Anda di halaman 1dari 16

BUMDes SEONG-GONG

PENGEMBANGAN USAHA GULA MERAH


DI DESA SUKA MAKMUR

MANAJEMEN STRATEGIK

Dosen Pengampu :
Raida Fuadi, SE.Ak, MM

Disusun oleh :
Nama : Eva yuliana
NIM : 1801103010003

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM - BANDA ACEH
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya yang luar
biasa, memberikan nikmat sehat dan kemudahan sehingga tugas mata kuliah Manjemen Strategik
ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat beserta salam tak lupa kita hadiahkan keharibaan
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan menuju alam
yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Tujuan dari pembuatan tulisan ini adalah untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah
Manajemen Strategik. Tugas ini dibuat untuk menerapkan teori yang ada pada Mnajemen
Strategik ke dalam BUMDes yang ada di Desa Suka Makmur.
Dalam penulisan tugas ini, tentu saja tidak luput dari kesalahan, baik kesalahan kecil
maupun kesalahan besar. Oleh karena itu, saya sangat memohon kritikan dan saran dari para
pembaca agar dapat membuat tulisan ini menjadi lebih baik lagi.

Suka Makmur, April 2021

Penulis
BAB 1
Pemahaman Manajemen Strategik

Menurut Fred R. David (2004:5), Manajemen Strategik adalah ilmu mengenai perumusan,
pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi
mencapai tujuannya.
Menurut Husein Umar (1999:86), Manajemen strategik sebagai suatu seni dan ilmu dalam
hal pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-
keputusan startegis antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya
pada masa mendatang.
Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech (Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan,
1998), menulis,Manajemen Strategik adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah
pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai
sasaran perusahaan.
Wheelan dan Hunger (Strategic Manajemen and Business Policy Massachuset, 1995) :
Manajemen strategik adalah suatu kesatuan rangkaian keputusan dan tindakan yang menentukan
kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
a. Tujuan Manajemen Strategi
 Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.
 Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai
penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.
 Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan
lingkungan eksternal.
 Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang
ada.
 Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen.

b. Dimensi manajemen strategik


 Dimensi waktu dan orientasi masa depan
 Dimensi Internal dan Eksternal
 Dimensi Pendayagunaan Sumber-Sumber
 Dimensi Keikutsertaan Manajemen Puncak
 Dimensi Multi Bidang

c. Terminologi Terkait
 Manajemen strategi, adalah suatu proses pengambilan keputusan dan tindakan
yangmengarah kepada pengembangan strategi yang efektif atau yang membantu
perusahaan mencapai tujuannya.
 Kebijakan perusahaan, kebijakan umum perusahaan yang melihat ke dalam
(inward looking) untuk mengintegrasikan aktivitas dan fungsi perusahaan secara
tepat
 Keputusan strategi, keputusan ini berkaitan dengan definisi bisnis, produk dan
pasar yang akan dilayani, fungsi yang akan dilaksanakan, dan kebijakan utama
 Kebijakan, adalah rumusan yang disiapkan dan berfungsi sebagai pedoman internal
organisasi untuk bertindak

d. Tahapan dalam Manajemen Strategik


 Perumusan strategi : Meliputi kegiatan untuk mengembangkan visi dan misi
organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan
kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang
organisasi, membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi, serta memilih
strategi tertentu untuk digunakan
 Pelaksanaan strategi : Mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran tahunan,
membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya
sehingga perumusan strategis dapat dilaksanakan.
 Pelaksanaan strategis : Mencakup pengembangan budaya yang mendukung strategi,
penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha–usaha
pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi,
serta menghubungkan kompensasi untuk karyawan dengan kinerja organisasi
 Evaluasi strategi : Mengkaji ulang faktorfaktor eksternal dan internal yang menjadi
landasan perumusan strategi yang diterapkan sekarang ini. Kemudian mengukur
kinerja, melakukan tindakantindakan korektif. Evaluasi strategi perlu dilakukan karena
keberhasilan saat ini bukan merupakan jaminan untuk keberhasilan di hari esok.
BAB 2
Formulasi Strategi

A. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities
(peluang), dan Threats (ancaman). Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman utama Anda ke dalam daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-
kisi yang sederhana.
Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal perusahaan.
hal-hal apa saja yang dapat di kontrol dan dapat berubah. Contohnya termasuk siapa yang ada di
tim, paten dan properti intelektual, dan lokasi.
Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi
bisnis atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan pada pasar yang lebih besar. Manajemen dapat
memanfaatkan peluang dan melindungi dari ancaman, tetapi tidak dapat mengubahnya.
Contohnya termasuk pesaing, harga bahan baku, dan tren belanja pelanggan.

B. Analisis SWOT dalam Pengembangan Usaha Gula Merah


a. Strength (kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki usaha ini adalah sebagai berikut :
- Cita rasa yang manis dengan perpaduan bau khas dari tebu
- Hubungan dengan pemasok baik
- Kerjasama dengan kelompok tani
- Tersedianya tenaga kerja lokal
- Proses pengolahannya mudah
- Harga yang bersaing

b. Weaknesses (kelemahan)
Kelemahan yang terdapat pada Gula merah Seong-gong adalah sebagai berikut :
- Sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja masih cukup rendah
- Penanganan bahan kurang optimal
- Keterbatasan modal
- Bahan baku untuk produksi bersifat musiman
- Teknologi produksi masih cukup sederhana
- Kurangnya promosi dan jangkauan pemasaran

c. Opportunities (peluang)
Peluang yang dimiliki Gula Merah Seong-gong adalah sebagai berikut :
- Meningkatnya kondisi perekonomian masyarakat
- Permintaan konsumen yang cenderung meningkat
- Potensi pasar cukup besar
- Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar

d. Threats (ancaman)
Ancaman terbesar yang dihadapi oleh perusahaan adalah munculnya pesaing dengan
mutu produk baik dan daya jangkau pemasaran luas.

C. Visi dan Misi BUMDes Seong-gong


VISI
“Menjadi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang memiliki inovasi, diversifikasi dan
integrasi terhadap pengembangan usaha yang berbasis Sumber Daya Alam dan Teknologi”.
MISI
 Memberikan manfaat terbaik bagi petani melalui usaha kemitraan dalam industri berbasis
tebu
 Kinerja terbaik dicapai melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi di segala bidang
 Menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM), menjadi bagian yang terpenting dalam
menciptakan keunggulan dan pencapaian nilai tambah perusahaan
BAB 3
Strategi Dalam Tindakan

A. Strategi Integrasi
Strategi ini menggambarkan mengenai upaya kepemilikan usaha yang dapat membantu
usaha yang sedang di jalankan yang membedakan hanyalah usaha siapa yang harus dimiliki.
- Strategi pertama integrasi depan : upaya kepemilikian usaha yang dapat membantu
distribusi produk.
 Gula merah Seonggong di jual di warung-warung, mini market, super market, dan
sosial media agar para peminat gula merah dapat membeli gula merah khas
Seonggong.
- Integrasi belakang : upaya kepemilikian usaha yang dapat membantu pasokan untuk
usaha.
 Gula merah Seonggong mengajak para petani tebu desa tetangga untuk memasok
tebu mereka ke pabrik Seonggong, agar bahan utama untuk pembuatan gula tidak
mengalami kekurangan.
- Integrasi horizontal : upaya kepemilikan usaha pesaing yang memungkinkan minimal
mengurangi “serangan” terhadap usaha, umumnya hal ini dilakukan dengan cara merger
usaha.
 Menjalin kerja sama dengan pengelola usaha gula merah yang memiliki kapasitas
produksi kecil.

B. Strategi Intensif
Strategi ini meggambarkan bagaimana agar produk yang kita buat dapat menjangkau
konsumen semaksimal mungkin baik dari segi konsumsi dan geografis.
- Strategi mencari pangsa pasar : dengan menggunakan produk yang sudah ada
kemudian di kembangkan cara pemasarannya untuk dapat menghasilkan citra.
 Melakukan promosi dengan membuat iklan bahwa gula merah Seonggong ini
memiliki cita rasa dan aroma yang khas, proses produksinya aman, serta sehat dan
aman di konsumsi anak-anak.
- Pengembangan pasar : “meletakan” produk di geografis yang berbeda untuk
menjangkau konsumen baru.
 Memasarkan produk ke warung-warung desa tetangga, dan mini market di pusat-
pusat keramaian.
- Pengembangan produk : mengembangkan produk yanga ada kemudian di perbaiki baik
dari segi kulitas, bentuk atau rasa (variasi).
 Membuat olahan minuman dari bahan dasar tebu, membuat permen dengan berbagai
varian rasa, dan juga membuat olahan makanan ringan berbentuk tebu goreng.

C. Strategi Difersifikasi
Strategi ini menggambarkan sebuah strategi dimana kita mendirikan sebuah usaha lain,
yang membedakan adalah apakah usaha tersebut sejenis atau tidak.
- Diversifikasi terkait : membuat sebuah usaha yang sama dengan usaha yang dijalankan
sekarang.
 Membuat tempat pengelolaan tebu khusus untuk pembuatan gula merah dan
pengelolaan yang lainnya untuk membuat olahan makanan, camilan, minuman, dll.
- Strategi diversifikasi tidak terkait : strategi ini dimana kita mendirikan usaha yang
berbeda dengan usaha yang di miliki sekarang.
 Seongong mendirikan usaha kerajinan tangan dari limbah

D. Strategi Denfensif
Strategi ini menggambarkan ketika harus mempertahankan keberlangsungan hidup
perusahaan atau ingin berhenti berbisnis dengan mewujudkan usaha dengan nilai kekayaannya.
- Penciutan, dengan mengurangi jumlah karyawan, dan mengurangi pemasaran di super
market untuk mengurangi biaya operasional.
- Strategi divestasi, menjual divisi usaha yang merepotkan perusahaan lain termasuk
dengan kryawan yang bekerja dalam divisi tersebut.
- Likuidasi, menjual aset-aset pabrik
E. Strategi Generik Michael Porter
- Leadership, menjual produk dengan harga yang murah namun memiliki kualitas yang
bagus, agar dapat bersaing dengan pabrik pesaing
- Differentiation, mengembangkan produk dari tebu ke olahan-olahan lainnya
- Focus, membuat merek produk Seonggong dan menjakau seluruh pasar. Olahan
Seonggong tidak hanya menjangkau para orang tua, namun olahan Seonggong dapat
dinikmati oleh semua kalangan.
BAB 4
IMPLEMENTASI STRATEGI

A. Tujuan Implementasi Jangka Panjang dan Pendek


- Tujuan jangka panjang, direfleksikan ke dalam bentuk visi perusahaan, yang memiliki
jangka waktu sepuluh hingga dua puluh tahun ke depan.
 Menjadi pabrik yang memiliki Inovasi terbaru, menjadi contoh untuk pabrik-pabrik
lainnya, dan berintegrasi terhadap pengembangan usaha yang berbasis Sumber Daya
Alam dan Teknologi
- Tujuan jangka pendek, merupakan turunan dari visi perusahaan, berupa sasaran-sasaran
yang harus dicapai dalam kurun waktu yang lebih pendek, biasanya antara tiga hingga
lima tahun.
 Dapat bersaing dengan pabrik-pabrik lain, memiliki lebih banyak pemasok, menjadi
pabrik yang lebih maju dan modern.

B. Alokasi Sumber Daya


Alokasi yang optimal, menggunakan sumber daya keuangan, sumber daya mesin, dan
sumber daya manusia sesuai kebutuhan saja. Tidak perlu memproduksi terlalu banyak,
menyesuaikan jumlah mesin dengan pasokan tebu yang ada semakin banyak tebu maka semakin
membutuhkan mesin yang banyak agar dapat mempercepat proses peroduksi, serta
memperkerjakan karyawan sesuai dengan bidang-bidang produksi. Misalnya seperti membagi
karyawan untuk mengelola pasokan tebu, menggiling tebu, memasak air tebu, mengelola
sampah/ampas tebu, mengelola olahan tebu, memasarkan produk, pengelola pesanan, dll.

C. Mengelola Konflik
Konflik dapat didefinisikan sebagai perselisihan antara dua pihak atau lebih mengenai
satu masalah atau lebih. Konflik tidak mungkin dihindari dalam organisasi sehingga harus
ditangani dan diselesaikan sebelum konsekuensi yang merusak fungsi mempengaruhi prestasi
kerja organisasi. Berbagai pendekatan untuk mengelola dan menyelsaikan konflik dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu menghindar (avoidance), meredam (defusion) dan
konfrontasi (confrontation).
 Sebisa mungkin Seonggong menghindari konflik atau gesekan dengan pabrik olahan
tebu lainnya. Agar tidak mengganggu produksi, dan tetap menjadi kepercayaan dari
para pemasok.
BAB 6
EVALUASI STRATEGI

A. Kerangka Kerja Evaluasi


Evaluasi kinerja menjadi salah satu bagian dari aktivitas strategik management yang
esensial untuk dilakukan oleh perusahaan, sebagai tolak ukur untuk menilai sejauh mana
perusahaan telah efektif dalam mengimplementasikan rencana strategisnya, dalam upaya untuk
mencapai visi dan misi perusahaan.
 Rutin melakukan evaluasi atau mengontrol pabrik apakah ada masalah di pabrik. Rutin
melakukan pengecekkan terhadap kinerja mesin, apakah mengalami kerusakan dan
apakah butuh perbaikan (perawatan).

B. Mengukur Kinerja Organisasi


Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan
mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan hasil yang dicapai dari perilaku
anggota organisasi.
- Sumber daya manusia, memberikan pertolongan dengan efektivitas organisasi dengan
menolong merancang strategi bisnis baru.
 Rutin meninjau kinerja berdasarkan keahlian dari para karyawan. Apakah karyawan
mampu menaikkan kinerja kulaitas BUMDes Seonggong atau tidak.
- Fokus pada pertumbuhan, fokuslah pada perkembangan perusahaan dengan membina
tim yang efektif.
 Dorong semua karyawan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan,
keterampilan, dan kekuatan yang mereka miliki.

- Kepercayaan pemasok
 Memastikan bahwa para pemasok masih menempatkan kepercayaan mereka ke
Seonggong, sehingga tidak kehilangan pemasok.
- Kualitas Produk
 Memastikan para pelanggan masih berlangganan ke Gula merah Seonggong. Meski
dengan harga yang murah, namun gula merah Seonggong merupakan gula asli, dan
aman di konsumsi.

C. Mengambil Tindakan Korektif


Mengambil tindakan korektif adalah melakukan perubahan untuk memosisikan kembali
perusahaan ke tempat yang lebih kompetitif bagi masa depan.
 Menjadikan Seonggong sebagai BUMDes yang di amsa depan menjadi usaha yang
mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar.

D. Balanced Scorecard Model


Balanced Scorecard atau BSC merupakan suatu sistem manajemen strategi (Strategic
Based Responsibility Accounting System) yang menjelaskan mengenai misi serta strategi dari
suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut.
- Perspektif Keuangan, menghemat biaya dan efesiensi dengan melakukan produksi
sesuai dengan mengurangi produksi pada saat musim tebu mulai di penghujung.
Kemudian meningkatkan produksi di usaha kerajinan dari limbah tebu.
- Perspektif Proses Internal, melakukan peningkatan terhadap kualitas produk gula
merah dan kerajinan dari limbah tebu.

- Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, memberikan pelatihan agar karyawan


dapat mengembangkan keterampilan dan keahliannya.
BAB 7
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

A. Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan panduan atau tuntunan bagaimana sebuah perusahaan seharusnya
dalam menjalankan kegiatan usahanya.
- Utilitarian Approach
Pendekatan utilitarian berpendapat bahwa setiap tindakan harus didasarkan pada
konsekuensi nya. Karenanya, seseorang harus mengikuti cara-cara yang dapat memberi
manfaat yang besar kepada masyarakat, tidak membahayakan dan dengan biaya
serendah-rendahnya.
- Individual Rights Approach
Pendekatan ini berpendapat bahwa setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya
memiliki dasar yang harus dihormati. Namun, tindakan dan tingkah laku tersebut harus
dihindari jika diperkirakan akan menyebabkan terjadinya benturan dengan hak orang lain.
- Justice Approach
Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama dan bertindak adil dalam
memberikan layanan kepada pelanggannya baik secara perseorangan maupun kelompok.

B. Tanggung Jawab Sosial


Tanggung jawab sosial merupakan wujud kepedulian suatu entitas pada masyarakat dan
lingkungan sekitarnya di mana ia berada. Istilah lingkungan sekitar ini meliputi konsumen,
supplier, karyawan, kreditor, lingkungan, komunitas, masyarakat dan sebagainya. Sehingga
tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian dari etika bisnis.
- Tanggung jawab sosial kepada konsumen
Memastikan para konsumen olahan tebu Seonggong tidak kecewa, tetap aman
dikonsumsi dalam keadaan apapun.
- Tanggung jawab sosial kepada karyawan
Seonggong memberikan rasa aman dan nyaman kepada karyawannya, memperlakukan
karyawan dengan adil. Selain itu, Seonggong juga memberikan kesempatan dan fasilitas
untuk pengembangan diri karyawan.
- Tanggung jawab sosial kepada kreditor
Saat Seonggong harus menyelesaikan kewajiban atau utang namun sedang memiliki
masalah keuangan maka Seonggong wajib memberitahukannya kepada kreditor.
- Tanggung jawab sosial kepada lingkungan
Seonggong tidak membuang limbah sembarangan, mencegah polusi disekitar tempat
usaha, dan juga mencegah penggunaan bahan berbahaya. Seonggong mengelola atau
mendaur ulang limbah-limbah tebu.
- Tanggung jawab sosial kepada komunitas
Seonggong menyediakan lowongan kerja atau wadah usaha untuk masyarakat sekitar.

C. Keberlangsungan Lingkungan
Keberlanjutan lingkungan dapat diartikan sebagai sistem berkelanjutan secara lingkungan
yang harus mampu memelihara sumber daya yang stabil, menghindari eksploitasi sumber daya
alam dan fungsi penyerapan lingkungan.

 Dampak negatif, yakni limbah cair mengeluarkan bau yang tidak sedap dan limbah
udara mengotori lingkungan serta tidak nyaman bagi pernafasan.
 Dampak positif, limbah cair digunakan untuk mengairi sawah sebagai pengganti air agar
tidak gagal panen.
Keberadaan limbah Pabrik Gula Seonggong lebih banyak membawa manfaatnya
sehingga sesuai dengan kaidah kemaslahatan dan menolak kemafsadatan dalam penjagaan dan
pelestarian lingkungan hidup. Manfaat limbah cair dapat menghilangkan kesulitan petani yang
membutuhkan air di musim kemarau agar tidak gagal panen sesuai untuk menolak kerusakan
lebih diutamakan daripada menarik kemaslahatan.

Anda mungkin juga menyukai