Anda di halaman 1dari 20

PERUMUSAN STRATEGI INSTALASI

FARMASI RUMAH SAKIT X


MENGGUNAKAN ANALISIS
LINGKUNGAN INTERNAL
EKSTRENAL

FINA ARYANI
09/293210/PFA/00931
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah kondisi lingkungan eksternal
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) X?
2. Bagaimanakah kondisi lingkungan internal IFRS X
3. Apakah faktor – faktor kunci keberhasilan
pelayanan yang sesuai dengan lingkungan
eksternal dan lingkungan internal IFRS X?
4. Bagaimanakah perumusan rencana strategis IFRS
X?
C. Keaslian Penelitian
1. Fatimah (2009) yang berjudul lingkungan internal dan
eksternal serta faktor – faktor kunci keberhasilan pelayanan
instalasi farmasi Happy Land Medical Centre Yogyakarta
pada pasien rawat jalan.
2. Sembiring (2001) yang berjudul analisis lingkungan
internal dan eksternal untuk perencanaan strategik balai
POM Kupang.
3. Kusumaningrum (1998) yang berjudul analisis lingkungan
internal dan eksternal dalam merancang alternatif strategi
pemasaran rumah sakit Bethesda.
D. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis kondisi lingkungan eksternal IFRS X.
2. Menganalisis kondisi lingkungan internal IFRS X.
3. Menentukan faktor – faktor kunci keberhasilan
pelayanan instalasi farmasi sesuai kondisi manajemen
internal dan lingkungan eksternal IFRS X saat ini.
4. Merumuskan perencanaan strategis instalasi farmasi
sesuai kondisi manajemen internal dan lingkungan
eksternal IFRS X saat ini.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Manjemen Internal Rumah Sakit X
 Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan manajemen

internal rumah sakit X dalam upaya perumusan kebijakan untuk meningkatkan


mutu pelayanan agar mampu bertahan dalam persaingan global.
2. IFRS X
 Penelitian ini diharapkan dapat mendukung perumusan perencanaan stratejik

IFRS X sesuai kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal sehingga


dapat memberikan pelayanan yang paripurna.
3. Bagi Peneliti
 Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan untuk

menerapkan teori manajemen yang telah diperoleh ke dalam situasi


sesungguhnya yang dihadapi di lingkungan kerja terutama di IFRS.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Instalasi farmasi rumah sakit (IFRS) adalah suatu
bagian/unit/divisi atau fasilitas rumah sakit, di
bawah pimpinan apoteker dibantu beberapa
apoteker yang memenuhi persyaratan perundang-
undangan dan kompeten secara profesional,
bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta
seluruh pelayanan kefarmasian secara paripurna
(Siregar, 2004).
B. Strategi dan Manajemen Strategis
Strategi berasal dari bahasa Yunani Kuno, strategos yang
artinya penerapan seni dari ilmu perang dengan
mengarahkan kekuatan militer untuk mengalahkan musuh
atau memperkecil efek dari kekalahan (Tunggal, 2005).
Menurut Jauch dan Glueck, strategi adalah rencana yang
disatukan, luas, dan terintegrasi yang menghurungkan
keunngulan strategi perusahaan dengan tantangan
lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan tujuan
utama dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
organisasi (Jauch dan Glueck, 1994).
Strategi adalah merupakan suatu rencana untuk
mencapai tujuan (Kotler dan Keller, 2007).
Menurut Porter (1997) strategi adalah tentang
posisi kompetitif differentiating sendiri di mata
pelanggan, penambahan nilai melalui kegiatan yang
berbeda dari yang digunakan kompetitor. Strategi
sebagai kombinasi kegiatan yang akan digunakan
perusahaan.
Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai
seni dan pengetahuan dalam formulasi,
implementasi, dan evaluasi keputusan
antarfungsional yang membuat organisasi mampu
mencapai objektifnya. Fokus manajemen strategis
terletak pada mengintegrasikan manajemen
pemasaran, keuangan (akuntansi), produksi
(operasi), penelitian dan pengembangan, dan sistem
informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasi (David, 2002).
 Sebuah survai terhadap pemilik bisnis di Amerika
Serikat menemukan bahwa 60% di antaranya telah
memiliki perencanaan strategis dan 89% dari mereka
menemukan bahwa rencana-rencana mereka efektif.
Mereka mengatakan perencanaan strategis memberi
mereka sasaran terinci dan memberi visi yang satu
pada para staf mereka. Meskipun sejumlah analisis
manajemen menyebutkan perencanaan strategis itu
tidak diperlukan, ada banyak analisis lain yang
menekankan pentingnya perencanaan strategis.
 Proses penyusunan perencanaan strategis melalui 3
tahap analisis, yaitu (Rangkuti, 2009):
1. Tahap pengumpulan data
2. Tahap analisis
3. Tahap pengambilan keputusan
C. Aspek Lingkungan
1. Analisis Lingkungan Internal
Menurut Umar (2002), aspek-aspek lingkungan
internal dapat dilihat dari beberapa pendekatan,
diantaranya pendekatan fungsional. Pada
pendekatan ini, pengkategorian analisis internal
sering diarahkan pada pasar dan pemasaran, kondisi
keuangan dan akuntansi, produksi, sumber daya
manusia, serta struktur organisasi dan manajemen.
2. Analisis Lingkungan Eksternal
Menurut Kotler (1997) bahwa lingkungan pasar dibagi menjadi dua yaitu lingkungan makro
dan lingkungan mikro. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan masyarakat yang
mempengaruhi seluruh lingkungan yaitu :
1. Lingkungan demografi
2. Lingkungan ekonomi
3. Lingkungan politik dan hukum
4. Lingkungan teknologi
5. Lingkungan budaya
Lingkungan mikro terdiri dari :
6. Pelanggan
7. Pesaing
8. Pemasok
9. Produk subtitusi
10. Persaingan antar industri
D. Analisis Strenghts, Weaknesses, Opportunities,
Threats (SWOT)
Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor
strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik
ini dapat menggambarkan secara jelas bagiamana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi
perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya (Rangkuti, 2009).
BERBAGAI PELUANG

4. Mendukung 1. Mendukung Strategi


Strategi Turn-around Agresif

KELEMAHAN KEKUATAN

3. Mendukung 2. Mendukung Strategi


Strategi Defensif Diversifikasi

BERBAGAI ANCAMAN
E. Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM)
QSPM merupakan alat yang direkomendasikan oleh para ahli
strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif
secara objektif, berdasarkan key success factor internal-
eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya (Umar,
2002).
Tujuan QSPM adalah untuk menerapkan kemenarikan relatif
(relative attractiveness) dari strategi-strategi yang
bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi
mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan.
F. Landasan Teori
Tujuan IFRS adalah mengadakan serta melaksanakan fungsi dan pelayanan farmasi yang langsung dan bertanggung jawab dalam mencapai

hasil, guna meningkatkan mutu kehidupan penderita dan anggota masyarakat

Salah satu kegiatan dan upaya dilakukan untuk penyempurnaan fungsi pelayanan yaitu perencanaan strategis IFRS.

Upaya penyempurnaan fungsi pelayanan melalui perencanaan strategis tidak lepas dari visi dan misi IFRS, dan harus sesuai dengan kondisi

internal dan eksternal IFRS.

Analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman berdasar analisis SWOT merupakan salah satu cara untuk melakukan perencanan

rumusan strategis.

Analisis SWOT dapat dilakukan dengan menggunakan matrik SWOT yang selanjutnya digunakan untuk tahapan pengambilan keputusan

menggunakan Quantitave Strategies Planning Matrix (QSPM).


G. Kerangka Konsep
Tahap Pengumpulan Data

Analisis Faktor Internal Analisis Faktor Eksternal

Tahap Analisis Data

Matrik SWOT

Tahap Pengambilan Keputusan

QSPM

Perumusan Strategi IFRS


H. Keterangan Empirik
IFRS merupakan salah satu unit bisnis yang dimiliki oleh rumah
sakit. IFRS harus menjalankan tugas pokok dan fungsinya demi
tercapainya tujuan, visi dan misi rumah sakit. Untuk itu, IFRS
harus memiliki rencana strategis dengan mempertimbangkan
faktor internal dan eksternal yaitu kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunity) dan ancaman
(threats) yang disingkat SWOT. Faktor internal dan eksternal
harus ditindaklanjuti dengan strategi terpilih, sehingga dengan
mengimplementasikan strategi terpilih ke dalam rencana kerja,
diharapkan rumah sakit dapat mencapai visi serta misinya.

Anda mungkin juga menyukai