KESEHATAN
FINGER PRINT
Berikan Kepastian Pelayanan Peserta
Untuk mempermudah serta memastikan keabsahan peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat
(JKN-KIS) dalam memperoleh pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit, diterapkan validasi dengan rekaman
sidik jari (finger print). Penerapan penggunaan finger print dilakukan dalam rangka simplifikasi administrasi. Tidak perlu
banyak fotokopi dokumen atau penggunaan kertas, sekarang dengan hanya menekan sidik jari pada alat pemindai,
peserta dapat mengakses pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Implementasi ini juga akan memberikan manfaat bagi rumah sakit dalam kecepatan pemberian layanan bagi peserta
karena meminimalkan jenis inputan pada penerbitan Surat Eligibilitas Peserta (SEP), sehingga menggurangi antrian
serta memberikan kepastian klaim yang akan dibayarkan karena terhindar dari penggunaan kartu oleh peserta yang
tidak berhak.
Dalam Media Info BPJS Kesehatan kali ini akan dibahas lebih lanjut terkait implementasi finger print di fasilitas
kesehatan. Diharapkan implementasi ini, mendapat dukungan oleh semua pihak termasuk fasilitas kesehatan.
Fasilitas kesehatan juga mempunyai kewajiban meneliti kebenaran identitas peserta dan penggunaannya.
Seiring dengan penerbitan Media Info BPJS Kesehatan, kami mengucapkan terima kasih atas berbagai dukungan dan
tanggapan atas terbitnya media ini. Diharapkan melalui penerbitan media ini informasi yang berkualias, baik, akurat
dapat terus kami sajikan dan diharapkan kehadiran media ini dapat menjadi jembatan informasi yang efektif bagi BPJS
Kesehatan dan seluruh stakeholder. Selamat beraktivitas.
Redaksi
DAFTAR ISI
KILAS & PERISTIWA
PROGRAM SCF KINI HADIR DI BANK SULSELBAR 5
FOKUS
finger print berikan kepastian pelayanan untuk peserta
6
BENEFIT
rehabilitasi medik dijamin sesuai indikasi medis 12
PELANGGAN
mobile jkn punya fitur antrian online 14
TESTIMONI
terapi mandiri bantu percepat proses pemulihan
16
INSPIRASI
Mengawal Akses Perempuan Terhadap Layanan Kesehatan 18
di Era JKN-KIS
PERSEPSI
katanya jkn gratis, tapi kok bayar lagi ? 19
BINCANG
finger print cegah potensi SEHAT & GAYA HIDUP
fraud dan kepastian layanan 10 yuk terapi mandiri dirumah
20
PENGARAH Fachmi Idris PENANGGUNG JAWAB Mira Anggraini PEMIMPIN UMUM Kisworowati PENASIHAT
Nasihin Masha PEMIMPIN REDAKSI M.Iqbal Anas Ma’ruf SEKRETARIAT Rini Rahmitasari, Paramita Suciani REDAKTUR
Elsa Novelia, Widianti Utami, Sri Wahyuningsih, Deded Chandra S, Upik Handayani, Angela Dian, Tati Haryati Denawati, Juliana Ramdhani, Diah
Ismawardani, Ranggi Larissa Izzati, Darusman Tohir, Alhafiz DISTRIBUSI & PERCETAKAN Gusti Ngurah Catur Wiguna, Erry Endri,
Muhammad Arsyad, Imam Rahmat Muhtadin, Eko Yulianto
KILAS & PERISTIWA
PROGRAM SCF KINI HADIR DI BANK SULSELBAR
Makassar - Agar likuiditas rumah sakit berjalan lancar,
sejumlah perbankan baik nasional maupun swasta siap
memberikan manfaat pembiayaan tagihan pelayanan
kesehatan melalui SCF (Supply Chain Financing). Salah
satu Bank BUMD PT Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat atau Bank Sulselbar
kini juga telah siap memberikan fasilitas SCF tersebut.
Finger Print
Berikan Kepastian
Pelayanan Untuk Peserta
M
eningkatkan kepuasan peserta Jaminan melakukan pendaftaran di rumah sakit, kini peserta BPJS
Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat Kesehatan dapat menggunakan e-KTP yang divalidasi
(JKN-KIS) adalah salah satu visi utama BPJS dengan finger print.
Kesehatan. Untuk mencapai itu, berbagai
inovasi dan terobosan terus menerus dilakukan agar Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris,
semakin memudahkan pasien dalam mendapatkan mengungkapkan, inovasi ini dibuat agar masyarakat
pelayanan. Salah satu terobosan yang sudah dan terus semakin mudah melakukan pendaftaran maupun
dikembangkan adalah finger print atau rekam sidik jari memperoleh pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
khusus untuk layanan di rumah sakit. Pemberlakuan Keberadaan finger print tidak lepas dari kerja sama yang
sidik jari didasarkan pada amanah Undang-Undang telah dibangun dengan Kementerian Dalam Negeri.
(UU) tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Selain untuk menghindari penyalahgunaan kartu, tujuan
Nasional yang memberi kesempatan BPJS Kesehatan layanan finger print juga diharapkan dapat membantu
mengembangkan sistem pelayanan kesehatan. program pemerintah dalam percepatan kepemilikan
Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan KTP elektronik
Rekam sidik jari berguna mempermudah peserta dalam (e-KTP). Ke depan diharapkan adanya identitas tunggal
proses pendaftaran pelayanan di Fasilitas Kesehatan untuk setiap kepentingan nasional, termasuk JKN-KIS.
Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) atau rumah sakit. Untuk
“Dalam konteks finger print kebijakan ini sangat bagus, Saat ditemui Media Info BPJS Kesehatan dalam sebuah
kita harus mendukungnya. Tetapi untuk beberapa fasilitas seminar mengenai Jaminan Kesehatan Nasional di
kesehatan dengan antrian yang masih panjang perlu kawasan Serpong, Banten, baru-baru ini, Direktur
dilakukan pembenahan,” kata Timboel. RS EMC Tangerang, Felix Kasim, mengungkapkan
keuntungan memberlakukan finger print. Salah satunya,
Ia menyarankan sidik jari mungkin lebih tepatnya proses cross check dengan BPJS Kesehatan soal klaim
digunakan saat pasien akan mendapatkan pemeriksaan layanan menjadi lebih baik. Finger print juga bagian
oleh dokter, bukan di saat pendaftaran. Sedangkan saat dari upaya kontrol terhadap rumah sakit oleh BPJS
pendaftaran bisa diwakili oleh keluarganya. Ini untuk Kesehatan. Bagi peserta, finger print membantu pasien
memudahkan pasien yang dalam kondisi sakit harus ikut menggunakan utilitas sesuai haknya.
mengantri saat mendaftar.
“Apapun kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan BPJS
Pelaksanaan sidik jari juga belum ditunjang dengan Kesehatan dan pemerintah pusat tentu kami dukung.
kondisi di sejumlah rumah sakit. Karena itu, pelaksanaan Keuntungannya itu saling cross check dengan BPJS
sidik jari perlu didahului dengan pembenahan proses Kesehatan pada saat verifikasi dengan BPJS Kesehatan
pendaftaran hingga pemeriksaan. Agar pasien tidak jadi lebih baik,” ujar Felix.
harus menunggu lama karena rentan waktu dari
pendaftaran ke pemeriksaan cukup memakan waktu. RSUD Nunukan, Kalimantan Utara, pun menyatakan
Demikian pun untuk pasien rujukan. Fasilitas Kesehatan dukungannya terhadap kebijakan finger print. Bahkan
Tingkat Pertama (FKTP) harus memastikan pasien yang RSUD yang terletak di perbatasan Indonesia-Malaysia
dirujuknya tidak perlu mengantri sejak pagi hari. ini sudah memulai sejak 2017 khusus untuk layanan
hemodialisis. Kemudian sekarang diberlakukan pula
“Kita dukung kebijakan sidik jari, karena ini inovasi untuk pelayanan mata, dan secara bertahap akan
BPJS Kesehatan yang tujuannya bagus. Tetapi masalah dikembangkan untuk semua jenis layanan. Karena jumlah
pasien hemodialisis dan mata di rumah sakit ini sedikit Dalam implementasinya di RSU Aisyiyah tidak terjadi
kira-kira hanya 40-50 orang per hari, sehingga tidak ada antrian panjang sebagaimana dikeluhkan selama
antrian dalam pendaftaran dengan finger print. ini. Sebab, RSU Aisyiyah menerapkan sistem online
untuk semua tahapan pelayanan mulai dari anjungan
Demikian pun Rumah Sakit Umum Aisyiyah pendaftaran mendiri hingga antrian online. Setelah dari
Ponorogo, Jawa Timur. Finger print sangat membantu anjungan pendaftaran mandiri, pasien datang ke tempat
dalam mengidentifikasi identitas peserta sehingga mesin finger print untuk absen lalu mendapat pelayanan
meminimalisir potensi kecurangan atau penyalahgunaan dokter. Hanya masalahnya, finger print di RSU Aisyiyah
kartu oleh pasien JKN-KIS. Bagi rumah sakit, implementasi belum terkoneksi dengan V-Claim BPJS Kesehatan.
finger print sangat penting untuk memperkuat eligibilitas Diharapkan ke depan sudah ada link sistem di BPJS
peserta. Kesehatan dengan lebih memudahkan rumah sakit. Yudi
berharap finger print bisa diakses oleh semua pasien
Awalnya finger print hanya diberlakukan untuk pasien untuk semua jenis pelayanan.
hemodialisis karena terbatasnya jumlah alat. Baru-baru ini
RSU Aisyiyah melengkapinya dengan tiga alat finger print Untuk diketahui, saat ini jumlah peserta JKN-KIS telah
baru. Tiga mesin ini adalah hadiah dari BPJS Kesehatan mencapai 223,3 juta jiwa atau lebih dari 83,5% dari
kepada RSU Aisyiyah. Rumah sakit swasta yang memiliki total penduduk Indonesia per 1 Agustus 2019. Program
kunjungan rawat jalan rata-rata 500-600 pasien per hari ini telah dirasakan manfaatnya oleh peserta. Jumlah
tersebut meraih penghargaan BPJS Kesehatan Award kunjungan pasien yang menggunakan kartu JKN-KIS
2019 sebagai RS tipe C terbaik nasional tahun ini. Tiga meningkat tiap tahun. Total pemanfaatan per tahunnya
mesin ini diperuntukkan di layanan penyakit mata, mencapai 233,9 juta kunjungan di 2018 atau per harinya
jantung, dan rehabilitasi medik. Secara bertahap semua sebanyak 640,822 pemanfaatan.
jenis pelayanan akan menggunakan finger print.
Untuk memperluas akses peserta terhadap layanan
Identifikasi Awal kesehatan, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan
hampir semua faskes baik milik pemerintah maupun
Wakil Direktur Medis RSU Aisyiyah Ponorogo, drg Yudi swasta. Jumlah FTKP yang bekerja sama mencapai
Wiyono, menjelaskan, awal implementasi finger print 23.298 faskes. Jumlah ini terdiri Puskesmas, dokter
memang agak rumit. Terutama untuk pasien tertentu, praktek perorangan, dokter gigi, klinik pratama, dan
seperti lansia, disabilitas, stroke, dan jantung. Sulit rumah sakit tipe D pratama. Sedangkan untuk faskes
dilakukan identifikasi awal saat perekaman sidik jari rujukan atau rumah sakit yang bekerja sama BPJS
ketika pasien mendaftar untuk mendapat layanan. Kesehatan sudah mencapai 2.486.
“Sebelum berobat pasien harus mendatangi tempat
mesin untuk perekaman sidik jari, itu kadang sulitnya di
situ. Kadang keluarganya yang datang, tetapi kan tidak
bisa diwakilkan,” ujar Yudi.
YLKI
Finger Print Cegah Potensi Fraud
dan Kepastian Layanan
Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi
D
alam pelaksanaan konsumen dengan pihak rumah sakit, merasa pelayanan di rumah sakit
JKN-KIS, kecurangan dan rumah sakit tidak memanfaatkan makin rumit. Ini seperti penerapan
berpotensi besar terjadi itu untuk kepentingan tertentu. e-toll, awal-awalnya gagap, tapi
baik itu dilakukan oleh Karena selama ini kita tahu bahwa kalau sudah terbiasa jadinya lancar.
pemberi layanan (fasilitas kesehatan, BPJS Kesehatan masih terlilit defisit, Demikian pula dengan pasien.
penyedia obat dan alat kesehatan), yang juga dikarenakan adanya Mungkin awal-awal masa transisi
peserta maupun BPJS Kesehatan inefisiensi, salah satunya adanya mereka merasa sulit, tetapi lama-
sendiri. Untuk mencegah potensi fraud dalam pelayanan. Nah, finger lama juga jadi biasa.
fraud, Kementerian Kesehatan print ini untuk menekan inefisiensi
menerbitkan Permenkes 36/2015 seperti itu. Bukan berarti dengan Dari pantauan YLKI, perbaikan
tentang pencegahan kecurangan cara ini akan menutupi defisit, apa yang perlu dilakukan agar
dalam pelaksanaan JKN-KIS. karena memang persoalan utama penerapan finger print lebih
Yang dimaksudnya fraud menurut defisit bukan di inefisiensi, tetapi maksimal ?
Permenkes ini, ialah tindakan yang karena iuran pesertanya masih kecil.
dilakukan dengan sengaja untuk Paling tidak dengan finger print bisa Kalau dari konsumen mungkin
mendapatkan keuntungan finansial menekan praktik-praktik inefiensi. kendalanya hanya di masalah belum
dari program JKN-KIS melalui terbiasa. Kemudian untuk pasien-
perbuatan curang yang tidak sesuai Tadi bapak menyebutkan potensi pasien dengan penyakit berat,
ketentuan. Dari peserta, potensi fraud, seperti apa ? orang lanjut usia, dan disabilitas
kecurangan tersebut bisa berupa mungkin perlu dimudahkan lagi,
pemalsuan kartu atau identitas, dan Bisa saja pemalsuan identitas seperti sehingga mereka tidak perlu ikut-
menggunakan kartu milik orang lain. KTP atau kartu peserta. Pernah kan ikutan menunggu lama untuk rekam
ada kasusnya. Dengan finger print sidik jari. Tetapi, sebetulnya ada
Untuk mengurangi potensi itu, BPJS dengan mudah terdeteksi. Tetapi hal lain yang perlu diantisipasi oleh
Kesehatan juga membuat terobosan sebetulnya fraud di sini bukan soal BPJS Kesehatan, misalnya soal
dengan memberlakukan finger print itu, tetapi lebih kepada kecurangan ketersediaan mesin finger print.
atau rekam sidik jari khusus untuk di pelayanan. Tujuannya supaya Secara aturan memang fasilitas
pelayanan di Fasilitas Kesehatan rumah sakit diuntungkan dengan kesehatan yang harus menyediakan
Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) atau transaksi berlebih, atau yang alatnya.
rumah sakit. dilakukan oknum dokter. Misalnya
saja tindakan fisioterapi, seharusnya BPJS Kesehatan tidak boleh karena
Yayasan Lembaga Konsumen cukup 12 kali tetapi ada pasien yang bukan kewenangannya, dan kalau
Indonesia (YLKI) merupakan lembaga bahkan hampir tiap hari lakukan dia yang menyediakan malah nanti
yang sangat mendukung inovasi fisioterapi. Ini tidak masuk akal. kena audit. Pertanyaannya, apakah
BPJS Kesehatan tersebut. YLKI Atau misalnya orang sakit mata, penyediaan alat ini tidak membebani
berharap agar pelaksanaan inovasi harusnya tidak perlu diberikan lensa rumah sakit. Karena alat finger
ini tidak menyulitkan peserta sebagai kontak, tetapi pasien mendesak print kan nantinya tidak hanya satu
konsumen layanan kesehatan. untuk mendapatkannya. Contoh tapi ada banyak yang disediakan
Karena di satu sisi pelaksanaan lainnya, operasi caesar. Misalnya di setiap poli. Rumah sakit harus
finger print sangat bermanfaat, seorang ibu hamil sebetulnya tidak keluar ongkos tambahan, sementara
tetapi dalam prakteknya di lapangan membutuhkan operasi caesar, harga alatnya juga tidak murah. Ini
masih ditemui banyak hal yang perlu tetapi oleh oknum ditawarkan untuk mungkin membebani rumah sakit
diperbaiki. Nah, untuk mengetahui operasi. Jadi potensi fraud di layanan kecil. Mungkin untuk rumah sakit di
lebih lanjut mengenai dukungan dan JKN-KIS ini banyak sekali. daerah terpencil perlu ada kebijakan
masukan dari YLKI, berikut ini adalah khusus soal pengadaan alat ini,
kutipan hasil wawancara Media Bagaimana menurut YLKI misalnya lewat subsidi dan insentif.
Info BPJS Kesehatan dengan Ketua mengenai pelaksanaan finger Dari sisi konsumennya, data-data
Harian YLKI, Tulus Abadi, di ruang print di lapangan ? pasien harus dijaga karena ini
kerjanya, Jakarta, baru-baru ini. sifatnya rahasia. Jangan sampai data
Finger print sekali lagi menurut saya pribadi pasien disalahgunakan.
Pemberlakuan finger print sebuah terobosan yang bagus dari
menurut bapak bagaimana ? BPJS Kesehatan. Tetapi, jangan
sampai implementasinya jadi
Ya, ini sebagai modernisasi untuk menyulitkan pasien. Dalam kondisi
masalah pendataan dan kepastian. sedang sakit, tidak stabil fisik maupun
Kepastian bahwa tidak ada psikologis, jangan sampai prosedur
pemalsuan data bahkan potensi pelayanan finger print makin
fraud dalam pelayanan kesehatan membebani pasien dan keluarganya.
kepada konsumen. Selama ini kita Sampai saat ini memang tidak ada
dengar adanya penyalahgunaan, pengaduan dari konsumen ke YLKI
seperti dalam proses klaim atau soal rumitnya prosedur finger print.
tindakan tertentu. Finger print ini Tetapi menurut pantauan kami di
untuk memastikan, sehingga tidak awal-awal masa transisi banyak
ada fraud di dalam transaksi antara pasien belum terbiasa, sehingga
EDISI 78 INFO BPJS KESEHATAN 11
BENEFIT
S
ebagai penyelenggara Program Jaminan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (SpKFR) sebagai dokter
Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat penanggung jawab pasien (DPJP) rehabilitasi medik,
(JKN-KIS), pelayanan yang diberikan BPJS fisioterapis, terapis wicara, terapis okupasi, psikolog,
Kesehatan kepada pesertanya sangatlah perawat rehabilitasi medis, orthotic prosthetic, hingga
komprehensif. Tidak terkecuali untuk peserta yang petugas sosial medik.
mengalami gangguan fisik dan fungsional dengan
menyediakan pelayanan rehabilitasi medik. Jenis Terapi Rehabilitasi Medik
Pelayanan rehabilitasi medik merupakan pelayanan Ada berbagai macam terapi pengobatan yang diberikan
kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsional yang oleh tim rehabilitasi medik dalam upaya memulihkan
diakibatkan oleh keadaan atau kondisi sakit, penyakit atau kondisi pasien yang mengalami gangguan fisik dan
cedera melalui panduan intervensi medis, keterapian fungsional. Regimen terapi mengacu pada hasil
fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan assessment kebutuhan rehabilitasi medik sesuai
fungsi yang optimal. indikasi medis dari dokter spesialis kedokteran fisik dan
rehabilitasi.
Bagi pasien, manfaat layanan rehabilitasi medik antara
lain bisa mendapatkan rehabilitasi medik yang optimal, Jenis pelayanan rehabilitasi medik yang pertama
memperoleh kemandirian fungsional, hidup lebih adalah fisioterapi untuk mengatasi keterbatasan gerak
berkualitas dan mencegah perburukan akibat komplikasi. dan fungsi tubuh, sehingga kemampuan pasien untuk
Sedangkan bagi keluarga dan masyarakat, pasien yang bergerak, berdiri, berjalan, atau melakukan pekerjaan
mengalami gangguan fisik dan fungsional dapat hidup harian lainnya bisa menjadi lebih baik dibandingkan
lebih mandiri sehingga tidak memberatkan keluarga dari sebelumnya. Layanan fisioterapi ini biasanya diberikan
sisi waktu, tenaga, dan biaya. Penyandang disabilitas untuk pasien yang mengalami cedera, gangguan fisik,
juga dapat kembali berpartisipasi dalam komunitas baru menjalani amputasi anggota tubuh tertentu, hingga
masyarakat maupun kembali bekerja. penderita stroke. Tindakan fisioterapi penting dilakukan
untuk mengurangi risiko terjadinya kecacatan yang
Pelayanan rehabilitas medik ini diberikan oleh tim permanen atau bisa mengurangi masalah yang berkaitan
rehabilitasi medik yang terdiri dari Dokter Spesialis dengan fungsi organ tubuh.
Mobile JKN
Punya Fitur Antrian Online
B
PJS Kesehatan terus melakukan inovasi dan menggunakan sistem android versi 4.0 ke atas dan
terobosan melalui berbagai cara dalam rangka sistem iOS 10.
memberi kemudahan kepada peserta Jaminan
Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat Setelah aplikasi itu terpasang, peserta harus melakukan
(JKN-KIS) untuk mengakses layanan kesehatan. Salah registrasi pada menu yang tersedia di aplikasi Mobile
satu upaya yang dilakukan yakni meluncurkan Mobile JKN. Setelah berhasil, peserta bisa masuk dalam aplikasi
JKN yang dapat diunduh melalui telepon pintar. dan memanfaatkan semua fitur yang tersedia. Aplikasi
yang dapat dioperasikan melalui telepon pintar itu berisi
Mobile JKN memuat banyak fitur yang membantu banyak fitur yang berguna bagi peserta JKN-KIS.
peserta untuk mendapatkan layanan seperti pindah
fasilitas kesehatan (faskes), mengubah data kepesertaan, Setelah mengunduh aplikasi Mobile JKN dan terpasang
pendaftaran peserta, dan skrining kesehatan. Sekarang, di telepon pintar, hal pertama yang perlu dilakukan
Mobile JKN dilengkapi dengan fitur antrian online (daring) yakni melakukan registrasi atau pendaftaran. Pilih menu
yang ada dalam menu Pendaftaran Pelayanan. registrasi, kemudian isi setiap kolom yang tersedia
sesuai dengan data anda. Pastikan pengguna punya
Sistem antrian online melalui aplikasi Mobile JKN ini satu surel (email) aktif karena setelah semua kolom diisi,
merupakan solusi untuk mengatasi antrian peserta yang sistem secara otomatis akan mengirim nomor verifikasi
menumpuk pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ke email tersebut.
(FKTP). Selama ini peserta yang datang ke FKTP tidak
mendapat kepastian waktu kapan akan dilayani sehingga Setelah menerima nomor verifikasi melalui surel, aplikasi
waktu peserta terbuang sia-sia untuk menunggu. akan meminta pengguna menulis nomor verifikasi
tersebut. Kemudian, akan muncul keterangan apakah
Dengan adanya sistem antrian online ini diharapkan berhasil atau tidak dalam melakukan verifikasi. Jika tidak
peserta dapat mengetahui perkiraan waktu pelayanan berhasil, peserta bisa meminta aplikasi untuk mengirim
di FKTP, sehingga peserta dapat datang ke FKTP tepat kembali nomor verifikasi. Jika berhasil, hanya perlu
waktu tanpa harus menunggu terlalu lama. mengisi alamat surel atau nomor kartu BPJS Kesehatan
dan kata sandi setiap kali masuk ke aplikasi.
Tak hanya memberi kemudahan dan kepastian waktu
untuk peserta, fitur antrian online ini juga membantu
faskes dan tenaga kesehatan. Melalui fitur ini faskes
terbantu karena dapat memangkas penumpukan antrian.
Begitu pula tenaga kesehatan, dapat mengetahui apa
saja pengaduan peserta yang sudah mengantri secara
online.
Terapi Mandiri
Bantu Percepat Proses Pemulihan
S
troke merupakan salah satu penyakit berbahaya “Kejadiannya mendadak, tiba-tiba saja tubuh saya terasa
yang membunuh secara diam-diam atau kaku. Waktu itu saya hanya bisa duduk saja di kursi.
sering disebut silent killer. Penyakit ini bisa Padahal sehari sebelumnya tidak merasakan keluhan
menyebabkan kecacatan pada penderitanya dan fisik apa pun,” cerita Maid Prana kepada Info BPJS
kerap terjadi secara mendadak, meskipun sebetulnya Kesehatan.
gejala awal dari penyakit ini bisa dikenali.
Melihat keluhan yang dialami Maid, anak-anaknya curiga
Seperti pengalaman Maid Prana (68 tahun), peserta kalau ayah mereka baru saja terserang stroke. Saat itu juga
Mandiri Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Maid langsung dibawa ke rumah sakit untuk memastikan
Indonesia Sehat (JKN-KIS) asal Cimanggis, Depok. Di dugaan tersebut. Benar saja, hasil pemeriksaan dokter
tahun 2016 saat baru selesai memberikan pakan ternak di rumah sakit menyatakan kalau Maid memang terkena
ayam perliharaannya, Maid bercerita kalau tubuhnya stroke dan harus dirawat di rumah sakit.
tiba-tiba saja terasa kaku. Untuk bicara pun sulit karena
mulutnya seperti terkunci.
Terapi Mandiri
P
erempuan perlu mendapat perhatian yang
lebih dalam mengakses layanan kesehatan.
Peran perempuan sangat penting karena terkait
kualitas generasi penerus di masa depan. Oleh
karenanya perempuan perlu memahami tentang layanan
kesehatan terutama di era Jaminan Kesehatan Nasional-
Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
P
rogram Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Penting untuk diingat, Peraturan Presiden Nomor 82
Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, Pasal 52 khusus
BPJS Kesehatan terus mengalami memuat ketentuan tentang Manfaat yang Tidak Dijamin
perkembangan. Tercatat jumlah peserta JKN-KIS oleh BPJS Kesehatan, antara lain tidak menjamin
per September 2019 sebanyak 222.044.088 jiwa. Jumlah pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan
peserta terbesar yakni kategori Penerima Bantuan Iuran ketentuan. Misalnya, pelayanan kesehatan di fasilitas
(PBI) yang dibiayai APBN 96.714.233 jiwa dan dibiayai kesehatan (faskes) yang tidak bekerja sama dengan BPJS
APBD 37.004.496 jiwa. Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat. Jika peserta
mendapat pelayanan kesehatan yang tidak dijamin BPJS
Sebagian orang berpendapat peserta JKN-KIS kategori Kesehatan, maka peserta harus menanggung sendiri
PBI tidak perlu membayar iuran rutin setiap bulan alias biayanya.
“gratis.” Selain itu ada yang mengeluhkan kenapa PBI
yang katanya “gratis” itu tapi masih harus membayar Peserta juga harus menanggung sendiri biaya akibat
pelayanan kesehatan tertentu. Begitu pula kategori peningkatan perawatan yang lebih tinggi dari haknya.
peserta lain yang bukan PBI, ada yang berpandangan Misalnya, hak peserta yakni di ruang rawat inap kelas
kenapa peserta harus membayar ongkos biaya tertentu 2, tapi peserta minta naik menjadi ruang rawat inap
atas pelayanan kesehatan yang diterimanya, padahal kelas 1. Pembayaran selisih ini bisa dilakukan melalui
setiap bulan sudah membayar iuran JKN-KIS. tiga mekanisme. Pertama, peserta membayar sendiri
selisihnya. Kedua, selisih ditanggung pemberi kerja.
Pada prinsipnya, setiap peserta JKN-KIS wajib membayar Ketiga, peserta ikut asuransi kesehatan tambahan.
iuran. Yang mampu membayar sendiri iurannya, yang Selisih yang dibayar besarannya yakni selisih biaya yang
tidak mampu dibayarkan oleh Pemerintah. Untuk peserta dijamin BPJS Kesehatan dengan biaya akibat peningkatan
kategori Pekerja Penerima Upah (PPU), iuran ditanggung pelayanan. Tapi perlu diingat, ketentuan selisih biaya ini
pekerja dan pemberi kerja. Peserta kategori mandiri dikecualikan untuk peserta PBI dan peserta PPU yang
seperti Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan baru saja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pekerja (BP) menanggung sendiri iurannya. Sedangkan
bagi peserta PBI iurannya ditanggung pemerintah melalui Pengaturan mengenai peningkatan perawatan tersebut
APBN atau APBD, sehingga peserta yang bersangkutan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Kesehatan
tidak perlu merogoh kocek pribadi untuk membayar iuran (Permenkes) No.51 Tahun 2018 tentang Pengenaan
setiap bulan. Urun Biaya dan Selisih Biaya Dalam Program Jaminan
Kesehatan. Regulasi ini sebagai acuan dalam pengenaan
BPJS Kesehatan menanggung semua biaya pelayanan urun biaya dan selisih biaya sebagai bagian upaya
kesehatan yang diberikan fasilitas kesehatan kepada kendali mutu dan kendali biaya serta pencegahan
peserta mengacu ketentuan dan perundang-undangan penyalahgunaan pelayanan di faskes. Sekaligus untuk
yang berlaku. Pelayanan yang dijamin program JKN-KIS meningkatkan kualitas dan kesinambungan program
meliputi pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, jaminan kesehatan.
dan rehabilitatif termasuk obat, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai sesuai kebutuhan medis.
EDISI 78 INFO BPJS KESEHATAN 19
S E H AT & G AYA H I D U P
U
ntuk mengembalikan fungsi dan gerakan dan penilaian untuk dapat ditentukan program fisioterapi
tubuh seseorang akibat hilangnya kemampuan yang dibutuhkan. Sebab pada masing-masing kasus
tubuh, sakit atau luka, perawatan yang membutuhkan penanganan yang berbeda.
diberikan dokter spesialis kedokteran fisik
dan rehabilitasi salah satunya adalah fisioterapi. Dengan Setiap program fisioterapi akan dilakukan dalam beberapa
melakukan terapi ini, pasien akan dilatih untuk mengatasi sesi yang dipandu oleh fisioterapis. Tidak harus di rumah
keterbatasan gerak yang dialami, terutama pada pasien sakit, pada kasus-kasus tertentu fisioterapi juga bisa
yang baru mengalami cedera, gangguan fisik, baru dilakukan di rumah dengan bimbingan anggota keluarga,
menjalani amputasi anggota tubuh tertentu, hingga terutama untuk yang kondisinya sudah stabil dan tidak
penderita stroke. berisiko. Tentunya hal ini juga harus dikonsultasikan
terlebih dahulu kepada tim rehabilitasi medik untuk
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan menghindari risiko yang bisa terjadi.
Rehabilitasi Indonesia (Perdosri), dr. Sudarsono SpKFR
menyampaikan, sebelum menjalani program terapi “Untuk fisioterapi, memang ada beberapa kasus yang
yang dibantu oleh fisioterapis sebagai bagian dari tim bisa diserahkan ke lingkungan rumah atau program
rehabilitasi medik, pasien harus menjalani pemeriksaan rehabilitasi mandiri. Tetapi sebelumnya harus dilakukan
penilaian apakah kondisi pasien atau penyakitnya itu atas kursi, kemudian luruskan kaki sesuai kemampuan,
tidak memberikan risiko apabila bentuk rehabilitasinya lalu turunkan kaki secara perlahan ke lantai. Ulangi
dilakukan mandiri di rumah dengan bimbingan keluarga,” gerakan tersebut pada kaki yang sebelah, atau bila
ujar dr. Sudarsono. memungkinkan bisa juga dilakukan berbarengan. Pada
tahap pertama, gerakan ini bisa dilakukan lima sampai 10
Ada banyak faktor yang biasanya dijadikan penilaian untuk kali hitungan, kemudian istirahat, lalu ulangi lagi sampai
memberikan rekomendasi program rehabilitas mandiri. tiga sesi.
Misalnya untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan
jantung, perlu diperhatikan apakah terapi yang dilakukan “Latihan ini relatif aman dan simple untuk menguatkan
tersebut bisa meningkatkan tekanan darah atau nadi otot. Bila sudah tahap lanjut, bisa ditambahkan dengan
yang berisiko pada fungsi jantungnya. Jika iya, terapi beban di kaki mulai dari yang ringan terlebih dahulu dan
harus tetap dalam pengawasan tenaga tim rehabilitasi makin lama semakin berat,” kata dr. Sudarsono.
medik. Namun apabila kondisinya sudah stabil dan tidak
ada lagi risiko yang berat, tim rehabilitasi medik akan Saat berbaring pun pasien juga bisa tetap melakukan
memberikan bentuk-bentuk latihan atau terapi yang bisa terapi mandiri. Misalnya dengan menggerakakan
dilakukan secara mandiri dengan bimbingan keluarga. punggung kaki ke arah depan dan belakang. Apabila
kondisi pasien memungkinkan untuk melakukan latihan
“Risiko lainnya apabila latihan yang dilakukan tersebut yang lebih berat, bisa dengan cara melakukan gerakan
bisa mengganggu alat gerak dan membuat cedera. duduk-berdiri. Awali latihan ini dalam posisi duduk di atas
Kondisi ini tentunya harus dalam pengawasan. Tetapi kursi dengan posisi tangan memegang sisi kursi sebagai
apabila dinilai sudah tidak lagi berisiko, latihan mandiri tumpuan saat berdiri. Latihan untuk melatih sendi dan
di rumah bisa dilakukan. Jadi memang setiap kasus otot serta keseimbangan ini bisa dilakukan sampai 10 kali
berbeda-beda dan harus ditentukan oleh tim rehabilitasi hitungan dalam tiga sesi yang diselingi dengan istirahat.
medik,” ungkap dr. Sudarsono.
“Kalau masih bisa berjalan tanpa ada keluhan, silahkan
Gerakan Dasar Terapi Mandiri latihan berjalan. Awalnya mungkin dari jarak yang dekat,
tetapi harapannya makin lama bisa semakin jauh. Untuk
Pada prinsipnya, program fisioterapi secara mandiri yang sudah berusia lanjut, jalannya tidak perlu terburu-
di rumah apabila dilakukan dengan cara-cara yang buru. Yang penting bergerak saja dan tidak sampai
benar memang bisa membantu mempercepat proses menimbulkan gangguan pernafasan atau jantung. Intinya
pemulihan. Apalagi untuk pasien yang kesulitan jangan sampai terjadi imobilisasi dan harapannya tidak
mengakses fasilitas kesehatan dalam jangka waktu lama ada lagi gangguan fungsi dan bisa lebih mandiri,” pesan
dan sering karena misalkan lokasinya yang jauh, terapi dr. Sudarsono.
mandiri bisa menjadi pilihan.
01
Benarkah ada peserta BPJS
yang sudah mengalami
kenaikan iuran pada bulan
September 2019? Kenapa
naiknya tinggi sekali? IG:
@mimiXXXX
JAWAB :
Saat ini keputusan penyesuaian iuran JKN-KIS masih menunggu regulasi resmi yang ditetapkan dan diterbitkan oleh pemerintah. Faktanya,
besaran iuran yang baru bagi peserta mandiri kelas 3, sebenarnya tidak sampai Rp. 2.000 per hari. Hampir sama seperti bayar parkir motor
per jam di mall. Sama juga seperti ke kamar kecil di tempat-tempat umum. Bahkan, untuk peserta mandiri kelas 1, iurannya kurang lebih Rp
5.000 per hari. Bandingkan dengan buat beli rokok per hari yang bisa menghabiskan lebih dari Rp5.000. Beli kopi di kafe sudah pasti lebih
dari Rp 5.000. Besaran iuran yang akan disesuaikan tersebut, tidak sebanding dengan besarnya manfaat yang diberikan Program JKN-KIS
ketika ada peserta yang sakit atau membutuhkan layanan kesehatan.
02
Katanya BPJS tidak
menanggung biaya untuk
persalinan ibu melahirkan
lagi ya? Ini hoax atau
benar? IG: @azzam.XXXX
JAWAB :
BPJS Kesehatan menjamin semua jenis persalinan, baik persalinan normal (baik dengan penyulit maupun tanpa penyulit), maupun
tindakan bedah caesar. Penjaminan biaya oleh BPJS Kesehatan ini termasuk pelayanan untuk bayi baru lahir yang dapat ditagihkan fasilitas
kesehatan dalam satu paket persalinan dengan ibunya. Namun apabila sang bayi membutuhkan pelayanan kesehatan khusus, maka
fasilitas kesehatan dapat menagihkan klaim ke BPJS Kesehatan di luar paket persalinan.
Selama peserta JKN-KIS mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku, serta tindakan medis yang diperoleh peserta berdasarkan indikasi
medis yang jelas, maka fasilitas kesehatan tidak diperkenankan menarik iur biaya apapun kepada peserta yang bersangkutan.