Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

DI CV. CITA NASIONAL


JL. Raya Salatiga – Kopeng KM. 5 Semarang, Jawa Tengah

Disusun Oleh :
Nama :
Kelas :

SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING


TAHUN PELAJARAN 2023/ 2024
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
DI CV. CITA NASIONAL
JL. Raya Salatiga – Kopeng KM. 5 Semarang, Jawa Tengah

Oleh :
Nama :
Kelas :

Telah disetujui oleh :

Ketua Program Keahlian Guru Pembimbing

Sulistyowati, S.P Salis Milla Rahma, S.Pd

Mengetahui,
Kepala Sekolah

R. Taufiq Isnaini, S.Pd


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan laporan kunjungan industri di
DI CV. CITA NASIONAL JL. Raya Salatiga – Kopeng KM. 5 Semarang, Jawa Tengah dengan baik.

Kunjungan bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan yang sesungguhnya


diterapkan di industri atau pabrik pengolahan hasil pertanian.
Penulisan laporan kunjungan industri ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang
sebesar- besarnya kepada:
1. Bapak R.Taufiq, S.Pd., , selaku Kepala SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING.
2. Ibu Sulistyowati, S.P, selaku Ketua Program Keahlian Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian
SMK MUHAMMADIYAH 01 KELING.
3. Ibu Salis Milla S.Pd, selaku guru pembimbing
4. Teman- teman kelas … Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian yang telah bekerjasama hingga
selesainya penulisan laporan kunjungan industri ini

Sebagaimana telah di ketahui bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain,
penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, demi
kesempurnaan laporan ini maka kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan. Dan semoga
laporan ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.

Keling, 12 Oktober 2023


Penyusun

Nama Siswa

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujuan
1.3 Manfaat Kunjungan Industri
1.4 Lokasi / Pelaksanaan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Ringkas CV. Cita Nasional

2.2 Struktur Organisasi

2.3 Proses Produksi

2.4 Pengolahan Limbah

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

3.3 Daftar Pustaka

Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Seiring pesatnya perkembangan teknologi, dunia pendidikan dituntut untuk lebih tanggap
menyongsong era globalisasi. Kunjungan Industri (KI) merupakan jenis kegiatan pembelajaran di luar
lingkungan sekolah untuk menambah wawasan siswa dan untuk melihat secara langsung kondisi dan
suasana industri secara nyata sehingga siswa diharapkan dapat menerapkan budaya industri yang ada
di perusahaan dengan budaya kerja yang ada di lingkungan sekolah.
Kunjungan industri dilakukan untuk menambah wawasan siswa dan merupakan sarana belajar
secara langsung tentang industri .
Siswa bisa mengetahui bagaimana tata tertib kerja, disiplin dalam menghargai waktu,
pengetahuan tentang peralatan atau mesin pengolahan pangan berskala industri.

1.2. Tujuan
1. Mengetahui alur atau proses produksi dan proses pengawasan mutu pengolahan bahan hasil
hewani (produksi susu ) dari tahap penyediaan bahan baku sampai dengan pendistribusian produk.
2. Mengetahui budaya kerja karyawan yang ada di dalam industri pengolahan susu.
3. Mengetahui bagaimana pengelolaan limbah di dalam industri pengolahan susu.

1.3. Manfaat
1. Mendapat gambaran yang jelas ketika akan bekerja di industri pengolahan pangan sesuai dengan
jurusan pengolahan hasil pertanian .
2. Mengetahui kondisi dunia kerja secara nyata.

1.4. Tempat Pelaksanaan Kunjungan Industri


Kegiatan Kunjungan Industri ke CV. Cita Nasional dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 11 Oktober 2023
Tempat : CV. Cita Nasional JL. Raya Salatiga – Kopeng KM. 5 Semarang, Jawa Tengah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Ringkas CV. Cita Nasional


Perusahaan CV. Cita Nasional adalah sebuah perusahaan milik perseorangan yang bergerak dalam
bidang pengolahan susu sapi yang diolah menjadi susu pasteurisasi dengan proses homogenisasi.
Susu pasteurisasi diproduksi dengan berbagai varian rasa seperti rasa murni, rasa coklat, rasa stroberi,
rasa mocca dan rasa jeruk. Susu pasteurisasi juga dikemas dalam berbagai bentuk seperti dalam
kemasan cup, minipack dan purepack dengan merk dagang Susu Segar Nasional. Perusahaan CV.
Cita Nasional juga memproduksi produk lain, seperti yoghurt dengan merk dagang Yoghurt Nasional
dalam kemasan cup dan botol.

CV. Cita Nasional telah berdiri selama tujuh belas (17) tahun dan mengalami perubahan serta
perkembangan dalam bidang pengolahan susu pasteurisasi. Perusahaan susu ini didirikan oleh Bapak
Rudi Kurnia Danuwijaya pada tanggal 10 November 2000 dan diresmikan oleh Prof. Dr. Ir.
Bungaran Saragih, M.Ec selaku Menteri Pertanian dan Perkebunan Republik Indonesia pada saat itu.
CV. Cita Nasional didirikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
dan meningkatkan kesehatan serta kesadaran masyarakat di Indonesia terhadap budaya hidup sehat.
Berdirinya perusahaan susu pasteurisasi CV. Cita Nasional diharapkan dapat diterima di kalangan
masyarakat khususnya golongan menengah kebawah, yang dapat mengkonsumsi susu setiap hari
dengan harga terjangkau guna memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

2.2 Kondisi Geografis Perusahaan


Lokasi perusahaan CV. Cita Nasional terletak di Jalan Raya Salatiga Kopeng Km 5 Desa
Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Keadaan wilayah
mempunyai topografi daerah yang berbukit dengan ketinggian 400-500 dpl dan suhu udara rata-rata
250C, serta memiliki kelembaban 80-90 %. Perusahaan memiliki luas area sekitar 40.000 m 2.
Perusahaan CV. Cita Nasional berbatasan dengan berbagai wilayah, yaitu :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Koperasi Unit Desa (KUD) Getasan.
Sebelah Barat : berbatasan dengan perkebunan rakyat.
Sebelah Selatan : berbatasan dengan perekebunan rakyat.
Sebelah Timur : berbatasan dengan Jalan Raya Salatiga Kopeng dan pemukiman penduduk.
Pemilihan lokasi berdirinya perusahaan di Kecamatan Getasan ini disebabkan karena Povinsi
Jawa Tengah khususnya Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali merupakan sentra pemasok
susu yang cukup besar di Jawa Tengah, menurut data BPS (2016), sapi perah di Kabupaten Semarang
25.780 ekor dan 86.363 ekor di Kabupaten Boyolali, penduduk disekitar CV. Cita Nasional sebagian
besar mempunyai mata pencaharian sebagai peternak sapi perah dan petani, faktor-faktor lain yang
menunjang pemilihan lokasi berdirinya peusahaan adalah tersedianya tenaga kerja yang cukup,
tersedianya air yang cukup, sarana transportasi yang memadai, tersedianya fasilitas listrik, fasilitas
komunikasi dan faktor-faktor penunjang lainnya
2.3. Struktur dan Manajemen Perusahaan

No Nama Jabatan
1. H. Rudi Kurnia Danuwijaya Direktur Utama
2. Ir. Iskandar Mukhlas Plan Manajer
3. Enang Komara Kepala Personalia
4. Moh. Nur Ali Muslim, S.Pt Kepala QC dan R&D
5. Supriyati Kepala Administrasi
6. Ade Herman Kepala Mekanik Proses Produksi
7. Anjas Asmara Kepala Mekanik Pengemasan
8. Atang Suparman Kepala Gudang
Sumber: Analisis Data Sekunder CV. Cita Nasional 2017.

Perusahaan dipimpin oleh seorang direktur utama yaitu bapak H. Rudi Kurnia Danuwijaya. dalam
pelaksanaan kegiatan di perusahaan, direktur utama dibantu oleh Plant Manager beserta supervisor,
seperti Kepala Personalia, Kepala QC dan R&D, Kepala Adminitrasi, Kepala Mekanik, Kepala Gudang,
dan asisten masing- masing supervisor. Direktur utama memiliki berbagai tugas dalam mengelola
perusahaan, seperti menetapkan kebijakan strategi perusahaan, merencanakan efektivitas perusahaan, dan
mengelola kekayaan perusahaan. Handoko (2011), menyatakan bahwa direktur utama memiliki berbagai
tugas, seperti bertanggung jawab atas manajemen perusahaan secara keseluruhan, bertugas untuk
membuat rencan strategi perusahaan yang berjangka panjang, menetapakan tujuan perusahaan dan
menetapkan strategi yang akan digunakan.

Para karyawan bekerja sesuai dengan arahan dan pengawasan oleh kepala masing-masing bidang,
agar pekerjaan karyawan dapat dipantau, menurut pendapat Anwar (2011), manajemen sumber daya
manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan
pengawasan, terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, dan
pemeliharaan, pendapat ini didukung oleh pendapat Teulung (2013), yang menyatakan manajemen
personalia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan
sumber daya manusia agar tujuan individu, organisasi dan masyarakat dapat terwujud.

2.4. Proses Produksi Susu Pasteurisasi CV. Cita Nasional


Selama kunjungan industri diperoleh data mengenai alur proses produksi susu pasteurisasi CV.
Cita Nasional.
Alur proses produksi susu pasteurisasi :

Susu Segar Pengujian Tangki penampungan


Perusahaan Laboratorium
KUD susu T301

Tangki Antara (penambahan Mixing tank


Storage tank
pewarna) ( proses mixing )

Pengujian Proses
Laboratorium Homogenisasi dan Pasteurisasi
Pengemasan

Proses Produksi Susu Pasteurisasi CV. Cita Nasional

Susu segar yang di pasok dari berbagai KUD diuji terlebih dahulu di laboratorium CV.
Cita Nasional, parameter yang diuji antar lain, uji suhu, alcohol, pH, berat jenis, kadar lemak, Total
Solid (TS), lemak nabati, dan organoleptic. Setelah lolos hasil pengujian susu kemudian dialirkan ke
tangki penampung melalui filter untuk dilakukan penyaringan terhadap kotoran yang mungkin akan
tercampur dalam susu murni, kemudian susu dialirkan melalaui Plate Cooler, alat ini berfungsi untuk
mendinginkan susu dengan suhu 5ºC, sedangkan susu yang tidak lolos hasil pengujian akan ditolak dan
dikembalikan ke KUD.

Susu yang telah mengalami proses pendinginan disimpan ke dalam tangki penampung (Raw
Milk Tank) / tangki penampung susu T 301. Setelah dilakukan pendinginan susu dialirkan ke storage
tank, susu didalam storage tank dipanaskan di alirkan ke mixing tank. Pada waktu yang sama dilakukan
penambahan seperti gula, dan stabilizer (apabila rasa coklat ditambahkan coklat powder) melalui
corong. Proses mixing berfungsi untuk mencampur seluruh bahan baku pembuatan susu pasteurisasi
dengan temperatur suhu 60ºC selama 30 menit.
Setelah proses mixing kemudian dilakukan pendinginan dan dialirkan ke tangki antara, ditangki
antara dilakukan penambahan pewarna, kemudian diadakan uji laboratoriun dengan mengambil sampel
produk setengah jadi, Apabila dalam uji laboratorium produk dalam keadaan baik maka selanjutnya
dilakukan homogenisasi dan pasteurisasi.

Pada proses homogenisasi dan pasteurisasi menggunakan PHE (Plate Heat Exchanger) 3 bagian
lempeng, susu masuk ke lempeng pertama regenatif dengan suhu pertama 60 ºC, setelah dari lempeng
pertama susu dialirkan ketempat proses homogenisasi yang berfungsi untuk mencampur kandungan
lemak dan air dengan kecepatan tumbukan ±1200-1400 psi, berikutnya susu masuk kedalam lempengan
kedua dalam proses pasteurisasi dengan suhu mencapai 80 ºC selama 15 detik didalam pipa holding,
dalam proses pasteurisasi di CV. Cita Nasional hanya dilakukan sekali proses pasteuriasi dengan suhu
mencapai 80 oC hingga 85 oC dan jangan sampai proses pasteurisasi ini terulang kembali, jika proses
pasteurisai ini terulang kambali akan menyebabkan menurunnya kualitas susu pasteurisasi dan merubah
cita rasa susu, menurut pendapat Almatsier (2003), pasteurisasi dapat didefinisikan sebagai proses
pemanasan setiap komponen (partikel) dalam susu pada suhu 62 oC sealama 30 menit, atau pemanasan
dapat diatur, semakin rendah suhunya maka makin lama waktu yang dibutuhkan untuk pemanasan.

Tujuan homogenisasi susu adalah untuk menyeragamkan ukuran globula lemak yaitu sebesar 2
mikron. Susu yang homogen mempunyai penampakan yang lebih putih karena globula lemak merata.
Adnan (1984), dalam Suprihana (2012) menjelakan bahwa proses homogenisasi bertujuan untuk
menyeragamkan besarnya globula lemak, sedangkan pasteurisasi bertujuan untuk membunuh bakteri
patogen, yaitu bakteri yang ber bahaya yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan dapat
menimbulkan cita rasa yang lebih baik pada produk susu yang sudah mengalami proses pasteurisasi
masuk kelempengan ketiga, suhu diturunkan menjadi 22 ºC dan dialirkan ketangki penampung suhu
menjadi 5 ºC, setelah susu dipasteurisasi kemudian susu dikemas menggunakan mesin kemas. Susu
yang sudah mengalami proses pasteurisasi memiliki keunggulan daya simpan yang lebih lama
dibanding susu segar, ditambah lagi dengan proses pengemasan menggunakan mesin kemas, menurut
pendapat Aziz (2007), yang menyatakan susu pasteurisasi memiliki keunggulan yaitu daya simpannya
lebih lama dibanding susu segar, meminimalisir aktivitas mikroba pada susu, dan memiliki pilihan rasa
yang beragam.

2.4. Pengolahan Limbah


Dalam proses pengolahan limbah cair pada CV Cita Nasional menggunakan sistem kombinasi
antara lain secara fisika, kimia dan biologi. Karakteristik khusus dari limbah cair pada industri
pengolahan susu memiliki kerentanan terhadap pertumbuhan mikroorganisme yang mudah mengalami
pembusukan dan dapat membahayakan lingkungan industri. Proses yang digunakan dalam pengolahan
limbah dengan menambahkan bakteri yang dapat mengurangi kadar limbah yang membahayakan
lingkungan.

Secara umum proses pengolahan limbah di CV Cita Nasional dibagi menjadi 9 proses utama yaitu
penampungan awal, penyaringan minyak, aqualising , aerasi I, aerasi 2, sedimentation tank I,
sedimentation II, filtering, dan penampungan akhir. Berikut ialah diagram alir instalasi

1. Penampungan Awal

Semua air limbah yang berasal dari hasil proses produksi dialirkan menuju bak penampungan.
Dalam tahap penampungan awal, ditambahkan soda api pada bak penampungan untuk menetralkan
limbah cair tersebut. Terdapat agitator yang berfungsi untuk mengaduk limbah dalam bak penampung
agar diperoleh kondisi yang homogen.

2. Penyaringan Minyak

Limbah berada dalam bak penampungan kemudian dialirkan menuju ke tangki penyaringan minyak
kasar. Proses pengaliran dilakukan dengan flowmeter agar laju aliran dari limbah dapat diatur besar
kecilnya. Dari tangki penyaringan minyak, air limbah akan di pompa masuk ke tahap aqualising.

3. Aqualising

Dalam proses aqualising dilakukan proses pemisahan air dan minyak yang terdapat dalam air
limbah. Minyak yang ada akan membentuk buih karena adanya proses aqualising yang akan dipisahkan
secara otomatis ke tangki penampungan minyak. Proses aqualising dilakukan dengan tujuan untuk
memeperoleh kondisi air limbah yang homogen dan cair agar proses selanjutnya berjalan dengan lancar.

4. Aerasi I
Mengandung berbagai macam jenis mikroorganisme mengingat karakteristik limbah yang
heterogen. Sisa bahan organik yang masih terdapat dalam air limbah akan diuraikan secara biokimia dan
menghasilkan gas CO2 serta sel baru. Bakteri tersebut akan berkembang biak dengan baik apabila jumlah
makanannya tercukupi. Sehingga pertumbuhan bakteri tersebut dapat dipertahankan agar dalam keadaan
konstan. Pada tahap ini, limbah cair akan mengalami pemutaran dengan cepat menggunakan aerator yang
digunakan untuk membantu menguraikan komponen yang terdapat dalam air limbah sehinngga dapat
membentuk flok biomassa dengan ukuran besar agar mempermudah proses sedimentasi.

5. Aerasi II

Limbah yang ada dalam tangki aerasi I akan dialirkan ke aerasi II dengan bantuan dari
pompa aqualising. Dalam tahap aerasi II ini, limbah akan mengalami pemutaran dengan aerator namun
dengan kecepatan yang relatif lebih kecil dengan tujuan untuk menyempurnakan tahap aerasi I.

6. Tangki Sedimentasi I

Limbah yang berasal dari tahap aerasi II akan menuju ke tahap sedimentasi I yaitu proses pemisahan
padatan yang terdapat dalam air limbah dengan metode pengendapan. Padatan yang telah terpisah dengan
air akan masuk ke tangki penampungan sementara cairan akan diberikan tambahan koagulan berupa
PAC.

7. Sedimentasi II

Setelah air limbah diberi tambahan koagulan PAC pada tahap tangki sedimentasi I, air limbah akan
masuk ke tahap sedimentasi II. Pada tahap ini cairan akan melalui alat fat trap yang digunakan untuk
menyaring lemak dalam air limbah.

8. Penyaringan

Tahap selanjutnya ialah penyaringan, air limbah akan mengalami proses penyaringan dengan
melalui 4 tangki secara berurutan agar diperoleh kondisi cairan yang jernih. Dalam tahap penyaringan
terakhir (keempat), dilakukan proses mediasi. Proses mediasi dilakukan untuk memastikan bahwa air
limbah tidak mengandung bahan berbahaya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menambahkan makhluk
hidup seperti ikan atau eceng gondok dalam proses penyaringan pada tangki atau kolam. Apabila
mediator yang digunakan dapat hidup, dapat dipastikan air limbah tidak mengandung berbahaya. Setelah
itu, air limbah akan melalui flow control pump yang dialirkan ke sand filter. Sand filter merupakan proses
penyaringan dengan menggunakan pasir lembut secara berturutan.

9. Penampungan Akhir

Air limbah yang telah melalui proses pengolahan akan ditampung ke tangki penampungan akhir.
Limbah yang dihasilkan sudah melalui proses mediasi dan tidak mengandung bahan berbahaya.
Umumnya air limbah yang terdapat dalam penampungan akhir cenderung memiliki pH netral (6-7).
Sehingga aman untuk dibuang ke lingkungan sekitar pabrik maupun dimanfaatkan kembali.

BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Perusahaan susu ini didirikan oleh Bapak Rudi Kurnia Danuwijaya pada tanggal 10
November 2000 dan diresmikan oleh Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec selaku Menteri Pertanian dan
Perkebunan Republik Indonesia
Lokasi perusahaan CV. Cita Nasional terletak di Jalan Raya Salatiga Kopeng Km 5 Desa
Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Susu segar yang di pasok dari berbagai KUD diuji terlebih dahulu di laboratorium CV.
Cita Nasional, parameter yang diuji antar lain, uji suhu, alcohol, pH, berat jenis, kadar lemak, Total Solid
(TS), lemak nabati, dan organoleptic
Susu yang sudah mengalami proses pasteurisasi memiliki keunggulan daya simpan yang lebih lama
dibanding susu segar, ditambah lagi dengan proses pengemasan menggunakan mesin kemas, menurut
pendapat Aziz (2007), yang menyatakan susu pasteurisasi memiliki keunggulan yaitu daya simpannya
lebih lama disbanding susu segar, meminimalisir aktivitas mikroba pada susu, dan memiliki pilihan rasa
yang beragam.

Secara umum proses pengolahan limbah di CV Cita Nasional dibagi menjadi 9 proses utama yaitu
penampungan awal, penyaringan minyak, aqualising , aerasi I, aerasi 2, sedimentation tank I,
sedimentation II, filtering, dan penampungan akhir. Berikut ialah diagram alir instalasi

3.2. Saran

Ada beberapa saran yang perlu diperhatikan ketika mengamati proses produksi sampai dengan
pengolahan limbah. Diantaranya;

1. Tempat proses produksi setelah disemprot dengan air sebaiknya dikeringkan agar tidak
membahayakan ketika pekerja sedang melakukan proses pekerjaannya.
2. SOP pekerja terutama pada tempat produksi sebaiknya memakai masker, untuk menjaga kualitas
produk tetap higienis .
3. Pada tempat pengemasan SOP perlu diperhatikan, contoh karyawan wajib memakai masker agar
produk tidak terkontaminasi oleh karyawan.

3.3. Daftar Pustaka


LAMPIRAN

GAMBAR 1. TANGKI
GAMBAR 2. TANGKI

GAMBAR 3.

GAMBAR 4.

Anda mungkin juga menyukai