ABSTRAK
Bisnis makanan merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan karena makanan menempati
urutan teratas dalam pemenuhan kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan perkembangan jaman,
kecenderungan orang untuk makan di luar rumah semakin meningkat dengan berbagai alasan
praktis, ekonomis maupun prestige. Konsep yang ditawarkan kepada konsumen berbeda-berbeda
salah satunya yaitu restoran makanan yang menyajikan menu beragam dan cepat saji. Ketatnya
persaingan restoran, mengharuskan pengelola restoran memanfaatkan peluang yang ada. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui alternatif perencanaan strategi dan prioritas strategi
pengembangan Restoran Big Burger Malang. Penelitian ini menggunakan matriks Internal
Eksternal (IE), Matriks Strenght, Weakness, Opportunity dan Threat (SWOT) dan Quantitative
Strategic Planning Matrix (QSPM). Matrik IE dan SWOT digunakan untuk perencanaan alternatif
strategi sedangkan matrik QSPM digunakan untuk penentuan strategi prioritas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa strategi yang dapat diterapkan yaitu penetrasi pasar dan pengembangan
produk. Prioritas strategi dengan nilai Total Attractive Score tertinggi adalah meningkatkan mutu
dan menjaga kehalalan pangan.
Kata kunci : restoran, QSPM, strategi, SWOT
ABSTRACT
Food businessor culinary businessis oneof prospective businessbecause the food ismain
priority of basic human needs fulfillment. The tendencyof peopletoeat outsidethe homehas
increasedbya variety reasons such as practical, economicandprestige. The conceptoffered
toconsumersare different, one of which isa restaurantthatservesa variety offoodandfast food. Tight
competition makes restaurant managers take opportunities on it. The purpose of this study were to
determine alternative of strategy planning and the priority of strategy development at Big Burger
Restaurant Malang. This research used Internal Eksternal (IE) Matrix, Strenght, Weakness,
Opportunity, Threat (SWOT) Matrix and Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). IE and
SWOT matrix were used to determine alternative strategies while QSPM was used to determine
priority strategy. Based on the results, the strategies that can be applied were market penetration
and product development. Priority strategy with the highest Total Attractive Score was improving
the quality and keeping halal food.
Keywords : restaurant, QSPM, strategy, SWOT
.
PENDAHULUAN makanan menempati urutan teratas
Bisnis makanan atau yang biasa dalam pemenuhan kebutuhan pokok
disebut kuliner merupakan salah satu manusia. Seiring dengan
bisnis yang menjanjikan karena perkembangan jaman, kecenderungan
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 93 - 106
Strategi Pengembangan Restoran
94
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 93 - 106
Strategi Pengembangan Restoran
95
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 93 - 106
Strategi Pengembangan Restoran
kepala divisi produksi, kepala divisi diukur atau mengkaji ketepatan soal tes
keuangan dan kepala divisi pelayanan. sebagai alat ukur (Sudjana, 2004).
Konsumen yang menjadi responden Validasi kuesioner oleh responden
adalah konsumen yang berusia ≥ 17 konsumen dilakukan dengan
tahun dan telah mengkonsumsi menggunakan rumus Korelasi Product
makanan dan minuman di Restoran Big Moment, dituliskan sebagai berikut:
Burger Malang lebih dari satu kali 𝑛 ∑𝑋𝑌 − (∑𝑋∑𝑌)
𝑟=
[𝑛∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 ) (𝑛∑𝑌 2 − ∑𝑌 2 )]
kurun waktu 3 bulan.
Metode pengambilan sampel yang (2)
digunakan yaitu purposive sampling. Keterangan :
Teknik purposive sampling terjadi r = Nilai korelasi
ketika peneliti memilih sampel X = Nilai Skor pertanyaan
didasarkan pada beberapa kriteria Y = Total nilai skor pada seluruh
(Cooper dan Schindler, 2006). pertanyaan
Pengambilan sampel berdasarkan N = Jumlah sampel
rumus Slovin dapat dilakukan bila Apabila koefisien korelasi product
jumlah populasinya sudah diketahui moment melebihi 0,3 maka kriteria
sehingga dapat diketahui dengan pasti pengujian dinyatakan valid (Gumilar,
jumlah sampel yang terlibat di 2007). Pengukuran validitas terhadap
dalamnya (Siahaan, 2011). Dari hasil variabel dilakukan dengan
wawancara dengan pihak Restoran Big menggunakan bantuan program SPSS v
Burger, didapatkan bahwa rataan 17.0. Validasi kuesioner oleh
jumlah konsumen per bulan yaitu 2500 responden restoran dilakukan dengan
orang. menggunakan metode face and content
n= 2500 = 96 sampel validity untuk mengukur apakah
(1) kuesioner yang digunakan dapat
1+2500 (0,10)2 mewakili dengan baik objek yang
diteliti berdasarkan komponen dari
Penyusunan Kuesioner setiap variabel yang diukur (Brink,
Penelitian ini menggunakan tiga et.al., 2006). Validasi ini dilakukan
tahap pengisian kuesioner. Kuesioner oleh responden ahli yaitu pihak
pertama merupakan kuesioner rating manajer Restoran Big Burger Malang.
dan penilaian faktor strategis oleh
konsumen Restoran Big Burger. Uji Reliabilitas
Kuesioner kedua yaitu kuesioner Uji reliabilitas dilakukan untuk
pembobotan dan rating faktor strategis mengetahui apakah kuesioner yang
internal dan eksternal Restoran Big telah disebar akan dapat menghasilkan
Burger Malang oleh pihak manajemen hasil yang sama apabila dilakukan
restoran menggunakan analisis SWOT. secara berulang-ulang. Pengukuran
Kuesioner ketiga merupakan kuesioner reliabilitas terhadap variabel dilakukan
penilaian pembobotan strategi dengan menggunakan teknik Cronbach
menggunakan metode QSPM alpha. Apabila nilai Cronbach’s alpha
(Quantitative Strategic Planning ≥ 0,60 maka reliabilitas suatu konstruk
Matrix). variabel dikatakan baik (Santoso,
2005). Pengukuran reliabilitas terhadap
Uji Validitas variabel menggunakan bantuan
Analisis vadilitas bertujuan program SPSS v 17.0. Rumus
mengkaji kesahihan alat ukur atau soal Cronbach alpha dituliskan sebagai
dalam menilai apa yang seharusnya berikut :
96
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 93 - 106
Strategi Pengembangan Restoran
𝑘 ∑𝜎2𝑏
𝑟= (1 − )
𝑘−1 𝜎2𝑡
Input Stage
(3)
Strategi pengembangan Restoran
Keterangan :
Big Burger Malang dapat ditentukan
r = Nilai reliabilitas
berdasarkan data yang diperoleh dari
k = Banyak butir pertanyaan pengisian dan pengolahan kuesioner
𝜎2𝑏 = Variansi butir berupa analisis faktor internal dan
𝜎2𝑡 = Variansi total eksternal. Analisis lingkungan internal
akan menghasilkan kekuatan dan
Pengolahan Data kelemahan sedangkan analisis
Penelitian ini menggunakan tiga eksternal akan menghasilkan peluang
metode pengolahan data yang saling dan ancaman. Tahap pengumpulan data
berkaitan. Matriks IFE dan EFE untuk meliputi (Gabriel, 2013) :
menganalisis faktor interna dan 1. Pemberian bobot pada matriks IFE
eksternal, Matriks SWOT dan IE dan EFE
digunakan untuk menentukan alternatif Teknik yang digunakan untuk
strategi pengembangan Restoran Big menentukan bobot pada matriks IFE
Burger Malang dan metode QSPM dan EFE adalah pairwise comparison.
digunakan untuk menentukan prioritas Teknik ini berfungsi untuk
strategi Restoran Big Burger Malang. membandingkan setiap variabel pada
Diagram alir analisa data dan kolom horizontal dengan variabel pada
pengolahan hasil dapat dilihat pada kolom vertikal. Penentuan bobot pada
Gambar 2. setiap variabel yang dibandingkan
menggunakan skala sebagai berikut :
1=faktor eksternal/internal pada
Analisis Analisis baris/horizontal kurang penting
Lingkungan Lingkungan daripada faktor strategis
Internal Eksternal eksternal/internal pada kolom/vertikal.
2=faktor strategis eksternal/internal pada
The Input baris/horizontal sama penting
The Input
Stage daripada faktor strategis
Stage
Matriks IFE eksternal/internal pada kolom/vertikal.
Matriks EFE
3=faktor strategis eksternal/internal pada
baris/horizontal sama lebih penting
dari pada faktor strategis
The Matching Stage eksternal/internal pada kolom/vertikal.
Matriks IE
2. Pemberian nilai rating pada matriks
IFE
The Matching Stage Pemberian nilai rating untuk daftar
Matriks SWOT kekuatan didasarkan pada keterangan
berikut :
4 = kekuatan utama yang berpengaruh
The Decision Stage besar.
Matriks QSPM 3 = kekuatan utama yang berpengaruh
kecil.
Gambar 2. Diagram Alir Analisa Data dan 2 = kekuatan kecil yang berpengaruh besar.
Pengolahan Hasil 1 = kekuatan kecil yang berpengaruh kecil.
97
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 93 - 106
Strategi Pengembangan Restoran
Pemberian nilai rating untuk daftar peluang dan ancaman yang ada dalam
kelemahan didasarkan pada keterangan industrinya sedangkan 1,0
berikut : mengindikasikan bahwa strategi
4 = kelemahan kecil yang berpengaruh perusahaan tidak memanfaatkan
kecil. peluang atau tidak menghindari
3 = kelemahan kecil yang berpengaruh ancaman.
besar. Matching Stage
2 = kelemahan utama yang berpengaruh 1. Matriks IE
kecil. Matriks IE bertujuan untuk melihat
1= kelemahan utama yang berpengaruh posisi perusahaan serta memperoleh
besar. strategi bisnis di tingkat divisi uit
3. Pemberian nilai rating pada matriks bisnis yang lebih detail.Matriks IE
EFE
terbagi atas tiga daerah utama dengan
implikasi strategi berbeda, yaitu
Pemberian nilai rating untuk daftar
(Siahaan, 2008) :
peluang didasarkan pada keterangan
a) Sel I, II, IV dapat melaksanakan
berikut :
strategi growth and build
4 = kemampuan sangat baik meraih (kembang dan bangun). Strategi
peluang. yang umum diterapkan adalah
3 = kemampuan baik meraih peluang. strategi intensif (penetrasi pasar,
2 = kemampuan cukup baik meraih pengembangan produk) atau
peluang. strategi integratif (integrasi ke
1 = kemampuan tidak baik meraih peluang. belakang, ke depan, horizontal)
Pemberian nilai rating untuk daftar b) Sel III, V, VII dapat melaksanakan
ancaman didasarkan pada keterangan strategi hold and maintain (jaga
berikut: dan pertahankan). Strategi yang
4 = pengaruh ancaman yang sangat umum diterapkan adalah penetrasi
lemah. pasar dan pengembangan produk.
3 = pengaruh ancaman yang lemah. c) Sel VI, VIII, IX dapat
2 = ancaman memberikan pengaruh yang melaksanakan strategi harvest or
kuat. divest (mengambil hasil atau
1 = pengaruh ancaman yang sangat kuat.
melepaskan). Strategi yang umum
diterapkan adalah strategidivestasi,
4. Total Nilai Tertimbang
diversifikasi, konglomerat dan
Bobot faktor dikalikan dengan
likuidasi.
nilai rating untuk menentukan rata-rata
2. Matriks SWOT
tertimbang untuk masing-masing
Matriks SWOT akan
variabel.Rata-rata tertimbang
mempermudah merumuskan berbagai
dijumlahkan untuk masing-masing
strategi yang perlu dijalankan oleh
variabel untuk menentukan total rata-
suatu perusahaan (Kuncoro, 2006).
rata tertimbang untuk organisasi. Total
Matriks SWOT akan menghasilkan
rata-rata tertimbang di bawah 2,5
empat sel kemungkinan alternatif
menggambarkan organisasi yang lemah
strategi yaitu startegi S-O (Strenght-
secara internal sementara di atas 2,5
Opprtunity), strategi W-O (Weakness-
mengindikasikan posisi internal yang
Opportunity), strategi W-T (Weakness-
kuat. Sedangkan untuk eksternal, total
Threats) dan strategi S-T (Strenght-
nilai tertimbang sebesar 4,0
Threats) (Yuliawati, 2008).
mengindikasikan bahwa organisasi
merespon dengan sangat baik terhadap
Decision Stage (QSPM)
98
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 93 - 106
Strategi Pengembangan Restoran
99
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 93 - 106
Strategi Pengembangan Restoran
100
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 93 - 106
Strategi Pengembangan Restoran
101
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 93 - 106
Strategi Pengembangan Restoran
102
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 93 - 106
Strategi Pengembangan Restoran
103
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 93 - 106
Strategi Pengembangan Restoran
104
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 93 - 106
Strategi Pengembangan Restoran
105
Jurnal Industria Vol 3 No 2 Hal 93 - 106
Strategi Pengembangan Restoran
106