Anda di halaman 1dari 111

SKRIPSI

ANALISIS PENGEMBANGAN STRATEGI BERSAING


PADA CAFE COFFE Q MEDAN

OLEH

RANI WULANDARI
130502096

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Analisis Pengembangan Strategi


Bersaing Pada Cafe Coffee Q Medan”. Rumusan dalam masalah
penelitian ini adalah Strategi bersaing apakah yang paling tepat yang dapat
dilakukan pada Cafe Coffee Q Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
merumuskan strategi bersaing yang paling tepat untuk diterapkan Cafe
Coffee Q Medan dimasa yang akan datang.
Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara mendalam kepada
informan dan informan dalam penelitian ini adalah Manajer Cafe, Supervisior
Cafe, Karyawan dan Pelanggan, sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui
studi pustaka , jurnal-jurnal penelitian dan gambaran umum objek penelitian,
struktur serta visi dan misi perusahaan yang di peroleh langsung dari Cafe Coffee
Q Medan . Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan
metode analisis deskriptif kualitatif dengan analisis SWOT. Metode analisis yang
digunakan adalah metode deskriptif dan uji triangulasi.
Dari hasil Matriks IFE dan EFE diproleh posisi perusahan yang berada pada
Kuadran I. Dari kuadran tersebut strategi yang di rekomendasikan adalah strategi
Progresif. Kemudian dari Matriks SWOT pilihan alternatif strategi yang tepat
yang dapat diterapkan Cafe Coffee Q dimasa yang akan adatang adalah strategi
W-T dengan meminimalkan kelemahan yang dimiliki serta menghindari ancaman
yang ada.

Kata Kunci : Strategi Bersaing, Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang,


Ancaman)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRACT

The litle of this research is “Analysis of Developing Competitive


Strategy at Cafe Coffee Q Medan”. The formula in this research problem
is the most appropriate competing strategy that can be done at Cafe Coffee
Q Medan. The purpose of this study is to formulate the most approporiate
competitive strategy to be applied in the future.
Primary data collection was done through in-depth interviews to the informant
and the informant in this research is the manager of cafe, cafe supervisior,
employees and customers, while the secondary data collected through literature
study, research journals and an overview of the research object, structure as well
as the vision and mission of the company is obtained directly from the Cafe
Coffee Q Medan. The research method used is to use a descriptive qualitative
methods of analysis SWOT analysis. Analysis of the method used is descriptive
and tes method of triangulation.
From the results of Matrix IFE and EFE retrieved positions the company at the
Quadrants of Quadrants I. The recomended strategy is a strategy of Progressive.
Then from the SWOT matrix is the right choice of alternative strategies that can
be applied to Cafe Coffee Q in the future is the W-T strategies by minimizing the
weaknesses that are owned as well as avoiding the threats that exist.

Key Words : Competitive Strategy, SWOT Analysis ( Strengths, Weaknesses,


Opportunities, Threats)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang

memberikan petunjuk-Nya kepada penulis dalam masa proses menuntut

ilmu dan menyelesaikan tugas akhir penyusunan skripsi ini serta tak lupa

pula shalawat berangkaikan salam tercurahkan untuk Nabi Muhammad

SAW.

Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Studi Manajemen

Universitas Sumatera Utara. Judul penelitian yang dilakukan penulis adalah

: “Analisis Pengembangan Strategi Bersaing Pada Cafe Coffee Q

Medan”.

Selama melakukan penelittian dan penulisan skripsi ini, penulis banyak

memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak, oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus

kepada :

1. Bapak Ramli , S.E, M.S, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara

2. Ibu Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si Wakil Dekan I Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Dr.Muslich Lufti, S.E., MBA. selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Bapak Drs. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si selaku Sekretaris Program

Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara

5. Ibu Dr. Yeni Absah, S.E., M.Si selaku dosen pembimbing penulis yang

telah banyak dan sabar memberikan masukan dan perbaikan dari awal

hingga selesainya penulisan skripsi ini

6. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si selaku dosen pembanding satu penulis

yang telah banyak memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dari

awal hingga selesainya skripsi ini

7. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E. M,Si selaku dosen pembanding dua

seminar proposal penulis yang telah banyak memberikan saran dan

masukan untuk perbaikan skripsi ini

8. Ibu Dra. Yulinda, M.Si selaku dosen pembanding dua sidang meja hijau

penulis yang telah banyak memberikan saran dan masukan untuk

perbaikan penulisan skripsi ini

9. Orangtua penulis Bapak Supridi dan Ibu Sumarni serta nenek penulis Ibu

Parsimah yang telah banyak memberikan motivasi, dukungan, perhatian,

dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

10. Orangtua angkat penulis Suharni dan Darman yang telah memberikan

motivasi, dukungan, perhatian, doa dan tempat tinggal di Medan dari awal

perkuliahan hingga selesainya perkuliahan ini

11. Bapak Donni Manik, Amd. yang telah merekomendasikan Cafe Coffee Q

Medan sebagai objek penelitian penulis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12. Ibu Melisa Sebayang, SE. selaku manager Cafe Coffee Q yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di Cafe Coffee Q Medan

13. Saudara penulis Dila Dwifa, Amd. yang senantiasa mendengarkan keluhan

dan selalu memberikan motivasi, dukungan dalam penyelesaian skripsi ini

14. Sahabat-sahabat penulis tercinta Revan, Suci, Fitri, Aulia, Ayu Pohan

yang senantiasa menemani, mendengarkan keluhan dan selalu

menguatkan serta menghibur penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini

15. Adik-Adik dan rekan-rekan di kampung Indah, Arif, Kiki. Terima kasih

atas semangat dan persaudaraan yang berharga sampai sekarang.

16. Rekan-rekan mahasiswi atas bantuan dan kerjasamanya sehingga penulis

dapat melaksanakan dan menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi

ini dengan baik.

Penulis menyadari sksipsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna, namun harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat kepada

pembaca. Semoga Allah SWT memberi hidayah dan taufik kepada kira.

Amin.

Medan, 1 April 2017

Penulis,

Rani Wulandari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK.......................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Strategi ................................................................................... 7
2.1.1 Pengertian Strategi......................................................... 7
2.1.2 Tipe-tipe Strategi ........................................................... 8
2.2 Manajemen Strategi ................................................................ 9
2.2.1 Pengertian Manajemen Strategi ..................................... 9
2.2.2 Tahapan Manajemen Strategi......................................... 10
2.3 Keunggulan Bersaing .............................................................. 12
2.3.1 Pengertian Keunggulan Bersaing ................................... 12
2.3.2 Konsep Bersaing dalam Persaingan ............................... 13
2.4 Definisi Analisis SWOT .......................................................... 14
2.5 Penelitian Terdahulu ............................................................... 16
2.6 Kerangka Konseptual .............................................................. 18

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data ............................................ 20
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 21
3.3 Unit Analisis .......................................................................... 21
3.4 Fokus Penelitian ...................................................................... 22
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 22
3.6 Batasan Oprasional.................................................................. 23
3.7 Definisi Istilah......................................................................... 23
3.8 Analisis Data ........................................................................... 24
3.8.1 Reduksi Data .................................................................. 25
3.8.2 Penyajian Data ................................................................ 25
3.8.3 Menarik Kesimpulan ....................................................... 26
3.9 Pengujian Keabsahan Data ..................................................... 32
3.9.1 Metode Triangulasi .......................................................... 33
3.9.2 Uji Kepercayaan (Credibility) .......................................... 34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.9.3 Uji Dependability............................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Perusahaan .................................................... 35
4.1.1 Sejarah Singkat Cafe Coffee Q ............................................. 35
4.1.2 Visi dan Misi Cafe Coffee Q ................................................ 36
4.1.3 Logo Perusahaan .................................................................. 36
4.1.4 Struktur Organisasi............................................................... 37
4.1.5 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab Bidang ...................... 39
4.1.6 Rencana Kegiatan................................................................. 45
4.2 Hasil Penelitian ......................................................................... 46
4.2.1 Deskripsi Informan ..................................................... 46
4.2.2 Hasil Wawancara Dengan Informan ..................................... 47
4.2.3 Analisis Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan ................ 54
4.2.4 Perhitungan Penentuan Bobot Skor SWOT........................... 58
4.2.5 Perkembangan Strategi Bersaing Pada Cafe Coffee Q .......... 59
4.2.5.1 Matriks Internal Faktor Evaluation (IFE) dan Eksternal
Factor
Evaluation (EFE) ............................................................ 59
4.2.5.2 Posisi Perusahaan Pada Kuadran SWOT ......................... 63
4.2.5.3 Analisis Pilihan Alternatif Strategi .................................. 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan .............................................................................. 79
5.2 Saran ......................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 81


LAMPIRAN ...................................................................................... 83

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

Nama.Tabel Judul
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah pegawai Caffe Coffe Q Medan .................. 3
Tabel 1.2 Daftar Usaha Kuliner Di Jl.Jamin Ginting Kota Medan 4
Tabel 3.1 Contoh Tabel IFE (Internal Factor Evaluation) ........ 28
Tabel 3.2 Contoh Tabel EFE (Eksternal Factor Evaluation) .... 28
Tabel 4.1 Faktor Internal dan Faktor Eksternal Perusahaan ............... 58
Tabel 4.2 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) .......................... 61
Tabel 4.3 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) ..................... 62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

Nama Gambar Judul


Halaman
Gambar 2.1 Strategi sebagai Upaya Pencapaian Tujuan Organisasi 8
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ........................................ 19
Gambar 3.1 Posisi Kuadran SWOT ...................................... 29
Gambar 3.2 Matriks SWOT .................................................. 31
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Cafe Coffee Q.............................. 39
Gambar 4.2 Posisi Kuadran SWOT Cafe Coffee Q ........................ 64
Gambar 4.3 Matriks SWOT Cafe Coffee Q .................................... 65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

Nama Lampiran Judul


Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Wawancara Informan Kunci (Manajer Cafe) 83
Lampiran 2 Kuesioner Wawancara Informan Utama (Karyawan Cafe) 85
Lampiran 3 Kuesioner Wawancara Informan Utama (Pelanggan Cafe) 86
Lampiran 4 Penilaian Rating dan Bobot Pada Setiap Faktor Internal dan
Eksternal
Cafe Coffee Q .......................................................... 87
Lampiran 5 Produk Cafe Coffee Q ................................................. 91
Lampiran 6 Gambar Kondisi Cafe Coffee Q Medan ........................ 98
Lampiran 7 Gambar Wawancara Informan .....................................
100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini, dunia bisnis mengalami kemajuan

yang sangat pesat. Hal tersebut membuat persaingan antar bisnis semakin lama

menjadi semakin ketat. Situasi seperti ini menuntut para pelaku bisnis untuk

merumuskan sekaligus menerapkan strategi-strategi bisnis agar tidak hanya dapat

bertahan dan mengembangkan bisnis yang dijalani namun juga dapat bersaing

dalam merebut dan menguasai pangsa pasar yang ada, untuk itu strategi menjadi

kunci dari pencapaian keunggulan bersaing dan keberhasilan sebuah bisnis.

Menurut Rangkuti (2014:3) Strategi adalah alat yang sangat penting untuk

mencapai tujuan. Sedangkan menurut Pearce dan Robinson (2008) strategi adalah

rencana manajer yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk

berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran

perusahaan. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu

strategi merupakan rencana jangka panjang yang dilakukan perusahaan untuk

mencapai tujuan dengan memperhatikan lingkungan perusahaan baik secara

internal maupun eksternal untuk memperoleh keunggulan bersaing.

Dalam memilih strategi keunggulan bersaing yang tepat untuk diterapkan

oleh sebuah bisnis, pelaku bisnis perlu melihat situasi dan kondisi pasar serta

menilai kedudukan atau posisi usaha bisnis di pasar. Hal tersebut dapat dilakukan

dengan cara analisis terhadap lingkungan bisnis baik lingkungan eksternal

maupun lingkungan internal, biasanya disebut dengan analisis SWOT.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Hal tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasi peluang (opportunity) dan

ancaman (threat) yang berasal dari lingkungan eksternal bisnis serta

mengidentifikasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang berasal dari

lingkungan internal bisnis.

Saat ini, salah satu persaingan bisnis terjadi sangat ketat pada bisnis yang

bergerak dibidang kuliner. Hal ini dikarenakan pesatnya perkembangan bisnis

pada bidang kuliner diberbagai kota termasuk di Kota Medan. Sebagian orang

memilih berbisinis dibidang kuliner karena bisnis tersebut dianggap paling

menguntungkan, karena pada dasarnya makanan merupakan kebutuhan pokok

manusia. Perkembangan bisnis kuliner di Kota Medan ditandai dengan semakin

bertambahnya jumlah bisnis kuliner baik yang berkonsep tradisional maupun

berkonsep modern diberbagai sudut Kota Medan.

Cafe Coffee Q yang berada di Jl.Jamin Ginting, Medan Tuntungan, Kota

Medan merupakan salah satu usaha bisnis dibidang kuliner dengan nuansa modern

yang menyajikan berbagai macam menu makanan, walaupun dengan nama Coffee

tetapi bisnis ini lebih bergerak pada bidang kuliner. Berbagai macam strategi

telah diterapkan pada Cafe Coffee Q untuk dapat merebut dan menarik perhatian

pelanggan serta dapat mengimbangi persaingan yang cukup ketat dalam dunia

bisnis, mulai dari tempat yang bernuansakan modern yang memberikan kesan

mewah, pelayanan yang sifatnya dapat memuaskan pelanggan untuk mendapatkan

loyalitas pelanggan, serta cita rasa makanan yang baik, saat ini jumlah pegawai

Cafe Coffee Q berjumlah 38 pegawai yang terdiri dari :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 1.1
Jumlah pegawai Cafe Coffe Q Medan
No Keterangan Jumlah
1 Manager 1
2 General Manager 1
3 Supervisor 1
4 Cashier 2
5 Store 2
6 Server 11
7 Barista 4
8 Kitchen 9
9 Live Music 6
10 Sound Man 1
Total 38
Sumber : Cafe Coffe Q Medan

Tidak cukup sampai disini saja, saat ini Cafe Coffee Q lebih menekankan

pada strategi kualitas produk dan inovasi tempat. Dengan mempertahankan cita

rasa makanan dan melakukan inovasi tempat setiap minggunya agar selalu

memberikan kesan yang berbeda kepada pengunjung cafe serta menyajikan live

music setiap harinya. Pada tahun 2016 Cafe Coffee Q mengadakan suatu event

“Zeqita Karo Idol” yang bertujuan menampung bakat bernyanyi yang dimiliki

warga kota Medan tidak hanya itu saja yang jelas dengan adanya event tersebut

mereka memanfaatkannya sebagai sarana promosi pada Cafe Coffee Q. Beberapa

masalah juga dihadapi Cafe Coffee Q diantaranya :

1. Beberapa karyawan Cafe Coffee Q merupakan karyawan baru, baik itu

karyawan bagian waiter/waitress, barista, dan kitchen, hal tersebut

berdampak terhadap pelayanan yang kurang maksimal, karena para

karyawan baru masih dalam tahap pembelajaran.

2. Banyaknya pelanggan yang komplain mengenai pelayanan dan cita rasa

makanan yang disajikan .

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Seperti, lambatnya pesanan disajikan kepada para pelanggan dan cita rasa

makanan yang disajikan berbeda-beda dari hari ke hari. Hal ini

disebabkan karena faktor internal seperti yang telah dijelaskan dalam

permasalahan pertama.

3. Banyaknya pengunjung yang datang ke Cafe Coffee Q tidak untuk

memesan makanan atau minuman tetapi semata-mata hanya untuk

melihat live music dan memanfaatkan wifi saja.

4. Pendapatan mengalami ketidakstabilan setiap bulan dilihat dari 5 bulan

terakhir, terhitung mulai dari bulan Agustus jumlah pendapatan 155 juta,

bulan September 165 juta, bulan Oktober 160 juta, bulan November 167

juta, dan bulan Desember 150 juta.

5. Cafe Coffee Q juga memiliki beberapa pesaing sejenis yang ada di

Jl.Jamin Ginting seperti:

Tabel 1.2
Daftar Usaha Kuliner Di Jl.Jamin Ginting Kota Medan
No Nama Usaha

1 Bakso dan Mie Ayam Mas Rahmat


2 Ridari Resto
3 Warung Mesjid Iklab
4 Ayam Penyet Cindelaras
5 Kenanga Garden
Sumber : Hasil Observasi Peneliti Februari 2017

Untuk dapat mempertahankan bisnis serta mengadapi tantangan persaingan

perlu diterapkan strategi yang paling tepat agar Cafe Coffe Q dapat bertahan

ditengah persaingan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik uuntuk melakukan

penelitian mengenai “Analisis Pengembangan Strategi Bersaing Pada Cafe

Coffee Q Medan”

1.2 Perumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan pokok

dalam penelitian ini adalah “ Strategi Bersaing Apakah Yang Paling Tepat

Yang Dapat Dilakukan Pada Cafe Coffee Q Medan” ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah

dijabarkan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi

bersaing yang paling tepat untuk diterapkan Cafe Coffee Q Medan dimasa yang

akan datang.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang analisis SWOT

dalam penentuan strategi bersaing pada bisnis kuliner, khususnya pada Cafe

Coffee Q Medan .

2. Bagi Perusahaan (Cafe Coffee Q Medan)

Sebagai referensi dan bahan pertimbangan dalam menganalisis penentuan

strategi bersaing dengan menggunakan analisis SWOT.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu sumber referensi dan

masukan bagi penelitian selanjutnya yang terbaru pada pengembangan

bisnis kuliner.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strategi
2.1.1 Pengertian Strategi

Menurut Jatmiko (2004:134) strategi merupakan serangkaian komitmen dan

tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk

mengeksploitasi kompetensi inti dan mendapatkan keunggulan kompetitif.

Menurut David, (2011:18) strategi adalah sarana bersama dengan tujuan

jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis,

diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan,

divestasi, likuidasi, dan joint venture.

Menurut Rangkuti (2014: 3) Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Dari pengertian tersebut, maka ditariklah kesimpulan bahwa strategi

merupakan proses perencanaan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau

seseorang dengan bahan pertimbangan berupa faktor – faktor internal dan

eksternal perusahaan untuk mencapai sasaran yang diinginkan, sehingga mampu

untuk unggul dari pesaingnya.

Perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”

bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru

dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).

Perusahaan perlu mencari kompetisi inti di dalam bisnis yang

dijalankannya. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-

konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun.

Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Distinctive Competence : tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar

dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.

b. Competitive Advantage : kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh

perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

Berikut ini adalah gambaran tentang bagaimana konsep strategi yang

digunakan oleh perusahaan atau organisasi.

Kondisi Kondisi perusahaan


perusahaan saat ini STRATEGI dimasa depan

Gambar 2.1
Strategi Sebagai Upaya Pencapaian Tujuan Organisasi
Sumber: Amirullah (2015)

2.1.2 Tipe-tipe Strategi

Menurut Rangkuti (2014: 6) pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan

berdasarkan tipe-tipe strategi, yakni sebagai berikut:

1. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh

manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.

Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penetapan harga,

strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai

keuangan, dan sebagainya.

2. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.

Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang

agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi dan

sebagainya.

3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional

karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen.

Misalnya, strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi

distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan

dengan keuangan.

2.2 Manajemen Strategi


2.2.1 Pengertian Manajemen Strategi

Menurut Amirullah (2015: 5) manajemen strategi terbentuk dari 2 kata yaitu

manajemen dan strategi, dimana manajemen strategi merupakan ilmu dalam

membuat (formulating) menerapkan dan mengevaluasi keputusan-keputusan

strategi antar fungsi-fungsi manajemen yang memungkinkan sebuah organisasi

mempunyai tujuan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana

organisasi itu berada. Dalam hal ini manajemen strategi mencakup aliran

keputusan, cara-cara membentuk strategi, membuat keputusan desain serta

program perusahaan dan mengembangkan strategi-strategi yang efektif.

David (2009:5) mendefinisikan manajemen strategis sebagai seni dan

pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi

keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi

mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada usaha untuk

mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai

keberhasilan organisasional.

Dengan demikian, manajemen strategi adalah suatu tindakan manajerial

yang mencoba untuk mengembangkan potensi perusahaan didalam

mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan

yang telah ditetapkan berdasarkan misi perusahaan. Implikasi dari pengertian

tersebut adalah perusahaan berusaha meminimalkan kekurangan (kelemahan), dan

berusaha melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitar baik mikro maupun

makro.

2.2.2 Tahapan Manajemen Strategi

Manajemen strategis memberikan kerangka kerja bagi kegiatan perusahaan

yang dapat meningkatkan ketanggapan dan fungsi perusahaan. Manajemen

strategis membantu manajer mengembangkan konsep yang jelas mengenai

perusahaan. Selain itu manajemen strategis memungkinkan perusahaan

mempersiapkan diri menghadapi lingkungan kegiatan yang cepat berubah.

Keunggulan penting dari manajemen strategis adalah membantu para

manajer melihat adanya peluang yang mengandung resiko dan peluang yang aman

dan memilih diantara salah satu peluang-peluang yang ada. Perencanaan strategis

juga mengurangi kemungkinan kesalahan dan kejutan yang tidak menyenangkan,

karena penelitian yang seksama telah dilakukan terhadap sasaran, tujuan, strategi.

Menurut David (2011: 6) proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahap :

perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Perumusan strategi merupakan gabungan antara kondisi eksternal dan

internal perusahaan saat ini dengan tujuan yang akan dicapai di masa yang

akan datang. Perumusan strategi mencakup :

1. Pengembangan visi dan misi

2. Identifikasi ancaman dan peluang eksternal suatu perusahaan

3. Identifikasi kelemahan dan kekuatan internal perusahaan

4. Menetapkan tujuan jangka panjang

5. Identifikasi alternatif – alternatif strategi.

6. Pemilihan strategi.

Perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas, oleh karena itu,perusahaan

harus memilih langkah strategi yang menguntungkan dan bermanfaat paling

besar.

2. Penerapan strategi sering kali disebut tahap aksi dari manajemen strategis,

yang berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk melaksanakan

strategi yang telah dirumuskan. Yang dilakukan dalam penerapan strategi

diantaranya :

1. Menetapkan tujuan tahunan

2. Membuat kebijakan

3. Memotivasi karyawan

4. Mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi yang telah dirumuskan

dapat dijalankan.

3. Penilaian strategi merupakan suatu cara untuk menentukan apakah strategi

tertentu sudah berjalan dengan baik atau tidak, penilaian strategis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


merupakan tahap terakhir dalam manajemen strategis. Tiga aktivitas

penilaian strategi diantaranya :

1. Peninjauan kembali faktor – faktor eksternal dan internal yang

dijadikan sebagai landasan sebuah strategi.

2. Pengukuran kinerja.

3. Pengambilan langkah korektif.

2.3 Keunggulan Bersaing


2.3.1 Pengertian Keunggulan Bersaing

Menurut Kotler (2001: 95) pengertian keunggulan bersaing yaitu:

“Keunggulan atas pesaing yang didapatkan dengan menyampaikan nilai

pelanggan yang lebih besar, melalui harga yang lebih murah atau dengan

menyediakan lebih banyak manfaat yang sesuai dengan penetapan harga yang

lebih tinggi.

Selanjutnya Porter (David, 2009:275) menyatakan bahwa ada tiga tipe

pilihan strategi generik yang dapat dilakukan perusahaan untuk memproleh

keunggulan bersaing yaitu :

1. Strategi kepemimpinan biaya rendah (the cost of ledership)

Strategi kepemimpinan biaya rendah (the cost of ledership) yaitu

serangkaian tindakan integratif yang dirancang untuk memproduksi dan

menawarkan barang/jasa pada biaya paling rendah relatif terhadap para

pesaing dengan ciri-ciri yang dapat diterima oleh para pelanggan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2. Strategi Differensiasi

Strategi differensiasi yaitu serangkaian tindakan integratif yang

dirancang untuk memproduksi dan menawarkan barang/jasa pada

pelanggan berbeda dalam hal-hal yang penting dan unik bagi mereka.

3. Strategi Fokus

Strategi fokus yaitu serangkaian tindakan integratif yang dirancang untuk

memproduksi dan menawarkan barang/jasa yang melayani kebutuhan

segmen persaingan tertentu, produk tertentu untuk pasar tertentu atau

pasar wilayah geografi tertentu atau biasa disebut ceruk pasar (special

product for special segment, or for special market).

Perusahaan yang bersaing dalam pasar sasaran yang sama selalu akan

berbeda dalam tujuan dan sumber daya nya. Ada perusahaan yang berukuran

kecil, ada perusahaan yang berukuran besar.

2.3.2 Konsep Bersaing dalam Persaingan

Untuk berhasil dalam upaya merebut dan memenangkan persaingan

merupakan suatu hal yang memerlukan pemikiran, perencanaan strategis yang

matang dan komprehensif. Ada banyak aspek yang terkait dengan usaha

memenangkan suatu persaingan (Sunyoto, 2015:5). Menurut Frinces (dalam

Sunyoto, 2015:5), aspek-aspek yang dapat diidentifikasi terkait usaha

memenangkan suatu persaingan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan apa yang dipersaingkan

2. Merumuskan tujuan persaingan atau yang akan dipersaingkan

3. Sasaran strategis dari persaingan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Ruang lingkup persaingan

5. Waktu persaingan dinyatakan sebagai titik awal persidangan dan

kapan usaha atau kegiatan persaingan akan dilakukan atau dimulai

6. Membuat rencana strategis yang komprehensif dari agenda persaingan

7. Membuat analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities

Threaths) lawan persaingan untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan lawan serta mengkaji secara kritis potensi dan prospek.

Secara umum, konsepsi persaingan adalah adanya kondisi persaingan yang

memerlukan suatu sikap dan tindakan yang dirancang secara sistematik berisikan

analisis lingkungan, strategi dan kebijakan strategis bersaing untuk mengungguli

pihak lain (lawan) untuk mempertahankan, mengambil dan merebut potensi,

peluang dan posisi strategis yang akan, sedang, dan telah diambil/direbut oleh

pihak lain (lawan) karena berpotensi mengurangi, mempersulit, mengancam, dan

membahayakan pangsa pasar, keuntungan, dan prospek pertumbuhan dan

pekembangan produk, jasa dan organisasi (Sunyoto, 2015:7).

2.4 Definisi Analisis SWOT

Rangkuti (2014) menjelaskan Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Proses

pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi,

tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan

strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan

(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Hal ini disebut analisis situasi. Model yang paling populer dalam analisis situasi

adalah Analisis SWOT.

SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan Weaknesses

serta lingkungan eksternal Oppurtunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Strengths) dan peluang (Oppurtunities), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Tujuan fundamental analisis SWOT adalah mengidentifikasi trend, kekuatan

dan kondisi yang memiliki dampak potensial pada formulasi dan implementasi

strategi pemasaran perusahaan. Ini merupakan langkah penting atas dasar dua

alasan. Pertama, setiap perubahan dalam lingkungan eksternal bisa menimbulkan

dampak serius pada pasar-pasar sebuah perusahaan. Kedua, langkah ini dapat

memberikan peluang untuk menyusun aspek-aspek terpenting untuk dievaluasi.

Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah

matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang

dan ancaman eksternal perusahaan yang dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set

kemungkinan strategi alternatif.

Setelah melakukan analisis SWOT, Langkah selanjutnya adalah membuat

keputusan strategis yang merupakan fungsi dan tanggung jawab dari semua

manajer dan setiap tingkatan, terutama manajer puncak. Keputusan ini akan

digunakan sebagai bahan untuk membangun filosofi organisasi dan pernyataan

misi, membangun sasaran baru dan memilih strategi yang paling tepat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2.5 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menguji tentang

analisis SWOT, penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam

penyusunan penelitian ini kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah

dilakukan oleh penelitian terdahulu, sebagai berikut:

No Nama Judul Penelitian Variabel Metode Hasil Penelitian


Analisis

1 Nathanael Augst Perumusan -Industri Ban -Strategi Hasil Penelitian menunjukkan


Zefanya, Bustanul Strategi Bersaing -Perumusan Formulasi dari hasil portofolio PT.
Arifin Noer, Pada Strategi Matriks MASA berada dikuadran I
Muhammad Saiful PerusahaanBan BCG Karena memiliki kordinat IFE
Hakim (2016) Dengan Metode Matriks IE dan EFE masing-masing 3,32
Portofolio Produk QSPM dan 3,26. Dari hasil matriks IE
(Studi Kasus : PT PT MASA direkomendasikan
Multistrada Arah untuk melakukan strategi
Sarana, Tbk) grow and build. Hasil matriks
BCG menunjukkan bahwa
Archilles berada di kuadran
dogs, sementara corsa berada
dikuadran question marks.
Terdapat 13 strategi alternatif
hasil dari matriks TOWS. Dan
hasil dari analisis QSPM
terdapat 7alternatif strategi
terbaik dan rencana aksi untuk
direkomendasikan kepada
PT.MASA
2 Andreas (2015) Analisa Strategi -Strategi Metode Hasil yang diperoleh dari
Bersaing Pada bersaing Kualitatif penelitian ini adalah analisa
CV. Eka Jaya -Analisis SWOT Deskriptif lingkungan internal
(Analisa perusahaan
internal, menunjukkan fungsi bisnis
analisa pada aspek sumber daya
eksternal) manusia,
pemasaran, keuangan, dan
operasional sudah berjalan
dengan
cukup baik. Analisa
lingkungan eksternal dengan
pendekatan
Porter’s Five Forces

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


No Nama Judul Penelitian Variabel Metode Hasil Penelitian
Analisis

menunjukkan adanya ancaman


perusahaan
pesaing sejenis dan kekuatan
tawar menawar pembeli yang
kuat.
Penelitian ini menghasilkan
delapan alternatif strategi
bersaing
dengan analisis SWOT yang
diperoleh dari analisa internal
dan
eksternal perusahaan.
3 Syamsudin (2014) Penerapan Strategi Metode Hasil penelitian menunjukkan
Analisis SWOT Pemasaran, Analisa bahwa posisi produk berada
Dalam Daihatsu Luxio, Kualitatif pada koordinat 3,582 dan
Menentukan Analisis SWOT, dan 3,551. Koordinat tersebut
Strategi AHP, CPM Kuantitatif terletak pada kuadran I yang
Pemasaran mendukung strategi
Daihatsu Luxio pertumbuhan
Di Malang dengan konsentrasi melalui
integrasi vertikal. Dari matrik
SWOT dapat kita lihat strategi
strategi yang dapat diterapkan
untuk meningkatkan
pemasaran dan volume
penjualan
Daihatsu Luxio yaitu
meningkatkan hubungan
kerjasama dengan pihak bank
dan leasing,
menjaga dan meningkatkan
kualitas pelayanan serta
sumber daya perusahaan.
Diharapkan dengan strategi
yang diterapkan tersebut
pangsa pasar Daihatsu Luxio
meningkat dan volume
penjualan dapat meningkat.
4 Julia Hartati Analisis SWOT -Daya Saing Analisis Strategi yang paling potensial
Pasaribu (2013) Sebagai Dasar -Analisis SWOT Deskriptif, untuk dijadikan sebagai
Penentuan (Kekuatan, Analisis strategi yang berdaya saing
Strategi Berdaya Kelemahan, SWOT dan bagi PT. Coffindo adalah
Saing Pada PT. Peluang, Matriks strategi Kekuatan-Peluang (S-
COFFINDO Ancaman) SWOT O) yang antara lain adalah :
Menambah kantor cabang
dengan tujuan memperluas
pangsa pasar, melakukan
pelayanan pemesanan secara
online, menghasilkan produk
yang lebih kreatif dan inovatif,
serta mempertahankan sekaligus
meningkatkan kualitas produk.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


No Nama Judul Penelitian Variabel Metode Hasil Penelitian
Analisis

5 Rukmini (2011) Analisis SWOT -Strategi Metode Hasil penelitian menunjukan


Dalam Pemasaran Deskriptif bahwa Rumah Makan
Menentukan -Analisis SWOT Kualitatif Kamang Jaya menggunakan
Strategi (Kekuatan, yaitu dengan strategi Marketing Mix.
Pemasaran Pada Kelemahan, menganalisis Strategi pemasaran yang
Rumah Makan Peluang, Matriks digunakan sudah cukup baik
Kamang Jaya Ancaman) SWOT, akan tetapi masih perlu
Medan Pembobotan dilakukannya evaluasi dalam
Aspek-aspek strategi yang lebih tepat lagi
Internal dan untuk perkembangan Rumah
Eksternal. Makan Kamang Jaya. Akan
tetapi Rumah Makan Kamang
Jaya sebaiknya menggunakan
strategi diferensiasi agar
produk yang dihasilkan
menjadi produk yang
berkualitas secara efektif
kepada pelanggan.

6 Denok Analisis SWOT -Analisis SWOT Metode Dari Analisis SWOT PT.Bank
Allmukarramah Sebagai Strategi Strenght Deskriptif Negara Indonesia dapat
Rambe (2007) Meningkatkan (kekuatan), Kualitatif, menerapkan sepuluh strategi
Daya Saing Pada Weakness Analisis alternatif dan dari matriks
PT. Bank Negara (kelemahan), SWOT, SPACE PT.Bank Negara
Indonesia Opportunities Matriks Indonesia (Persero) Tbk
(Persero) Tbk. (peluang), dan SPACE Cabang Syariah Medan berada
Cabang Syariah Threats pada posisi kuadran agresif.
Medan (ancaman).
-Daya Saing
7 Budi Santoso Analisis SWOT -Analisis SWOT Metode Analisis SWOT terhadap
(2005) Dalam Strenght Deskriptif faktor internal dan eksternal
Meningkatkan (kekuatan), Kualitatif, kantor cabang Medan, berhasil
Daya Saing Pada Weakness Analisis diproleh sembilan strategi dan
PT. Bank “BCA” (kelemahan), SWOT kebijakan oprasional alternatif
Medan. Opportunities yang dapat diimplementasikan
(peluang), dan untuk meningkatkan
Thtreats keunggulan kompetitif bank
(ancaman). dalam meningkatkan daya
-Daya saing saing.

2.6 Kerangka Konseptual

Analisis situasi merupakan awal proses perencanaan strategi. Selain itu

analisis situasi juga mengharuskan para manajer strategis untuk menemukan

kesesuaian strategis antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan

internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kelemahan internal. Mengingat bahwa SWOT dalah singkatan dari Strengths,

Weaknesses, Opportunities, Threats, yang semuanya merupakan faktor-faktor

strategis. Jadi, analisis SWOT harus mengidentifikasi kompetensi langka

(ditinctive competence) perusahaan yaitu keahlian tertentu dan sumber-sumber

daya yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dan cara unggul yang mereka

gunakan. Kompetensi yang langka kadang-kadang dianggap sekumpulan

kapabilitas inti (core capabilities)-kapabilitas yang secara strategis membuat

perusahaan menjadi berbeda. Penggunaan kompetensi langka perusahaan secara

tepat (kapabilitas inti) akan memberikan keunggulan kompetitif yang

berkelanjutan (Hunger & Wheelen, 2003:193)

Visi dan Misi

Analisis SWOT

Lingkungan Internal Lingkungan Eksternal


- Kekuatan (Strengths) -Peluang (Opportunities)
-Kelemahan (Weaknesses) -Ancaman (Threats)

Matriks SWOT

Strategi Bersaing

Gambar 2.2
Kerangka Konseptual
Sumber: Penulis

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif deskriptif non

hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan

hipotesis. Menurut Bogdan dan Taylor (1975) yang dikutip oleh Moleong

(2011:4) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang

individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh

mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi

perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.

Menurut Sugiyono (2008: 15) bahwa penelitian kualitatif deskriptif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang biasanya

digunakan untuk meneliti pada kondisi objektif yang alamiah dimana berperan

sebagai instrumen kunci.

Penelitian ini akan menggambarkan atau memaparkan perkembangan

strategi bersaing pada Cafe Coffee Q Medan yang didukung melalui pengumpulan

data melalui teknik wawancara mendalam (interview), pengamatan (observasi),

dan catatan lapangan. Jenis data dan sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer yaitu jenis data penelitian berupa opini, sikap, pengalaman

atau karakteristik dari seorang atau sekelompok orang yang menjadi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


subyek penelitian. Sumber data dari jenis data primer untuk penelitian

adalah hasil wawancara mendalam dengan pihak terkait yang menangani

bagian yang bersangkutan dengan masalah yang akan diteliti peneliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh oleh peneliti dengan adanya

perantara, berupa bukti, catatan, atau laporan historis baik yang

dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Sumber data diproses

dan diperoleh secara langsung dari Cafe Coffee Q Medan seperti:

a. Gambaran umum obyek penelitian

b. Struktur organisasi

c. Visi dan misi perusahaan

d. Jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di :

Tempat Penelitian : Cafe Coffee Q Medan

(Jl.Jamin Ginting, Medan Tuntungan, Kota Medan)

Waktu Penelitian : Maret sampai dengan Mei 2017

3.3 Unit Analisis

Dalam penelitian kualitatif sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor

kontekstual. Jadi maksud sampling dalam hal ini ialah untuk menjaring sebanyak

mungkin informasi dari berbagai macam sumber yang terkait. Dalam penelitian

kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi dinamakan “social situation”

atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat, pelaku, dan aktivitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial dalam penelitian ini adalah Cafe

Coffee Q Medan. Informan dari penelitian ini adalah dari pihak kafe yaitu

Manajer Cafe, Supervisior Cafe, Karyawan, Pelanggan, Pelanggan Pesaing.

3.4 Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, akan difokuskan pada visi dan misi serta kondisi Cafe

Coffee Q Medan yang nantinya akan dikelompokkan faktor internal dan eksternal

melalui analisis SWOT.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan bahan penting yang digunakan oleh peneliti untuk

menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis dan mencapai tujuan penelitian.

Oleh karena itu, data dan kualitas data merupakan pokok penting dalam penelitian

karena menentukan kualitas hasil penelitian. Data diperoleh dari suatu proses

yang disebut pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah sebagai berikut (Creswell, 2010:267):

a. Wawancara Mendalam

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Hal ini merupakan

usaha untuk mengumpulkan data dengan melakukan wawancara berkaitan

dengan visi dan misi serta kondisi Cafe Coffee Q Medan kepada bagian

yang memiliki wewenang untuk menjawab wawancara yang dilakukan oleh

peneliti. Seperti, Manajer Cafe, Supervisior Cafe, Karyawan, Pelanggan,

Pelanggan Pesaing.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Observasi

Observasi yang didalamnya, peneliti langsung turun ke lapangan untuk

mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik mengumpulkan data melalui bahan-bahan

tertulis berupa struktur organisasi, serta dokumen-dokumen tentang

pendapat dan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.6 Batasan Oprasional

Penelitian ini dibatasi pada kekuatan (Strengths), kelemahan

(Weaknesess), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam

menerapkan strategi bersaing pada Cafe Coffee Q Medan. Subjek penelitian yang

menjadi informan dalam penelitian ini adalah pihak kafe yaitu Manajer Cafe,

Supervisior Cafe, Karyawan, Pelanggan, Pelanggan Pesaing.

3.7 Definisi Istilah

Defenisi istilah merupakan penjelasan dari variabel-variabel yang sudah

diidentifikasi, maka diperlukan defenisi istilah dari masing-masing variabel

tersebut, antara lain :

a. Kekuatan (Strengths)

Kekuatan adalah yang memberikan suatu keunggulan kompetitif,

dan kemampuan pada organisasi/perusahaan mempertahankan

posisinya dengan melakukan aktivitas pada tingkat yang sama.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Kelemahan (Weaknesess)

Kelemahan berupa sesuatu yang dilakukan dengan tidak baik oleh

perusahaan atau perusahaan tidak memiliki kapasitas untuk

melakukannya, sementara para pesaingnya memiliki kapasitas untuk

melakukannya.

c. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah suatu kecenderungan lingkungan yang

menguntungkan yang dapat meningkatkan kinerja organisasi, divisi

perusahaan, fungsi-fungsi perusahaan, serta produk dan jasa

perusahaan.

d. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah suatu kecenderungan lingkungan yang tidak

menguntungkan yang dapat merugikan posisi organisasi, divisi

perusahaan, fungsi-fungsi perusahaan, serta produk dan jasa

perusahaan.

e. Strategi Bersaing

Strategi bersaing merupakan langkah-langkah strategi yang

terencana maupun tidak terencana untuk dapat memiliki keunggulan

bersaing sehingga dapat menarik perhatian konsumen, memperkuat

posisi dalam pasar, dan bertahan terhadap tekanan persaingan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.8 Analisis Data

Analisis merupakan proses pemecahan data menjdi komponen-komponen

yang lebih kecil berdasarkan elemen dan struktur tertentu. Menurut Bogdan dan

Biglen dalam Moleong (2009: 248) analisis data kulitatif adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan

pola,menemukan apa yang penting dan apa dan apa yang dipelajari dan

memusatkan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain . Teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian kualitatif mencakup transkip hasil wawancara,

reduksi data, analisis data, dari hasil analisis data yang kemudian dapat ditarik

kesimpulan, berikut ini adalah tahapan analisis data yang digunakan yaitu:

3.8.1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting , dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu (Sugiyono 2009: 338). Reduksi data abstraksi

merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan peryataan yang

perlu dijaga sehingga tetap berada dalam data penelitian. Dengan kata lain

proses reduksi data ini dilakukan secara terus-menerus saat melakukan

penelitian untuk menghasilkan catatan-catatan inti dari data yang diperoleh

dari hasi penggalian data. Dengan demikian, tujuan dari reduksi data ini

adalah untuk menyederhanakan data yang diperoleh selama penggalian data

di lapangan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.8.2 Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpuln informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Hal ini dilakukan dengan

alasan data-data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif biasanya

berbentuk naratif, sehingga memerlukan penyederhanaan tanpa mengurangi

isinya. Penyajian data dilakukan untuk dapat melihat gambaran keseluruhan

atau bagain-bagain tertentu dari gambaran keseluruhan. Pada tahap ini

peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan

pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap sub

pokok permasalahan.

3.8.3. Menarik Kesimpulan

Kegiatan analisis ketiga adalah menarik kesimpulan dan verifikasi.

Ketika kegiatan pengumpulan data dilakukan, seorang penganalisis

kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola,

penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan

proposisi. Kesimpulan yang mula-mulanya belum jelas akan meningkat

menjadi lebih terperinci. Kesimpulan-kesimpulan “final” akan muncul

bergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan lapangan,

pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang

digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan pemberi dana, tetapi sering kali

kesimpulan itu telah sering dirumuskan sebelumnya sejak awal.

Secara umum metode analisis data meliputi reduksi, penyajian data dan

penarikan kesimpulan. Akan tetapi karena data kualitatif sangat banyak sekali,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


maka model analisis data juga beragam sesuai dengan objek penelitian. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan model analisis kinerja dan pengalaman

individual serta perilaku institusi dengan Analisis SWOT. Terdapat beberapa

tahapan dalam menggunakan analisis SWOT yaitu :

a) Tahapan Pengumpulan Data

Sebelum masuk kedalam tahap analisis SWOT, perusahaan terlebih

dahulu harus mengevaluasi visi dan misi serta kondisi perusahaan.Visi

seringkali dipandang sebagai langkah pertama dari perencanaan

strategis, bahkan mendahului pembuatan pernyataan misi. Pernyataan

misi adalah pernyataan tujuan yang secara jelas membedakan satu

bisnis dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis.

b) Tahap Analisis

Data SWOT kualitatif dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui

perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan

Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang

sesungguhnya. Berikut ini adalah cara penentuan matriks IFE dan

EFE yaitu:

a. Susunlah kolom 1 (5 sampai dengan 10 kekuatan dan kelemahan pada

tabel IFE serta peluang dan ancaman pada tabel EFE)

b. Pada tabel IFE dan EFE beri bobot masing-masing faktor pada kolom

2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan

bersangkutan.

d. Kalikan bobot dan rating untuk memproleh nilai skor (pada kolom 4)

e. Melakukan pengurangan antara :

Total S – Total W = x (menjadi nilai titik sumbu X) dan Total O – Total

T = y (menjadi nilai atau titik pada sumbu Y)

Berikut ini merupakan contoh tabel perhitungan SWOT dan matriks


kuadran SWOT:
Tabel 3.1
Contoh Tabel IFE (Internal Factor Evaluation)
No Strength Bobot Rating Skor
1
2 dst
Total Kekuatan
No Weakness Bobot Rating Skor
1
2 dst
Total Kelemahan
Selisish Total Kekuatan – Total Kelemahan = S – W = x
Sumber : Rangkuti (2014)

Tabel 3.2
Contoh Tabel EFE (Eksternal Factor Evaluation)
No Opportunities Bobot Rating Skor
1
2 dst
Total Peluang
No Threath Bobot Rating Skor
1
2 dst
Total Ancaman
Selisih Total Peluang – Total Tantangan = O – T = y
Sumber: Rangkuti (2014)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran

SWOT. Opportunity O

(-,+) (+,+)

Ubah Strategi Progresif

Kuadran III Kuadran I

Weakness Strength

W S
Kuadran IV Kuadran II
(-,-) (+,-)

Strategi Bertahan Diversifikasi Strategi

Threath

Gambar 3.1
Posisi Kuadran SWOT

Sumber : Rangkuti (2014: 20-21)

Kuadran I (Positif,positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang.

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam

kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan

ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

Kuadran II (Positif,Negarif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi

tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah

tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan

untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh

karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi

taktisnya.

Kuadran III (Negatif,Positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.

Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi

disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama

dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus

memperbaiki kinerja organisasi.

Kuadran IV (negatif,negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan

besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya

kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya

organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan

kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil

terus berupaya membenahi diri.

c) Pilihan Alternatif Strategi

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan

semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan

strategis. Model kuantitatif yang digunakan adalah Matriks SWOT.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Matrik SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat

menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.

IFAS Kekuatan Perusahaan Kelemahan Perusahaan


(S) (W)
EFAS
Peluang Bisnis Strategi SO Strategi WO
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
(O) menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk memanfaatkan kelemahan untuk
peluang memanfaatkan peluang
Ancaman Bisnis Strategi ST Strategi WT
(T) Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk mengatasi ancaman kelemahan dan
menghindari ancaman
Gambar 3.2
Matrik SWOT
Sumber : Rangkuty (2014:19)

Matrik SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan

dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set

kemungkinan alternatif strategis.

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan keseluruhan kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari

ancaman.

3.9 Pengujian Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif data dinyatakan valid apabila tidak ada

perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi

pada objek yang diteliti. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi:

Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan. Pelaaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria

tertentu. Uji keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.9.1 Metode Triangulasi

Metode Triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana

dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara

terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330) Triangulasi dapat dilakukan

dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu

wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk

mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Denzin (dalam

Moloeng, 2004), membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada penelitian

ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik

pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber. Triangulasi dengan sumber artinya

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif

(Patton,1987:331). Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh

langkah sebagai berikut :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

3.9.2 Uji Kepercayaan (credibility)

Pada dasarnya mengaitkan konsep internal dari nonkualitatif yang dalam

penelitian kuantitatif biasa disebut dengan validitas internal adalah uji

kepercayaan terhadap data hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif, temuan

atau data dapat dikatakan kredibel/valid apabila tidak ada perbedaan antara yang

dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.9.3 Uji Dependability

Dependability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan reliabilitas, yaitu

kemampuan proses penelitian untuk diulangi/direplikasi oleh peneliti lain

(Sugiyono, 2009:131). Dalam penelitian kualitatif, depenability dilakukan dengan

melihat keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh pembimbing untuk

melihat keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Dimulai dari

bagaimana peneliti mulai menentukan masalah/focus, memasuki lapangan,

menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data,

sampai membuat suatu kesimpulan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Cafe Coffee Q

Cafe Cofee Q merupakan perusahaan yang awalnya adalah usaha

sampingan, usaha utamanya adalah bergerak dibidang property yaitu perumahan

Villa Zeqita, seiring dengan berjalannya usaha perumahan tersebut, pihak

perusahaan ingin membuka bisnis baru, yaitu Cafe. Cafe Coffee Q merupakan

cafe baru dikota Medan yang berdiri pada tahun 2013 tepatnya pada tanggal 20

Juni 2013. Lokasi Cafe Coffee Q cukup strategis yaitu bertempat di Jl.Jamin

Ginting KM 12,5 perumahan Residence Villa Zeqita, Medan.

Cafe Coffe Q juga merupakan cafe yang sangat nyaman, terbukti dengan

penata ruangan dan dekorasi ruangan cafe tersebut yang benuansakan modern

yang tentunya berbeda dengan cafe-cafe yang ada dikota Medan. Selain dekorasi

tempat yang modern Cafe Coffee Q juga menyediakan live music, mulai dari hari

rabu sampai dengan hari minggu. Hari rabu live music khusus untuk lagu nasional

dan mancanegara dibawakan oleh acoustic ternama dikota Medan, di hari kamis

live music khusus lagu tembang kenangan, di hari jumat live music khusus lagu

etnis batak yang dibawakan oleh Trio Batak yang cukup populer di kota Medan,

di hari sabtu live music nya juga acoustic band yang ternama di kota Medan, dan

di hari minggu live music nya kembali lagu daerah khusus lagu-lagu karo yang

dibawa oleh artis-artis karo, setiap senin dan selasa Cafe Cofee Q menyediakan

free karaoke untuk memanjakan customers dan menarik perhatian para customers.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Motto perusahaan Cafe Coffee Q ”Optimis bahwa bisnis yang berdiri

saat ini mampu bersaing dengan pesaing lainnya, dan memiliki customers

yang jelas dan pangsa pasar yang besar”

4.1.2 Visi dan Misi

1. Visi Cafe Coffee Q

Menjadi cafe yang digemari oleh para konsumen dan diterima oleh semua

kalangan serta berencana untuk memperluas jaringannya ke semua wilayah

Indonesia terkhusus kota Medan.

2. Misi Cafe Coffe Q

Mengutamakan kepuasan konsumen dalam hal rasa dan kenikmatan serta

memberikan kenyamanan terhadap konsumen dalam hal pelayanan dan

dalam hal apapun.

4.1.3 Logo Perusahaan

Makna Logo Perusahaan

Kata COFFEE Q pada logo diatas menunjukkan milik pribadi, dan huruf

pada “COFFEE Q” huruf kapital, menunjukkan keberanian untuk meraih dan

ingin memperluas pangsa pasar baik itu skala lokal maupun nasional, dalam logo

tersebut terdapat gambar gelas cangkir lengkap dengan alasnya, menunjukkan cita

rasa yang nikmat dan mewah, dan pada logo tersebut juga terdapat gambar seperti

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


asap, gambar tersebut menunjukkan arti bahwa Cafe Coffe Q mempunyai cita rasa

yang khas, aroma yang nikmat, beda dari yang lain, serta mampu memberikan

rasa yang nikmat terutama kepada customers pecinta kopi. Warna yang dipilih

dengan warna biru tua memberikan arti ketenangan dan kejujuran alam yang

memberikan cita rasa kopi yang sangat nikmat.

4.1.4 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan

yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan, oleh karenanya setiap perusahaan akan

memiliki struktur yang berbeda tergantung pada besar kecilnya skala perusahaan

dan jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu

memfasilitasi orang untuk membuat kerja sama tanpa terjebak menciptakan

birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan

kelebihan dan kelemahan dari setiap bagian/individu (Hutagalung, dkk, 2010).

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang

dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

diterapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu usaha diperlukan suatu wadah

untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan usaha tersebut. Wadah tersebut

disusun dalam suatu struktur organisasi dalam usaha.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui

kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tercapai, dalam melaksanakan pengorganisasian (organizing) ada dua hal yang

penting harus diketahui, yaitu :

1. Menentukan bentuk/struktur organisasi perusahaan

Bentuk struktur organisasi perusahaan harus disesuaikan dengan

kegiatan yang dijalankan perusahaan, pemimpin perusahaan harus

mampu menentukan struktur organisasi yang terbaik untuk

menjalankan kegiatan kearah pencapaian tujuan yang diterapkan.

2. Menentukan wewenang, tugas dan tanggung jawab kepada setiap

orang yang bekerja diperusahaan, terutama para manajernya

(Hutagalung, dkk, 2010). Dalam organisasi terdapat hubungan yang

erat antara fungsi yang satu dengan fungsi yang lainnya sehingga ada

keterkaitan antara kegiatan-kegiatan yang dilakukan, untuk itu perlu

dibuat bagan yang menggambarkan hubungan tersebut yang

memasuki fungsi masing-masing kegiatannya. Bagan ini dinamakan

bagan organisasi atau struktur organisasi. Hal yang menjadi dasar

dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (Autority) dan

tanggung jawab (Responsibility).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Owner Cafe

Manajer Cafe

Supervisior

Keep Store

Keuangan Produksi Pelaynan


Konsumen

Koki Bar
Kasir

Waiter/Waitress Penerima Cleaning Security Live Music


Tamu Service

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Cafe Coffee Q
Sumber : Cafe Coffee Q (Maret 2017)

4.1.5 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab Bidang

Berikut adalah job description dari setiap unit Cafe Coffee Q yang terdiri

atas :

1. Owner Cafe

Owner mempunyai beberapa wewenang, tugas dan tanggung jawab yang

harus dilaksanakan dalam proses perencanaan kinerja perusahaan, antara

lain :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi

perusahaan.

b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan, termasuk

keuntungan perusahaan

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan

pembelanjaan kekayaan perusahaan.

e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan

dunia luar perusahaan.

f. Menetapkan strategi yang strategis untuk mencapai visi dan misi

perusahaan.

g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan diperusahaan,

mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

2. Manajer Cafe

Manajer mempunyai beberapa wewenang, tugas dan tanggung jawab yang

harus dilaksanakan dalam proses perencanaan kinerja perusahaan, antara lain :

a. Menetapkan menu, sistem penyajian, strategi penjualan, mengarahkan

pelaksanaan serta menilai keberhasilan.

b. Melakukan analisa tentang pesaing.

c. Merumuskan kebijaksanaan pengendalian biaya oprasional.

d. Menangani permasalahan yang memerlukan penanganan langsung.

e. Menyelenggarakan brefing di dalam departemen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Supervisior

Supervisior bertugas membantu segala wewenang, dan tanggung jawab

yang dilakukan manajer cafe dalam proses perencanaan kinerja perusahaan.

4. Keep Store

Keep Store mempunyai beberapa wewenang, tugas dan tanggung jawab

yang harus dilaksanakan dalam proses perencanaan kinerja perusahaan, antara

lain :

a. Sedapat mungkin membiasakan diri dangan tujuan dan sasaran

perusahaan.

b. Menentukan sumber daya dan koordinasi yang diperlukan perusahaan,

terutama dalam mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk

melengkapi cafe.

c. Mendiskusikan konsep rencana Manajer sampai diperoleh kesepakatan

bersama.

5. Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai beberapa wewenang, tugas dan tanggung

jawab yang harus dilaksanakan dalam proses perencanaan kinerja perusahaan,

antara lain :

a. Menjalankan proses penjualan dan pembayaran jika terjadi transaksi

seorang kasir bertugas untuk menginput dan mengoutput keluar masuk

barang setiap kali ada transaksi dari konsumen.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Mencatat semua transaksi-transaksi masuk dan keluar baik dari

penerimaan stock barang atau terbelinya barang oleh pembeli, wajib

tercatat oleh kasir.

c. Memberikan informasi yang jelas dan komunikatif mengenai suatu

produk kepada pelanggan atau konsumen.

d. Melakukan pengecekan atas stock barang secara berkala.

e. Mengenal produk yang ditawarkan kepada konsumen.

f. Melakukan pelaporan kepada atasan mengenai jumlah barang yang

menipis dan mengajukan permintaan barang.

g. Memberikan pelayanan yang baik, ramah, dan sabar kepada setiap

pelanggan yang datang membayar bill.

h. Mampu melakukan perhitungan secara cermat dan teliti. Kesalahan

dalam perhitungan bisa menyebabkan terjadinya selisih barang dengan

uang.

i. Mampu berkomunikasi dengan baik, komunikasi yang kurang baik oleh

kasir kepada pelanggan bisa membuat pelanggan merasa tidak nyaman.

Hal ini bisa menyebabkan berkurangnya konsumen dan bisa menurunkan

jumlah transaksi yang pada akhirnya bisa merugikan perusahaan.

j. Bersikap jujur dan bisa diandalkan.

6. Bagian Produksi

1. Bagian Produksi Dapur

a. Mengkoordinasi kegiatan oprasi di outlet food & beverage service.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


b. Mengkoordinasi persiapan dan mengawasi kelancaran penyelenggaraan

function/event.

c. Membantu kelancaran pelaksanaan inventaris fisik.

d. Menjalin dan membina hubungan dengan tamu.

e. Melakukan penilaian penampilan kerja bawahan.

f. Menangani permasalahan yang memerlukan penanganan langsung dan

melaporkan kepada atasan.

g. Menangani dan memonitor suatu perubahan dan penyimpangan dalam

kegiatan oprasional.

h. Menciptakan dan membina suasana kerja yang sehat.

2. Produksi Bagian Bar

a. Menyusun rencana kerja dan menilai pelaksanaannya.

b. Mengawasi jadwal oprasional bawahannya.

c. Melakukan penilaian penampilan kerja bawahan.

d. Melaksanakan kelancaran oprasional berbagai kegiatan yang ada kaitan

kerja dengan food & beverage depertement.

e. Menangani permasalahan yang memerlukan penanganan langsung dn

melaporkan kepada atasan.

f. Mengkoordinasikan penyiapan dan mengawasi kelancaran acara

event/function.

g. Menjalin hubungan dengan rekan dan tamu.

h. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan pelanggan.

i. Memberi arahan dan petunjuk kepada bawahan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6. Pelayanan Konsumen

Pelayanan Konsumen mempunyai beberapa wewenang, tugas dan tanggung

jawab yang harus dilaksanakan dalam proses perencanaan kinerja perusahaan,

antara lain :

1. Mempersiapkan kelengkapan teknis pelayanan.

2. Melakukan pelayanan langsung kepada tamu.

3. Mengambil pesanan/order tamu dari caption untuk diteruskan kepada

kitchen.

4. Melaksanakan penyajian hidangan kepada tamu.

5. Melaksanakan clear up dari meja tamu.

6. Mempersiapkan dan mengambil kebutuhan linen napkin, wares, supplies.

7. Mengumpulkan dan mengantarkan soiled linen dan dirty dishes ke

laundry/stewarding.

8. Melakukan penyiapan table set up dan clear up.

10.Melaksanakan dan mengikuti perintah captain dalam menjalankan tugas-

tugasnya.

11. Melakukan pembersihan area kerja.

12. Menjalin hubungan dengan tamu.

4.1.6 Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan usaha Cafe Coffee Q dapat dijelaskan dibawah ini :

1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, perusahaan cafe Coffee Q akan meningkatkan

kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


menstabilkan harga dari produk tersebut, hal ini direncanakan untuk

mengembangkan dan mengekspansi usaha ini menjadi pesat dimasa yang

akan datang.

2. Strategi organisasi dan Sumber Daya Mnausia (SDM)

Dalam penerapan strategi, organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM)

juga harus sangat perlu diperhatikan karena organisasi dan SDM

mempengaruhi perkembangan usaha ini, strategi yang diterapkan adalah

dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang

berprestasi.

3. Strategi Pemasaran

Pemasaran juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini, strategi

pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan memasarkan usaha ini

dengan membuat brosur, via ponsel, media internet yang akan lebih

dipasarkan kepada masyarakat umum.

4. Strategi Keuangan

Dalam pengembangan usaha, perusahaan Cafe Coffee Q akan menambah

jumlah tenaga kerja untuk mengembangkan usaha tersebut. Penambahan

usaha tenaga kerja tersebut diperoleh dari modal sendiri yang telah didapat

dari keuntungan yang telah diperoleh selama ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Informan

A. Informan Kunci

No Nama Usia Jabatan

1 Melisa Sebayang, SE. 29 Tahun Manager Cafe Coffee Q

2 Donni Manik, Amd. 23 Tahun Supervisior Cafe Coffee Q

B. Informan Utama

No Nama Usia Jabatan

1 Sulaiman 21 Tahun Karyawan Bagian Kitchen Cafe Coffee Q

2 Riki 20 Tahun Karyawan Bagian Bartender Cafe Coffee Q

3 Maya Lestari 19 Tahun Karyawan Bagian Cashier Cafe Coffee Q

4 Lia 32 Tahun Karyawan Bagian Waiters Cafe Coffee Q

C. Informan Utama (Pelanggan)

No Nama Usia Pekerjaan Rata-rata Kunjungan/ Minggu

1 Revan Idola Dana 22 Tahun Mahasiswa 3 kali

2 Lichi 20 Tahun Mahasiswi 1 kali

3 Jeshica 22 Tahun Mahasiswi 2 kali

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


D. Informan Pendukung ( Pelanggan Pesaing)

No Nama Usia Pekerjaan

1 Suci Puji Lestari 21 Tahun Mahasiswi dan Guru Privat/Konsumen

2 Heni Safitri Nasution 22 Tahun Mahasiswi/ Konsumen

4.2.2 Hasil Wawancara Dengan Informan

Cafe Coffe Q memiliki visi yaitu dengan menjadi cafe yang digemari oleh

para konsumen dan diterima oleh semua kalangan serta berencana untuk

memperluas jaringannya ke semua wilayah Indonesia terkhusus Kota Medan,

dengan misi mengutamakan kepuasan konsumen dalam hal rasa dan kenikmatan

serta memberikan kenyamanan terhadap konsumen dalam hal pelayanan dan

dalam hal apapun.

“Strategi yang telah diterapkan yaitu satu meningkatkan rasa makanan, istilahnya

kalau dulunya mendapat nilai 80 kita sekarang harus mendapat nilai 90, satu itu

yang paling penting adalah makanan, yang kedua itu adalah servis pelayanan kita

terhadap tamu itu bagaimana, tiga itu adalah live musik,” kata Melisa (Manajer)

di Cafe Coffe Q, Medan, Rabu (15/03/2017)

Melisa menjelaskan beberapa hal yang menjadi kelebihan Cafe Coffe Q

yaitu, satu live musiknya, karena kalau disini dari segi lingkungannya khususnya

untuk dihari minggu live musiknya ada Karo Night, dan jarang ada tempat

keluarga yang bisa menikmati lagu-lagu karo dan cuma ada disini dan otomatis

suku karo pasti datang ke sini untuk mencari hiburan, selanjutnya dari segi

makanan dan servis kita. Untuk segi makanan ciri khas dan cita rasa makanan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


lebih ke western dan di daerah Lau Cieh Jl.Jamin Ginting tidak ada dijual

makanan dengan ciri khas western.

“Kekuatan ada beberapa hal yang pertama ada dibagian musik, bagian

musik itu, cafe ini mengadakan varian musik seperti etnis dan nasional, start

musiknya itu ada di hari Rabu sampai Minggu, hari Rabu menyediakan musik

khusus etnis Karo, kalau kamis beda lagi, menyediakan khusus tembang lawas

biasanya didominasi para pengunjungnya oleh orang tua, jumat kembali etnis lagi,

tapi khusus untuk batak, didominasi khusus etnis Batak disini, Sabtu baru dia

umum, umum itu bisa untuk kaum muda sama kaum orang tua, Minggu balik lagi

etnis yang diisi dengan artis Karo yang ada disini. itu yang menjadi kekuatan

pertama yang ada di cafe ini, yang kedua itu masalah makanan, makanan di cafe

ini ada beberapa kekuatannya seperti misal harga cukup lumayan relatif murah

yang bisa dijangkau kalangan mahasiswa, itu biasanya diadakan saat siang, saat

siang itu makan siang tetapi tidak berlaku dimalam hari” tutur Donni (Supervisor)

di Cafe Coffe Q, Medan, Rabu (15/03/2017)

Donni menjelaskan, saat ini kondisi cafe yang terbilang maju, dengan mulai

mengadakan inovasi tempat setiap minggunya dan kualitas makanan, produk yang

dijual di cafe berupa makanan dan minuman walaupun dengan nama coffee.

Kelebihan dari produk yang dijual yaitu di daerah Lau Cieh Jl.Jamin Ginting tidak

ada yang menjual kopi ulle kareng, kemudian selain menjual makanan lokal disini

juga menyediakan makanan western.

Beberapa karyawan juga menyatakan hal yang sama sesuai dengan

pernyataan Donni dan Melisa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


“Harga jual sesuai, karena kita berada di perumahan elit jadi kita bisa

menyesuaikan dengan pasarnya” kata Sulaiman (Kitchen) di Cafe Coffe Q,

Medan, Rabu (15/03/2017)

“Harga jual yang diberlakukan sudah bagus” kata Lia (Waiters) di Cafe Coffe Q,

Medan, Rabu (15/03/2017)

“Harga relatif murah” kata Riki (Bartender) di Cafe Coffe Q, Medan, Rabu

(15/03/2017)

“Harga jual yang diberikan sudah sesuai” kata Maya (Cashier) di Cafe Coffe Q,

Medan, Rabu (15/03/2017).

Kotler dan Amstrong (2012:92) menjelaskan bauran pemasaran adalah

perangkat pemasaran yang baik yang meliputi produk, penentuan harga, promosi,

distribusi, digabungkan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar

sasaran.

Tidak hanya karyawan yang menyatakan hal yang sama dengan manajer dan

supervisior cafe, ada beberapa pelanggan yang menyatakan hal yang sama pula.

Diantaranya Revan seorang mahasiswa yang merupakan pelanggan setia Cafe

Coffe Q, ia merupakan pelanggan yang sering datang di cafe tersebut, ada juga

Lichi seorang mahasiswi yang juga merupakan pelanggan setia cafe. Berikut

pernyataan mereka mengenai Cafe Coffe Q

“Dalam seminggu saya berkunjung ke Cafe Coffe Q sebanyak tiga kali untuk

makan, nongkrong dan wifi-an, makanan dan minuman sudah bagus tapi lebih

baik lagi ditambah variasi menu makanan, harga sesuai dengan kualitas makanan

dan fasilitas yang diberikan, seperti band, saya rasa untuk cafe sudah bagus

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dibanding cafe lain, kualitas pelayanan cukup baik, karyawan cukup cekatan,

lokasi yang outdoor itu yang membedakan Cafe Coffe Q dengan cafe lain” ujar

Revan (Pelanggan) di Cafe Coffe Q, Medan, Selasa (21/03/2017)

“Saya berkunjung ke Cafe Coffe Q sebulan sekali, variasi makanan dan rasa

makanan yang disajikan sudah bagus dan enak, harga yang diberikan sudah sesuai

dengan produk yang ditawarkan, kualitas pelayanan yang diberikan juga baik

selama mereka melayani saya” kata Lichi (Pelanggan) di Cafe Coffe Q, Medan,

Selasa (21/03/2017)

Menurut Kotler dan Keller (2007:177) kepuasan konsumen adalah

perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingan

kinerja (hasil) produk yang difikirkan terhadap kinerja yang diharapkan.

Namun ada beberapa pelanggan yang merasa kurang puas dengan Cafe

Coffe Q yaitu Jesika dan Suci mereka menyatakan :

“Saya sering berkunjung ke Cafe Coffee Q, seminggu 2 kali, menurut saya produk

yang ditawarkan kurang menarik dari cita rasa makanan menunya hanya begitu-

gitu saja tidak ada pembaruan, harga tidak sesuai dengn rasa dan tempatnya

begitu, rasanya kek kita bikin buat sendiri aja bisa, tidak ada perbedaannya

dengan kita makan dan minum disitu, kondisi lumayan ramai banyak berdatangan

seperti anak remaja untuk wifi-an, dekorasi tempat yang diberiakan menurut saya

kurang menarik karena di jam-jam tertentu saja hanya seperti malam saja yang

menarik, tatapi dari siang sampai sore agak sedikit kotor tidak dibersikan

terkadang, mungkin karna fokusnya malam hari karena saat malam hari lebih

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ramai dari pada siang dan sore harinya” tutur Jesika (Pelanggan) di Cafe Coffe Q,

Medan, Selasa (21/03/2017)

“Saya berkunjung ke Cafe Coffee Q kira-kira 1 minggu sekali belumlah, sebulan

sekali mungkin, produk makanannya itu dari bentuk variannya itu sudah cukup

menariklah, cuma untuk varian rasanya itu kurang, karena saya pernah coba

menurut saya rasanya kurang berasa dilidah, karena setiap saya berkunjung

rasanya selalu berubah-ubah kadang kena dilidah kadang enggak, harga sih sudah

relatif terjangkau dilihat dari lokasi dan situasinya juga, pelayanannya itu cukup

menariklah dilihat dari cepat sajinya dalam melayani” kata Suci (Pelanggan) di

Cafe Coffe Q, Medan, Selasa (21/03/2017)

Hal tersebutlah yang dapat menjadi kelemahan dan ancaman yang akan

dihadapi Cafe Coffe Q.

Melisa menjelaskan terdapat beberapa kelemahan yang dimiliki cafe diantaranya

cita rasa yang berubah-ubah dan pergantian karyawan, ditambahkan oleh Donni

bahwa lokasi yang cukup jauh dari perkotaan juga menjadi salah satu kelemahan

cafe.

“Jumlah karyawan 42 orang pada minggu ini ada penambahan 5 orang” ujar

Donni (Supervisior) di Cafe Coffe Q, Medan, Rabu (15/03/2017)

Donni menjelaskan telah dilakukannya evaluasi pelayanan para karyawan dengan

menyediakan coment card guna meminimalisir kelemahan yang dimiliki cafe,

namun tetap saja hal itu tidak berjalan dengan baik, tetap saja setiap bulannya

pasti mengalami pergantian karyawan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


“ Saya bekerja dalam 1 hari 8 jam, gaji yang diberikan dibilang sesuai enggak, di

bilang iya... ya gitulah” kata Sulaiman (Kitchen) di Cafe Coffe Q, Medan, Rabu

(15/03/2017)

Menurut Mondy & Noe (2005) kompensasi adalah keseluruhan dari semua

hadiah yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas jasa mereka. Salah

satu bentuk kompensasi menurut Mondy Direct Financial compensation

(kompensasi finansial langsung) adalah pembayaran berbentuk uang yang

karyawan terima secara langsung dalam bentuk gaji/ upah, tunjangan, bonus dan

komisi. Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan

tetap serta mempunyai jaminan yang pasti.

Itulah pernyataan dari salah satu karyawan cafe, tidak hanya karyawan

cafe yang menyatakan hal tersebut supervisior cafe juga menyatakan hal yang

sama bahwa gaji yang diberikan tidak sesuai dengan jabatan masih tergolong

rendah. Mungkin hal itulah yang menjadi salah satu faktor pergantian karyawan

yang menyebabkan berubah-ubahnya cita rasa makanan. Melisa menjelaskan lagi

bahwa masalah dari faktor internal inilah yang dapat menjadi ancaman

perusahaan, seperti jika rasanya menurun maka omsetnya pasti akan menurun

juga.

“Yang menjadi ancaman Cafe Coffe Q diantaranya pesaing baru dan pesaing

utama, dimana restoran kenanga merupakan pesaing utama cafe ini” tutur Donni

(Supervisior) di Cafe Coffe Q, Medan, Rabu (15/03/2017)

Dalam teori Porter Five Forces Model yang intinya menilai bahwa

perusahaan secara nyata tidak hanya bersaing dengan perusahaan yang ada dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


industri saat ini, serta menggambarkan bahwa kita juga bersaing dengan pesaing

potensial, yaitu mereka yang akan masuk, para pemasok atau supplier, para

pembeli atau konsumen dan produsen produk-produk pengganti.

Terlihat jelas bahwa kelemahan yang dimiliki serta ancaman yang harus

dihadapi cafe menjadi salah satu penghambat berkembangnya Cafe Coffe Q,

namun ada hal yang lebih penting yaitu informasi mengenai cafe terhadap para

konsumen.

“Saya tidak tahu Cafe Coffe Q dimana, namun ayam penyet cindelaras saya tau”

kata Heni (Pelanggan pesaing) di Cafe Coffe Q, Medan, Selasa (21/03/2017)

Nampaknya bentuk promosi yang telah dilakukan Cafe Coffee Q belum

maksimal dan belum banyak diterima oleh seluruh masyarakat, terlihat dari

pernyataan yang disampaikan Heni sebagai konsumen pecinta kuliner.

“Bentuk promosi yang dilakukan cafe diantaranya penyebaran brosur, promosi

pada sosial media (facebook dan instagram)” kata Donni (Supervisior) di Cafe

Coffe Q, Medan, Rabu (15/03/2017)

Melisa juga menjelaskan promosi pernah dilakukan di radio namun tidak

berjalan dengan baik, Cafe Coffee Q juga pernah mengadakan event musik seperti

konser artis karo yang bertujuan menarik konsumen.

“Cafe Coffee Q selalu update info di facebook dan instagram” ujar Revan

(Pelanggan) di Cafe Coffe Q, Medan, Selasa (21/03/2017).

Dari berbagai penjelasan diatas, kita dapat menangkap beberapa peluang

yang dimiliki oleh Cafe Coffe Q. Dijelaskan oleh Melisa di daerah Lau Cieh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Jl.Jamin Ginting belum ada tempat nongkrong keluarga lebih banyak cafe

remang-remang.

Terakhir Donni menjelaskan peluang yang dapat diraih cafe diantaranya

terdapat Jambure dan Villa Zeqita, dimana apabila ada acara di tempat tersebut

sudah pasti para pengunjung makan di cafe ini.

Selanjutnya untuk lebih mengembangkan Cafe Coffe Q perlu dilakukan

pilihan strategi alternatif yang dapat mempertahankan dan mengembangkan cafe

agar lebih baik dan mampu bersaing.

4.2.3 Analisis Faktor Internal Dan Faktor Eksternal Perusahaan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mulai dari melihat gambaran

umum Cafe Coffe Q serta melihat visi dan misi Cafe Coffe Q sampai melihat dan

mengetahui kondisi Cafe Coffe Q terkini, strategi yang telah ditempuh dan kinerja

yang telah dicapai dapat diketahui beberapa faktor internal dan eksternal pada

Cafe Coffe Q.

Beberapa faktor internal dan eksternal yang penting (IFAS & EFAS) dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

1) Faktor Internal ( IFAS )


a. Kekuatan (Strengths)
1. Harga Menu makanan yang relatif murah, dimana Cafe Coffe Q

menyediakan paket makan siang dengan harga dibawah Rp.20.000 yang

tentunya terjangkau bagi kalangan mahasiswa maupun anak sekolahan

dan paket ini hanya berlaku pada siang hari saja tidak dimalam hari.

Namun pada umumnya harga makanan dan minuman yang di tawarkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


di cafe ini memang tergolong murah yang dapat dinikmati semua

kalangan.

2. Didaerah Lau Cieh, Jamin Ginting tidak ada yang menjual Coffe Ulle

Kareng. Selain menjual makanan lokal Cafe Coffee Q juga menyediakan

makanan Western.

3. Inovasi Tempat, dimana setiap minggunya Cafe Coffee Q mengubah

desain tempat semenarik mungkin dengan tema yang berbeda-beda

sehingga pengunjung tidak bosan.

4. Live Music, dimana Cafe Coffe Q menyediakan live music yang

bernuansakan etnis dan nasional yang diadakan setiap hari Rabu sampai

dengan Minggu, dan pada senin dan selasa menyediakan karaoke yang

diperuntukkan kepada pengunjung yang datang.

5. Pemanfaatan teknologi yang baik, dimana Cafe Coffee Q memiliki akun

sosial media seperti Facebook dan Instagram yang selalu update setiap

hari.

b. Kelemahan (Weaknesses)

1. Tenaga ahli yang terbatas, dimana SDM (Sumber Daya Manusia) atau

tenaga ahli di bidang produksi masih memerlukan pelatihan tambahan dari

internal Cafe Coffee Q untuk mencetak tenaga yang kompeten.

2. Gaji yang diberikan tidak sesuai dengan tugas dan tanggung jawab (masih

tergolong rendah )

3. Cita rasa makanan yang selalu berubah-ubah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Promosi melalui penyebaran brosur dan event, untuk meningkatkan

sosialisasi berkaitan dengan pengenalan pada produk yang ditawarkan

kepada konsumen, Cafe Coffee Q menggunakan solusi dengan cara

pengenalan produk tersebut masih dengan cara penyebaran brosur dan

event. Dengan cara ini memungkinkan konsumen atau masyarakat kurang

mengenal dan mengetahui Cafe Coffe Q dikarenakan promosi yang masih

sangat terbatas.

5. Lokasi kurang strategis, dimana lokasi Cafe Coffee Q ini jauh dari

perkotaan sehingga konsumen atau masyarakat kurang mengetahui bahkan

malas untuk mengunjungi dikarenakan jauh.

2) Faktor Eksternal (EFAS)


a. Peluang (Opportunities)
1. Mayoritas masyarakat Suku Batak, dimana masyarakat yang ada di

sekitaran Cafe Coffe Q mayoritas suku batak merupakan calon konsumen

emosional yang seharusnya memberikan kontribusi yang cukup pada

kinerja Cafe Coffee Q.

2. Melakukan Kerjasama, dalam menciptakan suatu peluang untuk

mewujudkan dukungan atas perkembangan produksi Cafe Coffee Q

melakukan kerjasama dengan beberapa distributor untuk memasok bahan-

bahan produksi.

3. Potensi Masyarakat yang tinggi, potensi masyarakat Medan yang cukup

tinggi dilihat dari selera musik.

4. Hobi nongkrong anak muda, dewasa ini hobi nongkrong menjadi

kebiasaan anak muda jaman sekarang, hal ini memeberikan peluang pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Cafe Coffee Q untuk memberikan tempat tongkrongan yang nyaman dan

semenarik mungkin.

5. Adanya Villa Zeqita Residence, hal ini memberikan dampak positif bagi

Cafe Coffee Q dimana para pengunjung yang berkunjung ke Villa Zeqita

secara tidak langsung akan melihat Cafe Coffee Q dan bahkan mereka

akan mengunjunginya untuk memesan makanan dan minuman.

b. Ancaman (Threats)

1. Kurangnya pengetahuan konsumen mengenai Cafe Coffee Q, hal ini di

karenakan letak posisi cafe yang jauh dari pusat kota.

2. Pesaing , terdapat beberapa pesaing sejenis yang ada di dekat Cafe Coffee

Q yang menimbulkan pilihan berkunjung para konsumen.

3. Teknologi, perkembangan teknologi memberikan ancaman kepada Cafe

Coffee Q hal ini dikarenakan rata-rata konsumen memilih tempat makan

sesuai dengan kepopuleran tempat tersebut di dunia maya.

4. Kesan sosial kepada cafe. Ada kesan bahwa Cafe Coffe Q adalah cafe

yang di tujukan kepada etnis Batak saja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.1
Faktor Internal dan Faktor Eksternal Perusahaan

Faktor Internal Faktor Eksternal


Kekuatan (Strengths) Peluang (Opportunity)
1. Harga Menu makanan yang 1. Mayoritas masyarakat Suku
relatif murah. Batak.
2. Didaerah Lau Cieh, Jamin 2. Melakukan kerjasama.
Ginting tidak ada yang 3. Potensi Masyarakat yang tinggi.
menjual Coffe Ulle Kareng. 4. Hobi nongkrong anak muda.
3. Inovasi Tempat. 5. Adanya Villa Zeqita Residence
4. Live Music.
5. Pemanfaatan teknologi yang
baik.
Kelemahan (Weaknesses) Ancaman (Threats)
1. Tenaga ahli yang terbatas 1. Kurangnya pengetahuan
2. Gaji konsumen mengenai Cafe
3. Cita rasa makanan yang selalu Coffee Q.
berubah-ubah. 2. Pesaing .
4. Promosi. 3. Perkembangan teknologi.
5. Lokasi Perusahaan. 4. Kesan sosial kepada cafe.

Sumber : Penulis (2017)

4.2.4 Perhitungan Penentuan Bobot Skor SWOT

Dari pemetaan SWOT pada Cafe Coffee Q diatas bobot dan rating

ditentukan berdasar pada isian kuisioner (Umar ,2005:250), dimana acuan dari

bobot dan rating tersebut adalah : Bobot ditentukan sebagai berikut :

Bobot Keterangan

4 sangat penting

3 penting

2 rata-rata

1 tidak penting

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Rating ditentukan sebagai berikut :

Rating Keterangan

4 sangat kuat

3 kuat

2 rata-rata

1 lemah

Variabel yang bersifat positif (semua kategori yang masuk dalam kekuatan dan

peluang) diberi nilai 1 sampai dengan 4 dengan membandingkan rata-rata dengan

pesaing utama.Sedangkan variabel yang yang bersifat negatif kebalikannya jika

kelemahan dan ancaman besar sekali (dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis)

nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai ancaman kecil/dibawah rata-rata pesaing-

pesaingnya nilainya 4.

Dari acuan tersebut dapat menunjukkan strategi yang dimiliki oleh Cafe

Coffee Q dalam menghadapi persaingan yang ada.

4.2.5 Perkembangan Strategi Bersaing pada Cafe Coffee Q Medan

4.2.5.1 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks Eksternal

Factor Evaluation (EFE)

Setelah mengelompokkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),

peluang (opportunities) dan ancaman (Threats) dari pengembangan Cafe Coffee

Q, maka akan dianalisa dengan menggunakan SWOT yang dapat menghasilkan

kemungkinan alternatif strategi bersaing. Selain memperhatikan faktor-faktor di

atas, dari kekuatan dan kelemahan (faktor internal) dan peluang serta ancaman

(faktor eksternal) dalam upaya pengembangan Cafe Coffee Q dapat disusun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Matriks Eksternal Factor

Evaluation (EFE) untuk menentukan strategi bersaing yang akan digunakan.

IFAS tersebut dilakukan dengan cara :

1. Menentukan faktor strategis yang menjadi kekuatan dan kelemahan

maupun peluang dan ancaman.

2. Menentukan bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai

dari 1,0 (paling tinggi) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh

faktor-faktor tersebut terhadap pengembangan Cafe Coffee Q. (Semua

bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.00)

3. Hitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala 4

(outstanding atau paling tinggi) sampai dengan 1 ( poor atau paling

rendah), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap pengembangan

Cafe Coffee Q. Variabel yang bersifat positif yaitu kekuatan diberi nilai

+1 sampai dengan +4 (sangat baik), variable yang bersifat negatif yaitu

kelemahan diberi nilai sebaliknya.

4. Menentukan nilai skor dengan mengalikan bobot dengan rating.

5. Memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu

dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

6. Menjumlahkan skor pembobotan untuk memperoleh total skor

pembobotan terhadap Matriks IFE.

Hasil perhitungan Matriks IFE pada Tabel 4.2 :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.2
Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Faktor-faktor Internal Bobot Rating Bobot x Keterangan/


Rating Komentar

Kekuatan (Strengths)
1. Harga Menu makanan yang 0,12 3 0,36 Mempengaruhi minat
relatif murah. konsumen.
2. Didaerah Lau Cieh, Jamin 0,09 4 0,36 Tidak ada pilihan untuk
Ginting tidak ada yang menjual memilih
Coffe Ulle Kareng. 0,09 3 0,27 Penerapan ide-ide baru
3. Inovasi Tempat. 0,12 4 0,48 Daya dukung konsumen
4. Live Music. 0,12 3 0,36 Mempengaruhi citra
5. Pemanfaatan teknologi yang perusahaan
baik.
Sub Total 0,54 1,83
Kelemahan (Weaknesses)
1. Tenaga ahli yang terbatas 0,12 2 0,24 Ujung tombak pemasaran
2. Gaji
3. Cita rasa makanan yang selalu 0,09 2 0,18 Membatasi loyalitas
berubah-ubah. 0,09 2 0,18 karyawan
4. Promosi. Hambatan konsumerisme
5. Lokasi Perusahaan. 0,09
0,09 2 0,18
2 0,18 Hambatan pemasaran
Sub Total 0,48 0,96 Hambatan kunjungan
Total 1 2,79
Sumber : Penulis (2017)

Sedangkan Matriks EFE tersebut disusun dengan cara yang sama seperti

dengan cara menyusun Matriks IFE akan tetapi kekuatan diganti dengan peluang,

sedangkan kelemahan diganti dengan ancaman. Hasil perhitungan Matriks EFE

pada Tabel 4.3 :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.3
Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)

Faktor-faktor Eksternal Bobot Rating Bobot x Keteranagn/


Rating Komentar
Peluang (Opportunities)
1. Mayoritas 0,1 4 0,4 Peluang besar
masyarakat suku
batak.
2. Melakukan 0,1 3 0,3 Memperluas
kerjasama. pemasaran
3. Potensi 0,13 4 0,52 Peluang besar
Masyarakat yang
tinggi.
4. Hobi nongkrong 0,1 3 0,3 Peluang besar
anak muda.
5. Adanya Villa 0,13 4 0,52 Tingkatkan inovasi
Zeqita Residence dan kreatifitas
Sub Total 0,56 2,04
Ancaman (Threats)
1. Kurangnya 0,1 2 0,2 Hambatan pemasaran
pengetahuan
konsumen
mengenai Cafe
Coffee Q.
2. Pesaing . 0,1 3 0,3 Persaingan yang sehat
3. Perkembangan 0,13 4 0,52 Persaingan yang
teknologi. modern dan sehat
4. Kesan sosial 0,1 3 0,3 Hambatan pemasaran
kepada cafe.
Sub Total 0,46 1,32
Total 1 3,36
Sumber : Penulis (2017)

Dari hasil susunan faktor-faktor internal dan eksternal diatas, menghasilkan

rangkaian skor sebagai berikut :

1. Kekuatan (Strenghts/S) = 1,83

2. Kelemahan (Weaknesses/W ) = 0,96

3. Peluang (Opportunities/O) = 2,04

4. Ancaman (Threats/T) = 1,32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.2.5.2 Posisi Perusahaan Pada Kuadran SWOT

Setelah mengetahui matriks IFE dan EFE serta mengetahui hasil susunan

faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan, selanjutnya dapat diketahui posisi

perusahaan pada kuadran SWOT dengan cara :

x = Total Skor Kekuatan (S) - Total Skor Kelemahan (W)

y =Total Skor Peluang (O) – Total Skor Ancaman (T)

Dimana ;

x = 1,83 – 0,96 y = 2,04 – 1,32

x = 0,87 y = 0,72

Dari hasil perhitungan kuadran SWOT terlihat bahwa perusahaan

berada pada Kuadran I.

Posisi ini menunjukkan situasi yang sangat menguntungkan, perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan

peluang yang ada. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif,

artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat

dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan

dan meraih kemajuan secara maksimal. Lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar posisi kuadran SWOT dibawah ini :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Peluang

Kuadran III 2 Kuadran I

Ubah Strategi Strategi Progresif

1 (0,72 , 0,87)

Kelemahan -2 -1 1 2 Kekuatan

1-

Kudran IV Kuadran II
Strategi Bertahan Strategi Diversifikasi
2-

Ancaman

Gambar 4.2
Posisi Kuadran SWOT Cafe Coffee Q
Sumber : Penulis (2017)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.2.5.3 Analisis Pilihan Alternatif Strategi

Setelah mengumpulkan informasi yang berpengaruh terhadap perusahaan

baik dari matriks IFE dan EFE serta posisi kuadran SWOT, selanjutnya adalah

memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif

perumusan strategis. Model kuantitatif yang digunakan adalah Matriks SWOT.

Matrik SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman

eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set

kemungkinan alternatif strategis.

IFAS Kekuatan /Strengths (S) Kelemahan/ Weaknesess (W)


1. Harga Menu makanan yang relatif 1. Tenaga ahli yang terbatas
murah. 2. Gaji
2. Didaerah Lau Cieh, Jamin Ginting 3. Cita rasa makanan yang selalu
tidak ada yang menjual Coffe Ulle berubah-ubah.
Kareng. 4. Promosi.
3. Inovasi Tempat. 5. Lokasi Perusahaan.
EFAS 4. Live Music.
5. Pemanfaatan
teknologi yang baik.
Peluang /Opportunities (O) Strategi S-O Strategi W-O
1. Mayoritas masyarakat suku Mengembangkan strategi pemasaran 1. Memberikan pelatihan skill
batak. dengan memaksimalkan promosi ke serta soaialisasi kepada
2. Melakukan kerjasama. masyarakat Medan karyawan.
3. Potensi Masyarakat yang 2. Meningkatkan jaringan promosi
tinggi. yang lebih luas.
4. Hobi nongkrong anak muda. 3. Membuka anak cabang dengan
5. Adanya Villa Zeqita lokasi yang stratrgis, misalnya
Residence ditengah perkotaan.
Ancaman / Threats (T) Strategi S-T Strategi W-T
1. Kurangnya pengetahuan 1. Mempertahankan Kualitas dan 1. Penilaian Kinerja Karyawan .
konsumen mengenai Cafe harga pada menu yang tersedia 2. Meningkatkan gaji sesuai
Coffee Q. di Cafe Coffee Q. dengan kemampuan yang
2. Pesaing . 2. Mengembangkan strategi dimiliki para pegawai
3. Perkembangan teknologi. pemasaran dengan terus 3. Mengembangkan promosi baik
4. Kesan sosial kepada cafe. meningkatkan pemanfaatan dari media massa.
teknologi. 4. Membuka anak cabang dengan
lokasi yang stratrgis, misalnya
ditengah perkotaan.
Gambar 4.3
Matriks SWOT Cafe Coffee Q
Sumber : Penulis (2017)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Berdasarkan Matriks SWOT diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat empat

set pilihan strategi yang dapat diterapkan oleh Cafe Coffee Q diantaranya :

1. Strategi S-O

Mengembangkan strategi pemasaran dengan memaksimalkan promosi ke

masyarakat Medan.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:92) Bauran pemasaran adalah

perangkat pemasaran yang baik yang meliputi, produk, penentuan harga, promosi,

distribusi, digabungkan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar

sasaran.

Dari pengertian diatas terlihat bahwa promosi menjadi bagian penting untuk

dapat menghasilkan respon yang diinginkan pasar.

“Promosi (promotion) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mengkomunikasikan mnfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen

sasaran tentang produk yang mereka hasilkan. Menurut para ahli, salah satunya

Carl L. Holvand mengemukakan: “Komunikasi adalah preses dimana seorang

individu (komunikator) mengoprasikan perangsang (biasanya lambang-lambang

bahasa) untuk mengubah tingkah laku individu-individu yang lain (komunikan).”

Pada dasarnya, komunuikasi dapat menginformsikan dan membuat

konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Oleh

karena komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan

kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk dipasar.

Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah

apa yang disebut bauran promosi (promotion mix). Disebut bauran promosi karena

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan

dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk. Terdapat 5 jenis bauran

promosi yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling),

promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas

(publicity and public relations), serta pemasaran langsung (direct marketing).

Untuk itu Cafe Coffee Q harus lebih meningkatkan bauran promosinya agar

cafe dapat lebih dikenal oleh masyarakat terkhusus dikota Medan diantaranya :

1) Membuat brosur iklan yang memuat informasi seputar cafe.

2) Memasang spanduk iklan pada lokasi yang cukup strategis yang dapat

dilihat dari berbagai arah.

3) Membuat website Cafe Coffee Q di Internet.

4) Lebih aktif dalam membagikan informasi pada jejaring sosial seperti,

Facebook, Instagram, Twitter, Path dll.

2. Strategi W-O

1) Memberikan pelatihan skill serta soaialisasi kepada karyawan.

2) Meningkatkan jaringan promosi yang lebih luas.

3) Membuka anak cabang dengan lokasi yang stratrgis, misalnya ditengah

perkotaan.

Menurut Mondy (2008:210), pelatihan merupakan serangkaian

aktivitas yang dirancang guna memberi pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkan para pembelajar untuk dapat melaksanakan pekerjaan mereka

pada saat ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pelatihan dan pengembangan (training and development) adalah

jantung dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi karyawan

dan kinerja organisasi. Pelatihan memberi pelatihan para pembelajar

pengetahuan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka saat ini,

pengembangan melibatkan pembelajaran yang melampaui pekerjaan saat

ini dan memiliki fokus lebih jangka panjang. Dalam hal ini Cafe Coffee Q

perlu melakukan pelatihan mengenai layanan pelanggan kepada karyawan

karna pelatihan layanan pelanggan (customer service training) mengajar

para karyawan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai

dan melamapui harapan-harapan pelanggan. Keterampilan-keterampilan

komunikasi, termasuk keterampilan mendengarkan serta mengenali beragam

kebutuhan dan permintaan pelanggan mendapat penekanan khusus.

Selanjutnya perlu diadakan pelatihan kerja tim, pelatihan kerja tim

(teamwork training) berusaha mengajar para karyawan cara bekerja dalam

kelompok yang sering kali diberdayakan dengan kewenangan besar dalam

mengambil keputusan. Jenis pelatihan ini penting karena budaya kita secara

historis memupuk prestasi individual, namun organisasi-organisasi semakin

banyak menggunakna tim.

Dalam strategi W-O meningkatkan jaringan promosi perlu dilakukan guna

meminimalkan kelemahan perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang

dimiliki perusahaan, telah dijelaskan pada strategi S-O mengenai peerkembangan

promosi diantaranya meningkatkan bauran promosi agar cafe dapat lebih dikenal

oleh masyarakat terkhusus dikota Medan diantaranya :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1) Membuat brosur iklan yang memuat informasi seputar cafe.

2) Memasang spanduk iklan pada lokasi yang cukup strategis yang dapat

dilihat dari berbagai arah.

3) Membuat website Cafe Coffee Q di Internet.

4) Lebih aktif dalam membagikan informasi pada jejaring sosial seperti,

Facebook, Instagram, Twitter, Path dll.

Kemudian strategi selanjunya yang perlu diterapkan oleh Cafe Coffee Q

yaitu Membuka anak cabang dengan lokasi yang stratrgis, misalnya ditengah

perkotaan.

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009: 56-57) diferensiasi, biaya

rendah dan respons yang cepat dapat dicapai saat mnajer membuat keputusan

efektif dalam sepuluh wilayah manajemen oprasional. Keputusan ini dikenal

sebagai keputusan oprasi (oprations decisions). Berikut sepuluh keputusan

manajemen oprasional yang mendukung misi dan menerapkan strategi.

a) Perancangan barang dan jasa.

b) Kualitas.

c) Perancangan proses dan kapasitas.

d) Pemilihan lokasi.

e) Perancangan tata letak.

f) Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan.

g) Manajemen rantai pasokan.

h) Persediaan

i) Penjadwalan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


j) Pemeliharaan.

Kesepuluh hal itulah yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi

yang strategis, namun kembali lagi keputusan lokasi bergantung pada jenis usaha

bisnis yang dijalankan. Tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan manfaat

lokasi bagi perusahaan. Lokasi dan Biaya Karena lokasi sangat mempengaruhi

biaya dan menentukan penghasilan, lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk

membuat (atau menghancurkan) strategi bisnis sebuah perusahaan. Lokasi dan

Inovasi Ketika kreativitas, inovasi dan investasi litbang (penelitian dan

pengembangan) bersifat penting bagi strategi oprasi, fokus kriteria lokasi dapat

berubah. Untuk itu akan lebih baik jika Cafe Coffee Q membuka anak cabang

sesuai dengan pemilihan lokasi yang strategis dan dapat dijangkau semua warga

kota medan yang berada dimanapun.

3. Strategi S-T

1. Mempertahankan Kualitas dan harga pada menu yang tersedia di Cafe

Coffee Q.

2. Mengembangkan strategi pemasaran dengan terus meningkatkan

pemanfaatan teknologi.

3. Meningkatkan inovasi agar dapat diterima oleh seluruh kalangan.

Kotler dan Amstrong (2001:439) harga adalah sejumlah uang yang

dibebankan akan suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas

manfaat-manfaat kerena memiliki atau menggunkan produk tersebut.

Harga memiliki dua peran utama dalam proses pengambilan keputusan para

pembeli yaitu :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga membantu para pembeli

untuk memutuskan cara memperoleh tertinggi yang diharapkan

berdasarkan daya belinya. Dengan demikian dengan adanya harga

membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya

belinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan

harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan

alokasi dana yang dikehendaki.

2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik

konsumen mengenai faktor-faktor produksi, seperti kualitas. Hal ini

terutama bermanfaat dalam situasi diamana pembeli mengalami kesulitan

untuk menilai faktor produksi atau manfaatnya secara objektif. Persepsi

yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan

kualitas yang tinggi ( Tjiptono, 1997:152)

Dalam menentukan keputusan pembelian, informasi tentang harga sangat

dibutuhkan dimana informasi ini akan diperhatikan, dipahami dan makna yang

dihasilkan dari informasi harga ini dapat mempengaruhi perilaku konsumen.

Untuk itu Cafe Coffee Q harus tetap mempertahankan kualitas dan harga yang

dimilikinya, dilihat dari harga yang diberikan pada setiap menu makanan, harga

masih tergolong relatif murah yang dapat dijangkau mulai dari kalangan anak

sekolahan, mahasiswa sampai para pekerja.

Proses pengambilan keputusan dalam pembelian produk dan jasa sangat

dipengaruhi oleh perilaku konsumen itu sendiri. Kotler (1997:257)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


mengemukakan bahwa proses pengambilan keputusan membeli melalui lima

tahap yaitu :

1. Pengenalan Masalah

2. Pencari Informasi

3. Evaluasi Alternatif

4. Keputusan Pembelian

5. Perilaku purna beli

Hal yang paling penting dari kelima tahap diatas adalah pencari informasi.

Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan mencari banyak

informasi. Salah satu yang menjadi perhatian pokok pemasar adalah sumber

informasi utama yang dicari konsumen dan pengaruh relatifnya terhadap

keputusan pembelian berikutnya. Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari

empat kelompok yaitu :

a. Sumber pribadi : Kelurga, teman, kenalan dan tetangga.

b. Sumber komersial : Iklan, wiraniaga, pedagang, perantara, kemasan

c. Sumber publik: Media massa, organisasi.

d. Sumber pengalaman: Pemeriksaan, menggunaan produk.

Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk

dan sumber-sumber komersial, yaitu sumber-sumber yang di dominasi oleh para

pemasar. Pada sisi lain, informasi yang paling efektif justru berasal dari sumber-

sumber pribadi. Setiap sumber informasi melaksanakan suatu fungsi yang agak

berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Informasi komersial

biasanya umumnya melaksanakan fungsi memberitahu, sedangkan sumber pribadi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


melaksanakan fungsi legitimasi dan atau evaluasi. Untuk itu suatu perusahaan

harus menyusun strategi agar perusahaan mereka masuk ke perangkat pengenalan,

pertimbangan dan pilihan dari calon pembeli.

Dalam hal ini strategi yang harus ditetapkan oleh Cafe Coffee Q adalah

dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi yang ada sekarang ini seperti

membuat akun dalam berbagai jejaring sosial dan membuka situs web. Karena

secara umum konsumen lebih mengutamakan teknologi untuk mendapatkan

informasi mengenai apa yang mereka inginkan dan apa yang menjadi tren pada

jejaring sosial.

4. Strategi W-T

1. Penilaian kinerja karyawan .

2. Meningkatkan gaji sesuai dengan kemampuan yang dimiliki para

pegawai.

3. Mengembangkan promosi baik dari media massa.

4. Membuka anak cabang dengan lokasi yang stratrgis, misalnya ditengah

perkotaan.

Mondy (2008: 257) mendefinisikan penilaian kinerja (performance

apprasial) adalah sistem formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas

individu dan tim.

Penilaian kinerja merupakan faktor penting untuk suksesnya manajemen

kinerja. Meskipun penilaian kinerja hanyalah salah satu unsur manajemen kinerja,

sistem tersebut penting karena mencerminkan secara langsung rencana stratejik

organisasi. Bagi banyak organisasi, tujuan utama sistem penilaian kinerja adalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


untuk memperbaiki kinerja individu dan organisasi. Oleh karena itu penilaian

kinerja karyawan sangat perlu dilakukan oleh Cafe Coffee Q untuk di jadikan

penilaian keberlanjutan kinerja para karyawannya. Penilaian kinerja karyawan

dapat di nilai melalui :

1. Atasan langsung

Atasan langsung seorang karyawan biasanya merupakan pilihan paling

umum untuk menilai kinerja. Dengan menilai langsung para karyawan

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya seperti, melayani

konsumen, menyelesaikan pekerjaannya di lapangan.

2. Rekan Kerja dan Anggota Tim

Kekuatan utama menggunakan para rekan kerja untuk menilai kinerja

adalah bahwa mereka bekerja secara dekat dengan karyawan yang

dievaluasi dan mungkin memiliki persfektif mengenai kinerja tertentu,

terutama dalam penugasan-penugasan tim.

3. Penilaian pelanggan

Perilaku pelanggan menentukan tingkat kesuksesan perusahaan. Dengan

demikian, beberapa organisasi meyakini pentingnya memproleh masukan

kinerja dari sumber penting tersebut. Contohnya dengan membuat

comment card.

Menurut Mondy & Noe (2005) kompensasi adalah keseluruhan dari semua

hadiah yang diberikan kepada karywan sebagai imbalan atas jasa mereka. Salah

satu bentuk kompensasi menurut Mondy Direct Financial compensation

(kompensasi finansial langsung) adalah pembayaran berbentuk uang yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


karyawan terima secara langsung dalam bentuk gaji/ upah, tunjangan, bonus dan

komisi. Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan

tetap serta mempunyai jaminan yang pasti.

Dalam pemberian kompensasi, pekerja mengiginkan imbalan yang setara

dengan tenaga yang ia sumbangkan. Selain itu, imbalan tersebut juga diharapkan

dapat setara dengan pekerja yang lain yang berada dalam satu lini, baik dalam

perusahaan yang sama maupun perusahaan lain. Menurut Mondy & Noe (2005)

keadilan dalam kompensasi ada empat macam yaitu :

a. Keadilan internal yaitu pembayaran karyawan sesuai dengan nilai-nilai

relatif pekerjaan mereka di dalam organisasi yang sama.

b. Keadilan eksternal adalah pembayaran karyawan pada tingkat yang

sebanding dengan yang dibayarkan untuk pekerjaan yang sama

diperusahaan lain.

c. Keadilan karyawan adalah sebuah kondisi yang ada ketika individu

melakukan pekerjaan serupa untuk perusahaan yang sama dibayar menurut

faktor-faktor unik karyawan, seperti tingkat kinerja atau senioritas.

d. Keadilan tim adalah pencapaian ketika tim dihargai berdasarkan

produktivitas kelompok mereka

Dengan memperhatikan keadilan dalam kompensasi timbal balik yang akan

diterima perusahaan adalah loyalitas karyawan terhadap tugas dan tanggung

jawab pekerjaannya. Hal itulah yang harus menjadi pertimbangan Cafe

Coffee Q terhadap nominal gaji yang diberikan terhadap para karyawannya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Selanjutnya Menurut Kotler dan Amstrong (2012:92) Bauran pemasaran

adalah perangkat pemasaran yang baik yang meliputi, produk, penentuan harga,

promosi, distribusi, digabungkan untuk menghasilkan respon yang diinginkan

pasar sasaran.

Dari pengertian diatas terlihat bahwa promosi menjadi bagian penting

untuk dapat menghasilkan respon yang diinginkan pasar.

“Promosi (promotion) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen

sasaran tentang produk yang mereka hasilkan.” Carl L. Holvand mengemukakan:

“Komunikasi adalah peses dimana seorang individu (komunikator)

mengoprasikan perangsang (biasanya lambang-lambang bahasa) untuk mengubah

tingkah laku individu-individu yang lain (komunikan).”

Pada dasarnya, komunuikasi dapat menginformsikan dan membuat

konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Oleh

karena komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan

kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk dipasar.

Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah

apa yang disebut bauran promosi (promotion mix). Disebut bauran promosi karena

biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan

dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk. Terdapat 5 jenis bauran

promosi yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling),

promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas

(publicity and public relations), serta pemasaran langsung (direct marketing).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Untuk itu Cafe Coffee Q harus lebih meningkatkan bauran promosinya agar

cafe dapat lebih dikenal oleh masyarakat terkhusus dikota Medan diantaranya :

1) Membuat brosur iklan yang memuat informasi seputar cafe.

2) Memasang spanduk iklan pada lokasi yang cukup strategis yang dapat

dilihat dari berbagai arah.

3) Membuat website Cafe Coffee Q di Internet.

4) Lebih aktif dalam membagikan informasi pada jejaring sosial seperti,

Facebook, Instagram, Twitter, Path dll.

Kemudian strategi selanjunya yang perlu diterapkan oleh Cafe Coffee

Q yaitu Membuka anak cabang dengan lokasi yang stratrgis, misalnya

ditengah perkotaan.

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009: 56-57) diferensiasi,

biaya rendah dan respons yang cepat dapat dicapai saat mnajer membuat

keputusan efektif dalam sepuluh wilayah manajemen oprasional. Keputusan

ini dikenal sebagai keputusan oprasi (oprations decisions). Berikut sepuluh

keputusan manajemen oprasional yang mendukung misi dan menerapkan

strategi.

a) Perancangan barang dan jasa.

b) Kualitas.

c) Perancangan proses dan kapasitas.

d) Pemilihan lokasi.

e) Perancangan tata letak.

f) Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


g) Manajemen rantai pasokan.

h) Persediaan

i) Penjadwalan.

j) Pemeliharaan.

Kesepuluh hal itulah yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi

yang strategis, namun kembali lagi keputusan lokasi bergantung pada jenis usaha

bisnis yang dijalankan. Tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan manfaat

lokasi bagi perusahaan. Lokasi dan Biaya Karena lokasi sangat mempengaruhi

biaya dan menentukan penghasilan, lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk

membuat (atau menghancurkan) strategi bisnis sebuah perusahaan. Lokasi dan

Inovasi Ketika kreativitas, inovasi dan investasi litbang (penelitian dan

pengembangan) bersifat penting bagi strategi oprasi, fokus kriteria lokasi dapat

berubah. Untuk itu akan lebih baik jika Cafe Coffee Q membuka anak cabang

sesuai dengan pemilihan lokasi yang strategis dan dapat dijangkau semua warga

kota medan yang berada dimanapun.

Dari analisis pilihan strategi alternatif melalui Analisis SWOT peneliti

merekomendasikan strategi W-T sebagai strategi yang yang paling tepat yang

dapat digunakan Cafe Coffee Q di masa yang akan datang dilihat dari faktor

internal dan eksternal yang dimiliki perusahaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpuilan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat

diambil atas pengembangan strategi bersaing melalui analisis SWOT dengan

melakukan analisis faktor internal dan faktor eksternal, matriks IFE dan EFE,

posisi kuadran SWOT serta alternatif strategi pada Cafe Coffee Q adalah :

1. Dari kuadran SWOT yang dihasilkan Cafe Coffee Q berada pada posisi

Kuadran I.

2. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif artinya organisasi

dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk

terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih

kemajuan secara maksimal.

3. Rekomendasi alternatif strategi yang diberikan adalah strategi W-T,

dengan meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

dilihat dari faktor internal dan eksternal perusahaan yang di analisis

melalui Matriks SWOT.

5.2 Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, peneliti berpendapat

bahwa : Cafe Coffee Q memiliki kemampuan untuk meningkatkan serta

memperluas usaha menjadi lebih besar dengan kineja yang lebih baik. Sehingga

arah strategi yang tepat untuk dilaksanakan adalah dengan meminimalkan

kelemahan yang dimiliki serta menghindari ancaman yang ada. Hal tersebut dapat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dilakukan dengan cara melakukan penilaian kinerja karyawan, lebih

memperhatikan kesejahteraan para karyawannya dengan meningkatkan gaji sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki para pegawai, mengembangkan promosi agar

masyarakat lebih mengenal Cafe Coffee Q, membuka anak cabang dengan lokasi

yang stratrgis, misalnya ditengah perkotaan.

Untuk peneliti yang berikutnya, untuk mengetahui perkembangan strategi

bersaing pada bisnis khususnya pada bidang kuliner, akan lebih baik jika

nantinya menambah objek penelitian lebih dari satu bisnis untuk melihat hasil

yang konkrit. Dan untuk menghasilkan data yang lebih objektif.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2015. Manajemen Strategi: Teori Konsep Kinerja, Mitra Wacana


Media, Jakarta.
Almukarramah, Denok Rambe.2007. Skripsi: Analisis SWOT Sebagai Strategi
Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Syariah Medan: Fakults Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
August, Nathanael Zefanya, Bustnul Arifin Noer,dan Muhammad Saiful Hakim.
2016. Perumusan Strategi Bersaing Pada Perusahaan Ban dengan Metode
Analisis Portofolio Produk, Teknik ITS, Volume 5 Nomor 2.

Creswell, Jhon W. 2010. Reserch Design Pendekatan Kualitatif, Kuntitatif, dan


Mixed, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
David, Fred R. 2009. Strategic Management (Manajemen Strategis Konsep),
Salemba Empat, Jakarta.
____________. 2011. Strategic Management: Manajemen Strategi Konsep,
Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.

Hartati, Julia Pasaribu. 2013. Skripsi: Analisis SWOT Sebagai Dasar Penentuan
Strategi Berdaya Saing Pada PT.Coffindo: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara.
Heizer, Jay dan Barry Render, 2009. Manajemen Operasi, Buku 1, Edisi 9,
Salemba Empat, Jakarta.
Hunger, David, J. Dan Thomas L. Wheelen, 2003. Manajemen Strategis, Edisi 2,
Andi, Jakarta.
Jatmiko, RD. 2004. Manajemen Stratejik, UMM Press, Malang.
John A. Pearce II dah Richard B.Robinson, Jr. 2008. Manajemen Strategis,
Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, Salemba Empat, Jakarta.
Kotler, Philip And Gary Amstrong. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 13.
Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Erlangga,
Jakarta.
Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, Indeks,
Jakarta.
_____, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi, dan Kontrol, PT. Prehallindo, Jakarta.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Moleong, L.J.2005. Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Cet
10, Bandung.
___________. 2009. Metodologi Penelitian, Remaja Rosdakarya, Bandung.
__________. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisis, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Mondy, R. Wayne, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1 Edisi
Sepuluh, Erlangga, Jakarta.

Mondy, R. Wayne and Robert M.Noe, 2005. Human Resource Management.


Ninth Edition. USA: Prentice Hall
Noor, Syamsudin, 2014. Penerapan Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi
Pemasaran Daihatsu Luxio Di Malang, INTEKNA, Volume 14 Nomor 2,
hal 1-9.
Rangkuti, Freddy. 2004 Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
_______, Freddy. 2014. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rukmini. 2011. Skripsi: Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran
Pada Rumah Makan Kamang Jaya Medan :Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Santoso, Budi. 2005. Skripsi: Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing
Pada
PT.Bank BCA: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Saputra, Andreas Dwi. 2015. Analisa Strategi Bersaing Pada CV.Eka Jaya ,
AGORA, Volume 3 Nomor 1, hal 1-10.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Alfabeta,
Bandung.
________. 2009 . Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta
Bandung.
Sunyoto, Danang. 2015. Keunggulan Bersang (Competitive Advantage), CAPS,
Yogyakarta.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN 1

WAWANCARA PENELITIAN Analisis Pengembangan Strategi

Bersaing Pada Cafe Coffe Q

Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena jawaban

seluruhnya berasal dari pihak perusahaan yang dipimpin oleh Bapak/Ibu. Data-

data dari kuisioner ini tidak akan disebarluaskan kepada pihak mana pun karena

hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian skripsi di Universitas Sumatera

Utara.

Penulis merupakan mahasiswi jurusan Ekonomi Manajemen Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan jenjang studi Strata I

(S1) semester 8, dan saat ini sedang dalam proses penyusunan skripsi.

Saya Mohon kiranya Bapak/Ibu berkenan meluangkan sedikit waktu untuk

menjawab beberapa pertanyaan kuesioner berikut ini. Terima kasih.

Hormat saya,

Rani Wulandari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN KUNCI

(MANAJER CAFE)

1. Sebutkan Visi dan Misi Cafe Coffe Q ?


Dilihat dari faktor Internal perusahaan :
1. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menjadi kekuatan perusahaan ?
2. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menjadi kelemahan perusahaan ?
Dilihat dari faktor Eksternal perusahaan :
1. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menjadi peluang perusahaan ?
2. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menjadi ancaman perusahaan ?
Pertanyaan wawancara untuk perusahaan :
1. Apa sajakah produk yang dijual Cafe Coffe Q ?
2. Apa kelebihan yang dimiliki produk (menu makanan dan minuman) Cafe
Coffe Q ?
3. Berapa jumlah karyawan Cafe Coffe Q ?
4. Bagaimana strategi penetapan harga yang diterapkan Caffe Coffe Q?
5. Strategi bisnis apa yang diterapkan Cafe Coffe Q dalam menghadapi
persaingan selama ini?
6. Bentuk promosi seperti apa yang telah dilakukan Cafe Coffe Q dalam
mengembangkan pasarnya?
7. Seperti apa pelayanan yang dilakukan karyawan Cafe Coffe Q ?
8. Menurut anda bagaimana lokasi usaha Cafe Coffe Q ?
9. Siapa sajakah pesaing utama perusahaan ?
10. Siapa sajakah pasar sasaran pada bisnis ini ?
11. Apakah kondisi ekonomi yang terjadi seperti sekarang ini menjadi ancaman
bagi Cafe Coffe Q ?
12. Bagaimana dengan kebijakan pemerintah, adakah ancaman untuk hal
tersebut?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN 2
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN UTAMA
(KARYAWAN)
1. Bagaimana dengan menu makanan dan minuman yang dijual Cafe Coffe Q
?
2. Bagaimana harga jual yang diterapkan oleh pemilik Usaha ?
3. Bagaiamana dan promosi apa yang telah dilakukan Cafe Coffe Q ?
4. Apakah anda sebagai karyawan ikut melakukan promosi ? Jika ada, apa
yang anda lakukan ?
5. Bagaimana promosi yang diberlakukan pemilik usaha, apakah berjalan
dengan baik ?
6. Bagaimana hubungan antara karyawan dengan pemilik usaha ?
7. Berapa hari kerja selama 1 minggu ?
8. Berapa jam anda bekerja dalam 1 hari ?
9. Ada berapa karyawan yang bekerja ?
10. Berapa gaji yang diberiakan Cafe Coffe Q kepada anda ? Apakah sudah
sesuai ?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN 3

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA INFORMAN UTAMA


(PELANGGAN)
1. Bagaimana pendapat anda mengenai produk (menu makanan dan minuman)
yang ditawarkan Cafe Coffe Q ?
2. Menurut anda, bagaimana harga yang diberikan Cafe Coffe Q terhadap
produknya?
3. Apakah anda mengetahui bentuk promosi apa saja yang Cafe Coffe Q?
4. Menurut anda bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan Cafe Coffe Q
kepada pelanggannya?
5. Apakah lokasi usaha Cafe Coffe Q sudah strategis?
6. Menurut anda apa yang menjadi kelebihan Cafe Coffe Q dibandingkan
tempat makan yang lainnya?
7. Menurut anda apa kelemahan yang dimiliki Cafe Coffe Q ?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN 4

Penilaian Ranting dan Bobot Pada Setiap Faktor Internal dan


Eksternal Cafe Coffee Q

Penilaian Rating :

Berilah nilai 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor internal dan eksternal

perusahaan sesuai dengan keterangan berikut ini :

Rating Keterangan

4 sangat kuat

3 kuat

2 rata-rata

1 lemah

Variabel yang bersifat positif (semua kategori yang masuk dalam

kekuatan dan peluang) diberi nilai 1 sampai dengan 4 dengan

membandingkan rata-rata dengan pesaing utama.Sedangkan variabel yang

yang bersifat negatif kebalikannya jika kelemahan dan ancaman besar sekali

(dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan

jika nilai ancaman kecil/dibawah rata-rata pesaing-pesaingnya nilainya 4.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel Penilaian Rating Faktor Internal dan Eksternal

Faktor-faktor Rating Faktor-faktor Eksternal Rating


Internal
Kekuatan Peluang (Opportunity)
(Strengths) 3 6. Mayoritas 4
5. Harga Menu masyarakat suku
makanan yang 4 batak.
relatif murah. 7. Melakukan 3
6. Didaerah Lau Cieh, kerjasama.
Jamin Ginting tidak 8. Potensi 4
ada yang menjual 3 Masyarakat yang
Coffe Ulle Kareng. 4 tinggi.
7. Inovasi Tempat. 3 9. Hobi nongkrong 3
8. Live Music. anak muda.
5. Pemanfaatan 10. Adanya Villa
teknologi yang Zeqita Residence 4
baik.
Kelemahan Ancaman (Threats)
(Weaknesses) 5. Kurangnya 2
6. Tenaga ahli yang 2 pengetahuan
terbatas konsumen
7. Gaji 2 mengenai Cafe
8. Cita rasa makanan 2 Coffee Q.
yang selalu 6. Pesaing . 3
berubah-ubah. 7. Perkembangan 4
9. Promosi. 2 teknologi.
10. Lokasi 2 8. Kesan sosial 3
Perusahaan. kepada cafe.

Penilaian Bobot :

Berilah nilai 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor internal dan eksternal

perusahaan sesuai dengan keterangan berikut ini :

Konstanta Keterangan

4 sangat penting

3 penting

2 rata-rata

1 tidak penting

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel Pembobotan Matriks IFE

Faktor-faktor Internal Bobot Bobot Keterangan


Relatif
Kekuatan (Strengths)
1. Harga Menu 4 0,12 Sangat Penting
makanan yang
relatif murah.
2. Didaerah Lau Cieh, 3 0,09 Penting
Jamin Ginting tidak
ada yang menjual
Coffe Ulle Kareng.
3. Inovasi Tempat. 3 0,09 Penting
4. Live Music. 4 0,12 Sangat Penting
5. Pemanfaatan 4 0,12 Sangat Penting
teknologi yang baik.
Kelemahan
(Weaknesses)
1. Tenaga ahli yang 4 0,12 Sangat Penting
terbatas
2. Gaji 3 0,09 Penting
3. Cita rasa makanan 3 0,09 Penting
yang selalu berubah-
ubah.
4. Promosi. 3 0,09 Penting
5. Lokasi Perusahaan. 3 0,09 Penting

Total 34 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel Pembobotan Matriks EFE

Faktor-faktor Eksternal Bobot Bobot Keterangan


Relatif
Peluang (Opportunity)
1. Mayoritas 3 0,1 Penting
masyarakat suku
batak.
2. Melakukan 3 0,1 Penting
kerjasama.
3. Potensi 4 0,13 Sangat Penting
Masyarakat yang
tinggi.
4. Hobi nongkrong 3 0,1 Penting
anak muda.
5. Adanya Villa 4 0,13 Sangat Penting
Zeqita Residence
Ancaman (Threats)
1. Kurangnya 3 0,1 Penting
pengetahuan
konsumen
mengenai Cafe
Coffee Q.
2. Pesaing . 3 0,1 Penting
3. Perkembangan 4 0,13 Sangat Penting
teknologi.
4. Kesan sosial 3 0,1 Penting
kepada cafe.
Total 30 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN 5

Produk Cafe Coffee Q

Usaha Cafe Coffe Q merupakan bidang usaha besar yang didirikan oleh

beberapa kelompok dan berbagai pemikiran, Cafe Coffee Q merupakan

usaha yang bergerak dibidang kuliner (makanan dan minuman), adapun

menu yang disediakan di cafe tersebut adalah :

Tabel 1

Daftar Menu

Dessert

No Menu IDR

1 Roti Bakar Keju Rp. 16.000

2 Roti Bakar Kacang Rp. 15.000

3 Roti Bakar Coklat Kacang Rp. 17.000

4 Roti Bakar Coklat Keju Rp. 17.000

5 Roti Bakar Strowbery Rp. 15.000

6 Roti Bakar Bluebeery Rp. 15.000

7 Pisang Goreng Ala Coffee Q Rp. 16.000

8 Pisang Crispy Rp. 16.000

9 Pisang Bakar Rp. 16.000

10 Ice Cream Cake Rp.20.000

11 Ice Cream Goreng Rp.20.000

Sumber : Cafe Coffe Q (Maret 2017)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 2

Daftar Menu

Appatizer

No Menu IDR

1 Spring Roll Rp. 16.000

2 French Fries Rp. 15.000

3 French Fries Sosies Rp. 16.000

4 French Fries Sosies Nugget Rp. 17.000

5 Nugget Ayam Rp. 16.000

6 Nugget Sapi Rp. 18.000

No Menu IDR

7 Nachos Ala Coffee Q Rp. 15.000

8 Tempe Goreng Rp. 16.000

9 Chiken Wings Rp. 19.000

Sumber : Cafe Coffe Q (Maret 2017)

Tabel 3

Daftar Menu

Main Course

No Menu IDR

1 Chiken Teriyaki Rp. 30.000

2 Beef Teriyaki Rp. 35.000

3 Hot Plate Chiken Topu Rp. 30.000

4 Mie Ayam Rica-rica Rp. 20.000

5 Steak Ayam Rp. 30.000

6 Nasi Campur Ayam Rendang Rp. 30.000

7 Sop Bihun Iga Sapi Rp. 35.000

8 Ayam Kremes Rp. 40.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


No Menu IDR

9 Ikan Masak Sambal Ijo Rp. 35.000

10 Iga Bakar Rp. 30.000

11 Ayam Panggang Rp. 35.000

12 Chiken Black Paper Rp. 35.000

13 Cumi Tepung Saus Asam Manis Rp. 35.000

14 Nasi Goreng Kampong Rp. 22.000

15 Nasi Goreng Special Rp. 26.000

16 Nasi Goreng Ala Caffe Q Rp. 25.000

17 Nasi Goreng Gila Rp. 25.000

18 Nasi Timbel Rp. 23.000

19 Nasi Goreng Seafood Rp. 24.000

20 Nasi Ayam Lunak Rp. 22.000

21 Nasi Bebek Lunak Rp. 27.000

22 Bihun Goreng Rp. 21.000

23 Mie Goreng Rp. 21.000

24 Kwitiaw Goreng Rp. 21.000

25 Sop Buntut Kuah Rp. 40.000

26 Sop Buntut Goreng Rp. 40.000

27 Tom Yam Daging Rp. 40.000

28 Nasi Cap Cai Rp. 23.000

29 Chicken Kungpow Rp. 25.000

30 Sapi Lada Hitam Rp. 28.000

31 Mie Rebus Sosies Bakso Rp. 15.000

Sumber : Cafe Coffe Q (Maret 2017)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4
Daftar Menu

Western

No Menu IDR

1 Beef Cordon Bleu Rp. 33.000

2 Beef and Chicken Combo Rp. 37.000

3 Butterfly Steak Rp. 37.000

4 Chicken Corden Blue Rp. 32.000

5 Chicken Creamy Cheese Rp. 32.000

6 Sirloin Steak Rp. 37.000

7 Tenderloin Steak Rp. 37.000

8 Volcano Steak Rp. 37.000

Sumber : Cafe Coffe Q (Maret 2017)

Tabel 5
Daftar Menu
Pizza

No Menu IDR

1 Meatlover Pizza Rp. 29.000

2 Cheese Pizza Rp. 27.000

3 Bolognaise Pizza Rp. 29.000

4 Banana Pizza Rp. 27.000

Sumber : Cafe Coffe Q (Maret 2017)

Tabel 6
Daftar Menu
Pasta

No Menu IDR

1 Spaghetti/Fettucini Bolognaise Rp. 24.000

2 Spaghetti/Fettucini Carbonara Rp. 24.000

Sumber : Cafe Coffe Q (Maret 2017)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 7
Daftar Menu
Salad

No Menu IDR

1 Hawain Chicken Salad Rp. 16.000

2 Fruit Salad Rp. 15.000

Sumber : Cafe Coffe Q (Maret 2017)

Tabel 8
Daftar Menu
Minuman Racik

No Menu IDR

1 Teh Panas Rp. 8.000

2 Teh Dingin Rp. 10.000

3 Teh Tarik Panas Rp. 15.000

4 Teh Tarik Dingin Rp. 17.000

5 Lemon Tea Dingin Rp. 20.000

6 Lemon Tea Hangat Rp. 20.000

7 Blackcurrant Dingin/Panas Rp. 16.000

8 Milo Panas Rp. 16.000

9 Milo Dingin Rp. 18.000

10 Puding Telur Rp.9.000

Sumber : Cafe Coffe Q (Maret 2017)

Tabel 9
Daftar Menu
Kopi Ulle Kareng

No Menu IDR

1 Kopi Hitam Panas Rp. 12.000

2 Kopi Hitam Dingin Rp. 12.000

3 Sanger Panas Rp. 12.000

4 Sanger Dingin Rp. 15.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


No Menu IDR

6 Kopi Kocok Rp. 17.000

7 Coklat Panas/Dingin Rp. 20.000

8 Mint Coffee Rp. 17.000

9 Vanilla Coffee Rp. 17.000

10 TST Rp. 15.000

Sumber : Cafe Coffe Q (Maret 2017)

Tabel 10
Daftar Menu
Coffe and Tea Time
No Menu IDR

1 Kopi Hitam Panas + Cookies Rp. 15.000

2 Sanger Panas + Cookies Rp. 17.000

3 Kopi Kocok + Cookies Rp. 20.000

4 Kopi Tubruk + Cookies Rp. 15.000

5 Chinness Tea + Cookies Rp. 15.000

6 Teh Tarik Panas + Cookies Rp. 18.000

7 Teh Tarik Dingin + Cookies Rp. 23.000

Sumber : Cafe Coffe Q (Maret 2017)

Tabel 11
Daftar Menu
Juice

No Menu IDR

1 Avocado Float Rp. 26.000

2 Strawberry Float Rp. 26.000

3 Strawberry Smoothish Rp. 26.000

4 Orange Float Rp. 26.000

5 Macademia Ice Bland Rp. 26.000

6 Mocha Ice Bland Rp. 26.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


No Menu IDR

7 Green Tea Ice Bland Rp. 26.000

8 Caffucino Cincau Rp. 18.000

9 Mango Jelly Rp. 18.000

10 Ice Cream /3 Scoop Rp.18.000

11 Jus Avocado Rp. 17.000

12 Jus Jeruk Rp. 17.000

13 Jus Terong Belanda Rp. 17.000

14 Jus Semangka Rp. 17.000

15 Jus Melon Rp. 17.000

16 Jus Sirsak Rp. 17.000

17 Jus Strawberry Rp. 20.000

18 Jus Martabe Rp. 20.000

19 Jus Markisa Rp. 17.000

20 Jus Mango Rp. 17.000

21 Jus Mango Tango Jumbo Rp. 22.000

22 Jus Snow In Shara Rp. 22.000

Sumber : Cafe Coffe Q (Maret 2017)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN 6

Gambar Kondisi Cafe Coffee Q Medan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 7

GAMBAR WAWANCARA INFORMAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai