianjurkan dalam Al-Quran
6 sistem pembelian barang dengan
pemasok menggunakan sistem beli
putus
Ancaman
7 pemasaran produk belum
menggunakan sistem online
8 meningkatnya harga kebutuhan
pokok
9 ketergantungan terhadap musim
berbunga
10 berkurangnya area yang menjadi
sumber pakan
11 belum menjalain kerjasama dengan
perantara pemasaran
12 pelanggan berasal dari pasar
konsumen dan pasar bisnis saja
13 pesaing mampu memasang iklan di
TV
107
Lampiran 7. Hasil pemberian rating faktor internal dan eksternal
Rata-
Faktor Strategi Internal & Eksternal Rating
rata
1 2 3 4
Kekuatan
hubungan antar karyawan yang erat seperti keluarga 3 4 3 3 3,25
Penjualan dilakukan tanpa pihak perantara 4 4 4 3 3,75
bagian accounting dan keuangan terpisah 4 4 4 3 3,75
pendanaan tanpa kredit pinjaman 4 3 4 3 3,50
sumber madu berasal dari peternakan perusahaan dan peternak
binaan 3 4 3 4 3,50
Kelemahan
pelaksanaan manajerial yang masih sederhana 1 2 2 1 1,50
kegiatan promosi masih sederhana 2 1 2 2 1,75
tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan pemasaran 1 1 2 2 1,50
proses produksi dan pengemasan dilakukan dengan cara
sederhana 1 1 1 1 1,00
belum memiliki bagian penelitian dan pengembangan 1 1 2 2 1,50
Website, email dan media sosial kurang aktif digunakan 1 1 1 2 1,25
Peluang
lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata 4 4 3 4 3,75
lokasi berada di kawasan bisnis 3 4 4 4 3,75
Adanya kenaikan Upah Minimun 3 2 4 2 2,75
memiliki sertifikat halal dari MUI 4 4 4 2 3,50
madu dianjurkan dalam Al-Quran 4 4 3 2 3,25
sistem pembelian barang dengan pemasok menggunakan sistem
beli putus 3 3 3 1 2,50
Ancaman
pemasaran produk belum menggunakan sistem online 4 4 2 3 3,25
meningkatnya harga kebutuhan pokok 4 4 3 2 3,25
ketergantungan terhadap musim berbunga 4 3 4 4 3,75
berkurangnya area yang menjadi sumber pakan 4 3 4 4 3,75
belum menjalain kerjasama dengan perantara pemasaran 3 3 3 2 2,75
pelanggan berasal dari pasar konsumen dan pasar bisnis saja 3 3 3 1 2,50
pesaing mampu memasang iklan di TV 4 3 4 2 3,25
108
Lampiran 8. Hasil pemberian skor terhadap Faktor Internal dan Eksternal
Kekuatan
hubungan antar karyawan yang erat seperti keluarga 0,110936 3,25 0,360541
Penjualan dilakukan tanpa pihak perantara 0,084952 3,75 0,318570
bagian accounting dan keuangan terpisah 0,088376 3,75 0,331412
pendanaan tanpa kredit pinjaman 0,100678 3,50 0,352372
sumber madu berasal dari peternakan perusahaan dan peternak binaan 0,094089 3,50 0,329311
TOTAL KEKUATAN 1,692206
Kelemahan
pelaksanaan manajerial yang masih sederhana 0,094028 1,50 0,141042
kegiatan promosi masih sederhana 0,084937 1,75 0,148639
tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan pemasaran 0,079286 1,50 0,118928
proses produksi dan pengemasan dilakukan dengan cara sederhana 0,097376 1,00 0,097376
belum memiliki bagian penelitian dan pengembangan 0,084937 1,50 0,127405
Website, email dan media sosial kurang aktif digunakan 0,080407 1,25 0,100508
TOTAL KELEMAHAN 0,733899
TOTAL INTERNAL 2,426105
Peluang
lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata 0,080929 3,75 0,303486
lokasi berada di kawasan bisnis 0,085737 3,75 0,321514
Adanya kenaikan Upah Minimun 0,061699 2,75 0,169671
memiliki sertifikat halal dari MUI 0,076122 3,50 0,266426
madu dianjurkan dalam Al-Quran 0,085737 3,25 0,278646
sistem pembelian barang dengan pemasok menggunakan sistem beli
putus 0,060897 2,50 0,152244
TOTAL PELUANG 1,491987
Ancaman
pemasaran produk belum menggunakan sistem online 0,06891026 3,25 0,223958
meningkatnya harga kebutuhan pokok 0,076923 3,25 0,250000
ketergantungan terhadap musim berbunga 0,085737 3,75 0,321514
berkurangnya area yang menjadi sumber pakan 0,084135 3,75 0,315505
belum menjalain kerjasama dengan perantara pemasaran 0,078526 2,75 0,215946
pelanggan berasal dari pasar konsumen dan pasar bisnis saja 0,073718 2,5 0,184295
pesaing mampu memasang iklan di TV 0,080929 3,25 0,263021
TOTAL Ancaman 1,774239
TOTAL EKSTERNAL 3,266226
109
Lampiran 9. Kuisioner QSPM
Kuisioner Penelitian
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
PT. MADU PRAMUKA CIBUBUR
Oleh :
Sahrul Maulidian Alfa Rizal
11140920000063
110
3. Alternatif strategi pilihan yang akan diberikan penilaian :
1) Mengembangkan pemasaran produk dengan bekerjasama membuka
konter penjualan di dalam tempat wisata dan pusat perbelanjaan
2) Meningkatkan kegiatan promosi dengan memanfaatkan media sosial
dan website.
3) Meningkatkan citra produk dengan memberikan informasi keunggulan
produk pada kemasan dan juga media promosi
4) Meningkatkan pemasaran dengan menjalin kerjasama dengan penyedia
marketplace berbasis sistem online
5) Mengembangkan produk dengan menciptakan produk baru dengan
harga yang lebih ekonomis
6) Memperbaiki manajemen perusahaan agar mampu menghadapi
persaingan usaha di era digital
111
Faktor –Faktor Utama Bobot Alternatif Strategi
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6
Kekuatan AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
hubungan antar karyawan yang erat seperti
keluarga 0,110936
Penjualan dilakukan tanpa pihak perantara 0,084952
bagian accounting dan keuangan terpisah 0,088376
pendanaan tanpa kredit pinjaman 0,100678
sumber madu berasal dari peternakan
perusahaan dan peternak binaan 0,094089
Kelemahan
pelaksanaan manajerial yang masih
sederhana 0,094028
kegiatan promosi masih sederhana 0,084937
tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan
pemasaran 0,079286
proses produksi dan pengemasan dilakukan
dengan cara sederhana 0,097376
belum memiliki bagian penelitian dan
pengembangan 0,084937
Website, email dan media sosial kurang aktif
digunakan 0,080407
112
Peluang
lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata 0,080929
lokasi berada di kawasan bisnis 0,085737
Adanya kenaikan Upah Minimun 0,061699
memiliki sertifikat halal dari MUI 0,076122
madu dianjurkan dalam Al-Quran 0,085737
sistem pembelian barang dengan pemasok
menggunakan sistem beli putus 0,060897
Ancaman
pemasaran produk belum menggunakan
sistem online 0,068910
meningkatnya harga kebutuhan pokok 0,076923
ketergantungan terhadap musim berbunga 0,085737
berkurangnya area yang menjadi sumber
pakan 0,084135
belum menjalain kerjasama dengan
perantara pemasaran 0,078526
pelanggan berasal dari pasar konsumen dan
pasar bisnis saja 0,073718
pesaing mampu memasang iklan di TV 0,080929
113
Lampiran 10. Hasil penentuan strategi dengan QSPM
Strategi 1 : Mengembangkan pemasaran produk dengan bekerjasama membuka
konter penjualan di dalam tempat wisata dan pusat perbelanjaan
Strategi 1
R R R R Rata-
Faktor Bobot 1 2 3 4 rata
Kekuatan
0,11093
hubungan antar karyawan yang erat seperti keluarga 6 2 1 2 1 1,50
0,08495
Penjualan dilakukan tanpa pihak perantara 2 2 3 3 3 2,75
0,08837
bagian accounting dan keuangan terpisah 6 2 1 3 2 2,00
0,10067
pendanaan tanpa kredit pinjaman 8 2 2 2 3 2,25
0,09408
sumber madu berasal dari peternakan perusahaan dan peternak binaan 9 2 3 1 2 2,00
Kelemahan
0,09402
pelaksanaan manajerial yang masih sederhana 8 2 3 2 3 2,50
0,08493
kegiatan promosi masih sederhana 7 2 4 3 2 2,75
0,07928
tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan pemasaran 6 2 1 4 1 2,00
0,09737
proses produksi dan pengemasan dilakukan dengan cara sederhana 6 2 2 2 1 1,75
0,08493
belum memiliki bagian penelitian dan pengembangan 7 2 2 1 2 1,75
0,08040
Website, email dan media sosial kurang aktif digunakan 7 2 3 3 1 2,25
Peluang
0,08092
lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata 9 2 2 4 2 2,50
0,08573
lokasi berada di kawasan bisnis 7 2 4 4 3 3,25
0,06169
Adanya kenaikan Upah Minimun 9 2 1 1 2 1,50
0,07612
memiliki sertifikat halal dari MUI 2 2 2 2 3 2,25
0,08573
madu dianjurkan dalam Al-Quran 7 2 3 1 2 2,00
sistem pembelian barang dengan pemasok menggunakan sistem beli 0,06089
putus 7 2 2 1 1 1,50
Ancaman
0,06891
pemasaran produk belum menggunakan sistem online 0 2 3 3 2 2,50
0,07692
meningkatnya harga kebutuhan pokok 3 2 1 1 2 1,50
0,08573
ketergantungan terhadap musim berbunga 7 2 1 1 1 1,25
0,08413
berkurangnya area yang menjadi sumber pakan 5 2 1 2 1 1,50
0,07852
belum menjalain kerjasama dengan perantara pemasaran 6 2 2 2 1 1,75
0,07371
pelanggan berasal dari pasar konsumen dan pasar bisnis saja 8 2 3 3 3 2,75
0,08092
pesaing mampu memasang iklan di TV 9 2 2 4 2 2,50
114
Strategi 2 : Meningkatkan kegiatan promosi dengan memanfaatkan media sosial
dan website.
strategi 2
Faktor Bobot Rata-
R R R R
rata
1 2 3 4
Kekuatan
0,11093
hubungan antar karyawan yang erat seperti keluarga 6 2 1 1 2 1,50
0,08495
Penjualan dilakukan tanpa pihak perantara 2 3 2 3 3 2,75
0,08837
bagian accounting dan keuangan terpisah 6 2 1 3 2 2,00
0,10067
pendanaan tanpa kredit pinjaman 8 2 2 2 1 1,75
0,09408
sumber madu berasal dari peternakan perusahaan dan peternak binaan 9 2 3 3 2 2,50
Kelemahan
0,09402
pelaksanaan manajerial yang masih sederhana 8 2 3 2 3 2,50
0,08493
kegiatan promosi masih sederhana 7 3 4 4 4 3,75
0,07928
tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan pemasaran 6 2 3 3 2 2,50
0,09737
proses produksi dan pengemasan dilakukan dengan cara sederhana 6 2 2 3 3 2,50
0,08493
belum memiliki bagian penelitian dan pengembangan 7 2 2 2 3 2,25
0,08040
Website, email dan media sosial kurang aktif digunakan 7 3 3 4 2 3,00
Peluang
0,08092
lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata 9 2 2 3 3 2,50
0,08573
lokasi berada di kawasan bisnis 7 2 4 3 2 2,75
0,06169
Adanya kenaikan Upah Minimun 9 2 1 1 1 1,25
0,07612
memiliki sertifikat halal dari MUI 2 2 2 3 1 2,00
0,08573
madu dianjurkan dalam Al-Quran 7 2 3 3 2 2,50
sistem pembelian barang dengan pemasok menggunakan sistem beli 0,06089
putus 7 2 2 1 2 1,75
Ancaman
0,06891
pemasaran produk belum menggunakan sistem online 0 3 3 3 4 3,25
0,07692
meningkatnya harga kebutuhan pokok 3 2 1 1 2 1,50
0,08573
ketergantungan terhadap musim berbunga 7 2 1 2 2 1,75
0,08413
berkurangnya area yang menjadi sumber pakan 5 2 1 2 1 1,50
0,07852
belum menjalain kerjasama dengan perantara pemasaran 6 2 2 2 1 1,75
0,07371
pelanggan berasal dari pasar konsumen dan pasar bisnis saja 8 2 3 4 3 3,00
0,08092
pesaing mampu memasang iklan di TV 9 3 2 4 3 3,00
115
Strategi 3 : Meningkatkan citra produk dengan memberikan informasi keunggulan
produk pada kemasan dan juga media promosi
strategi 3
Faktor Bobot R R R R Rata-
1 2 3 4 rata
Kekuatan
0,11093
hubungan antar karyawan yang erat seperti keluarga 6 2 1 1 2 1,50
0,08495
Penjualan dilakukan tanpa pihak perantara 2 2 3 1 1 1,75
0,08837
bagian accounting dan keuangan terpisah 6 2 1 3 3 2,25
0,10067
pendanaan tanpa kredit pinjaman 8 2 2 1 3 2,00
0,09408
sumber madu berasal dari peternakan perusahaan dan peternak binaan 9 2 3 4 4 3,25
Kelemahan
0,09402
pelaksanaan manajerial yang masih sederhana 8 3 3 1 2 2,25
0,08493
kegiatan promosi masih sederhana 7 3 4 3 3 3,25
0,07928
tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan pemasaran 6 2 3 3 2 2,50
0,09737
proses produksi dan pengemasan dilakukan dengan cara sederhana 6 2 2 3 2 2,25
0,08493
belum memiliki bagian penelitian dan pengembangan 7 2 2 2 3 2,25
0,08040
Website, email dan media sosial kurang aktif digunakan 7 3 3 4 2 3,00
Peluang
0,08092
lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata 9 2 2 3 3 2,50
0,08573
lokasi berada di kawasan bisnis 7 2 4 2 3 2,75
0,06169
Adanya kenaikan Upah Minimun 9 3 1 2 2 2,00
0,07612
memiliki sertifikat halal dari MUI 2 2 2 4 2 2,50
0,08573
madu dianjurkan dalam Al-Quran 7 2 3 4 3 3,00
sistem pembelian barang dengan pemasok menggunakan sistem beli 0,06089
putus 7 2 2 1 3 2,00
Ancaman
0,06891
pemasaran produk belum menggunakan sistem online 0 3 3 3 2 2,75
0,07692
meningkatnya harga kebutuhan pokok 3 2 1 2 1 1,50
0,08573
ketergantungan terhadap musim berbunga 7 2 1 2 2 1,75
0,08413
berkurangnya area yang menjadi sumber pakan 5 2 1 2 2 1,75
0,07852
belum menjalain kerjasama dengan perantara pemasaran 6 2 2 3 2 2,25
0,07371
pelanggan berasal dari pasar konsumen dan pasar bisnis saja 8 2 3 3 3 2,75
0,08092
pesaing mampu memasang iklan di TV 9 2 2 4 2 2,50
116
Strategi 4 : Meningkatkan pemasaran dengan menjalin kerjasama dengan
penyedia marketplace berbasis sistem online
strategi 4
Faktor Bobot R R R R Rata-
1 2 3 4 rata
Kekuatan
0,11093
hubungan antar karyawan yang erat seperti keluarga 6 2 1 2 1 1,50
0,08495
Penjualan dilakukan tanpa pihak perantara 2 2 3 4 2 2,75
0,08837
bagian accounting dan keuangan terpisah 6 2 1 3 1 1,75
0,10067
pendanaan tanpa kredit pinjaman 8 2 2 2 2 2,00
0,09408
sumber madu berasal dari peternakan perusahaan dan peternak binaan 9 2 3 2 3 2,50
Kelemahan
0,09402
pelaksanaan manajerial yang masih sederhana 8 2 3 2 2 2,25
0,08493
kegiatan promosi masih sederhana 7 2 4 3 2 2,75
0,07928
tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan pemasaran 6 2 3 3 1 2,25
0,09737
proses produksi dan pengemasan dilakukan dengan cara sederhana 6 2 2 2 1 1,75
0,08493
belum memiliki bagian penelitian dan pengembangan 7 2 2 2 3 2,25
0,08040
Website, email dan media sosial kurang aktif digunakan 7 2 3 4 2 2,75
Peluang
0,08092
lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata 9 2 2 2 3 2,25
0,08573
lokasi berada di kawasan bisnis 7 2 4 2 2 2,50
0,06169
Adanya kenaikan Upah Minimun 9 3 1 2 2 2,00
0,07612
memiliki sertifikat halal dari MUI 2 2 2 3 1 2,00
0,08573
madu dianjurkan dalam Al-Quran 7 2 3 2 3 2,50
sistem pembelian barang dengan pemasok menggunakan sistem beli 0,06089
putus 7 2 2 1 2 1,75
Ancaman
0,06891
pemasaran produk belum menggunakan sistem online 0 3 3 4 2 3,00
0,07692
meningkatnya harga kebutuhan pokok 3 2 1 2 2 1,75
0,08573
ketergantungan terhadap musim berbunga 7 2 1 2 2 1,75
0,08413
berkurangnya area yang menjadi sumber pakan 5 2 1 2 1 1,50
0,07852
belum menjalain kerjasama dengan perantara pemasaran 6 3 2 3 2 2,50
0,07371
pelanggan berasal dari pasar konsumen dan pasar bisnis saja 8 2 3 3 2 2,50
0,08092
pesaing mampu memasang iklan di TV 9 2 2 4 3 2,75
117
Strategi 5 : Mengembangkan produk dengan menciptakan produk baru dengan
harga yang lebih ekonomis
strategi 5
Faktor Bobot R R R R Rata-
1 2 3 4 rata
Kekuatan
0,11093
hubungan antar karyawan yang erat seperti keluarga 6 2 1 3 1 1,75
0,08495
Penjualan dilakukan tanpa pihak perantara 2 2 3 3 3 2,75
0,08837
bagian accounting dan keuangan terpisah 6 2 1 3 2 2,00
0,10067
pendanaan tanpa kredit pinjaman 8 2 2 2 1 1,75
0,09408
sumber madu berasal dari peternakan perusahaan dan peternak binaan 9 2 3 3 1 2,25
Kelemahan
0,09402
pelaksanaan manajerial yang masih sederhana 8 2 3 1 2 2,00
0,08493
kegiatan promosi masih sederhana 7 2 4 2 4 3,00
0,07928
tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan pemasaran 6 2 3 2 4 2,75
0,09737
proses produksi dan pengemasan dilakukan dengan cara sederhana 6 2 2 4 3 2,75
0,08493
belum memiliki bagian penelitian dan pengembangan 7 2 2 3 1 2,00
0,08040
Website, email dan media sosial kurang aktif digunakan 7 2 3 3 3 2,75
Peluang
0,08092
lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata 9 2 2 2 3 2,25
0,08573
lokasi berada di kawasan bisnis 7 2 4 2 2 2,50
0,06169
Adanya kenaikan Upah Minimun 9 3 1 4 3 2,75
0,07612
memiliki sertifikat halal dari MUI 2 2 2 3 2 2,25
0,08573
madu dianjurkan dalam Al-Quran 7 2 3 2 1 2,00
sistem pembelian barang dengan pemasok menggunakan sistem beli 0,06089
putus 7 2 2 2 1 1,75
Ancaman
0,06891
pemasaran produk belum menggunakan sistem online 0 2 3 3 2 2,50
0,07692
meningkatnya harga kebutuhan pokok 3 2 1 3 2 2,00
0,08573
ketergantungan terhadap musim berbunga 7 2 1 2 3 2,00
0,08413
berkurangnya area yang menjadi sumber pakan 5 2 1 2 2 1,75
0,07852
belum menjalain kerjasama dengan perantara pemasaran 6 2 2 3 2 2,25
0,07371
pelanggan berasal dari pasar konsumen dan pasar bisnis saja 8 2 3 2 3 2,50
0,08092
pesaing mampu memasang iklan di TV 9 2 3 4 3 3,00
118
Strategi 6 : Memperbaiki manajemen perusahaan agar mampu menghadapi
persaingan usaha di era digital
strategi 6
Faktor Bobot R R R R Rata-
1 2 3 4 rata
Kekuatan
0,11093
hubungan antar karyawan yang erat seperti keluarga 6 3 1 4 4 3,00
0,08495
Penjualan dilakukan tanpa pihak perantara 2 3 3 1 2 2,25
0,08837
bagian accounting dan keuangan terpisah 6 2 3 3 2 2,50
0,10067
pendanaan tanpa kredit pinjaman 8 2 2 2 1 1,75
0,09408
sumber madu berasal dari peternakan perusahaan dan peternak binaan 9 2 3 2 1 2,00
Kelemahan
0,09402
pelaksanaan manajerial yang masih sederhana 8 2 3 4 3 3,00
0,08493
kegiatan promosi masih sederhana 7 2 4 1 2 2,25
0,07928
tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan pemasaran 6 2 3 2 2 2,25
0,09737
proses produksi dan pengemasan dilakukan dengan cara sederhana 6 2 2 2 3 2,25
0,08493
belum memiliki bagian penelitian dan pengembangan 7 2 2 2 1 1,75
0,08040
Website, email dan media sosial kurang aktif digunakan 7 3 3 2 2 2,50
Peluang
0,08092
lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata 9 2 2 1 2 1,75
0,08573
lokasi berada di kawasan bisnis 7 2 4 2 2 2,50
0,06169
Adanya kenaikan Upah Minimun 9 3 1 1 2 1,75
0,07612
memiliki sertifikat halal dari MUI 2 2 2 2 2 2,00
0,08573
madu dianjurkan dalam Al-Quran 7 2 3 1 3 2,25
sistem pembelian barang dengan pemasok menggunakan sistem beli 0,06089
putus 7 2 2 2 3 2,25
Ancaman
0,06891
pemasaran produk belum menggunakan sistem online 0 3 3 3 3 3,00
0,07692
meningkatnya harga kebutuhan pokok 3 2 1 3 4 2,50
0,08573
ketergantungan terhadap musim berbunga 7 2 1 2 2 1,75
0,08413
berkurangnya area yang menjadi sumber pakan 5 2 1 2 1 1,50
0,07852
belum menjalain kerjasama dengan perantara pemasaran 6 2 2 2 2 2,00
0,07371
pelanggan berasal dari pasar konsumen dan pasar bisnis saja 8 2 3 3 3 2,75
0,08092
pesaing mampu memasang iklan di TV 9 3 3 3 3 3,00
119
Lampiran 11. Hasil ahir penentuan strategi menggunkan QSPM
Faktor –Faktor Utama Bobot Alternatif Strategi
S1 S2 S3 S4 S5 S6
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan
1,50 0,16640 1,50 0,16640 1,50 0,16640 1,50 0,16640 1,75 0,19413 3,00 0,33280
0,11093 4 4 4 4 8 8
hubungan antar karyawan yang erat seperti keluarga 6
2,75 0,23361 2,75 0,23361 1,75 0,14866 2,75 0,23361 2,75 0,23361 2,25 0,19114
0,08495 8 8 6 8 8 2
Penjualan dilakukan tanpa pihak perantara 2
2,00 0,17675 2,00 0,17675 2,25 0,19884 1,75 0,15465 2,00 0,17675 2,50 0,22094
0,08837 2 2 6 8 2 0
bagian accounting dan keuangan terpisah 6
2,25 0,22652 1,75 0,17618 2,00 0,20135 2,00 0,20135 1,75 0,17618 1,75 0,17618
0,10067 6 7 6 6 7 7
pendanaan tanpa kredit pinjaman 8
2,00 0,18817 2,50 0,23522 3,25 0,30578 2,50 0,23522 2,25 0,21170 2,00 0,18817
sumber madu berasal dari peternakan perusahaan dan peternak 0,09408 8 3 9 3 0 8
binaan 9
Kelemahan
2,50 0,23507 2,50 0,23507 2,25 0,21156 2,25 0,21156 2,00 0,18805 3,00 0,28208
0,09402 0 0 3 3 6 4
pelaksanaan manajerial yang masih sederhana 8
2,75 0,23357 3,75 0,31851 3,25 0,27604 2,75 0,23357 3,00 0,25481 2,25 0,19110
0,08493 7 4 5 7 1 8
kegiatan promosi masih sederhana 7
2,00 0,15857 2,50 0,19821 2,50 0,19821 2,25 0,17839 2,75 0,21803 2,25 0,17839
0,07928 2 5 5 4 7 4
tidak ada alokasi anggaran untuk kegiatan pemasaran 6
1,75 0,17040 2,50 0,24344 2,25 0,21909 1,75 0,17040 2,75 0,26778 2,25 0,21909
0,09737 8 0 6 8 4 6
proses produksi dan pengemasan dilakukan dengan cara sederhana 6
1,75 0,14864 2,25 0,19110 2,25 0,19110 2,25 0,19110 2,00 0,16987 1,75 0,14864
0,08493 0 8 8 8 4 0
belum memiliki bagian penelitian dan pengembangan 7
2,25 0,18091 3,00 0,24122 3,00 0,24122 2,75 0,22111 2,75 0,22111 2,50 0,20101
0,08040 6 1 1 9 9 8
Website, email dan media sosial kurang aktif digunakan 7
Peluang
0,08092 2,50 0,20232 2,50 0,20232 2,50 0,20232 2,25 0,18209 2,25 0,18209 1,75 0,14162
lokasi dekat pintu tol dan tempat wisata 9
120
3 3 3 0 0 6
3,25 0,27864 2,75 0,23577 2,75 0,23577 2,50 0,21434 2,50 0,21434 2,50 0,21434
0,08573 5 7 7 3 3 3
lokasi berada di kawasan bisnis 7
1,50 0,09254 1,25 0,07712 2,00 0,12339 2,00 0,12339 2,75 0,16967 1,75 0,10797
0,06169 9 4 8 8 2 3
Adanya kenaikan Upah Minimun 9
2,25 0,17127 2,00 0,15224 2,50 0,19030 2,00 0,15224 2,25 0,17127 2,00 0,15224
0,07612 5 4 5 4 5 4
memiliki sertifikat halal dari MUI 2
2,00 0,17147 2,50 0,21434 3,00 0,25721 2,50 0,21434 2,00 0,17147 2,25 0,19290
0,08573 4 3 1 3 4 8
madu dianjurkan dalam Al-Quran 7
1,50 0,09134 1,75 0,10657 2,00 0,12179 1,75 0,10657 1,75 0,10657 2,25 0,13701
sistem pembelian barang dengan pemasok menggunakan sistem beli 0,06089 6 0 4 0 0 8
putus 7
Ancaman
2,50 0,17227 3,25 0,22395 2,75 0,18950 3,00 0,20673 2,50 0,17227 3,00 0,20673
5 8 3 0 5 0
pemasaran produk belum menggunakan sistem online 0,06891
1,50 0,11538 1,50 0,11538 1,50 0,11538 1,75 0,13461 2,00 0,15384 2,50 0,19230
0,07692 5 5 5 5 6 8
meningkatnya harga kebutuhan pokok 3
1,25 0,10717 1,75 0,15004 1,75 0,15004 1,75 0,15004 2,00 0,17147 1,75 0,15004
0,08573 1 0 0 0 4 0
ketergantungan terhadap musim berbunga 7
1,50 0,12620 1,50 0,12620 1,75 0,14723 1,50 0,12620 1,75 0,14723 1,50 0,12620
0,08413 3 3 6 3 6 3
berkurangnya area yang menjadi sumber pakan 5
1,75 0,13742 1,75 0,13742 2,25 0,17668 2,50 0,19631 2,25 0,17668 2,00 0,15705
0,07852 1 1 4 5 4 2
belum menjalain kerjasama dengan perantara pemasaran 6
2,75 0,20272 3,00 0,22115 2,75 0,20272 2,50 0,18429 2,50 0,18429 2,75 0,20272
0,07371 5 4 5 5 5 5
pelanggan berasal dari pasar konsumen dan pasar bisnis saja 8
2,50 0,20232 3,00 0,24278 2,50 0,20232 2,75 0,22255 3,00 0,24278 3,00 0,24278
0,08092 3 7 3 5 7 7
pesaing mampu memasang iklan di TV 9
50,2 4,18977 55,5 4,62107 56,2 4,67301 53,2 4,41116 55,2 4,57609 54,5 4,55354
5 1 0 6 5 1 5 7 5 6 0 9
TOTAL
121