net/publication/331222606
CITATIONS READS
0 13,840
2 authors, including:
Weman Suardy
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Indonesia, Bogor
20 PUBLICATIONS 26 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Weman Suardy on 20 February 2019.
ABSTRAK
PT. Cahaya Sakti Multi Intraco adalah perusahaan yang menjual produk-produk
furniture khususnya produk Olympic. Perusahaan ini bagian dari Olympic Group yang khusus
memasarkan produk-produk furniture mulai dari Bed room set, Kitchen set, Office set, Living
room set dan Children set. Perusahaan ini mempunyai beberapa cabang distribusi di
Indonesia sehingga penjualannya dapat merata sampai ke pelosok seluruh Indonesia .
Adapun tujuan dari peninjauan ini antara lain adalah untuk mengetahui strategi-strategi
apa saja yang dijalankan PT. Cahaya Sakti Multi Intraco dalam meningkatkan dan menjaga
penjualan produk agar tetap menjadi nomor satu di Indonesia. Usaha tersebut ditinjau mulai
dari penerapan strategi pemasaran produk dan sistem manajemennya, beserta perumusan
strategi analisis SWOT, aspek internal (strength, weakness), aspek eksternal (opportunity,
treats), yang dijalankan oleh PT. Cahaya Sakti Multi Intraco. Hasil tinjauan tersebut dapat
memberikan gambaran apakah PT.Cahaya Sakti Multi Intraco dapat meningkatkan dan
menjaga penjualan produknya.
Komponen kekuatan (strenghts) PT Cahaya Sakti Multi Intraco, :Berpengalaman
selama 27 tahun di Industri Furniture, Mendapatkan dukungan finansial yang kuat dari Olympic
Group, Memiliki mesin berteknologi moderen dan mampu berproduksi dalam kapasitas besar,
Kualitas mutu yang terjaga, Posisi brand yang kuat dipasaran, Jaringan distribusi yang luas.
Komponen kelemahan (weakness) :Harga jual yang tinggi, Karyawan tetap lebih dari
sepuluh tahun, Penjualan berjenjang
Komponen peluang (opportunities) , Maraknya pembangunan rumah hunian dan
perkantoran, terutama yang bertingkat, sehingga meningkatkan permintaan atas produk-
produk furniture, Dukungan terhadap industri olahan kayu sebagai alternatif dari industri solid
yang melemah akibat kelangkaan bahan baku, Pangsa pasar yang besar di Indonesia.
Komponen ancaman ( threats) : Persaingan dengan produk-produk furniture murah
yang di import dari China., Krisis ekonomi global menurunkan daya beli masyarkat, Pengaruh
negatif dari perdagangan bebas, Meningkatnya biaya oprasional dan produksi akibat naiknya
harga bahan bakar minyak, Banyaknya produk pesaing yang lebih murah dibandingkan produk
olympic.
BAB I
PENDAHULUAN
Menghadapi kenyataan yang ada karena semakin ketatnya persaingan, maka analisa
perencanaan strategis merupakan salah satu bidang studi yang banyak dipelajari dibidang
akademis. Hal ini disebabkan karena setiap saat terjadi perubahan, seperti persaingan yang
semakin ketat, peningkatan inflasi, penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi, perubahan
teknologi yang semakin canggih dan perubahan kondisi geografis, yang mengakibatkan
perubahan selera konsumen secara cepat. Untuk memenuhi semua tantangan tersebut,
perusahaan membutuhkan analisis perencanaan strategis, tujuannya adalah untuk
memperoleh keunggulan bersaing.
Dengan demikian perusahaan mulai berfikir untuk menyusun suatu strategi pemasaran
yang baik dan tepat. Pendekatan dalam menganalisa lingkungan bisnis perusahaan
merupakan hal yang sangat penting mengingat faktor eksternal dan faktor internal lingkungan
bisnis melahirkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang harus
2
diperhatikan untuk antisipasi keadaan tersebut karena perusahaan tidak ingin kehilangan
kepercayaan dari pelanggannya. Agar dapat bertahan dan mampu bersaing di pasar,
perusahaan harus tahu bagaimana cara menyesuaikan diri dengan pasar yang terus
menerus berubah.
Untuk dapat mewujudkannya maka perlu diterapkan satu strategi yang tepat dengan
menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan alat formulasi strategi yang
menganalisis dan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(strengths), peluang (opportunity), namun secara bersamaan meminimalkan kelemahan
(weakness) dan ancaman (threats).
3. Mengetahui strategi pemasaran produk Olympic Furniture pada PT Cahaya Sakti Multi
Intraco.
Penulis melakukan riset pada bulan Juni dan Juli 2013 bertempat di PT Cahaya Sakti
Multi Intraco (Olympic group) di jalan Kaum Sari Kedung Halang Bogor.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat dari pengaruh beberapa faktor
tersebut masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan denga menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki
nilai komoditi.
Tidak hanya organisasi profit yang memerlukan pemasaran tetapi organisasi non-profit
juga memerlukan pemasaran guna meningkatkan pemasukan dan upaya yang akan dicapai.
1. Konsep Produksi
5
Konsep produksi adalah konsep konsep pertama didunia bisnis. Dimana konsumen-
konsumen akan memilih produk yang tersedia dan tidak mahal. Manajer produksi
berorientasi pada pencapaian efisiensi produk, biaya rendah dan distribusi.
2. Konsep Produk
Konsep produk dimana konsumen akan meminta produk yang paling berkualitas,
memiliki performa atau fitur yang inovatif. Manajer yang fokus pada konsep ini
membuat produk yang superior dan terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Produk
yang baru atau yang baru ditingkatkan belum tentu sukses tanpa penetapan biaya,
distribusi, pengiklanan dan penjualan yang tepat.
3. Konsep Penjualan
Konsep penjualan menetapkan penjualan yang agresif dengan upaya promosi, dimana
jika tidak diterapkan maka produk tidak akan terjual secara memuaskan.
4. Konsep Pemasaran
Falsafah pemasaran yang berkeyakinan bahwa pencapaian sasaran organisasi
tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
penyampaian kepuasan lebih efektif dan efisien dari pada pesaing.
Dalam memposisikan posisi pasar perusahaan menurut Kotler (2005) dapat memilih
dari 3 jenis dibawah ini :
maka akan semakin tinggi tingkat permintaan konsumen terhadap produk atau
pelayanan yang ditawarkan oleh perusahaan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008), strategi pemasaran adalah logika pemasaran
dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan mencapai sasaran pemasarannya.
Terdapat 3 elemen pokok menurut Fandy Tjiptono (2006) dalam strategi pemasaran :
a.Konsumen
Pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan pelanggan serat berakhir dengan
kepuasan loyalitas pelanggan. Pemasar wajib memahami siapa saja pelanggannya,
preferensi, karakteristik, kebutuhan, dan keingnan, gaya hidup, serta faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap pola konsumsi mereka.
b.Pesaing
Memenuhi kepuasan konsumen belumlah cukup, Apabila ada pesaing yang sanggup
memuaskan pelanggan dengan lebih baik, maka pelanggan akan beralih kepesaing.
Oleh sebab itu, setiap organisasi harus memperhatikan faktor persaingan pula.
Faktor tersebut meliputi siapa saja pesaing perusahaan, strategi, kelemahan,
kompetensi diri, serta relasi mereka.
c.Perusahaan
Tujuan perusahaan dicapai melalui upaya memuaskan pelanggan. Caranya tidak
semata-mata dengan menekankan pada aspek transaksi, namun justru lebih fokus
pada aspek relasi. Untuk itu dibutuhkan strategi, kinerja, kompetensi diri, sumber
daya (manuasia, alam, finansial, teknologi, intelektual, informasi, dan waktu).
9
Lingkungan tempat sukses masa depan mungkin akan berbeda dengan saat ini.
Perubahan produk yang ditawarkan oleh pesaing kadang sangat mempengaruhi tingkat
penawaran konsumen, selera konsumen kadang sangat berubah dengan cara yang tidak
terduga. Perkembangan teknologi sering secara tidak sengaja mengubah fungsi produk, dan
juga bagaimana bisnis perusahaan dijalankan, pembelian, logistik, produksi, pemasaran,
penjualan, dan pelayanan. Peraturan-peraturan ekonomi, politik, dan sosial seringkali muncul,
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kondisi perusahaan atau persaingan.
Untuk berhasil dalam lingkungan hari esok, kadang diperlukan perubahan yang
radikal. Jalan pikiran yang sudah kuno harus dipertanyakan dan dikaji lagi, asumsi dan
keyakinan yang sudah lama dipercayai harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang
berubah. Struktur, sistem, dan sistem keputusan masa lalu harus didesain ulang.
Perlu penyesuaian dan pengendalian diri terhadap pasar disaat terjadi perubahan
internal. Jembatan antara lingkungan eksternal dan internal sangat diperlukan. Jika
organisasi tidak merubah cara berpikir tentang lingkungan, maka organisasi tidak dapat
mendahului perubahan yang terjadi pada pelanggan, pesaing, industri daan kebijakan
pemerintah. Lingkungan memberi kesempatan bagi perusahaan yang dapat dan mau
mengerti tentang lingkungan diperusahaan.
1.Lingkungan Demografi/Ekonomi
Lingkungan Demografi : Pembelajaran tentang populasi manusia, dilihat dari ukuran,
kepadatan, lokasi, umur, gender, ras, tempat tinggal, dan statistik-statistik lainnya.
Lingkungan Ekonomi : Kekuatan pembelian. Terdiri dari faktor-faktor memberi efek
pada kekuatan pembelian konsumen dan pola pembelian. Pemasar harus teliti akan
trend dan pola pembelian konsumen.
2.Lingkungan Politik
10
Lingkungan politik terdiri dari hukum, peraturan yang berlaku, agen pemerintah,
kebijakan, dan pemerintah.
3.Lingkungan Teknologi
Merupakan faktor yang paling mempengaruhi pembentukan untuk masa depan
sekarang. Sikap terhadap teknologi tergantung pada sikap kita terhadap
kemudahan/keajaiban yang dapat dilakukan teknologi atau kesalahan yang dapat
disebabkan oleh teknologi.
4.Lingkungan Sosial/Budaya
Lingkungan Sosial : grup-grup pendorong dari beberapa organisasi individu
masyarakat.
Lingkungan Budaya : lingkungan budaya terbuat dari faktor yang berefek pada nilai
dasar sosial, persepsi, pilihan/preferensi, dan sikap.
5.Konsumen
Konsumen adalah aktor terpenting dalam lingkungan internal perusahaan. Tujuan
seluruh sistem penyaluran nilai untuk target konsumen dan menciptakan relasi
dengan mereka.
6.Supplier
Merupakan hubungan yang penting bagi pemasaran sebagai sistem penyalur nilai
kemasyarakatan. Mereka memberikan sumber daya yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Masalah dengan supplier dapat
berefek serius pada pemasaran. Manajer pemasaran harus dapat melihat supply
yang tersedia dan biaya.
7.Pesaing
Pernyataan dari konsep pemasaran adalah jika ingin menjadi sukses, sebuah
perusahaan harus menghasilkan nilai konsumen yang lebih dari beradaptasi dari apa
yang dibutuhkan konsumen. Mereka juga harus memiliki keunggulan strategi dengan
11
8.Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran membantu untuk promosi, penjualan dan distribusi produk ke
pembeli akhir. Mereka termasuk reseller, firma distribusi fisik, agen pelayanan
pemasaran dan perantara daan biaya.
9.Publik/Umum
Publik adalah grup yang memiliki ketertarikan potensial atau dampak dari
kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya.
c. Publikasi Masyarakat
Keputusan pemasaran mungkin akan dipertanyakan oleh organisasi konsumen,
grup-grup lingkungan, grup-grup minoritas, dan lainnya. Publik ini membantu
departemen untuk lebih dekat dengan konsumen dan perkumpulan di masyarakat.
d. Publik Lokal
Kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan harus menyadari tentang kebiasaan-
kebiasaan publik umum terhadap produk dan aktivitas-aktivitasnya.
2.5.2.Lingkungan Internal
12
Lingkungan internal adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung
mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
• Tenaga kerja
• Peralatan dan mesin
• Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
• Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
• Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
1. Product (Produk)
Produk merupakan bentuk penawaran organisasi yang ditujukan untuk
mencapai organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
2. Price/Pricing (Harga)
Keputusan bauran harga berkenaan dengan keebijakan strategi dan taktis,
seperti tingkat harga, stuktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi
harga diantara berbagai kelompok pelanggan.
3. Promotion (Promosi)
Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk
mengkomunikasikan manfaat produk maupun jasa.
4. Place (Tempat)
Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap produk atau jasa
bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi lokasi fisik.
5. People (Orang)
Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital. Dalam organisasi jasa,
setiap orang memiliki dampak langsung bagi output yang diterima oleh
13
7. Process (Proses)
Proses produk atau operasi merupakan faktor penting bagi konsumen dengan
tingkat kontak pelayanan tinggi. Dalam bisnis jasa operasi terkait erat dan sulit
dibedakan dengan tegas.
Dari pengumpulan informasi yang dibutuhkan pemasaran baik internal maupun
eksternal, melakukan perencanaan pemasaran berdasarkan informasi yang
didapat, pengimplementasian rencana serta kontrol dan pengawasan yang
berkelanjutan.
Keunggulan bersaing dapat dimiliki oleh perusahaan apabila perusahaan mau dan
sadar akan lingkungan perubahan sekitar dan terus melakukan adaptasi dan motivasi
mengenai kekuatan serta peluang yang ada. Disaat perusahaan dapat melakukan hal itu,
14
maka perusahaan akan mampu meminimalkan segala kelemahannya serta ancaman yang
ada dari lingkungan perusahaan, sehingga perusahaan memiliki daya saing dari pada
pesaing-pesaing lainnya.
Analisa dan diagnosis keunggulan strategi adalah suatu proses dimana penyusun
strategi memeriksa faktor-faktor keuntungan strategi suatu perusahaan untuk menentukan
dimana kekuatan dan kelemahan perusahaan sehingga penyusun strategi dapat
dimanfaatkan secar efektif kesempatan lingkungan dan menghadapi tantangan lingkungan
(Kuncoro, 2005). Jika penyusun strategi tidak sepenuhnya menyadari kekuatan-kekuatan
atau keuntungan-keuntungan strategi perusahaan, maka mereka tidak dapat memilih
berbagai kesempatan lingkungan yang tersedia untuk pencapaian tujuan perusahaan dengan
lebih sukses.
SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau kekuatan, W adalah
Weakness atau kelemahan. O adalah Oppurtunity atau kesempatan, dan T adalah Threat
atau ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisa suatu kondisi dimana akan
dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program kerja
(wordpress.com,2010).
Menurut Kurtz (2008), SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan strategik yang
penting untuk membantu perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal
organisasi dengan kesempatan dan ancaman dari external.
15
Menurut Thompson (2008), analisa SWOT adalah simpel tetapi merupakan alat bantu
yang sangat kuat untuk memp erbesar kapabilitas serta mengetahui ketidakefisienan sumber
daya perusahaan, kesempatan dari pasar dan ancaman eksternal untuk masa depan agar
lebih baik lagi.
Menurut Rangkuti (2006) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Strengths (Kekuatan) adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi yang sifatnya
internal organisasi agar kegiatan-kegiatan organisasi berjalan maksimal. Misalnya : kekuatan
keuangan, motivasi anggota yang kuat, nama baik organisasi , memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang lebih, anggota yang pekerja keras, memiliki jaringan organisasi yang luas,
dan lainnya.
pengetahuan yang cukup mengenai organisasi, anggota kurang kreatif dan malas, tidak
adanya teknologi dan sebagainya.
Opportunities (Peluang) adalah faktor-faktor lingkungan luar yang positif, yang dapat
dan mampu mengarahkan kegiatan organisasi kearahnya, misalnya kebutuhan lingkungan
sesuai dengan tujuan organisasi, masyarakat yang membutuhkan perubahan, tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap organisasi sangat baik, belum adanya organisasi lain
yang melihat peluang tersebut, banyak pemberi dana yang berkaitan dengan isu yang dibawa
oleh organisasi dan lainnya.
Organisasi akan lebih mudah memetakan berbagai potensi internal dan eksternal,
serta menemukan strategi yang tepat untuk pengembangan selanjutnya atau pencapaian
tujuan tertentu. Dengan SWOT organisasi akan mengembangkan kekuatan potensial dengan
memanfaatkan peluang, serta menekan pengaruh dari kelemahan yang dapat menjadi
ancaman bagi organisasi.
.
Menurut Rangkuti (2006) alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis
perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis.
17
Berdasarkan matriks SWOT tersebut dapat disusun empat strategi utama, yaitu
startegi “SO, WO, ST, dan WT”. Masing-masing strategi memiliki ciri khas tersendiri dan
dalam penerapannya dilaksanakan secara simultan. Matriks SWOT dapat dilihat pada tabel
2.1.
Tabel 2.1
Eksternal
OPPORTUNITIES STRATEGI SO STRATEGI WO
(O) Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
Tentukan Faktor menggunakan kekuatan untuk meminimalkan
peluang eksternal memanfaatkan peluang kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Tentukan Faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
ancaman eksternal menggunakan kekuatan untuk meminimalkan
mengatasi ancaman kelemahan dan
mehghindari ancaman
Sumber: Rangkuti, Freddy (2006).
1. Strategi SO
Strategi SO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan jalan pikiran organisasi yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya. Inilah yang merupakan strategi agresif positif yaitu menyerang penuh
inisiatif dan terencana, sehingga tujuan organisasi akan tercapai secara terencana dan
terukur. Dalam strategi SO, organisasi mengejar peluang-peluang dari luar dengan
mempertimbangkan kekuatan organisasi.
18
2. Strategi WO
Strategi WO adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan dalam organisasi. Dalam hal ini perlu
dirancang strategi turn around yaitu strategi merubah haluan. Maksudnya adalah
terkadang harus mundur satu atau dua langkah ke belakang untuk maju melangkah jauh
ke depan. Peluang eksternal yang besar penting untuk diraih, namun permasalahan
internal atau kelemahan yang ada pada internal organisasi lebih utama untuk dicarikan
solusi, sehingga capaian peluang yang besar perlu diturunkan skalanya sedikit. Dalam
hal ini kelemahan-kelemahan organisasi perlu diperbaiki dan dicari solusinya untuk
memperoleh peluang tersebut.
3. Strategi ST
Strategi ST adalah strategi yang ditetapkan berdasarkan kekuatan yang dimiliki
organisasi untuk mengatasi ancaman yang terdeteksi. Strategi ini dikenal dengan istilah
strategi diversifikasi atau strategi perbedaan. Maksudnya, seberapa besar pun ancaman
yang ada, kepanikan dan ketergesa-gesaan hanya memperburuk suasana, untuk itu
organisasi perlu memiliki kekuatan yang besar yang bersifat independen dan dapat
digunakan sebagai senjata untuk mengatasi ancaman tersebut. Maka perlu
mengidentifikasi kekuatan dan menggunankannya untuk mengurangi ancaman dari luar.
4. Strategi WT
Strategi WT adalah strategi yang diterapkan kedalam bentuk kegiatan yang bersifat
defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Karena dalam kondisi ini, organisasi sedang dalam bahaya, kelemahan menimpa kondisi
internal sedangkan ancaman dari luar juga menyerang. Bila tidak mengambil strategi
yang tepat, maka kondisi ini bisa berdampak buruk bagi citra dan eksistensi organisasi
kedepan, yang perlu dilakukan adalah bersama seluruh elemen organisasi
merencanakan suatu kegiatan untuk mengurangi kelemahan organisasi, dan menghindar
dari ancaman eksternal.
19
Secara garis besar dalam penentuan strategi, yakni jika kelemahan organisasi besar,
walaupun ada peluang ataupun ancaman, maka yang perlu dilakukan adalah mengadakan
konsolidasi internal. konsolidasi internal bertujuan untuk menguatkan kembali kelemahan-
kelemahan organisasi, seperti SDM, infrastruktur, pendanaan dan lainnya, sehingga mampu
menghadapi ancaman serta menangkap peluang dari eksternal.
Sedangkan jika yang terjadi adalah organisasi memiliki kekuatan yang besar, maka
organisasi dapat membuat strategi dengan perencanaan yang matang, sistematis dan terukur
dengan memanfaatkan sumber daya potensial organisasi, untuk bergerak menuju tujuan
organisasi. Hal ini dilakukan agar dapat menekan ancaman dari luar, serta menangkap
peluang yang ada.
Menurut Freddy Rangkuti (2005), SWOT adalah identitas faktor secara sistematis
untuk merumuskan stretegi pelayanan. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat
memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan
ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal.
Diagram analisis SWOT :
BERBAGAI PELUANG
BERBAGAI ANCAMANAN
Gambar 2.1
Diagram Analisis SWOT
Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain
pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus perusahaan ini
adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut
peluang pasar yang lebih baik.
2. Divest
Bila perusahaan tidak punya keunggulan yang menguntungkan semetara lingkungan
dunia usaha yang dimasuki sangat riskan, maka pilihan terbaik adalah divest atau
memikirkan arah bisnis yang dialami saat ini.
21
Menurut Ferrel dan harline (2005) fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk
mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan
internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman).
Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu
yang akan membantu perusahaaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa
terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang
diinginkan.
Menurut Jauch dan Glueck (2003), terdapat 4 strategi generik Glueck utama dimana
sejumlah alternatif yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan:
1. Strategi Stabilitas
a. Perusahaan tetap melayani dalam sektor produksi, jasa, sektor pasar dan
sektor fungsi yang serupa yang sesuai ditetapkan dalam batasan bisnisnya atau
dalam sektor yang serupa.
b. Keputusan strategi utamanya difokuskan pada penambahan perbaikan,
pelaksanaan fungsinya.
Stabilitas dilakukan jika strategi memusatkan pada sumber daya manajemennya atau
dapat mengembangkan dengan cepat keunggulan berbisnis yang berarti fungsi
produksi.
2. Strategi Ekspansi
a. Perusahaan melayani masyarakat dalam sektor produk atau jasa tambahan
atau menambah pasar atau fungsi pada bisnis mereka.
b. Perusahaan memfokuskan keputusan strateginya pada peningkatan ukuran
dalam langkah kegiatan dalam batasan bisnisnya sekarang.
Strategi ini membutuhkan investasi yang tinggi dan sumber daya yang memadai.
Diman perusahaan perlu memikirkan secara matang dalam proses perhitungan dalam
perluasan pasar atau bisnis mereka.
24
3. Strategi Penciutan
Strategi penciutan dimaksudkan untuk melakukan pengurangan atas pasar maupun
fungsi-fungsi dalam perusahaan yang memiliki aliran keuangan negatif. Biasanya
strategi ini diterapkan pada perusahaan yang berada pada tahap menurun (decline),
yang tidak mencapai tujuannya dengan salah satu strategi besar mereka dan ada
tekanan dari pemegang saham, pelanggan atau pihak lainnya, serta banyaknya
hambatan yang tidak dapat diatasi oleh intern perusahaan. Yang dilakukan dalam
strategi penciutan :
a. Perusahaan merasakan perlunya untuk mengurangi lini barang atau jasa,
pasar dan fungsi mereka.
b. Perusahaan memusatkan keputusan strateginya pada peningkatan
fungsional melalui pengurangan kegiatan dalam unit-unit yang memiliki arus
kas negatif.
4. Strategi Kombinasi
Oleh karena berbagai perubahan eksternal seringkali hadir secara tidak seragam (dan
bahkan terkadang sulit diduga) terhadap berbagai lini produk yang dihasilkan suatu
perusahaan seperti daur hidup produk yang tidak seragam, maka perusahaan tersebut
dapat saja melakukan kombinasi atas ketiga jenis strategi di atas secara bersamaan.
Strategi dilakukan apabila keputusan strategi pokoknya difokuskan pada berbagai
strategi besar secara sadar (stabilitas, perluasan, dan penciutan) pada waktu yang
sama (secara simultan) dalam berbagai SBU perusahaan dan Perusahaan
merencanakan menggunakan beberapa strategi besar yang berbeda dimasa datang
(secara bertahap).
Tabel 2.2
Analisa Strategi bersaing Porter
Kekhasan yang Posisi Biaya
dirasakan Rendah
pelanggan
Seluruh industri Diferensiasi Keunggulan Biaya
Menyeluruh
Hanya segmen Fokus Fokus
para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamkan harga dalam pengambilan
keputusannya.
3. Strategi Fokus
Startegi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu
segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan
konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk
membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya- terutama pada
perusahaan skala menengah dan besar, strategi fokus diintegrasikan dengan salah
satu dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan
karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok “niche market”
(segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar)
untuk memenuhi kebutuhan suatu produk barang dan jasa khusus.
2. Divest (Divestasi)
Bila perusahaan tidak punya keunggulan yang menguntungkan sementara lingkungan
dunia usaha yang dimasuki sangat riskan, maka pilihan terbaik adalah divest atau
memikirkan arah bisnis yang dialami saat ini.
3. Consolidate (Konsolidasi)
Posisi dimana perusahaan melakukan segala upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan secara struktural kelebihan mereka agar dapat memiliki peluang untuk
berpindah ke posisi invest.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
28
Awal munculnya produk Olympic Furniture yaitu dengan lahirnya PT. Cahaya Sakti
Furintraco yang didirikan oleh Bapak Au Bintoro di kota Bogor pada tahun 1983 dengan jalur
bisnis yang ditempuh adalah memproduksi dan memasarkan produk-produk meja belajar
yang bersifat knockdown furniture dengan mengadopsi Olympic Furniture sebagai brand
name-nya.
Untuk memperluas jaringan pemasaran dan distribusi pada tahun 1986 didirikan PT.
Cahaya Sakti Multri Intraco. Perluasan pemasaran dan distribusi tersebut juga disertai
dengan perluasan kelompok dan tipe produk-produknya, mulai dari Bed Room Set, Living
Room Set, Children Set, Kitchen Set, dan Office Set, dengan tujuan untuk mengakomodasi
meningkatnya permintaan terhadap produk-produk knockdown untuk rumah tangga maupun
perkantoran.
Olympic juga berorientasi kepada pelanggan dan masyarakat, dengan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan pelanggan/masyarakat, sehingga mereka akan memperoleh kepuasan
bila menggunakan produk-produk Olympic dan akan menjadi perusahaan furniture yang
terbesar dan terluas dalam penjualan di Indonesia dan akan tetap memimpin pasar dalam era
globalisasi, dengan didukung oleh kondisi organisasi yang dinamis dan progresif dalam
berbagai aspek.
29
Olympic Group bergerak dalam bidang usaha industri dan perdagangan furniture untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga dan kantor bagi masyarakat Indonesia pada umumnya
dengan komitmen memberikan fokus keunggulan sebagai berikut :
Saat ini Olympic Furniture sudah menjadi salah satu bagian hidup dari konsumen
Indonesia maupun konsumen luar negeri. Hal ini ditunjukkan dengan adanya lebih dari 30
cabang Olympic diseluruh Indonesia yang mendistribusikan ke lebih dari 3000 toko, baik
Traditional Retails Outlet maupun Modern Retails Outlet, dan pendistribusian ke lebih dari
100 negara di pelosok dunia.
30
Gambar 3.1
Distribusi barang jadi
Sumber. PT Cahaya Sakti Multi Intraco
3.1.3 Penghargaan
Keberhasilan Olympic Group dimata masyarakat Indonesia sebagai Indonesia Best
Knock Down Furniture dibuktikan dengan diterimanya berbagai penghargaan dari Indonesia
maupun Luar Negeri. Adapun penghargaan tersebut adalah :
31
2. Visi Organisasi
“Menjadi Organisasi Perusahaan Furniture yang Komprehensif dan Integratif serta
Berkelas Dunia”.
Makna dari visi tersebut yaitu :
“ Organisasi Perusahaan Furniture ”
- Terdiri dari berbagai unit usaha yang tergabung menjadi satu kesatuan.
- Bergerak di bidang usaha dalam ke-furnitur-an
“ Komprehensif dan Integratif ”
- Menggarap sebanyak mungkin dimensi bisnis furnitur
- Antar dimensi bisnis saling menunjang/bersinergi
“ Berkelas Dunia “
- Memiliki keunggulan komparatif bertaraf internasional dan global
- Terutama budaya kerja, bisnis, sistem dan sumber daya.
3. Misi Organisasi
“Memberikan Keunggulan Kinerja dan Keharmonisan Kerjasama bagi Relasi Bisnis
Serta Kemaslahatan untuk Semua Pihak yang Berkepentingan “.
Makna dari misi tersebut yaitu :
Bahan baku
Bahan baku untuk pembuatan produk Olympic terdiri dari berbagai macam yang
didapat dari dalam negeri dan luar negeri diantaranya :
1. Particle Board dan Medium Density Fibreboard.
2. Dus Pack (packaging).
3. Foil laminasi dan sideedges.
4. Accesories (sekrup, dowel, kunci, handle dll).
5. Chemical (lem, kaolin, thiner dll).
6. Solid wood (kayu padat).
7. Semifinish goods.
Proses Produksi
Dalam membuat produk Olympic ada beberapa tahapan proses di beberapa bagian,
dan proses tersebut ada yang dibuat di area proses produksi utama dan ada beberapa di
area proses pendukung.
1. Laminating
Area Laminating fungsinya melakukan proses penempelan/pelapisan foil plastik
(PVC) atau foil kertas (PO) terhadap permukaan Papan Particle (PB) atau Medium
Density Fibreboard (MDF) dengan menggunakan lem tertentu sehingga
permukaannya menjadi lebih menarik.
2. Cutting
34
Area Cutting fungsinya melakukan proses pemotongan dari bentuk PB atau MDF
lembaran menjadi komponen-komponen yang ukurannya lebih kecil sesuai dengan
Buku Pedoman Produksi (BPP) atau Kartu Aktifitas Produksi (KAP).
3. Shapping
Area Shapping fungsinya melakukan proses pembentukan berupa lubang
memanjang atau bentuk lengkung pada permukaan atau bagian sisi komponen
secara manual.
4. Edgebanding
Area Edgebanding fungsinya melakukan proses penempelen bahan sideedges
yang sudah di slitting dengan ukuran tertentu pada bagian sisi komponen secara
semi otomatis maupun manual.
5. Borring
Area Borring fungsinya melakukan proses pengeboran atau membuat lubang pada
permukaan dan atau pada bagian sisi komponen secara semi otomatis maupun
manual.
6. Finishing
Area Finishing fungsinya melakukan proses pembersihan komponen atau
pemasangan accesories tertentu seperti fisher, list, kaca, mur nanas dan lain-lain.
7. Packing
Area Packing fungsinya melakukan proses pengepakan komponen dalam dus
tertentu yang sudah ada type produknya yang selanjutnya dapat dikirim ke gudang
barang jadi.
1. Wrapping
35
2. C & C Membrane
Area C & C Membrane fungsinya membuat profile pada permukaan dan atau
membuat lengkungan pada sisi komponen secara otomatis dengan mesin yang
sudah diprogram dan melakukan proses laminasi permukaan dengan cara di press
di mesin membran dengan suhu tertentu sehingga menjadi komponen yang
terlaminasi dengan profile yang tampak dari permukaan.
3. Assembling
Area Assembling berfungsi merakit bagian-bagian komponen sehingga menjadi
komponen utuh seperti komponen pintu atau sandaran ranjang.
4. Handwrapping.
Area Handwrapping berfungsi melapis komponen-komponen secara manual dan
melakukan proses pengecatan pada permukaan yang polos atau yang sudah
dilaminasi foil PO tanpa coating.
Semarang dan beberapa kota besar lainnya. Tidak hanya dengan Olympic Service Centre
saja, Olympic melayani dan memberikan kepuasan pelanggan dengan akses Tol Free Hot
Line Service, mobil butik Olympic sebagai mobil keliling untuk melayani pelanggan, baik toko
maupun end user, serta website yang dapat pelanggan akses dan meningkatkan customer
satisfaction dan customer relationship.
3.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Berikut ini struktur organisasi di PT Cahaya Sakti Multi Intraco beserta tugas-tugasnya
:
A. Struktur Organisasi
DIREKTUR
FINANCE
B. & HRM & OPERATION MARKETING C&C
ACCOUNTING
C. GA
B. Uraian Tugas
Berikut ini penjabaran dari masing-masing unit dalam struktur organisasi PT Cahaya
Sakti Multi Intraco selaku pemasaran produk Olympic :
1. Direktur, bertugas :
Bertanggung jawab atas perumusan kebijakan keuangan dan operasional perusahaan.
Mengambil keputusan terhadap operasional baik kegiatan keuangan maupun non
keuangan.
37
2.Secretary , bertugas :
Membantu Direktur dalam komunikasi dengan para manajer baik secara verbal
maupun tertulis.
Menjembatani laporan-laporan yang diserahkan oleh para manajer tiap divisi.
Membantu Direktur membuat laporan-laporan tertulis.
Menterjemahkan goals dan objective perusahaan yang berkaitan dengan aspek SDM
dan GA.
Menganalisa dan membuat strategi perencanaan sistem SDM melalui recruitment,
kompensasi, pengembangan dan penempatan karyawan yang sesuai dengan
perkembangan organisasi jangka panjang dan pendek serta target organisasi.
Merencanakan strategi hubungan industrial yang terintegrasi antara perusahaan dan
karyawan.
Menganalisa dan membuat strategi perencanaan sehubungan denga tanggung jawab
sosial, kebijakan pemerintah, legal, publik relation, ataupun hal lain yang dapat
mempengaruhi perusahaan.
Menganalisa dan membuat strategi perencanaan sehubungan dengan kendaraan
operasonal.
Memfasilitasi dan mengkoordinasikan penaganan konflik directorate/ departement.
6.Marketing bertugas :
Menterjemahkan goals dan objective perusahaan yang berkaitan dengan aspek
marketing.
Mengendalikan gross margin/brand.
Mensinergikan antar brand yang dipasarkan PT Cahaya Sakti Multi Intraco.
D3, 1 orang
SMU, 3 orang
40
SMU, 3 orang
Olympic Group juga menyediakan poliklinik, yang langsung dibawah tanggung jawab
dokter medis. Poliklinik ini tidak terbatas untuk para personnel Olympic tetapi terbuka juga
untuk masyarakat sekitarnya dan menyediakan fasilitas Gedung Olahraga yang terbuka
setiap harinya setelah jam kerja, juga tersedia koperasi, mesjid dan ATM (Anjungan Tunai
Mandiri).
Olympic Group memiliki keyakinan bahwa dengan berlandaskan iman yang kuat akan
memberikan ketenangan dan keberhasilan dalam menghadapi pekerjaan dan senantiasa
mengemukakan kepentingan stakeholder secara keseluruhan untuk dapat berkembang
bersama sehingga dengan kekuatan tersebut Olympic dapat mewujudkan Visi & Misi Group.
Dengan infrastruktur yang telah diterapkan oleh Olympic secara nasional akan mendukung
proses bisnis secara keseluruhan yang lebih cepat dan lebih mudah.
Pekerjaan sehari-hari yang saya lakukan adalah memeriksa semua sample bahan
baku yang masuk dibantu oleh beberapa staff. Sample bahan baku yang masuk ada dari
bagian incoming yang datang dalam jumlah banyak dan ada dari bagian purchasing dengan
sample bahan baku baru atau supplier baru dengan jumlah yang lebih sedikit. Hasil
pemeriksaan dimasukan kedalam buku ledger, dan buat laporan untuk sample bahan baku
yang baru atau supplier baru.
dengan menerapkan teknologi yang memadai untuk mendukung proses bisnis dan
memperbaiki mutu hasil produksi.
3. Memiliki mesin berteknologi modern dan mampu berproduksi dalam kapasitas besar.
Dalam kegiatan produksinya saat ini PT Cahaya Sakti Multi Intraco sudah
menggunakan mesin-mesin dengan teknologi baru sehingga proses produksi dapat
berjalan dengan mudah dan cepat dibandingkan jika dikerjakan tanpa bantuan mesin
yang memadai. Produk yang dihasilkanpun lebih berkualitas dan rapih dalam
pengerjaannya. Dengan adanya bantuan mesin ini, PT Cahaya Sakti Multi Intraco juga
mampu berproduksi dalam kapasitas yang besar.
7. Inovasi produk
43
Olympic Furniture selalu membuat produk-produk baru yang inovatif, ini didukung oleh
adanya departemen R&D yang dapat membuat disain baru tidak kurang dari 30 produk
setiap tahunnya, sehingga produk-produk yang dikeluarkan selalu up to date sehingga
konsumen tidak bosan dengan produk-produk yang telah dikeluarkan sebelumnya.
2. Dukungan terhadap industri olahan kayu sebagai alternatif dari industri solid yang
melemah akibat kelangkaan bahan baku.
Beberapa tahun belakangan ini, industri perkayuan dalam negeri tengah marak isu
ilegal logging dan pengundulan hutan. Lahan hutan semakin minim karena
penebangan liar dan hasilnya dilarikan ke luar negeri dengan illegal. Industri furniture
dalam negeri mulai kesulitan mendapatkan pasokan kayu. Langkanya pasokan kayu
membuat harga kayu meningkat tajam dan produsen-produsen furniture merasa
kesulitan mempertahankan usahanya. Bahkan tidak sedikit yang tutup atau
beralih.Harga furniture solid juga semakin menjulang dipasaran. Dampak lanjutannya
adalah banyak pengusaha maupun pelanggan furniture yang mencari furniture
berbahan dasar olahan kayu. Permintaan furniture ini meningkat bukan hanya dari
dalam negeri melainkan dari luar negeri. Bahkan pemerintah senderi mendukung
berkembangnya industri olahan kayu untuk mengatasi lemahnya industri kayu solid.
4. Meningkatnya biaya oprasional dan produksi akibat naiknya harga bahan bakar
minyak.
Dengan naiknya bahan bakar minyak maka naik pula harga tarnsportasi baik bagi
karyawan maupun transportasi untuk distribusi barang dan dibarengi pula oleh naiknya
harga bahan baku, ini menjadi permasalahan bagi pengambil keputusan, karena bila
harga dinaikan
maka konsumen akan pindah ke merek lain tetapi bila harga jualnya tetap keuntungan
menjadi lebih kecil.
Produk knock down adalah produk yang sangat mudah dibuat dan ditiru, sehingga
perusahaan lain dapat dengan mudah membuatnya tanpa harus ada departemen
R&D, sehingga harga jual mereka bisa lebih murah.
- Membagikan brosur
- Iklan di televisi dan surat kabar
8. Memberikan harga khusus berupa :
- Harga discount
- Harga dengan cicilan 0 %
- Harga khusus PRJ.
9. Penjualan secara langsung
10. Penjualan dengan cara online
48
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
2. Faktor-faktor internal dalam strategi pemasaran pada PT Cahaya Sakti Multi Intraco
yaitu :
- Peluang yang ada yaitu maraknya pembangunan rumah hunian dan perkantoran,
terutama yang bertingkat, sehingga meningkatkan demand atas produk-produk
furniture.
- Ancaman yang ada yaitu banyaknya produk pesaing yang lebih murah dibandingkan
produk olympic.
3. Strategi pengembangan pemasaran pada PT Cahaya Sakti Multi Intraco dimulai dari
pembuatan produk yang efisien dari departemen R & D sehingga mempunyai harga
pokok produksi yang lebih kecil yang pada akhirnya harga pokok penjualannya dapat
lebih rendah atau menyamai produk pesaing dan melakukan promosi yang
berkelanjutan serta menjaga dan meningkatkan kualitas produk.
4.2 Saran
Produk Olympic furniture yang sudah menjadi leader di kelas produk furniture
knockdown dapat menjadi goyah dalam pemasarannya, untuk itu pengusaha harus
selalu mencari strategi-strategi baru dalam proses pemasaran agar dapat bersaing
49
dalam penjualan produk, oleh sebab itu pengusaha tidak hanya membuat strategi
pemasaran yang jitu tetapi dibarengi dengan pembuatan produk yang inovatif dan
efisien dan kualitas yang baik dan meng-outsource sebagian pekerjaan serta
memaksimalkan sumber daya yang ada agar bekerja lebih produktif yang akan
meningkatkan produktifitas sehingga produk Olympic furniture dapat bersaing dalam
sisi harga dengan produk pesaing dalam negeri dan produk-produk dari China serta
tetap menjadi leader di kelas produk furniture knockdown.
50
DAFTAR PUSTAKA
Eko Putra. 2003. Study Mengenai Orientasi dan Kinerja Pemasaran. Jurnal JSPI.
Kotler, P dan Garry, A.2010.Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta.
Kotler, P dan Keller, L. 2006. Marketing Management . Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Sebelas. PT Indeks Kelompok Gramedia,
Jakarta.
Kurtz, David L. 2008, Principle of Contemporary Marketing, South Western, Educational
Publishing, Stanford.
Rangkuti, Freddy .2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Sejarah berdirinya Olympic, WWW.Olympicfurniture.com.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. 2011 Panduan Seminar dan Penulisan Tugas Akhir
Manajemen, Kesatuan Bogor.
Sri Yati Prawitasari, 2010. Analisis SWOT sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran
Berdaya Saing, Skripsi, Program Sarjana Universisitas Dipenogoro, Semarang.
Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Edisi ke 1. Bayu Media Publishing, Jatim.
Tjiptono, Fandy. 2006. Strategi Pemasaran, Andi, Yogyakarta.
Widjojo, A.S. and Suardy, W., 2009. Analisis Strategi Pelayanan Oleh Front Liner Dan Pengaruhnya
Terhadap Kepuasan Nasabah Pada PT BANK Central Asia Tbk Capen Mayor Oking. Jurnal
Ilmiah Kesatuan Nomor, 2.
Purba, J.H.V., 2005. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan. Studi
Kasus pada Robinson Departemen Store. Jurnal Ilmiah Ranggagading (JIR), 5(2), pp.119-124.
Emmy, S., Purba, J.H.V. and Rangga, M., 2006. Pengaruh endoser pada media iklan televise
terhadap citra produk. Journal Ekonomi dan Bisnis, 6(2), pp.99-103.
Munawar, A. and Marpaung, B.S., 2008. Pengaruh Biaya Saluran Distribusi Terhadap Tingkat Volume
Penjualan Pada PT. Winner Garments. J. Ilmiah Kesatuan, 1(10), pp.13-19.
Sulistiono, S. and Morita, M., 2010. Hubungan Strategi Promosi Dalam Pengembangan Bisnis Studi
Kasus Pada Waralaba Minuman Teh YourTEA. Jurnal Ilmiah Kesatuan (JIK), 12(1), pp.41-46.
Sulistiono, A. and Jayadi, R., 2011. Pengaruh Biaya Periklanan Terhadap Volume Penjualan Studi
Kasus pada PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Cabang BTM Bogor. Jurnal Ilmiah
Ranggagading (JIR), 11(1), pp.12-16.
51
Zuhdi, S. and Syarif, R., 2012. Analisis Strategi Sosial Marketing Dalam Meningkatkan Volume
Penjualan.
Nurhayati, S. and Fadillah, A., 2013. INTERNATIONAL MARKETING STRATEGIES IN PT
EUROGATE INDONESIA. Jurnal Online Mahasiswa-Manajemen, 1(1).