SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Disusun Oleh :
Jendra Qori
100907104
2015
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :
Nama : Jendra Qori
NIM : 100907104
Judul : Analisis Saluran Pemasaran Penjualan Biji Kopi (Studi Pada Industri
Sumatera Utara)
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Segala puji syukur dan terimakasih penulis ucapkan kehadirat Allah SWT
karena atas rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus penulis
penuhi untuk dapat menyelesaikan studi di Ilmu Administrasi Bisnis Universitas
Sumatera Utara untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Administrasi Bisnis.
Adapun judul dari skripsi ini adalah : Analisis Saluran Pemasaran Penjualan Biji
Kopi (Studi Pada Industri Biji Kopi di Kecamatan Sidamanik, Kabupaten
Simalungun, Sumatera Utara).
Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa dukungan dari banyak pihak.
Pada kesempatan ini dengan rasa hormat dan penuh ucapan terimakasih penulis
ucapkan kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Julkifli dan Sitianjar
Nasution atas kasih sayang dan cinta serta semangat yang telah diberikan, beribu
kata terima kasih tak akan cukup membayar segala pengorbanan dan perjuangan
Ayah dan Ibu. Semoga Allah membalas semua kebaikan Ayah dan Ibu, selalu
menjaga kesehatan Ayah dan Ibu, dan selalu diberi kemurahan rezeki.
Penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dan kepada semua pihak yang menjadi bagian penting
selama penulis menjalankan perkuliahan di Ilmu Administrasi Bisnis USU, yaitu
:
1. Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis FISIP USU serta sebagai Dosen Pembimbing penulis
yang bersedia membimbing saya, yang bersedia meluangkan waktu,
tenaga, pikiran dan materi serta mau mengajari saya dari proses awal
penyusunan proposal sampai skripsi ini terselesaikan. Terima kasih atas
pengetahuan dan ilmu yang sangat berharga dan yang tidak akan pernah
penulis lupakan. dan kepada Sekretaris Program Studi, Bapak Arifin
Nasution, S.Sos, M.SP
3. Seluruh Dosen-dosen dan Staf Pengajar di Program Studi Ilmu
Administrasi Bisnis FISIP USU. Terimakasih atas kebaikan dan
kesungguhan Bapak/ Ibu dalam mengajari penulis.
4. Kepada pemilik UD. Tia Agri bapak Yusuf Damanik, S.Sos pemilik UD.
Karya Bakti bapak Sabaruddin serta pemilik UD. Nining ibu Sulastri yang
telah banyak membantu penulis.
5. Kepada ayah dan mamak yang terhebat, Zulkifli dan Sitianjar Nasution,
semoga saya dapat membanggakan dan memberikan alasan untuk senyum
di wajah kalian.
6. Kepada kakak dan adik penulis, Faisya Aqnal dan Hafiza Elsa yang
memotivasi penulis, semoga kita berhasil dalam segi apa pun dan bisa
membanggakan Ayah dan Ibu.
7. Kepada Nelly wahyuni yang mengisi hari-hari penulis sehingga skripsi ini
terselesaikan. Terima kasih atas motivasi dan perhatian yang sangat
berharga dan yang tidak akan penulis lupakan.
8. Kepada keluarga Besar Ilmu Administrasi Bisnis 2009, 2010, 2011, 2012,
2013, 2014 dan 2015. Teman-teman yang menemani penulis menimba
ilmu pengetahuan : Muhammad Iqbal, S.Ab, Okky Novendra, S.Ab,
Christian Simanjuntak, S.Ab, Ichwannul Muslimin, S.Ab, Agus Septiyan
Sitorus, S.Ab, Kevin Topanda, M. Fajri Fahlevi, Andri Syaputra dan yang
lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
9. Teman-teman penulis seperjuangan di kos 105 yang senantiasa memberi
dukungan dan motivasi : Yudhi Harefa, Doris Manulang, Raji Mahadi
Sudarjat, Rahman khair, Roma Dhani, Preja, Muhammad Reza Fahlevi,
Semoga kita semua sukses meraih impian kita.
Penulis dengan segala kerendahan hati menyadari bahwa skripsi ini masih
kurang sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan, wawasan
serta bahan-bahan yang penulis dapatkan. Oleh karena itu penulis mengharapkan
segala bentuk kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna
menyempurnakan karya ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membacanya.
Medan, September 2015
Jendra Qori
ABSTRAK
ANALISIS SALURAN PEMASARAN PENJUALAN BIJI KOPI
(STUDI PADA INDUSTRI KOPI KECAMATAN SIDAMANIK,
KABUPATEN SIMALUNGUN, SUMATERA UTARA)
Nama : Jendra Qori
NIM : 100907104
Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik
Pembimbing : Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA
Perusahaan jarang bekerja sendiri dalam menciptakan nilai bagi pelanggan
dan membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan. Karena itu,
keberhasilan perusahaan individual tidak hanya bergantung pada seberapa baik
kinerja perusahaan tersebut tetapi juga pada seberapa baik keseluruhan saluran
pemasaran bersaing dengan saluran pesaing. Perkembangan industri kopi di
kecamatan sidamanik membuat pertambahan minat warganya untuk berkebun
kopi sehingga jumlah komuditas kopi di kecamatan sidamanik semakin
bertambah, hal ini dapat dilihat dari banyaknya petani kopi di kecamatan
sidamanik.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui saluran
pemasaran yang digunakan oleh pedagang dalam melakukan penjualan biji kopi di
kecamatan Sidamanik, kabupaten Simalungun, Sumatera. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data
berupa kuesioner. Responden dalam penelitian ini berjumlah 3 informan kunci
yaitu pemilik usaha dan 3 informan utama yaitu agen biji kopi.
Dari hasil penelitian dan analisis diperoleh hasil bahwa saluran pemasaran
yang terdiri dari atas Place (Tempat), Time (waktu), Form (bentuk), dan
Information (informasi) mempengaruh frekuensi penerimaan dan penjualan biji
kopi serta mempengaruhi waktu pendistribusian kembali ke usaha selanjutnya.
Kecamatan Sidamanik merupakan daerah yang berpotensi untuk industri biji kopi
berdasarkan Place (Tempat) yang berada di daerah dataran tinggi. Selanjutnya
hasil dari penelitian mengenai faktor-faktor saluran pemasaran diperoleh faktor
tempat menunjukkan sangat baik, faktor waktu menunjukkan cukup baik, faktor
bentuk menunjukkan baik, dan faktor informasi menunjukkan sangat baik yang
dapat dilihat dari pesentase dominan berupa 66.66 persen.
Kata kunci : Saluran Pemasaran, Distribisi, Tempat, Waktu, Bentuk, informasi,
penjualan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN
2.8 Penjualan 18
4.2 Pembahasan 33
5.1 Kesimpulan 58
5.2 Saran 59
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Tabel 4.5 Potensial Ketersediaan Produk atau Jasa Usaha Biji Kopi
Tabel 4.8 Sifat-sifat produk yang berguna serta manfaat yang tersedia
Di Daerah Anda? 45
Di Daerah Anda? 48
Anda? 49
(Halam Hari)? 50
Ke Pengguna Lain? 54
PENDAHULUAN
sebagian besar perusahaan hanyalah satu mata rantai dalam rantai pasokan dan
individual tidak hanya bergantung pada seberapa baik kinerja perusahaan tersebut
tetapi juga pada seberapa baik keseluruhan saluran pemasaran bersaing dengan
terisolasi dari krisis perkopian yang terjadi saat ini, dimana harga kopi menurun
jatuhnya harga kopi adalah perubahan struktur pasar, tidak adanya keseimbangan
pasar antara volume yang diproduksi dan yang dikonsumsi, petani tidak memiliki
dan rendahnya mutu kopi. Dalam konteks pasar seperti ini, kopi Indonesia harus
Dengan kata lain, sistem agribisnis yang berdaya saing tinggi, adalah sistem
agribisnis yang fleksibel atau mampu merespon setiap perubahan pasar secara
efektif dan efisien. Kopi biji, seperti halnya komoditas perkebunan lainnya,.
masalah mutu (Priyambodo, 1987; Buana et al. , 1990; dan Susila et al. ,1995).
Suatu negara akan mampu mengekspor produk ke negara lain apabila negara yang
komparatif tidak hanya bersumber dari faktor alamiah saja tetapi dapat pula
Menurut Yuli Hariyati, Sofia, dan Joko Sumarno (2013) dalam penelitian
kopi Indonesia berturut-turut mulai dari masalah berberat adalah (1) masalah
dalam menembus jaringan pasar ekspor produk hilir kopi, (2) kurangnya
dari pengusaha, (5) kekurangan modal, (6) teknologi pengolahan dan pengemasan
yang belum dikuasai sepenuhnya, dan (7) kealitas SDM untuk pemasaran produk
membantu membuat produk atau jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi
Produk atau pasar tidak akan terbentuk secara otomatis, tetapi harus ada
dipisahkan satu sama lain, dalam hubungannya dengan kegiatan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
digunakan atau di konsumsi oleh konsumen. Kapan produk dibutuhkan pada saat
dalam jumlah itu pula saluran pemasaran bisa menyediakan. Kadang untuk
sangat lengkap, namun kadang pula mereka menumpang pada saluran yang telah
ada.
organisasi yang saling bergantung yang membantu membuat produk atau jasa
tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.
pelanggan.
produknya agar dapat sampai ke tangan konsumen yang tepat, sehingga segala
distribusi dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang telah ditapkan.
diimbangi dengan sistem pemasaran yang baik. Kinerja usaha tani yang maju atau
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat
tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah
perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer)
pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu
atau pelanggan.
bertugas untuk mencari pembeli dan apabila produk yang diagennya adalah
penjual, maka akan dapat komisi, dalam hal ini agen tidak memiliki barang,
produsen atau distributor lain dan kemudian menjual barang dagangannya kepada
kecamatan sidamanik semakin bertambah, hal ini dapat dilihat dari banyaknya
Bagi pedagang pengumpul kopi itu merupakan peluang besar untuk melakukan
pedagang yang lebih besar seperti persahaan di Medan dan menjadi penghasilan
petani. Pemilihan pekerjaan ini dikarenakan adanya warga yang memiliki lahan
pertanian yang dihasilkan seperti ; kopi, jagung, beras cabai dan tomat.
di kecamatan Sidamanik dengan sebagian besar badan usaha milik sendiri atau
sebuah usaha pengumpul kopi hasil petani di dengan jenis pengumpulan yang di
kelola oleh usaha ini hanya untuk mengumpulkan hasil kopi dari petani. Dengan
Sidamanik usaha ini telah meningkatkan produsi kopi demi memenuhi kebutuhan
“Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Juta Jelita
penjualan yang akan dicapai ternyata dangat efektif untuk meningkatkan volume
penjualan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ika Dora Florentina Ginting, (2000)
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah ada, dapat dihubungkan yaitu
dalam proses hilir hingga hulu yaitu dari bahan baku sampai sebuah produk jadi
yang dapat di pakai oleh konsumen. Penelitian yang telah ada diharapkan menjadi
referensi bagi penelti lanjutan yang menyangkut dengan objek atau masalah yang
yang diterapkan oleh sebuah badan usaha atau pedagang yang bergerak di bidang
tersebut mengalami kesulitan karena biji kopi yang berkualitas tidak sesuai
standart, harga kopi yang ditentukan oleh perusahaan yang lebih besar, serta biaya
karena badan usaha atau pedangang tersebut bergerak di bidang distributor biji
kopi (pengepul kopi), berbeda dengan badan usaha lain yang menghasilkan
menggunakan agen perantara. Peneliti ingin melihat saluran pemasaran apa yang
pemasaran yang dijalankan dalam penjulaan biji kopi pada kecamatan Sidamanik
Saluran Pemasaran Penjualan Biji Kopi (Studi Pada Industri kopi kecamatan
latar belakang masalah diatas, maka pokok yang menjadi penelitian dalam hal ini
adalah
Sidamanik?
1.3 Batasan Masalah
Sidamanik
2. Bagi Peneliti
Yaitu untuk menambah wawasan dan mengetahui penerapan teori-teori
BAB II
KERANGKA TEORI
data pasar, seperti lokasi konsumen, jumlah konsumen, dan kesukaan mereka
Saluran produk adalah jalur yang dipakai untuk perpindahan barang dari produsen
ke konsumen akhir atau pemakai dari kalangan industri. Menurut Saladin (1996 :
51) saluran pemasaran adalah saluran pemasaran terdiri dari seperangkat lembaga
produk dan status pemiliknya dari produsen ke konsumen. Menurut kotler (2008 :
40) saluran pemasaran adalah sekelompok organisasi yang saling tergantung yang
membantu produk atau jasa tersedia untuk digunakan atau di konsumsi oleh
menyangkut dengan distribusi dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang
telah ditapkan.
pertukaran.
kerja saluran
produk dan jasa tersedia bagi pelanggan dengan cara berbeda. Masing-masing
membawa produk dan kepemilikannya lebih dekat kepada pembeli akhir adalah
tingkat saluran (channel level). Karena produsen dan konsumen akhir sama-sama
kepada konsumen. Saluran lain dalam gambar 2.1A adalah saluran pemasaran
perantara.
Konsumen dan saluran pemasaran bisnis dengan tingkat yang lebih banyak
beberapa jenis aliran. Aliran-aliran ini meliputi aliran fisik produk, aliran
aliran ini dapat membentuk saluran yang terdiri dari satu atau beberapa tingkat
sekumpulan elemen-elemen suatu jaringan kerja antar relasi yang saling berkaitan
yaitu :
Saluran yang terdiri dari satu atau lebih produsen independen, pedagang
a VMS Korporasi
Sistem pemasaran vertikal yang mengkombinasikan tahap produksi
b VMS kontraktual
penjualan yang lebih besar dari pada yang dapat mereka capai sendiri.
c VMS teradministrasi
baru tersebut
berbeda yang akan membeli dan menjual lini baru tersebut. Memberi
dukungan promosi.
pelanggan)
Menurut kotler (2008 : 55) Ada tiga strategi menetukan jumlah perantara
2.8 Penjualan
a. Pengertian Penjualan
teratur”. Menurut Warren Reeve Fees yang diterjemahkan oleh Aria Faramita dan
kepada pelanggan untuk barang dagang yang dijual, baik secara tunai maupun
kredit”.
adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual
uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.
penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung
dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran penjualan
1. Penjualan Tunai
Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry pada umumnya terjadi
secara kontan dan dapat pula terjadi pembayaran selama satu bulan dianggap
kontan
2. Penjualan Kredit
3. Penjualan Tender
4. Penjualan Ekspor
5. Penjualan Konsinyasi
6. Penjualan Grosir
b. Harga pokok
sebagainya.
2. Kondisi Pasar
c. Daya beli.
d. Frekuensi pembeliannya.
3. Modal
penjualan.
c. Kemampuan membeli bahan mentah untuk dapat memenuhi target
penjualan.
Penjualan
pelanggannya. Dengan kata lain penyalur tersebut memainkan peran yang sangat
promosi yang baik banyak gunanya bagi seorang konsumen, tetapi apabila tidak
tersedia pada waktu, tempat dan jumlah yang tepat dimana konsumen
langsung atau tidak langsung. Mereka mencoba dan membangun dengan melalui
suatu saluran distribusi dengan cara melakukan suatu penjualan yang berjalan
dengan baik. Agar terciptanya suatu penjualan yang berjalan dengan baik, maka
dengan mudah.
BAB III
METODE PENELITIAN
tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Dalam penulisan penelitian ini, peneliti
yang bersifat deskriptif memberi gambaran, uraian, keterangan, dan mencari fakta
masyarakat.
mengetahui apa yang dikerjakan orang lain dalam menangani suatu masalah atau
situasi yang sama agar dapat dipelajari untuk membuat rancangan dalam
kerja lapangan yang meliputi pengambilan data yang berupa wawancara dan
(Jumlah : 3 orang)
(Jumlah : 3 orang)
3. Informan tambahan: -
bagian, yakni data primer dan data sekunder. Data primer adalah data mentah
sebelumnya tidak ada. Contoh data primer adalah data yang dikumpulkan melalui
data sekunder adalah data yang sudah tersedia yang dikutip oleh peneliti guna
kepentingan. Data aslinya tidak diambil oleh peneliti tetapi oleh pihak lain (Azuar
juliandi 20013:67)
1. Data Primer
melalui observasi dan interview (wawancara) kepada pemilik, karyawan dan agen
2. Data Sukender
dengan data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data maupun data sekunder yaitu merupakan sumber data yang tidak
langsung kepada pengumpul data misalnya lewat orang lain dan dokumen. Dalam
1. Wawancara
atau catatan yang berisi butir-butir atau pokok-pokok pemikiran mengenai hal
yang ditanyakan pada waktu interaksi tatap muka langsung antara peneliti dan
respoden.
2. Pengamatan
penelitian ilmiah, dimana peneliti dapat secara langsung mengetahui sasaran yang
akan diteliti. Pada penelitian ini, peneliti menggunaka observasi terus terang atau
kepada sumber data bahwa sedang melakukan penelitian. Jadi yang diteliti
mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Akan tetapi suatu
saat peneliti tidak harus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk
menghindari suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan.
Kemungkinan bila dilakukan terus terang, maka peneliti tidak diizinkan untuk
melakukan observasi.
3. Dokumen
gambar atau karya tulis akedemik yang telah ada. Dokumen merupakan pelengkap
maka perlu dipahami sebagai unsur-unsur yan menjadi dasar dari suatu penelitian
ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian. Secara lebih rinci,
menjadi sesuatu yang dapat diolah, mencari dan menemukan apayang penting
Keterangan :
P% = persentase jawaban
F = frekuensi jawaban
Kemudian di sebelah barat berbatasan Danau Toba dan sebelah timur berbatasan
mempunyai luas wilayah 9103 km2. Dengan luas lahan sawah 536 ha, luas lahan
kering 7526 ha dan luas halaman pekarangan 1028 ha. Kecamatan ini terletak 35
Dusun Terhadap
Luas
Kecamatan
(2014)
jumlah laki-laki 7.962 jiwa dan jumlah perempuan 7.916 jiwa. Agar lebih jelas,
umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan dan agama dapat dilihat pada
penjelasan berikut.
15 70-74 81 95 176
16 75 keatas 73 67 140
Jumlah 7962 7916 15878
(2014)
yang ada. Jika dari faktor jenis kelamin, maka penduduk kecamatan Pamatang
Sidamanik terdiri dari 7962 jiwa laki-laki dan 7916 jiwa perempuan. Dengan
Usia merupakan hal yang penting untuk di pahami, karena konsumen yang
berbeda usia akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda. Para pemasar
harus memahami apa kebutuhan dari konsumen dengan berbagai usia tersebut,
4.1.2.2 Pekerjaan
4 Konstruksi 31 0,38
6 Transportasi 82 0,74
(2014)
Dilihat dari jumlah penduduk yang bekerja, terhitung 11020 yang bekerja
yang bekerja sebesar 69,40% dari keseluruhan jumah penduduk yang berarti
masyarakat Pamatang Sidamanik cukup produktif dalam bekerja. Dari tabel diatas
bekerja dan masyarakat yang bekerja sebagai pedagang yaitu sebesar 3,79%.
Agen
(Pemilik Usaha
(Pemilik Usaha
Karya Bakti)
(Pemilik Usaha
UD. Nining)
mengumpulkan
biji kopi
mengumpulkan
biji kopi
6. Rado Tua Dabukke 23 thn SMA Buruh Harian dan Batak -
mengumpulkan
biji kopi
umur bervariasi antara 45-58 tahun bagi pemilik usaha dan umur 29 tahun
kebawah bagi agen pengumpul biji kopi. Jumlah narasumber yang mengecap
pendidikan SMA/SMK adalah 5 orang dan S1 adalah 1 orang. Jika ditinjau dari
pekerjaan, 3 orang berprofesi sebagai wiraswata yang berfokus pada usaha biji
kopi saja, dan 3 orang sebagai buruh harian dan pengumpul biji kopi. Para
narasumber terdiri dari suku batak dan jawa yang merupakan suku mayoritas di
dengan kebutuhan dan preferensi konsumen. Dalam hal ini, pendidikan yang
4.2 Pembahasan
4.2.1 Faktor – faktor pemilihan saluran distribusi
a. Tempat
Tabel 4.5 : potensial ketersediaan produk atau jasa usaha biji kopi di
N % N % N % N %
Sabaruddin 1 16,66 0 0 0 0 0 0
Sulastri 0 0 1 16,66 0 0 0 0
Suprayetno 1 16,66 0 0 0 0 0 0
Pada tabel 4.5 hasil penelitian ditunjukkan pada angket pertanyaan no.8
besar untuk pembangan usaha biji kopi terutama untuk sumber bahan baku yang
diperlukan oleh perusahaan besar sehingga menjadi varian dan inovasi produksi
berkesinambungan.
b. Waktu
(Angket No.10)
N % N % N % N %
Sabaruddin 1 16,66 0 0 0 0 0 0
Sulastri 0 0 1 16,66 0 0 0 0
Suprayetno 0 0 0 0 1 16,66 0 0
Pada Tabel 4.6 Hasil penelitian yang ditunjukkan pada angket pertanyaan
no.10 menunjukkan bahwa ketersediaan produk atau jasa saat diinginkan oleh
pelanggan di Kecamatan Pamatang Sidamanik. Dari keseluruhan responden 66,66
persen menyatakan cukup baik dan 33,33 persen menyatakan baik serta 16,66
c. Bentuk
N % N % N % N %
Sabaruddin 1 16,66 0 0 0 0 0 0
Sulastri 0 0 1 16,66 0 0 0 0
Suprayetno 0 0 0 0 1 16,66 0 0
responden 66,66 persen menyatakan baik dan 33,33 persen menyatakan cukup
memiliki keterbatasan dalam ketersedian jenis biji kopi yang dihasilkan. Para
petani hanya menghasilkan biji kopi robusta dan arabica yang kualitasnya hanya
biasa biasa saja. Namun pada saat ini telah banyak varian dari kopi yang
dihasilkan oleh petani luar negeri yang memiliki hasil pertanian biji kopi yang
bentuknya besar, harum dan dapat dipanen dalam waktu yang relatif cepat.
Maka hal ini, para pedagang hanya bisa berharap agar kopi yang dihasilkan
oleh petani sekitar memliki kualitas yang baik dan dapat bersaing dengan kopi
dari hasil kopi yang diterima dari petani. Dengan mengetahui dan mengusai
aspek lingkungan sosial dan fisik. Aspek fisik yang diubah oleh strategi
pemasaran seperti strategi produk dengan dengan produk desain baru dari produk
yang sudah ada. Sementara itu aspek lingkungan sosial lainnya yang dapat diubah
misalnya dengan melatih tenaga penjual untuk tidak terlalu agresif, tidak menekan
Tabel 4.8: Sifat-sifat Produk Yang Berguna Serta Manfaat Yang Tersedia
(Angket No.18)
N % N % N % N %
Sabaruddin 1 16,66 0 0 0 0 0 0
Sulastri 0 0 1 16,66 0 0 0 0
Suprayetno 1 16,66 0 0 0 0 0 0
Pada tabel 4.8 hasil penelitian ditunjukkan pada angket pertanyaan no.18
menunjukkan bahwa manfaat biji kopi bagi konsumen untuk usaha biji kopi di
Dengan demikian manfaat biji kopi bagi konsumen sangat baik. Artinya
inovasi yang dihasilkan oleh produsen telah memenuhi selera dan kebutuhan
konsumen. Dari hasil angket yang ada menunjukkan bahwa konsemen telah
banyak mengetahui tentang pemanfaatan biji kopi bagi kehidupannya sehari-hari.
Dengan mengetahui fisik produk, maka seorang pedagang biji kopi dapat
Narasumber
barang.
melibatkan pengumpul
yang sama yang dapat disimpulkan bahwa Saluran Pemasaran adalah kegiatan
jawaban responden bahwa Saluran Pemasaran adalah dimana ada proses jual dan
beli. Dan ada pengumpul, dan yang mengirim barang .(Yusuf Damanik, S.Sos. :
2015).
semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai informasi yang dimiliki oleh
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa serta pengetahuan lainnya
yang berkaitan dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan
keputusan pembelian.
hari tanpa mengetaui akan arti saluran pemasaran secara emperik ataupun sesuai
Narasumber
1. Yusuf Damanik Saya kurang tau jenisnya apa namun saya ambil dari
2. Sulastri Saya tidak tau jenis apa. Namun saya langsung ambil
Toke Besar
Toke Besar
5. Suprayetno Saya tidak tau jenis apa. Namun saya langsung ambil
yang sama yang dapat disimpulkan bahwa Saluran Pemasaran yang digunakan di
yang terdiri dari satu atau lebih produsen independen, pedagang grosir, dan
keseluruhan.
pedagang biji kopi telah melakukan kegiatan bisnis dengan menggunakan saluran
pemasaran konvesional. Namun para petani belum mengetahui secara jelas akan
bentuk saluran konvesional ini. Para petani hanya menjalankan usaha sesui
kegiatan yang dilakukannya sehari secara berulang ulang dan menurut mereka
kegiatan atau saluran pemasaran itulah yang terbaik bagi usaha mereka.
yang sama yang dapat disimpulkan bahwa sistem pemasaran yang dilakukan
penghasil kopi.
tidak susah payah untuk menjualkan atau mendistribusikan kembali biji kopi yang
telah diperolehnya dari petani sekitar. Para pedagang biji kopi hanya menunggu
perusahaan besar yang datang langsung ke tempat usaha mereka dan membeli biji
Narasumber
pengumpul.
pengumpul.
pengumpul.
pengumpul.
pengumpul.
yang sama yang dapat disimpulkan bahwa cara menjalin hubungan dengan
perusahaan besar mengeskplor atau mencari sendiri sumber bahan baku yang di
perusahaan mengutus para karyawannya untuk mensurvei para pedagang biji kopi
mereka sering tidak sepakat tentang siapa yang harus melaksanakan apa dan untuk
Sidamanik dan perusahaan besar lainnya tidak memiki konflik saluran karena
perusahaan besar menemuai langsung pihak pengumpul dan dalam proses tersebut
Bisnis?
No Nama Jawaban Narasumber
Narasumber
2. Sulastri 3 agen
3. Sabaruddin 4 agen
5. Suprayetno 3 agen
yang berbeda dan ada juga yang sama yang dimana ada 1 narasumber yang
dikarenakan usaha yang telah dijalankan telah cukup lama dari pedagang lain dan
rusak dan hilang, kerja sama dalam promosi perusahaan dan program pelatihan,
dan layanan bagi pelanggan. Para pedagang biji kopi di kecamatan Pamatang
Sidamanik harus menyadari dan menghargai perantara yang kinerjanya baik dan
menambahkan nilai baik bagi petani kopi. Perantara yang bekinerja buruk harus
dibantu atau, sebagai pilihan terakhir, digantikan. Para pedagang dapat menilai
Narasumber
membutuhkan 10 agen.
yang berbeda dan ada juga yang sama yang dimana ada 1 narasumber yang
menjawab alasan menentukan jumlah perantara adalah karena daerah yang
responden lain menjawab karena faktor kepercayaan dan memang hanya sebanyak
diipakai sesuai indikator pengetahuan saluran pemasaran, maka dapat dilihat dari
jumlah agen yang dibutuhkan para pedagang untuk menperoleh biji kopi dari
petani kopi. Dari jawaban diatas dapat diartikan bahwa para pedagang biji kopi
Para pedagang biji kopi dan perantara harus menyetujui syarat dan tanggung
harga, kondisi penjualan, hak teritorial dan layanan khusus yang dilakukan
masing-masing pihak. Para pedagang menetapkan harga biji kopi yang telah di
tetapkan oleh perusahaan besar. Para pedagang biji kopi di kecamatan Pamatang
Dalam penelitian ini alasan yang kuat yang diberikan yaitu karena adanya
rasa percaya pada agen tersebut. Namun ada alasan lain yang yaitu usaha tersebut
Narasumber
sama yang dimana usaha sejenis yang mereka ketahui adalah 10 usaha.
seberapa banyak usaha sejenis para pedagang sangat mengetahui jumlah usaha
tersebut dan sangat mengetahui pesaing mereka dan keadaan pedagang lain yang
memiliki karakteristik usaha yang sama. Dengan demikian para petani telah
mengetahui potensi usaha biji kopi dan bentuk usahanya, maupun persaingan
dalam menghasilkan biji kopi dari petani sehingga mereka menentukan jumlah
agen yang akan dipekerjakan sesuai kebutuhan dan kemampuan usaha miliknya.
Untuk merencanakan strategi pemasaran efektif, pedagang biji kopi harus
Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa para pedagang biji kopi tidak dapat
menentukan sendiri harga biji kopi, namun para pedagang dapat menentukan
staregi pembelian dari petani dengan memberikan pelayanan yang optimal dan
harga yang tidak begitu jauh dari yang telah di tetapkan. Dengan cara ini para
Narasumber
mendukung.
kopi.
6. Rado Tua Dabukke Kalau menurut saya dari segi tanah, iklim,dan
sama yang dimana alasan mereka mengatakan tanaman biji kopi ini sangat
berpotensi.
pemasaran yang diterapkan sesuai indikator Place (tempat), maka dapat dilihat
bahwa para petani mengetahui peluang yang besar dalam usaha pengumpulan biji
Tempat yang tepat sangat menentukan kualitas, kuantitas dan jenis kopi
yang dapat dihasilkan para petani sesuai keinginan konsumen maupun produsen
yang menghasilkan varian dan inovasi baru hasil pengolahan biji kopi.
pada pelaku usaha untuk mengeksplor sumber daya alam yang ada. Oleh sebab itu
Narasumber
2. Sulastri Musiman
yang sama dimana ketersediaan biji kopi yang ada di daerah Kecamatan
melimpah (panen raya) namun adakalanya biji kopi yang dihasilkan terek
(menurun).
yang diterapkan sesuai indikator Time (waktu). Maka dapat dilihat dari jawaban
responden bahwa waktu untuk menentukan kapan mengahasilkan biji kopi yang
melimpah atau terek tidak dapat ditentukan oleh pedagang. Dengan kata lain para
pedagang tergantung oleh kinerja agen mereka dikarenakan musim panen tidak
Namun dalam hal ini para saluran harus dapat belajar dan memprediksi
sendiri waktu hasil panen biji kopi secara periodik. Para pedagang harus bisa
mitra. Tujuannya ialah agar para pedagang biji kopi di kecamatan Pamatang
aliran fisik barang, jasa, dan informasi yang berhubungan dari titik asal ke titik
laba.
Tabel 4.18 : Jawaban Responden Pada Pertanyaan Angket No Item 12. Jenis
Narasumber
3. Sabaruddin Arabica
4. Iswa Dwiyanto Arabica dan Robusta
jawaban yang berbeda dan ada yang sama dimana jenis kopi yang diterima yakni
Arabica. Namun 2 responden juga menerima jenis kopi Robusta dan Arabica.
yang diterapkan sesuai indikator Time (waktu). Maka dapat dilihat dari jawaban
responden hanya mengetahui 2 jenis kopi yang dapat yang diterima. Sesuai
menawarkan sedikit peluang pasar sesuai sumber daya yang ada terutama biji kopi
robusta da arabica.
Tabel 4.19 : Jawaban Responden Pada Pertanyaan Angket No Item 13.
Narasumber
yang berbeda dan ada juga yang sama dimana frekuensi penerimaan dan
penjualan biji kopi 3 responden memiliki jawaban yang sama yakni 2 x dalam
seminggu. Sementara untuk responden yang lain ditentukan oleh musim, apabila
panen raya bisa 4 x dalam seminggu namun apabila terek 1 x dalam seminggu.
diterapkan sesuai indikator Time (waktu). Maka dapat dilihat dari jawaban
responden tentang pendistribusian biji kopi di kecamatan Pamatang Sidamanik
sangat di tentukan oleh musim panen dan kinerja agen mereka. Peran agen sangat
menentukan jumlah biji kopi yang di dapat petani pada waktu panen raya ataupun
masa terek. Sehingga faktor kepercayaan pedagang dengan agen sangat penting
mengetahui akan manajemen rantai pasokan. Yaitu mengelola aliran keatas dan
kebawah dari bahan, barang, dan informasi berhubungan yang bernilai tambah
perantara (agen), dan pelanggan (perusahaan besar yang mengumpulkan biji kopi
pemasaran secara efisien dan efektif demi mencapatkan keuntungan yang lebih
baik.
yang berbeda dan ada juga yang sama dimana waktu untuk kopi didistribusikan
kembali adalah 3 responden menjawab tergantung pada Toke dan 3 yang lain
paling cepat 1 hari dan paling lama 3 hari. Namun, waktu terbaik untuk
didistribusikan.
pemasaran yang diterapkan sesuai indikator Time (waktu). Maka dapat dilihat dari
maupun kuantitas biji kopi dari petani. Para pedagang di kecamatan Pamatang
menentukan sendiri waktu penjualan kembali biji kopi. Namun pedagang hanya
dapat memprediksi waktu paling lama yaitu 3 hari dikarena sesuai kebiasaan yang
berulang ulang dari perusahaan relasi yang datang untuk membeli biji kopi dari
mereka.
logistik gabungan yang lebih baik dalam penelitian ini perusahaan mitra
tentang pembelian dari petani dan tingkat persediaan terbaru dengan pedagang biji
Oleh sebab itu para agen di tutut untuk mengumpulkan sebanyak-banyaknya biji
oleh perusahaan mitra selama 3 hari demi menghemat biaya persediaan dan
pengiriman.
Tabel 4.21 : Jawaban Responden Pada Pertanyaan Angket No Item 16. Apa
1. Yusuf Damanik Kualitas itu ditentukan oleh usia dari pohon kopi
tersebut.
besar-besar
dipilih-pilih lagi.
yang berbeda dan ada juga yang sama dimana kualitas biji kopi terbilang bagus.
Namun tingkat kualitas tersebut juga ditentukan oleh usia dari pohon kopi, apabila
pohon kopinya masih muda maka biji yang dihasilkan bagus, bijinya besar-besar
namun apabila pohon kopi itu sudah tua maka biji kopi yang dihasilkan kurang
pemasaran dalam segi Form (bentuk) yang di terapkan, maka dapat diartikan
Dalam hal ini hubungan antara petani dan pedagang ditentukan sesuai
dengan kinerja perantara yang selektif untuk memilih petani mana yang
Narasumber
yang sama yakni cara menjaga kualitas biji kopi sebelum ke pengguna lain
pemasaran yang diterapkan sesuai indikator Form (bentuk). Maka dapat dilihat
gudang sendiri untuk mengunpulkan dan menyimpan bijji kopi yang telah di
terlebih dahulu biji kopi yang memiliki kualitas yang baik agar dapat di jual
biaya transportasi. Sebaliknya para pedagan harus menyediakan biji kopi sesuai
kuota dan kualitas yang diinginkan perusahaan mitra agar menjalin kerjasama
yang berkelanjutan. Oleh sebab itu, para pedagang sangat memerlukan sistem
logistik dengan menyediakan gudang yang baik untuk menjaga kualitas biji kopi
Tabel 4.23 : Jawaban Responden Pada Pertanyaan Angket No Item 19. Apa
dilihat dari jawaban responden bahwa kopi dominan hanya dapat untuk diminum.
Namun dalam kebutuhan yang lain, kopi dapat di pergunakan dalam dunia
inovasikan dalam dunia kuliner seperti sebagai bahan tambahan dalam pembuatan
kue.
produk, atribut atu fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.
(Sumarwan:2002)
Dengan semakin banyak inovasi dari biji kopi, maka dapat diihat
Narasumber
drastis.
yang berbeda. Harga kopi terbilang tidak stabil, terkadang harganya bisa
membumbung tinggi dan bisa drastis sekali. Akan tetapi, diharapkan harga kopi
tersebut tidak sampai jatuh dibawah harga Rp. 20.000. hal ini agar hasil yang
dilihat dari jawaban responden bahwa harga kopi di daerah kecamatan Pamatang
Sidamanik tidak menentu. Harga tersebut tidak ditentukan sendiri oleh pedagang
biji kopi di kecamatan Pamatang Sidamanik, Namun harga biji kopi di tentukan
oleh perusahaan relasi mereka ataupun sesuai keadaan kuantitas biji kopi yang
dihasilkan oleh petani. Namun dengan demikian para pedagang biji kopi di
kecamatan Pamatang Sidamanik berharap harga biji kopi tidak di bawah 20000
per kilo agar para pedagang dapat memliki surplus dalam penjualan biji kopi.
Adapun alasan responden yaitu agar dapat memberikan upah yang sesuai pada
agen yang di pekerjakannya dan untuk pergudangan agar menjaga kualitas dan
Dalam penilitian ini dapat dilihat bahwa harga kopi ditentukan oleh
penyesuaian harga biji kopi yang berubah ubah di pasar internasional. Maka dapat
diartikan penetapan harga kopi di tentukan oleh Penetapan Harga dinamis dan
besar situasi, kenaikan harga hanya merupakan hasil dari biaya penjualan yang
lebih tinggi di negara lain, biaya tambahan modifikasi produk, pengiriman dan
asuransi, tarif dan pajak impor, fluktuasi nilai tukar mata uang dan distribusi fisik.
BAB V
A. Kesimpulan
keseluruhan.
a. Tempat
pembangan usaha biji kopi terutama untuk sumber bahan baku yang
b. Waktu
Namun memiliki kendala pada waktu panen. Artinya para petani kopi
maupun panen kecil (terek) atau musim panen pada waktu tertentu.
besar.
c. Bentuk
biji kopi yang di hasilkan. Para petani hanya menghasilkan biji kopi
d. Informasi
Sumber Buku :
Keegen. (1996). The American Marketing Assosiation. New Jersey : Prentie Hall
Rangkuti, Freddy. 2013. Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Heru Hamzah S (2008) “Analisa Saluran Distribusi Pada PT. Caladi Lima
Sembulan(C59) Bandung”
Internet :
http://www.pustakadunia.com/artikel-pustaka-umum/perkembangan-produksi-
kopi-di-indonesia/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/11/saluran-distribusi-definisi-fungsi-
dan.html
http://bintangfararyani.wordpress.com/2013/02/03/saluran-distribusi-philip-kotler/
http://skripsi-manajemen.blogspot.com/2011/02/pengertian-definisi-
pemasaran.html
http://repository.widyatama.ac.id/handle/10364/1058
http://repository.unej.ac.id
Lampiran 1
LEMBAR WAWANCARA
Identitas Responden
1. Nama Responden :
2. Umur Responden :
3. Pendidikan Responden :
4. Pekerjaan Responden :
5. Nama Usaha :
(jawaban berupa : sangat baik, baik , cukup baik dan kurang baik)
9. Apa alasan anda tentang potensi industri tersebut?
10. Bagaimana menurut anda tentang ketersedianaan biji kopi yang ada di
daerah anda?
(jawaban berupa : sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik)
13. Berapa lama frekuensi penerimaan dan penjualan biji kopi (dalam Hari)?
(jawaban berupa : sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik)
17. Bagaimana anda menjaga kualitas biji kopi sebelum ke pengguna lain?
Lampiran 2
bijinya besar-besar
lagi.
Umur Responden :
2.Ada 2 Jenis saluran Saya tidak tau jenis apa.
47 Tahun
pemasaran, yaitu Namun saya langsung
Pendidikan saluran pemasaran ambil dari banyak
Responden : pelanggan dan saluran Petani-Pengumpul-
pemasaran bisnis. Jenis Toke
SMA
saluran pemasaran
Pekerjaan mana yang anda
Responden : gunakan?
Wiraswasta (Pemilik
3.Bagaimana sistem Dilakukan secara
Usaha Karya Bakti)
pemasaran yang di langsung.
Suku : Jawa lakukan?
Nama Usaha :
4. Bagaimana menjalin Perusahaan besar
Karya Bakti
hubungan dengan biasanya mensurvei tiap
perusahaan lain? daerah, lalu menjalin
kerja sama
5.Berapa banyak agen 3 agen
atau perantara yang
digunakan dalam
kegiatan bisnis?
6.Alasan apa dalam Karena hanya
menentukan jumlah dibutuhkan 4 agen saja
perantara?
7.berapa banayak usaha 10 usaha sejenis
sejenis yang anda
ketahui di Kecamatan
Sidamanik?
8.Bagaimana menurut Sangat Baik
anda tentang potensi
industri biji kopi di
Kecamatan Sidamanik?
(jawaban berupa :
sangat baik, baik,cukup
baik, dan kurang baik)
9.Apa alasan anda Karena, saya lihat tanah
tentang potensi industri dan cuacanya sangat
tersebut? mendukung.
10.Bagaimana menurut Sangat Baik
anda tentang
ketersediaan biji kopi
yang ada didaerah
anda?
(Jawaban berupa :
sangat baik,baik,cukup
baik, kurang baik)
11.Apa alasan anda Kadang banyak, kadang
tentang ketersediaan terek. Tergantung
biji kopi? musim.
12.Jenis biji kopi apa Arabica
saja yang anda terima?
13.Berapa lama 2 x dalam seminggu
frekuensi penerimaan
dan penjualan biji kopi
(dalam Hari)?
14.Berapa lama biji Yang terbaik adalah
kopi didistribusikan setelah dikumpulkan
kembali? dari petani langsung
didistribusikan.
15.Bagaimana kualitas Sangat Baik
biji kopi yang
diperoleh?
(Jawaban berupa :
sangat baik,baik,cukup
baik dan kurang baik)
16.Apa alasan anda Tidak tentu, tergantung
tentang biji kopi yang
musim panen. Kalau
diperoleh?
panen besar bagus
buahnya.
mengumpulkan biji
3.Bagaimana sistem Secara langsung
kopi pemasaran yang di
Suku : Jawa lakukan?
Nama Usaha : -
4. Bagaimana menjalin Perusahaan besar
hubungan dengan menemui langsung
perusahaan lain? pihak pengumpul.
5.Berapa banyak agen 3 agen
atau perantara yang
digunakan dalam
kegiatan bisnis?
6.Alasan apa dalam Sebab, itulah yang
menentukan jumlah dapat dipercaya
perantara?
7.berapa banayak usaha 10 usaha sejenis
sejenis yang anda
ketahui di Kecamatan
Sidamanik?
8.Bagaimana menurut Sangat Baik
anda tentang potensi
industri biji kopi di
Kecamatan Sidamanik?
(jawaban berupa :
sangat baik, baik,cukup
baik, dan kurang baik)
9.Apa alasan anda Karena tanahnya
tentang potensi industri bagus memang untuk
tersebut? tanaman kopi.
10.Bagaimana menurut Cukup Baik
anda tentang
ketersediaan biji kopi
yang ada didaerah
anda?
(Jawaban berupa :
sangat baik,baik,cukup
baik, kurang baik)
11.Apa alasan anda Bagus, tergantung
tentang ketersediaan musim
biji kopi?
12.Jenis biji kopi apa Arabica dan Robusta
saja yang anda terima?
13.Berapa lama Penerimaan dilakukan
frekuensi penerimaan setiap hari , namun
dan penjualan biji kopi untuk penyetoran pada
(dalam Hari)? agen 2 x dalam 1
minggu
14.Berapa lama biji Tergantung pada toke
kopi didistribusikan kapan datangnya
kembali?
15.Bagaimana kualitas Cukup Baik
biji kopi yang
diperoleh?
(Jawaban berupa :
sangat baik,baik,cukup
baik dan kurang baik)
16.Apa alasan anda Macam-macam. Ada
tentang biji kopi yang
yang bagus, ada yang
diperoleh?
kurang
kurang bagus.
KEGIATAN SALURAN
PEMASARAN DI KEC.
PAMATANG SIDAMANIK
KEGIATAN SALURAN
PEMASARAN KOPI 1
KEGIATAN SALURAN
PEMASARAN KOPI 2
PERGUDANGAN DALAM
KEGIATAN SALURAN
PEMASARAN
SIDAMANIK
KOPI