Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN ISLAM
“Wirausahawan Bersaing Menurut Islam”

Disusun Oleh :
Arby Arzandi (16631013)
Ardi Arnoris (16631014)
Dian Lestari (16631029)

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


HENDRIANTO, MA.

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) CURUP
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tentang “Wirausahawan
Bersaing Menurut Islam” dan makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah. Di sini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen bidang
studi yang telah memberikan kesempatan. Dengan harapan dapat menambah
wawasan serta pengetahuan, sehingga dapat bermanfaat untuk hidup kita sebagai
bangsa Indonesia.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca guna perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar .............................................................................................. i

Daftar Isi ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian strategi ................................................................................ 3

B. Strategi bersaing dalam berwirausaha .................................................. 4

C. Keunggulan bersaing............................................................................ 4

D. Strategi bersaing dalam berwirausaha menurut islam .......................... 5

E. Proses manajemen strategis ................................................................ 8

F. Proses manajemen strategis islam ........................................................ 9

G. Manajemen strategi ............................................................................. 9

H. Proses dan tahapan manajemen strategi ............................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak
dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan
pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari
dalam perusahaan yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar
terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha dituntut untuk
selalu mengerti dan memahaini apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi
keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis
sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk
meininimalisasi kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang
diiniliki. Dengan deinikian para wirausaha dituntut untuk meinilih dan
menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan.
Dengan adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara langsung atau
tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi bisnis baik dalam hal
teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk. Pada saat kondisi seperti
itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam mengambil keputusan
maupun langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan usahanya tersebut.
Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang akan dilakukan
untuk pengembangan usaha.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian strategi
2. Bagaimana bentuk strategi bersaing dalam berwirausaha
3. Seperti apa keunggulan bersaing
4. Bagaimana bentuk strategi bersaing dalam berwirausaha menurut islam

1
5. Seperti apa proses manajemen strategis
6. Bagaimana bentuk proses manajemen strategis islam
7. Apa tujuan manajemen strategi
8. Bagaimana bentuk proses dan tahapan manajemen strategi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi
Menurut Oxford Pocked Dictionary, strategi merupakan seni perang,
khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi
yang layak, rencana tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau politik dan
sebainya.
Menurut Alfred Chandler (1962), strategi merupakan penetapan sasaran
dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.
Menurut Robert D Buzzell & Bradley T Gale (1987), strategi adalah kebijakan
dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen yang mempunyai dampak
yang besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya
melibatkan koinitmen sumber daya yang penting dan tidak dapat diganti dengan
mudah.
Menurut Kenneth Andrew (1971), strategi adalah pola sasaran, maksud
atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan
itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang di anut atau
yang akan di anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan
ini.
Dalam manajeman strategi yang baru, Mintzberg mengemukakan 5P yang
sama artinya dengan strategi, yaitu:
1. Strategi adalah Perencanaan (Plan)
2. Strategi adalah Pola (Patern)
3. Strategi adalah Posisi (Position)
4. Strategi adalah Perspektif (Perspektif)
5. Strategi adalah Permainan (Play)

3
B. Strategi Bersaing dalam Berwirausaha
Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan
sumber-sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa.Dalam melakukan
strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan strategi sebagai berikut:
1. Menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang
diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar pertama. Yang sering
terjadi adalah banyak peniru (iinitator) memperbaiki atau memodifikasi
barang dan jasa untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila
demikian, wirausaha perlu meinindahkan daya saingnya ke segmen pasar
lain dengan mendoininasi segmen pasar kecil yang dipandang perusahaan
besar tidak memiliki peluang.
2. Perubahan karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada
inovasi. Strategi ini dilakukan dengan mengubah produk dan jasa yang sudah
ada, Strategi ini menciptakan inovasi dengan salah satu cara berikut:
a. Menciptakan manfaat.
b. Meningkatkan nilai inovasi.
c. Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan.
d. Menyajikan apa yang dianggap bernilai oleh pelanggan.

C. Keunggulan Bersaing
Umumnya perusahaan menerapkan strategi bersaing ini secara eksplisit
melalui kegiatan-kegiatan dari berbagai departemen fungsional perusahaan yang
ada. Pemikiran dasar dari penciptaan strategi bersaing berawal dari
pengembangan formula umum mengenai bagaimana bisnis akan dikembangkan,
apakah sebenarnya yang menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang akan
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengertian keunggulan bersaing
sendiri memiliki dua arti yang berbeda tetapi saling berhubungan. Pengertian
pertama menekankan pada keunggulan atau superior dalam hal sumber daya dan

4
keahlian yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki kompetensi dalam
bidang pemasaran, manufacturing, dan inovasi dapat menjadikannya sebagai
sumber-sumber untuk mencapai keunggulan bersaing. Melalui ketiga bidang
kompetensi tersebut, perusahaan dapat mengembangkan strategi sehingga dapat
menghasilkan produk laku di pasaran. Sedangkan pengertian kedua menekankan
pada keunggulan dalam pencapaian kinerja selama ini. Pengertian ini terkait
dengan posisi perusahaan dibandingkan dengan apa pesaingnya. Perusahaan yang
terus memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk
meningkatkan kinerja tersebut memiliki peluang mencapai posisi persaingan
yang baik maka sebenarnya perusahaan telah memiliki modal yang kuat untuk
terus bersaing dengan perusahan lain (Meike Supranoto,10 September 2010).
Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing
adalah keunikan, jarang dijumpai, tidak mudah ditiru, tidak mudah diganti, dan
harga bersaing. Keunikan produk adalah keunikan produk perusahaan yang
memadukan nilai seni dengan selera pelanggan. Harga bersaing adalah
kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan harga produknya dengan harga
umum di pasaran. Tidak mudah dijumpai berarti keberadaannya langka dalam
persaingan yang saat ini dilakukan. Tidak mudah ditiru berarti dapat ditiru
dengan tidak sempurna. Sulit digantikan berarti tidak memiliki pengganti yang
sama.

D. Strategi Bersaing dalam Berwirausaha menurut Islam


Dalam semua hubungan, kepercayaan adalah unsur dasar. Kepercayaan
diciptakan dari kejujuran. Kejujuran adalah satu kualitas yang paling sulit dari
karakter untuk dicapai didalam bisnis, keluarga, atau dimanapun gelanggang
tempat orang-orang berminat untuk melakukan persaingan dengan pihak-pihak
lain. Selagi kita muda kita diajarkan, di dalam tiap-tiap kasus ada kebajikan atau
hikmah yang terbaik. Kebanyakan dari kita didalam bisnis mempunyai satu misi
yang terkait dengan rencana-rencana. Kita mengarahkan energi dan sumber daya

5
kita ke arah tujuan keberhasilan misi kita yang kita kembangkan sepanjang
perjanjian-perjanjian. Para pemberi kerja tergantung pada karyawan, para
pelanggan tergantung pada para penyalur, bank-bank tergantung pada peminjam
dan pada setiap pelaku atau para pihak sekarang tergantung pada para pihak
terdahulu dan ini akan berlangsung secara terus menerus. Oleh karena itu kita
menemukan bahwa bisnis yang berhasil dalam masa yang panjang akan
cenderung untuk membangun semua hubungan atas mutu, kejujuran dan
kepercayaan.
Dan inilah yang menjadi salah satu kunci sukses Rasulullah dalam
berbisnis. Dalam dunia bisnis kepercayaan sangat penting artinya. Tanpa didasari
atas rasa saling percaya, maka transaksi bisnis tidak akan bisa terlaksana. Akan
tetapi, dalam dunia bisnis juga kita dilarang untuk terlalu cepat percaya pada
orang lain, karena hal ini rawan terhadap penipuan. Maka, kita dianjurkan untuk
melihat track record lawan binis kita sebelumnya.
Dalam ajaran Islam, setiap muslim yang ingin berbisnis maka dianjurkan
untuk selalu : melakukan persaingan yan sehat, jujur, terbuka dan adil.
1. Melakukan persaingan yang sehat.
Baik itu dalam bentuk tidak diperbolehkan menawar barang yang
sedang ditawar oleh orang lain, tidak diperbolehkan membeli barang
pedagang yang dari kampung yang belum tahu harga pasar, Tidak
diperbolehkan pura-pura menawar barang dengan harga tinggi untuk
mengelabui pembeli yang lain. Hal ini berpedoman pada firman Allah
dalam Q.S. Al- Baqarah : 188, yang artinya : “Janganlah kamu
memakan sebagian harta sebagian kamu dengan cara yang bathil”.
Selain itu juga, berbeda dengan sistem kapitalisme dan komunisme
yang melarang terjadinya monopoli ataupun monopsoni, di dalam
ajaran Islam siapapun boleh berbisnis tanpa peduli apakah dia satu-
satunya penjual atau pembeli, asalkan dia tidak melakukan ikhtikar,
yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara

6
menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi atau dalam
istilah ekonominya monopoly’s rent.
2. Kejujuran.
Sebagaian dari makna kejujuran adalah seorang pengusaha senantiasa
terbuka dan transparan dalam jual belinya. Ketika kita memiliki sifat
jujur, maka orang lain akan menaruh kepercayaan pada kita dan dia
tidak perlu terlalu khawatir berbisnis dengan kita. Banyak sekali
orang yang berhasil dalam dunia bisnis karena sifat jujur yang mereka
miliki. Hal ini berpedoman pada Q.S. Al-Ahzab : 70, yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar”.
3. Keterbukaan.
Pada zaman sekarang ini, ketika manusia yang satu dengan manusia
yang lain sulit sekali saling percaya, apalagi dalam masalah yang
berkaitan dengan keuangan, maka setiap usaha yang ingin menjalin
kerjasama ditintut untuk terbuka. Terbuka dalam arti bahwa memiliki
laporan keuangan yang jelas atas usaha yang dimiliki dimana laporan
keuangan tersebut bisa diaudit oleh pihak-pihak terkait. Dan sifat
terbuka inilah yang merupakan salah satu kunci sukses keberhasilan
Rasulullah dalam berbisnis menjual barang-barang dagangan
khodijah.
4. Keadilan.
Salah satu bentuk sederhana dalam berbisnis yang berkaitan dengan
keadilan adalah tidak menambah atau mengurangi berat timbangan
dalam jual-beli. Hal ini berpedoman pada Q.S. Al-Isra : 35, yang
artinya : “Dan sempurnakanlah takaran ketika kamu menakar dan
timbanglah dengan neraca yang benar.

7
E. Proses manajemen strategis
Manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsional yang memungkinkan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan
(David, 2011:6). Manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan
organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran,
serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis
mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu
bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen strategi dari beberapa
ahli:
 Menurut Thomas Wheelen dkk (2010:105), Manajemen strategi adalah
serangkaian dari pada keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang
menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan
tersebut terdiri dari perumusan/perencanaan strategi,
pelaksanaan/implementasi dan evaluasi.
 Menurut Bambang Haryadi (2003:3), strategi manajemen adalah suatu
proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen untuk merumuskan
strategi, menjalankan strategi dan mengevaluasi strategi dalam rangka
menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk
mewujudkan visi organisasi.
 Menurut Mulyadi (2001:40), Manajemen strategi adalah suatu proses yang
digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan
mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik
untuk mewujudkan visi organisasi.

8
F. Proses manajemen strategis Islam
Adalah rangkaian proses aktivitas manajemen islami yang mencakup
tahapan formulasi, implementasi dan evaluasi keputusan-keputusan strategi
organisasi yang memungkinkan pencapaian tujuan organisasi duniawi hingga
ukhrawi. Sebagai sebuah proses islami, manajemen strategis syariah memiliki 4
khas yang membedakannya dengan manajemen strategi konvensional (non
islam). Yaitu:
 Azas
 Orientasi
 Motivasi
 Strategi itu sendir

Manajemen Islam Menghasilkan Kinerja Terbaik Bagi umat islam, suatu


ilmu semestinya tidak dibiarkan hanya memiliki kebenaran waqi’i hinga dapat
dipastikan bahwa ilmu tersebut benar pula secara syar’i dan i’tiqadi.
Manajemen Islami atau Manajemen Syariah Merupakan aktivita
manajemen dalam perspektif islam. Islami didasarkan pada fondasi utama, yaitu
Tauhid.

G. Tujuan Manajemen Strategi


Menurut Suwandiyanto, terdapat empat tujuan manajemen strategi, yaitu:
1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Dalam hal
ini, manajer strategi harus mampu menunjukkan kepada semua pihak kemana
arah tujuan organisasi/perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat
dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak.
Organisasi/perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak,

9
pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas
lainnya yang memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan.
3. Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata. Manajemen
strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan
dan menyiapkan pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas
kerangka waktu/berpikir mereka secara perspektif dan memahami kontribusi
yang baik untuk hari ini dan hari esok.
4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Tanggung jawab seorang
manajer bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas
kepentingan efisiensi, akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang
serius agar bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif.

H. Proses dan Tahapan Manajemen Strategi


David menjelaskan bahwa proses manajemen strategis terdiri dari tiga
tahapan, yaitu :
a. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi, yang
mencakup mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang
eksternal organisasi dan ancaman, menentukan kekuatan dan kelemahan
internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif,
dan memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan.
b. Implementasi Strategi (Strategy Implemented)
Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan
strategi yang ditetapkan. Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan
dari pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan
tujuan tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi karyawan, dan
mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat
dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung
budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang

10
usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan
dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan
terhadap kinerja organisasi.

c. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)


Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis.
Manajer sangat membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak
bekerja dengan baik; Evaluasi strategi adalah alat utama untuk memperoleh
informasi ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian atau melakukan
proses evaluasi strategi. Dalam penilaian strategi terdapat tiga aktivitas
penilaian yang mendasar, yaitu: Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan
internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, Pengukuran kinerja,
dan 3). Pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi sangat diperlukan
oleh suatu perusahaan karena strategi yang berhasil untuk saat ini tidak
selalu berhasil untuk di masa yang akan datang.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Oxford Pocked Dictionary, strategi merupakan seni perang,
khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi
yang layak, rencana tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau politik dan
sebainya.
Dalam semua hubungan, kepercayaan adalah unsur dasar. Kepercayaan
diciptakan dari kejujuran. Kejujuran adalah satu kualitas yang paling sulit dari
karakter untuk dicapai didalam bisnis, keluarga, atau dimanapun gelanggang
tempat orang-orang berminat untuk melakukan persaingan dengan pihak-pihak
lain. Selagi kita muda kita diajarkan, di dalam tiap-tiap kasus ada kebajikan atau
hikmah yang terbaik. Kebanyakan dari kita didalam bisnis mempunyai satu misi
yang terkait dengan rencana-rencana. Kita mengarahkan energi dan sumber daya
kita ke arah tujuan keberhasilan misi kita yang kita kembangkan sepanjang
perjanjian-perjanjian. Para pemberi kerja tergantung pada karyawan, para
pelanggan tergantung pada para penyalur, bank-bank tergantung pada peminjam
dan pada setiap pelaku atau para pihak sekarang tergantung pada para pihak
terdahulu dan ini akan berlangsung secara terus menerus. Oleh karena itu kita
menemukan bahwa bisnis yang berhasil dalam masa yang panjang akan
cenderung untuk membangun semua hubungan atas mutu, kejujuran dan
kepercayaan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adhiwarman A. Karim. 2001. Ekonomi Islam; Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta:


Gema Insani Press.
Badrun, Faisal. 1996. dkk. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta : Kencana Press.
Faisal H. Basri & Dendi Ramdani. 2001. Kebijakan Persaingan di Era Otonomi
Peranan KPPU. Jakarta : Departemen Perindustrian dan Perdagangan.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam. 2008. Ekonomi Islam. Jakarta :
Rajawali Pers.
Sukarmi, 2002. “Regulasi Antidumping Di Bawah Bayang-Bayang Pasar Bebas”.
Sinar Grafika.
Susetyo, Kurniawan Eko. 2004. X-File : Menguak Tabir Mahasiswa. Jakarta : Eco
Press.

13

Anda mungkin juga menyukai