MANAJEMEN STRATEGIK
Dosen Pengampu :
Raida Fuadi, SE.Ak, MM
Disusun oleh :
Nama : Eva yuliana
NIM : 1801103010003
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya yang luar
biasa, memberikan nikmat sehat dan kemudahan sehingga tugas mata kuliah Manjemen Strategik
ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat beserta salam tak lupa kita hadiahkan keharibaan
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan menuju alam
yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Tujuan dari pembuatan tulisan ini adalah untuk menyelesaikan tugas pada mata kuliah
Manajemen Strategik. Tugas ini dibuat untuk menerapkan teori yang ada pada Mnajemen
Strategik ke dalam BUMDes yang ada di Desa Suka Makmur.
Dalam penulisan tugas ini, tentu saja tidak luput dari kesalahan, baik kesalahan kecil
maupun kesalahan besar. Oleh karena itu, saya sangat memohon kritikan dan saran dari para
pembaca agar dapat membuat tulisan ini menjadi lebih baik lagi.
Penulis
BAB 1
Pemahaman Manajemen Strategik
Menurut Fred R. David (2004:5), Manajemen Strategik adalah ilmu mengenai perumusan,
pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi
mencapai tujuannya.
Menurut Husein Umar (1999:86), Manajemen strategik sebagai suatu seni dan ilmu dalam
hal pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-
keputusan startegis antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya
pada masa mendatang.
Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech (Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan,
1998), menulis,Manajemen Strategik adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah
pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai
sasaran perusahaan.
Wheelan dan Hunger (Strategic Manajemen and Business Policy Massachuset, 1995) :
Manajemen strategik adalah suatu kesatuan rangkaian keputusan dan tindakan yang menentukan
kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
a. Tujuan Manajemen Strategi
Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.
Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai
penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.
Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan
lingkungan eksternal.
Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang
ada.
Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen.
c. Terminologi Terkait
Manajemen strategi, adalah suatu proses pengambilan keputusan dan tindakan
yangmengarah kepada pengembangan strategi yang efektif atau yang membantu
perusahaan mencapai tujuannya.
Kebijakan perusahaan, kebijakan umum perusahaan yang melihat ke dalam
(inward looking) untuk mengintegrasikan aktivitas dan fungsi perusahaan secara
tepat
Keputusan strategi, keputusan ini berkaitan dengan definisi bisnis, produk dan
pasar yang akan dilayani, fungsi yang akan dilaksanakan, dan kebijakan utama
Kebijakan, adalah rumusan yang disiapkan dan berfungsi sebagai pedoman internal
organisasi untuk bertindak
A. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities
(peluang), dan Threats (ancaman). Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman utama Anda ke dalam daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-
kisi yang sederhana.
Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal perusahaan.
hal-hal apa saja yang dapat di kontrol dan dapat berubah. Contohnya termasuk siapa yang ada di
tim, paten dan properti intelektual, dan lokasi.
Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi
bisnis atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan pada pasar yang lebih besar. Manajemen dapat
memanfaatkan peluang dan melindungi dari ancaman, tetapi tidak dapat mengubahnya.
Contohnya termasuk pesaing, harga bahan baku, dan tren belanja pelanggan.
b. Weaknesses (kelemahan)
Kelemahan yang terdapat pada Gula merah Seong-gong adalah sebagai berikut :
- Sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja masih cukup rendah
- Penanganan bahan kurang optimal
- Keterbatasan modal
- Bahan baku untuk produksi bersifat musiman
- Teknologi produksi masih cukup sederhana
- Kurangnya promosi dan jangkauan pemasaran
c. Opportunities (peluang)
Peluang yang dimiliki Gula Merah Seong-gong adalah sebagai berikut :
- Meningkatnya kondisi perekonomian masyarakat
- Permintaan konsumen yang cenderung meningkat
- Potensi pasar cukup besar
- Membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar
d. Threats (ancaman)
Ancaman terbesar yang dihadapi oleh perusahaan adalah munculnya pesaing dengan
mutu produk baik dan daya jangkau pemasaran luas.
A. Strategi Integrasi
Strategi ini menggambarkan mengenai upaya kepemilikan usaha yang dapat membantu
usaha yang sedang di jalankan yang membedakan hanyalah usaha siapa yang harus dimiliki.
- Strategi pertama integrasi depan : upaya kepemilikian usaha yang dapat membantu
distribusi produk.
Gula merah Seonggong di jual di warung-warung, mini market, super market, dan
sosial media agar para peminat gula merah dapat membeli gula merah khas
Seonggong.
- Integrasi belakang : upaya kepemilikian usaha yang dapat membantu pasokan untuk
usaha.
Gula merah Seonggong mengajak para petani tebu desa tetangga untuk memasok
tebu mereka ke pabrik Seonggong, agar bahan utama untuk pembuatan gula tidak
mengalami kekurangan.
- Integrasi horizontal : upaya kepemilikan usaha pesaing yang memungkinkan minimal
mengurangi “serangan” terhadap usaha, umumnya hal ini dilakukan dengan cara merger
usaha.
Menjalin kerja sama dengan pengelola usaha gula merah yang memiliki kapasitas
produksi kecil.
B. Strategi Intensif
Strategi ini meggambarkan bagaimana agar produk yang kita buat dapat menjangkau
konsumen semaksimal mungkin baik dari segi konsumsi dan geografis.
- Strategi mencari pangsa pasar : dengan menggunakan produk yang sudah ada
kemudian di kembangkan cara pemasarannya untuk dapat menghasilkan citra.
Melakukan promosi dengan membuat iklan bahwa gula merah Seonggong ini
memiliki cita rasa dan aroma yang khas, proses produksinya aman, serta sehat dan
aman di konsumsi anak-anak.
- Pengembangan pasar : “meletakan” produk di geografis yang berbeda untuk
menjangkau konsumen baru.
Memasarkan produk ke warung-warung desa tetangga, dan mini market di pusat-
pusat keramaian.
- Pengembangan produk : mengembangkan produk yanga ada kemudian di perbaiki baik
dari segi kulitas, bentuk atau rasa (variasi).
Membuat olahan minuman dari bahan dasar tebu, membuat permen dengan berbagai
varian rasa, dan juga membuat olahan makanan ringan berbentuk tebu goreng.
C. Strategi Difersifikasi
Strategi ini menggambarkan sebuah strategi dimana kita mendirikan sebuah usaha lain,
yang membedakan adalah apakah usaha tersebut sejenis atau tidak.
- Diversifikasi terkait : membuat sebuah usaha yang sama dengan usaha yang dijalankan
sekarang.
Membuat tempat pengelolaan tebu khusus untuk pembuatan gula merah dan
pengelolaan yang lainnya untuk membuat olahan makanan, camilan, minuman, dll.
- Strategi diversifikasi tidak terkait : strategi ini dimana kita mendirikan usaha yang
berbeda dengan usaha yang di miliki sekarang.
Seongong mendirikan usaha kerajinan tangan dari limbah
D. Strategi Denfensif
Strategi ini menggambarkan ketika harus mempertahankan keberlangsungan hidup
perusahaan atau ingin berhenti berbisnis dengan mewujudkan usaha dengan nilai kekayaannya.
- Penciutan, dengan mengurangi jumlah karyawan, dan mengurangi pemasaran di super
market untuk mengurangi biaya operasional.
- Strategi divestasi, menjual divisi usaha yang merepotkan perusahaan lain termasuk
dengan kryawan yang bekerja dalam divisi tersebut.
- Likuidasi, menjual aset-aset pabrik
E. Strategi Generik Michael Porter
- Leadership, menjual produk dengan harga yang murah namun memiliki kualitas yang
bagus, agar dapat bersaing dengan pabrik pesaing
- Differentiation, mengembangkan produk dari tebu ke olahan-olahan lainnya
- Focus, membuat merek produk Seonggong dan menjakau seluruh pasar. Olahan
Seonggong tidak hanya menjangkau para orang tua, namun olahan Seonggong dapat
dinikmati oleh semua kalangan.
BAB 4
IMPLEMENTASI STRATEGI
C. Mengelola Konflik
Konflik dapat didefinisikan sebagai perselisihan antara dua pihak atau lebih mengenai
satu masalah atau lebih. Konflik tidak mungkin dihindari dalam organisasi sehingga harus
ditangani dan diselesaikan sebelum konsekuensi yang merusak fungsi mempengaruhi prestasi
kerja organisasi. Berbagai pendekatan untuk mengelola dan menyelsaikan konflik dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu menghindar (avoidance), meredam (defusion) dan
konfrontasi (confrontation).
Sebisa mungkin Seonggong menghindari konflik atau gesekan dengan pabrik olahan
tebu lainnya. Agar tidak mengganggu produksi, dan tetap menjadi kepercayaan dari
para pemasok.
BAB 6
EVALUASI STRATEGI
- Kepercayaan pemasok
Memastikan bahwa para pemasok masih menempatkan kepercayaan mereka ke
Seonggong, sehingga tidak kehilangan pemasok.
- Kualitas Produk
Memastikan para pelanggan masih berlangganan ke Gula merah Seonggong. Meski
dengan harga yang murah, namun gula merah Seonggong merupakan gula asli, dan
aman di konsumsi.
A. Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan panduan atau tuntunan bagaimana sebuah perusahaan seharusnya
dalam menjalankan kegiatan usahanya.
- Utilitarian Approach
Pendekatan utilitarian berpendapat bahwa setiap tindakan harus didasarkan pada
konsekuensi nya. Karenanya, seseorang harus mengikuti cara-cara yang dapat memberi
manfaat yang besar kepada masyarakat, tidak membahayakan dan dengan biaya
serendah-rendahnya.
- Individual Rights Approach
Pendekatan ini berpendapat bahwa setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya
memiliki dasar yang harus dihormati. Namun, tindakan dan tingkah laku tersebut harus
dihindari jika diperkirakan akan menyebabkan terjadinya benturan dengan hak orang lain.
- Justice Approach
Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama dan bertindak adil dalam
memberikan layanan kepada pelanggannya baik secara perseorangan maupun kelompok.
C. Keberlangsungan Lingkungan
Keberlanjutan lingkungan dapat diartikan sebagai sistem berkelanjutan secara lingkungan
yang harus mampu memelihara sumber daya yang stabil, menghindari eksploitasi sumber daya
alam dan fungsi penyerapan lingkungan.
Dampak negatif, yakni limbah cair mengeluarkan bau yang tidak sedap dan limbah
udara mengotori lingkungan serta tidak nyaman bagi pernafasan.
Dampak positif, limbah cair digunakan untuk mengairi sawah sebagai pengganti air agar
tidak gagal panen.
Keberadaan limbah Pabrik Gula Seonggong lebih banyak membawa manfaatnya
sehingga sesuai dengan kaidah kemaslahatan dan menolak kemafsadatan dalam penjagaan dan
pelestarian lingkungan hidup. Manfaat limbah cair dapat menghilangkan kesulitan petani yang
membutuhkan air di musim kemarau agar tidak gagal panen sesuai untuk menolak kerusakan
lebih diutamakan daripada menarik kemaslahatan.