Anda di halaman 1dari 25

Pengantar

Perilaku
Konsumen
Bayu Septiadi
2222320005
11 November 2022
Sub Topik
01. Perkembangan 02. Persaingan Global
Konsep Pemasaran dan Pentingnya Riset
Konsumen
Lorem ipsum dolor sit amet, Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetuer adipiscing elit, consectetuer adipiscing elit,
sed diam nonummy nibh. sed diam nonummy nibh.

03. Proses Riset 04. Dasar-dasar 05. Pemilihan Target 05. Pembuatan
Konsumen Segmentasi Konsumen Positioning Yang Tepat
Bagi Produk
Lorem ipsum dolor sit amet, Lorem ipsum dolor sit amet, Lorem ipsum dolor sit amet, Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetuer adipiscing elit, consectetuer adipiscing elit, consectetuer adipiscing elit, consectetuer adipiscing elit,
sed diam nonummy nibh. sed diam nonummy nibh. sed diam nonummy nibh. sed diam nonummy nibh.

2 Annual Review 12/9/22


Introduction

Pemasaran merupakan kegiatan yang ditujukan untuk


menambah nilai (value added) bagi perusahaan.
Pemasaran memiliki kekuatan penting dalam
mempengaruhi aspek ekonomi dan perkembangan
bisnis. Dampak praktis dari kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan diantaranya adalah
munculnya pasar lokal dan pasar global dalam arena
kompetisi. Kompetisi dapat dirasakan pada semua
aspek bisnis dan pengelolaan organisasi.

3 Annual Review 12/9/22


Perkembangan Konsep Pemasaran

K onsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuas kebutuhan debitur merupakan
syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan (Henry Assael, 1990). Berdasarkan definisi
tersebut, dapat diambil makna bahwa seluruh kegiatan dalam
perusahaan harus ditujukan kepada pemuas kebutuhan
konsumen, sehingga dapat diperoleh laba maksimum dalam
jangka panjang, demi kelangsungan hidup perusahaan.

K onsep pemasaran yang pernah kita pelajari juga telah
mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Awalnya
konsep pemasaran hanya mempromosikan dan menjual
produk bagi pelanggan saja, namun saat ini kegiatan
pemasaran telah mengalami perubahan.

P ada awal tahun 1980 an telah dimulai kegiatan
perusahaan yang diarahkan dalam pasar internasional
(global). Kegiatan pada lingkup pasar global yang
dilakukan perusahaan akan memangkas jarak dan waktu
dan mempercepat arus komunikasi, pertukaran informasi
dan pengiriman produk atau jasa. Produk atau jasa tidak
hanya dikembangkan dan dipasarkan pada satu negara
saja, tetapi juga pada negara lainnya.
Perkembangan konsep pemasaran
Frederick W. Taylor (1856 – 1915)
Membagi beban kerja dan tanggungjawab secara
Principles of Scientific Management (1911). hampir merata di antara manajemen dan para
pekerja. Para manager harus mengerjakan tugas-
Mengembangkan sebuah pendekatan ilmiah untuk tugas yang memang lebih cocok untuk dikerjakan
tiap-tiap unsur dalam sebuah pekerjaan untuk oleh pihak manajemen perusahaan.
menggantikan metode lama yang didasarkan pada
kebiasaan.

Bekerjasama dengan sungguh-sungguh dengan para pekerja Secara ilmiah memilih pekerja
demi memastikan bahwa pekerja menjalankan semua tugas yang paling tepat, dan
yang telah di bebankan kepada mereka dengan peraturan- kemudian melatih, mendidik
peraturan perusahaan yang telah dikembangkan secara dan membina pekerja tersebut.
ilmiah.

8 Annual Review 12/9/22



K onsep pemasaran pada era tersebut sudah mulai
diperkenalkan penerapannya sebagai bagian dari proses
pembagian kerja (job spesification) dengan cara
memisah-misahkan tugas dan tanggungjawab kedalam
bidang-bidang yang sempit dan khusus, serta dilakukan
dalam sebuah proses secara terus berkesinambungan dan
bersifat rutin.

Perkembangan teori pemasaran telah melampaui beberapa tahap.
Secara historis perkembangan teori pemasaran dimulai dengan “The
Marketing Revolution” yang di konsepkan Keith (1960) dengan
dasar pada fenomena pemasaran pada saat itu, yaitu mengambil
contoh kasus perusahaan Pillsbury sebagai satu-satunya perusahaan
yang menjadi amatan Keith. Pada waktu yang hampir bersamaan
teoritisi pemasaran disibukan oleh hasil pemikiran Levitt (1960)
dengan “Marketing Myopia” yang mengungkap kegagalan
perusahaan dalam merespon perubahan atas persyaratan customers.

Selama itu para praktisi pemasaran lebih memfokuskan pada
produk yang dihasilkan dari pada pasar yang dilayani, yaitu
terkait dengan tendensi untuk mendifinisikan tujuan
perusahaan dan customers needs terlampau sempit . Drucker
(1969) juga mengungkapkan bahwa tujuan perusahaan yang
paling tepat adalah menciptakan kepuasan konsumen. Karena
konsumen adalah merupakan pondasi bagi perusahaan untuk
tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Tahap perkembangan selanjutnya teori pemasaran
memasuki masa yang disebut oleh Kotler (1972) dengan
consciousness. Debat panjang tentang konsep marketing
tidak dapat terelakkan, dalam pandangan Brown (1995)
suatu masa dimana dalam teori pemasaran terjadi debat
panjang itulah teori pemasaran memasuki periode
modifikasi.

Tahap perkembangan berikutnya muncul upaya untuk memikirkan kembali
konsep pemasaran yang memunculkan gagasan tentang paradigma baru dalam
marketing yaitu apa yang disebut dengan post-modern marketing (Brown, 1993).
Perspektif post-modernism dalam teori pemasaran bukan hanya menghindar dari
evolusi konseptualisasi, tetapi juga mempertanyakan sejumlah generalisasi. Sikap
penghindaran ini merupakan bentuk ketidak percayaan terhadap metanarative,
sehingga memunculkan keraguan. Maka keraguan atas sejumlah teori pemasaran
adalah kecenderungan reaksi dari post-modernist atas capaian dalam
pengembangan teori-teori pemasaran.

Modern marketing muncul pada saat awal abad 20. Dalam perkembangan
selanjutnya kemajuan pemasaran ditunjukkan empat tahap yang dicermintakan
dengan pendekatan yang di adopsi : pendekatan komoditi, pendekatan institusi,
pendekatan managerial dan pendekatan keperilakuan (Nataraajan, 1999). Abad 20
meski hanya beberapa tingkatan, momentum besar telah ditunjukan oleh
marketing sebagai mesin ekonomi : large-scale retailing, chain-store, internet
marketing, global market dan sebagainya. Bidang marketing sendiri telah
berkembang secara spektakuler, yaitu dengan diperkenalkannya konsep empat P
(Product, Price, Promotion dan Place) oleh McCarthy.
Perkembangan Konsep Pemasaran

Persaingan saat ini sudah beralih dari perebutan pangsa pasar (market
share) menuju perebutan pangsa peluang (opportunity share). Dalam
kaitan ini, Ginting (2008) mengutip pernyataan Hamel dan Prahalad
(1993) yang mengungkapkan bahwa adanya dua aspek alasan yang
menyebabkan suatu organisasi bisnis gagal bersaing. Pertama, banyak
organisasi yang gagal untuk ke luar dari kungkungan masa lampau (escape
from the past), Kedua, banyak organisasi yang gagal pula untuk
memprediksi masa depan (invent the future), yakni menciptakan masa
depan dengan proses pembelajaran kolektif (collective learning) yang
mampu mengintegrasikan kompetensi inti yang bersifat sangat unik atau
distinctive, baik intra maupun antarperusahaan (distinctive core
competencies). Yang terakhir ini sangat berguna untuk merebut
opportunity share.

Pentingnya riset pemasaran bagi perusahaan dengan tujuan dijalankannya
marketing research (riset pemasaran) yaitu untuk mengetahui dan
melakukan analisa hal yang dibutuhkan atau diperlukan oleh pasar
(masyarakat) dan juga untuk mengetahui pesaing bisnis. Dengan
dilakukannya marketing research maka akan bisa mengetahui produk atau
jasa yang ditawarkan, dimana produk atau jasa itu diperlukan dan kualitas
produk seperti apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Selain itu juga untuk
dapat tahu seberapa besar permintaan dan potensi permintaan, kapan
permintaan tersebut memuncak dan kapan permintaan tersebut menurun.
PROSES RISET KONSUMEN

Proses Riset Konsumen Langkah-Langkah Riset Konsumen

 Merumuskan Masalah  Telepon


 Menentukan Desain Riset  Survey Online
 Merancang Metode Pengumpulan  Interview
 Mengambil Sampel & Mengumpulkan Data
 Focus Group
 Melakukan Analisis & Interpretasi Data
 Menyusun Laporan Riset

18 Annual Review 12/9/22


DASAR-DASAR SEGMENTASI


Secara garis besar, dasar segmentasi pasar terbagi menjadi dua, yaitu
homogenitas dan heterogenitas.

Homogenitas adalah memiliki kesamaan di dalam satu kelompok,


sedangkan heterogenitas adalah perbedaan di antara kelompok yang ada.
Contohnya, pemisahan antara kelompok orang yang berpendidikan dengan
tidak berpendidikan, atau antara pria dan wanita, ini termasuk
heterogenitas atau perbedaan kelompok.

Jadi, jenis produk dapat memberikan perbedaan atau kesamaan kelompok,


tinggal Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Namun, ada satu hal yang perlu
Anda perhatikan jika ingin melakukan pengelompokan agar tidak salah
saat pembagian segmentasi.
PEMILIHAN TARGET KONSUMEN


Penentuan target pasar dapat ditentukan berdasarkan beberapa segmentasi
sebagai berikut:

a. Geografi

Segmentasi ini merupakan pengelompokkan target market berdasarkan


lokasi atau wilayah, dengan harapan setiap wilayah memiliki kebutuhan
yang berbeda sehingga dapat dicocokkan untuk karakteristik produk atau
brand Anda.

Misal, penjualan pupuk pada wilayah perkebunan.

Segmentasi ini mencakup lingkungan, kode pos, kode area, kota, provinsi
dan wilayah.
PEMILIHAN TARGET KONSUMEN


b. Demographic

Segmentasi demografik merupakan hal yang paling mendasar dan penting.

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah produk atau brand yang


dipasarkan cocok dengan klasifikasi tersebut.

Seperti contoh, jika produk yang akan dipasarkan berupa kosmetik untuk
menunda penuaan dini, Anda tidak akan memasarkannya kepada
perempuan remaja yang berumur 12-17 tahun melainkan kepada wanita
berumur 30 tahun ke atas.
PEMILIHAN TARGET KONSUMEN


b. Demographic

Segmentasi demografik merupakan hal yang paling mendasar dan penting.

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah produk atau brand yang


dipasarkan cocok dengan klasifikasi tersebut.

Seperti contoh, jika produk yang akan dipasarkan berupa kosmetik untuk
menunda penuaan dini, Anda tidak akan memasarkannya kepada
perempuan remaja yang berumur 12-17 tahun melainkan kepada wanita
berumur 30 tahun ke atas.
PEMILIHAN TARGET KONSUMEN


c. Psikologi

Anda dapat membagi target pasar berdasarkan kelas ekonomi, kepribadian


atau preferensi gaya hidup.

Segmentasi pasar ini dibagi berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat


pendapatan, jenis pekerjaan dan sebagainya.

Klasifikasi gaya hidup melibatkan nilai, kepercayaan, minat, dan


sebagainya.

Segmentasi psikografis berdasarkan pada gaya hidup mereka atau kelas


sosio-ekonomi.
Positioning Dalam Pemasaran


1.
2.
3.
4.
5.
Membuat Manfaat Produk Lebih Jelas
Mengupdate Atribut Produk
Meningkatkan Citra Produk
Harga
Memperhatikan Pesaing
Daftar Pustaka


Nuryakin, Perkembangan Konsep Pemasaran dan Teori Kompetisi, EKMA.
Boekema, J. J., Bueren Van, E. B., Lobstein, S., Oosterhuis, A., &
Schweitzer, P.
(1995). Basisboek marketing (Basic book of marketing). NL: Derde druk.
Tjiptono, F., Chandra, G., Adriana, D. (2008). Pemasaran strategik.
Yogyakarta: Andi
offset.

Anda mungkin juga menyukai