Anda di halaman 1dari 89

LAPORAN KEUANGAN

RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA


TAHUN 2018

0
I. DAFTAR ISI
I. DAFTAR ISI ..................................................................................................................................1
II. DAFTAR TABEL............................................................................................................................3
III. DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................4
IV. DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................................5
V. KATA PENGANTAR.......................................................................................................................6
VI. PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB............................................................................................9
VII. LAPORAN REALISASI ANGGARAN............................................................................................10
VIII. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH................................................................13
IX. NERACA........................................................................................................................................14
X. LAPORAN OPERASIONAL...........................................................................................................16
XI. LAPORAN ARUS KAS..................................................................................................................17
XII. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS..............................................................................................18
XIII. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN......................................................................................19
A.PENDAHULUAN........................................................................................................................19
1. Informasi Umum tentang Rumah Sakit Umum Haji Surabaya...........................................19
2. Maksud dan Tujuan Laporan Keuangan............................................................................19
3. Landasan Hukum Pelaporan Keuangan ...........................................................................20
4. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan...................................................22
B. EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN...................................................23
1. Ekonomi Makro..................................................................................................................23
2. Kebijakan Fiskal/Keuangan................................................................................................24
C. IKHTISAR PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN24
1. Indikator / Target Kinerja Keuangan...................................................................................26
2. Pencapaian Target Kinerja Keuangan................................................................................27
3. Hambatan dan Kendala......................................................................................................30
4. Solusi dan Saran................................................................................................................31
D. KEBIJAKAN AKUNTANSI.........................................................................................................31
1. Entitas Akuntansi................................................................................................................31
2. Basis Akuntansi yang mendasari Pelaporan Keuangan....................................................31
3. Basis Pengukuran yang digunakan dalam Pelaporan Keuangan......................................41
E. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN..................................................................42
1. Rincian dan Penjelasan masing-masing Pos Laporan Keuangan.....................................42
2. Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
yang belum disajikan dalam Lembar Muka Laporan Keuangan........................................79
F. INFORMASI TAMBAHAN LAINNYA..........................................................................................80
1. Penggantian Manajemen Pemerintahan selama tahun berjalan...............................................80
2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja....................................................................................83

3. Penghargaan yang diterima Rumah Sakit Haji Selama tahun berjalan.............................84


G. PENUTUP..................................................................................................................................86

1
II. DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pengukuran Kinerja Program Rumah Sakit Tahun 2018
Tabel 2 Indikator Kinerja Program Per Kegiatan
Tabel 3 Penyisihan Piutang
Tabel 4 Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Tabel 5 Rincian Realisasi Pendapatan Asli Daerah
Tabel 6 Rincian Pendapatan jasa layanan BLUD
Tabel 7 Rincian Pendapatan Hasil Kerjasama dengan Pihak Lain
Tabel 8 Rincian Pendapatan Hasil Pemanfaatan Aset BLUD
Tabel 9 Rincian Pendapatan Jasa Giro BLUD
Tabel 10 Rincian Hasil Penyelenggaraan Pendapatan dan Pelatihan
Tabel 11 Rincian Realisasi Belanja Daerah
Tabel 12 Rincian Belanja Tidak Langsung

2
Tabel 13 Rincian Belanja Langsung
Tabel 14 Rincian Program Pelayanan Administrasi Keuangan
Tabel 15 Rincian Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Tabel 16 Rincian Program Peningkatan Kapasitas dan kelembagaan Perangkat daerah
Tabel 17 Rincian Program Peningkatan Penyusunan, Pengadaan dan Evaluasi Dokumen Pelenggaraan
Pemerintah
Tabel 18 Rincian Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan BLUD
Tabel 19 RincianProgram Penikatan Pelayanan BLUD
Tabel 20 Rincian Program Pembinaan Lingkungan Sosial

3
III. DAFTAR GAMBAR

a. Gambar struktur Organisasi dan tata kerja

b. Gambar sertifikat penghargaan yang diterima selama tahun 2018

4
IV. DAFTAR LAMPIRAN
A. Daftar Rekapitulasi Piutang
B. Daftar Rekapitulasi Penyisihan Piutang Tak Tertagih
C. Daftar Rekapitulasi Realisasi Penambahan Dan Pengurangan Aset Tetap Daerah
D. Daftar Rekapitulasi Aset Tetap
E. Daftar Rekapitulasi Konstruksi Dalam Pengerjaan
F. Daftar Rekapitulasi Aset Lainnya
G. Daftar Kewajiban Jangka Pendek
H. Daftar Kewajiban Jangka Panjang
I. Daftar Kegiatan-Kegiatan Yang Belum Diselesaikan Sampai Akhir Tahun Dan Dianggarkan
Kembali Dalam Tahun Anggaran Berikutnya
J. Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan, Eselon Dan Non Eselon
K. Lampiran 1.2
L. AK 31 C
M. AK 31 B
N. AK 31 A
O. AK 29 & AK 29 A
P. AK 18
Q. AK 26
R. Neraca Saldo
S. Berita Acara Kas Opname
T. Rekening Koran
U. Berita Acara Hibah
V. Berita Acara Penyerahan Sukarela satwa Liar
W. Berita Acara Penghapusan Aset Lain-lain
X. Laporan Persediaan
Y. Laporan Aset

5
V. KATA PENGANTAR

Kami atas nama Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur menyajikan Laporan Keuangan
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2018, sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir kali
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah
Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Rancangan Peraturan Kepala
Daerah tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD; Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun
2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur; dan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun
2018 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran
2018 berupa menyajikan Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur.
Laporan Keuangan tersebut terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan.
Dalam Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 ini, perlu
disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur secara operasional
disusun berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 64 Tahun 2017 tentang Pedoman Kerja
dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 sebagaimana telah
diubah terakhir kali dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 64 Tahun 2018; dengan mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11
Tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD; Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2017
tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur; dan Peraturan Gubernur Jawa
Timur Nomor 5 Tahun 2017 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur.

6
2. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2018 memberikan informasi tentang anggaran dan
realisasi atas pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan. Berdasarkan laporan ini, realisasi
pendapatan sebesar Rp.169.392.931.562,43 atau 98,46 persen dari target yang ditetapkan pada
Perubahan APBD TA 2018. Sementara itu, realisasi belanja dan transfer sebesar Rp.
263.810.633.555,00 atau 92,54 persen dari yang dianggarkan dalam Perubahan APBD TA 2018,
sehingga terdapat surplus/defisit anggaran sebesar Rp. (94.417.701.992,57) dan Pembiayaan Neto
terealisasi sebesar Rp. 9.294.143.165,20 atau 100 persen. Sehingga dari perangkaan tersebut
terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp. (85.123.558.827,37) Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi tentang Saldo Anggaran Lebih Tahun 2018
sebesar Rp . 12,309,245,167.63
3. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban dan ekuitas per 31 Desember 2018. Dari
neraca diinformasikan bahwa nilai aset adalah sebesar Rp. 356,472,701,846.45, dan kewajiban
adalah sebesar Rp. 10,162,410,134.45, sehingga ekuitas per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp.
346,310,291,712.00
4. Laporan Operasional menyajikan informasi tentang ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah
ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa
Timur untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Dari laporan
operasional diperoleh informasi bahwa pendapatan operasional adalah sebesar Rp.
211,674,579,198.74, Beban operasional adalah sebesar Rp. 265,582,931,919.30, Surplus/Defisit
Kegiatan Operasional adalah sebesar Rp.0 , Defisit Kegiatan Non Operasional adalah sebesar
Rp.147,640,644.00, Surplus/Defisit Luar Biasa adalah sebesar Rp.0 , dan Surplus/Defisit LO adalah
sebesar Rp. -54,055,993,364.56.
5. Laporan Arus Kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari Kas Rumah
Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur. Dari Laporan Arus Kas tersebut diperoleh informasi
bahwa saldo awal per 1 Januari 2018 sebesar Rp.9.294.143.165,20 dan Kenaikan/Penurunan Kas
sampai dengan akhir Desember 2018 adalah sebesar Rp.3.015.102.002,43 , sehingga saldo Kas per
31 Desember 2018 adalah sebesar Rp .12.309.245.167,63
6. Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi tentang saldo ekuitas sebesar Rp.
346,310,291,712.00
7. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan dapat
memperoleh informasi tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan
keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, ikhtisar pencapaian target kinerja keuangan,
kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan.

7
Kami menyadari bahwa Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur
merupakan salah satu komponen penyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Pemerintah Provinsi Jawa
Timur yang nantinya akan diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia; dan hasilnya
merupakan tolok ukur kinerja pengelolaan keuangan daerah. Oleh karenanya kami mengharapkan
tanggapan, saran, maupun kritik yang membangun dari para pengguna (stakeholders) laporan keuangan
ini. Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timurakan terus berupaya untuk menyusun dan
menyajikan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel serta tepat waktu sehingga terwujud sistem
tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Surabaya, Desember 2018


DIREKTUR

Dr. drg. SRI AGUSTINA ARIANDANI, M. Kes


Pembina Utama Madya
NIP. 19600813 198503 2 005

8
VI. PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB

Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari (i) Laporan
Realisasi Anggaran; (ii) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih; (iii) Neraca; (iv) Laporan Operasional;
(v) Laporan Arus Kas; (vi) Laporan Perubahan Ekuitas; dan (vii) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun
Anggaran 2018 sebagaimana terlampir adalah tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian internal yang memadai, dan
isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran, posisi keuangan, arus kas dan catatan atas
laporan keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Surabaya, Desember 2018


DIREKTUR

Dr. drg. SRI AGUSTINA ARIANDANI, M. Kes


Pembina Utama Madya
NIP. 19600813 198503 2 005

9
VII. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN 2018
URUSAN
: ( 102 ) Kesehatan
PEMERINTAHAN
ORGANISASI : ( 0500 ) Rumah Sakit Haji Surabaya
Bertambah /
Jumlah (Rp)
(Berkurang)
Nomor Uraian Anggaran Realisasi
Urut Setelah ( Rp ) %
Perubahan
1 2 3 4 5(=4-3) 6
169,392,931,562.4
PENDAPATAN DAERAH 172,036,050,000.00 -2,643,118,437.57 -1.54
3
169,392,931,562.4
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 172,036,050,000.00 -2,643,118,437.57 -1.54
3
1.1.1 PAJAK DAERAH 0.00 0.00 0.00 0.00

1.1.2 RETRIBUSI DAERAH 0.00 0.00 0.00 0.00


HASIL PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH
1.1.3 0.00 0.00 0.00 0.00
YANG DIPISAHKAN
LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG 169,392,931,562.4
1.1.4 172,036,050,000.00 -2,643,118,437.57 -1.54
SAH 3
1.2 PENDAPATAN TRANSFER 0.00 0.00 0.00 0.00

PENDAPATAN TRANSFER PEMERINTAH PUSAT


1.2.1 0.00 0.00 0.00 0.00
- DANA PERIMBANGAN
PENDAPATAN TRANSFER PEMERINTAH PUSAT
1.2.2 0.00 0.00 0.00 0.00
- LAINNYA
PENDAPATAN TRANSFER PEMERINTAH
1.2.3 0.00 0.00 0.00 0.00
DAERAH LAINNYA
1.2.4 BANTUAN KEUANGAN 0.00 0.00 0.00 0.00

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 0.00 0.00 0.00 0.00

1.3.1 PENDAPATAN HIBAH 0.00 0.00 0.00 0.00

1.3.2 PENDAPATAN DANA DARURAT 0.00 0.00 0.00 0.00

169,392,931,562.4
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 172,036,050,000.00 -2,643,118,437.57 -1.54
3
263,810,633,555.0
BELANJA 285,071,629,484.20 -21,260,995,929.20 -7.46
0
228,594,536,289.0
2.1 BELANJA OPERASI 246,260,618,217.20 -17,666,081,928.20 -7.17
0
2.1.1 BELANJA PEGAWAI 70,372,548,230.00 67,571,278,459.00 -2,801,269,771.00 -3.98
161,023,257,830.0
2.1.2 BELANJA BARANG DAN JASA 175,888,069,987.20 -14,864,812,157.20 -8.45
0
2.1.3 BELANJA BUNGA 0.00 0.00 0.00 0.00

2.1.4 BELANJA SUBSIDI 0.00 0.00 0.00 0.00

10
2.1.5 BELANJA HIBAH 0.00 0.00 0.00 0.00
Bertambah /
Jumlah (Rp)
(Berkurang)
Nomor Anggaran Realisasi
Uraian
Urut Setelah ( Rp ) %
Perubahan
1 2 3 4 5(=4-3) 6

2.1.6 BELANJA BANTUAN SOSIAL 0.00 0.00 0.00 0.00

2.2 BELANJA MODAL 38,811,011,267.00 35,216,097,266.00 -3,594,914,001.00 -9.26

2.2.1 BELANJA MODAL TANAH 0.00 0.00 0.00 0.00

2.2.2 BELANJA MODAL PERALATAN DAN MESIN 38,484,369,767.00 34,899,995,566.00 -3,584,374,201.00 -9.31

2.2.3 BELANJA MODAL GEDUNG DAN BANGUNAN 129,300,000.00 123,856,700.00 -5,443,300.00 -4.21
BELANJA MODAL JALAN, IRIGASI DAN
2.2.4 116,341,500.00 114,111,800.00 -2,229,700.00 -1.92
JARINGAN
2.2.5 BELANJA MODAL ASET TETAP LAINNYA 0.00 0.00 0.00 0.00

2.2.6 BELANJA MODAL ASET LAINNYA 81,000,000.00 78,133,200.00 -2,866,800.00 -3.54

2.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 0.00 0.00 0.00 0.00

2.3.1 BELANJA TIDAK TERDUGA 0.00 0.00 0.00 0.00

263,810,633,555.0
JUMLAH BELANJA 285,071,629,484.20 -21,260,995,929.20 -7.46
0
TRANSFER 0.00 0.00 0.00 0.00

3.1 TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN 0.00 0.00 0.00 0.00

3.1.1 TRANSFER BAGI HASIL PAJAK DAERAH 0.00 0.00 0.00 0.00

JUMLAH TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN 0.00 0.00 0.00 0.00


3.2 TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 0.00 0.00 0.00 0.00
TRANSFER BANTUAN KEUANGAN KEPADA
3.2.1 0.00 0.00 0.00 0.00
PEMERINTAH DAERAH LAINNYA

JUMLAH TRANSFER BANTUAN KEUANGAN 0.00 0.00 0.00 0.00

SURPLUS / (DEFISIT) -113,035,579,484.20 -94,417,701,992.57 18,617,877,491.63 16.47

PEMBIAYAAN 9,294,143,165.20 9,294,143,165.20 0.00 0.00

4.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 9,294,143,165.20 9,294,143,165.20 0.00 0.00


SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN TAHUN
4.1.1 9,294,143,165.20 9,294,143,165.20 0.00 0.00
ANGGARAN SEBELUMNYA
4.1.2 PENCAIRAN DANA CADANGAN 0.00 0.00 0.00 0.00
HASIL PENJUALAN KEKAYAAN DAERAH YANG
4.1.3 0.00 0.00 0.00 0.00
DIPISAHKAN
4.1.4 PENERIMAAN PINJAMAN DAERAH 0.00 0.00 0.00 0.00

4.1.5 PENERIMAAN KEMBALI PEMBERIAN PINJAMAN 0.00 0.00 0.00 0.00

11
4.1.6 PENERIMAAN PIUTANG DAERAH 0.00 0.00 0.00 0.00
Bertambah /
Jumlah (Rp)
(Berkurang)
Nomor Anggaran Realisasi
Uraian
Urut Setelah ( Rp ) %
Perubahan
1 2 3 4 5(=4-3) 6
PENERIMAAN KEMBALI PENYERTAAN MODAL
4.1.7 0.00 0.00 0.00 0.00
(INVESTASI) DAERAH
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH LAIN
4.1.8 0.00 0.00 0.00 0.00
YANG SAH
4.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 0.00 0.00 0.00 0.00

4.2.1 PEMBENTUKAN DANA CADANGAN 0.00 0.00 0.00 0.00


PENYERTAAN MODAL (INVESTASI)
4.2.2 0.00 0.00 0.00 0.00
PEMERINTAH DAERAH
4.2.3 PEMBAYARAN POKOK UTANG 0.00 0.00 0.00 0.00

4.2.4 PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH 0.00 0.00 0.00 0.00


PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH LAIN
4.2.5 0.00 0.00 0.00 0.00
YANG DIPERLUKAN

JUMLAH PEMBIAYAAN 9,294,143,165.20 9,294,143,165.20 0.00 0.00

PEMBIAYAAN NETTO 9,294,143,165.20 9,294,143,165.20 0.00 0.00

Sisa Lebih (Lebih) Pembiayaan Anggaran (SILPA) -103,741,436,319.00 -85,123,558,827.37 18,617,877,491.63 17.95

12
VIII. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN
31 DESEMBER 2018 DAN 2017

NO URAIAN 2018 2017


1. Saldo Anggaran Lebih Awal 9,294,143,165.20 13,601,945,514.57
2. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih sebagai Penerimaan 9,294,143,165.20 13,601,945,514.57
Pembiayaan Tahun Berjalan
3. Jumlah (1-2) 0.00 0.00
4. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA/SIKPA) 12,309,245,167.63 9,294,143,165.20

5. Jumlah (3+4) 12,309,245,167.63 9,294,143,165.20


6. Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya 0.00 0.00
7. Saldo Anggaran Lebih Akhir (5+6) 12,309,245,167.63 9,294,143,165.20

13
IX. NERACA
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
NERACA
per 31 Desember Tahun 2018 dan Tahun 2017
Urusan : ( 102 ) Kesehatan
Pemerintahan
Organisasi : ( 0500 ) Rumah Sakit Haji Surabaya

URAIAN Tahun 2018 Tahun 2017

AKTIVA

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas 12,309,245,167.63 9,294,143,165.20

Kas di Bendahara Penerimaan 0.00 0.00

Kas di Bendahara Pengeluaran 0.00 0.00

Kas di BLUD 12,309,245,167.63 9,294,143,165.20

Piutang Pendapatan 42,068,015,027.12 25,551,213,076.12

Piutang Pendapatan BLUD 42,068,015,027.12 25,551,213,076.12

Penyisihan Piutang -2,381,937,228.30 -2,069,473,174.00

Beban Dibayar Dimuka 0.00 0.00

Persediaan 6,619,618,795.00 8,083,177,140.00

JUMLAH ASET LANCAR 58,614,941,761.45 40,859,060,207.32

ASET TETAP

Tanah 59,127,500,000.00 59,127,500,000.00


276,581,579,651.0
Peralatan dan Mesin 335,543,855,151.00
0
Gedung dan Bangunan 140,056,246,111.00 139,932,389,411.00

Jalan, Irigasi, dan Jaringan 8,285,594,007.00 8,171,482,207.00

Aset Tetap Lainnya 416,636,160.00 421,386,160.00

Konstruksi Dalam Pengerjaan 245,520,000.00 245,520,000.00


-
Akumulasi Penyusutan -248,648,880,716.00 214,681,872,809.0
0

269,797,984,620.0
JUMLAH ASET TETAP 295,026,470,713.00
0
ASET LAINNYA

Tagihan Jangka Panjang 0.00 0.00

Aset Tetap Kemitraan dengan Pihak Ketiga 0.00 0.00

Aset Tidak Berwujud 2,528,520,138.00 2,790,573,926.00

14
Aset Lain-lain 302,769,234.00 315,384,618.00

URAIAN Tahun 2018 Tahun 2017

JUMLAH ASET LAINNYA 2,831,289,372.00 3,105,958,544.00

313,763,003,371.3
JUMLAH AKTIVA 356,472,701,846.45
2
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 0.00 0.00

Utang Bunga 0.00 0.00

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0.00 0.00

Pendapatan Diterima Dimuka 245,045,454.45 371,570,706.76

Utang Belanja 9,917,364,680.00 10,444,451,583.00

Utang Jangka Pendek Lainnya 0.00 0.00

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 10,162,410,134.45 10,816,022,289.76

JUMLAH KEWAJIBAN 10,162,410,134.45 10,816,022,289.76

EKUITAS

Ekuitas -27,532,697,822.00 26,529,295,542.56

Ekuitas 26,523,295,542.56 26,529,295,542.56

Surplus/Defisit - LO -54,055,993,364.56 0.00

Ekuitas SAL 0.00 0.00


276,417,685,539.0
Ekuitas untuk Dikonsolidasikan 373,842,989,534.00
0

302,946,981,081.5
JUMLAH EKUITAS 346,310,291,712.00
6

313,763,003,371.3
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 356,472,701,846.45
2

15
X. LAPORAN OPERASIONAL
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
Rumah Sakit Haji Surabaya
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
Kenaikan /
No. Uraian 2018 2017 %
Penurunan

KEGIATAN OPERASIONAL
1 PENDAPATAN - LO 211,674,579,198.74 0.00 211,674,579,198.74 0.00

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LO 211,674,579,198.74 0.00 211,674,579,198.74 0.00

1.1.1 Lain-lain PAD Yang Sah - LO 211,674,579,198.74 165,202,656,895.15 46,471,922,303.59 28.13%

JUMLAH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) -


211,674,579,198.74 165,202,656,895.15 46,471,922,303.59 28.13%
LO

1.4 SURPLUS NON OPERASIONAL - LO 4,500,000.00


1.4.1 Surplus Pemindahtanganan/Pemusnahan Aset Non
0.00 4,500,000.00 -4,500,000.00 -100.00%
Lancar - LO
JUMLAH SURPLUS NON OPERASIONAL - LO 0.00 4,500,000.00 -4,500,000.00 -100.00%

265,730,572,563.3
2 BEBAN 265,730,572,563.30 0.00 0.00%
0
265,582,931,919.3
2.1 BEBAN OPERASI - LO 265,582,931,919.30 0.00 0.00%
0
2.1.1 Beban Pegawai - LO 67,587,875,525.00 64,438,167,221.00 3,149,708,304.00 4.89%

2.1.2 Beban Barang dan Jasa 161,943,132,206.00 155,540,796,338.50 6,402,335,867.50 4.12%

2.1.3 Beban Penyusutan dan Amortisasi 35,005,400,701.00 30,038,748,253.00 4,966,652,448.00 16.53%

2.1.4 Beban Penyisihan Piutang 1,040,559,487.30 321,411,812.20 719,147,675.10 223.75%

2.1.5 Beban Lain-lain - LO 5,964,000.00 6,496,600.00 -532,600.00 -8.20%

JUMLAH BEBAN OPERASI - LO 265,582,931,919.30 250,345,620,224.70 15,237,311,694.60 6.09%


2.3 DEFISIT NON OPERASIONAL 147,640,644.00 0.00 147,640,644.00 0.00%
Defisit Pemindahtanganan/Pemusnahan Aset Non
2.3.1 147,640,644.00 0.00 147,640,644.00 0.00%
Lancar - LO

JUMLAH DEFISIT NON OPERASIONAL 147,640,644.00 0.00 147,640,644.00 0.00%

SURPLUS / DEFISIT - LO -54,055,993,364.56 -85,138,463,329.55 31,082,469,964.99 -36.51%

16
XI. LAPORAN ARUS KAS
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA
LAPORAN ARUS KAS
PER 31 DESEMBER 2018
URAIAN 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Arus Kas Masuk
Jasa Layanan 164,583,129,306.00
Pendapatan Lainnya 3,686,323,534.43
Jumlah 168,269,452,840.43
Arus Kas Keluar
Belanja Pegawai 67,571,278,459.00
Belanja Barang dan Jasa 161,023,257,830.00
Jumlah 228,594,536,289.00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (60,325,083,448.57)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN
Arus Kas Masuk
Pendapatan dari Pemanfaatan Aset 1,101,224,277.00
Jumlah 1,101,224,277.00
Arus Kas Keluar (MODAL) 35,216,097,266.00
Jumlah 35,216,097,266.00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan (34,114,872,989.00)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
- R/K PPKD 98,090,140,332.00
Total Arus Kas masuk dari Aktivitas Pendanaan 98,090,140,332.00
Arus Kas Keluar
Total Arus Kas keluar dari Aktivitas Pendanaan 635,081,892.00
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PENDANAAN 97,455,058,440.00
ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN
Arus Kas Masuk
- Pemungutan Pajak 13,285,094,665.00
Jumlah 13,285,094,665.00
Arus Kas Keluar
- Penyetoran Pajak 13,285,094,665.00
Jumlah 13,285,094,665.00
ARUS KAS BERSIH DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN -
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS SELAMA PERIODE 3,015,102,002.43
SALDO AWAL KAS 9,294,143,165.20
SALDO AKHIR KAS 12,309,245,167.63

17
XII. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2018 DAN
2017
NO URAIAN 2018 2017
1 EKUITAS AWAL 302,946,981,081.56 302,600,199,565.11
2 SURPLUS/DEFISIT-LO -54,055,993,364.56 -85,138,463,329.55

3 EKUITAS UNTUK DIKONSOLIDASIKAN 97,425,303,995.00 85,490,044,833.00

4 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN / -6,000,000.00 -4,799,987.00


PENYESUAIAN EKUITAS
5 EKUITAS AKHIR 346,310,291,712.00 302,946,981,081.56

18
XIII. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENDAHULUAN
1. Informasi Umum tentang Rumah Sakit Umum Haji Surabaya;
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya yang berdomisili di Manyar Kertoadi Surabaya
adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang didirikan berkenaan peristiwa
yang menimpa para Jamaah Haji Indonesia di terowongan Mina tahun 1990.
Dengan adanya bantuan dana dari Pemerintah Arab Saudi dan dilanjutkan dengan
biaya dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, berhasil dibangun gedung beserta Fasilitasnya
dan resmi dibuka pada 17 April 1993, sebagai RSU Tipe C . Pada tahun 1998 berkembang
menjadi RSU tipe B Non Pendidikan dan pada tanggal 30 Oktober 2008 RSU Haji berubah
status menjadi RSU kelas B Pendidikan.
RSU Haji Surabaya ini memiliki 304 tempat tidur perawatan , ditunjang dengan alat
medis canggih dan dokter yang professional dibidangnya serta peralatan yang memadai, di
kota Surabaya . Siap melayani semua golongan lapisan masyarakat umum, semua agama
dan semua tingkat sosial ekonomi semaksimal mungkin sesuai kebutuhan pelanggan.
Dengan motto “Menebar Salam dan Senyum dalam Pelayanan”. RSU Haji Surabaya telah
ikut mendidik mahasiswa kedokteran dan menyelenggarakan postgraduate training utnuk
dokter dari RS se-Jawa Timur.
Sebagai penyedia pelayanan kesehatan, dimana penerimaan terbesar rumah sakit
berasal dari jasa layanan disamping penerimaan pendapatan yang diperoleh dari lain-lain
pemanfaatan potensi-potensi rumah sakit lainnya. Pendapatan jasa layanan rumah sakit
dibedakan berdasarkan sumber pendapatan terdiri dari pendapatan dari pasien umum dan
pendapatan dari pasien BPJS, pendapatan dari pasien Askes Swasta, dan pendapatan dari
asuransi kesehatan lainnya.
2. Maksud dan Tujuan Pelaporan Keuangan;
Laporan Keuangan disusun dengan Maksud untuk memenuhi kebutuhan informasi
bagi stakeholders (Masyarakat, DPRD,Lembaga Pengawas, Lembaga Pemeriksa) dalam
menilai akuntabilitas posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan rumah sakit
umum Haji Surabaya.
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan ini antara lain informasi mengenai
sumber dan penggunaan ,sumbernya keuangan / ekonomi, pembiayaan, sisa lebih/kurang
pelaksanaan anggaran, saldo anggaran lebih, surplus/defisit laporan operasional,aset,
kewajiban, ekuitas dan arus kas suatu entitas pelaporan.

19
Tujuan penyusunan laporan keuangan ini untuk menyajikan informasi mengenai
posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan
yang merupakan upaya konkrit rumah sakit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan, penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah
yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi
pemerintahan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi dan membantu menentukan ketaatannya
terhadap peraturan perundang-undangan.
3. Landasan Hukum Pelaporan Keuangan;
1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4355);
3) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4368);
4) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587)
sebagaimana telah dibuat terakhir kali dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015
Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah;
5) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP) Lampiran I (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165);
6) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
7) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 149, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4578);
8) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintahan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);

20
9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;
11) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kebijakan Akuntansi
Piutang Pemerintah Provinsi Jawa Timur ;
12) Peraturan Daerah Jawa Timur nomor 2 tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah Provinsi Jawa Timur ;
13) Peraturan Gubernur nomor 29 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penerapan Pola Pengelola
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Gubernur Nomor 74 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Gubernur Nomor 29 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Jawa Timur;
14) Peraturan Gubernur nomor 82 tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Provinsi Jawa Timur ;
15) Peraturan Gubernur Nomor 91 tahun 2011 tentang Kebijakan Akuntansi Badan Layanan
Umum Daerah Propinsi Jawa Timur;
16) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2012 tentang Kebijakan Akuntansi
Piutang Badan Layanan Umum Daerah Provinsi Jawa Timur;
17) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 77 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur
18) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 94 Tahun 2013 tentang Kebijakan Penyusutan
Aset Tetap Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur;
19) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 81 Tahun 2014 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Dearah Provinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah terakhir
kali dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 17 Tahun 2016 tentang perubahan
atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2015 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur 2016;
20) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 133 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 ;
21) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 61 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 ;

21
22) Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/441/KPTS/013/2008 tentang Penetapan
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur sebagai Badan Layanan Umum
Daerah;
23) Peraturan Gubernur nomor 5 tahun 2017 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Timur
24) Peraturan Gubernur nomor 2 tahun 2017 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Timur
25) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 96 Tahun 2014 tentang Bagan Akun Standar;
26) Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 97 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur;
27) Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 36 Tahun 2018 tanggal 25 Juni 2018 tentang
Perubahan Kedua Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Timur Tahun 2018.
28) Dokumen Pelaksanaan Anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (DPA-
P.APBD) Rumah Sakit Umum Haji Surabaya nomor 2018 Nomor 914/163.P/203.2/2018
tanggal 9 Oktober 2018.
4. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan;
1. Pendahuluan
Memuat informasi umum tentang satuan kerja perangkat daerah, maksud dan tujuan
pelaporan keuangan,landasan hukum pelaporan keuangan, dan sistematika penulisan
catatan atas laporan keuangan
2. Ekonomi Makro dan Kebijakan Fiskal/Keuangan
2.1 Ekonomi makro
2.2 Kebijakan Fiskal/Keuangan
3. Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
memuat realisasi pencapaian efektifitas dan efisien dari target kinerja keuangan.
Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan serta
solusi dan saran.
4. Kebijakan Akuntansi
4.1 Entitas Akuntansi.
4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan
4.3 Basis pengukuran yang digunakan dalam Pelaporan Keuangan
4.4 Penerapan Kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
standar Akuntansi Pemerintahan

22
5. Penjelasan Pos-pos laporan keuangan
Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan diantaranya ;
5.1 Laporan Realisasi Anggaran
5.1.1 Pendapatan –LRA
5.1.2 Belanja
5.1.3 Surplus/Defisit
5.1.4 Pembiayaan Neto
5.1.5 SILPA
5.2 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
5.3 Neraca
5.3.1 Aset
5.3.2 Kewajiban
5.3.3 Ekuitas
5.4 Laporan Operasional
5.5 Laporan Arus Kas
5.6 Laporan Perubahan Ekuitas
Serta penerapan kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada
dalam Standar Akuntansi Pemerintahan
6. Penjelasan Atas Informasi-informasi Non Keuangan.
Memuat informasi tentang hal-hal yang belum diinformasikan dalam bagian
manapun dari laporan keuangan.
7. Penutup.

B. EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN


1. Ekonomi Makro;
Kondisi perekonomian di Jawa Timur secara umum sampai dengan triwulan III tahun
2018 mengalami perlambatan yakni mencapai 5,40 % dibandingkan periode yang sama tahun
lalu yang mampu tumbuh 5,64 %.Secara kumulatif, dari Januari-September 2018, pertumbuhan
ekonomi Jatim mencapai 5,48%. Pertumbuhan ini didorong oleh berbagai sektor. Dari sisi
produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha penyedia akomodasi dan
makanan minuman yakni 8,44%, disusul jasa kesehatan dan kegiatan social tumbuh 7,90%.

23
Kondisi Ekonomi Makro Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Tahun 2018 dipengaruhi
oleh laju Kondisi Ekonomi Jawa Timur 2018 yang tumbuh sebesar 5,40 persen, melambat
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,48 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan
tertinggi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 5,69 persen, diikut Ekspor Luar
Negeri sebesar 4,69 persen .
Dengan kondisi yang demikian masyarakat lebih meningkatkan kebutuhan untuk hidup
daripada kebutuhan kesehatan untuk segera memeriksakan kondisi tubuhnya bila dirasa
penyakit yang menyerang tidak begitu parah, atau bahkan masyarakat lebih cenderung
mengobati penyakitnya dengan pengobatan alternatif maupun ramuan tradisional yang
biayanya lebih rendah dibandingkan dengan pengobatan konvensional / secara kedokteran ,
disamping adanya aturan BPJS yang baru yang mereka anggap lebih rumit dibanding dengan
aturan sebelumnya.

2. Kebijakan Fiskal/Keuangan;
Kebijakan keuangan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2018 Rumah Sakit Umum
Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur, dalam rangka mewujudkan akuntabilitas kinerja keuangan
berdasarkan pada DPA Tahun Anggaran 2018 serta pengelolaannya mengacu pada Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Jawa Timur (Lembaran Daerah Provinsi jawa Timur Tahun 2007 Nomor 1, Seri E) dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan daerah .Secara umum berisi Perencanaan dan alokasi anggaran didasarkan pada
program dan kegiatan yang telah ditetapkan yang berorientasi pada kinerja.
Pengelolaan anggaran dilaksanakan secara tertib, transparan sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan .
Secara garis besar pengelolaan keuangan rumah sakit dibagi menjadi dua yaitu pengelolaan
pendapatan dan pengelolaan belanja rumah sakit. Pengelolaan keuangan Rumah Sakit tahun
2018 dijabarkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (DPA-P.APBD) Rumah Sakit Umum Haji Surabaya nomor
914/163.P/203.2/2018 tanggal 9 Oktober 2018.

24
Kebijakan Keuangan secara keseluruhan diarahkan pada struktur APBD, meliputi :
1. Kebijakan Pendapatan Rumah Sakit
Peningkatan pendapatan rumah sakit dari kegiatan jasa layanan meliputi penerimaan
pendapatan yang berasal dari :
a. Pasien Umum
b. Pasien Kerjasama (Pasien Penjamin)
c. Penerimaan Lain-lain
Peningkatan pendapatan rumah sakit dilaksanakan melalui rencana kerja
sebagai berikut :
 Optimalisasi usaha intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan pendapatan
rumah sakit
 Peningkatan penerimaan jasa layanan pendidikan, pelatihan dan penelitian
 Peningkatan pengembangan kerjasama dengan pihak ketiga melalui perjanjian
kerjasama dengan Institusi Pendidikan
 Peningkatan pendapatan melalui penyewaan gedung/lahan rumah sakit
2. Kebijakan Belanja Rumah Sakit
Dalam rangka mengatur penggunaan anggaran belanja daerah agar tetap
terarah, efisien dan efektif maka kebijakan belanja tahun 2018 sebagai berikut :
a. Belanja yang berasal dari anggaran subsidi pemerintah (APBD) digunakan untuk
Belanja Gaji dan Tunjangan serta Belanja Barang/Jasa dan belanja Modal
b. Belanja yang berasal dari pendapatan fungsional rumah sakit digunakan untuk
Belanja Pemeliharaan, Belanja Obat dan Alat Kesehatan, Belanja Bahan Pakai
Habis, Belanja Modal serta Belanja Jasa Pelayanan.
c. Anggaran Subsidi yang berasal dari dana cukai dipergunakan untuk pembelian
alat-alat Kedokteran.
d. Anggaran yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dipergunakan untuk
pembelian Alat Kedokteran

25
C. IKHTISAR PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN
1. Indikator/Target Kinerja Keuangan;
Pendapatan -LRA
Sebagaimana yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (DPA-P.APBD) Rumah Sakit Umum Haji Surabaya tahun 2018
nomor 914/163.P/203.2/2018 tanggal 9 Oktober 2018 . Merujuk peraturan perundang-undangan
yang ada , pendapatan daerah melalui rumah sakit adalah lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
sah. Pendapatan RSU Haji diperoleh dari Jasa layanan dan non layanan (lain-lain). Target
pendapatan RSU Haji pada Tahun Anggaran 2018 setelah PAK (Perubahan Anggaran Kegiatan)
sebesar Rp172,036,050,000.00.Dan realisasinya mencapai Rp.169,392,931,562.43 sehingga
terdapat kekurangan target pendapatan sebesar Rp.2,643,118,437.57 Atau sebesar 98.46 % dari
target
Belanja – LRA
Anggaran Belanja RSU Haji pada Tahun Anggaran 2018 setelah PAK sebesar
Rp.285,071,629,484.20 sedangkan realisasinya mencapai Rp.263,810,633,555.00 atau sebesar
92.54% dari anggaran. Indikator pencapaian program kinerja rumah sakit dapat dijabarkan dalam
tabel berikut ini :
Tabel 1 : Pengukuran Kinerja Program
PENGUKURAN KINERJA PROGRAM RUMAH SAKIT TAHUN 2018
CAPAIAN TARGET
NO INDIKATOR KINERJA KINERJA 2018 (%)
1 Pendapatan Daerah
98,46
2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 82,62
3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur 93,73
4 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Perangkat Daerah 96,82
5 Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan 69,69
6 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
88,09
Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
7 Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) 91,74
8 Program Pembinaan Lingkungan Sosial
96,44

26
2. Pencapaian Target Kinerja Keuangan;
Pada tahun 2018 capaian terhadap target Rumah Sakit Umum Haji Surabaya adalah
capaian terhadap 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama Rumah Sakit Umum Haji Surabaya secara
ringkas dapat kami uraikan sebagai berikut:
Pertama.Capaian Indikator Kinerja Utama “ Penerimaan Pendapatan” mencapai 98,46%.
Diperoleh dari Pendapatan BLUD yang berasal dari Jasa Layanan BLUD, Hasil Kerjasama dengan
pihak lain, Lain-lain pendapatan BLUD yang sah dari hasil pemanfaatan aset Blud, Lain-lain
Pendapatan yang sah dari jasa giro, Lain-lain Pendapatan yang sah dari hasil penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan, dan pendapatan atas pengembalian belanja BLUD dengan
prediksi/target anggaran sebesar Rp. 172.036.050.000,00 dengan pencapaian target/realisasi
anggaran sebesar Rp. 169.392.931.562,43
Prosentase pencapaian pendapatan rumah sakit sebesar 98,46% dari target dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1) Adaya pemasukan pemanfaatan limbah (limbah botol-botol plastic, bungkus-bungkus plastik
dan sebagainya)
2) Rumah Sakit Umum Haji Surabaya adalah salah satu rumah sakit pemerintah yang ditunjuk
sebagai tempat medical chek up bagi calon ONH plus dan calon legislatif
3) Sebagai rumah sakit rujukan bagi jamaah haji di wilayah timur
4) Peningkatan kerjasama dengan Institusi Pendidikan Kesehatan
5) Pemanfaatan bangunan gedung rumah sakit yang memungkinkan penerimaan dari sewa
gedung untuk pertemuan meningkat dan sewa ruang untuk ATM.
6) Adanya penerimaan lain-lain yang berasal dari parkir, sewa lahan rumah sakit dan sewa
ruang untuk kantin

Kedua. Capaian Indikator Kinerja Utama “Program Pelayanan Administrasi Perkantoran“. Kegiatan
yang melekat dalam program ini, pencapaian kinerja berkisar antara 39,30 persen hingga 82,62
persen. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Untuk Pelaksanaan Administrasi Perkantoran terserap sebesar 82,62 persen untuk anggaran
selama 1 (satu) tahun, penyerapan sesuai kebutuhan dan efisiensi, adanya perangkapan tugas
sebagai pengelola keuangan sehingga honorarium hanya bisa diberikan salah satu dari fungsi
pengelola keuangan, Besarnya honor pengelola keuangan yang diberikan sesuai dengan nilai
anggaran yang dikelola.

27
Ketiga. Capaian Indikator Kinerja Utama “Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur”.
Kegiatan yang melekat dalam program ini pencapaian kinerja berkisar antara antara 40,73 persen
hingga 93,73 persen. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana terserap sebesar 91,67 persen
digunakan untuk Belanja Belanja Telepon/Faksimili, Belanja Listrik, Belanja air.
Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana terserap sebesar 95,69 persen
digunakan untuk Belanja Pegawai Blud, Belanja Jasa Cleaning Service dan Belanja Pemeliharaan
Gedung dan Bangunan
Keempat. Capaian Indikator Kinerja Utama “Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Perangkat Daerah”. Kegiatan yang melekat dalam program ini pencapaian kinerja sebesar 96,82
persen Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Konsultasi Kelembagaan Perangkat Daerah terserap sebesar 99,02 persen untuk anggaran
selama 1 (satu) tahun, penyerapan sesuai kebutuhan.
Pembinaan Sumber Daya Aparatur Perangkat Daerah terserap sebesar 92,43 persen untuk
anggaran selama 1 (satu) tahun, penyerapan sesuai kebutuhan.
Kelima. Capaian Indikator Kinerja Utama “Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan”. Kegiatan yang melekat dalam program ini pencapaian
kinerja berkisar antara 21,92persen hingga 100 persen. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Penyusunan Dokumen Perencanaan terserap sebesar 64,90 persen, untuk anggaran selama 1
(satu) tahun, penyerapan tidak mencapai target karena ada salah satu kegiatan yang tidak jadi
dilaksanakan yaitu kegiatan review renstra.
Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran terserap sebesar 90,10
persen, untuk anggaran selama 1 (satu) tahun, penyerapan sesuai kebutuhan.
Penyusunan, Laporan Pengelolaan Keuangan terserap sebesar 45,36 persen, untuk anggaran
selama 1 (satu) tahun, penggunaan anggaran sesuai kebutuhan.
Keenam. Capaian Indikator Kinerja Utama “Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ” berkisar antara 71,87 persen hingga 100
persen. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pelayanan Kesehatan (DAK) terserap sebesar 89,51 persen, untuk anggaran selama 1 (satu)
tahun, realisasi sesuai kebutuhan rumah sakit.
Pelayanan Kesehatan (Pajak Rokok) terserap sebesar 75,41 persen, untuk anggaran selama 1
(satu) tahun, realisasi sesuai kebutuhan rumah sakit.
Pelayanan Kesehatan terserap sebesar 95,90 persen, untuk anggaran selama 1 (satu) tahun,
realisasi sesuai kebutuhan rumah sakit.

28
Ketujuh. Capaian Indikator Kinerja Utama “Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD)”. Kegiatan yang melekat dalam program ini pencapaian kinerja berkisar
antara 13,27 persen hingga 97,78 persen. Digunakan untuk Belanja Fungsional Rumah Sakit
termasuk Belanja Pegawai, Belanja Obat-obatan, Jasa Pelayanan dan Belanja Modal Alat-alat
Berat, Belanja Modal Alat-alat angkutan Darat tidak bermotor, Belanja modal alat-alat bengkel,
Belanja Modal tidak berwujud. Realisasi 91,74 % dikarenakan penghematan belanja rumah sakit
karena pendapatan tidak mencapai target.
Kedelapan.Capaian Indikator Kinerja Utama “Program Pembinaan Lingkungan Sosial”.
Kegiatan yang melekat dalam program ini pencapaian kinerja sebesar 96,44 persen Hal ini dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran terserap sebesar 96,44 persen untuk
anggaran selama 1 (satu) tahun, penyerapan sesuai kebutuhan, karena hasil nego pengadaan bisa
mendapat harga lebih rendah dari rencana harga yang dianggarkan
Secara garis besar pencapaian Indikator Kinerja Utama dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 2: Indikator keuangan per kegiatan
BELANJA HASIL KELUARAN
INDIKATOR KINERJA (PROGRAM ANGGARAN
NO
/ KEGIATAN) SETELAH REALISASI RENCANA REALISASI SATUAN
PERUBAHAN
LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI
1 172.036.050.000,00 169.392.931.562,43 100 98,46 %
DAERAH YANG SAH
Program Pelayanan Administrasi
2 1.043.880.000,00 862.482.000,00 100 82,62 %
Perkantoran
Pelaksanaan Administrasi
1.043.880.000,00 862.482.000,00 100 82,62 %
Perkantoran
Program Peningkatan Sarana
3 10.750.000.000,00 10.075.579.776,00 100 93,73 %
dan Prasarana Aparatur
Penyediaan Peralatan dan
Kelengkapan Sarana dan 5.250.000.000 4.812.596.427,00 100 91,67 %
Prasarana
Pemeliharaan Peralatan dan
Kelengkapan Sarana dan 5.500.000.000 5.262.983.349,00 100 95,69 %
Prasarana
Program Peningkatan Kapasitas
4 300.000.000,00 290.461.792,00 100 96,82 %
Kelembagaan Perangkat Daerah
Konsultasi Kelembagaan
200.000.000,00 198.036.792,00 100 99,02 %
Perangkat Daerah
Pembinaan Sumber Daya Aparatur
100.000.000,00 92.425.000,00 100 92,43 %
Perangkat Daerah
Program Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi
5 Dokumen Penyelenggaraan 625.407.000,00 435.876.018,00 100 69,69 %
Pemerintahan

29
BELANJA HASIL KELUARAN
INDIKATOR KINERJA (PROGRAM ANGGARAN
NO
/ KEGIATAN) SETELAH REALISASI RENCANA REALISASI SATUAN
PERUBAHAN
Penyusunan Dokumen
328.827.900,00 213.407.250,00 100 64,90 %
Perencanaan
Penyusunan Laporan Hasil
Pelaksanaan Rencana Program 196.579.100,00 177.113.768,00 100 90,10 %
dan Anggaran
Penyusunan Laporan Pengelolaan
100.000.000,00 45.355.000,00 100 45,36 %
Keuangan
Program Peningkatan Sarana
6 dan Prasarana Pelayanan Badan 24.844.010.954,00 21.884.479.983,00 100 88,09 %
Layanan Umum Daerah (BLUD)
Pelayanan Kesehatan (DAK) 14.351.010.954,00 12.845.748.033,00 100 89.51 %

Pelayanan Kesehatan (Pajak


5.000.000.000,00 3.770.702.350,00 100 75,41 %
Rokok)

Pelayanan Kesehatan 5.493.000.000,00 5.268.029.600,00 100 95,90 %


Program Peningkatan Pelayanan
7 Badan Layanan Umum Daerah 181.330.193.165,20 166.355.575.115,00 100 91,74 %
(BLUD)
Penguatan pelayanan RS/RS
181.330.193.165,20 166.355.575.115,00 100 91,74 %
khusus
Program Pembinaan Lingkungan
8 11.256.777.365,00 10.855.989.312,00 100 96,44 %
Sosial
Penyediaan/peningkatan/pemelihar
aan sarana/prasarana fasilitas
kesehatan yang bekerjasama 11.256.777.365,00 10.855.989.312,00 100 96,44 %
dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan

3. Hambatan dan Kendala;


a. Pengawasan tentang pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2018 belum optimal
b. Upaya-upaya potensi peningkatan pendapatan dan efisiensi pembelanjaan kurang
terintegrasi dengan baik.
c. Adanya kebutuhan-kebutuhan yang harus segera dipenuhi guna pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
d. Berkembangnya era jaminan kesehatan nasional serta sering berubahnya peraturan
mengenai BPJS memberi dampak terhadap target pendapatan rumah sakit

4. Solusi dan Saran;


a. Memanfaatkan belanja dengan menganut prinsip akuntabilitas, efektif dan efisien dalam
rangka penerapan anggaran berbasis kinerja

30
b. Mengoptimakan pemanfaatan belanja yang bersumber dari sumber-sumber pemanfaatan
khusus (DAK, Dana bagi hasil cukai) untuk menstimulasi target kinerja sesuai dengan
ketentuan perundangan yang berlaku dengan pemanfaatan belanja menganut prinsip
akuntabilitas, efektif dan efisien dalam rangka mendukung penerapan anggaran berbasis
kinerja untuk mendukung capaian target kinerja
c. Melakukan pergeseran pendanaan alokasi belanja untuk pelaksanaan kegiatan prioritas.

D. KEBIJAKAN AKUNTANSI
1. Entitas Akuntansi
Entitas Akuntansi yang dimaksud dalam laporan Keuangan ini adalah Rumah Sakit Umum
Haji Surabaya merupakan instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang
dibentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit daerah Provinsi Jawa Timur, yang mempunyai
fungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mengoptimalkan
pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai Rumah Sakit Daerah.
2. Basis Akuntansi yang Mendasari Pelaporan Keuangan
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya menerapkan kebijakan akuntansi berbasis akrual untuk
penyusunan Laporan Keuangan tahun 2018berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur
Nomor 2 Tahun 2017 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur.

Basis akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Haji
Surabaya adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan LRA, belanja, dan pembiayaan
sedangkan basis akrual untuk pengakuan pendapatan pendapatan LO, beban, aset,
kewajiban, dan ekuitas.

Basis Kas berarti pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui dan dicatat pada saat kas
diterima sedangkan belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui dan dicatat pada saat kas
dikeluarkan.

Basis akrual berarti pendapatan, beban, aset, kewajiban dan ekuitas diakui dan dicatat pada
saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau adanya kondisi lingkungan yang
berpengaruh pada keuangan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya, dengan tidak terpaku pada
saat kas diterima atau kas dikeluarkan dari kas.

31
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, Rumah Sakit
Umum Haji Surabaya telah menerapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat
yang terdiri dari :

a. Pendapatan LRA
Semua penerimaan Rekening kas di Bendahara penerimaan/Penerimaan Pembantu
yang menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak rumah sakit.
Diakui dalam periode tahun anggaran berjalan pada saat kas telah masuk ke dalam
rekening Rumah sakit pada akhir periode pelaporan.Pendapatan rumah sakit berasal
dari Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah merupakan penerimaan berasal dari Hasil
Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan, Jasa Giro, Pendapatan dari
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan, Pendapatan Sewa,
Pengolahan/Pembuangan Limbah, Jasa Layanan dan Penerimaan Lain-Lain.
Pengukuran pendapatan LRA mengunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai nominal
kas yang masuk ke kas Bendahara Penerimaan/Bendahara penerimaan pembantu.
b. Pendapatan LO
diakui pada saat rumah sakit telah melakukan jasa layanan kepada pasien ataupun
pihak ketiga. Yang merupakan penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan.
c. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran rumah sakit yang mengurangi ekuitas dana
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan diakui dalam periode tahun
anggaran berjalan pada saat kas dikeluarkan dan telah dipertanggungjawabkan oleh
Bendahara pengeluaran.

Belanja Modal peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang


telah dikeluarkan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai.
Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi serta
biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan
mesin tersebut siap digunakan.

32
Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan diakui sebesar seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi dan jaringan sampai siap pakai. Biaya ini
meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan
sampai jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap pakai.
Biaya operasional yaitu pengeluaran anggaran untuk kegiatan seharí-hari yang
memberi manfaat jangka pendek, antara lain belanja pegawai, belanja barang non
investasi dan belanja operasional lainnya.
Surplus/defisit dicatat sebesar selisih lebih atau kurang antara pendapatan dan
belanja selama satu periode pelaporan.

d. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang
menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset maupun
persediaan atau timbulnya kewajiban. Beban diakui pada saat timbulnya
kewajiban,terjadinya konsumsi aset, terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi
jasa. Beban disajikan menurut klasifikasi jenis belanja.

e. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki sebagai akibat peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa yang akan datang
diharapkan dapat diperoleh baik oleh rumah sakit maupun masyarakat serta dapat diukur
dalam satuan uang, termasuk sumber daya ekonomi yang diperlukan untuk penyediaan
jasa bagi masyarakat umum.

Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar, aset tetap dan aset lainnya.
- Aset Lancar jika berupa kas dan setara kas, diharapkan segera untuk direalisasikan,
dipakai atau dimiliki dalam waktu 12 (dua belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Aset
Lancar terdiri dari Kas, Piutang dan Persediaan.

- Piutang
Piutang merupakan hak yang muncul dari penyerahan jasa atau penyerahan barang,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara rumah sakit dan pihak lain, yang
mewajibkan pihak lain tersebut untuk melunasi pembayaranatas jasa yang telah

33
diterimanya atau utangnya setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan
kesepakatan.
Piutang merupakan hak untuk menagih atau klaim kepada pihak ketiga yang
diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi.
Piutang disajikan pada kelompok aktiva lancar dalam neraca
Pengakuan
1. Piutang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah kas yang akan
diterima dan jumlah pembiayaan yang telah diakui dalam periode berjalan.
2. Piutang diakui saat hak untuk menagih timbul, sehubungan dengan penyerahan
barang dan/atau jasa, tetapi belum menerima pembayaran dari penyerahan
tersebut.
3. Piutang diakui saat timbul potensi penerimaan kas yang menjadi hak RSU Haji
4. Piutang berkurang saat dilakukan pembayaran atau penghapusan

Pengukuran
Piutang dinilai sebesar nilai klaim yang telah disetujui dan disajikan sebesar nilai
bruto.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Metode Penghapusan Piutang menggunakan metode tidak langsung dimana piutang
disisihkan dahulu berdasarkan umur piutangnya.
Penilaian dan penetapan kualitas piutang tidak tertagih dengan mempertimbangkan
umur piutang yang dihitung sejak timbulnya piutang sampai dengan akhir periode
pelaporan.
Penyisihan Piutang tidak Tertagih ditetapkan berdasarkan skedul umur piutang
sebagai berikut :
Tabel 3 : Penyisihan Piutang
Tarif Umur Piutang
0% < 1 tahun
10% 1 tahun
50% 2 tahun
100% >3 tahun

- Persediaan
Persediaan merupakan aset berwujud berupa barang yang digunakan dalam rangka
kegiatan operasional, atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses
produksi, barang dalam proses produksi atau barang yang disimpan dimaksudkan

34
untuk dijual, atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan
operasional.
Persediaan diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Barang Non-medis : Alat tulis kantor, Alat listrik, Alat rumah tangga,
makanan /minuman, Perlengkapan pakai habis,
cetakan, Pakaian dinas
b) Barang Medis : obat-obatan, alat kesehatan dan bahan kimia

Pengakuan
1) Persediaan diakui atas barang yang telah diterima atau hak kepemilikannya
dan/atau kepenguasaannya berpindah.
2) Penambahan persediaan non medis (mutasi bertambah) diakui berdasarkan
BAPP (Berita Acara Penyerahan Pekerjaan)/BAST (Berita Acara Serah Terima
Hasil Pekerjaan) yang diterbitkan oleh Subag Perlengkapan. Pencatatan
dilakukan oleh operator SIMBADA serta fungsi akuntansi yang selanjutnya
dilakukan rekonsiliasi setiap triwulan.
3) Nilai persediaan yang disajikan di neraca merupakan nilai barang yang belum
terjual atau terpakai di akhir periode akuntansi berdasarkan hasil inventarisasi
fisik (stock opname).
4) Jika terdapat selisih dalam jumlah yang tidak material antara catatan persediaan
menurut pengurus/penyimpan barang dengan hasil stock opname, selisih
tersebut diperlakukan sebagai beban persediaan.
5) Beban/pemakaian persediaan diakui pada akhir periode akuntansi.
6) Retur persediaan non medis berupa uang diakui pada saat uang disetor ke
bendahara penerimaan/ bendahara penerimaan pembantu oleh pihak III.

Pengukuran
1) Persediaan dicatat secara perpetual dengan menggunakan aplikasi SIMBADA
untuk persediaan non medis, sedangkan persediaan medis menggunakan
aplikasi milik pihak III yang tersambung dengan billing system.

2) berdasarkan hasil stock opname dan perhitungan nilai persediaan pada akhir
periode pelaporan dilakukan dengan menggunakan metode FIFO (First‐In‐First‐
Out).

3) Persediaan dicatat sebesar :

35
a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian
b. Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri
c. Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi
/rampasan.
4) Biaya perolehan atas persediaan sebagaimana dimaksud di atas meliputi harga
pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang
secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Sedangkan
potongan harga, rabat dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.
Dalam rangka penyajian nilai wajar, nilai pembelian yang digunakan adalah biaya
perolehan persediaan yang terakhir diperoleh.
5) Persediaan barang non-medis diukur berdasarkan metode perpetual FIFO dengan
menggunakan aplikasi Simbada. Stock opname dilakukan setiap bulan untuk
membandingkan jumlah fisik persediaan dan jumlah yang tercatat di aplikasi
Simbada.

6) Persediaan barang medis diukur berdasarkan metode perpetual FIFO. Stock


opname dilakukan setiap bulan. Persediaan farmasi (barang medis I dan II)
menggunakan aplikasi pihak III yang terhubung dengan billing system.

- Aset Tetap
Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan rumah sakit atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Klasifikasi aset tetap adalah tanah, peralatan dan mesin, gedung
dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan aset tetap liannya.

Aset tetap diperoleh melalui pembelian/pembangunan yang sebagian atau


seluruhnya dibiayai APBD, pertukaran dengan aset lain serta donasi dari
masyarakat, lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah dan diperoleh dari
hibah tidak terikat diukur berdasarkan nilai wajar dari harga pasar.

Tanah diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanah
tersebut sampai Siap digunakan.

Biaya ini meliputi harga pembelian, biaya pembebasan tanah, biaya untuk
memperoleh hak, biaya yang berhubungan dengan pengukuran, biaya pengurukan

36
dan lain-lain. Tanah tidak disusutkan kecuali ada keyakinan manajemen yang cukup
nyata bahwa kondisi tertentu terkait tanah telah terjadi :
 Kondisi kualitas tanah tak lagi digunakan dalam operasi utama perusahaan.
 Prediksi manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaharuan
hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
Gedung dan Bangunan diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh atau membangun gedung dan bangunan sampai dengan Siap untuk
dipakai. Biaya ini meliputi harga beli, biaya pengurusan IMB, notaris, pajak dan lain-
lain. Sedangkan biaya untuk pekerjaan untuk konstruksi bangunan/gedung melalui
pihak ketiga (kontraktor) meliputi harga kontrak ditambah dengan biaya tak langsung
lainnya. Aset tetap dalam penyelesaian dilaporkan sebagai bagian dari aset tetap.

Peralatan dan mesin yang dimiliki atau dikuasai untuk digunakan dalam kegiatan
rumah sakit atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dalam kondisi siap
digunakan. Aset tetap yang dapat diklasifikasikan dalam peralatan dan mesin ini
mencakup antara lain alat berat, alat angkutan, alat bengkel dan alat ukur, alat
pertanian, alat kantor dan rumah tangga, alat studio, komunikasi dan pemancar, alat
kedokteran dan kesehatan, alat laboratorium, alat produksi, pengolahan dan
pemurnian.

Jalan, irigási dan jaringan yang dimiliki atau dikuasai untuk digunakan dalam
kegiatan rumah sakit atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dalam kondisi
siap digunakan. Aset tetap yang termasuk klasifikasi ini mencakup antara lain jalan
dan jembatan, bangunan air, instalasi dan jaringan.

Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak bisa dikelompokkan dalam aset
tetap diatas, tetapi memenuhi definisi aset tetap. Aset tetap lainnya ini dapat meliputi
koleksi perpustakaan/buku dan barang bercorak seni/budaya/olahraga.

Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya.

Aset tak berwujud merupakan aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta untuk digunakan dalam menghasilkan barang dan jasa .
Aset tak berwujud ini dapat berupa software komputer, lisensi .

37
Penyusutan Aset Tetap yang menjadi obyek penyusutan sesuai dengan Peraturan
Gubernur Nomor 94 tahun 2013 dilakukan dengan Metode Garis Lurus tanpa
memperhitungkan nilai sisa / nilai residu.

Masa manfaat Aset Tetap dalam rangka penerapan penyusutan mengacu pada
Lampiran I Tabel Masa Manfaat dan Lampiran II Tabel Masa Manfaat Akibat
Perbaikan Peraturan Gubernur Nomor 26 tahun 2016.

Dalam hal nilai perolehan tidak diketahui, dapat digunakan nilai wajar yang
merupakan nilai estimasi.

Dalam hal terjadi perubahan nilai Aset Tetap sebagai akibat penambahan atau
pengurangan kualitas dan/atau nilai Aset Tetap, yang memenuhi kriteria
sebagaimana diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintahan, maka penambahan
atau pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang dapat disusutkan.

f. Kemitraan dengan Pihak Ketiga


Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen
untukmelaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset
dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Kerjasama Pemanfaatan (KSP)
Kerjasama Pemanfaatan (KSP) adalah pendayagunaan Barang Milik Daerah oleh pihak lain
dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerimaan daerah.
Pengukuran Kerjasama Pemanfaatan (KSP)
Kerjasama Pemanfaatan (KSP) dicatat sebesar nilai bersih yang tercatat pada saat
perjanjian atau nilai wajar pada saat perjanjian.

g. Persediaan, baik yang dijual maupun untuk dipakai sendiri

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 71 tahun 2010 menjelaskan bahwa


persediaan adalah
aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan opersaional pemerintah, dan barang yang dimaksudkan untuk dijual dan atau
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Pengertian persediaan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No 05
(PSAP 05) bahwa
secara umum Persediaan adalah merupakan aset yang berwujud yang meliputi:

38
 Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah,
 Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi,
 Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat,
 Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam
rangka kegiatan pemerintahan.
Klasifikasi Persediaan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
Nomor 05 (PSAP 05) bahwa :
persediaan juga mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk
digunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat tulis kantor, barang tak habis pakai
seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.
Berdasarkan Kebijakan Akuntansi Pemerintahan Daerah dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 sistem pencatatan persediaan dicatat menggunakan metode
perpetual atau periodik.

1. Metode Perpetual:
Dalam metode perpetual, fungsi Akuntansi selalu mengkinikan nilai persediaan
setiap ada persediaan yang masuk maupun keluar.
Metode ini digunakan untuk jenis persediaan yang berkaitan dengan operasional
utama di SKPD dan membutuhkan pengendalian yang kuat. Contohnya adalah
persediaan obat- obatan.
Dalam metode perperual, pengukuran pemakaian persediaan dihitung
berdasarkan catatan jumlah unit yang dipakai dikalikan dengan nilai per unit
sesuai metode penilaian yang digunakan.
2. Metode Periodik:
Dalam metode periodik, fungsi akuntansi tidak langsung mengkinikan nilai
persediaan ketika terjadi pemakaian.

Jumlah persediaan akhir diketahui dengan melakukan perhitungan fisik (stock


opname) pada akhir periode. Pada akhir periode inilah dibuat jurnal persediaan.

Metode ini dapat digunakan untuk persediaan yang sifatnya sebagai pendukung
kegiatan SKPD, contohnya adalah persediaan ATK.

39
Dalam metode ini pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan
inventarisasi fisik, yaitu dengan cara saldo awal persediaan ditambah pembelian
atau perolehan persediaan dikurangi dengan saldo akhir persediaan dikalikan
nilai per unit sesuai dengan metode penilaian yang digunakan.
g. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan adanya aliran keluar sumberdaya ekonomi.Jika kewajiban yang telah terjadi
belum dapat ditentukan secara pasti jumlahnya, maka dapat dilakukan dengan taksiran
yang wajar. Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.Pengukuran kewajiban
dicatat sebesar nilai nominal.
h. Ekuitas
Ekuitas merupakan kekayaan bersih Rumah Sakit yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban Rumah Sakit pada tanggal laporan. Ekuitas diakui pada akhir periode
berdasarkan jurnal penyesuaian untuk memindahkan surplus/defisit LO ke dalam neraca.
Pengukuran saldo ekuitas di neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan
Perubahan Ekuitas.

3. Basis Pengukuran yang Digunakan dalam Pelaporan Keuangan


Beberapa informasi penting yang perlu disajikan, sehubungan dengan basis pengukuran
yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

a) Basis akuntansi
Basis Kas Untuk Laporan Realisasi Anggaran (LRA) disusun menggunakan Basis Kas
yang berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Rumah
Sakit serta belanja diakui pada saat diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana ( SP2D )
atau Pengesahan SPM.

Basis Akrual Dalam penyajian neraca aset , kewajiban dan ekuitas dana diakui
berdasarkan basis akrual dan dicatat pada saat terjadinya transaksi bukan pada saat
kas atau setara diterima atau dibayar oleh Rumah Sakit

b) Prinsip Realisasi

40
Ketersediaan pendapatan selama 1 (satu) tahun anggaran digunakan untuk membiayai
belanja dalam periode tahun anggaran dimaksud.

c) Prinsip substansi mengungguli formalitas


Informasi akuntansi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain tersebut
harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan relitas ekonomi, bukan hanya
mengikuti aspek formalitasnya.

d) Prinsip periodisitas
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya dibagi
menjadi periode-periode laporan sehingga kinerja rumah sakit dapat diukur dan posisi
sumber daya yang dimiliki dapat ditentukan. Periode utama yang digunakan adalah
Laporan Tahunan, Periode semesteran digunakan untuk melakukan evaluasi atas
kinerja yang telah dicapai dalam semester sebelumnya.

e) Prinsip konsistensi
Perlakuan akuntansi yang sama harus diterapkan pada kejadian yang serupa dari
periode ke periode (tidak boleh terjadi perubahan dari satu metode akuntansi ke metode
akuntansi lainnya)

f) Prinsip pengungkapan lengkap


Laporan keuangan Rumah Sakit Umum haji Surabaya menyajikan secara lengkap
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan. Informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna laporan ditempatkan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan atau
catatan atas laporan keuangan.

g) Prinsip penyajian wajar


Laporan keuangan Rumah Sakit Umum haji Surabaya diarahkan untuk menyajikan
dengan wajar Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Catatan
atas Laporan Keuangan.

41
E. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
1. Rincian dan Penjelasan Masing-masing Pos Laporan Keuangan
E1.a. LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)

E1.a.1.PENDAPATAN - LRA

Realisasi Pendapatan LRA Tahun Anggaran 2018 RSU Haji adalah sebesar
Rp.169.392.931.562,43 yang apabila dihadapkan dengan target pendapatan DPA.PAPBD
sebesar Rp. 172.036.050.000,00 tidak melampaui target pendapatan sebesar Rp.
2.643.118.437,57 atau sebesar 1,54 %. Realisasi pendapatan tersebut meliputi realisasi Lain –
lain Pendapatan Asli Daerah, sebagaimana tabel berikut :

Tabel 4 : Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah


Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)
No Anggaran
Uraian
urut Setelah Realisasi % ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 6 = (4 - 3) 7
172.036.050.000, 169,392,931,562.
4 PENDAPATAN 98,46 -2.643.118.437,57 -1,54
00 43
PENDAPATAN 172.036.050.000, 169,392,931,562.
4.1 98,46 -2.643.118.437,57 -1,54
ASLI DAERAH 00 43

LAIN-LAIN
PENDAPATAN 172.036.050.000, 169,392,931,562.
4.1.4 98,46 -2.643.118.437,57 -1,54
ASLI DAERAH 00 43
YANG SAH

a.1.1 Pendapatan Asli Daerah

Sumber Pendapatan Asli Daerah pada Laporan Realisasi Anggaran TA 2018 sebesar Rp.
169,392,931,562.43 atau 98,46% berasal dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.
Realisasi Lain – lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah tahun anggaran 2018 sebesar Rp.
169.370.576.079,43 (98,45 %) dari target sebesar Rp. 172.036.050.000,00 dapat dirinci sebagai
berikut :

42
Tabel 5 : Rincian Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Jumlah (Rp) Bertambah/(Berkurang)
Kode Uraian Anggaran Setelah
Realisasi % ( Rp ) %
Rek. perubahan
1 2 3 4 6 5 = (4 - 3) 6
LAIN-LAIN PAD YANG
4.1.4 172.036.050.000,00 169.392.931.562,43 98,46 -2.643.118.437,57 -1,55
SAH
Pendapatan dari
4.1.4.10 0,00 22.254.445,00 0,00 22.254.445,00 0,00
Pengembalian
Pendapatan Dari
Pengembalian Kelebihan
4.1.4.1.0.0.3 0,00 22.254.445,00 0,00 22.254.445,00 0,00
Pembayaran Gaji dan
Tunjangan
4.1.4.1.8 Pendapatan BLUD 172.036.050.000,00 169.370.576,079.43 98,45 -2.898,559,620.57 -1,68
Hasil Kerjasama Dengan
4.1.4.1.8.03 268.250.000,00 425.732.069,00 158,71 157.482.069,00 58,71
Pihak Lain
Hasil Pemanfaatan Aset
4.1.4.1.8.05 908.300.000,00 1.101.224.277,00 121,24 -40,161,423.00 29,23
BLUD
4.1.4.1.8.06 Jasa Giro BLUD 380.000.000,00 245.053.827,43 64,49 -134.946.172,57 -35,51
Hasil Penyelenggaraan
4.1.4.1.8.11 2.516.500.000,00 3.015.436.600,00 119,83 498.936.600,00 19,83
Pendidikan dan Pelatihan
Pengembalian belanja
4.1.4.1.8.1.3 0,00 101.038,00 0,00 101.038,00 0,00
BLUD

Secara keseluruhan peningkatan pendapatan tahun 2018 dapat dijelaskan sebagaimana dibawah ini:
1. Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Terdapat realisasi pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan
sebesar Rp. 22.254.445,00 dari pegawai atas nama Ratih Kusuma Winahyu,A.Md dkk

2. Jasa Layanan
Jasa layanan dimaksud adalah pelayanan kepada pasien baik yang berasal dari rawat inap
maupun rawat jalan dan pemeriksaan penunjang lainnya. Kinerja layanan tahun 2018
terealisasi sebesar Rp. 164,583,129,306.00 dari target pendapatan Jasa Layanan Rp.
167,963,000,000.00 atau sebesar 97,99 % .Rincian Pendapatan jasa layanan bisa dijelaskan
sebagaimana tabel dibawah ini :

43
Tabel 6 : Rincian Pendapatan Jasa Layanan
Jumlah (Rp) Bertambah/(Berkurang)
No Uraian Anggaran Setelah
Realisasi ( Rp ) %
perubahan %
1 2 3 4 5 6 = (4 - 3) 7
Instalasi Bedah 17,971,305,591.2 (22,21
1 23,103,097,500.00 77,79 (5,131,791,908.80
Sentral 0 )
Instalasi Gawat
2 6,408,069,675.00 7,321,580,248.22 114,26 913.510.573,22 14,26
Darurat
Instalasi
(2,209,003,931.70 (24,22
3 Hemodialisa 9,119,643,750.00 6,910,639,818.30 75.78
) )
Instalasi Rawat
4 Intensif & 4,632,779,025.00 7,656,303,240.80 165.26 3,023,524,215.80 65,26
Anestesi
Instalasi rawat 15,873,601,132.3
5 12,803,979,825.00 123.97 3,069,621,307.35 23,97
Inap 5
Instalasi Rawat 12,437,056,484.1
6 8,467,605,550.00 146.88 3,969,450,934.14 46,88
jalan 4
Instalasi Graha 15,577,960,379.6
7 14,965,943,370.00 104.09 612,017,009.65 4,09
Nur Afiyah 5
Instalasi Gigi dan
8 547,352,470.00 1,740,317,000.52 317.95 1,192,964,530.52 217,95
Mullut
Instalasi Rehab
9 4,255,833,750.00 4,825,783,151.12 113.39 569.949.401.12 13,39
Medik

Instalasi Pathologi 17,942,345,322.7 (2,850,442,427.23 (13,71


10 20,792,787,750.00 86.29
Klinik 7 ) )
Instalasi Pathologi (17,15
11 1,823,928,750.00 1,511,202,836.28 82.85 (312,725,913.72)
Anatomi )
12 Instalasi Gizi 80,252,865.00 207,183,077.92 258.16 126,930,212.92 158,16
(1,647,994,361.27 (15,40
13 Instalasi Radiologi 10,700,382,000.00 9,052,387,638.73 84.60
) )
Instalasi
(42,31
14 Pemulasara 170,233,350.00 98,207,900.00 57.69 (72,025,450.00)
)
Jenasah
45,313,823,484.0 (4,540,229,016.00
15 Instalasi Farmansi 49,854,052,500.00 90.89 (9,11)
0 )
(39,49
16 Rekam Medik 237,057,870.00 143,432,000.00 60.51 (93,625,870.00)
)

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pendapatan jasa layanan rumah sakit tidak
melampaui target dikarenakan adanya perubahan aturan system rujukan berjenjang dari
BPJS dimana sejak diberlakukan aturan tersebut pada akhir Agustus tahun 2018 lalu ,
berdampak pada jumlah kunjungan pasien yang menurun dikarenakan pasien dari faskes
tingkat 1 dirujuk terlebih dahulu ke rumah sakit tipe C atau ke rumah sakit tipe D disamping itu
klaim BPJS bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2018.

44
2) Hasil Kerjasama dengan Pihak Lain
Hasil Kerjasama dengan Pihak Lain terealisasi 158,71 % sebesar Rp. 425.732.069,00 dari
target tahun 2018 Rp. 268.250.000,00 sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel 7 : Rincian Pendapatan Hasil Kerjasama dengan Pihak Lain

Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)


No Anggaran
Uraian
urut Setelah Realisasi % ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 6 = (4 - 3) 7
Hasil Kerjasama
1 268.250.000,00 425.732.069,00 158,71 157.482.069,00 58,71
dengan pihak lain
Pendapatan dari bagi
2 hasil pihak ketiga 268.250.000,00 425.732.069,00 158,71 157.482.069,00 58,71

Pendapatan dari bagi hasil pihak ketiga tahun 2018 mencapai Rp. 425.732.069,00 ada
kenaikan karena ada pendapatan dari denda keterlambatan Pencairan Klaim BPJS sebesar
Rp. 281.082.688,00

3) Hasil Pemanfaatan Aset BLUD


Hasil Pemanfaatan Aset BLUD Tahun 2018 mencapai Rp. 1.101.224.277,00 dari target tahun
2018 Rp. 908.300.000,00 atau sebesar 121,24 %, dapat dijelaskan sebai berikut :
Tabel 8 : Rincian Pendapatan Hasil Pemanfaatan Aset BLUD

Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)


No
Uraian Anggaran Setelah
urut Realisasi % ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 6 = (4 - 3) 7
Hasil Pemanfaatan
1 908.300.000,00 1.101.224.277,00 121,24 40.161.423,00 29,23
Aset BLUD
1 Parkir 218.871.450,00 353.051.877,00 161,31 112,515,925.00 61,31

2 Sewa Bangunan 543.514.250,00 369.172.400,00 67,92 (174.341.850,00) (32,08)

3 Sewa Kantin 145.914.300,00 379.000.000,00 259,74 233.085.700,00 159,74

Terdapat pelampauan realisasi pendapatan parkir sebesar 61,31 % dan sewa kantin sebesar
159,74 % yang disebabkan adanya kenaikan sewa lahan parkir pada MOU tahun 2018.

45
4) Jasa Giro BLUD
Realisasi jasa giro BLUD Tahun 2018 sebesar Rp. 245.053.827,43 atau mencapai 64,49%
dari target APBD sebesar Rp. 380.000.000,00

Tabel 9 : Rincian Pendapatan Jasa Giro BLUD


Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)
No Anggaran
Uraian
urut Setelah Realisasi % ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 6 = (4 - 3) 7
1 Jasa Giro BLUD 380.000.000,00 245.053.827,43 64,49 (134.946.172,57) (35,51)

2 Jasa Giro 380.000.000,00 245.053.827,43 64,49 (134.946.172,57) (35,51)

Tidak tercapainya target pendapatan Jasa Giro tahun 2018 dikarenakan pendapatan rumah
sakit menurun sehingga dapat mempengaruhi pendapatan jasa giro.

5) Hasil Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan rumah sakit


Realisasi Hasil Penyelenggaraan Pendidikan Tahun 2018 sebesar Rp. 3.015.436.600,00 atau
mencapai 119,83 % dari target APBD sebesar Rp. 2.516.500.000,00, dapat dijelaskan
sebagai berikut :

Tabel 10 : Rincian Pendapatan Hasil Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan


Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)
No Anggaran
Uraian
urut Setelah Realisasi % ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 6 = (4 - 3) 7
Hasil
1 Penyelenggaraan 2.516.500.000,00 3.015.436.600,00 119,83 498.936.600,00 19,83
Pendidikan
2 Pendapatan dari Diklat 1,374,555,000.00 1,153,417,000.00 83,91 (221,138,00.00) (16.09)

3 Bakordik 1,141,945,000.00 1,862,019,600.00 163,06 720,074,600.00 63,06

Tahun 2018 pendapatan dari bakordik mencapai target APBD dikarenakan semakin
meningkatnya kerjasama Rumah Sakit Haji surabaya dengan institusi pendidikan (ada
tambahan kerjasama baru dengan Universitas Muhammadyah Malang).

6) Pengembalian Belanja BLUD

46
Realisasi Pengembalian Belanja BLUD Tahun 2018 sebesar Rp. 101.038,00 dari
pengembalian belanja makan minum pasien bulan Desember 2017 karena jumlah pasien
rawat inap lebih sedikit dari paket yang ditagihkan.
E.1.a.2 Belanja
Realisasi belanja pada tahun 2018 sebesar Rp. 263.810.633.555,00 yang apabila dihadapkan
dengan target belanja DPA P.APBD sebesar Rp. 285.071.629.484,20 terealisasi sebesar 92,54
%. Realisasi belanja tersebut meliputi realisasi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
sebagaimana tabel sebagai berikut:
Tabel 11 : Realisasi Belanja Daerah

Bertambah /
Jumlah ( Rp )
Kode (Berkurang)
Uraian %
Rek.
Anggaran Setelah
Realisasi ( Rp )
perubahan
1 2 3 4 5 = (4 - 3) 6
BELANJA
5 285,071,629,484.20 263.810.633.555,00 (21,260,995,929.20) 92,54
DAERAH
BELANJA TIDAK
5.1 54,921,361,000.00 53,050,189,559.00 (1.871.171.441,00) 96,59
LANGSUNG
BELANJA
5.2 230,150,268,484.20 210,760,443,996.00 (19,389,824,488.20) 91,58
LANGSUNG

a.2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG


Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun 2018 adalah sebesar Rp.
54.921.361.000,00 atau terealisasi sebesar 96,59 % dari anggaran. Realisasi tersebut
sudah sesuai dengan kebutuhan belanja tidak langsung Rumah Sakit Umum Haji
Surabaya selama tahun 2018. Realisasi belanja tersebut merupakan Belanja Pegawai
yang meliputi belanja Gaji dan Tunjangan serta Tambahan Penghasilan PNS.
Tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan Fungsional, tunjangan umum,
tunjangan beras dan pembulatan gaji tidak mencapai target dengan tingkat penyerapan
46.72 % dikarenakan Pengeluaran belanja pembulatan gaji tergantung dari nilai nominal
belanja gaji yang diajukan.

47
Tabel 12 : Tabel Rincian Belanja Tidak Langsung
Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)
Kode Rek. Uraian Anggaran Setelah
Realisasi ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 = (4 - 3) 6
BELANJA TIDAK
5.1 54.921.361.000,00 53.050.189.559,00 (1.871.171.441,00) 96,59
LANGSUNG
5.1.1 BELANJA PEGAWAI 54.921.361.000,00 53.050.189.559,00 (1.871.171.441,00) 96,59
5.1.1.0.1 Gaji dan Tunjangan 43.522.344.000,00 42.436.757.059,00 (1.085.586.941,00) 97,51
Gaji Pokok PNS/ Uang
5.1.1.0.1.0.1 33.783.822.000,00 32.922.817.320,00 (861.004.680,00) 97.45
Representasi
5.1.1.0.1.0.2 Tunjangan Keluarga 3.281.717.000,00 3.190.443.514,00 (91.273.486,00) 97,22
5.1.1.0.1.0.3 Tunjangan Jabatan 361.952.000,00 361.410.000,00 (542.000,00) 99,85
5.1.1.0.1.0.4 Tunjangan Fungsional 3.450.730.000,00 3.413.711.925,00 (37.018.075,00) 98,93
5.1.1.0.1.0.5 Tunjangan Umum 671.867.000,00 640.485.000,00 (31.382.000,00) 95,33
5.1.1.0.1.0.6 Tunjangan Beras 1.829.634.000,00 1.773.117.760,00 (56.516.240,00) 96,91
Tunjangan
5.1.1.0.1.0.7 141.600.000,00 134,294,068.00 (7.305.932,00) 94.84
PPh/Tunjangan Khusus
5.1.1.0.1.0.8 Pembulatan Gaji 1.022.000,00 477.472,00 (544.528,00) 46,72
Tambahan Penghasilan
5.1.1.0.2 11.399.017.000,00 10.613.432.500,00 (785.584.500,00) 93,11
PNS
Tambahan Penghasilan
Berdasarkan
5.1.1.0.2.0.6 11.399.017.000,00 10.613.432.500,00 (785.584.500,00) 93,11
Pertimbangan Obyektif
Lainnya

a.2.2 BELANJA LANGSUNG


Realisasi Belanja Langsung Tahun 2018 adalah sebesar Rp. 210,760,443,996.00 atau
terealisasi sebesar 91,58 % dari anggaran. Realisasi tersebut sudah sesuai dengan
kebutuhan belanja langsung Rumah Sakit Umum Haji Surabaya selama tahun 2018.

48
Realisasi Belanja Langsung yang terbagi per program/kegiatan bisa dilihat dalam tabel
berikut:

Tabel 13 : Rincian Belanja Langsung


Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)
Kode
Uraian Anggaran Setelah
Rek. Realisasi ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 = (4 - 3) 6
5.2 BELANJA LANGSUNG 230,150,268,484.20 210,760,443,996.00 (19.389.824.488,20) 91,58
Program Pelayanan
01 1,043,880,000.00 862,482,000.00 (181.398.000,00) 82,62
Administrasi Perkantoran
Pelaksanaan Administrasi
01.019 1,043,880,000.00 862,482,000.00 (181.398.000,00) 82,62
Perkantoran
Program Peningkatan
02 Sarana dan Prasarana 10.750.000.000,00 10.075.579.776,00 (674.420.224,00) 93,73
Aparatur
Penyediaan Peralatan dan
02.012 Kelengkapan Sarana dan 5.250.000.000,00 4.812.596.427,00 (437.403.573,00) 91,67
Prasarana
Pemeliharaan Peralatan dan
02.031 Kelengkapan Sarana dan 5.500.000.000,00 5.262.983.349,00 (237.016.651,00) 95,69
Prasarana
Program Peningkatan
07 Kapasitas Kelembagaan 300.000.000,00 290.461.792,00 (9.538.208,00) 96,82
Pemerintah Daerah
Konsultasi kelembagaan
07.001 200,000,000.00 198,036,792.00 (1,963,208.00) 99.02
Perangkat Daerah
Pembinaan Sumber Daya
07.002 100,000,000.00 92,425,000.00 (7,575,000.00) 92.43
Aparatur Perangkat Daerah
Program Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi
08 Dokumen 625,407,000.00 435,876,018.00 (189,530,982.00) 69.69
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Penyusunan Dokumen
08.001 328,827,900.00 213,407,250.00 (115,420,650.00) 64,90
Perencanaan
Penyusunan Laporan Hasil
08.002 Pelaksanaan Rencana 196,579,100.00 177,113,768.00 (19,465,332.00) 90.10
Program dan Anggaran

49
Penyusunan Laporan
08.004 100,000,000.00 45,355,000.00 (54,645.000,00) 45.36
Pengelolaan Keuangan
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
47 24,844,010,954.00 21,884,479,983.00 (2,959,530,971.00) 88.09
Pelayanan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD)
47.016 Pelayanan Kesehatan (DAK) 14,351,010,954.00 12,845,748,033.00 (1,505,262,921.00) 89.51
Pelayanan Kesehatan (Pajak
47.020 5,000,000,000.00 3,770,702,350.00 (1,229,297,650.00) 75.41
Rokok)
47.030 Pelayanan Kesehatan 5,493,000,000.00 5,268,029,600.00 (224,970,400.00) 95.90
Program Peningkatan
Pelayanan Badan Layanan
48 181,330,193,165.20 166,355,575,115.00 (14,974,618,050.20) 91.74
Umum Daerah (BLUD)

Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)


Kode
Uraian Anggaran Setelah
Rek. Realisasi ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 = (4 - 3) 6
Peningkatan Pelayanan
48.001 181,330,193,165.20 166,355,575,115.00 (14,974,618,050.20) 91.74
RS/RS Khusus/BP4
Program Pembinaan
43 11,256,777,365.00 10,855,989,312.00 -400,788,053.00 96.44
Lingkungan Sosial
Penyediaan/peningkatan/pe
meliharaan sarana/
prasarana fasilitas
43.006 kesehatan yang 11,256,777,365.00 10,855,989,312.00 -400,788,053.00 96.44
bekerjasama dengan Badan
Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan

Realisasi Belanja Langsung selama tahun 2018 merupakan belanja yang sesuai dengan riil
kebutuhan rumah sakit. Diberlakukannya efisiensi terhadap belanja langsung dikarenakan
menurunnya kunjungan pasien akibat dampak dari aturan BPJS baru.

a.2.3 Belanja Kegiatan 01 : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tabel 14 : Rincian Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)
Kode Rek. Uraian Anggaran Setelah
Realisasi ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 = (4 - 3) 6
Pelaksanaan Administrasi
01.019 1,043,880,000.00 862,482,000.00 (181.398.000,00) 82,62
Perkantoran
5.2.1 BELANJA PEGAWAI 1,011,240,000.00 849,580,000.00 (161,660,000.00) 84,01

50
Honorarium Tim
5.2.1.01.02 Pengadaan/Penerima Hasil 77.040.000,00 58,680,000.00 (18.360.000,00) 76.17
Pekerjaan
Honorarium Pengelola
5.2.1.01.03 Keuangan, Barang Daerah, dan 895.200.000,00 754.900.000,00 (140.300.000,00) 84.33
Sistem Informasi PNS
Honorarium pembantu
pelaksana Pengelola Keuangan,
5.2.1.01.03 39.000.000,00 36.000.000,00 (3.000.000,00) 92,31
Barang Daerah, dan Sistem
Informasi Non PNS
BELANJA BARANG DAN
5.2.2 32.640.000,00 12.902.000,00 (19.738.000,00) 39,53
JASA

5.2.2.01.12 Biaya Pembelian Buku Cek 14,000,000.00 5.502.000,00 (8.498.000,00) 39,30

5.2.1.03.21 Belanja Iuran Keanggotaan 10,600,000.00 7.400.000,00 (11.240.000,00) 39,70

Realisasi belanja Biaya Pembelian Buku Cek, Belanja Iuran Keanggotaan terealisasi dibawah 85 %
dikarenakan untuk pembelian buku cek sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Sedangkan besarnya
belanja iuran keanggotaan lebih kecil dari pada jumlah alokasi anggaran yang disediakan.

a.2.4 Belanja Kegiatan 02 : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Tabel 15 : Rincian Program Peningkatan Sarana dan Prasana Aparatur


Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)
Uraian Anggaran Setelah
Kode Rek. Realisasi ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 = (4 - 3) 6
Penyediaan Peralatan dan
02.012 Kelengkapan Sarana dan 5.250.000.000,00 4.812.596.427,00 (437.403.573,00) 91,67
Prasarana
BELANJA BARANG DAN
5.2.2 5.250.000.000,00 4.812.596.427,00 (437.403.573,00) 91,67
JASA
5.2.2.03.01 Belanja Telepon/Faksimili 524.000.000,00 213.448.002,00 (310.551.998,00) 40,73
5.2.2.03.03 Belanja Air 500.000.000,00 476.707.800,00 (23.292.200,00) 95,34
5.2.2.03.05 Belanja Listrik 4.226.000.000,00 4.122.440.625,00 (103.559.375,00) 97,55
Pemeliharaan Peralatan
02.031 dan Kelengkapan Sarana 5.500.000.000,00 5.262.983.349,00 (237.016.651,00) 95.69
dan Prasarana
5.2.1 BELANJA PEGAWAI 4.405.000,00 4.812.596.427,00 (437.403.573,00) 91,67
521.05.01 Belanja Pegawai BLUD 4.405.000,00 4.812.596.427,00 (437.403.573,00) 91,67
BELANJA BARANG DAN
5.2.2 5.495.595.000,00 5.259.823.349,00 (235.771.651,00) 95,71
JASA
Belanja Jasa Cleaning
5.2.2.03.20 4.000.000.000,00 3.772.067.200,00 (227.932.800,00) 94,30
Service
Belanja Pemeliharaan
5.2.2.17.01 1.495.595.000,00 1.487.756.149,00 (7.838.851,00) 99,48
Gedung dan Bangunan

51
Realisasi untuk belanja kegiatan 02. sudah mencapai target 93.73% jika dibandingkan dengan
anggaran.Belanja telepon/faksimili lebih kecil dari pada jumlah alokasi anggaran yang disediakan,
karena penggunaan telepon hanya sesuai kebutuhan.

a.2.5 Belanja Kegiatan 07 : Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perangkat Daerah

Tabel 16 : Rincian Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perangkat Daerah


Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)
Kode
Uraian Anggaran Setelah
Rek. Realisasi ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 = (4 - 3) 6
Program Peningkatan
7 kapasitas Kelembagaan 300,000,000.00 290,461,792.00 (9,538,208.00) 96.82
Perangkat Daerah
Konsultasi Kelembagaan
7.1 200,000,000.00 198,036,792.00 (1,963,208.00) 99,02
Perangkat Daerah

5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 200,000,000.00 198,036,792.00 (1,963,208.00) 99,02

5.2.2 . Belanja Perjalanan Dinas


121,542,000.00 120,950,000.00 (592,000.00) 99,51
15.1 Dalam Daerah
5.2.2 . Belanja Perjalanan Dinas
78,458,000.00 77,086,792.00 (1,371,208.00) 98,25
15.1 Luar Daerah
Pembinaan Sumber Daya
7.2 100,000,000.00 92,425,000.00 (7,575,000.00) 92,43
Aparatur Perangkat Daerah

5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 100,000,000.00 92,425,000.00 (7,575,000.00) 92,43

5.2.2 . Belanja Jasa


3,000,000.00 0 (3,000,000.00) 0
3.27 Narasumber/Tenaga Ahli
Belanja Kursus
5.2.2 .
Singkat/Pelatihan/Bimbingan 97,000,000.00 92,425,000.00 (4,575,000.00) 95,28
17.1
Teknis

Realisasi untuk belanja kegiatan 07 sudah mencapai target 96.82% jika dibandingkan dengan
anggaran.

52
a.2.6 Belanja Kegiatan 08 : Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen
Penyelenggaraan Pemerintahan

Tabel 17 : Rincian Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan


Pemerintahan
Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)
Kode
Uraian Anggaran Setelah
Rek. Realisasi ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 = (4 - 3) 6
Program Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi
8 625,407,000.00 435,876,018.00 (189,530,982.00) 69,69
Dokumen Penyelenggaraan
Pemerintahan
Penyusunan Dokumen
8.1 328,827,900.00 213,407,250.00 (115,420,650.00) 64,9
Perencanaan
5.2.1 Belanja Pegawai 200,780,000.00 121,815,000.00 (78,965,000.00) 60,67
5.2.1.1.1 Honorarium Kegiatan PNS 186,440,000.00 116,435,000.00 (70,005,000.00) 62,45
Honorarium Kegiatan Non
5.2.1.2.1 14,340,000.00 5,380,000,00 (8,960,000.00) 37,52
PNS
5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 128,047,900.00 91,592,250.00 (36,455,650.00) 71,53
5.2.2.1.1 Belanja Alat Tulis Kantor 5,995,000.00 2,927,500.00 (3,067,500.00) 48,83
Belanja Jasa Naraumber /
5.2.2.3.11 54,000,000.00 37,100,000.00 (16,900,000.00) 68,7
Tenaga Ahli
Belanja Cetak dan/atau
5.2.2.3.27 51,852,900.00 38,994,750.00 (12,858,150.00) 75,2
Penggandaan
Belanja makanan dan
5.2.2.6.1 16,200,000.00 12,570,000.00 (3,630,000.00) 77,59
minuman rapat/kegiatan
Penyusunan laporan hasil
8.2 pelaksanaan rencana 196,579,100.00 177,113,768.00 (19,465,332.00) 90,1
program dan anggaran
5.2.1 Belanja Pegawai 39,870,000.00 34,190,000.00 (5,680,000.00 85,75
5.2.1.1.1 Honorarium Kegiatan PNS 37,820,000.00 32,590,000.00 (5,230,000.00) 86,17
5.2.1.2.1 Honorarium Kegiatan PNS 2,050,000.00 1,600,000.00 (450,000.00 78,05
5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 153,709,100.00 140,067,768.00 (13,641,332.00) 91,13

53
5.2.2.1.1 Belanja Alat Tulis Kantor 4,960,000.00 4,023,248.00 (936,752.00) 81,11
Belanja Akomodsi dan
5.2.2.3.11 66,000,000.00 62,475,000.00 (3,525,000.00) 94,66
Konsumsi
Belanja Jasa Naraumber /
5.2.2.3.27 19,100,000.00 12,000,000.00 (7,100,000.00) 62,83
Tenaga Ahli
Belanja Cetak dan/atau
5.2.2.6.1 40,849,100.00 39,329,520.00 (1,519,580.00) 96,28
Penggandaan
Belanja Sewa Sarana
Mobilitas darat
5.2.2.8.1 14,000,000.00 14,000,000.00 0 100

Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)


Kode
Uraian
Rek. Anggaran Setelah
Realisasi ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 = (4 - 3) 6
Belanja makanan dan
5.2.2.11.1 8,800,000.00 8,240,000.00 (560,000.00) 93,64
minuman rapat/kegiatan
5.2.3 Belanja Modal 3,000,000.00 2,856,000.00 (144,000.00) 95,2
Belanja Modal Pengadaan
5.2.3.10.1 Peralatan dan/Perlengkapan 3,000,000.00 2,856,000.00 (144,000.00) 95,2
kantor
Penyusunan Laporan
8.4 100,000,000.00 45,355,000.00 (54,645,000.00) 45.36
Pengelolaan Keuangan
5.2.1 BELANJA PEGAWAI 60,400,000.00 37,355,000.00 (23,045,000.00) 61.85

5.2.1.1.1 Honorarium Kegiatan PNS 55,460,000.00 34,475,000.00 -20,985,000.00 62.16


Honorarium Kegiatan Non
5.2.1.2.1 4,940,000.00 2,880,000.00 -2,060,000.00 58.3
PNS
BELANJA BARANG DAN
5.2.2 39,600,000.00 8,000,000.00 (31,600,000.00) 20.2
JASA
Belanja Jasa
5.2.2.3.27 36,500,000.00 8,000,000.00 (28,500,000.00) 21.92
Narasumber/Tenaga Ahli
Belanja Cetak dan/atau
5.2.2.6.1 3,100,000.00 0 (3,100,000.00) 0
Penggandaan

Realisasi untuk belanja kegiatan 08 dibawah 85% jika dibandingkan dengan anggaran.Tidak
tercapainya target dikarenakan kegiatan Review Renstra tidak dilaksanakan.

Realisasi belanja pegawai, belanja Honorarium Kegiatan PNS, belanja Honorarium Kegiatan Non
PNS terealisasi dibawah 85 % karena menyesuaikan dengan kebutuhan kegiatan karena peserta
rapat yang hadir kebanyakan ASN .Sedangkan besarnya belanja iuran keanggotaan lebih kecil dari
pada jumlah alokasi anggaran yang disediakan.

54
Realisasi Belanja Cetak dan/atau Penggandaan sebesar 78,96 % merupakan sisa pengadaan,
Belanja makanan dan minuman rapat/kegiatan sebesar 76,02 dikarenakan jumlah makan minum
rapat disesuaikan dengan jumlah peserta rapat, Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah sebesar
50,76 % sesuai dengan jumlah konsultasi yang dilakukan, penyerapan untuk Honorarium Kegiatan
PNS, Honorarium Kegiatan Non PNS, Belanja Alat Tulis Kantor, sesuai dengan riil kegiatan rumah
sakit.

a.2.7 Belanja Kegiatan 47. : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD)

Tabel 18 : Rincian Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD)
Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)
Kode
Uraian Anggaran Setelah
Rek. Realisasi ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 = (4 - 3) 6
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
47 24,844,010,954.00 21,884,479,983.00 (2,959,530,971.00) 88.09
Pelayanan Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD)
Pelayanan Kesehatan
47.16 14,351,010,954.00 12,845,748,033.00 (1,505,262,921.00) 89.51
(DAK)
5.2.3 BELANJA MODAL 14,351,010,954.00 12,845,748,033.00 (1,505,262,921.00) 89.51
Belanja Modal Pengadaan
5.2.3.15.1 14,351,010,954.00 12,845,748,033.00 (1,505,262,921.00) 89.51
Alat-alat Kedokteran
Pelayanan Kesehatan
47.20 5,000,000,000.00 3,770,702,350.00 (1,229,297,650.00) 75.41
(Pajak Rokok)
5.2.1 BELANJA PEGAWAI 13,480,000.00 13,440,000.00 (40,000.00) 99.70
5.2.1.1.1 Honorarium Kegiatan PNS 12,580,000.00 12,540,000.00 (40,000.00) 99.70
Honorarium Kegiatan Non
5.2.1.2.1 900,000.00 900,000.00 0 100
PNS
BELANJA BARANG DAN
5.2.2 1,958,320,000.00 1,587,820,350.00 -370,499,650.00 81.08
JASA
5.2.2.1.1 Belanja Alat Tulis Kantor 1,615,000.00 977,500.00 -637,500.00 60.53
Belanja Cenderamata/
5.2.2.2.1 147,350,000.00 144,402,250.00 -2,947,750.00 98
Souvenir
Belanja Peralatan dan
5.2.2.1.9 Perlengkapan Operasional 40,500,000.00 0 -40,500,000.00 0
Pakai Habis
Belanja Akomodasi dan
5.2.2.3.11 46,750,000.00 38,500,000.00 -8,250,000.00 82.35
Konsumsi
Belanja Jasa Pengujian
5.2.2.3.13 172,529,500.00 130,350,000.00 -42,179,500.00 75.55
Laboratorium

55
Belanja Jasa Dokumentasi
5.2.2.3.17 789,200,000.00 728,567,500.00 -60,632,500.00 92.32
dan Publikasi
5.2.2.3.24 Belanja Jasa Event Organizer 325,000,000.00 170,786,000.00 -154,214,000.00 52.55
Belanja Jasa
5.2.2.3.27 9,150,000.00 7,000,000.00 -2,150,000.00 76.5
Narasumber/Tenaga Ahli
Belanja Cetak dan/atau
5.2.2.6.1 235,575,500.00 225,927,500.00 -9,648,000.00 95.9
Penggandaan
Belanja sewa Sarana
5.2.2.8.1 4,000,000.00 4,000,000.00 0 100
Mobilitas Darat
5.2.2.14.3 Belanja Pakaian khusus 18,550,000.00 18,287,500.00 -262,500.00 98.58

Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)


Kode
Uraian
Rek. Anggaran Setelah
Realisasi ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 = (4 - 3) 6
Belanja Perjalanan Dinas
5.2.2.15.1 165,600,000.00 119,022,100.00 -46,577,900.00 71.87
Dalam Daerah
Belanja Pemeliharaan
5.2.2.20.2 2,500,000.00 0 -2,500,000.00 0
Peralatan dan Mesin

5.2.3 BELANJA MODAL 3,028,200,000.00 2,169,442,000.00 -858,758,000.00 71.64

Belanja Modal Pengadaan


5.2.3.2.1 2,400,550,000.00 1,901,790,000.00 -498,760,000.00 79.22
Alat-alat Berat
Belanja Modal Pengadaan
5.2.3.10.1 Peralatan dan/Perlengkapan 587,650,000.00 228,217,000.00 -359,433,000.00 38.84
kantor
Belanja Modal Pengadaan
5.2.3.12.1 40,000,000.00 39,435,000.00 (565,000.00) 98.59
Alat-alat Studio
95.9
47.30 Pelayanan Kesehatan 5,493,000,000.00 5,268,029,600.00 -224,970,400.00

5.2.3 BELANJA MODAL 5,493,000,000.00 5,268,029,600.00 -224,970,400.00 95.9

Belanja Modal Pengadaan


5.2.3.15.1 5,493,000,000.00 5,268,029,600.00 -224,970,400.00 95.9
Alat-alat Kedokteran

 Realisasi Belanja Honorarium Kegiatan PNS, honorarium kegiatan non PNS , belanja narasumber dan
belanja cetak dan /penggandaan pada kegiatan Penyusunan Laporan Pengelolaan Keuangan terealisasi
sebesar Rp. 45,355,000.00 atau 45,36 % hal ini dikarenakan kegiatan rapat yang semestinya dilakukan tiga
kali bisa terlaksana dua kali, sehingga bisa mengefisiensi belanja honor, narasumber dan belanja cetak.
 Realisasi belanja ATK pada kegiatan pelayanan kesehatan (DAK) sebesar Rp.977,500.00 atau 60,53 % ,
kecilnya realisasi belanja ATK karena kebutuhan disesuaikan dengan jumlah peserta rapat.
 Realisasi Belanja peralatan dan perlengkapan operasional pakai habistidak terserap hal ini dikarenakan
belanja peralatan dan perlengkapan operasional berupa banner ,leaflet dan sejenisnya guna promosi

56
kesehatan dari dampak rokok sudah difasilitasi dengan menggunakan anggaran rutin dari bagian Hukum
dan Pemasaran.
 Realisasi Belanja modal pengadaan peralatan dan/ perlengkapan sebesar Rp. 228.217.000,00 atau 38.84
% tidak tercapai target dari target sebesar Rp.587,650,000.00 hal ini dikarenakan tidak cukup waktu untuk
dilakukan pengadaan lelang belanja videotron

a.2.8 Belanja Kegiatan 48 : Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Tabel 19 : Rincian Program Peningkatan Pelayanan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)


Kode Rek. Uraian
Anggaran Setelah
Realisasi ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 = (4 - 3) 6
Program Peningkatan
48 Pelayanan Badan Layanan 181,330,193,165.20 166,355,575,115.00 -14,974,618,050.20 91.74
Umum Daerah (BLUD)
Penguatan pelayanan RS/Rs
48.1 181,330,193,165.20 166,355,575,115.00 -14,974,618,050.20 91.74
Khusus
5.2.1 BELANJA PEGAWAI 14,121,012,230.00 13,461,548,900.00 -659,463,330.00 95.33
5.2.1.5.1 Belanja Pegawai BLUD 14,121,012,230.00 13,461,548,900.00 -659,463,330.00 95.33

5.2.2 BELANJA BARANG DAN JASA 162,530,157,987.20 148,819,993,894.00 -13,710,164,093.20 91.56

5.2.2.28.1 Belanja Barang dan Jasa BLUD 162,530,157,987.20 148,819,993,894.00 -13,710,164,093.20 91.56

5.2.3 BELANJA MODAL 4,679,022,948.00 4,074,032,321.00 -604,990,627.00 87.07


5.2.3.2.1 Belanja Modal Pengadaan Alat-
461,000,000.00 275,550,000.00 -185,450,000.00 59.77
alat Berat
5.2.3.4.1 Belanja Modal Pengadaan Alat-
alat Angkutan Darat Tidak 71,914,500.00 71,560,500.00 -354,000.00 99.51
Bermotor
5.2.3.8.1 Belanja Modal Pengadaan Alat-
134,448,750.00 17,840,900.00 -116,607,850.00 13.27
alat Bengkel
5.2.3.10.1 Belanja Modal Pengadaan
Peralatan dan/Perlengkapan 2,139,898,198.00 2,056,417,280.00 -83,480,918.00 96.1
kantor
5.2.3.12.1 Belanja Modal Pengadaan Alat-
321,820,000.00 254,108,083.00 -67,711,917.00 78.96
alat Studio
5.2.3.13.1 Belanja Modal Pengadaan Alat-
185,000,000.00 180,214,650.00 -4,785,350.00 97.41
alat Komunikasi
5.2.3.14.1 Belanja Modal Pengadaan Alat-
45,000,000.00 44,000,000.00 -1,000,000.00 97.78
alat Ukur

57
Belanja Modal Pengadaan Alat-
5.2.3.15.1 1,122,600,000.00 982,095,908.00 -140,504,092.00 87.48
alat Kedokteran
Belanja Modal Pengadaan
5.2.3.20.1 116,341,500.00 114,111,800.00 -2,229,700.00 98.08
Penerangan Jalan
5.2.3.27.1 Belanja Modal Software 81,000,000.00 78,133,200.00 -2,866,800.00 96.46

 Realisasi Belanja honorarium kegiatan PNS pada kegiatan Penguatan pelayanan RS/RS khusus sebesar
Rp. 359,555,000,00atau 73,18 % tidak tercapai target dari target anggaran sebesar Rp.491,300,000.00 hal
ini dikarenakan ada perangkapan tugas sebagai pengelola keuangan, sehingga honorarium hanya bisa
diberikan salah satu dari fungsi pengelola keuangan dan besarnya honor pengelola keuangan yang
diberikan disesuaikan dengan nilai anggaran yang dikelola.
 Realisasi Belanja honorarium pengelola keuangan, barang darah dan sistem informasi PNS pada kegiatan
Penguatan pelayanan RS/RS khusussebesar Rp. 27,600,000.00atau 29,49 % tidak tercapai target dari
target sebesar Rp.93,600,000.00 hal ini dikarenakan ada perangkapan tugas sebagai pengelola keuangan,
sehingga honorarium hanya bisa diberikan salah satu dari fungsi pengelola keuangan dan besarnya honor
pengelola keuangan yang diberikan disesuaikan dengan nilai anggaran yang dikelola.
 Realisasi Belanja bahan kimia sebesar Rp. 4.975,172,108.00 atau 84,11 % tidak tercapai target dari target
sebesar Rp.5,915,250,000. karena ada pengalihan sebagian anggaran ke kode rekening alat kesehatan.
 Realisasi Belanja listrik tidak terserap sebesar Rp.180,000,000.00 karena penganggaran disediakan
sebagai antisipasi adanya kenaikan tariff dasar listrik namun realisasi anggaran yang tersedia sebelumnya
sudah mencukupi.
 Realisasi Belanja jasa paket dan pengiriman sebesar Rp. 3.102,800.00atau 73,88 % lebih kecil dari target
sebesar Rp.4,200,000.00 karena pengiriman paket untuk tahun 2018 tidak terlalu banyak.
 Realisasi Belanja jasa perijinan dan administrasi sebesar Rp. 24,274,190.00atau 62,61 % tidak mencapai
target dari target sebesar Rp.38,770,000.00 karena anggaran yang disediakan untuk belanja perijinan
semua alat yang akan dikalibrasi,namun realisasi alat yang terkalibrasi belum semua karena masih
menunggu antrian di BAPETEN.
 Belanja Jasa pemeriksaan pasien pada rumah sakit rujukan/dokter eksternalterealisasi sebesar
RP.169,033,410.00 atau 84,52 % dari target tahun 2018 sebesar Rp. 200,000,000,00 kurangnya
penyerapan dari target dkarenakan pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain untuk pemeriksaan khusus
dibatasi karena pembayaran dari BPJS terbatas.
 Belanja Jasa dokumentasi dan pubikasi terealisasi sebesar RP.127,258,450.00 atau 76,33 % dari target
tahun 2018 sebesar Rp. 166,720,000.00 hal ini karena anggaran yang disediakan setelah P-APBD
membuat tidak cukup waktu untuk pengadaaan.
 Realisasi Belanja jasa laundry sebesar Rp. 59,302,045.00atau 71,28 % tidak mencapai target dari target
Rp.83,200,000.00 hal ini karena kunjungan pasien menurun sehingga belanja jasa laundry juga menurun .

58
 Realisasi Belanja jasa narasumber/tenaga ahli sebesar Rp. 448,100,000.00 atau 82,86 % hal ini
dikarenakan anggaran yang disediakan untuk lebih dari satu kali pertemuan namun realisasinya bisa
terlaksana dua kali pertemuan saja, sehingga bisa mengefisiensi belanja jasa narasumber /tenaga ahli.
 Realisasi Belanja iuran jaminan kesehatan/kecelakaan kerja /kematian sebesar Rp. 472,892,500.00atau
77,05 % tidak tercapai target dari target Rp.613,752,000.00 karena adanya pegawai BLUD non PNS
dimana iuran keanggotaannya mengikuti keluarganya (suami/istri).
 Realisasi Belanja pemeriksaan kesehatan dan pengobatan sebesar Rp. 88,483,500.00atau 84,88 % tidak
tercapai target dari target Rp.104,250,000.00 karena anggaran untuk pemeriksaan pegawai sesuai paket
pemeriksaan, namun ada pegawai dengan usia tertentu dapat lebih kecil dari paket pemeriksaan.
 Realisasi Belanja sewa gedung/kantor/tempat sebesar Rp. 3,080,000.00atau 38,50 % tidak tercapai target
dari target Rp.8.000.000.00 karena anggaran yang disediakan untuk lebih dari satu kali sewa ruang
pertemuan, namun pada kenyataannya dapat dilaksanakan hanya dengan 1 kali sewa ruang pertemuan.
 Realisasi Belanja sewa meja kursi sebesar Rp. 1.500,000.00 tidak terserap karena sewa gedung /ruangan
sudah termasuk peminjaman meja kursinya.
 Realisasi Belanja sewa peralatan dan mesin sebesar Rp. 13,100,000.00atau 22,20 % dari target
Rp.59.000,000.00 karena anggaran direncanakan untuk sewa skylist besar tetapi karena kondisi RS tidak
memungkinkan alat tersebut masuk maka sewa alat diganti dengan yang kecil (mini skylist) tentunya
dengan harga yang lebih rendah.
 Belanja perjalanan Dinas Luar Daerah terealisasi sebesar Rp. 828,412,041.00 atau 66,36% dari target
Rp.1,248,402,000.00 karena adanya efisiensi anggaran akibat turunya pendapatan RSU Haji sehingga
belanja perjalanan dinas luar daerah lebih selektif
 Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin terealisasi sebesar Rp. 3,582,023,910.00 atau 79,21%dari
target Rp.4,522,390,350.00 tidak tercapainya target karena biaya dari kontrak service peralatan radiologi
lebih kecil karena menyesuaikan frekuensi pemakaian alat
 Realisasi Belanja pemeliharaan jalan, irigasi , instalasi dan jaringan sebesar Rp. 1,162,679,540.00atau
57,74 % tidak tercapai target dari target Rp.2,013,695,000.00 karena untuk efisiensi belanja pemeliharaan
instalasi jaringan listrik utama dan pengadaan meteran listrik.
 Realisasi Belanja jasa konsultasi manajemen/keuangan/sumber daya manusia sebesar Rp. 62,505,000.00
atau 28,08 % tidak tercapai target dari target Rp.222,600,000.00 karena anggaran disediakan untuk dua
kali pemeriksaan laporan keuangan namun pada tahun 2018 dilakukan hanya satu kali yaitu restatement
laporan keuangan tahun anggaran 2016
 Belanja modal pengadaan alat-alat berat sebesar RP.275,550,000.00 atau 59,77 % dari target tahun 2018
sebesar Rp. 461,000,000,.00 hal ini karena perhitungan nego pengadaan chiller dapat lebih murah dengan
kualitas dan spesifikasi yang sama sesuai anggaran sehingga ada efisiensi biaya.
 Belanja modal pengadaan alat-alat bengkel sebesar RP.17,840,900.00 atau 13,27 % dari target tahun 2018
sebesar Rp. 134,448,750.00 untuk efisiensi belanja maka perlu mengurangi belanja pengadaan alat
bengkel karena target pendapatan tidak terlampaui.

59
 Belanja modal pengadaan alat-alat studio sebesar RP.254,108,083.00 atau 78,96 % dari target tahun 2018
sebesar Rp. 321,820,000.00 untuk efisiensi belanja maka perlu mengurangi belanja pengadaan alat studio
karena target pendapatan tidak terlampaui.

a.2.9 Belanja Kegiatan 43 : Program Pembinaan Lingkungan Sosial

Tabel 20 : Rincian Program Pembinaan Lingkungan Sosial

Jumlah ( Rp ) Bertambah /(Berkurang)


Kode Rek. Uraian
Anggaran Setelah
Realisasi ( Rp ) %
perubahan
1 2 3 4 5 = (4 - 3) 6
Program Pembinaan
43 11,256,777,365.00 10,855,989,312.00 -400,788,053.00 96.44
Lingkungan Sosial
Penyediaan /peningkatan/
pemeliharaan sarana/
prasarana fasilitas
43.6 kesehatan yang 11,256,777,365.00 10,855,989,312.00 -400,788,053.00 96.44
bekerjasama dengan Badan
Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan
5.2.3 BELANJA MODAL 11,256,777,365.00 10,855,989,312.00 -400,788,053.00 96.44

Belanja Modal Pengadaan


5.2.3 .15.1 11,127,477,365.00 10,732,132,612.00 -395,344,753.00 96.45
Alat-alat Kedokteran
Belanja Modal pengadaan
konstruksi/pembelian gedung
5.2.3 .22.1 129,300,000.00 123,856,700.00 -5,443,300.00 95.79
kantor/tempat kerja/Tempat
Tinggal

E1.a.1.Surplus/defisit– LRA

Surplus (Defisit) merupakan selisih antara pendapatan daerah dengan belanja daerah APBD RSU Haji TA
2018 yang dilaksanakan sebesar Rp.(94,417,701,992.57) dari yang dianggarkan sebesar Rp.
(113,035,579,484.20) atau 83.53%.

E1.a.1.Pembiayaan– LRA

Selama Tahun Anggaran 2018 RSU Haji melaksanakan Pengelolaan terhadap penerimaan pembiayaan
sebesar Rp. 9,294,143,165.20 merupakan SILPA Tahun Anggaran 2017.

60
E1.a.2. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Tahun 2018– LRA

Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SiLPA) Tahun Anggaran 2018 dan 2017, dapat dirinci sebagai berikut :

Tahun 2018 Tahun 2017


SILPA %
Anggaran Realisasi Realisasi

SILPA (103.741.436.319,00) (85.123.558.827,37) 17.95 (76,195,901,667.80)

Jumlah (103.741.436.319,00) (85.123.558.827,37) 17.95 (76,195,901,667.80)

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) APBD Tahun Anggaran 2018 RSU Haji sebesar Rp.
(85,123,558,827.37) mengalami penurunan sebesar Rp.(8,927,657,159.57) dibanding tahun anggaran 2017
sebesar Rp.(76,195,901,667.80)

E1.b. LAPORAN Perubahan Saldo Anggaran Lebih

URAIAN 2018 2017


NO
1. Saldo Anggaran Lebih Awal 9,294,143,165.20 13,601,945,514.57
2. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih 9,294,143,165.20 13,601,945,514.57
sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun
Berjalan
3. Jumlah (1-2) 0.00 0.00
4. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran 12,309,245,167.63 9,294,143,165.20
(SILPA/SIKPA)
5. Jumlah (3+4) 12,309,245,167.63 9,294,143,165.20
6. Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun 0.00 0.00
Sebelumnya
7. Saldo Anggaran Lebih Akhir (5+6) 12,309,245,167.63 9,294,143,165.20

61
E1.c. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Ringkasan Neraca per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut (dalam rupiah) :

URAIAN TAHUN 2018 TAHUN 2017

Aset 356,472,701,846.45 313,763,003,371.32


Aset Lancar 58,614,941,761.45 40,859,060,207.32
Investasi Jangka Panjang 0,00 0,00
Aset Tetap 295,026,470,713.00 269,797,984,620.00
Aset Lainnya 2,831,289,372.00 3,105,958,544.00
Kewajiban 10,162,410,134.45 10,816,022,289.76
Kewajiban Jangka Pendek 10,162,410,134.45 10,816,022,289.76
Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00
Ekuitas 346,310,291,712.00 302,946,981,081.56
Ekuitas 346,310,291,712.00 302,946,981,081.56

PENJELASAN PER POS NERACA

AKTIVA :

1. Kas di Bendahara
31 Desember 2018 31 Desember 2017

Rp.12.309.245.167,63 Rp. 9.294.143.165,20

Kas di Bendahara Rumah Sakit Umum Haji Surabaya pada tahun 2018 sebesar Rp.
12.309.245.167,63, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 23 : Tabel Kas Bendahara


Uraian 2018 2017
Kas
 Saldo Bank Bendahara Penerimaan Rekening Bank Jatim 12.309.245.167,63 9,294,143,165.20
No. 0321 00 8518
 Saldo Bank Bendahara Pengeluaran Subsidi Rekening
0,00 0,00
Bank Jatim No.03121 00 4917
 Saldo Bank Bendahara Pengeluaran Subsidi Rekening
0,00 0,00
Bank Jatim No.03121 00 4784
Jumlah 12.309.245.167,63 9.294.143.165,20

62
2 Piutang

31 Desember 2018 31 Desember 2017


Rp. 42,068,015,027.12 Rp. 25,551,213,076.12
Jumlah piutang pasien per 31 Desember 2018 sebesar Rp. 41,797,065,133.12. Piutang dimaksud
adalah merupakan piutang pasien umum mulai tahun 1996 sampai dengan tahun 2018, rincian piutang
sebagai berikut:

No. Jenis Piutang 2018 2017


1 Jasa Layanan BLUD
Umum 2,962,453,130.00 2,858,551,128.00
BPJS 38.207.398.393,00 21,445,579,738.00
Jamkesda/IKS/SPM- Provinsi 363.582.114,00 768,630,436.00
Jamkesda/IKS/SPM- Kab/Kota 212.207.413,00 204,902,513.00
Penjamin Lainnya/ Pemerintah
256.573.977,00 159,418,971.00
Pusat/Perusahaan
2 Hasil Kerjasama dengan Pihak Lain 0 2.047.150,00
3 Hasil Pemanfaatan Aset BLUD 65.800.000,12 121.457.505,12
Jumlah 42.068.015.027,12 25,551,213,076.12

Terdapat kenaikan piutang pada akhir tahun 2018 dibandingkan tahun 2017, yaitu adanya
penambahan dan pelunasan piutang selama tahun 2018, hal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
 Pasien Umum
Selisih/kenaikan piutang pasien adalah terjadi karena :
1. Adanya penambahan piutang yang berasal dari pasien yang dirawat selama tahun
2018 sebesar Rp. 3,489,391,503.00
2. Adanya pengurangan piutang yang berasal dari pelunasan piutang pasien selama
tahun 2018 sebesar Rp. 526,938,373.00
3. Adanya penambahan cadangan kerugian piutang pasien umum tahun 2018
Rp.2,381,937,228.30
 Pasien JKN
Selisih/kenaikan piutang pasien sebesar adalah terjadi karena :
1. Adanya penambahan piutang sebesar Rp. 168,891,665,213.00 merupakan piutang
pasien BPJS selama tahun 2018.
2. Adanya pengurangan piutang yang berasal dari pelunasan piutang pasien BPJS
sebesar Rp. 130.684.266.820,00 selama tahun 2018.

63
 Pasien Jamkesmasda
Saldo Piutang Jamkesmasda sebesar Rp. 575.789.527,00 merupakan piutang pasien
jamkesmas/da yang belum terbayar di akhir tahun 2018 yang terdiri dari :
1. Piutang Jamkesda/IKS/SPM- Provinsisebesar Rp. 363.582.114,00
2. Piutang Jamkesda/IKS/SPM- Kab/Kota Rp. 212.207.413,00
 Piutang pasien Penjamin Lainnya/ Pemerintah Pusat/Perusahaan
Saldo piutang sebesar Rp. 256.573.977.00 merupakan piutang dari pasien yang menggunakan
penjamin perusahaan dan swasta yang belum terbayarkan sampai dengan akhir tahun 2018.
 Piutang Hasil Kerjasama dengan Pihak Lain
Nihil karena sudah terbayar di tahun 2018.
 Piutang Hasil Pemanfaatan Aset BLUD
Saldo piutang hasil pemanfaatan aset BLUD sebesar Rp. 65,800,000.12 adalah piutang sewa
bangunan pada Tahun 2018.
Dalam tahun 2018 dilakukan penyisihan piutang tak tertagih pasien umum dengan perhitungan
penyisihan sesuai dengan kebijakan akuntansi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya mengacu pada
Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2017 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Timur, sedangkan untuk piutang pasien kerjasama tidak disisihkan karena ada kepastian
pembayaran Penyisihan piutang tak tertagih Per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :

Umur Piutang Prosentase Jumlah hutang Penyisihan

Tahun 2018 0% 227,955,307.00 0


Tahun 2017 10% 208,318,783.00 20,831,878.30
Tahun 2016 50% 330,147,380.00 165,073,690.00
Tahun 1996 /d 2015 100% 2,196,031,660.00 2,196,031,660.00
Jumlah sampai dengan 2018 2,962,453,130.00 2,381,937,228.30

.3 Persediaan

31 Desember 2018 31 Desember 2017


Rp. 6.619.618.795.00 Rp.8,083,177,140.00
Saldo awal persediaan di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya adalah sebesar Rp. 8,083,177,140.00
(saldo akhir tahun 2017). Sedangkan saldo per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp.
6.619.618.795. Jumlah ini merupakan saldo/posisi persediaan bahan habis pakai berdasarkan
inventarisasi fisik per 31 Desember 2018 dengan rincian sebagai berikut :

64
Kode Jumlah Tahun Jumlah Tahun
% Lebih/(Kurang)
Rek Uraian 2017 2018
1 2 3 4 5 6=4-3
1170101 Persediaan Alat Tulis Kantor 408,697,355.00 239,406,799.50 -70,71 -169.290.555,50
Persediaan Peralatan dan
1170105 Perlengkapan Rumah Tangga 149,769,400.00 431,864,262.50 65,32 282.094.862,50
Pakai Habis
Persediaan Alat Kesehatan
1170106 2,274,772,626.00 1,507,720,864.00 -33,72 -767.051.762,00
Pakai Habis
Persediaan Peralatan dan
1170109 Perlengkapan Operasional 531,429,635.00 742,541,910,00 28,43 211.112.275,00
Pakai Habis
Persediaan Bahan Obat-
1170205 4,084,630,575.00 2,387,623,086.00 -41,54 -1.697.007.489,00
obatan/Obat-obatan
1170206 Persediaan Bahan Kimia 54,954,248.00 44,542,053.00 -23,38 -10.412.195,00
Persediaan Penggantian Suku
1170208 19,986,450.00 12,734,700.00 -56,94 -7.251.750,00
Cadang Alat-alat Operasional
Persediaan Cetak dan/atau
1170401 246,798,101.00 648,924,870.00 61,97 402.126.769,00
Penggandaan
1170803 Persediaan Pakaian khusus 312,138,750.00 604,260,250.00 48,34 292.121.500,00
8,083,177,140.00 6,619,618,795.00 -18,10 -1,463,558,345.00

Jumlah Persediaan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya tahun 2018 mengalami penurunan sebesar
21,63 % dibandingkan dengan tahun 2017 disebabkan oleh pemberlakuan efisiensi belanja untuk
pemakaian persediaan non medis dan penyesuaian pembelian obat-obatan yang menyesuaiakan
dengan paket BPJS. Penurunan Persediaan bahan kimia dikarenakan kegiatan pemeriksaan
Laboratorium Rumah Sakit Haji tahun 2018 menurun seiring dengan menurunnya jumlah kunjungan
pasien . Pencatatan persediaan menggunakan Metode FIFO ( Obat yang pertama kali datang
dikeluarkan terlebih dahulu) dan FEFO (Obat yang mempunyai tanggal kadaluarsa lebih cepat
dikeluarkan terlebih dahulu).

E1.c.4 Aset Tetap

31 Desember 2018 31Desember 2017


Rp. 295,026,470,713.00 Rp. 269,797,984,620.00
Aset Tetap di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya dalam Tahun 2018 dipengaruhi adanya penambahan
sebesar Rp.60,160,081,766.00, pengurangan asset sebesar Rp. 964.587.766.00 dan pengakuan
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap sebesar (Rp. 248.648.880.716,00). Keadaan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :

65
Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
No
Keterangan Per 01 Januari Per 31 Desember
Bertambah Berkurang
2018 2018
1 Tanah 59.127.500.000 0,00 0,00 59.127.500.000
Peralatan dan
2 276.581.579.651,00 59,798,256,566.00 835.981.066,00 335.543.855.151,00
Mesin
Gedung dan
3 139.932.389.411,00 123,856,700.00 0,00 140.056.246.111,00
Bangunan
Jalan, irigasi dan
4 8.171.482.207,00 114,111,800.00 0,00 8.285.594.007,00
jaringan

5 Aset tetap lainnya 421.386.160,00 0,00 4,750,000.00 416.636.160,00


Konstruksi dalam
6 245.520.000,00 123,856,700.00 123,856,700.00 245.520.000,00
pengerjaan
Akumulasi Aset -
7 -248.648.880.716,00
Tetap 214.681.872.809,00
TOTAL 269,797,984,620.00 60,160,081,766.00 964.587.766,00 295,026,470,713.00

Nilai Aset Tetap Bersih sebelum penyusutan dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Dalam Laporan mutasi asset tetap penambahan asset tetap sebesar Rp.60,160,081,766.00. Hal
ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penambahan Aset Tetap dari belanja modal selain software sebesar Rp. 35.132.000.066.00
2. Penambahan Aset Tetap dari PT. Bank Jatim Cab. Dr. Sutomo dengan nomor Berita Acara
hibah 027/877/304/2018 tanggal 14 Maret 2018 sebesar Rp. 59.895.000,00
3. Penambahan Aset Tetap dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor
Berita Acara hibah KN.02.07/I/2627/2018 tanggal 18 Mei 2018 sebesar Rp.
8.679.330.000,00
4. Penambahan Aset Tetap dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor
Berita Acara hibah KN.02.07/I/2673/2018 tanggal 18 Mei 2018 sebesar Rp.
7.700.000.000,00
5. Penambahan Aset Tetap dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor
Berita Acara hibah KN.02.07/I/2628/2018 tanggal 18 Mei 2018 sebesar Rp.
8.465.000.000,00
6. Pengakuan Aset tetap dari Konstruksi dalam pengerjaan sebesar Rp. 123,856,700.00
7. Penambahan Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp. 123,856,700.00

 Pengurangan dalam Laporan mutasi asset tetap sebesar Rp.964.587.766,00 merupakan reklas
asset dari Alat kedokteran ke Alat angkutan.
1. Pengalihan dari Aset Tetap ke Aset Lain-lain sebesar Rp. 835.981.066,00

66
2. Penyerahan Hewan Kasuari, Kijang dan Merak Hijau ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya
Alam Jawa Timur dengan Berita Acara Nomor : BA.230/K.2/SKW3/KSA/3/2018 sebesar Rp.
4.750.000,00

Aset Tetap yang dimiliki Rumah Sakit Umum Haji Surabaya per 31 Desember 2017 dan 31 Desember
2017, terdiri dari:
a. Tanah
31 Desember 2018 31 Desember 2015
Rp. 59.127.500.000,00 Rp. 59.127.500.000,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Tetap Tanah yang dimiliki Rumah Sakit Umum Haji Surabaya
dengan luas tanah 22.941m2 bersertifikat hak pakai nomor: 4 tahun 2004 kelurahan klampis asem
kecamatan sukolilo kota Surabaya atas nama pemerintah provinsi jawa Timur.

b. Peralatan dan Mesin


31 Desember 2018 31 Desember 2017
Rp.335,543.855.151.00 Rp.276.581.579.651,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Tetap Peralatan dan Mesin yang dimiliki Rumah Sakit Umum
Haji Surabaya per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017. Jumlah Aset Per tanggal 31 Desember
2018 dapat dijelaskan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Jumlah Tahun 2017 Jumlah Tahun 2018 % Lebih/(Kurang)


2 3 4 5 6=4-3
Alat-Alat Besar 10.783.837.100,00 12,774,177,100.00 15,58 1,990,340,000.00
Alat-Alat Angkutan 6.366.627.720,00 6.289.458.220,00 -1.12 -77.169.500,00
Alat Bengkel dan ukur 527.437.750,00 589,278,650.00 10,49 61,840,900.00
Alat Pertanian 100.698.660,00 100.698.660,00 0,00 0,00
Alat Kantor dan Rumah Tangga 33.750.603.753,00 35,548,061,067.00 5,06 1,797,457,314.00
Alat Studio 2.288.850.030,00 2,762,013,763.00 17,13 473,163,733.00
Alat Kedokteran 220.772.152.938,00 274,529,562,491.00 19,58 53,757,409,553,00
Alat Laboratorium 1.991.371.700,00 2,950,605,200.00 32,51 959,233,500.00
JUMLAH 276.581.579.651,00 335,535,797,651.00 17,57 58,962,275,500.00
Kenaikan Jumlah Peralatan dan Mesin pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017 dikarenakan adanya
pembelian atau penambahan Belanja Modal dan penambahan Aset karena penerimaan Hibah baik dari pemerintah
pusat ataupun dari pihak swasta.

67
c. Gedung dan Bangunan
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Rp. 140.056.246.111,00 Rp. 139.932.389.411,00

Jumlah tersebut merupakan Saldo Aktiva Tetap gedung dan bangunan yang dimiliki Rumah Sakit
Umum Haji Surabaya per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017. Jumlah Aset Per tanggal 31
Desember 2018 dapat dijelaskan dengan rincian sebagai berikut:

Uraian Jumlah Tahun 2017 Jumlah Tahun 2018 % Lebih/(Kurang)


1 2 3 4 5=3-2
Bagunan Gedung 139.855.639.411,00 139,979,496,111.00 0,09 123,856,700.00
Bangunan monumen 76.750.000,00 76.750.000,00 0,00 0.00
139.932.389.411,00 140,056,246,111.00 0,09 123,856,700.00

Bertambahnya jumlah total gedung dan bangunan sebesar Rp. 123,856,700.00 dikarenakan
pengakuan asset tetap dari Konstruksi Dalam Pengerjaan.

d. Jalan, Instalasi, Irigási, dan Jaringan


31 Desember 2018 31 Desember 2017
Rp.8,285,594,007.00 Rp.8.171.482.207,00
Saldo tersebut merupakan saldo Aktiva Tetap jalan, Bangunan Air, Irigasi dan Jaringan yang
dimilikiRumah Sakit Umum Haji Surabaya per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2018. Jumlah
Aset Per tanggal 31 Desember 2018 dapat dijelaskan dengan rincian sebagai berikut:
Uraian Jumlah Tahun 2017 Jumlah Tahun 2018 % Lebih/(Kurang)
1 2 3 4 5=3-2
Jalan Dan Jembatan 90.000.000,00 90.000.000,00 0,00 0,00
Bangunan Air 2.542.159.860,00 2.542.159.860,00 0,00 0,00
Instalasi 4.820.590.839,00 4.820.590.839,00 0,00 0,00
Jaringan 718.731.508,00 832,843,308.00 13,70 114,111,800.00
8.171.482.207,00 8,285,594,007.00 0,00 114,111,800.00

Bertambahnya Jalan, Jaringan, Irigasi dan Jaringan berasal dari belanja modal pengadaan
penerangan jalan untuk pengadaan lampu penerangan halaman dan parkir sebesar RP.
114.111.800,00

68
e. Aset Tetap Lainnya
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Rp. 416,636,160.00 Rp. 421.386.160,00

Jumlah tersebut merupakan Saldo Aktiva Tetap Lainnya yang dimiliki Rumah Sakit Umum Haji
Surabaya per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017, dengan rincian sebagai berikut :

Uraian Jumlah Tahun 2017 Jumlah Tahun 2018 % Lebih/(Kurang)


1 2 3 4 5=3-2
Buku dan Perpustakaan 383.506.660,00 383,506,660.00 0,00 0,00
Barang Bercorak Kesenian/
Kebudayaan 33.129.500,00 33.129.500,00 0,00 0,00
Hewan / Ternak dan
Tumbuhan 4.750.000,00 0 0,00 -4,750,000.00
421.386.160,00 416,636,160.00 0,00 -4,750,000.00

Ada Perubahan saldo Aset Tetap Lainnya pada Rumah Sakit Umum Haji Surabaya tahun
2017berkurang sebesar (Rp. 4,750,000.00) yang berupa hewan ternak yang telah diserahkan ke
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui seksi Konservasi Wilayah III Bidang KSDA
Wil.II Gresik Balai Besar KSDA Jawa Timur sesuai dengan Berita Acara
No.230/K.2/SKW3/KSA/3/2018 tertanggal 29 Maret 2018

f. Konstruksi dalam pengerjaan


31 Desember 2018 31 Desember 2017
Rp. 245,520,000.00,00 Rp. 245,520,000.00,00

Jumlah tersebut merupakan Saldo Konstruksi dalam pengerjaan yang dimiliki Rumah Sakit Umum
Haji Surabaya per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017. Konstruksi Dalam Pengerjaan
merupakan Perencanaan Pengadaan Konstruksi/Pembelian Gedung Kantor/Tempat Kerja/Gedung
Instalasi poli rawat jalan khususnya di poli paru sebesar Rp. 245.520.000,00

69
E1.c.4f. Aset Lainnya
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Rp. 2,528,520,138.00 Rp. 2,790,573,926.00

Jumlah Asset Lainnya sebesar Rp. 2,528,520,138.00 merupakan jumlah bersih asset lainnya sebesar
Rp. 3,984,177,150.00 setelah dikurangi akumulasi penyusutan asset lain-lain sebesar Rp.
-1,455,657,012.00.
Jumlah Tahun Jumlah Tahun
Uraian % Lebih/(Kurang)
2017 2018
1 2 3 4 5=3-2
Lisensi dan frenchise 184,635,000.00 184,635,000.00 0 0.00
Software 2,382,008,950.00 2,460,142,150.00 3,17 % 78,133,200.00
Kajian 1,339,400,000.00 1,339,400,000.00 - 0,00
3.906.043.950,00 3.984.177.150,00 3,17% 78,133,200.00

Penambahan Asset lainnya dari tahun 2017 ke tahun 2018 sebesar Rp. 78.133.200,00 terdiri dari :
1. Terdapat penambahan Aplikasi SIMADAK sebesar Rp. 5.102.000,00
2. Terdapat penambahan Aplikasi Pemeliharaan Alat Kesehatan sebesar Rp.
73.031.200,00

E1.c.4g. Aset Ekstrakomptabel

31 Desember 2018 31 Desember 2017


Rp. 67.612.609,00 Rp. 61.648.609,00

Penambahan Aset Ekstrakomptabel merupakan Belanja Modal Rumah Sakit Umum Haji Surabaya
yang tidak termasuk dalam aset tetap sebesar Rp. 6.496.600,00 terdiri dari :
1. Alat kantor dan rumah tangga sebesar Rp. 5,370,000,00
2. Alat studio dan komunikasi sebesar Rp. 594,000.00

E1.c.4h. Aset Lain – lain

70
31 Desember 2018 31 Desember 2017
Rp. 302,769,234.00 Rp. 315,384,618.00

Jumlah Aset Lain-lain 2018 sebesar Rp. 302,769,234.00 merupakan jumlah bersih asset lain2
sebesar Rp. 766,980,000.00 setelah dikurangi akumulasi penyusutan asset lain-lain sebesar Rp.
302.865.382,00.

E1.c.4i. Penyusutan Aset Tetap

31 Desember 2018 31 Desember 2017


Rp. -248,648,880,716.00 Rp. -214.681.872.809,00

Jumlah Penyusutan Aset Tetap Rumah Sakit Umum Haji Surabaya tahun 2018 sebesar
Rp. -248,648,880,716.00 dijelaskan sebagai berikut :

Uraian Jumlah Tahun 2017 Jumlah Tahun 2018 % Lebih/(Kurang)


1 2 3 4 5=3-2
Tanah 0,00
Peralatan dan Mesin -187.281.301.719,00 -218,132,921,291.00 14,14 -30,851,619,572.00
Gedung dan Bngunan -23.261.391.935,00 -26,200,916,310.00 11,22 -2,939,524,375.00
Jalan, irigasi dan
jaringan -3.723.251.403,00 -3,898,761,159.00 4,50 -175,509,756.00
Aset tetap lainnya -415.927.752,00 -416,281,956.00 0,09 -354,204.00

-214,681,872,809.00 -248,648,880,716.00 14,28 -26,741,273,932.00


E1.d.4. Kewajiban

31 Desember 2018 31 Desember 2017


Rp. 10,162,410,134.45 Rp. 10,816,022,289.76
Jumlah Kewajiban terdiri dari pendapatan sewa yang pembayarannya sudah diterima di tahun 2018
tetapi masa sewanya melebihi tahun 2018 sebesar Rp. 245,045,454.45 dan biaya-biaya yang harus
dibayarkan di tahun 2018 tetapi dibebankan pada tahun 2018 sebesar Rp. 9,917,364,680.00
antaralain:

1. Utang Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 16,597,066.00


2. Utang Belanja Bahan Pakai Habis sebesar Rp. 1,546,238,597.00

71
3. Utang Belanja Bahan/Material sebesar Rp. 2,731,568,863.00
4. Utang Belanja Jasa sebesar Rp. 5,622,960,154.00

E1.e.4. Ekuitas

31 Desember 2018 31 Desember 2017


346,039,341,818.00 Rp. 302,946,981,081.56

Ekuitas Rumah Sakit Umum Haji Surabaya tahun 2018 sebesar Rp. 346,039,341,818.00 sedangkan
tahun 2017 sebesar Rp. 302,946,981,081.56. Terdapat peningkatan sebesar Rp. 43,092,360,736.44.

Jumlah Tahun
Uraian Jumlah Tahun 2018 % Lebih/(Kurang)
2017
1 2 3 4 5=3-2
Ekuitas 26,529,295,542.56 -27,532,697,822.00 196.36% -54,061,993,364.56

Ekuitas 26,529,295,542.56 26,523,295,542.56 -0.02% -6.000.000,00


Surplus/Defisit - 0.00 -54,055,993,364.56 -54,055,993,364.56
100.00%
LO
Ekuitas SAL 0.00 0.00 0,00 0,00
Ekuitas untuk 276,417,685,539.00 373,842,989,534.00 26.06% 97,425,303,995.00
Dikonsolidasikan
Ekuitas Akhir 302,946,981,081.56 346,310,291,712.00 12.52% 43,363,310,630.44

Penurunan Ekuitas sebesar Rp. dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Selisih Ekuitas sebesar Rp. 6.000.000,00 merupakan jurnal


koreksi atas doble pencatatan pengakuan Pendapatan Diterima Dimuka.
2. Selisih Surplus/ Defisit LO Rp. -54,055,993,364.56 merupakan
Surplus defisit tahun 2018.
3. Selisih Ekuitas untuk dikonsolidasikan sebesar Rp.
97,425,303,995.00 merupakan selisih dari dana yang diperoleh dari APBD sebesar Rp.
98,090,140,332.00 dikurangi dengan Pendapatan dari pengembalian gaji dan tunjangan sebesar
Rp. 22,254,445.00 dan Defisit Pemindahtanganan/Pemusnahan Aset Non Lancar sebesar Rp.
7.500.000,00 dari STS pengembalian dan contra pos sebesar Rp. 635.081.892,00

4. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

72
5.2.1 Pendapatan Operasional

Pendapatan Operasional Rumah Sakit Umum Haji Surabaya adalah pendapatan rumah sakit yang
berasal dari jasa layanan yang berdasarkan jenis layanan dibedakan menjadi jasa layanan pasien Umum,
pasien Penjamin (baik BPJS, askes Sukarela, pasien Maskin dan pasien Pihak Ketiga). Berdasarkan dari
unit pendapatan dapat dibedakan berdasarkan unit layanan yang terdiri dari layanan Rawat Jalan, Rawat
Inap, Instalasi Penunjang (Bedah Sentral, Laboratorium, Radiologi, Rehab Medik dan Gizi), Instalasi
Forensik, Instalasi Gigi dan Mulut, Instalasi Paviliun serta Instalasi Farmasi sebesar Rp.
211,711,811,581.74 bila disandingkan dengan jumlah Pendapatan LO Tahun 2017 sebesar Rp.
165.202.656.895,15. Pendapatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Jumlah Tahun Jumlah Tahun


Kode Rekening Uraian % Lebih/(Kurang)
2017 2018
1 2 3 4 5 6=4-3
8 PENDAPATAN - LO 165,207,156,895.15 211,674,579,198.74 -21.95% -46,467,422,303.59
PENDAPATAN ASLI
8 1 165,207,156,895.15 211,674,579,198.74 -21.95% -46,467,422,303.59
DAERAH (PAD) - LO
Lain-lain PAD Yang Sah -
8 1 4 165.202.656.895,15 211,674,579,198.74 -21.95% -46,471,922,303.59
LO
LAIN-LAIN
8 3 PENDAPATAN DAERAH 0.00 0.00 0.00 0.00
YANG SAH - LO
8 3 3 0.00 0.00 0.00 0.00
Pendapatan Lainnya - LO
SURPLUS NON
8 4 4,500,000.00 0.00 0,00 -4,500,000.00
OPERASIONAL
SURPLUS
PEMINDAHTANGANAN
8 4 1 4,500,000.00 0.00 0,00 -4,500,000.00
ASET NON LANCAR -
LO

5.2.1.1 Pendapatan Asli Daerah - LO

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Laporan Operasional Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp.
211,674,579,198.74 berasal dari Lain lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Dapat dijelaskan
sebagai berikut :

5.2.1.1.1 Lain-lain PAD Yang Sah - LO

Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah realisasi sebesar Rp. 211,674,579,198.74
dibandingkan Tahun 2017 sebesar Rp. 165,202,656,895.15.

Jumlah Tahun
Kode Rekening Uraian Jumlah Tahun 2018 % Lebih/(Kurang)
2017
1 2 3 4 5 6=4-3

73
Pendapatan Dari
0 Pengembalian Kelebihan
8 1 4 10 80,377,995.00 22,254,445.00 -261.18% -58,123,550.00
3 Pembayaran Gaji dan
Tunjangan - LO
0 11,59 %
8 1 4 18 Jasa Layanan BLUD - LO 160,792,548,683.00 181,601,389,469.00 21,079,790,680.00
1
0 99.35%
8 1 4 18 Hibah - LO 160.816.000,00 24,904,225,000.00 24,743,409,000.00
2
0 Hasil Kerjasama Dengan 67,98 % 285,256,389.00
8 1 4 18 134,378,780.00 419,635,169.00
3 Pihak Lain - LO
0 Hasil Pemanfaatan Aset 2,53 % 30,086,523.79
8 1 4 18 1,161,429,615.52 1.191.516.139,31
5 BLUD - LO
0 48.36% 118,520,028.20
8 1 4 18 Jasa Giro BLUD - LO 363.573.855,63 245,053,827.43
6
Hasil Penyelenggaraan
8 1 4 18 11 Pendidikan dan Pelatihan - 2.506.906.350,00 3,015,436,600.00 16.86% 508,530,250.00
LO
1 Pengembalian belanja BLUD -2498.64% -2,524,578.00
8 1 4 18 2.625.616,00 101,038.00
3 - LO
1 Penyesuaian Pendapatan 100,00% 4.017.617,00
8 1 4 18 0,00 4.017.617,00
4 Klaim - LO

Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2018 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun
2017, dikarenakan
1. Semakin sedikitnya Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan
– LO.
2. Hasil Kerjasama Dengan Pihak Lain – LO, mengalami kenaikan dibanding tahun 2017
dikarenakan Adanya penerimaan denda dari keterlambatan pencairan klaim BPJS sebesar Rp.
281.082.688,00
3. Hasil Pemanfaatan Aset BLUD - LO, mengalami kenaikan karena adanya kenaikan sewa lahan
parkir pada MOU tahun 2018
4. Jasa Giro BLUD – LO, mengalami penurunan dibanding tahun 2018 dikarenakan karena
pendapatan rumah sakit menurun, sehingga mempengaruhi pendapatan jasa giro
5. Hasil Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan – LO mengalami peningkatan dibanding 2018
dikarenakan Meningkatnya kerjasama Rumah Sakit dengan Institusi Pendidikan
6. Adanya Pengembalian Belanja BLUD ke bendahara penerimaan fungsional atas belanja BLUD
yaitu makan minum pasien.
7. Adanya Penyesuaian Pendapatan Klaim sebesar Rp. 4.017.617,00 disebabkan adanya selisih
atas pengakuan piutang jasa layanan dengan pelunasan piutang.

5.2.1.1.2 SURPLUS PEMINDAHTANGANAN ASET NON LANCAR – LO

74
Realisasi surplus pemindahtanganan aset non lancar – lo Rumah Sakit Umum Haji Surabaya sebesar
Rp.0,00 dibandingkan Tahun 2016 sebesar Rp. 6.418.412,00 dikarenakan Tahun 2017 tidak adanya
proses penjualan Aset Lain-lain.

Jumlah
Jumlah Tahun
Kode Rekening Uraian Tahun % Lebih/(Kurang)
2017
2018
1 2 3 4 5 6=4-3
8 4 SURPLUS NON OPERASIONAL 4,500,000.00 0,00 0,00 -4,500,000.00
SURPLUS
8 4 1 PEMINDAHTANGANAN ASET 4,500,000.00 0,00 0,00 -4,500,000.00
NON LANCAR - LO
0 Surplus Pemindahtanganan Aset
8 4 1 4,500,000.00 0,00 0,00 -4,500,000.00
1 Non Lancar - LO
0 0 Surplus Pemindahtanganan Aset
8 4 1 4,500,000.00 0,00 0,00 -4,500,000.00
1 2 Peralatan dan Mesin - LO

5.2.2 Beban Operasional

Beban operasional rumah sakit yaitu beban yang dikeluarkan untuk kepentingan opersional rumah
sakit meliputi beban untuk Pegawai, Pengadaan Bahan, Jasa Pelayanan, Pemeliharaan serta
Pengadaan Barang dan Jasa termasuk beban penyusutan aset dan beban penyisihan Piutang selama
tahun 2017. Realisasi Tahun 2017 sebesar Rp.250,345,620,224.70 dibandingkan realisasi tahun 2018
sebesar Rp. 265,114,014,670.30. Kenaikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Kode
Rekenin
Uraian Jumlah Tahun 2017 Jumlah Tahun 2018 % Lebih/(Kurang)
g

1 2 3 4 5 6=4-3
9 BEBAN 250.345.620.224,70 265,582,931,919.30 6.09% 15,237,311,694.60

9 1 BEBAN OPERASI 250.345.620.224,70 265,582,931,919.30 6.09% 15,237,311,694.60

Beban Pegawai - LO 64.438.167.221,00 67,587,875,525.00 4,66% 3,149,708,304.00


9 1 1
Beban Barang dan 155.540.796.338,50 161,943,132,206.00 4,11% 6.402.335.868,50
9 1 2 Jasa
Beban Penyusutan dan 30.038.748.253,00 35.005.400.701,00 14,19% 4.966.652.448,00
9 1 7 Amortisasi
Beban Penyisihan 321.411.812,20 1,040,559,487.30 223.75% 719,147,675.10
9 1 8 Piutang
Beban Lain-lain - LO 6.496.600,00 5.964.000,00 -8,93% -532.600,00
9 1 9

5.2.3 Defisit Non Operasional

75
Realisasi Defisit Pemindahtanganan/Pemusnahan Aset Non Lancar - LO Rumah Sakit Umum Haji
Surabaya sebesar Rp. 147.640.644,00

5.2.4 Surplus (defisit) LO

Realisasi Surplus/Defisit LO Rumah Sakit Umum Haji Surabaya tahun 2018 sebesar Rp.-
54,055,993,364.56 dibanding Tahun 2017 sebesar Rp. -85,138,463,329.55 atau menurun sebesar
-36.51%. Hal tersebut dikarenakan walaupun beban yang dikeluarkan pada tahun 2018 naik sebesar
6.09% dibanding tahun 2017 dan pendapatan mengalami kenaikan sebesar 28.13%

PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS

76
E.1.e1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Kas dari Aktivitas Operasi sebesar Rp. (60,325,083,448.57) merupakan perputaran kas yang
disebabkan oleh aktivitas operasi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. Terdiri dari Arus Kas Masuk
Yang terdiri dari Jasa Layanan sebesar Rp. 164,583,129,306.00 dan Pendapatan lainnya (hasil
kerjasama dengan pihak lain, Lain-lain pendapatan BLUD yang sah dari jasa giro, Lain-lain
pendapatan BLUD yang sah dari hasil penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan) sebesar Rp.
3,686,323,534.43. Sedangkan Arus Kas Keluar yang merupakan Belanja Pegawai Sebesar Rp.
67,571,278,459.00serta Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp. 161,023,257,830.00

E.1.e2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan sebesar Rp. (34,114,872,989.00). Terdiri dari
arus kas masuk yang merupakan penjualan barang persediaan dan barang pakai habis sebesarRp.
1,101,224,277.00 dan arus kas keluar yang merupakan belanja modal Rumah Sakit Haji Surabaya
sebesar Rp. 35,216,097,266.00

E.1.e3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan sebesar Rp. 97.455.058.440,00. Terdiri dari arus kas masuk yang
merupakan Penerimaan APBD sebesar Rp. 98.090.140.332,00 dan arus kas keluar yang merupakan
setoran sisa kas GU tahun 2018 Rp. 635.081.892,00.

E.1.e4 Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran sebesar Rp. 0,00. Terdiri dari arus kas masuk yang merupakan
Pemungutan Pajak sebesar Rp. 13,285,094,665.00 dan arus kas keluar yang merupakan Penyetoran
Pajak sebesar Rp. 13,285,094,665.00.

E.1.e5 Saldo Akhir Kas

Saldo akhir kas sebesar Rp. 12,309,245,167.63 terdiri dari kenaikanbersih kas selama tahun 2018 Rp.
3,015,102,002.43 Saldo Awal Kas Fungsional Rp. 9,294,143,165.20.

E.1.f PENJELASAN ATAS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

77
Ekuitas akhir sebesar Rp. 347.034.887.463,00 merupakan kekayaaan yang dimiliki oleh Rumah Sakit
Umum Haji Tahun 2018. Sedangkan tahun 2017 sebesar Rp. 302,946,981,081.56.

Uraian Jumlah Tahun 2017 Jumlah Tahun 2018 % Lebih/(Kurang)


1 2 3 4 5=3-2
EKUITAS AWAL 302.600.199.565,11 302,946,981,081.56 0.11% 346,781,516.45

SURPLUS/DEFISIT- -85.138.463.329,55 -54,055,993,364.56 -57,50% 31,082,469,964.99


LO
EKUITAS UNTUK 85.490.044.833,00 97,425,303,995.00 12.25% 11,935,259,162.00
DIKONSOLIDASIKAN
DAMPAK KUMULATIF
PERUBAHAN
KEBIJAKAN / -4.799.987,00 -6.000.000,00 20,00% -1.200.013,00
PENYESUAIAN
EKUITAS
EKUITAS AKHIR 302.946.981.081,56 346,310,291,712.00 12.52% 43,363,310,630.44

1. Ekuitas Akhir sebesar Rp. 346,310,291,712.00 merupakan akumulasi dari Ekuitas Awal sebesar
Rp. 302.946.981.081,56 ditambah surplus/defisit-lo Tahun 2017 sebesar Rp. -54,055,993,364.56
ditambah ekuitas untuk dikonsolidasikan sebesar Rp. 97.425.303.995,00 ditambah Dampak
Kumulatif perubahan kebijakan/penyesuaian ekuitas sebesar Rp-6.000.000,00
2. Kenaikan surplus/defisit-lo sebesar Rp. 31,082,469,964.99 akibat dari kenaikan pendapatan LO
sebesar Rp. 46,471,922,303.59, penurunan Surplus Pemindahtanganan/Pemusnahan Aset Non
Lancar – LO sebesar Rp. 4.500.000,00 dan kenaikan beban Operasional LO sebesar Rp.
15,237,311,694.60 dan Defisit Pemindah tanganan Aset Non Lancar sebesar Rp. 147.640.644,00.
3. Ekuitas untuk dikonsolidasikan sebesar Rp. 97,425,303,995.00 merupakan selisih dari dana yang
diperoleh dari APBD sebesar Rp. 98,090,140,332.00 dikurangi dengan Pendapatan dari
pengembalian gaji dan tunjangan sebesar Rp. 22,254,445.00 dan Defisit
Pemindahtanganan/Pemusnahan Aset Non Lancar sebesar Rp. 7.500.000,00 dan dari STS
pengembalian dan contra pos sebesar Rp. 635.081.892,00
4. Realisasi Dampak Kumulastif perubahan kebijakan/penyesuaian ekuitas sebesar
(Rp.6.000.000.00) merupakan jurnal koreksi pengakuan dobel pencatatan atas Pendapatan
Diterima Dimuka

5.6 Penjelasan atas pos lainnya

78
Rumah Sakit Haji Surabaya mendapatkan hibah barang dari:

1. Penambahan Aset Tetap dari PT. Bank Jatim Cab. Dr. Sutomo dengan nomor Berita Acara
hibah 027/877/304/2018 tanggal 14 Maret 2018 sebesar Rp. 59.895.000,00
2. Penambahan Aset Tetap dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor
Berita Acara hibah KN.02.07/I/2627/2018 tanggal 18 Mei 2018 sebesar Rp.
8.679.330.000,00
3. Penambahan Aset Tetap dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor
Berita Acara hibah KN.02.07/I/2673/2018 tanggal 18 Mei 2018 sebesar Rp.
7.700.000.000,00
4. Penambahan Aset Tetap dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor
Berita Acara hibah KN.02.07/I/2628/2018 tanggal 18 Mei 2018 sebesar Rp.
8.465.000.000,00.

F. INFORMASI TAMBAHAN LAINNYA

79
F1.Domisili dan bentuk hukum serta jurisdiksi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya.

Di samping informasi utama tersebut, perlu diinformasikan beberapa hal yang dianggap penting dalam
menjalankan pelayanan kepada masyarakat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pada Rumah
Sakit Umum Haji Surabaya sebagai berikut :
F.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Haji Surabaya
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya yang berdomisili di Manyar Kertoadi Surabaya adalah Rumah Sakit
milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang mempunyai visi dan misi sebagai berikut ;

Visi : Rumah Sakit Pilihan Masyarakat , Prima dan Islami dalam Pelayanan yang berstandar
Internasional didukung Pendidikan dan Penelitian yang berkualitas.

Misi : 1.Meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan, menuju Standar Internasional didukung


Pendidikan dan Penelitian yang berkualitas ;

2.Menyediakan SDM yng Profesional, Jujur, Amanah dan mengutamakan Kerjasama ;

3.Meningkatkan Sarana dan Prasarana sesuai perkembangan IPTEKDOK ;

4.Meningkatkan Kemandirian Rumah Sakit dan Kesejahteraan Pegawai

F.1.2 Periode Direktur RSU Haji Surabaya

1. Direktur Pertama

- dr.Widatmoko Sumaji (masa jabatan 1993 – 2001)

2. Direktur Kedua

- Dr.dr.H.Slamet R.Yuwono,DTM & H.,Mars (masa jabatan 2001-2003)

3. Direktur Ketiga

- Prof.DR.dr.R.Romdoni, SpPD, SpJP (K), FIHA, FASCC (masa jabatan 2003-2009)

4. Direktur Keempat

- dr.Sukamto, SpOG (masa jabatan 2009-2011)

5. Direktur Kelima

- dr.Budiharto, SpB (masa jabatan 2011-2012)

6. Direktur Keenam

80
- dr.Dodo Anondo, MPH (masa jabatan 2012-2013)

7. Direktur Ketujuh

- dr.Restu Kurnia Tjahjani,M.Kes (masa jabatan 2013-2015)

8. Direktur Kedelapan

- dr.Sasongko, Sp.A

9. Direktur Kesembilan

- dr.Achmad Dajeli, MPPM (masa jabatan 2016-2017)

10. Direktur Kesepuluh

- dr.Adi Wirachjanto,M.Kes (masa jabatan 2017-2018)

11.Direktur Kesebelas

- Dr.drg.Sri Agustina Ariandani, M.Kes (masa jabatan 2018-sekarang)

F.1.3. Struktur Organisasi RSU Haji Surabaya

Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya mengacu pada Peraturan Daerah nomor
11 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Provinsi Jawa Timur terdiri dari :
1. Direktur
a. Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan ;
a.1 Kepala Bidang Pelayanan Medik ;
* Subbid Pengembangan Pelayanan Medik
* Subbid Monitoring Evaluasi Pelayanan Medik
a.2 Kepala Bidang Keperawatan
* Subbid Pengembangan Pelayanan Keperawatan
* Subbid Monitoring Evaluasi Pelayanan Keperawatan
a.3 * Instalasi Rawat Jalan
* Instalasi Hemodialisa
* Instalasi Gawat Darurat
* Instalasi Paviliun
* Instalasi Rawat Inap
* Instalasi Gigi dan Mulut
* Instalasi ICU

81
* Instalasi Bedah Sentra
b. Wadir Penunjang Medis dan Diklat ;
b.1 Kepala Bidang Penunjang Medik
* Subbid Pengembangan Fasilitas Medis dan Keperawatan
* Subbid Rekam Medis
b.2 Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan
* Subbid Pendidikan dan Pelatihan
* Subbid Pelatihan dan Pengembangan
b.3 * Instalasi Rehab Medik
* Insatalasi Radiologi
* Insatalasi Patologi Anatomi
* Instalasi Patologi Klinik
* Instalasi Farmasi
* Instalasi Forensik
c Wadir Umum dan Keuangan
c.1 Bagian Umum
* Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
* Sub Bagian Kepegawaian
* Sub Bagian Perlengkapan
c.2 Bagian Perencanaan Program dan Evaluasi
* Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran
* Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
* Sub Bagian Hukum, Humas dan Pemasaran
c.3 Bagian Keuangan dan Akuntansi
* Sub Bagian Penerimaan Pendapatan
* Sub Bagian Perbendaharaan
* Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi

Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

82
Berdasar Peraturan Daerah nomor 11 tahun 2008

83
2..Beberapa Penghargaan yang berhasil dicapai Rumah Sakit Umum Haji Surabaya dalam kurun waktu selama
tahun 2018.

BEBERAPA PENGHARGAAN TAHUN 2018

NO JENIS SERTIFIKAT

1 Penghargaan Akreditasi Rumah Sakit dengan predikat LULUS


PARIPURNA
Tanggal 8 Juni 2018

2 Penghargaan 10 NOMINASI TERBAIK KELOMPOK BUDAYA KERJA


PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR oleh KBK AL-AAFIYAH
Instalasi Gizi
Tanggal 17 September 2018

3 Penghargaan TOP 25 KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK


PROVINSI JAWA TIMUR tahun 2018 dengan judul NYANTRI (Nyanyi
sambil Antri) untuk kategori Tata Kelola Penyelenggaraan Pelayanan
Publik yang Efektif, Efisien dan Berkinerja Tinggi
Tanggal 4 Oktober 2018

4 Penghargaan atas prestasi PENERAPAN AKUNTABILITAS KINERJA


INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Timur tahun 2018 dengan predikat nilai KATEGORI A (MEMUASKAN)
Tanggal 26 Oktober 2018

5 Penghargaan Lomba Senam KORPRI antar KORPRI Perangkat Daerah di


Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai JUARA II

84
Tanggal 14 November 2018

6 Penghargaan untuk rumah sakit sebagai Unit Penyelenggara Pelayanan


Publik kategori Baik Dengan Catatan tahun 2018

85
PENUTUP

Dengan memanjat Puji Syukur Alhamdullilah telah tersusun Laporan Keuangan BadanLayanan Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Tahun Anggaran 2018 dimana Laporan Keuangan ini merupakan informasi
mengenai kegiatan,posisi keuangan dan seluruh transaksi yang telah dilaksanakan Rumah Sakit Umum Haji
Surabaya dalam satu periode laporan.
Dari diskripsi penjelasan laporan keuangan dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain :

1. Realisasi Pendapatan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya tahun 2018 tidak melampaui target sebesar
Rp.2,643,118,437.57 Atau sebesar 98.46 % dari Target pendapatan RSU Haji pada Tahun Anggaran
2018 setelah PAK (Perubahan Anggaran Kegiatan) sebesar Rp172,036,050,000.00 Hal ini disebabkan
karena oleh beberapa faktor yaitu:
1.1 adanya perubahan aturan system rujukan berjenjang dari BPJS dimana sejak diberlakukan
aturan tersebut pada akhir Agustus tahun 2018 lalu , berdampak pada jumlah kunjungan pasien
yang menurun dikarenakan pasien dari faskes tingkat 1 dirujuk terlebih dahulu ke rumah sakit
kelas C atau ke rumah sakit kelas D

1.2 Dengan penurunan jumlah kunjungan pasien sehingga jumlah pasien yang melakukan cek lab di
luar juga menurun
1.3 bertambahnya jumlah mahasiswa yang belajar praktek di RSU Haji Surabaya
1.4 karena pendapatan rumah sakit menurun, sehingga mempengaruhi pendapatan jasa giro
1.5 adanya kenaikan tarif sewa lahan parkir pada MOU tahun 2018
2 Bahwa persentase pencapaian kinerja belanja tahun 2018 adalah sebesar 92,54% dari alokasi
anggaran sebesar Rp. 285,071,629,484.20 terserap sebesar Rp. 263.810.633.555,00 selisihdengan
anggaran sebesar Rp. (21,260,995,929.20)
Realisasi belanja dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut :

2.1 Belanja Subsidi, realisasi sebesar Rp. 97,455,058,440.00dari alokasi anggaran sebesar Rp.
103,741,436,319.00 atau terealisir sebesar 93.94%. terdapat selisih belanja sebesar (Rp.
6,268,377,879.00) merupakan sisa mati anggaran yang disetor kembali ke BPKAD selaku
BUD
2.2 Belanja Fungsional, realisasi sebesar Rp. 166,355,575,115.00dari alokasi anggaran sebesar
Rp. 181,330,193,165.20 terdapat selisih sebesar (Rp.14,974,618,050.20 ) atau terealisir
sebesar 91,74% merupakan penghematan belanja rumah sakit.
3. Penambahan Aset Tetap dari PT. Bank Jatim Cab. Dr. Sutomo dengan nomor Berita Acara hibah
027/877/304/2018 tanggal 14 Maret 2018 sebesar Rp. 59.895.000,00.

86
4. Penambahan Aset Tetap dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor Berita Acara
hibah KN.02.07/I/2627/2018 tanggal 18 Mei 2018 sebesar Rp. 8.679.330.000,00
5. Penambahan Aset Tetap dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor Berita Acara
hibah KN.02.07/I/2673/2018 tanggal 18 Mei 2018 sebesar Rp. 7.700.000.000,00
6. Penambahan Aset Tetap dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nomor Berita Acara
hibah KN.02.07/I/2628/2018 tanggal 18 Mei 2018 sebesar Rp. 8.465.000.000,000

Laporan Keuangan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelola keuangan sebagai upaya konkrit dalam
mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelola keuangan Negara/Daerah sekaligus membantu
manajemen dan para pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan yang bermanfaat
bagi pengembangan Rumah Sakit Umum Haji Surabaya di masa mendatang.Kami menyadari bahwa laporan
keuangan ini masih terdapat beberapa kekurangan baik dari sisi keterbatasan kemampuan maupun dalam
segi tehnis pelaksanaannya untuk itu masukan dan koreksi dari semua pihak sangat diharapkan.

87
XIV. LAMPIRAN

88

Anda mungkin juga menyukai