Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Volume 5

Nomor 3

Strategi Pemasaran RSUD H Abdul Manap Kota Jambi

Marketing Strategy of H Abdul Manap Hospital in Jambi City

Anastasia Yekti Heningnurani

Program Pasca Sarjana Kajian Administrasi Rumah Sakit Indonesia Departemen Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Indonesia

*Email : yekti.heningurani@gmail.com

ABSTRAK

Pada studi kasus ini, dilakukan perumusan rancangan strategi pemasaran RS H Abdul Manap, dengan
mempertimbangkan analisis situasi yang diperoleh dari seluruh faktor eksternal dan internal. Dengan analisis
SWOT dapat ditentukan peluang dan ancaman, serta kekuatan dan kelemahan yang ada. Dari hasil tersebut
diketahui bahwa posisi RS HAM ada pada kuadran adalah pada kuadran 2, yaitu hold and maintain. Dengan
memperhatikan kesesuaian antara Road map jangka panjang rumah sakit yang ada dengan analisis situasi dan
posisi yang didapatkan, sehingga dapat dilakukan penyusunan dan penetapan strategi pemasaran secara tepat
dengan melakukan bauran pemasarannya atau marketing mix, yaitu product, place/distribution, price, dan
promotion.

Kata kunci: analisis situasi; strategi; bauran pemasaran.

ABSTRACT

In this case study, the formulation of the marketing strategy draft of the H Abdul Manap Hospital was carried out,
taking into account the situation analysis obtained from all external and internal factors. With SWOT analysis
opportunities and threats can be determined, as well as existing strengths and weaknesses. From these results it
is known that the position of the HAM Hospital is in the quadrant in quadrant 2, which is hold and maintain. By
paying attention to the suitability of the existing long-term road map of the hospital by analyzing the situation and
position obtained, so that it can be done formulating and defining the marketing strategy appropriately by carrying
out its marketing mix or marketing mix, namely product, place / distribution, price and promotion.

Keywords: situation analysis; strategy; marketing mix.

PENDAHULUAN telah diberi wewenang dalam penyelenggaraan


Jaminan Sosial Nasional dalam bidang Kesehatan.
Berbagai perubahan dan kebijakan yang tejadi ditingkat
global, regional maupun local menuntut institusi rumah Dengan perkembangan rumah sakit yang ada,
sakit untuk selalu bisa menyesuaikan diri. Arus pemasaran rumah sakit mejadi semakin kompetitif.
globalisasi dengan mulai diberlakukannya era Dinamika kompetisi dalam memperebutkan peluang
perdagangan bebas yang memungkinkan industri pasar menjadi ketat dan semakin terasa. Hal ini terjadi
rumah sakit asing berinvestasi di Indonesia. Di sisi lain, pula di Kota Jambi yang karena kota Jambi sangat padat
pemberlakuan Jaminan Kesehatan Nasional mulai dengan rumah sakit – rumah sakit baru baik itu dalam
tahun 2014, dengan berbagi kebijakan yang terkait tingkatan pratama sampai tipe B dan jaringan nasional
menunutut Rumah Sakit sebagai provider yang bekerja yang seluruhnya berjumlah 16 rumah sakit.
sama dengan BPJS, terikat dengan berbagai aturan Kebijakan bahwa semua rumah sakit baik milik
mengenai kerjasama BPJS sebagai lembaga yang pemerintah maupun milik swasta bisa melayani peserta
BPJS, mengakibatkan Rumah Sakit Pemerintah pun

Jurnal ARSI/Juni 2019 153


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Volume
Heningnurani, Strategi Pemasaran RSUD H. Abdul Manap5 Kota
Nomor 3
Jambi

harus berbenah menghadapi persaingan tersebut. Setiap layanan yang inovatif dan berkualitas. Untuk itu
rumah sakit dengan berbagai cara berusaha menarik diperlukan pemahaman dan kerjasama semua elemen
pasien. Hal ini menguntungkan pihak pasien sebagai rumah sakit termasuk seluruh karyawan terhadap
konsumen karena mempunyai banyak pilihan dalam konsep pemasaran (marketing) yang berorientasi pada
memilih pelayanan kesehatan yang bermutu dan pelanggan. Strategi pemasaran yang tepat dan kebijakan
merupakan tantangan bagi manajemen Rumah Sakit dalam bauran pemasaran akan sangat menentukan
untuk terus mengevaluasi sistem pelayanan dan keberhasilan suatu kegiatan pemasaran sehingga rumah
mengikuti perkembangan dunia usaha ini dengan sakit tidak hanya mampu bertahan hidup saja, tetapi
seksama. juga mampu untuk berkembang.

Perubahan ini mengakibatkan adanya pergeseran Berbagai hal terkait penyusunan strategi pemasaran
bertahap dari penjualan ke pemasaran, pelayanan yang pastinya juga dialami RSH Abdul Manap sejak mulai
berientasi pelanggan juga menjadi tuntutan rumah sakit beroperasional, kurang lebih 9 tahun yang lalu tingkat
saat ini. Paradigma baru kearah “patient center” atau hunian rumah sakit masih jauh dibawah standar
focus pada pelayanan pasien atau kosumen, dimana nasional. Rumah sakit merasa perlu untuk membuat
konsumen mengharapkan pelayanan yang bermutu suatu strategi yang memenuhi kebutuhan pasar dan
tinggi dengan harga yang wajar. Dalam keadaan seperti membedakannya dengan pesaing-pesaingnya.
ini, metode kuno mungkin tidak memberi kita hasil Stategi pemasaran yang dibutuhkan tentu saja bukan
jangka panjang. Penerapan prinsip-prinsip pemasaran hanya melihat lingkungan eksternal dimana konsumen
modern akan membuka jalan untuk merasionalisasi dan berada, namun juga dapat melihat lingkungan internal
standarisasi layanan. Dengan demikian pemasaran telah secara objektif. Sehingga didapatkan cara terbaik dengan
menjadi 'mantra' baru untuk layanan ini penyedia menggunakan maksimal sumber daya yang ada
layanan di rumah sakit. (Sreenivas T, 2013) dan (Nitin, dengan melihat peluang yang ada. Oleh karena itu, perlu
2013) dilakukan kajian mendalam untuk membuat rencana
pemasaran aplikatif, sehingga kedepannya ruang rawat
Menghadapi berbagai perubahan yang terjadi, rumah RS H Abdul Manap dapat berkembang dan menjadi
sakit harus dinamis dan bisa menyesuaiakan dengan andalan bagi penduduk kota Jambi untuk
kebutuhan masyarakat ditengah berbagai kebijakan mendapatkan pelayanan kesehatan rujukan.
yang ada. Untuk tetap bertahan, rumah sakit harus
dikelola secara efektif dan efien dengan tetap Adapun tujuan umum dilakukannya penelitian ini ialah
mengahasilkan layanan yang bermutu.dan mampu dirumuskannya strategi pemasaran RS H abdul Manap
memberikan kepuasan penuh kepada seluruh dengan menggunakan Analisa SWOT, menentukan
konsumennya. Untuk menarik minat konsumen, rumah positioning rumah sakit, segmentas Narasumber i pasa
sakit harus memiliki dan melaksanakan program- dan target pelanggan yang paling sesuai atau paling
program pemasaran yang efektif. bermakna, dengan serta bauran pemasaran (marketing
mix) yang sesuai untuk pemasaran RS Abdul Manap.
Dari studi didapatkan bahwa banyak organisasi rumah
sakit menerapkan strategi pemasaran, dan bahwa TINJAUAN TEORITIS
rumah sakit yang mengadopsi strategi pemasaran yang
efektif berkinerja lebih baik daripada yang tidak. Menurut Kotler (2011:34), Marketing is the process by
Beberapa faktor yang menghambat adopsi dan which companies create value for customers and
implementasi strategi pemasaran yang efektif termasuk building strong customer relationships in order to
kurangnya perencanaan, kurangnya dukungan capture value from customers in return. Artinya, bagi
manajemen puncak, dan tidak digunakannya semua Kotler, marketing adalah sebuah proses dimana sebuah
elemen bauran promosi. (Islam, 2013) perusahaan menciptakan nilai untuk konsumen dan
Keberlangsungan sebuah rumah sakit untuk tetap membangun hubungan yang kuat dengan konsumen,
bertahan dimasa yang akan datang bergantung pada dengan tujuan mendapatkan kembali nilai dari
kemampuan untuk memberikan respon terhadap konsumen tersebut.
kebutuhan dan tuntutan konsumen dengan menyediakan

Jurnal ARSI/Juni 2019 154


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Volume 5 Nomor 3

Strategi pemasaran adalah suatu rencana yang didesain dokumen terkait. Data yang terkumpulkan diperiksa
untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai secara seksama kelengkapannya dan kebenaran dari
tujuan organisasi, biasanya strategi pemasaran diarahkan isinya, selanjutnya data diolah untuk mendapatkan
untuk meningkatkan kemungkinan atau perilaku informasi yang lebih mudah untuk diinterpretasikan dan
konsumen. (Setiadi (2003). Strategi bauran pemasaran dianalisis lebih lanjut dalam bentuk tabel dan grafik.
pada dasarnya dapat digunakan untuk meningkatkan
kegiatan promosi/marketing baik internal marketing Tahapan analisis yang digunakan adalah analisa
maupun external marketing, sehingga lebih terstruktur SWOT yang dilakukan menganalisa factor-faktor
dan tepat sasaran. Bauran promosi terdiri elemen eksternal dan internal yang memperlihatkan potensi-
strategi promosi, yaitu: Advertising, Promotion, potensi yang menghambat dari pengembangan rumah
Personal Selling, Public Relations, dan Direct sakit. Kemudian dilanjutkan dengan Segmenting,
Marketing. Masing-masing elemen tersebut memiliki Targeting dan Pasitioning, serta menentukan bauran
kemampuan yang berbeda tergantung pada pesan apa pemasaran da (Product,, Price, Place, Promotion).
yang akan disampaikan pada konsumen dan
bagaimana konsumen dapat terpapar dengan pesan HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut. (Kotler dan Armstrong (2012:432),
Analisa Situasi
Strategi pemasaran yang digunakan harus meliputi
perencanaan, implementasi, pengendalian serta komunikasi RSUD H. Abdul Manap merupakan Rumah sakit
dengan konsumen, untuk itu diperlukan program kerja yang Umum Kelas C milik Pemerintah Kota Jambi, mulai
baik dalam melakukan promosi sesuai dengan etika promosi
operasional tanggal 25 Maret 2009. Pada tahun 2015,
dan budaya yang telah diatur. Fungsi promosi adalah
RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi juga telah di
menawarkan sesuatu kepada konsumen dengan cara
persuasive untuk segera mengambil keputusan untuk tunjuk sebagai Rumah Sakit rujukan regional untuk
membeli produk layanan yang disediakan, jadi dengan wilayah timur dari kementerian kesehatan dengan surat
promosi pada awalnya diharapkan konsumen akan mengenal keputusan Nomor HK 02.03/I/0363/2015 tentang
produk pelayanan yang tersedia, dan selanjutnya dimotivasi Penetapan Rumah Sakit Rujukan Propinsi dan Rumah
untuk menggunakan dan membelinya.. Strategi pemasaran Sakit Rujukan Regional.
ini penting untuk kepuasan pasien mempertimbangkan
pentingnya pengaruh oleh strategi pemasaran pada RSUD H. Abdul Manap Kota Jambi sebagai Lembaga
kepuasan pasien. Perencanaan pemasaran dalam Teknis Daerah Kota Jambi di bidang pelayanan
perawatan kesehatan harus sangat tepat untuk mencapai kesehatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
beberapa tujuan utama: layanan pelanggan, stabilitas Nomor 5 Tahun 2008. Namun menindaklajuti Perpres
keuangan, keseimbangan antara pemangku kepentingan no 18 tahun 2016, RSUD berubah menjadi UPTD
dan pemegang saham dan peningkatan komunikasi Dinas Kesehatan Kota Jambi. Pada tahun 2016, Rumah
masa depan dengan pelanggan (Bebeica, 2013) Sakit Abdul Manap ditetapkan sebagai Badan layanan
Umum Daerah yang menerapkan Pola Penatalaksanaan
METODOLOGI PENELITIAN Keuangan BLU (PPK BLU). Dan pada bulan
Desember 2018 telah dilakukan survei akrediatsi
Penelitian ini adalah penelitian operasional dengan dengan hasil Utama.
pendekatan metode kualitatif. Data primer diperoleh dari
hasil market survey pada 80 pasien yang dirawat di RS Rumah sakit H Abdul Manap memiliki tenaga
Abdul manap dan pengunjung rumah sakit di poliklinik kesehatan yang cukup. Diluar 4 spesialis medik dasar
rawat jalan, serta wawancara terstruktur pada beberapa yang menjadi syarat minimal rumah sakit kelas C
narasumber dan observasi. Informan ditentukan dengan seperti yang ditentukan oleh Permenkes no 56 tahun
metode purposive samoling. Narasumber dalam 2014 tentang klasifikasi dan perizinan Rumah Sakit,
penelitian ini adalah Direktur, Kepala Bidang Pelayanan, antara lain pelayanan spesialis jantung, urology, kulit
Sekretaris, Kabid Keuangan, Kepala Ruang rawat inap , kelamin, saraf, rehabiitasi medic, dll. Sesuai dengan
dokter. Kepala Bidang Penunjang Medis, Humas dan perencanaan pengembangan tahun 2017 di mana
Kasi SDM. Data sekunder didapatkan dari telaah pengembangan alat bedah urologi yaitu TURS dan

Jurnal ARSI/Juni 2019 155


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Heningnurani, Strategi Pemasaran RSUD H. Abdul Volume
Manap Kota Jambi3
5 Nomor

ISWL serta alat bedah orthopedic sudah dapat peralatan medis yang lengkap, Pengelooaan Keuangan
terlaksana. Alat TURS dan ISWL ini berfungsi untuk sudah menerapkan PPK BLUD dan Pelayanan
tindakan batu kemih dan tindakan prostat, sedangkan spesialais lengkap dengan keunggulan pelayanan
alat orthopedic adalah meja operasi khusus orthopedic dilaur 4 spesialis medik dasar
beserta assesoris untuk kaki.  Kelemahan : Belum ada unit yang secara khusus
pemasraran, RS belum menerapkan SIMRS,
Setelah lebih kurang 10 tahun sejak mulai beroperasi, Inefisiensi pengendalian beaya, Jumlah Tenaga
jumlah pasien mengalami peningkatan namun tingkat banyak tapi penempatan belum sesuai dengan
ultilitas yang ditunjukkan dengn pencapian nilai BOR kompetensi yang dibutuhkan, Sistem monitoring
(Bed Occupation Rate) belum mencapai target yang pemeliharaan sarana dan prasarana masih kurang
ditetapkan yaitu 65-85 %. (Kemenkes). Tingkat
hunian selama tahun 2018 berkisar 71 pasien per hari Dari analisis situasi eksternal, dapat dipetakan bahwa
untuk jumlah tempat tiduer 202 buah (ditampilkan Rumah sakit mempunyai peluang dan mengahadapi
dalam tabel 1 dan tabel 2). ancaman sebagai berikut:
 Peluang: Kebijakan Kemenkes tentang Penetapan
Sebagai RS Pemerintah, RS H A Manap sebagai RS Rujukan regional Jambi Wilayah
mendukung program pemerintah baik pusat Timur, Adanya sistem Rujukan Berjenjang dan
maupun daerah untuk melayani paisen dari seluruh regionalisasi sistem rujukan dalam pelayanan
lapisan masyarakat, termasuk melayani masyarakat kesehatan peserta Jaminan Kesehatan Nasional,
tidak mampu termasuk pasien tang belum menjadi Kebijakan pemerintah Pusat untuk membertikan
peserta BPJS, melalui pembiayaan jampersal oleh bantuan dana kepada RS rujukan, Jejaring dengan
pemerintah pusat dengan dana dekonsentrasi, puskesmas dan institusi pendidikan kesehatan.
pembiayaan oleh Pemda kota Jambi melalui Jumlah penduduk yang semakin padat yang
pemberlakuan surat Keterangan Tidak mampu. meningkatkan demand terhadap pelayanan
Mulai 1 januari 2019 Kebikan pemberlakuan kesehatan
SKTM ini akan beakhir dan di berlakukan  Sedangkan Ancaman yang dihadapi adalah:
Kebikjakan Kartu Jambi Bugar sebagai gantinya. Pertumbuhan industry RS swasta di sekitar lokasi
Hal ini dalam rangka memndukung program JKN, sebagai pesaing, Perkembangan budaya masyarakat
dimana tahun 2018 Kota Jambi sudah medapatkan yang lebih menuntut terhadap pelayanan,
penghargaan Universal Health Coverage (ditampilkan Ketidakstabilan ekonomi, Pencairan klaim BPJS
dalam tabel 3). sering terlambat, Kebijakan perubahan status dari
Lembaga Teknis Daerah menjadi Unit Pelaksana
Rumah Sakit Abdul Manap juga menjadi satelit RS Teknis yang akan memperpanjang birokrasi.
peendidikan, sebagai tempat praktek calon tenaga
kesehatn yaitu dari FK UNJA, Poltekkes Kemenkes Dari Evaluasi Faktor internal didapatkan bahwa dari
dll. kondisi internal RS HAM dalam posisi cukup kuat.
Evaluasi factor eksternal menunjukkan bahwa dari sisi
Dalam hal sistem informasi manajemen, sistem yang ekternal Rumah sakit mempunyai peluang yang baik,
ada belum terintegrasi, masig masing bagian sudah dan melebihi ancaman yang ada. Dari hasil matriks IE,
menjalankan secara komputer dan secara manual dan posisi rumah sakit pada kuadran 5 yaitu hold and
dalam tahap persiapan untuk pemberlakuan SIM RS. maintain. Dari Analisa tersebut pilihan strategi adalah:
Perencanaan yang dilakukan adalah merancang alur
pengolahan data sehingga nanti diharapkan data yang
dihasilkan akan sebagai Executif Information System (EIS) Market Penetration dan Product Development
yang dibutuhkan direksi untuk pengambilan keputusan.
Market Penetration adalah Strategi untuk meningkatkan
Dari analisis situasi internal, didapatkan kekuatan dan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada sekarang
kelemahan RSUD HAM adalah sebagai berikut: melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih intensif.
 Kekuatan: rumah sakit sudah terakreditasi, mempunyai Penetrasi ditujukan untuk meningkatkan volume dan
jangkauan pemasaran. Ayuningtyas, 2013). Product

Jurnal ARSI/Juni 2019 156


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Volume 5 Nomor 3

Development (pengembangan produk) adalah pengenalan usia 25 -50 tahun (dan diatas 50 tahun (48, 2 %), usia 25-
produk produk baru kepada pasar yang ada saat ini. 50 tahun (33%), 1-14 th (8 %). Ditinjau dari tingkat
Pengembangan produk adalah penambahan nilai dan Pendidikan, dari hasil survey didapakan bahwa tingkat
perluasan garis produk. (Ayuningtyas, 2013) . Pendidikan pengunjung yang terbanyak adalah SLTA
(43%).
Hasil dari matriks TOWS yang ditampilkan dalam
tabel 4 dapat dirangkum dalam strategi besar yaitu: Karakteristik psikografi dari pengunjung poliklinik dan
1. Pelayanan yang bermutu dan unggul dan layanan pasien rawat inap sebagian besar adalah golongan
prima untuk kepuasan pelanggan mitra dan menengah dengan pengeluaran per bulan antara 1-5juta
karyawan rupiah. Dari hunian keals perawatan yang dipantau
2. Penyempurnaan proses bisinis dan tata kelola sepnajang Januari sd Sepetember 2018 menunjukkan
dengan budaya kerja, sarana prasarana dan system sebagian besar adalah merupaka n pasien kelas III. Pada
informasi untuk mewujudkan pelayanan yang oeriode januari sd septemener 2018, sebanyak 62.3 %
bermutu dengan kendali mutu dan kendali beaya dirawat di klas III, 22.08 % di klas II dan 14.75 % di
3. Peningkatan kinerja pemasaran dengan pembentukan kelasI. Sedangkan di VIP fhanya senanyak 0.9 %.
tim pemasran yang handal dan professional, Karena seklam peroiode maret sampai September
meningkatkan kemitraan dan pelayanan pelanggan Ruang perawatan VIP sdg dalam renovasi. Sebagian
besar pasien meilih kelas perrawatan yang sesuai ddan
Segmenting, Targeting, dan Positioning Pasar tidak bersedia pindah ke kelas perawatan yang lebih
tnggi dengan membayar selisih harga. Dilihat dari
Secara Geografi, Lokasi RS H Abdul manap terletak segmentasi tersebut, segmen pasar adalah kelas
sangat strategis yaitu terletak di perbatasan Kecamatan menengah, yang berdomisili di Kecamatan Sekitar
Kotabaru dan Kecamatan Alam Barajo, ditengah daerah lokasi Rumah sakit Dengan melihat sgmentasi ini,
pertumbhan pnduduk dnag banyaknya pemukiman baru, Kebijakan Regionalisasi sisitem rujukan, dimana
bisa dijangka dengan kesandaar umum meski hanya Pasiendari FKTP akan dirujuk ke FKTL terdekat sesuai
satu jalur yang menuju kesana., sehingga yang pemtaan justru akan menguntungkan rumah sakit
memudahkan konsumen untuk datang dan mendapatkan H Abdul manap yang berada di daerah padat penduduk.
pelayanan di RS H Abdul Manap. Namun dari hasil survey didapatkan Sebagaian besar
pelanggan memilih RS Abdul Manap atas pilihan
Data kunjungan rumah sakit menunjukkan bahwa 80 ,6 sendiri, karena dekat dengan rumah dan pelayanan baik.
% pasien RS HAM adalah dan dari kota Jambi, dimana Hal ini berarti meskipun secara geografis lokasi sangat
sebagian besar Pasien berdomisili di Kota Jambi menguntungkan tetapi tetap harus memperlihatkan
terutama Kecamatan Alam Barajo (25.5%) dan kualitas pelayanan untuk dapat menjadi rumah sakit
Kotabaru (23.44%) dan tiga Kecamatan lain pilhan
disekeliling lokasi rumah sakit yaitu Kecamatan
Telanaipura, Kecamatan Jelutung dan ecamatan Posisi Pasar
Palmerah yang merupakan pemecahan dari
Kecamatan Jambi Selatan. Sebanyak 19, 33 % Berdasarkan mayoritas segmen pasarnya yaitu
pelanggan rumah sakit adalah dari Kabupaten yang golongan menengah kebawah, RSUD menempatkan
berada di sekitar Kota jambi yaitu Kabupaten Miuaro posisi produk rawat inap kelas III. Namun RSUD
jambi, kabupaten batanhari dan Kabupaten tanjung menetapkan segmentasi pasar yang akan melayani
Jabung mur maupun kabupaten tanjung jabung barat, selutuh lapisan masyarakat. Perencanaan ke depan akan
Ini sesuai dengan fungsi RS sesuai ketetapan Kemenkes membangun kelas perawatan untukmkelas 1, 2, dan 3,
yaitu sebagai rujukan regional Jambi wilayah Timur sementara ruang VIP sudah selesai renovasi.
(ditampilkan dalam tabel 5 dan tabel 6). Komitmen manajemen untuk membidik pasar yang
lebih tinggi dilaksanakan dengan merenovasi ruangan
Data kunjungan rumah sakit pada poli rawat jalan dari VIP.
Bulan Januari sampai dengan September menunjukkan Targeting
bahwa pengunjung terbanyak adalah dari kelompok

Jurnal ARSI/Juni 2019 157


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Heningnurani, Strategi Pemasaran RSUD H. AbdulVolume
Manap 5Kota Jambi
Nomor 3

Sebagaian besar pelanggan RS HAM adalah peserta rehabilitasi medis, urology, ortopedi. Untuk pengembangan
BPJS yang prosentasenya semakin naik dari tahun ke produk Rumah Sakit akan mengembangakan pelayanan
tahun, telah mencapai lebih dari 80 %. Dan selama Urology, Thalasemia dan pelayanan Ibu Anak.
peride januari -novemner 2018, pendapatan rumah sakit Pelayanan Urologi ini telah diunjang engan peralatan
dari pasien Peserat BPJS Kesehatan mencapai 84,6 %. canggih berupa ESWL.
Menilik hal ini Kebijakan Pemerintah bahwa tahun
2019 adalah akan berlaku Universal Coverage akan Pengembangan produk yang ditujukan untuk segmen
menguntungkan RS H Abdul Manap .Merujuk data menengah keatas seperti perawatan pada ruang VIP,
tersebut, yanag merupakan target pasar dari RS H AM perlu ada pembedaan dalam hal kemasan, design, atau
adalah pasien peserta BPJS Kesehatan. cara penyampaian atau kemudahan mendapatkan
layanan. Pelayanan pada Ruang VIP, selain ruangan
Bauran Pemasaran yang luas dan nyaman, produk yang dikembangkan
adalah bingkisan khusus berupa paket mandi dan
Untuk mendukung strategi pemasaran rumah sakit sarapan pagi bagi keluarga pasien.
yang sudah ditetapkan diperlukan program atau
kegiatan yang disebut Bauran Pemasaran. Bauran Disamping itu peningkatan kualitas produk dilakaukan
Pemasaran adalah kombinasi atau ramuan tertentu dari dengan pengembangan budaya melayani. Pelayanan
variabel variabel pemasaran yang dapat dikendalikan, petugas dikembangkan dengan secara bertahap
yang dapat digunakan oleh rumah sakit untuk mencapai mengadkan pelayanan prima bagi karyawan. Pelayanan
tujuannya di pasar sasaran. Banyak variabel yang harus prima ini penting untuk meingkatan kepuasan pasien.
dibaurkan, akan tetapi semuanya itu dapat Dari hasil survey Kepuasan pelanggan tanahun 2017
dikelompokkan sebagai: Product yaitu pelayanan diperoleh nilai 75,4 yaitu masuk dalam kategori baik.
sebagai produk rumah sakit, Price yaitu tarif/harga Kepuasan pelanggan ini diharapkan aan membantu
pelayanan, Place yaitu tempat penyelenggaraan atau pemasaran Rumah Sakit. Dimanan pasien yang puas
distribussi dan promosi pelayanan (promotion). akan merekomendasikan rumah sakit kepada orang lain
(Hartono, 2010). Dari berbagai studi, Bauran yang membutuhkan perawatan kesehatan. Dari
pemasaran ini efektif sebagai strategi pemasaran perlikaku pasien didapatkan bahwa 85 % akan
Rumah Sakit untuk rumah sakit yang berniaya rendah merekomendasikan kepada orang lain.
(Goerge dkk, 2017). Strategi pemasaran ini juga perlu
dipertimbangkan untuk kepuasan pasien (Ahmad, dkk, Kualitas layanan kesehatan yang lebih baik membantu
2013). dalam membangun kepuasan dan niat loyalitas
mengingat fakta bahwa klien yang dapat diandalkan
Product akan selalu membuat WOM positif. (Fatima, etall
2018). Hubungan antara loyalitas pasien dan aspek
Untuk membedakan dengan produk dari Rumah sakit kualitas layanan kesehatan seperti lingkungan fisik,
lain, RS berusaha meningkatkan mutu produk dan ramah pelanggan, responsif, komunikasi dan privasi
menciptakan produk unggulan. Pelayanan sesuai dan keselamatan dimediasi oleh kepuasan pasien.
standar RS kelas C seperti yang tertuang dalam (Fatima, etall 2018)
permenkes no 56 taun 2014, yakni pelayanan rawat Harga (Price)
jalan, rawat inap, gawat darurat, kamar operasi,
pelayanan medis spesialis dasar dan pelayanan Penentuan Harga produk layanan diperhitungkan
spesialais diluar 4 specialis dasar dan pelayanan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya
penunjang medik seperti laboratorium, radiologi dan seperti biaya, desain produk, segmen pasar yang dituju,
farmasi. Pelayanan medis spesialistis ini menjadi dan harga rumah sakit pesaing. Sebagian besar
produk andalan rumah sakit karena rumah sakit pelanggan rumah sakit adalah perta BPJS Kesehatan
merupakan fasilitas kesehatan rujukan. Saat ini yang harga produk ditentukan suai tarif InaCBGs,
pelayanan spesialistis yang sudah ada yaitu pelayana Sedang untuk pasien non BPJS, sebagai rumah sakit
medis spesialis dasar (Anak, Penyakit Dalam Bedah milik Pemerintah Daerah yang menerapkan PPK
dan Kebidanan), kulit, mata, THT, jantung, Paru, saraf, BLUD, tarif layanan ditentukan oleh peraturan walikota.

Jurnal ARSI/Juni 2019 158


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Volume 5 Nomor 3

Penetapan tarif telah dibuat dengan melakuakan merupakan sebuah media promosi yang efektif
perbandingan dengan rumah sakit dengan karakteristik digunakan untuk menghadapi era digital, dimana
yang sama, dan ditetapkan lebih rendah dari rumah sakit konsumen banyak menggunakan media tersebut.
pesaing yaitu rumah sakit swasta yang ada di Kota Diiringi dengan perkembangan gadget atau smartphone
Jambi dan rumah sakit milik pemerintah provinsi yang sangat pesat memberikan peluang besar bagi
Jambi. pemasar untuk melakukan promosi besar-besaran
untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan biaya
Place /Tempat /Distribusi (Place) lebh ekonomis.

Meningkatkan akses tehadap pelayanan dengan Mengelola akun media sosial tidak membutuhkan
memperbaiki ‘jalur distribusi’ dan ‘saluran distribusi’, biaya yang banyak, tetapi butuh konsistensi untuk
yaitu dengan menciptakan prosedur layanan yang mengurus akun-akun tersebut. Hasil yang didapat juga
mudah dan cepat bagi pelanggan (service delivery sangat baik karena sifat dari pengguna internet sendiri.
system). Dengan tujuan meningkatkan rasa nyaman Banyak calon konsumen saat ini mencari-cari
pelanggan yang akan atau sudah menggunakan produk pengetahuan sebuah produk (product knowledge)
layanan. Peningkatan saluran distribusi dilakukan secara melalui internet, khususnya media sosial. Informasi
langsung, yaitu dengan melakukan kerjasama dengan produk yang tersedia di media sosial tidak hanya dari
fasilitas kesehatan tinkat petama terutama puskesmas pihak perusahaan yang menyediakan, tetapi juga
dan dengan pihak-pihak di luar rumah sakit yang dapat pendapat dari konsumen lain yang sudah menggunakan
memberikan rujukan pasien kepada rumah. Perbaikan produk tersebut.
saluran distribusi secara tidak langsung dilakukan
melalui media informasi yang tersedia pada saat ini, Kegiatan promosi lain seperti leaflet, brosur, sesekali
berupa brosur, leaflet, dengan melakukan penambahan mengisi kolom informasi di media cetak dilakukan oleh
kerjasama pelayanan kesehatan dengan pihak ketiga bidang pelayanan medis, tetapi tidak dilakukan secara
belum dilakuakan. intens. Untuk promosi di dalam lingkungan rumah
sakit, sudah tersedia layar LCD yang berisi informasi
Rumah sakit juga harus memperhatikan alur tentang pelayanan rumah sakit tetapi dari pengamatan
pelayanan atau prosedur yang merupakan proses peneliti penempatannya kurang sesuai karena tidak
bagaimana konsumen dapat mencapai produk yang ditempatkan dia asrea yang banyak pengunjung
ingin dibelinya. Rumah sakit harus memperhatikan sehingga tidak terlihat oleh banyak orang. belum adanya
jalur akses pengunjung yang datang dalam hal, customer service yang bisa memberikan pelayanan
kecepatan, kebersihan, keamanan, serta kenyamanan informasi, ruangan untuk pelayanan informasi
mendapatkan layanan. (customer servis sedang direnovasi).

Promotion Kegiatan pemasaran keluar rumah sakit seperti kegiatan


promosi dan pembinaan mitra dan jejaring belum
Saat ini pelaksanaan fungsi pemasaran belum dilakukan. Biaya untuk kegiatan pemasaran ini sudah
dilakukan secara aktif, dan simultan oleh manajemen. dianggarkan oleh manajemen dan dialokasikan untuk
Rumah sakit belum memiliki unit khusus untuk kegiatan internal atau eksternal, namun data pasti
pemasaran Pelaksanaan kegiatan pemasaran yaitu besarnya anggaran tersebut tidak diperoleh peneliti.
dalam bentuk promosi saat ini menjadi tanggung
jawab kasubag umum dan humas rumah sakit. Untuk Pihak manajemen sepakat bahwa fungsi pemasaran
menjalankan fungsi promosi tersebut belum ada juga diperlukan bagi rumah sakit, dan untuk itu
petugas khusus yang bertanggung jawab secara penuh. diperlukan petugas khusus yang profesional yang
Pembuatan website rumah sakit sebagai informasi bertanggung jawab Oleh karena itu, akan
bagi masyarakat, instagram dan face book yang dipertimbangkan restrukturisasi organisasi untuk
dikelola pegawai yang mengelola Sistem Informasi melembagakan unit atau tim pemasaran. Hal ini
Rumah sakit (SIRS.) Kebijakan untuk menggunakan dimaksudkan kinerja tim pemasaran g dapat lebih
digital marketing ini diterpkan karena dinilai fokus dan bekerja dengan program kerja yang jelas,

Jurnal ARSI/Juni 2019 159


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Heningnurani, Strategi Pemasaran RSUD H. AbdulVolume
Manap 5Kota
Nomor 3
Jambi

sehingga pegelolaan kegiatan pemasaran dapat manajemen akan membuat program yang memberikan
dilakukan secara terkonsep dan profesional. Tim ini tanggungbjawab kepada seluruh karyawan rumah sakit
akan bertanggung jawab untuk pengembanagan untuk melakukan pemasaran.
program oemasaran baik internal maupun kelaur
eksternal rumah sakit. Untuk kegiatan pemasaran di Penelitian pemasaran belum pernah dilakukan. Penelitian
dala rumah sakit, pihak manajemen akan membentuk penting untuk menentukan strategi pemasran di masa
Layanan Pelanggan yang akan bertempat di samping yang mendatang Dengan paradigma patient centered,
pendaftaran. Ruangan ini difasilitasi dengan baik kebutuhan patien akan terakomodir, hubungan yang
menjadi ruang yang nyaman dengan petugas yang baik antara penyedia layanaakan, akan mempermudah
selalu siap untuk melayani keluhan pelanggan. rumah sakit mengetahui apa yang dibutuhkan oleh
Kegitan pemasran di lauar rumah sakit akan patieb sebagai pangsa pasar. (Andeerson, 2018). Hal in
membangun kemitraan dengan FKTP dan institusi tidak hanya bermanfaat bagi pasien tetapi juga bagi
pendidikan, dan pihak lain yang akan dilengkapi penyedia layanan kesehatan. Ekspektasi layanan pasien
dengan mobil pemasran. yang dapat diterapkan secara hati-hati dan kreatif dalam
program pemasaran, meningkatkan orientasi layanan
Pelaksanaan pemasaran rumah sakit berdasarkan dokter dan perawat, mengembangkan bukti fisik, dan
penilaian dari hasil kuesioner yang diberikan kepada mengelolareferensiuntukmengkomunikasikan nilai layanan
pelanggan, mendapatkan bahwa sebagaian besar kepada pasien. (Islam, 2018)
pelanggan tahu tentang Rumah sakit setelah mendapat
informasi adalah dari tetangga, teman atau keluarga, Untuk penciptaan citra dan merk dianjurkan mengelola
yang berarti dari mulut ke mulut. Menyikapi hal ini layanan pelanggan yang berdasar pengalaman pasien.
pihak manajemen dan saat ini dilakukan dengan cara Pengalaman Pasien sanngat penting untuk merancang
memperbaiki kondisi internal rumah sakit sehingga kegiatan pemsaran yang sesuai dan pengelolaan
diharapkan pelanggan yang sudah merasakan pelayanan pelayanan pelanggan, terutama untuk layanan yang
merasa puas dan selanjutnya menceritakan pengalamannya sangat dominan berlandaskan kepercayaaan seperti
dengan orang lain (word of mouth). layanan kesehatan (Kumar, 2018). Perencananan
pemasaran yang berorientasi pada pasien sangat penting
Dari berbagai studi pemasran dari mulut ke mulut adlah karena pasien adalah sumber daya yang jujur dari
merupakan salah satu cara pemasaran yang efektif. sebuah organisasi untuk membangun gambaran yang
WOM mungkin menyebar dalam jaringan dan jelas tentang keuntungan dan wewenang. (Fatima,
mempengaruhi kelompok besar orang, dan bisa 2018)
dipertimbangkan sebagai cara yang mungkin untuk
mendistribusikan rekomendasi pelyanan kesehatan. Dalam bisnis rumah sakit, kepercayaan memainkan
(Martin S, 2017). Word of mouth by customer juga perlu peran yang sangat penting. Kepercayaan merupakan
diperhatikan terutama hal-hal yang bersifat positif. Hal penghubung antara bukti fisik lingkungan layanan dan
ini dapat ditingkatkan dengan terus memperbaiki kepercayaan awal pasien pada dokter. Faktor social
kualitas layanan dan memberikan service khusus bagi mempengaruhi kepercayaan awal pasien pada dokter
pasien yang loyal. (Febrianti, 2015). Di era digital ini, melalui kepercayaannya pada rumah sakit. Disamping
pemasaran dari mulut ke mulut bisa difasilitasi dalam reputasi dan rekomendasi. Bukti fisik, reputasi, dan
media seperti group WA, face book dan instagram, atau penyebaran informasi dari mulut ke mulut yang positif
akun sosial yang lain. (Alon, 2018). untuk membangun kepercayaan awal. (Terres, et all,
2018).
Dari tabel 1 hingga tabel 6 menunjukkan bahwa
pelaksanaan pemasaran dan promosi mengenai rumah KESIMPULAN DAN SARAN
sakit belum banyak dilakukan oleh jajaran rumah sakit
baik secara personal langsung kepada pasien maupun Kesimpulan
melalui media informasi lainnya. Menyadari bahwa 1) Strategi Pemasaran RSUD H Abdul Manap yang
promosi rumah sakit adalah merupakan tanggung sesuai dengan analisis situasi Market Penetration
jawab seluruh karyawan rumah sakit, ke depan, dan Product Development

Jurnal ARSI/Juni 2019 160


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Volume 5 Nomor 3

2) Segmentasi pasar RS adalah dari pendudukdari You.PearsonPrenticeHall:USA.


MartinS.Word-Of-MouthInTheHealthCareSector:ALiteratureAnalysisOfTheCurrent
Kecamatan Alam Barajo dan Kecamatan State Of Research And Future Perspectives. Int Rev Public Nonprofit Mark (2017)
Kotabaru dan kecamatan sekitarnya dan pasien 14:35–56
George et. Al. The Marketing Mix For Low Cost Healthcare . International Journal of
rujukan dari RS di kabupaten di sekitar Kota jambi ResearchVol.5(Iss.5):May,2017.http://www.granthaalayah.com
wilayan Timur. Pasien peserta BPJS. Kebijakan Ahmad , et all. 2013. The Impact of Marketing Mix Strategy on Hospitals Performance
MeasuredbyPatientSatisfaction:AnEmpiricalInvestigationonJeddahPrivateSector
regionalisasi system rujukan yang ditetapkan BPJS HospitalSeniorManagersPerspective.InternationalJournalofMarketingStudies;Vol.
akan semakin menguntungkan Rumah Sakit. 5,No.6;
Gabriel. Marketing Strategies of Hospital Service Organizations in Nigeria: A Study of
3) Untuk meningkatkan kinerja pemasaran perlu SelectedPrivatelyOwned HospitalsinPortHarcourtJoumalofHospitalMarketing&
dibentuk Tim atau unit khusus yang mengelola Public Relations, Vol. 14(1) 2002
http://www.haworthpressinc.com/store/product.asp?sku=J043
pemasran dengan program kerja yang jelas dan AmariaBA.MarketingPlanningInHealthcareIndustry. InnovativeMarketing,Volume11,
professional baik di dalam rumah sakit dengan Issue2,2015.
Nitin R V., Narendranath V, Devakumar G. An Empirical Study On Marketing Mix
pemngelolaan customer service atau servce line, Strategies On Healthcare Services In A Tertiary Care Hospital . Vol. 2 | No. 4 | April
maupun di luar rumah sakit. Dengan meningkakan 2013www.garph.co.ukIJARMSS|187
Anderson S, et All. (2018). "Futurethinking:the roleof marketingin healthcare",European
kemiitraan dan layanan lainnya. JournalofMarketing,https://doi.org/10.1108/EJM-10-2017-0779
4) Pemasaran berorientasi pelanggan sangat penting, Islam S, (2018) "Understanding health consumer value: service marketing perspective",
South Asian Journal of Business Studies, Vol. 7 Issue: 1, pp.2-21,
karena kepuasan pelanggan akan meningkatkan https://doi.org/10.1108/SAJBS-04-2017-0051
loyalitas pelanggan, penyebaran informasi dari ulut Kumar RS, Dash S, Malhotra NK, (2018) "The impact of marketing activities on service
brand equity: The mediating role of evoked experience", European Journal of
ke mulut secara langsung atau melalui media Marketing, Vol. 52 Issue: 3/4, pp.596-618, https://doi.org/10.1108/EJM-05-2016-
social. 0262
TerresMS,BassoK,(2018)"Theartofbuildinginitialtrustinmedicalservices",International
Journal of Pharmaceutical and Healthcare Marketing, Vol. 12 Issue: 2, pp.94-112,
DAFTAR PUSTAKA https://doi.org/10.1108/IJPHM-03-2017-0010
Fatima T, Malik SA, Shabbir A, (2018) "Hospital healthcare service quality, patient
satisfaction and loyalty: An investigation in context of private healthcare systems",
Ayuningtyas, 2013, Perencanaan Strategis Untuk Organisasi Pelayanan Kesehatan, Edisi InternationalJournalofQuality&ReliabilityManagement, Vol.35Issue:6,pp.1195-
Kedua,Jakarta:PT.RajaGrafindoPersada 1214,https://doi.org/10.1108/IJQRM-02-2017-0031
HartonoB,2010.ManajemenPemasaranuntukRumahSakit.Jakarta: RinekaCipta Sreenivas T, Srinivasarao B, 2013. An Analysis On Marketing Mix In Hospitals.
Evi Febrina Nurpeni. Rencana Pemasaran Klinik ksekutif. Rumah Sakit Hermina Depok InternationalJournalofAdvancedResearchin ManagementandSocialSciencesVol.
denganPendekatanBalancedScorecard.JurnalARSI,2015Vol1no2hal116-123 2|No.4pp187-201
Kotler, P& Armstrong. G 2012. Principles Of Marketing, Global Edition, 14 Edition, Alon AT, Brunel FT, (20 18) "Peer-to-peer word-of-mouth: word-of-mouth extended to
PearsonEducation. group online exchange", Online Information Review, Vol. 42 Issue: 2, pp.176-190,
Kotler, Philip&GaryArmstrong.2011.PrinciplesofMarketing:It’sGoodand GoodFor https://doi.org/10.1108/OIR-09-2016-0290

Jurnal ARSI/Juni 2019 161


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Volume
Heningnurani, Strategi Pemasaran RSUD H. Abdul 5 Nomor
Manap 3
Kota Jambi

Tabel 1. Jumlah Kunjungan RSUD H Abdul Manap Tahun 2012 s.d. 2017
Jumlah kunjungan Pasien Indikator mutu layanan ranap
IGD RAJAL RANAP BOR LOS TOI BTQ
2013 10,285 37,045 5,332 45.2 3.1 4.88 40.96
2014 10,265 41,647 5,638 42.83 2.94 5.09 40.97
2015 10,479 55,982 4,430 47.01 3.02 4.43 43.61
2016 11,757 64,677 8,936 44.87 2.93 4.85 41.32
2017 11,777 65,594 7,853 40,76 2,96 5,56 38,88

Sumber: laporan tahunan RS H Abdul Manap tahun 2017

Tabel 2. Utilisasi Rawat Inap Januari- S2018


Jml Rata-rata
Jml TT Pasien jml pasien BOR BTQ TOI
msk /hari
TW I 202 1633 71.47 35.59 18.3 7.42
TW II 202 1650 62.27 33.3 17.7 7.42
TW III 202 1973 74.03 37.03 37.03 6.33

Tabel 3. Kunjungan Pasien Januari s.d. September 2018 Berdasar Pembiayaan.

Kunjungan Pembiayaan
Layanan Jasa
Baru Lama Umum BPJS Jampersal SKTM
Raharja
IGD 4208 3560 3285 3851 0 28 577
RANAP 3189 1579 625 3768 4 116 228
RAJAL 17125 35010 8673 43355 0 0 97

Tabel 4. Matriks TOWS Pemasaran RSUD H Abdul Manap

Strength (S) Weaknesses(W)


1. Belum ada unit khusu
1. RS sudah terakreditasi Madya pemasraran
2. Peralatan Medis yang dimiliki 2. RS belum menerapkan SIMRS
lengkap dan canggih 3. Inefisiensi pengendalian beaya
3. Telah menerapkan PPK BLUD 4. Jumlah Tenaga banyak tapi
4. Pelayanan spesialis lengkap penempatan belum sesuai dengan
diluar 4 spesialisasi dasar kompetensi yang dibutuhkan
5. Mendapatkan Pembiayaan Rutin 5. Sistem monitoring pemeliharaan
dari APBD sarana dan prasarana masih
kurang
Opportunities(O) SO strategies WO strategies
1. Kebijakan Kemenkes tentang
Penetapan sebagai RS Rujukan
regional Jambi Wilayah Timur 1. Menggunakan Sumber daya
1. Meningkatkan SDM yang
2. Adanya sistem Rujukan yang ada secara optimal untuk
kompeten dan budaya kerja
Berjenjang mendukung sistem rujukan
yang baik
3. Kebijakan pemerintah Pusat berjenjang
2. meningkatkan kemitraan dan
untuk bantuan dana sebagai RS 2. Mewujudkan RS dengan
memanfaatkan peluang pasar
rujukan unggulan layanan
untuk peningkatan kinerja
4. Jejaring dengan pemda dan 3. Mewujudkan penguatan
promosi
puskesmas dan institusi keemitraan dan pemberdayaan
3. Mewujudkan percepatan integrasi
Pendidikan kesehatan puskesmas se kota jambi, RS
IT melalui SIM RS terintegrasi
5. Jumlah penduduk yang semakin jambi wil Timur dan institusi
padat yang meningkatkan pend kesehatan (
demand terhadap pelayanan
kesehatan
Threats (T) ST Strategies WT Strategies2.3

Jurnal ARSI/Juni 2019 162


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Volume 5 Nomor 3

1. Memebentuk Tim Pemasaran


1. Pertumbuhan industry RS
Rumah sakit dan layanan
swasta di sekitar lokasi sebagai
1. Meningkatkan mutu pelayanan pelanggan dengan layanan
pesaing
untuk meningkatkan kepuasan paripurna.
2. Perkembangan budaya
pelanggan, dan mitra
masyarakat yang lebih menuntut
2. Mewujudkan budaya kerja
terhadap pelayanan
2. Mewujudkan pelyanan kesehatan ditunjang pemenuhan sarana
3. Pencairan klaim BPJS sering
yang baik dengan kendali mutu prasarana yang baik dan
terlambat
kendali beaya kompetensi SDM
4. Kebijakan perubahan status
3. Penyempurnaan proses bisnis
dari LTD menjadi UPTD
dan tatakelola

Tabel 5 Jumlah kunjungan Poliklinik rawat jalan (%)


Januari - September 2018

Dalam Kota Jambi Luar Kota Jambi


Alam Barajo 25.45 Muara Jambi 13.52
Kotabaru 23.44 Tanjabtim 1.73
Telanaipura 10.3 Batanghari 1.34
Jambi Selatan 8.68 Tanjabar 0.74
Jelutung 7.11 Sumsel 1.54
kec lain 5.69 lain lain 0.3
Jumlah 80.67 Jumlah 19.17

Tabel 6. Hasil Survey Pengunjung Poliklinik dan Pasien Rawat Inap (%)

SD SMP SMA D3 S1/S2


Pendidikan
10 8.75 43.75 12.5 25
PNS Swasta Pensiun Wirausaha
Pekerjaan
30.6 42.85 8.16 18.36
1-3 jt 3-5 jt 5-10 jt >10 jt
Pengeluaran/bulan
64 17 19 0
BPJS Umum
Pembiayaan
85 15
sesuai dengan kelas yang
Kesediaan membayar bersedia bayar selisih
didapat
selisih biaya perawatan
40 60
Sumber informasi keluarga/teman/tetangga media tahu sendiri pegawai RS
tentang RS 50 12 34 4
Tahu
Informasi tentang Tahu semua Tidak tahu
sebagian
pelayanan RS
27 61 12
Persepsi tentang RS Baik Sedang Buruk
Penampilan fisik 61 39 0
Kebersihan 53 47 0
Parkir 53 42 5
Kenyamanan 58 39 3
Siapa yang Sendiri Keluarga/teman Rujukan RS/PKM
menganjurkan 57 9 34
Apakah akan kembali Ya Tidak
ke RS ini 75 25
Rekomendasi ke yang Ya Tidak
lain 85 15

Jarak Kualitas Jenis


Lain-lain
Alasan memilih RS ini tempuh pelayanan penyakit

20 56 15 9
Persepsi tentang
Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Buruk
pelayanan
Dokter 34.81 45.18 16.29 3.7

Jurnal ARSI/Juni 2019 163


Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia Volume
Heningnurani, Strategi Pemasaran RSUD H. Abdul 5 Nomor
Manap Kota 3Jambi

Paramedis 33.09 45.59 19.85 1.47


Farmasi 33.33 55.09 11.11 2.47
Makanan 29.9 40.18 26.17 3.74
Ruang rawat 27.78 41.67 23.15 7.41
Administrasi 23.07 50.54 13.18 2.19

Jurnal ARSI/Juni 2019 164

Anda mungkin juga menyukai