Disusun Oleh:
Kelompok 7/PBAS-D3
Abstrak
Indofood adalah sebuah perusahaan Total Food Solutions yang beroperasi dalam bidang
manufaktur makanan, dimulai dari memproduksi bahan baku dan pengolahannya, sehingga
menjadi produk unggulan di pasaran. Indofood terkenal sebagai perusahaan terkenal dan ternama
di setiap kategori bisnis. Dalam operasional bisnisnya, Indofood memanfaatkan skala ekonomi dan
model bisnis yang tangguh dengan empat kelompok usaha strategis yang saling melengkapi,
diantara yaitu sebagai berikut: 1) Produk Bermerek Konsumen, 2) Bogasari merupakan produsen
tepung terigu serta pasta, 3) Agribisnis, kegiatan utamanya mencakup seluruh rantai pasokan mulai
dari penelitian dan pengembangan, pembibitan benih, budidaya dan penggilingan kelapa sawit, 4)
Distribusi, dengan jaringan distribusi terluas di Indonesia.
Abstract
Indofood is a Total Food Solutions company that operates in the field of food manufacturing,
starting from producing raw materials and processing them, thus becoming a superior product in
the market. Indofood is well-known and well-known in every business category. In its business
operations, Indofood utilizes economies of scale and a resilient business model with four
complementary strategic business groups, including the following: 1) Consumer Branded
Products, 2) Bogasari is a producer of wheat flour and pasta, 3) Agribusiness, its main activities
cover the entire supply chain ranging from research and development, seed breeding, oil palm
cultivation and milling, 4) Distribution, with the widest distribution network in Indonesia.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma
berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No.249
tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No.171 tanggal 20 Juni 1991,
semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-
2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan
mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses
Makmur, berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan
dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH.,
Notaris di Jakarta. (Indofood.com, 14/11/22)
KAJIAN TEORI
A. Manajemen Strategi
Manajemen strategi yang berasal dari kata “manajemen” dan “strategi”. Strategi yang
bersumber dari kata sifat adjektif. Sedangkan manajemen ialah individu atau kumpulan
individu yang bertanggungjawab guna melakukan analisis serta membuat sebuah keputusan
dengan melakukan sebuah tidakan secara tepat untuk capaian tujuan organisasi yang meliputi
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penerapan (actuating), dan
pengawasan (controlling). Strategi ialah ketetapan serta Tindakan untuk meraih tujuan
perusahaan dalam sebuah organisasi. (Susanto, 2014)
Manajemen strategi ialah sebuah proses menentukan tingkat tujuan, sasaran, serta capaian,
menentapkan sebuah Tindakan guna capaian dalam waktu yang tepat, sehingga dapat
menerapkan sebuah Tindakan serta menilai adanya kemajuan dan sebuah hasil.
B. Definisi Strategi Perusahaan
Dari berbagai definisi strategi yang dirumuskan, sehingga ditarik kesimpulan antara lain:
a. Strategi perusahaan merupakan konsep perusahaan yang bersifat komprehensif dan
terintegrasi yang dibutuhkan demi mewujudkan tujuan perusahaan.
b. Dalam perumusan strategi perlu dikaitkan dengan lingkungan untuk dapat memastikan
kekuatan serta kelemahan, untuk membangun strategi perusahaan.
c. Dalam mewujudkan tujuan perusahaan diperoleh berbagai alternatif strategi yang
butuh dipertimbangkan dan wajib diputuskan.
d. Strategi yang diputuskan selanjutnya diterapkan oleh perusahaan dan nantinya
membutuhkan tinjauan strategi.
C. Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal digunakan untuk mengetahui tingkat persaingan sesuai
dengan kondisi internal dan dasar kondisi internal perusahaan. Faktor internal dalam
perusahaan bisa dijalankan semaksimal mungkin sehingga kelemahan ada segera diperbaiki
dengan cepat.
D. Analisis Lingkungan Eksternal
Merupakan analisis yang meliputi penafsiran faktor-faktor external perusahaan yang
berorientasi pada sebuah kemunculan dalam kesempatan bisnis, bahkan ancaman untuk
perusahaan. Untuk membedakan sebuah masalah yang terjadi di perusahaan, analisis ini
melakukan upaya dalam bentuk, fungsi, serta hubungan antar bagian. Lingkungan eksternal
meliputi social ekonomi, industry, teknologi, pemerintah, costumer, distributor serta
kompetitor internasional.
E. Analisis SWOT
Merupakan tata cara melakukan identifikasi secara sistematis di berbagai faktor serta dalam
keadaan perusahaan yang sedang terjadi, baik internal maupun eksternal guna merencanakan
sebuah strategi berdasarkan pada logika yang mampu mengoptimalkan kekuatan (strengts),
dan peluang (opportynities), akan tetapi juga mampu meminimalisir kelemahan (weakness),
dan ancaman (threats). (Anggoro, 2022)
F. Periklanan
Periklanan sendiri memiliki peran sebagai pembangun kesadaran (awareness) masyarakat
akan keberadaan suatu produk yang ditawarkan, membantu menambahkan pengetahuan
konsumen dan calon konsumen tentang produk yang ditawarkan, sehingga calon konsumen
terbujuk untuk membeli dan menggunakan produk tersebut. Iklan dapat dijadikan sebagai
identitas diri perusahaan sehingga mampu menjadi berbeda dengan perusahaan yang lainnya
(Firmansyah, 2020).
G. Definisi Kemasan
Segala kegiatan baik mulai dari merancang dan memproduksi tempat pembungkus produk
adalah bentuk dari pengemasan. Kemasan bisa dimaksimalkan pemanfaatannya guna menjadi
media pemasaran yang tepat dengan syarat harus terpenuhinya faktor penting yang mendukung
fungsi kemasan tersebut antara lain:
1. Faktor pengaman, sepatutnya suatu kemasan dapat melindungi produk dari hal-hal yang
memungkinan menjadi menyebabkan terjadinya kerusakan pada produk.
2. Faktor ekonomi, penentuan kemasan harus sebisa mungkin menggunakan biaya produksi
sefektif dan efisien mungkin.
3. Faktor pendistribusian, kemasan wajib mendukung dan mempermudah proses distribusi
dari pabrik ke distributor dan pengecer hingga produk diterima oleh konsumen, mudah saat
menyimpan dan memajang perlu juga untuk diperhatikan.
4. Faktor komunikasi, kemasan sebagai media komunikasi tentu harus bisa mencerminkan
produk, membentuk citra merek yang positif, dan juga sebagai media promosi produk.
5. Faktor argonomi, kemasan yang baik harus mudah saat dibawa, dipegang, dibuka serta
mudah saat diambil isinya.
6. Faktor estetika atau keindahan pada kemasan mencakup daya tarik visual dengan
mempertimbangkan pemakaian warna, bentuk dan lainnya.
7. Faktor identitas, kemasan suatu produk harus berbeda dengan kemasan lain, adanya
kepemilikan identitas produk yang mudah dikenali dan dibedakan dengan produk lain yang
sejenis.
8. Faktor keamanan, perlu diperhatikan bahan pembuat kemasan tidak mencemari produk
yang ada didalamnya, tahan air, kedap udara, anti mikroba, mudah dibuka-tutup dan
dibuang, tidak menimbulkan kerusakan lingkungan, memenuhi kebutuhan ukuran, bentuk,
berat dan lain sebagainya agar sesuai dengan produk yang dikemasr
H. Fungsi Kemasan
Pakar bidang pemasar Hermawan Kartajaya berpendapat dengan adanya teknologi fungsi
kemasan kini telah kemasan berubah yang sebelumnya kemasan berfungsi untuk melindungi
apa yang dijual, saat ini kemasan menjual apa yang dilindunginya. Kemasan bukan sekedar
menjadi pelindung atau wadah bagi produk, melainkan kemasan harus mampu menjual produk
yang dikemasnya.
I. Pemasaran Melalui Desain Kemasan
Banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam pemasaran melalui kemasan misalnya aspek
estetika dimana terdapat tiga alasan mengapa estetika patut dianggap penting dan perlu
diperhatikan: Estetika mampu memberikan pengaruh secara psikologis dan emosional yang
kemudia membentuk loyalitas konsumen terhadap produk. Standar penentuan nilai suatu
produk dan harga oleh perusahaan tidak luput dipengaruhi oleh estetika yang tersaji pada
kemasan. Dengan estetika sebuah produk dapat menjadi berbeda meski berada dalam
persaingan merek dan produk yang kian hari semakin ketat.(Kurniawan et al., 2021)
PEMBAHASAN
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur, yaitu
perusahaan yang memproses bahan mentah hingga berubah menjadi barang yang sudah
siap untuk dipasarkan. Semua proses yang terjadi di industri ini umumnya melibatkan
berbagai peralatan modern. PT.Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan bentuk
perusahaan PT (perseroan terbatas), yaitu suatu badan hukum untuk menjalankan usaha
yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimilikinya.
PT Indofood CBP Sukses Makmur merupakan perusahaan olahan terkemuka di
Indonesia dan merupakan penghasil mi instant terbesar di dunia. PT Indofood Sukses
Makmur Tbk, pertama kali didirikan di Ancol, Jakarta pada tahun 1970 dengan nama PT
Jangkar Jati atas prakarsa Mr. Jayadi Jaya. Selanjutnya perusahaan ini berkembang yang
ditandai dengan didirikannya cabang-cabang perusahaan di Medan pada tahun 1977 dan
di Palembang pada tahun 1981, dengan tetap menggunakan nama perusahaan PT Jangkar
Jati. Pada tanggal 1 Juli 1984, perusahaan ini mengalami perubahan manajemen,
sehingga selanjutnya mengalami perubahan nama dari PT Jangkar Jati menjadi PT
Sanmaru Food Mfg. Co. Ltd, tahun 1984, berdasarkan akte notaries J.N Siregar, SH.
Dengan Nomor akte C2-7165- HT.01.04, tahun 1984 Perubahan nama tersebut secara
serentak dilakukan pula di daerah-daerah.
Pada 14 Juli 1994, perusahaan milik keluarga Sudono Salim di bawah Salim Group
mengganti nama perusahaannya menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Dalam
menjalani perusahaannya, PT. Indofood memiliki berbagai macam produk seperti
produk mie instan, susu, bumbu makanan, tepung, pasta, makanan ringan, nutrisi dan
makanan khusus, minuman, minyak dan lemak nabati. Setiap produk PT. Indofood
memiliki brandnya masing-masing seperti Indomie, Chitato, Indomilk, Bimoli, dan
sebagainya.
Menurut (Nur, 2021) silsilah sejarah perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk,
adalah sebagai berikut:
1) 1970 – PT Sanmaru Foods Manufacturing Co Ltd (PT Sanmaru) didirikan
sebagai salah satu anak perusahaan Jangkar Jati Group.
2) 1972 – PT Sanmaru mulai memproduksi Indomie.
3) 1982 – PT Sarimi Asli Jaya didirikan dan mulai memproduksi Sarimi.
4) 1984 – PT Sarimi Asli Jaya diakuisisi oleh PT Sanmaru dan bersama dengan
Salim Group membentuk perusahaan dengan nama PT Indofood Interna
Corporation.
5) 1986 – PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT Indofood Interna Corporation
melalui anak perusahaannya PT Lambang Insan Makmur.
6) 1987 – PT Sanmaru meluncurkan mi instan dalam bentuk cup bermerek Pop Mie.
7) 1989 – PT Sanmaru mengakuisi PT Sari Pangan Nusantara, yang memproduksi
makanan bayi bermerek SUN.
8) 1990 – PT Sanmaru membentuk perusahaan patungan dengan PepsiCo, Inc yang
memiliki merek FritoLay yang pada tahun 1994 bernama PT Indofood Fritolay
Makmur dan mulai memproduksi makanan ringan seperti Chitato, Chiki, Cheetos
dan Jetz yang kemudian pada tahun 2000an disusul dengan Lay‟s dan Qtela.
9) 1990 – Indofood didirikan oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma.
10) 1992 – PT Sanmaru melalui anak perusahaan Jangkar Jati Group diambil alih
seluruh sahamnya oleh Salim Group.
11) 1993 – PT Panganjaya Intikusuma dan PT Sanmaru membentuk perseroan
dengan nama PT Indomie Sukses Makmur Tbk.
12) 1994 – PT Panganjaya Intikusuma berganti nama menjadi PT Indofood
Sukses Makmur Tbk.
13) 1995 – Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
14) 1997 – Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang
perkebunan, agribisnis serta distribusi.
15) 2005 – PT Indosentra Pelangi sebagai produsen bumbu, kecap dan sambal
bermerek Indofood membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé bernama PT
Nestlé Indofood Citarasa Indonesia, mengakuisisi perusahaan perkebunan di
Kalimantan Barat.
16) 2006 – Mengakuisisi 55% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd.
17) 2007 – Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan
menempatkan saham baru.
18) 2008 – Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. Yang memiliki secara
efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka.
19) 2009 – Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan
PT. Indofood CBP Sukses Makmur dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan
bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di
Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh
Perseroan, ke dalam ICBP.
20) 2010 – Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan
kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan
kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang
dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal
7 Oktober 2010. Peningkatan kepemilikan di Pacsari Pte. Ltd sebesar 10%
menjadi pemilik 100%.
21) 2011 – Pada bulan Januari 2011, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT Gizindo
Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur dan PT
Ciptakemas Abadi digabung sepenuhnya dengan status perusahaan terbuka
(Tbk.) menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Salim Ivomas
Pratama (SIMP), anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan,
melakukan IPO diikuti dengan pencatatan saham di BEI pada 9 Juni 2011.
22) 2012 – Sudono Salim, pendiri ICBP meninggal dunia di Singapura pada tanggal
10 Juni 2012. Tidak lama sesudah meninggalnya, salah satu produk mi instan dari
Indofood,Indomie, menyelenggarakan program ulang tahunnya yang ke-40
tahun, pada bulan Agustus 2012 di Jakarta.
23) 2013 – Menyelesaikan akuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages, perusahaan yang
memproduksi minuman ringan bermerek Pepsi, 7 Up dan sebagainya. Akuisisi
ini dilakukan oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage dan PT Asahi Indofood
Beverage Makmur, yang masing-masing adalah 51% dan 49% dimiliki oleh
ICBP.
24) 2014 – Indofood masuk ke bisnis minuman bernama Indofood Asahi dan mulai
mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi Ocha dan Caféla Latte
dan mengakuisisi merek air mineral Club dari PT Tirta Bahagia.
25) 2021 - Pada tanggal 17 Februari 2021, ICBP telah resmi membeli seluruh saham
yang dimiliki Fritolay Netherlands Holding B.V. (“Fritolay”), afiliasi dari
PepsiCo pada PT Indofood Fritolay Makmur (“IFL”) senilai Rp 494 miliar,
sehingga berganti nama menjadi PT Indofood Fortuna Makmur serta produksi
makanan ringan merek Lay's, Cheetos dan Doritos di Indonesia akan dihentikan
pada tanggal 18 Agustus 2021. Selain itu, PepsiCo dan afiliasinya juga telah
sepakat untuk tidak memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau
mendistribusikan produk makanan ringan yang bersaing dengan produk IFL di
Indonesia dalam periode tiga tahun.
2. Visi dan Misi PT. Indofood
a. Visi: A Total Food Solutions Company
b. Misi:
- Memberikan solusi berkelanjutan untuk kebutuhan pangan
- Untuk terus meningkatkan karyawan kami, proses dan teknologi
- Berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan
- Untuk terus meningkatkan nilai-nilai pemangku kepentingan
B. Merk dan Produk dari PT. Indofood
PT. Indofood memiliki banyak brand atau produk dengan merek terkenal yang terdiri dari
beberapa kategori yaitu seperti mie, susu, makanan ringan, bumbu makanan, nutrisi makanan
khusus, tepung, pasta, minyak dan lemak nabati.
1. Produk Bermerek Konsumen (Mie)
Mie instan pertama kali diperkenalkan dan dipasarkan pada tahun 1958 di Jepang.
Karena kepraktisan dan rasanya yang lezat, mie instan diterima dengan baik dan disukai
oleh orang Jepang. Segera setelah itu, popularitasnya menyebar ke seluruh dunia termasuk
Indonesia. Produk mie instan yang diproduksi oleh PT. Indofood antara lain Indomie,
Supermie, Sarimi, Mie Sakura, Pop Mie, dan Mie Telur Cap 3 Ayam.
a. Indomie
Indomie diproduksi oleh Indofood, sebagai pelopor mie instan di Indonesia dan
merupakan salah satu produsen mie instan terbesar di dunia. Indomie hadir dalam
berbagai variasi mulai dari rasa sup klasik seperti Ayam, Sayur, dan Kari Ayam,
hingga rasa kami yang paling populer Indomie Mi Goreng. Tersedia di lebih dari 100
negara di seluruh dunia seperti Australia, Selandia Baru, AS, Kanada, di seluruh Asia,
Afrika, Eropa, dan negara-negara Timur Tengah. Dengan kapasitas produksi tahunan
19 miliar packs, tidak heran jika Indomie adalah cita rasa, disukai oleh dunia.
Merek mie instan Indomie pertama kali diluncurkan pada tahun 1972 dengan rasa
Indomie Chicken. Pada tahun 1982, Indomie meluncurkan Mi Goreng, varian mie
kering pertama (dikonsumsi tanpa kaldu), terinspirasi dari hidangan mie goreng
tradisional Indonesia. Indomie Mi Goreng dengan cepat menjadi sangat populer dan
menerobos pasar mie instan. Indomie telah menjadi nama merek rumah tangga di
Indonesia dan memegang mayoritas pangsa pasar di Indonesia.
b. Supermi
Supermi adalah pionir mie instan di Indonesia yang pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1968. Hingga kini, Supermi tetap hadir untuk menambah kehangatan untuk
keluarga di seluruh Indonesia dengan aneka rasa yang lekat di hati. Hingga kini,
Supermi terus berinovasi mengembangkan produknya dengan menawarkan produk-
produk mi instan yang tidak hanya enak tapi juga baik.
Sejarah Supermi dimulai pada tahun 1968 Supermi meluncurkan merek mi instan
pertama di Indonesia, Kemudian tahun 1976, Supermi hadir dengan Rasa kaldu Ayam,
salah satu produk terfavorit keluarga indonesia hingga kini. Pada tahun 1986 PT.
Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT. Indofood Interna Corporation yang sekarang
menjadi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.
Indofood
Orchid Butter Milkuat Good to GO
Icecream
Berikut analisis lingkungan PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada faktor internal dan
eksternal:
a. Faktor Internal
Kekuatan (strenght)
a) Keahlian dalam cita rasa Indonesia
b) Produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau
c) Jangkauan distribusi yang luas
d) Kecepatan dalam menjangkau konsumen
e) Brand yang sudah terkenal
f) Kualitas SDM yang baik
g) Sudah mendapatkan banyak berbagai penghargaan
Kelemahan (weakness)
a) Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
b) Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
c) Permintaan pasar yang belum terpenuhi
d) Produk yang tidak dapat dibedakan dengan kompetitor
e) Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung pada Impor
f) Biaya produksi kurang efisien karena menggunakan bahan bakar dengan
harganya yang tinggi
b. Faktor Eksternal
Peluang (opportunity)
a) Melakukan ekspansi ke luar negeri
b) Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
c) Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
d) Pasar domestik yang berkembang
e) Segmen pasar yang baru
f) Pasar Internasional
g) Pasar yang luang karena kompetiror yg tidak sanggup memenuhi
permintaan customer
h) Diminati dan dapat diterima baik oleh masyarakat.
i) Dukungan dan kebijakan pemerintah terhadap bea masuk atas bahan baku
yang dapat diimpor
j) Daya beli konsumen yang meningkat sepanjang tahun
Ancaman (threats)
a) Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun
inovasi
b) Tidak fokus terhadap satu jenis produk
c) Persaingan harga dengan kompetitor
d) Kompetitor mengeluarkan produk baru yang lebih inovatif
e) Kompetitor memegang pangsa terbesar
f) Dikenakan pajak penjualan
KESIMPULAN
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, adalah perusahaan yang bergerak di industri makanan
dan minuman perdana di Indonesia. PT. Indofood pertama kali didirikan pada tahun 1968 sebagai
Lambang Insan Makmur. Pada 14 Juli 1994, perusahaan milik keluarga Sudono Salim dibawah
Salim Group mengganti nama perusahaannya menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Dalam
menjalani perusahaannya, PT. Indofood memiliki berbagai macam produk seperti produk mie
instan, susu, bumbu makanan, tepung, pasta, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus,
minuman, minyak dan lemak nabati. Setiap produk PT. Indofood memiliki brandnya masing-
masing seperti Indomie, Chitato, Indomilk, Bimoli, dan sebagainya.
Terdapat berbagai strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Indofood dalam
memasarkan produknya. Sebelum mengimplementasikan strategi pemasarannya, PT. Indofood
melakukan survei terhadap produk di pasar. Beberapa survei yang dilakukan seperti menentukan
keperluan mendasar konsumen yang harus dilayani dan dipenuhi, menentukan kelompok
masyarakat yang akan dilayani melalui segmenting, targeting, dan positioning (STP), dan
menetapkan marketing mix 4P (product, place, price, promotion). Setelah itu, PT. Indofood
mengimplementasikan strategi pemasarannya melalui berbagai kegiatan promosi seperti
memasang iklan melalui media cetak dan elektronik, papan reklame di jalan besar, mengadakan
kompetisi membuat jingle, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar produk PT. Indofood dapat
dikenal oleh seluruh masyarakat luas dengan hanya mendengarkan namanya saja.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, D. T. (2022). Perbandingan Manajemen Strategi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. dan
PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. Jurnal Mahasiswa Akuntansi UNITA, 2(1), 16–25.
Kurniawan, M. I., Subroto, P., Maryana, Shaddiq, S., & Zainul, M. (2021). Peran Desain Kemasan
Indomie Edisi Ramadhan 2021 Terhadap Nilai Saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, 2(6), 988–999.
Nur, A. P. (2021). Strategi Memasuki Pasar Internasional (Study Kasus PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk).
Sitanggang, D. R. B., Rosa, S. N., & Putri, A. M. (2022). Analisis Manajemen Strategi PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk Vs PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. Research in
Accounting Journal (RAJ), 2(1), 88–96.