Anda di halaman 1dari 8

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen UMKM

PERENCANAAN STRATEGIK USAHA MIKRO KECIL


MENENGAH WEDANGAN BOROBUDUR
Jenis Usaha : Food And Beverage
Dosen Pengampu :

Dr. Rochiyati Murniningsih, M.P.

Disusun Oleh :

Haris Wirawan Cahyadi (20.0101.0138)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS TA 2022/2023
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
Abstrak
Strategi sangat dibutuhkan demi keberlangsungan bisnis. Penelitian ini merupakan study kasus deskriptif
menggunakan sumber data primer dan sekunder yang diperoleh dari wawancara, observasi dan telaah literatur.
Melalui strategi pengembangan akan diperoleh beberapa strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk merumuskan, menganalisa dan mendikripsikan strategi pengembangan usaha
Wedangan Borobudur dengan melihat kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang serta menentukan strategi yang
tepat dan akurat dalam meningkatkan penjualan dengan harapan untuk dapat memformulasikan alternatif strategi
yang dapat diaplikasikan dalam bisnis. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Teknik analisis data yang di gunakan adalah teknik analisis SWOT untuk mengidentifikasi berbagai
faktor secara sistematis serta merumuskan strategi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wedangan Borobudur
mempunyai 8 (delapan) alternatif strategi, strategi kualitas produk, mempertahankan kualitas produk,
memaksimalkan kapasitas produksi dan meningkatkan daya saing penjualan produk. Mengacu pada hasil penelitian
diharapkan UMKM terutama industri pangan dapat mengimplementasikannya

Kata kunci : industri pangan, UMKM , perencanaan strategi, analisis SWOT

Pendahuluan
Latar Belakang
Strategi sangat dibutuhkan dalam perusahaan guna keberlangsungan serta pengembangan usaha.
Perencanaan strategi adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapat
sasarannya. Perencanaan strategi adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya
untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Perencanaan
strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis
untuk mencapai tujuan organisasi.
Wedangan Borobudur merupakan salah satu UMKM yang bergerak di bidang food and beverage
yang berada di area Taman Wisata Candi Borobudur. Alasan peneliti mengangkat UMKM
Wedangan Borobudur untuk menjadi sampel adalah karena keunikan produk yang dimiliki,
produk yang inovatif dan menarik menjadi salah satu faktor keberhasilan UMKM ini. Dapat
dilihat dari pendapatan Wedangan Borobudur yang semakin meningkat dari tiap bulan, meskipun
ini merupakan UMKM baru di area Taman Wisata Candi Borobudur namun konsumennya
sangat banyak karena selain produk yang unik tapi juga lokasinya yang sangat strategis yaitu di
dalam kawasan Taman Wisata Candi Borobudur. Untuk mendukung penelitian ini maka penulis
dapat menunjukkan grafik Pendapatan Wedangan Borobudur dari bulan Januari hingga Juli
tahun 2022, data sebagai berikut :

Di dalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu melakukan
perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu berupaya
memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah Wedangan Borobudur
sebagai UMKM yang memproduksi minuman dan makanan tradisional perlu mengidentifikasi
setiap kekuatan dan kelemahannya dan selalu memantau setiap peluang yang mendatangkan
keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk memenuhi tuntutan ini terciptalah
analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) yang memiliki peran penting
dalam menetapkan suatu strategi perusahaan.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis dalam melakukan analisis terhadap wujud
ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan datang
sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan
strategi efektif sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan
yang dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari luar, serta mengatasi kelemahan
yang ada.

Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran perencanaan strategi yang dapat
diimplementasikan bagi industri mikro kecil menengah (UMKM) untuk jenis usaha di industri
pangan ( makanan dan minuman tradisional).

Telaah Pustaka
Pengertian Strategi
Perencanaan strategis harus memperhatikan tujuan dan sasaran yang ingin di capai di waktu yang
akan datang. Strategi adalah penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan
dan arah tindakan serta alokasi sumberdaya yang di perlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan
tertentu (Grand dan Craig, 2002).Siagian (2000) mendefinsiikan strategi sebagai cara yang
terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai dengan tuntutan.
Konsep strategi mencakup lima arti yang saling terkait, yaitu:
1) Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang di tempuh organisasi secara rasional
dalam mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjangnya
2) Acuan yang berkenaan dengan penilaian konsistensi ataupun inconsistensi prilaku serta
tindakan yang di lakukan oleh organisasi.
3) Sudut yang di posisikan oleh organisasi saat memunculkan aktivitasnya.
4) Suatu perspektif yang menyangkut visi yang terintegrasi antara organisasi dengan
lingkungannya yang menjadi batas bagi aktivitasnya.
5) Rincian langkah taktis organisasi yang berisi informasi untuk mengelabui para pesaing.
Setiap perusahaan baik besar maupun kecil membutuhkan strategi dalam setiap kegiatan yang
dilakukannya. Hal ini bertujuan supaya setiap kegiatan yang terjadi menjadi semakin efektif dan
efisien. Hussey (1999) mengatakan strategi dapat dipandang sebagai suatu cara organisasi untuk
mencapai tujuan jangka panjangnya. Penjelasan yang lebih mendalam mengenai tujuan jangka
panjang suatu perusahaan dan bagaimana cara perusahaan mencapainya terdapat di dalam
perencanaan strategis. Menurut Hussey (1999) proses pengaturan tujuan jangka panjang, strategi
dan pelaksanaannya disebut sebagai manajemen strategik.

Metode Observasi
Metode Penelitian
Metode penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan
metode deskriptif ini dapat memberikan gambaran mengenai strategi yang digunakan perusahaan
dalam menerapkan strategi dengan menggunakan faktor internal dan eksternal secara rinci dan
jelas. Penelitian yang dilakukan adalah study kasus mengenai perencanaan strategi UMKM
bidang pangan. Penggunaan metode deskriptif ditunjukkan untuk mendapatkan gambaran
mengenai gambaran,informasi, penjelasan, dan kondisi yang berkaitan dengan obyek penelitian
yang dilakukan. Dengan metode ini diharapkan akan mendapatkan gambaran mengenai suatu
keadaan yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan, dan menganalisis isu-isu serta
sebab dari suatu kondisi.

Jenis dan Sumber Data


Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari wawancara dengan karyawan Wedangan Borobudur dan observasi langsung.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari sumber data internal perusahaan dan dengan melakukan
telaah literatur, media cetak dan elektronik serta data lain yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan.
Teknik pengumpulan data primer untuk menyusun sebuah strategi menggunakan teknik
purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja terhadap beberapa responden yang
telah ditetapkan berdasarkan jabatan, posisi, pengetahuan, dan faktor lain yang menunjukkan
kompetensi responden terhadap topik penelitian (Cooper & Schindler, 2006). Pada penelitian ini
responden yang menjadi sampel adalah karyawan Wedangan Borobudur serta beberapa
konsumen Wedangan Borobudur yang menjadi pelanggan tetap Wedangan Borobudur.

Hasil dan Pembahasan


Analisis faktor lingkungan baik eksternal maupun internal dilakukan untuk menganalisis
berbagai faktor eksternal internal yang mempengaruhi strategi UMKM. Faktor-faktor strategis
yang berpengaruh baik eksternal maupun internal adalah peluang dan ancaman , kekuatan dan
kelemahan.
Peluang merupakan salah satu faktor strategis yang dapat mempengaruhi berlangsungnya suatu
perusahaan. Peluang usaha adalah sebuah kesempatan yang ada dan bisa dimanfaatkan untuk
memperoleh sebuah keuntungan bagi seseorang atau wirausaha (Sri Ayu Ramadhani). Faktor
eksternal yang termasuk ke dalam kategori peluang adalah : (1) Meningkatnya keinginan
masyarakat untuk hidup sehat, menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia keinginan
masyarakat untuk hidup sehat meningkat terutama pada masa pandemi Covid-19. Perubahan pola
hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu dasar GERMAS atau Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Dengan
begitu keinginan masya untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat meningkat pesat
hal ini yang menjadi peluang dari Wedangan Borobudur yang menyediakan makanan dan
minuman tradisional untuk masuk dalam pangsa pasar. Bahan-bahan berkualitas yang berasal
dari rempah-rempah merupakan bahan makanan yang mempunyai gizi yang baik bagi tubuh.
(2) Pertumbuhan usaha bidang minuman tradisional yang semakin meningkat, menurut Direktur
Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Muhammad Khayam Industri
jamu di Indonesia masih memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Pada 2019,
sektor industri obat tradisional mampu tumbuh di atas 6% atau pertumbuhannya di atas
pertumbuhan ekonomi nasional.
(3) Perkembangan inovasi produk yang kian bervariasi. Pada saat ini inovasi produk menjadi
kunci untuk menarik perhatian pelanggan, dengan inovasi maka produk yang dimiliki dapat
memiliki nilai yang lebih dimata konsumen.Menurut Luecke (2003:2), inovasi merupakan suatu
proses untuk mewujudkan, mengkombinasikan, atau mematangkan suatu pengetahuan/gagasan
ide, yang kemudian disesuaikan guna mendapat nilai baru suatu produk, proses, atau jasa.
(4) Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Era revolusi industri 4.0 semua
pekerjaan menjadi mudah dengan adanya artificial intelegence (AI). Dari hal tersebut
membuktikan bahwa penyebaran informasi menjadi mudah dan tanpa terkendala batas jarak dan
waktu. Hal ini memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk lebih mudah dalam melakukan
strategi pemasaran maupun dalam riset dan pengembangan.
Ancaman merupakan faktor strategis yang harus bisa dimanfaatkan guna mendapatkan target
perusahaan. Berikut beberapa hal yang termasuk dalam ancaman bagi usaha Wedangan
Borobudur: (1) Peningkatan harga bahan baku. Meningkatnya inflasi menyebabkan kenaikan
harga bahan baku terutama rempah-rempah secara signifikan hal ini membuat biaya operasional
menjadi naik yang mengakibatkan penurunan omset. (2) Perubahan selera konsumen. Permintaan
terhadap produk tidak selalu sama karena setiap konsumen mempunyai karakter masing-masing.
Sehingga hal ini perlu untuk diperhatikan supaya perusahaan mampu untuk beradaptasi dengan
adanya segala perubahan selera konsumen berdasarkan perubahan zaman. (3) Menurunnya
kuantitas pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur. Hal tersebut berkaitan dengan lokasi
usaha Wedangan Borobudur yang terletak di dalam kawasan Taman Wisata Candi Borobudur
sehingga sangat bergantung terhadap intensitas pengunjung di Taman Wisata Candi Borobudur.
(4) Faktor lain yang diluar kemampuan manusia. Bencana alam, pandemi dan lain sebagainya
merupakan faktor yang tidak bisa diprediksi dan tidak bisa diatur oleh manusia.
Kekuatan merupakan faktor yang harus diperhatikan sebaik-baiknya guna mencapai tujuan
dalam perkembangan UMKM. Faktor internal yang termasuk dalam kategori kekuatan adalah :
(1) Faktor keinginan dan komitmen pemilik untuk mencapai target yang diinginkan. (2)
Persaingan usaha yang belum begitu ketat. Hal ini dikarenakan masih jarangnya usaha serupa di
bidan makanan dan minuman tradisional terutama di kecamatan Borobudur. (3) Khasiat produk.
Produk di Wedangan Borobudur menggunakan bahan alami yang didominasi oleh rempah-
rempah sehingga mempunyai berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh berdasarkan jenis rempah
yang digunakan. (4) Kompetensi SDM yang dimiliki. Candi Borobudur merupakan salah satu
destinasi paling terkenal di dunia sehingga pengunjungnya berasal dari berbagai belahan dunia,
dari hal ini mengakibatkan penguasaan bahasa Inggris menjadi hal wajib bagi oara karyawan di
Wedangan Borobudur. (5) Lokasi yang strategis. lokasi Wedangan Borobudur adalah di dalam
kawasan Taman Wisata Candi Borobudur yang merupakan salah satu destinasi wisata super
prioritas.
Kelemahan menjadi faktor strategis yang harus diperhatikan guna tercapainya tujuan perusahaan.
Berikut adalah hal-hal yang termasuk ancaman bagi Wedangan Borobudur : (1) Kurangnya
kepedulian dari pemilik kepada karyawan. Karakter individu pemilik yang keras mengakibatkan
turn over karyawan menjadi sering terjadi. (2) Kurangnya fungsi marketing. Saat ini marketing
yang dilakukan hanya sebatas penjualan produk yang sudah ada, belum melakukan segmentasi
pasar untuk pengembangan bisnis dan sebagainya. (3) Kurangnya kemampuan memanajemen
usahanya. Di Wedangan Borobudur masih mengandalkan strategi memprioritaskan bahan baku
yang telah habis dan belum memanajemen secara keseluruhan kebutuhan dan pengeluaran
perhari. (4) Kurangnya fungsi keuangan. Masih mengandalkan kasir konvensional dan belum
menggunakan kasir berkomputer untuk membantu proses keuangan.

Analisis Alternatif Strategi Dengan Analisis SWOT


Dalam merumuskan strategi pengembangan UMKM untuk menentukan posisi pengembangan
UMKM adalah dengan membuat suatu matriks untuk menghasilkan beberapa alternatif strategi
Langkah tersebut dilakukan melalui penggabungan faktor eksternal dan internal yang dikenal
dengan nama matriks SWOT.Alternatif-alternatif strategi SWOT dibuat dalam rangka menjaga
dan mempertahankan UMKM. Alat analisis digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
menyeleksi alternatif yang dihasilkan pada matriks SWOT, sehingga pada akhirnya terdapat
keterkaitan antar masing-masing alat analisis.Langkah ini juga akan mendukung untuk
dihasilkannya prioritas strategi yang merupakan hasil sintesis dari tahapan strategi yang
mengolah pendapat dari para responden ahli. Hal ini sesuai dengan langkah yang disarankan oleh
David (2009), dalam upaya untuk merumuskan strategi dengan membagi tiga tahap, yaitu tahap
input, pencocokan, dan pengambilan keputusan. Dari hasil analisis penggabungan factor internal
dan eksternal melalui matriks SWOT, maka alternatif- alternatif strategi pengembangan UKM
terpilih diperoleh sebagai berikut:

Berdasarkan hasil dari matriks SWOT tersebut maka penulis dapat merumuskan beberapa
alternatif strategi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan sebagai berikut :
Strategi SO (Strength - Opportunities)
Beberapa strategi yang dapat digunakan dengan berdasarkan kekuatan perusahaan dan
memanfaatkan peluang usaha adalah : (1) Memaksimalkan kapasitas produksi. Hal ini bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan maksimal mengeluarkan sedikit modal dan
mendapatkan banyak hasil. (2) Meningkatkan kualitas produk. Tujuannya untuk menjamin
kualitas produk dan meningkatkan nilai produk dimana konsumen. Kepercayaan konsumen
menjadi kunci penting bagi keberlangsungan usaha.

Strategi WO (Weakness - Opportunities)


Dengan mengedepankan kelemahan dan memanfaatkan peluang maka dapat diperoleh strategi
sebagai berikut: (1) Meningkatkan promosi. Bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan
menarik perhatian konsumen sekaligus untuk meningkatkan fungsi marketing. (2) Meningkatkan
modal usaha. Yang dimaksud modal usaha disini adalah modal SDM atau karyawan yang
dimiliki yaitu adalah dengan meningkatkan kompetensi SDM terutama di bidang pemasaran dan
keuangan.

Strategi ST (Strength - Threaths)


Berdasarkan dari pemanfaatan kekuatan serta mengatasi ancaman maka strategi kombinasi yang
sesuai adalah : (1) Pengembangan inovasi produk. Hal ini bertujuan untuk menambah variasi
menu dan meningkatkan pilihan konsumen terhadap produk yang dimiliki. (2) Meningkatkan
daya saing penjualan. Persaingan memang menjadi tolok ukur dari suatu produk dimata
konsumen persaingan yang semakin ketat memaksa pelaku usaha untuk meningkatkan daya
saing produknya agar tidak tertinggal dengan pesaingnya.

Strategi WT (Weakness - Threaths)


Beberapa strategi yang didapat dari kombinasi antara mengatasi kelemahan UMKM dan
mengantisipasi ancaman adalah sebagai berikut : (1) Pengembangan teknologi. Semakin maju
teknologi maka akan semakin mudah dalam melakukan pekerjaan yang tentunya semakin
menekan biaya produksi dan operasional. (2) Mengoptimalkan saluran distribusi yang ada.
Dengan mengoptimalkan saluran distribusi yang ada diharapkan produk akan sampai pada
konsumen secara optimal. Hal ini tentu akan meningkatkan citra UMKM Wedangan Borobudur
Dimata konsumen.

Penutup
Alternatif strategi yang diperoleh berdasarkan pada analisis SWOT adalah : (1) Memaksimalkan
kapasitas produksi. (2) Meningkatkan kualitas produk. (3) Meningkatkan promosi. (4)
Meningkatkan modal usaha terutama modal di bidang SDM. (5) Pengembangan inovasi produk.
(6) Meningkatkan daya saing penjualan. (7) Pengembangan teknologi. (8) Mengoptimalkan
saluran distribusi yang ada.
Mengacu kepada hasil simpulan yang didapat maka diharapkan bahwa UMKM dapat
mengimplementasikannya dalam usahanya. Namun perlu diingat bahwa tidak semua UMKM
dapat menggunakan strategi tersebut. Karena perbedaan jenis usaha dan perbedaan lokasi serta
target pasar menjadi dasar perbedaan strategi bisnis bagi UMKM. Karena pada penelitian ini
produk yang diangkat adalah produk pangan yang tentunya memiliki masa kadaluarsa singkat
sehingga memerlukan perputaran siklus produksi yang cepat dan continue.

Daftar Pustaka
Cooper, D. R., & Schindler, P. S. (2006). Marketing Research. New York: McGraw–Hill.
David, F. R. (2009). Manajemen strategis. Jakarta: Salemba Empat.
Grant, Robert M dan Craig, James C (2002) Strategic Management Manajemen Strategi. Elex
Media Komputindo. Jakarta.
Siagian, S.P. (2000). Manajemen Strategik, Jakarta: Bumi Aksara
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai