Anda di halaman 1dari 4

TOR (TERM OF REFERENCE)

SEMINAR FORNASMESYA

A. Profil Organisasi
Mahasiswa merupakan element penting bagi kampus khususnya kemajuan masyarakat pada
umumnya. Mahasiswa sebagai gemnearasi muda mahasiswasebagai generasi muda berepengaruh
untuk perubahan suatu bangsa .rahasia dibalik kesuksesan mahasiswa dalam menngembangkan tugas
mereka,sebagaimana yang tercantum diatas khusunya adalah semanagat dan kualitas yang sesuai
dengan bidang keahlian mahasiswa itu masing-masing.
Dalam mewujudkan tridharma pergyutuan tinggi yang menuntut mahasisswa untuk aktif,kreatif
inovatif dan konstruktifsehingga dapat meneylaisakan persoalan secara solutif,untuk menjawab semua
kebutuhan itu maka pada tanggal 24 April 2018 didirikanlah FORNASMESYA (Forum Naisonal
Mahasiswa Ekonomi syariah) oleh 13 kampus yang tersebar diseluruh Indonesia di
BukitTinggi,Sumatera Barat sebagai wujud keaktifan mahasisswa khusunya jurusan ekonomi syariah
dalam mengawal serta mengkaji perkembangan ekonomi Indonesia saat ini sesuai dengan msi dar
Organisasi ini yaitu “terwujudnya Mahasiswa ekonomi syariah yang mampu bekerjasama melihat
situais masyarakat perihal AKSI (Akademisi,Komunikasi,Sosial dan Intelektual) serta mengkaji
bedasarkan Al-Quran dan Sunnah” FORNASMESYA pertama kali berdiri diketuai oleh Sahabat
Mustakfi Muhammad Fiqen Mahasiswa UIN Walisongo jurusan Ekonomi Syariah hingga sekarang
diketuai oleh Muhammad Rafsanjani mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang saat ini
FORNASMESYA memliki jumalah mahasiswa yang berasal dari 13 kampus yang tersebar di seluruh
Indonesa

B. Latar Belakang
Teknologi semakin berkembang hampir semua kegiatan sudah mudah untuk
dilakukan,sifat apatisme semakin mengakar lingkungan disekitar mulai diabaikan. Arus
globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan
teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni
menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain
sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Menghadapi tantangan
tersebut, pengajaran di perguruan tinggi pun dituntut untuk berubah, termasuk dalam
menghasilkan mahasiswa berkualitas bagi generasi masa depan.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir
menjelaskan, berdasarkan evaluasi awal tentang kesiapan negara dalam menghadapi revolusi
industri 4.0 Indonesia diperkirakan sebagai negara dengan potensi tinggi. Meski masih di
bawah Singapura, di tingkat Asia Tenggara posisi Indonesia cukup diperhitungkan.
Sedangkan terkait dengan global competitiveness index pada World Economic Forum 2017-
2018, Indonesia menempati posisi ke-36, naik lima peringkat dari tahun sebelumnya posisi
ke-41 dari 137 negara.
“Tetapi jika dibandingkan dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand, kita masih di
bawah. Tahun ini global competitiveness index Thailand di peringkat 32, Malaysia 23, dan
Singapura ketiga. Beberapa penyebab Indonesia masih kalah ini karena lemahnya higher
education and training, science and technology readiness, dan innovation and business
sophistication. Inilah yang perlu diperbaiki supaya daya saing kita tidak rendah,” tutur Nasir
dalam konferensi pers di Gedung D Kemenristekdikti.
Melihat kelemahan Indonesia, disini Fornasmesya yang bergerak dalam ranah ekonomi
terkhusus ekonomi islam mempunyai peran penting untuk membantu pemerintah
meningkatkan kualitas sumber daya manusia terlebih di kalangan mahasiswa. Seperti yang
tercantum dalam Visi FORNASMESYA yang berbunnyi “Terwujudnya mahasiswa ekonomi
syariah yang mampu bekerjasama melihat situasi masyarakat perihal AKSI
(Akademisi,Komunikasi,Sosial dan Intelektual). Dalam menyikapi hal tersebut maka sebagai
suatu rangkain agenda Rakernas Fornasmesya. FORNASMESYA menyelenggarakan acara
seminar nasioanl dengan tema “Revolusi Industri 4.0: peluang dan tantangan mahasiswa
ekonomi syariah” yang bertutujuan agar dengan diadakannya seminar kali ini mampu
membekali mahasiwa secara umum dan mahasiswa ekonomi syariah secara khusus ilmu
ataupun pengetahuan untuk menghadapi tantangan di era yang hampir semua kegiatan serba
digital

C. Landasan Kegiatan
1. AD/ART FORNASMESYA
2. Progam Kerja Himpunan Mahaisswa Jurusan Ekonomi Islam UIN Walisongo Semarang

D. Nama dan Tema Kegiatan

Nama dan tema kegiatan ini adalah Seminar nasional dengan tema “Revolusi Industri 4.0 :
peluang dan tantangan Mahasiswa ekonomi syariah”

E. Tujuan Kegiatan
Secara umum peserta Seminar diharapkan mampu dibekali dengan kelimuan serta
pemahaman mengenai peluang mahasiswa ekonomi syariah dalam revolusi Industri 4.0

F. Waktu dan Tempat Kegiatan


Hari/Tanggal : Kamis, 17 Oktokber 2019
Tempat : Wisma Perdamaian Kota Semarang

G. Metode
Metode yang disampaikan antara lain :
I. Ceramah yaitu penyampaian materi atau informasi yang bersifat searah pemateri
menyampaikan dan peserta mendengarkan materi.
II. Brainstorming yaitu metode curah pendapat, artinya pemateri menyampaikan
persoalan kemudian peserta dipancing memberikan umpan balik dengan
menyampaikan ide-ide berupa tanggapan atau penilaian yang berhubungan dengan
materi permasalahan.
H. Materi
1. OJK
Pokok bahasan :
 Orientasi Mengenai OJK sejarah berdiri kemudian fungsi dll
 Peluang mahasiswa dalam mengembangakn ekonomi syariah dalam sudut
pandang ojk sebagai regulator lembaga keuangan di lembaga keuangan
2. Praktisi ( Impala Space)
Pokok bahasan :
 Orientasi mengenai perkembangan imdustir kreatif di Indonesia
 Peluang mahasiswa dalam menghadapi revolusi Industri melalui ide ide dan
industri kreatif yang ditandai dengan berdirinya banyak start-up yang
didirikan oleh anak muda
3. MES (akademisi)
Pokok bahasan:
 Memberikan pemahaman kepada mahasiswa ekonomi syariah menegenai
tugas mereka sebagai agen perubahan khususnya dalam sektor ekonomi
 Memberikan pemahaman kepada mahasiswa khususnya mahasiswa
ekonomi syariah terkait peluang dan tantangan mereka dalam revolusi
Industri
4. Aktivis Mahasiswa
Pokok bahasan :
 Menganalisi mengenai tugas mahasiswa sebagai agen of change dan agen of
control dalam mengawal serta menkaji kebijakan pemerintah dalam sector
ekonomi

I. Penutup

Demikian TOR (Term Of Reference) yang singkat ini kami buat. Atas segala kekurangan
dan berbagai hal yang dirasa belum lengkap, kami ucapkan mohon maaf.

Anda mungkin juga menyukai