Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN STRATEGI BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGY-

FORMULATION FRAMEWORK GUNA MENINGKATKAN


KEUNGGULANBERSAING (Studi Kasus: Koperasi Unit Desa BATU)

STRATEGYBUSINESS PLANNING BY USING STRATEGY-FORMULATION


FRAMEWORK TO IMPROVE COMPETITIVE ADVANTAGE
(Case Study: Koperasi Unit Desa BATU)

Gian Ramadhan Putra1), Ishardita Pambudi Tama2), Remba Yanuar Efranto3)


Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: gianrama46@yahoo.com1), kangdith@ub.ac.id2), remba@ub.ac.id3)

Abstrak

Perkembangan dunia bisnis di Indonesia yang meningkat pesat berdampak terhadap semakin
menonjolnya kompleksitas, persaingan, perubahan, dan ketidakpastian. Sebagai salah satu badan usaha,
KUD BATU juga mengalami dampak akibat ketatnya persaingan seiring dengan menurunnya penjualan
produk dalam setahun terakhir. Terkait dengan permasalahan tersebut, maka sangat diperlukan formulasi
strategi bisnis yang tepat sebagai prioritas utama dalam menghadapi persaingan di lingkungan industri,
sebagai upaya mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mencapai keunggulan kompetitif
tersebut, diperlukan suatu kerangka perumusan strategi yang disebut Strategy formulation framework.
Metode tersebut merupakan suatu teknik dan tahapan formulasi strategi berdasarkan konsep Fred R. David
yang mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih alternatif strategi yang layak dan sesuai. Dari konsep
tersebut akan didapatkan alternatif-alternatif strategi yang layak sehingga memberikan dasar dan tujuan
untuk memilih strategi perusahaan yang sesuai dan spesifik sebagai upaya untuk meningkatkan keunggulan
bersaing.

Kata kunci: Strategi Bisnis, Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks SWOT, Matriks IE, Matriks Grand Strategy,
Matriks QSPM

1. Pendahuluan menggambarkan adanya keunggulan kompetitif.


Seiring berkembangnya zaman, berbagai Keunggulan kompetitif sebuah perusahaan tidak
sektor Perkembangan dunia bisnis di Indonesia cukup jika perusahaan tersebut hanya mampu
yang meningkat pesat berdampak terhadap mempertahankannya dalam periode tertentu
semakin menonjolnya kompleksitas, persaingan, karena melemahnya keunggulan itu akibat ditiru
perubahan, dan ketidakpastian. Barang dan jasa pesaing. Jadi, perusahaan harus berusaha
yang ada di pasaran bisa memiliki keseragaman mencapai keunggulan kompetitif yang
antara produk yang satu dan yang lain. Ini dapat berkelanjutan (suistained competitive
terjadi karena suatu produk yang sukses di pasar advantage) dengan secara terus-menerus
segera diikuti oleh para pesaing dengan beradaptasi terhadap tren, kejadian
menghasilkan produk sejenis, yang eksternal,serta kemampuan, kompetensi, dan
menimbulkan persaingan tajam antara sumberdaya internal. Selain itu, perusahaan
perusahaan dan kompetitor. Dalam keadaan tersebut harus secara efektif memformulasikan,
seperti ini, perusahaan hendaknya menyadari mengimplementasikan, dan mengevaluasi
bahwa sangat sulit membangun strategi yang mengambil keuntungan dari
reputasi.Sebaliknya, perusahaan sangat mudah faktor-faktor tersebut. (David, 2006)
kehilangan reputasi tersebut karena adanya Untuk memenangkan persaingan dengan
persaingan.(Purwanto, 2008) kompetitor, manajemen harus mampu
Suatu perusahaan harus memiliki dan mengelola perusahaannya dengan baik. Agar
menjaga keunggulan kompetitif untuk konsumen atau pelanggan tidak beralih ke
keberhasilan jangka panjang. Ketika sebuah perusahaan lain, perusahaan itu dituntut lebih
perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak memahami segala kebutuhan dan keinginan
bisa dilakukan perusahaan lainnya atau memiliki konsumen serta harus mampu menciptakan
sesuatu yang diinginkan pesaingnya, itu produk yang sesuai dengan kebutuhan

207
konsumen. Selain itu, perusahaan tersebut perlu (Sugiyono, 2007) Tujuan dari penelitian
mengembangkan usaha melalui strategi bisnis deskriptif adalah mencari penjelasan atas suatu
sebagai pijakan dan petunjuk dalam rangka fakta atau kejadian yang sedang terjadi,
mencapai tujuan jangka panjang.(Kotler, 2007) misalnya kondisi atau hubungan yang ada,
Dengan strategi bisnis yang lebih inovatif dan pendapat yang sedang berkembang, akibat atau
efektif, perusahaan diharapkan mampu efek yang terjadi, atau kecenderungan yang
mengatasi tekanan dalam persaingan tersebut sedang berlangsung. Dalam penelitian ini, fokus
dan memiliki keunggulan kompetitif terhadap penelitian lebih mengarah kepada penjelasan
para pesaing, serta mampu merebut pangsa mengenai kondisi internal dan eksternal
pasar. Jika itu sudah terjadi, dapat dipastikan perusahaan dan juga bauran pemasaran yang
perusahaan akan memperoleh laba maksimal. ada untuk memformulasikan alternatif strategi
Koperasi Unit Desa (KUD) BATU yang layak dan sesuai bagi perusahaan.
merupakan koperasi yang mengolah bahan
mentahmenjadi barang jadi. Dalam hal ini, 2.1 Teknik Pengumpulan Data
koperasi tersebut mengolah susu yang berasal Teknik pengumpulan data yang
dari sapi perah menjadi susu yang siap minum, dilakukan adalah sebagai berikut :
yaitu pasteurisasi. 1. Kuesioner
Dalam perjalanan KUD BATU hingga Kuesioner pada penelitian ini diberikan
saat ini, unit usaha susu sapi perah maupun kepada pelanggan susu KUD BATU.
pengolahan susu merupakan bidang usaha yang Dalam penelitian ini, kuesioner yang
menjanjikan. Tetapi, seiringdenganpersaingan diajukan adalah pertanyaan yang telah
dalam industri yang semakin ketat dan tak dilengkapi dengan pilihan jawaban dimana
terhindarkan, penjualan susu Nandhi Murni dan semuanya berhubungan dengan bauran
KSB dalam dua tahun terakhir (Mei 2011 pemasaran (marketing mix) dari produk
sampai April 2013) menurun. Total penjualan yang diterapkan oleh perusahaan.Susunan
susu mengalami penurunan yang signifikan pertanyaan dari kuesioner terdiri dari
dari2.906.040 unit yang terjual pada tahun beberapa bagian yang disesuaikan dengan
2011-2012 menjadi 2.655.436 unit pada tahun komponen bauran pemasaran (7P) yaitu
2012-2013. Penurunan tersebut mencapai product, price, place, promotion, people,
puncakpada tiga bulan terakhir (Februari sampai process, dan physical evidence.Sistem
April 2013). Dalam masa itu,jumlah penjualan pengukuran kuesioner menggunakan skala
susu mengalami titik terendah dalam dua tahun likert. Dalam skala likert digunakan lima
terakhir. kategori penilaian dengan angka mulai 1
Berdasarkan data tersebut, terlihat jelas sampai dengan 5.
bahwa penjualan produk susupasteurisasi KUD 2. Observasi
BATU menurun. Terkait dengan Melakukan observasi atau pengamatan
permasalahan tersebut, maka sangat diperlukan langsung terhadap objek penelitian, yaitu
formulasi strategi bisnis yang tepat sebagai melihat proses produksi susu secara
prioritas utama dalam menghadapi persaingan di langsung di Unit Pengolahan Susu KUD
lingkungan industri, sebagai upaya mencapai BATU
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. 3. Wawancara
Untuk mencapai apa yang diinginkan, Melakukan wawancara dengan cara
perusahaanperlu memperhatikan dua lingkungan mengadakan tanya jawab dengan manajer
terpenting, yaitu internal dan eksternal. danbeberapa karyawan yang ada di KUD
Lingkungan internal maupun eksternal dapat BATU khususnya karyawan bagian
digunakan sebagai identifikasi kondisi kesekretariatan, kepala bagian personalia,
lingkungan industri yang menunjukkan strategi kepala bagian kesehatan hewan, kepala
bisnis yang tepat bagi KUD BATU. bagian keuangan, serta kepala bagian
perbekalan.
2. Metode Penelitian 4. Studi Pustaka
Penelitian ini termasuk jenis penelitian Studi pustaka, yaitu pengumpulan data
deskriptif, yaitu penelitian yang ciri utamanya sekunder yang diperoleh dengan cara
adalah memberikan penjelasan objektif, membaca pustaka yang memiliki hubungan
komparasi, dan evaluasi sebagai bahan dengan objek yang diteliti.
pengambilan keputusan bagi yang berwenang.

208
2.2 Langkah-langkah Penelitian yang akan diukur. Dalam tahap ini,
Metodologi penelitian digambarkan dilakukan pengujian guna mengetahui
dalam bentuk langkah langkah yang akan reliabilitas dan validitas kuesioner yang
dilakukan peneliti yaitu antara lain : disebarkan dalam penelitian.
1. Observasi dan Studi Literatur c. Analisis Lingkungan Internal
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah Pada tahap ini akan dilakukan analisis
melakukan pengamatan awal untuk mengenai lingkungan yang dapat
mendapatkan gambaran dari kondisi dikendalikan oleh perusahaan. Faktor-
sebenarnya objek yang akan diteliti..Studi faktor tersebut antara lain sumber daya
literatur digunakan untuk memelajari teori manusia, kondisi produksi, kondisi
dan ilmu pengetahuan yang berhubungan pemasaran serta promosi
dengan permasalahan yang akan diteliti. d. Analisis Lingkungan Eksternal
2. Identifikasi Masalah Pada tahap ini akan dilakukan analisis
Identifikasi masalah yakni mengidentifikasi mengenai lingkungan eksternal yang
secara detail ruang lingkup permasalahan terdiri dari variabel-variabel (peluang
pada sistem yang akan diteliti. Identifikasi dan ancaman) yang berada di luar
masalah dilakukan dengan tujuan mencari organisasi yang terdiri dari lingkungan
penyebab timbulnya masalah dan kemudian umum dan lingkungan industri.
mencari permasalahan yang terjadi. 7. Analisis dan Pembahasan
3. Perumusan Masalah Untuk analisis dan pembahasan, tahap-
Setelah mengidentifikasi masalah dengan tahapnya adalah sebagai berikut :
saksama, tahap selanjutnya adalah a. Tahap Input
merumuskan masalah sesuai dengan Tahap input merupakan tahapan
kenyataan di lapangan. Perumusan masalah meringkas informasi dasar yang
merupakan rincian permasalahan yang dibutuhkan untuk memformulasikan
dikaji dan nanti akan menunjukkan tujuan strategi. Adapun langkah-langkah yang
penelitian ini. dilakukan pada tahap inputadalah :
4. Penentuan Tujuan Penelitian (1). Mengidentifikasi data internal dan
Tujuan penelitian ditentukan berdasarkan eksternal perusahaan serta hasil
rumusan masalah yang telah dijabarkan kuesioner marketing mix menjadi
sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk faktor eksternal dan internal kunci.
menentukan batasan-batasan yang perlu (2). Data yang teridentifikasi disajikan
dalam pengolahan dan analisis hasil dalam matriks External Factor
pengukuran selanjutnya. Evaluation (EFE) dan Internal
5. Pengumpulan Data Factor Evaluation (IFE) .
Pengumpulan data dilakukan dengan cara (3). Setelah mengetahui data internal
menyebarkan kuesioner kepada responden. dan eksternal perusahaan, maka
Selain melalui kuesioner, pengumpulan kemudian dibandingkan dengan
data juga dilakukan dengan cara data internal dan eksternal atau
wawancara dan observasi di perusahaan. profil pesaing untuk menganalisis
Data yang dibutuhkanmelalui wawancara matriks Competitive Profile (CPM)
dan observasi dalam penelitian ini meliputi b. Tahap Matcing
data internal dan eksternal perusahaan Tahap matching adalah tahapan
6. Pengolahan Data mencocokkan faktor eksternal dan
Untuk tahap pengolahan data pada internal kunci yang kemudian dianalisis
penelitian ini tahap-tahapnya adalah dalam model-model kuantitatif untuk
sebagai berikut : memformulasikan alternatif
a. Uji Reliabilitas Kuesioner. strategi.Model-model yang dapat
Uji reliabilitas menunjukkan digunakan sebagai alat analisis adalah
kekonsistenan suatu alat ukur didalam matriks SWOT (Strenght, Weakness,
mengukur gejala yang sama. Opportunities, Threats), matriks IE, dan
b. Uji Validitas Kuesioner matriks Grand Strategy.
Uji validitas digunakan untuk c. Tahap Decision
mengetahui tingkat keandalan atau Setelah itu, tahap terakhir pada proses
kesesuaian suatu alat ukur dengan apa formulasi strategi adalah Tahap

209
Keputusan (Decision Stage). Pada tahap mewujudkan masyarakat yang adil dan
ini dilakukan analisis dengan makmur berlandaskan pancasila dan UUD
menggunakan Matriks QSPM untuk 1945
mendapatkan alternatif strategi bisnis Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
yang terbaik. KUD BATU melaksanakan dengan aktivitas-
8. Penarikan Kesimpulan dan Saran aktivitas didalam unit usaha-unit usahanya
Penarikan kesimpulan dan saran untuk mencapai keuntungan agar bisa mencapai
merupakan tahap terakhir penelitian ini, semua tujuan-tujuan yang dicantumkan dalam
yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari Aanggaran Dasar KUD BATU.
hasil pengumpulan, pengolahan, dan
analisis yang menjawab tujuan penelitian 3.3Tahap Input (Input Stage)
yang ditetapkan. Selanjutnya,akan Tahap Input dalam strategy-formulation
diberikan saran-saran yang dianggap frameworkterdiri dari Matriks IFE, Matriks EFE,
penting dan mungkin untuk ditindaklanjuti dan Matriks Profil Kompetitif (CPM).Tahap
baik untuk kepentingan perusahaan Input ini meringkas informasi dasar yang
maupun untuk penyempurnaan bagian dibutuhkan untuk memformulasikan strategi.
penelitian selanjutnya.
3.3.1 Analisis Matriks Internal Factor
3. Hasil dan Pembahasan Evaluation (IFE)
3.1 Visi dan Misi KUD BATU Matriks IFE merupakan rumusan analisis
1. Visi lingkungan internal.Matriks ini memberikan
Menjadi model koperasi yang ideal, handal rangkuman dan evaluasi kekuatan dan
dan berprestasi. kelemahan utama dalam berbagai bidang
2. Misi fungsional pada suatu unit usaha.Matriks IFE
Harus dapat menyejahterakan anggota. juga memberikan dasar pengenalan dan evaluasi
Sedangkan sasaran misi mengacu lima pilar, hubungan antar bidang-bidang fungsional
yaitu: tersebut.
a. Pelatihan dan pembinaan anggota dan Bobot dan rating pada matriks IFE ini
karyawan secara berkesinambungan. ditentukan berdasarkan pada hasil kuesioner
b. Memperkuat profesionalisme yang di berikan kepada top manajemen. Dari
manajemen. matriks tersebut dapat diambil beberapa
c. Peningkatan partisipasi ekonomi kesimpulan yang menggambarkan kondisi
anggota. internal perusahaan, yaitu ;
d. Memperkuat permodalan. 1. Pada faktor kekuatan, hasil tertinggi
e. Penyediaan hijauan pakan ternak dan dengan bobot 0,104 dan rating 3,6 dengan
konsentrat berkualitas. skor total 0,374 yaitu kualitas produk yang
bagus.
3.2 Tujuan KUD BATU 2. Sedangkan pada faktor kelemahan, faktor
Adapun tujuan KUD BATU yang kurang efisiennya unit usaha yang memiliki
tertera dalam Anggaran Dasar (AD) KUD bobot 0,087 dan rating 2,8 dengan skor
BATU pasal 3 ayat 1 dan 2 yang berbunyi: total 0,244 menunjukkan bahwa faktor
1. KUD BATU bertujuan menggalang tersebut dapat menjadi penghambat bagi
kerjasama untuk memajukan kepentingan perkembangan perusahaan.
anggota khususnya dan masyarakat pada 3. Total skor tertimbang 2,88 yang diperoleh
umumnya dalam pemenuhan kebutuhan. dari hasil analisis IFE menunjukkan bahwa
2. KUD BATU bertujuan perusahaan berada pada posisi internal
menumbuhkembangkan kesejahteraan yang cukup kuat untuk meminimalisir
anggota khususnya dan masyarakat pada kelemahan.
umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka

210
Tabel 1. Matriks IFE KUD BATU
No. Kekuatan (Strength) Bobot Rating Skor
1. Lokasi perusahaan dan outlet penjualan strategis. 0,09 3,4 0,31
2. Mempunyai supplier dan jumlah peternak yang cukup 0,089 3 0,27
banyak.
3. Sarana dan prasarana penunjang yang memadai. 0,095 3 0,285
4. Mempunyai banyak mitra kerja 0,076 2,8 0,213
5. Kemampuan SDM yang kompeten. 0,097 2,6 0,252
6. Kualitas produk yang bagus. 0,104 3,6 0,374
Sub Total 1,704
Kelemahan (Weakness)
7 Kurang efisiennya unit usaha 0,087 2,8 0,244
8 Kurangnya riset dan pengembangan 0,073 2,6 0,19
9 Daerah pemasaran terbatas 0,079 2,6 0,205
10 Kurang gencarnya kegiatan promosi dan media promosi 0,081 2,4 0,194
yang masih sederhana
11 Tidak adanya diskon dalam pembelian produk dalam 0,059 2,6 0,153
jumlah tertentu
12 Proses pengiriman produk kurang cepat jika melalui 0,063 3 0,189
pembelian tidak langsung
Sub Total 1,175
TOTAL 1 2,88

3.3.2Analisis Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Tabel 2. Matriks EFE KUD BATU


No. Peluang(Opportunity) Bobot Rating Skor
1. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan konsumsi 0,108 3,4 0,367
susu.
2. Ketersediaan kredit sapi perah. 0,106 3,4 0,36
3. Perkembangan teknologi yang semakin pesat. 0,117 3,6 0,421
4. Potensi wilayah. 0,094 2,8 0,263
5. Kebijakan pemerintah mengenai UMKM dan Koperasi. 0,12 3,6 0,432
6. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per 0,115 3,8 0,437
kapita masyarakat Batu.
Sub Total 2,28
Ancaman (Threat)
7 Persaingan dengan perusahaan sejenis. 0,092 3 0,276
8 Harga ditentukan pihak Distributor 0,088 2,2 0,194
9 Produk substitusi melimpah. 0,081 2,6 0,21
10 Kebijakan pemerintah tentang susu impor. 0,08 3,6 0,288
Sub Total 0,97
TOTAL 1 3,25

Matriks EFE digunakan untuk yang dapat menjadi peluang yang cukup
merangkum peluang dan ancaman pada suatu besar bagi perusahaan yang bergerak dalam
unit usaha. Analisis matriks EFE dilakukan industri susu segar untuk meningkatkan
perhitungan yang sama dengan matriks IFE. volume penjualan.
Dari matriks EFE diambil beberapa kesimpulan 2. Sedangkan pada faktor ancaman, kebijakan
yang menggambarkan kondisi eksternal pemerintah tentang susu impor yang
perusahaan, yaitu : memiliki bobot 0,08 dan rating 3,6 dengan
1. Pada faktor peluang, hasil tertinggi didapat total skor 0,288 menunjukkan bahwa faktor
dengan bobot 0,115 dan rating 3,8 tersebut berpengaruh bagi perusahaan
denganskor total 0,437 yaitu karena dengan kebijakan menghapus bea
meningkatnyapertumbuhan ekonomi dan masuk bagi susu impor maka IPS akan
pendapatan per kapita masyarakat Batu lebih mudah memilih susu impor dan

211
berdampak pada daya tawar koperasi pada perusahaan berada pada kondisi di atas
IPS menurun. rata-rata untuk menghadapi peluangdan
3. Total skor tertimbang 3,25 yang diperoleh ancaman.
dari hasil analisis EFE menunjukkan bahwa

3.3.3Matriks Profil Kompetitif (CPM Matrix)

Tabel 3. Matriks CPM KUD BATU


KUD BATU KUD DAU KUD PUJON
Faktor Strategis Bobot
Rating Skor Rating Skor Rating Skor
Kualitas/Rasa 0.37 2,65 0,98 2,3 0,85 2,4 0,89
Pelayanan 0.078 2,25 0,17 2,8 0,22 2,7 0,21
Penerapan Harga 0.26 1,93 0,51 3,03 0,79 3,13 0,82
Desain Kemasan 0.12 2,39 0,29 2,33 0,28 2,9 0,35
Variasi Produk 0.17 3,35 0,57 2 0,34 1,63 0,28
1 2,52 2,48 2,55

Dari hasil kuesioner Matriks CPM, maka agar dapat menghadapi persaingan dan
bisa dilihat posisi kompetitif perusahaan pertumbuhan bisnis dimasadepan.Hasil yang
dibandingkan dengan pesaing. Kuesioner diperoleh dari matrik IFE dan EFE digunakan
Matriks CPM ini dibagikan kepada 30 untukmenyusun matrik IE, sehingga dapat
responden yang pernah mengetahui dan diketahui posisi KUD BATU. Dengan posisi
merasakan produk susu dari ketiga koperasi tersebut maka dapat diketahui strategi apa yang
tersebut. Ketiga produk susu tersebut adalah tepat bagi KUD BATU.
Susu Nandhi Murni dari KUD BATU Nilai total skor rata-rata pada matriks IFE
kemudian Dau Fresh Milk dari KUD DAU sebesar 2,88 sedangkan matriks EFE dari hasil
dan Susu SAE dari KUD PUJON. analisis Matriks IE pada gambar, menempatkan
Pengambilan sampel sebanyak 30 orang KUD BATU pada sel II yang disebut
karena berdasarkan pendapat Gay bahwa untuk Tumbuh dan Membangun. Sel rata-rata untuk
penelitian dengan metode deskripsi minimal matriks IFE dansel tinggi untuk matriks
menggunakan 30 subyek.(Umar,2005). EFE.Pada posisi ini, dimungkinkan KUD
Berdasarkan Matriks CPM, terlihat bahwa posisi BATUmelakukan strategi intensif dan strategi
kompetitif KUD PUJON lebih unggul dari integratif.
pada para pesaingnya dengan skor 2,55. Strategi intensif meliputi penetrasi pasar
dengan memperluas market share melalui usaha
3.4 Tahap Pencocokan (Matching Stage) pemasaran/promosi, pengembangan pasar
Tahap pencocokan berfokus pada dengan memperluas pangsa pasar secara
menciptakan alternatif strategi yang layak geografis merupakan wilayah baru dan
dengan mencocokkan faktor kunci eksternal dan pengembangan produk dengan cara
internal. memodifikasi produk, hal ini umumnya
dilakukan saat produk telah berada pada posisi
3.4.1 Analisis Matriks Internal-External (IE) jenuh.Selain itu pada sel II terdapat strategi
Penggunaan Analisis Matriks IE integratif yaitu integrasi ke depan, integrasi ke
bertujuan untuk mengetahui posisi strategis dan belakang dan integrasi horizontal.
alternatif strategi suatu perusahaan yang tepat

212
IFE
Kuat Rata-rata Lemah
3,0 4,0 2,0 2,99 1,0 1,99

4,0

I II III
Tinggi
3,0 4,0

3,0

EFE Sedang IV V VI
2,0 2,99

2,0

Rendah VII VII IX


1,0 1,99
1,0

4,0 3,0 2,0 1,0


Gambar 1. Matriks IE

3.4.2 Analisis Matriks SWOT berdasarkan pertumbuhan pasar dan posisi


Setelah penggunaan analisis EFE dan IFE kompetitif.Market growth merupakan suatu
sebagai input stage, selanjutnya digunakan pertumbuhan pasar yangditandai dengan
analisis matriks SWOT sebagai analisis dalam kenaikan atau penurunan volume penjualan
matching stage. Matriks SWOT merupakan alat produk dari periode sekarang dengan periode
analisis lanjutan yang penting dalam sebelumnya. (Umar,2008) . Secara sederhana,
menentukan dan mengembangkan alternatif tingkat pertumbuhan pasar (market growth rate)
strategi yang tepat.Adapun tabel Matriks SWOT bisa dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.
dapat dilihat pada Tabel 4.Dari analisis matriks Dari Tabel tersebut,maka dapat
SWOT, pencocokan kekuatan (S), kelemahan diketahui bahwa pertumbuhan pasar KUD
(W), peluang (O) dan ancaman (T) perusahaan BATU pada tahun 2012 mengalami
menghasilkan beberapa alternatif strategi yaitu penurunan sebesar -8,5 %. Sedangkan KUD
strategi SO, ST, WO danWT. DAU memiliki pertumbuhan paling
bagus dengan tumbuh sebesar 5,2 % dan
3.4.3 Analisis Matriks Grand Strategy
Analisis Matriks Grand KUD PUJON tumbuh sebesar 2,2 %.
Strategydigunakan untuk mengetahui Sedangkan untuk posisi kompetitif dapat
perusahaan berada di kuadran berapa diperoleh dari analisis matriks CPM dimana
KUD BATU memiliki skor sebesar 2,52 yang berada dalam pertumbuhan industri yang lambat.
menunjukkan bahwa posisi persaingannya Perusahaan-perusahaan dalam posisi ini
sangat baik, dalam arti memiliki strong memiliki kekuatan untuk meluncurkan program-
competitive position.Hasil dari competitive program diversifikasi ke dalam area-area bisnis
position yang kuat (2,52) dan market yang tumbuh dan menjanjikan serta memiliki
growthyang minus (-8,5%) akanmenghasilkan cash flow yang tinggi. Strategi yang dibutuhkan
posisi di kuadran IV pada Matriks Grand perusahaan pada Kuadran IV adalah
Strategy. Perusahaan yang berada pada Kuadran Diversifikasi Konsentrik, Horizontal,
IV memiliki posisi persaingan yang kuat tetapi Konglomerat dan Joint Venture.

213
Tabel 4. Matriks SWOT KUD BATU
Matriks SWOT Peluang (Opportunity) Ancaman (Threath)
KUD BATU 1.Meningkatnya kesadaran 1. Tingkat persaingan
masyarakat akan konsumsi 2.Harga ditentukan Distributor
susu. 3. Produk substitusi melimpah
2.Ketersediaan kredit sapi perah. 4.Kebijakan pemerintah tentang
3.Perkembangan teknologi yang susu impor
semakin pesat.
4. Potensi wilayah.
5.Kebijakan pemerintah
mengenai Koperasi.
6.Meningkatnya pertumbuhan
ekonomi dan pendapatan per
kapita masyarakat Batu

Kekuatan (Strength) Strategi SO Strategi ST


a.Meningkatkan kualitas produk a.Meningkatkan kualitas produk
1.Lokasiperusahaan strategis (S2,S3,03,O1) agar mampu bersaing di pasar
2.Sarana dan prasarana b.Meningkatkan realisasi hasil (S2,S3,S5,S6,T1,T3,T4)
penunjang yang memadai produksi (S2,S3,P2) b. Pengembangan SDM untuk
3.Supplier dan jumlah peternak c.Menambah volume penjualan peningkatan usaha peternakan
yang banyak (S1,S2,S3,S6,P1,P6) (S5,T1)
4.Mempunyai banyak mitra d.Bekerja sama dengan mitra c.Mempererat hubungan
kerja usaha dan pemerintah untuk kerjasama dengan semua pihak
5. Kemampuan SDM yang mengembangkan modal dan untuk mengatasi masalah
kompeten perusahaan (S4,P5) global dalam industri
6.Kualitas produk yang bagus khususnya industri susu
(S3,S5,S6,T4).

Kelemahan (Weakness) Strategi WO Strategi WT


1.Kurang efisiennya unit usaha a.Mengaktifkan bagian penelitian a.Menambah daerah pemasaran
2.Kurangnya riset dan dan pengembangan untuk untuk meminimalisir
pengembangan mengikuti perkembangan persaingan
3.Daerah pemasaran terbatas teknologi. (W2,O3) (W3,T1)
4.Kurang gencarnya promosi b.Meningkatkan kualitas b.Lebih memfokuskan
dan media promosi masih pelayanan kepada pelanggan pengembangan unit usaha
sederhana (W5,W6,O1,O6) seperti unit usaha susu, unit
5.Tidak adanya diskon untuk c.Menambah daerah pemasaran usaha pengolahan susu dan
pembelian dalam jumlah karena segmentasi pasar sangat unit usaha KPPS untuk
tertentu luas (W3, O1, O4, O6) memperkuat posisi bersaing
6.Proses pengiriman produk d.Memanfaatkan perkembangan (W1,T1)
lambat IPTEK sebagai media promosi c.Menerapkan strategi harga
(W4,O3) pasar untuk menghadapi
persaingan (W5,T1)

Tabel 5.Laju Pertumbuhan Pasar KUD BATU, KUD DAU, dan KUD PUJON Tahun 2012
Perusahaan / Koperasi Jumlah penjualan / Jumlah penjualan / unit Laju Pertumbuhan
Susu di Batu unit tahun 2012 tahun 2011 (%)
1. KUD BATU 2.655.436unit 2.906.040 unit - 8,5 %
2.KUD DAU 2.857.440 unit 2.717.345 unit 5,2%
3. KUD PUJON 3. 007.250 unit 2. 945.153 unit 2,2 %
TOTAL 7.916.160 unit 8.568.538 unit

214
PERTUMBUHAN PASAR YANG TINGGI

Kuadran II Kuadran I

POSISI POSISI
KOMPETITIF KOMPETITIF
LEMAH LEMAH KUAT

Kuadran III Kuadran IV

PERTUMBUHAN PASAR YANG RENDAH

Gambar 2. Matriks Grand Strategy KUD BATU

3.5 Tahap Pengambilan Keputusan dan strategi penetrasi pasar, nilai 5,78 untuk strategi
Pemilihan Strategi (Decision Stage) integrasi horizontal, nilai 5,66 untuk
Dari berbagai alternatif strategi yang telah pengembangan produk dan nilai 5,04 untuk
di dapat, akan dipilih satu strategi pilihan yang strategi integrasi ke belakang sehingga dapat
akan diterapkan pada perusahaan. Untuk disimpulkan bahwa perusahaan lebih baik
memilih strategi mana yang akan digunakan, mempertimbangkan strategi penetrasi pasar
maka dipakai Analisis QSPM (Quantitative sebagai strategiutama yang akan dipilih.
Strategic Planning Matrix) atau disebut juga
Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif. 3.6 Langkah-langkah Strategis
QSPM adalah alat yang memungkinkan Dari hasil analisis QSPM maka diperoleh
penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi penetrasi pasar sebagai strategi utama
strategi secara obyektif, berdasarkan dari empat alternatif strategi yang ada yaitu
keberhasilan kunci internal dan eksternal yang strategi penetrasi pasar, pengembangan produk,
telah diidentifikasi sebelumnya. integrasi kebelakang dan integrasi horisontal.
Adapun alternatif strategi yang akan Strategi penetrasi pasar adalah strategi yang
dipilih untuk dianalisis dengan QSPM adalah memerlukan usaha-usaha untuk meningkatkan
Strategi Integrasi Kebelakang, Strategi Integrasi market share suatu produk atau jasa melalui
Horisontal, Pengembangan Produk serta usaha-usaha pemasaran yang lebih besar.
Penetrasi Pasar. Dalam QSPM, pemberian Berikut akan diuraikan masing-masing alternatif
bobot dan nilai AS diperhitungkan secara strategi dan langkah-langkah kebijakan strategis
obyektif berdasarkan hasil kuesioner dengan yang dapat ditempuh oleh KUD BATU:
pihak top manajemen KUD BATU. Nilai 1. Penetrasi Pasar
bobot sama dengan pemberian bobot pada a. Perusahaan harus lebih menggiatkan lagi
Matriks EFE dan IFE, sedangkan AS kegiatan promosi dengan iklan-iklan
merupakan nilai yang menunjukkan baik di media cetak maupun elektronik
kemenarikan relatif untuk masing-masing seperti radio, tv, koran, brosur, pamflet,
strategi yang dipilih. Nilai tabel TAS diperoleh dan banner agar bisa menguasai pasar
dengan cara mengalikan bobot dengan nilai AS. dan bersaing dengan perusahaan sejenis.
Hasil dari analisis QSPM akan ditunjukkan b. Membuat iklan susu melalui media
pada Tabel 6 di bawah ini. Dari hasil QSPM elektronik dengan menggunakan public
yang telah dianalisis, diperoleh nilai 6,45 untuk figure yang sedang terkenal atau yang

215
Tabel 6. Matriks QSPM KUD BATU
Penetrasi Pasar Pengembangan Integrasi Integrasi
Critical Success Produk Ke Belakang Horisontal
Bobot
Factors
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
No Kekuatan (Strength)
1. Jumlah Supplier danpeternak 0,089 3 0,27 3 0,27 3 0,27 3 0,27
cukup banyak.
2. Sarana dan prasarana 0,095 3 0,28 3 0,28 3 0,28 3 0,28
penunjang memadai.
3. Mempunyai banyak mitra 0,076 2 0,15 2 0,15 2 0,15 4 0,3
kerja
4. Kemampuan SDM 0,097 2 0,19 2 0,19 2 0,19 2 0,19
kompeten.
5. Kualitas produk bagus. 0,104 4 0,42 4 0,42 3 0,31 3 0,31
No Kelemahan (Weakness)
1. Inefisiensi unit usaha 0,087 4 0,35 4 0,35 3 0,26 3 0,26
2. Kurangnya riset 0,073 4 0,29 3 0,22 3 0,22 3 0,22
3. Daerah pemasaran terbatas 0,079 4 0,32 2 0,16 2 0,16 3 0,24
4. Kurang nya kegiatan 0,081 4 0,33 2 0,16 2 0,16 3 0,24
promosi
5. Tidak adanya diskon 0,059 3 0,18 3 0,18 2 0,12 2 0,12
6. Proses pengiriman produk 0,063 3 0,19 3 0,19 2 0,13 2 0,13
lambat
No Peluang (Opportunity)
1. Meningkatnya kesadaran 0,108 4 0,43 4 0,43 3 0,32 3 0,32
masyarakat akan konsumsi
susu.
2. Ketersediaan kredit sapi 0,106 3,4 0,36 2 0,21 2 0,21 2 0,21
perah.
3. Pesatnya perkembangan 0,117 3,6 0,42 3 0,35 3 0,35 3 0,35
teknologi
4. Potensi wilayah. 0,094 3 0,28 3 0,28 3 0,28 3 0,28

5. Kebijakan pemerintah 0,12 3 0,36 3 0,36 3 0,36 4 0,48


mengenai UMKM dan
Koperasi.
6. Meningkatnya pertumbuhan 0,115 3 0,34 3 0,34 2 0,23 4 0,46
ekonomi dan pendapatan per
kapita masyarakat Batu.
No Ancaman (Threat)
1. Persaingan dengan 0,092 3 0,28 3 0,28 3 0,28 3 0,28
perusahaan sejenis.
2. Harga ditentukan Distributor 0,088 2 0,17 2 0,17 1 0,09 2 0,09
3. Produk substitusi melimpah. 0,081 2 0,16 2 0,16 3 0,24 2 0,24
4. Kebijakan pemerintah 0,08 4 0,32 3 0,24 2 0,16 3 0,24
tentang susu impor.
Total 6,45 5,66 5,04 5,78

sudah mempunyai anak serta real dalam penayangan iklan produk


menggambarkan keadaan bahwa minum tersebut
susu adalah suatu hal yang penting agar c. Melakukan strategi pemasaran yang
kesadaran masyarakat untuk meminum efektif dan efisien dengan menambah
susu semakin bertambah. Iklan media jumlah armada pengecer yang menjadi
elektronik lebih menarik karena lebih perantara antara agen/kios susu dengan

216
pelanggan dan selanjutnya memasarkan susu agar bisa lebih memperkenalkan
produk ke kampung-kampung, sekolah- produk ke masyarakat dan meningkatkan
sekolah dan taman bermain yang di penjualan serta produksi
sesuaikan dengan jadwal masuk,
istirahat dan pulang (khusus untuk 4. Kesimpulan
tempat penjualan di taman bermain dan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
sekolah) untuk waktu penjualannya dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat
agar produk bisa semakin dikenal diambil kesimpulan :
masyarakat dan berimbas pada 1. Berdasarkan hasil analisis faktor internal,
peningkatan volume penjualan. diketahui beberapa faktor yang menjadi
d. Membuat program yang menarik dan kekuatan perusahaan antara lain : (1)
bekerja sama dengan pemerintah untuk Lokasi perusahaan dan outlet penjualan
menggalakkan program susu gratis berada di lokasi yang strategis dan mudah
kepada pelajar dan anak-anak agar produk dijangkau, (2) Mempunyai supplier dan
bisa dikenal lebih luas di pasar yang ada jumlah peternak yang cukup banyak, (3)
saat ini. Sarana dan prasarana penunjang yang
e. Mengkaji ulang kebijakan harga (untuk memadai, (4) Mempunyai banyak mitra
susu nandhi murni) agar bisa bersaing kerja, (5) Kemampuan SDM yang
dengan perusahaan sejenis. kompeten, serta (6) Kualitas produk yang
f. Memberi diskon kepada pelanggan untuk bagus. Sedangkan faktor internal yang
pembelian dalam jumlah tertentu selain menjadi kelemahan perusahaan antara lain :
sebagai upaya promosi juga bertujuan (1) Kurang efisiennya unit usaha, (2)
untuk meningkatkan volume penjualan Kurangnya penelitian dan pengembangan,
produk. (3) Daerah pemasaran terbatas, (4) Kurang
2. Pengembangan Produk gencarnya kegiatan promosi dan media
a. Meningkatkan kualitas dan mutu produk promosi yang masih sederhana, (5) Tidak
dengan melakukan pengawasan produksi adanya diskon dalam pembelian produk
dan membentuk bagian quality control. dalam jumlah tertentu dan (6) Proses
b. Memperbaiki kualitas dan mutu produk pengiriman produk kurang cepat jika
yang sudah ada sesuai dengan selera melalui pembelian tidak langsung.
pasar dan tidak kalah dengan produk Sedangkan analisis faktor eksternal
sejenis dari perusahaan lain. menghasilkan beberapa peluang bagi
c. Menambah variasi dan ragam produk yang perusahaan yang meliputi : (1) Semakin
ada dengan menambah rasa melon, apel, meningkatnya kesadaran masyarakat akan
sirsat, nangka, durian, dll. konsumsi susu, (2) Ketersediaan kredit
d. Selalu mengembangkan kemasan produk sapi perah, (3) Perkembangan teknologi
dengan desain yang lebih menarik dan yang semakin pesat, (4) Potensi wilayah,
sesuai dengan selera pasar. (5) Kebijakan pemerintah mengenai
3. Integrasi ke Belakang UMKM dan Koperasi serta (6)
a. Menjalin hubungan baik dengan para Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan
peternak/ pemasok yang termasuk dalam pendapatan per kapita masyarakat Batu.
anggota KUD BATU dengan cara Sedangkan ancaman yang akan dihadapi
memberi harga yang pantas dan sesuai oleh perusahaan antara lain : (1)
dengan susu segar yang dipasok. Persaingan dengan perusahaan sejenis, (2)
b. Melakukan pengawasan langsung kepada Harga ditentukan PT. Nestle, (3) Produk
pemasok dan peternak agar susu yang substitusi melimpah, dan (4) Kebijakan
dipasok benar-benar berkualitas bagus pemerintah tentang susu impor.
dan tidak ada keterlambatan dalam 2. Dari beberapa strategi alternatif yang
pemasokan. direkomendasikan pada analisis di Tahap
4. Integrasi Horizontal Matching Stage, maka strategi yang dipilih
a. Bekerja sama dengan mitra usaha dan adalah strategi penetrasi pasar, strategi
pemerintah untuk mengembangkan pengembangan produk, strategi integrasi
modal dan perusahaan. ke belakang serta integrasi horizontal. Ke
b. Bekerja sama dengan pemerintah dalam empat strategi tersebut dipilih karena
program susu gratis dan swasembada

217
memiliki nilai total yang paling tinggi Kotler, Philip dan Gery Armstrong. (2007).
diantara strategi lainnya.. Marketing an Introduction. Singapore:
3. Nilai Total Attractive Score (TAS) Pearson Prentice Hall
tertinggi pada Analisis Matriks QSPM
diperoleh strategi penetrasi pasar dengan Purwanto, I. (2008). Manajemen Strategi.
nilai 6,45sehingga dapat disimpulkan Bandung : CV. Ryama Widya.
bahwa perusahaan lebih baik
mempertimbangkan strategi penetrasipasar Sugiyono, (2007). Statistika untuk Penelitian.
sebagai strategi utama. Jawa Barat : CV. ALFABETA

Daftar Pustaka Umar, H. (2008). Manajemen Stretegi in


Action.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
David, F.R. (2006). Manajemen Strategis-Edisi
Sepuluh. Jakarta: Salemba Empat.

218

Anda mungkin juga menyukai