Anda di halaman 1dari 18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan para

peneliti sebelumnya dan telah diuji kebenarannya dan membahas mengenai strategi

pengembangan usaha. Penelitian tersebut dapat dijadikan referensi sebagai

perbandingan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan saat

ini oleh peneliti :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Rahim angkatan 2014 Mahasiswa Program

Sastra 1 (S1) dengan judul skripsi “Strategi Pengembangan Kafe Otong di

Kelurahan Kabonga Kecil Kabupaten Donggala dalam Meningkatkan Usaha

Perspektif Ekonomi Syariah”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kafe

Otong menggunakan strategi diferensiasi dan strategi diversifikasi. Strategi

diferensiasi merupakan bentuk pengembangan menu dari segi cita rasa,

sedangkan strategi diversifikasi merupakan bentuk pengembangan menu

makanan dan minumandari segi penambahan produk. Dalam perspektif

ekonomi syariah, melihat strategi pengembangan kafe yang diterapkan oleh

Kafe Otong merupakan bentuk pengembangan yang dibolehkan dalam Islam,

karena tidak bertentangan dengan syariat serta tidak mengandung unsur

kedzaliman dan kemudharatan.1

2. Penelitian yang dilakukan oleh Alam Lazuardi angkatan 2008 Mahasiswa

Program Sastra 1 (S1) dengan judul ‘’Formulasi Strategi Pengembangan

Usaha Restoran Macaroni Panggang (MP)2.’’ Hasil penelitian menunjukkan

1
Rahim, “Strategi Pengembangan Kafe Otong di Kelurahan Kabonga Kecil Kabupaten
Donggala dalam Meningkatkan Usaha Perspektif Ekonomi Syariah”, Skripsi tidak diterbitkan, (Palu:
Institut Agama Islam Negeri Datokarama, Fakultas Ekonomi Syariah,)
Alam Lazuardi, “FormulasiStrategi Pengembangan Usaha Restoran Macaroni Panggang
2

(MP) Bogor”,Skripsi tidka di terbitkan, (Bogor: Institut Pertanian Bogor, Fakultas pertanian,2008

9
10

bahwa kemampuan internal dari Restoran Macaroni Panggang adalah kondisi

menengah dengan kekuatan terbesarnya yaitu pelayanan konsumen yang

memuaskan. Strategi yang diterapkan adalah strategi penetrasi pasar dan

pengembangan produk.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Abduh, angkatan 2016 Program

Sastra 1 (S1) dengan judul “Strategi pengembangan UD Swalayan Alkhairaat

Mart (SALmart) dalam meningkatkan usaha ditinjau dari perspektif Ekonomi

Islam”. Hasil penelitian menunjukan bahwa Strategi UD Swalayan

Alkhairaat Mart (SAL MART) adalah memenuhi aturan dan kriteria yang

telah dianjurkan oleh Agama Islam, dimana dalam penerapannya, tidak ada

yang bertentangan dengan Ekonomi Islam, bahkan dalam Islam sangat

dianjurkan untuk menjaga sikap dan etika dalam berbisnis dan

pengembangan bisnis.3

Dengan demikian, dari ketiga hasil penelitian terdahulu tersebut terdapat

persamaan dengan judul penelitian yang sedang penulis lakukan yakni

persamaan yang dilakukan masing – masing membahas tentang Strategi

Pengembangan Usaha. Sedangkan perbedaan dari ketiga hasil penelitian

terdahulu tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis

terletak pada jenis usaha yang sedang dijalankan, model strategi usaha yang

dilakukan, serta maksud dan tujuan penelitian.

B. Kajian Teori

1. Strategi Pengembangan Usaha

Istilah strategi berasal dari kata kerja dalam bahasa Yunani yaitu Strategos

yang berarti gabungan kata dari stratos(militer) dan ago (memimpin). Jadi, Stratego

3
Muhammad Abduh, "Strategi pengembangan UD Swalayan Alkhairaat Mart (SALmart)
dalam meningkatkan usaha ditinjau dari perspektif Ekonomi Islam”, Skripsi tidak diterbitkan, (Palu :
Institut Agama Islam Negeri Datokarama, Fakultas Ekonomi Syariah, 2020).
11

berarti merencanakan (to plan).4 Strategi merupakan seni memadukan atau

menginteraksikan antara faktor kunci keberhasilan agar terjadi sinergi dalam

mencapai tujuan, atau untuk mengoptimalkan sumber daya unggulan dalam

memaksimalkan pencapaian sasaran kinerja.

Sebuah strategi menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah rencna yang

cermat mengenai kegiatan untuk mecnapai sasaran khusus5.Strategi adalah pilihan

tentang apa yang ingin di capai oleh organisasi dimasa depan dan bagaimana cara

mencapai keadaan yang di inginkan tersebut.

Menurut Pearch II dan Robinson Jr strategi adalah rencana skala yang

berencana besar yang berorientasi jangka panjang untuk konteraksi dengan

lingkungan yang kompetitif untuk mencapai persetujuan dengan perusahaan,

sedangkan agrys menyatakan bahwa strategi merupakan reson secara terus menerus

maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta serta dan kelemahan

internal yang dapat memengaruhi organisasi.6


Dalam memenuhi kebutuhan manusia, maka usaha dapat menimbulkan
adanya dunia usaha yang menciptakan barang dan jasa. Pengembangan suatu usaha
adalah tanggungjawab dari setiap pengusaha atau wirausaha yang membutuhkan
pandangan kedepan, motivasi dan kreativitas. Jika hal ini dapat dilakukan oleh setiap
wirausaha, maka besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang semula kecil
menjadi skala menengah bahkan menjadi usaha besar. Sebuah strategi merupakan
pola atau rencana yang mengintegrasi tujuan-tujuan pokok suatu organisasi,
kebijakan-kebijakan dan tahapan-tahapan kegiatan ke dalam suatu keseluruhan yang
bersifat kohesif. Sebuah strategi yang di rumuskan dengan baik, membantu dan

4
Sudjana,Strategi pembelajaran (Bandung: Falah Production,2000),
5
Departemen Pendidikan dan kebudayaan Republik indonesia, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1989),
6
Seminar nasional & Call For Paper, FEB Unikma “Peningkatan ketuhanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global” Malang 17 Mei
2017,http,//semnas,unkama.ac.id/feb/unduhan/publikasi/2296600273pdf,(09 Desember 2017.
12

menata dan mengalokasikan sumber-sumber daya suatu organisasi menjadi sebuah


postur yang unik, serta bertahan, yang berlandaskan kompetensi-kompetensi
internalnya relatif, dan kekurangan-kekuranganya, perubahan perubahan yang di
antisipasi dalam lingkungan, dan gerakan geraka yang di timbulkan oleh
komponen-kompenen yang intelegan.7
Pengembangan suatu usaha adlah tanggung jawab dai setiap pengusaha atau
wirausaha yang membutuhkan pandangan kedepan, motivasi dan kreativitas. Jika hal
ini dapat dilakukan oleh setiap wirausaha, maka besarlah harapan untuk dapat
menjadikan usaha yang semula kecil menjadi skala menengah bahkan menjadi
sebuah usaha besar.
Dalam memenuhi kebutuhan manusia, maka usaha dapat menimbulkan
adanya unia usaha yang menciptakan barang dan jasa. Usaha adalah suatu kegitan
yang di dalamnya dunia usaha yang menciptakan barang dan jasa. Usaha adalah
suatu kegiatan yang dalamnya mencakup kegiatan produksi, dan distribusi dengan
mengguakan tenaga, pikirann dan badan untuk mencapai suatu tujuan.
Didalam pengembangan usaha ada beberapa strategi pengembangan yang
dapat digunakan yaitu :
a. Strategi Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar yang bisa dilakukan dengan cara

meningkatkan volume penjualan untuk produk yang sudah ada pasar baru, serta

melakukan inovasi produk untuk mempertahankan dan mengelola pasar lama.

Kedua cara ini wajib dilakukan untuk mendapatkan pelanggan-pelanggan baru

sekaligus mempertahankan pelanggan yang sudah ada menjadi pelanggan tetap dan

loyal. 8

Di era digital seperti sekarang ini, media sosial bisa menjadi senjata utama

untuk memperluas jangkauan pasar kamu. Media sosial juga bisa kamu gunakan

J.Winardi Entrepreneur & Entrepreneurship, (Jakarta:prenada media,2003),


7

M. Husni, Manajemen Strategi, (Kudus: DIPA STAIN, 2009),


8
13

untuk menganalisis selera pasar saat ini, sehingga kamu bisa melakukan inovasi

produk yang menyesuaikan dengan selera pasar.

b. Strategi Pengembangan Produk

Pengembangan produk adalah upaya perusahaan untuk senantiasa

menciptakan produk – produk baru, serta memperbaiki atau memodifikas iproduk –

produk lamanya, agar dapat selalu memenuhi tuntutan pasar dan selerakonsumen. 9

Pengembangan produk pada suatu perusahaan berusaha agar dapat bertahan,

memperkuat posisi, dan memperluas pasar yang lebih besar dengan menggunakan

tambahan pilihan produk atau jasa baru.10

Berikut gambar alternative pengembangan produk :


Produk Lama ProdukBaru
Pasar Lama PenetrasiPasar PengembanganProduk
Pasar  Baru PengembanganPasar DiversifikasiProduk

c. Strategi Inovasi
Inovasi merupakan tindakan yang memberi sumber daya kekuatan dan
kemampuan baru untuk menciptakan kesejahteraan. Memang, inovasi menciptakan
sumber daya, akan tetapi tidak ada satupu yang menjadi sumber daya sampai orang
menemukan manfaat dari sesuatu yang terdapat di alam, sehingga memberi nilai
ekonomis.11 Strategi inovasi merupakan strategi untuk meraih margin premium
berkaitan dengan penciptaan dan penerimaan pelanggan atau produk atau jasa baru.

d. Strategi Diferensiasi

Diferensasi membutuhkan beberapa tahap yang di perlukan, sehingga

diferensiasi membutuhkan strategi yang dilancarkan. Strategi diferensiasi adalah

strategi yang mampu memelihara loyalitas pelanggan ataupun juga dari konsumen.

http://harcann.blogspot.com/2015/01/strategi-pengembangan-produk.html?m=1,
9
Diakses
pada tanggal 06 agustus 2020
10
Buchari Alma, Kewirausahaan, Edisi Revisi, (Bandung: alfabeta, 2011),
11
Nanang Qosim Yusuf, Dari Titik Nol Menjadi Entrepreneur Mulia, (Jakarta: PT. Pustaka,
2008),
14

Melalui strategi diferensiasi, pelanggan atau konsumen mendapat nilai lebih

dibandingkan dengan produk yang lainya.12

Menurut Aaker dalam ferdinad, strategi diferensiasi harus mampu13:


1) Menghasilkan pelanggan atau konsumen
2) Memunculkan persepsi yang memiliki nilai khas yang baik.
3) Menampilkan wujud yang berbeda yang sulit ditiru.
Sehingga dapat disimpulkan, kunci untuk sttrategi diferensiasi yang sukses

atau dapat terlaksana sebagaimana mestinya haruslah mengembangkan point of

differentaiation khususnya dalam pandangan pelanggan.

e. Strategi Diversifikasi

Diversifikasi adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengusahakan

atau memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah di

pasarkan sebelumnya.14 Tindakan membuat segala sesuatu menjadi lebih beragam

dengan tujuan agar tidak terpaku pada satu hal saja. Pada usaha hal ini di kaitkan

dengan operasional produksi yang tidak tergantung pada penjualan satu jenis saja

dengan tujuan menambah profitabilitas dan mengurangi risiko.

2. Tingkatan dalam Pengembangan Usaha

a. Tingkatan produk

Pada level produk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk atau

teknologi baru. Pengembangan produk baru mempunyai erat dengan peningkatan

penjualan.15 Secara umum, produk baru yang sukses akan berpengaruh positif

terhadap keuntunggan perusahaan. penekanan dari pelaksanaan dari pelaksanaan

12
Husein Umar, Strategic Management in Action, (Jakarta: PT. Gramedia pustaka utama,
2001),
13
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis,(Jakarta: Rineka Cipta,2009),
Husein Umar, Strategic Management in action, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
14

Utama,2001),
David S. Kodrat Dan Cristina Wina, Entrepreneurship sebuah ilmu, (jakarta:
15

Erlangga,2015),
15

tingkat produk adalah untuk meningkatkan daya tarik produk, dan sekaligus menjaga

citra dari merek dan reputasi perusahaan, serta memberikan pengalaman positif bagi

pelanggan. Pada level prduk pengembangan usaha berarti mengembangkan produk

baru.
b. Tingkat Komersial
Seluruh produk umumnya terdiri dari beberapa teknologi untuk membuatnya
menajdi hidup. Sebuah teknologi pada umumnya tidak dikembangkan oleh satu
perusahaan tapi bersumber dari orang lain yang bertujuan untuk menghemat waktu
dalam proses usaha.
c. Tingkat Korporasi
Bila organisasi harus memutuskan apakah akan membuat atau membeli
kompetensi organisasi tertentu Kita memasuki bidang pengembangan bisnis
perusahaan . Fokusnya adalah bukan pada produk maupun komersial tingkat tetapi
pada korporasi tingkatan usaha.
3. Unsur-unsur dalam mengembangkan Usaha
Adapun unsur-unsur penting dalam mengembangkan usaha ada 2 yaitu:
a. Unsur yang berasal dari dalam (Pihak Internal)16 :
1) Adanya niat dari si pengusaha/wirausaha untuk mengembangkan usahanya

menjadi lebih besar.

2) Mengetahui teknik memproduksi barang seperti berapa banyak untuk

mengembangkan barang/produk, dan lain-lain.


3) Membuat anggaran yang bertujuan seberapa besar pemasukkan dan
pengeluaran prroduk.
b. Unsur dari Pihak Luar ( Pihak Ekstrnal) :

1) Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.

16
Harrisfailah’s Blog https://harrisfadilah.wordpress.com/2012/04/17/pengembangan
usaha/,Diakses pada tanggal 06 Agustus 2020
16

2) Mendapatkan dana tidak hanya mengandalkan dari dalam seperti meminjam

dari luar.

3) Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik/kondusif untuk usaha.

4) Mamu menghadapi tekanan dan persaingan yang kuat.

4. Aspek-aspek dalam mengembangkan usaha


Pengembangan usaha yang terdiri dari aspek strategi, manajemen pemasaran,
dan penjualan, seperti:
a. Aspek strategi
1) Meneliti jenis usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi
kesenjangan (yang ada dan atau di harapkan) oleh kondumen.
2) Menciptakan pasar baru.
3) Menciptakan prooduk baru dengan karakteristik yang menarik konsumen.
b. Aspek manajemen pemasaran:
1) Menembus dan mengusai pasar
2) Mengolah situasi/peluang pasar yang ada dengan teliti.
3) Memasarkan produk dengan jaringan yang luas seperti impor dan ekspor
produk ke luar negri.
4) Membuat strategi pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli
produk,sperti memasang iklan, brosur, wifi, karoke, dan lain lain.
c. AspekPenjualan
1) Memberika saran tentang perancngan dan menegakkan kebijakan penjualan
dan proses tidak lanjut penjualan.
2) banyak volume produk yang dijual
3) Tngakat keamanan dalam proses penjualan barang
4) menjual produk dengan harga terjangkau dan memiliki kualitas baik.
5. Kewirausahaan

Secara sederhana arti wirausahaan (entrepreneur) adalah orang berjiwa yang

berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.


17

Berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha artinya bemental

mandiridan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun

dalam kondisi tidak pasti.17


Ada dua pendapat tentang pengertian Kewirausahaan, yaitu peter F. Drucker
mengatakan bahwa Kewirausahaan kemampuan dalam mencciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Sementara itu, Zimmerer mengartikab kewirausahaan sebagai
suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).18
Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Seorang
wirausaha harus memiliki kemampuan yang kreatif dan inovatif dalam menemukan
dan menciptakan berbagai ide.
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat,ciri dan watak seorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara
kreatif. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas ,keinovasian, dan
keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk
membentuk dan memelihara usaha. Agar dapat bersaing. Dari beberapa konsep yang
ada,terdapat 6 hakikat penting kewirausahaan yaitu:
a. Kewirausahaan adalah suatu nialai yang diwwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, proses, dan hasil
bisnis.
b. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan suatu yang baru dan
berbeda.
c. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan

(usaha).

17
Kasmir, Kewirausahaan
18
Ibid,
18

d. Kewirausahaan suatu nilai yang diperlukan untuk memulai sesuatu usaha (star-up
phase) dan perkembangan usaha (verture growth).
e. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan suatu yang baru
(creative), dan suatu yang berbeda (innovative) yang bermanfaat memberi nilai
lebih.
f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.
Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat
didenifikasikan sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat,
dasar, proses, dan perjuangan untukmenciptakan nilai tambah barang dan jasa yang
dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi tantangan dan resiko kedepanya.
6. Sumber Ide dan Peluang Resiko
Adapun sumber ide dan peluang usaha yaitu:
a. Perubahan teknologi
Perubahan teknologi merupakan sumber enting dalam Kewirausahaan karena
memungkinkan untuk mengalokasikan sumber daya dengan cara yang berbeda dan
potensial. Surat dan telepon sering digunakan sebelum ditemukanya E-mail ternyata
lebih produktif untuk mengirim informasi dibandingkan tipe yang lain. Penemuan
internet ini memungkinkan orang membuat kombinasi sumber daya baru yang
disebabkan perubahan teknologi.19
b. Perubahan pollitik dan kebijakanya
Perubahan politik dan kebijakan terkadang menjadi sumber peluang
kewirausahaan karena perubahan tersebut memungkinkan rekombinasi sumber daya
agar lebih produktif. Dindonesia dengan perubahan dalam pemilihan kepala daerah
secara lansung. Baik di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota kewirausaha
sablon dan percetakan.

19
M. Hamdani, ENTREPRENEURSHIP : Kiat melihat & memberdayakan potensi bisnis
(Jogjakarta: sarbooks,2010),
19

C. Strategi Pengembangan Usaha dalam Ekonomi Syariah

Islam merupakan agama yang memberikan cara hidup terpadu mengenai

aturan-aturan aspek sosisasl, budaya, ekonomi, dan politik. Islam juga merupakan

suatu sistem untuk seluruh aspek kehidupan, termasuk sistem spritual maupun

sistem perilaku ekonomi dan politik. Ekonomi Syariah mengedepankan etika

sebagai landasan filosofinya dengan sumber utama Al-Qur’an, hadis, ijma, dan

Qiyas.20

Islam tidak hanya menyuruh manusia bekerja bagi kepetingan dirinya sendiri

secara halal, tetapi juga memerintahkan manusia menjalin hubungan kerja dengan

orang lain bagi kepentingan dan keuntungan kehidupan manusia di jagat raya ini.

Oleh karena itu, dalam bidang usaha dan wiraswasta islam benar-benar memberikan

petunjuk-petunjuk yang jelas untuk dapat dijadikan pedoman melakukan usaha dan

wiraswasta yang baik.21

Banyak manusia yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan

keuntungan dalam usaha. Dalam beriwausaha pada dasarnya semua pelaku usaha

berharap mendapatkan keuntungan yang besar, tidak ada orang yang tidak ingin

mendapatkan untung yang besar dalam berwirausaha. Akan tetapi tentunya tidak

dengan menghalalkan segala cara, setiap pelaku usaha harus mengedeppankan yang

tentunya diridhai oleh Allah swt.

Sebagai pengetahuan bahwa islam sebagai agama allah yang sempurna

memberikan petunjuk kepada manusia tentang bidang usaha yang halal, cara

berusaha, dan bagaimana manusia harus mengatur hubungan kerja dengan sesama

mereka supaya memberikan manfaat yang baik bagi kepentingan bersama dan dapat

mendapatkan kesejahteraan serta kemakmuran hidup bagi segenap manusia

20
Ibid,

Siti Aisyah, Materi Power Etika Problematika Etika dan Bisnis, di akses pada tanggal 17
21

dessember 2017
20

Segala sesuatu yang dilakukan haruslah menjadi berkah didalam kehidupan.


Dalam prinsip ekonomi islam, pada saat melakukan suatu kegiatan usaha terdapat
beberapa unsur yang harus dipelajari dan diketahui agar tetap berada pada prinsip
prinsip ekonomi islam itu sendiri, antara lain.
1. Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam

Ada beberapa nilai yang menjadi sumber dasar dari sistem ekonomi islam

antara lain.

a. Kepemilikan

Nilai dasar pemilikan dan ekonomi islam22 :

1) Pemilikan terletak ada kepemilikan pemanfaatanya dan bukan hanya

menguasai secara mutlak terhadap sumber ekonomi.

2) Pemilikan terbatas pada sepanjang umurnya selama hidup di dunia, dan bila

orang itu mati maka harus didistribusikan kepada ahli warisnya menurut

ketentuan islam

3) Pemilikan perorangan tidak dibolehkan terhadap sumber-sumber yang

menyangkut kepentingan umum atau menjadi hajat hidup orang banyakk

demi kemaslahatan umat.

b. Keadilan

Secara garis besar keadilan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan

dimana terdapat kesamanan dimata hukum, kesamaan hak kompensasi, hak hidup

secara layak, dan hak menikmati pembangunan secara merata serta hak dalam

memperoleh segala fasilitas yang diberikan oleh pemerintah.23

2. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam


Prinsip ekonomi islam ini berfungsi sebagai pedoman dasar bagi setiap
individu dalam berprilaku ekonomi. Berikut prinsip-prinsip yang akan menjadi

22
Nurul Huda, Handi Risza Idris, Mustafa Ediwin Nasution, Dan Ranti Wiliasih, Ekonomi
Makro Islam : Pendekatan Teoritis, Edisi pertama Cetakan ke-1, (Jakarta: Kencana,2008),
23
Ibid,
21

kaidah-kaidah pokok yang membangun struktur atau kerangka ekonomi islam


yakni:24
a. Kerja (resource utilization)
Islam memerintahkan setiap manusia untuk bekerja sepanjang hidupnya.
Islam membagi waktu menjadi dua, yaitu beribadah dan bekerja mencari rejeki
sebagaimana Firman AllAh dalam Q.S Al-jumu’ah[62]: 10 :

ْ ‫ ر‬R‫ ِل ٱهَّلل ِ َو ۡٱذ ُك‬R ‫ض‬


ٗ Rِ‫ُوا ٱهَّلل َ َكث‬
‫يرا‬R ْ R‫ض َو ۡٱبتَ ُغ‬
ۡ َ‫وا ِمن ف‬R ‫أۡل‬
ِ ‫ُوا فِي ٱ َ ۡر‬
ْ ‫صلَ ٰوةُ فَٱنت َِشر‬
َّ ‫ت ٱل‬ ِ ُ‫فَإ ِ َذا ق‬
ِ َ‫ضي‬
١٠ َ‫لَّ َعلَّ ُكمۡ تُ ۡفلِحُون‬
Terjemahanya :
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi,
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.”25

Ayat di atas menjelaskan bahwa apabila telah ditunaikan shalat, elanjutnya di

perintahkan untuk bekerja mencari karunia Allah dengan jalan yang halal lagi baik,

karena bekerja mencari rezeki yang halal itu merupakan kewajiban setelah ibadah

fardhu dan juga Allah swt mencintai hamba yang melakukan suatu pekerjaan dengan

baik (ketekunan). Rasulullah saw pernah mengatakan bahwa amal yang paling baik

adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cucurnya keringat sendiri.26 Rezeki yang

baik adalah rezeki yang diperoleh dari hasil kerja atau keringat sendiri, dan rezeki

yang dibenci oleh allah adalah rezeki yang diperoleh dengan secara meminta-

minta.27
b. Kompensasi (compensation)

Pusat Pengkajian dan pengembangan Ekonomi islam (P3EI) Universitas islam Indonesia
24

yogyakarta atas kerja sama dengan Bank indonesia, ekonomi islam, Ed, I CE,. Vii, (Jakarta Rajawali
Pers,2015),
25
Departemen Agama RI, AL-Qur’an Dan Terjemahanya,(Surabaya:Mekar, 2004),
26
Ibid, h.1051

Qurais Sihab, Tafsir Al-Mishbah : Pesan, Kesan dan keserasian Al-Qur’an (Jakarta:
27

Lentera Hati, 2002), h.233


22

Prinsip konpensasi merupakan konsekuensi dari implementasi prinsip kerja.


Setiap kerja berhak mendapatkan kompensasi atau imbalan. Islam mengajarkan
bahwa setiap pengelolahan atau pemanfaatan sumber daya berhak mendapatkan
imbalan atas apa yang dikerjakan.28
c. Efisensi (effciency)
Efesienci adalah perbandingan terbalik suatu kegiatan (pengelolaan sumber

daya) dengan hasilnya suatu kegiatan pengelolaan sumber daya melibatkan lima

unsur pokok,yaitu keahlian, tenaga, bahan, ruang, dan waktusedangkan hasil dari

aspek jumlah (kuantitas ) dan mutu (kualitas).


d. Profesionalisme (professionalism)
Profesionalisme artinya menyerahkan suatu urusan kepada ahlinya. Dengan

kata lain, profesional berarti menyerahkanpengelolaan sumber daya kepada ahlinya

sehingga di peroleh output secara efesien. Profesionalisme ini hanya akan tercapai

jika setiap individu mengerahkan seluruh kemampuanya dalam setiap kegiatan

ekonomi. Pada akhirnya, profesionalisme ini akan melahirkan pembagian kerja

sesuai dengan keahlian dan kemampuan atau spesialisasi.29


e. Pemerataan kesempatan (equal opportuunity)
Orang diperlukan sama dalam memperoleh kesempatan, tidak ada perbedaan

antara individu atau kelompok atau kelas dalam masyarakat. Kesempatan yang sama

untuk secara layak, belajar, bekerja, jaminan keamanan, dan kesempatan pemenuhan

hak-hak kemanusiaan lainya.


f. Kebebasan (freedom)

Manusia diberi kebevasan untuk memilih antara yang benar dan yang salah,

yang baik dan yang buruk, yang bermanfaat dan yang merusak. Islam memberikan

kebebasan kepada manusia untuk memiliki sumber daya, mengelolanya dan

28
Pusat pengkajian dan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas islam indonesia yogyakarta atas
kerja sama dengan bank indonesia, ekonomi islam,ed. 1 cet.VII, (Jakarta Rajawali pers,2015), h.66
29
Ibid, h.67
23

manfaatkanya untuk mencapai kesejahteraan hidup. Namun, kebebasan tanpa batas

justru berpotensi menimbulkan kerugian bagi manusia.30 Dalam islam, individu

diberikan kebebasan dalam kepemilikan pribadi dalam konteks kepemilikan pribadi

dalam kontesk kesejahteraan sosial selama diperoleh dengan cara yang sah dan tidak

mendzolimi orang lain. Islam menghargai kerja keras dan sangat mencela perilaku

yang meminta-minta. Sebagaimana firman Allah yang terdapat dalam Q.S. AL-

Baqarah [2]: 172:

١٧٢ َ‫ُوا هَّلِل ِ إِن ُكنتُمۡ إِيَّاهُ ت َۡعبُ ُدون‬ ۡ ‫ت َما َر َز ۡق ٰنَ ُكمۡ َو‬
ْ ‫ٱش ُكر‬ ْ ُ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ ُ‫وا ُكل‬
ِ َ‫وا ِمن طَيِّ ٰب‬

Terjemahanya :
“Hai orang-orang beriman,makanlah di antara rezki yang baik-baik yang
kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah.”31

Ayat di atas menjelaskan bahwal Allahh memerintahkan kepada hamanya

agar menikmati rezeki yang telah di berikan Allah, dan jangan berbuat seperti orang-

orang kafir yang mengharamkan makanan yang baik-baik dan menghalalkan

makanan-makanan yang menjijikan. Dan bersyukurlah kepada Allah atas nikmat-

Nya yang agung yang tercurah kepada kalian, dengan hati, lisan, dan anggota tubuh

kalian, bila mendengar lagi taat kepada-Nya dimana kalian beribadah kepada-Nya

saja, tanpa menyekutukan sesuatu apapun dengan-Nya.32

g. Persaingan (compettion)

30
Ibid,
31
Departemen Agama RI, AL-Qur’an dan Terjemahanya, (Surabaya: Al-Hidayah, 2002),
32
Hikmat Basyir, Hazim Haidar, Mushafa Muslim dan abdul Aziz Isma’il, At-Tafsir al-
muyyasar, Terj. Muhammad Ashim, dan izzudin Karimi, Edisi Indoneia : Tafsir Muyassar 1
Memahami AL-Qurr’an Dengan Terjemahanya Dan penafsiran paling mudah, (Jakarta: Darul Haq,
2016),
24

Islam mendorong manusia untuk berlomba-lomba dalam hal ketakwaan dan

kebaikan. Demikian pula pada hal muamalah atau ekonomi, manusia didorong

uuntuk saling berlomba dan bersaing, namun tidak saling merugikan.33

h. Keseimbangan (equilibrium)

Keseimbangan hidup dalam ekonomi Islam dimaknai sebagai tidak adanya

kesenjangan dalam pemenuhan kebutuhan berbagai aspek kehidupan, yakni antara

aspek fisik dan mental, material dan spritual, individu dan sosial, masa kini dan

masa depan, serta dunia dan akhirat. Dalam hal kegiatan sosial, keseimbangan

bermakna terciptanya suatu situasi di mana tidak ada satu pihak pun yang merasa di

rugikan, atau kondisi saling ridha.Hal ini yang kemudian disebut keseimbangan

pasar, dimana kondisi salingridha terwujud antara pembeli dan penjual.34

i. Solidaritas (solidarity)

Menguunakan arti persaudaraan dan tolong-menolong persaudaraan

merupakan dasar untuk hubungan yang baikn sesama anggota masyarakat dalam

segala aspek kehidupan termasuk ekonomi. Tolong-menolong dapat dilakukan

dengan berbagai bentuk, baik yang bersifat fungsional maupun derma atau produktif

maupun konsutif.

Solidaritas jua biasa dimaknai toleransi .islam mengajarkan agar manusia

bersikap toleran atau memberikan kemudahan kepada pihak lain dalam

bermuamalah. Berarti memberikan kelonggaran dan membantu orang lain utnuk

memenuhi kewajibanya. Toleransi ini bisa berbentuk pemberian maaf atas

kekeliruan lawan, kelonggaran dalam pemenuhan janji, atau dalam menuntut

haknya.

j.Kejujuran

33
Pudat pengkajian dan pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta atas kerja sama dengan Bank indonesia, Ekonomi Islam, Ed 1 Cet. VII, ( Jakarta:
Rajawali pers, 2015),
34
Ibid,
25

Kejujuran akan membawa kemenangan dan ketidak jujuran akan

menimbulkan keragu-raguan, jujur dalam segala kegiatan bisnis, menimbang

mengukur, membagi berjanji, membayar hutan, jujur dalam berhubungan dengan

orang lain akan membuat ketenangan lahir batin. Prinsip lain ekonomi islam, yaitu

distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata. Islam sangat melarang kekayaan

hanya bergulir pada sekelompok orang sehingga tercipta jurang pemisah antara

orang kaya dan orang miskin. Tetapi mendorong agar harta tersebut bergulir secara

produktif. Sehingga tercipta kesesuaian dan keadilan antara umat yang satu dengan

yang lainya. Sebagaimana firman Allah dalam AL-Qur’an surah An-Nahl [16] 90:

١ َ‫أَت ٰ َٓى أَمۡ ُر ٱهَّلل ِ فَاَل ت َۡست َۡع ِجلُو ۚهُ س ُۡب ٰ َحنَهۥُ َوتَ ٰ َعلَ ٰى َع َّما ي ُۡش ِر ُكون‬
Terjemahanya :
Sesungguhnya Allah menyuruh (kami) Berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamubagar
kamu dapat mengambil pembelajaran.35

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah memrintahkan hamba-Nya untuk

berbuat adil dan berlaku pbyektif terhadap hak-Nya, dengan mengesakan-Nya dan

tidak mempersekutukan-Nya , dan juga terhadap hak-hak atas hamba-Nya dalam

beribadah kepada-Nya dan menjalankan Kewajiban-Kewajiban dari-Nya

sebagaimana yang di syariatkan, dan kepada sesama mahluk dalam ucapan-ucapan

dan perbuatan-perbuatan, memerintahkan untuk memberi orang-orang yang masih

memiliki hubungan kekerabatan sesuatu yang mewujudkan silaturahim dan kebaikan

bagi mereka, dan melarnag dari setiap yang buruk, baik ucapan maupun perbuatan

dan semua yang di ingkari dan tidak disukai oleh syariat seperti kekafiran dan

perbuatan-perbuatan maksiat, dan (melarang) dari berbuat dzolim kepad manusia

dan menindas mereka. Melalui perintah dan larangan ini, Allah menasehati manusia

35
Departemen Agama RI, AL-Qur’an dan Terjemahanya, (Surabaya: Al-Hidayah,2002),
26

dampak dari perbuattan dzholim tersebut, supaya manusia saling mengingatkan

terhdap perintah-perintah Allah dan memperoleh manfaat dari-Nya.

Anda mungkin juga menyukai