Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

STRATEGI PENGEMBANGAN AMBAI CAFE & COFFEE CORNER

Jalan Ambai No 3, Sidorejo Hilir,Kecamatan Medan Tembung,Kota Medan,Sumatera


Utara

Oleh :
EDWIN R.F SIHOMBING
218320077

AGRIBISNIS-A
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Manajemen Strategi


1.1.1 Strategi Pengembangan Usaha
Strategi adalah pola fundamental dari tujuan sekarang dan yang direncanakan,
pengerahan sumber daya, dan interaksi dari organisasi dengan pasar, pesaing dan faktor-
faktor lingkungan yang lain.1
Strategi berasal dari bahasa Yunani strategeos, yang berarti jendral, oleh karena itu
secara harfiah “seni para jendral”, kata ini mengacu pada apa yang merupakan perhatian
utama puncak organisasi, sedangkan secara khusus strategi adalah penemuan misi
perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan
internal untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Alfred Chandler sebagaimana dikutip oleh James C. Craig dan Robert M.
Grant, strategi adalah3 penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan
dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan
tujuan tertentu.
Menurut chandler strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi
sumber daya.
Sedangkan menurut porter, strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai
keunggulan bersaing.
Jadi dapat disimpulkan strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan, dengan menjelaskan apa yang harus dicapai, kemana akan berfokus, dan
bagaimana sumber daya dan kegiatan mana yang akan dialokasikan untuk setiap produk
pasar dalam memenuhi peluang dan tantangan lingkungan serta untuk meraih keunggulan
kompetitif
Konsep-konsep strategi sebagai berikut:
a. Distinctive Competence
Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh
perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki “Distinctive
Competence”. Konsep ini menjelaskan kemampuan spesifik suatu organisasi.
Menurut Day dan Wensley, identifikasi distinctive competence dalam suatu
organisasi meliput: keahlian tenaga kerja dan kemampuan sember daya. Dua
factor itu menyebabkan perusahaan dapat lebih unggul dibandingkan dengan
pesaingnya. Keahlian sumber daya manusia yang tinggi muncul dari kemampuan
membentuk fungsi khusus yang lebih efektif dibandingkan dengan pesaing.
Misalnya, menghasilkan produk yang kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan
produk pesaing dengan cara memahami secara detail keinginan konsumen, serta
membuat program pemasaran yang lebih baik daripada program pesaing.
b. Competitive Advantage
Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan
untuk merebut peluang besar. Menurut Porter, ada tiga strategi yang dapat
dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu: cost
leadership, diferensiasi dan focus. Perusahaan dapat memperoleh keunggulan
bersaing yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya jika dia dapat
memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga yang diberikan oleh
pesaingnya dengan nilai atau kualitas produkyang sama. Harga jual lebih rendah
dapat dicapai oleh perusahaan tersebut karena dia memanfaatkan skala ekonomi,
efesiensi produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku,
dan sebagainya. perusahaan juga dapat melakukan strategi diferensiasi dengan
menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumennya. Misalnya,
persepsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi produk, pelayanan yang
lebih baik, dan brand image yang lebih unggul. Selain itu, strategi focus juga
dapat diterapkan untuk memperoleh keunggulan bersaing sesuai dengan
segmentasi dan pasar sasaran yang diharapkan.

1.1.2 Tujuan

Tujuan dari laporan praktikum ini ialah untuk memenuhi syarat kelulusan
mata kuliah Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis serta mendalami
pengetahuan tentang bagaimana mengamati strategi pengembangan suatu
usaha
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Analisis Swot

2.1.1 Pembahasan Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan


untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity) dan
ancaman (Threat) yang terjadi dalam proyek atau di sebuah usaha bisnis, atau mengevaluasi
lini-lini produk sendiri maupun pesaing. Untuk melakukan analisis, ditentukan tujuan usaha
atau mengidentifikasi objek yang akan dianalisis. Kekuatan dan kelemahan dikelompokkan
ke dalam faktor internal, sedangkan peluang dan ancaman diidentifikasi sebagai faktor
eksternal.

Analisis SWOT merupakan cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor-


faktor dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara mereka. Analisis ini
didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan
peluang meminimalkan kelemahan dan ancaman.

Analisa ini secara logis dapat membantu dalam proses pengambilan


keputusan. Proses pengambilan keputusan berkaitan dengan visi dan misi perusahaan serta
tujuan perusahaan. Sehingga analisis SWOT dapat digunakan sebagai alat efektif untuk
menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi perusahaan, sebagai proses pengambilan
keputusan untuk menentukan strategi.

Metode analisis SWOT merupakan alat yang tepat untuk menemukan masalah dari 4
(empat) sisi yang berbeda, di mana aplikasinya adalah:

 Bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari sebuah peluang


(opportunities) yang ada.

 Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan.

 Bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada.

 Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman


(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

2.1.2 Faktor-Faktor Analisis SWOT

1. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan merupakan sumber daya/ kapabilitas yang dikendalikan oleh perusahaan


atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih unggul
dibanding dengan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang
dilayaninya. Kekuatan muncul dari sumber daya dan kompetensi yang tersedia bagi
perusahaan. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra,
kepemimpinan pasar, hubungan pembeli dan pemasok dan faktor- faktor lain.

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan merupakan keterbatasan/ kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya/
kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan
dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif. Dalam praktek keterbatasan
dan kelemahan -kelemahan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang
dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan
pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang
diminati oleh konsumen atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang
kurang memadai.

Kekuatan dan kelemahan internal merupakan aktivitas terkontrol suatu organisasi


yang mampu dijalankan dengan sangat baik atau buruk. Hal ini muncul dalam
manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi, penelitian dan
pengembangan dan sebagainya

3. Peluang (Opportunities)

Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu


perusahaan. Kecenderungan utama merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi
atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam kondisi
persaingan/ regulasi, perubahan teknologi, dan membaiknya hubungan dengan
pembeli/ pemasok dapat menjadi peluang bagi perusahaan.

4. Ancaman (Threats)

Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan


suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang utama bagi perusahaan dalam
mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan
pasar yang lamban, meningkatnya kekuatan tawarmenawar dari pembeli/ pemasok
utama, perubahan teknologi, dan direvisinya atau pembaharuan peraturan, dapat
menjadi penghalang bagi keberhasilan perusahaan.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Ambai Cafe & Coffee Corner

Ambai Cafe & Coffee Corner ini merupakan salah satu tempat yang sudah sangat
dikenal oleh masyarakat setempat, lokasi yang strategis tepat di sudut persimpangan menjadi
faktor pendukung yang sangat kuat karena letaknya mudah ditemukan dan selalu dilewati

Ragam jenis menu makanan dan minuman serta harga yang terjangkau membuat cafe
ini sangat banyak digemari mulai dari pria,wanita dan semua golongan usia dari
remaja,dewasa hingga orangtua sering menghabiskan waktu di cafe ini.

3.2 Perkembangan Usaha Cafe Coffee Di Indonesia

Bisnis kafe terus bertumbuh setiap tahunnya di kisaran 15-20%. Jumlah ini
membuktikan jika pasar industri ini masih cukup besar, sehingga mendorong banyak pelaku
usaha untuk terjun ke bidang bisnis yang masuk dalam kategori food and beverage ini. Salah
satu hal yang harus diperhatikan dalam bisnis ini adalah keterlibatan owner secara langsung.

Seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat khususnya di kota-kota besar yang
umumnya banyak menghabiskan waktu di luar rumah, membuat bisnis kafe dan resto
semakin menjamur. Secara bisnis, bidang kafe dan resto menjadi salah satu bidang yang
paling banyak diminati oleh banyak pengusaha di Tanah Air. Salah satu yang mendorong
sehingga banyak orang berbondong-bondong melakoni bisnis ini adalah karena peluangnya
yang tak pernah sepi.

Stevan Lie, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia
(Apkrindo) menyebut jika bisnis di bidang ini menjadi sesuatu yang masih menarik bagi
banyak orang karena ketahanannya dari krisis dan menjadi kebutuhan primer masyarakat.
Tak aneh jika secara bisnis memang industri kafe dan resto terus bertumbuh setiap tahunnya.
Para pelakunya pun terus bertambah, dari yang mulai coba-coba sampai mereka yang
memang memiliki ketertarikan dan kompetensi di bidang tersebut.

Menurut Stevan, pertumbuhan bidang kafe dan resto setiap tahunnya naik sekitar 15-
20%. Sementara itu, dari sisi jumlah pelaku usaha di bidang ini diperkirakan lebih dari
10.000 kafé di seluruh Tanah Air. Dari sisi pendapatan pun diprediksikan terus meningkat
dari semula USD 3,4 miliar menjadi USD 4,16 miliar.

Coffee shop pada awal mulanya menyediakan tempat untuk minum kopi dengan
cepat. Akan tetapi, karena perkembangan dan banyaknya minat dari pelanggan yang semakin
lama semakin meningkat dan tidak ada habisnya, berkembanglah coffee shop menjadi seperti
sekarang ini.

Pada awalnya, minum kopi adalah kebiasaan masyarakat Indonesia sejak zaman
dahulu. Karena Indonesia sendiri adalah negara penghasil biji kopi terbaik di seluruh dunia.
Coffee shop sendiri sudah menjadi lahan bisnis yang menjanjikan, pertumbuhan coffee shop
di Indonesia sendiri telah menjamur diberbagai kota-kota besar dan kota-kota kecil sekalipun
telah memiliki banyak gerai kopi yang menjamur, meskipun masih memiliki standar dan
pasar yang berbeda.

Sejarah dari coffee shop yang modern ini berasal dari dari Amerika, di mana ciri
pelayanan dan penyajiannya secara cepat. Makanan yang biasanya sudah diporsikan dalam
satu piring atau yang juga biasa disebut “ready ons the plate” dan dengan istilah
pelayanannya yang disebut American Servis. Coffee shop ini dikategorikan ke dalam restoran
yang informal dan tekadang buka hingga 24 jam.

Penelitian menyimpulkan bahwa pengertian Coffee shop yakni adalah tempat yang
menyediakan berbagai jenis kopi dan minuman non alkohol lainnya dalam suasana santai,
tempat yang nyaman dan dilengkapi dengan alunan musik, baik itu lewat audio ataupun live
music, desain interior yang yang khas, pelayanan yang ramah dan beberapa di antaranya
menyediakan koneksi internet nirkabel atau WiFi. Coffee shop juga saat ini tidak hanya
tempat untuk menikmati kopi tetapi juga bisa menjadi tempat mengerjakan tugas, tempat
untuk berfoto, tempat untuk bertemu rekan kerja, dan tempat untuk menonton acara musik
seperti nonton konser.

Pada saat ini kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Banyak orang pergi
ke coffee shop bukan hanya karena ingin mencicipi kopi yang khas dari coffee shop tersebut
melainkan untuk menghabiskan waktu dan bersantai dengan rekan-rekannya maupun dengan
keluarga. Sekarang ini di kota Jogja banyak terdapat kafe khusus kopi dan juga memiliki
inovasi dalam pembuatan juga penyajian kopi sehingga banyak menarik konsumen untuk
menikmati kopi di coffee shop yang ada.

Untuk mempertahankan usaha coffee shop ini agar tetap maju dan terus bertahan
maka perlu adanya peningkatan dalam kualitas kebersihan makanan, kualitas pelayanan, dan
promosi harga yang akan mengacu kepada kepuasan konsumen. Kebersihan makanan adalah
masalah kebersihan yang menyangkut pada makanan yang harus dijaga supaya makanan
tidak terkontaminasi bakteri sehingga orang yang memakannya akan terhidar dari penyakit.
Oleh karena itu, suatu bisnis dan usaha yang bergerak di bidang makanan dan minuman harus
memilik kualitas kebersihan makanan yang baik agar dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen.

A. Perhitungan nilai internal

Kekuatan

1. Imej perusahaan 0,25 3 0,75 Imej café baik


karna nama café yang
mudah diingat.
Lokasi café strategis
karna lokasi gampang
2. Lokasi 0,25 3 0,75 di temukan.

Harga di cafe coffee


3. Harga 0,20 2 0,4 ambai ini tergolong
masih bisa terjangkau

Pegawai memiliki
4. Pelayanan 0,15 2 0,3 pelayanan yang baik
Pegawai kepada
konsumen,ramah,dan
sopan

5. Segmen pasar
0,15 2 0,3 Segmen pasar yang
tepat

Total 1 2,5

Kelemahan

1. Keaktifan di media 0,05 2 0,1 Keaktifan di


sosial sebagai media sosial masih
bentuk promosi kurang maksimal
mengingat media sosial
digunakan sebagai
bentuk promosi untuk
menarik minat
pelanggan
2. Pelayan yang tidak Pelayanan di café
tetap tersebut sering berganti
0,5 2 1 mungkin karena seleksi
pegawai kurang
proffessional

3. Kurang pendingin Di cafe coffee ambai


ruangan 0,05 1 0,05 tersebut tidak ada
memiliki ruangan yang
ada pendingin
nya,sehingga yang
tidak merokok kurang
nyaman berada pada
satu ruangan dengan
yang merokok

Belum bisa
0,05 2 0,1 menciptakan bahan
4. Ketergantungan
produk sendiri.
pada pemasok

Produk baru
pada café eluk masih
5. Penyediaan produk terbatas, masih terpaku
baru pada produk produk
lama yang sudah
dikenal konsumen

Total 0,75 1,35

 Perhitungan niai internal

Nilia kekuatan 1

Nilai kelemahan 0,75


Selisish kekuatan 1-0,75
dan kelemahan
=0,25

B. Perhitungan nilai eksternal

Isu strategi Bo Rat Scor Keteranga


bot ing (1-4) e terbobot n

PELUANG

1. Banyaknya 0,25 3 0,75 Mahasiswa/pelajar


mahasiswa/pel menjadi
ajar konsumen yang
mengerjakan sebagian besar
tugas di cafe memenuhi cafe ini
ini setiap harinya

2. Loyalitas 0,20 2 0,4 Kekuatan


konsumen pertemanan
membuat
pelanggan loyal
3. Kebiasaan Masyarakat
0, 20 1 0,2
nongkrong sekitar cenderung
masyarakat memiliki
sekitar kebiasaan
nongkrong dan
menghabiskan
waktu luang di
cafe coffee ambai

Memiliki
4. Aliansi
0, 15 2 0,30 pemasok yang
dengan
baik.
pemasok

Total 0,8 1,65


Ancaman

1Di lokasi yang sama 0,05 1 0,05 Banyaknya usaha


banyak terdapat usaha yang sama
yang sama menjadi ancaman
untuk kemajuan
usaha

2. Ketika libur Banyak


kuliah/sekolah maka 0,05 1 0,05 persaingan usaha
pelanggan drastis
berkurang

Imeg perusahan
yang masih
3. Imeg kurang 0,5 1 0,5
sederhana
modern

Total O,6 0,6

 Perhitungan faktor internal

Nilai peluang 0,8

Nilai ancaman 0,6

Selisih peluang dan ancaman 0,8 – 0,6 = 0,2

C. Kuadaran SWOT
O
Kuadaran Kuadaran I
II 4

w S
1 2 3 4
Bedasarkan kuadaran diatas dapat di ketahui berada pada posisi di antara sumbu
opportunity dan strength yakni kuadran I diman di sarankan untuk melakukan strategi dengan
memanfaatkan kekuatan (Strength) internal perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari
peluang (opportunity) eksternal untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang meningkat.

3.3 Matriks SWOT

INTERNAL Strength Weakness

 Imej perusahaan  Keaktifan di media


sosial sebagai bentuk
 Lokasi promosi
 Harga  Pelayan yang tidak
 Pelayanan pegawai tetap

 Kurang pendingin
 Segmen pasar
ruangan
EKSTERNAL
 Ketergantungan pada
pemasok

 Penyediaan produk
baru

Opportunity STRATEGI SO : STRATEGI WO :

 Banyaknya  Menjaga imej  Mengaktifkan media


mahasiswa/pelajar perusahaan agar sosial unit usaha
mengerjakan tugas di pelanggan semakin untuk
cafe ini meningkat mempromosikan
kepada
 Loyalitas konsumen  Menjaga kestabilan mahasiswa/pelajar
harga agar
 Kebiasaan nongkrong mahasiswa/pelajar  Meningkatkan produk
masyarakat sekitar tetap mau berkunjung baru untuk menjaga
 Aliansi dengan hubungan baik
 Menjaga segmen dengan aliansi
pemasok pasar agar aliansi pemasok
pemasok tetap terjag

Threats STRATEGI ST STRATEGI WT :

 Di lokasi yang sama  Menjaga imej  Meningkatkan


banyak terdapat usaha perusahaan dan pelayanan untuk
yang sama memodernisasikan menjaga konsumen
lingkungan usaha
 Ketika libur  Menyediakan produk
kuliah/sekolah maka  Menjaga kestabilan produk baru
pelanggan drastis harga agar persaingan
berkurang dengan usaha yang
sama di sekitar lokasi
 Imeg kurang modern tetap stabil
BAB V
KESIMPULAN

 Berdasarkan hasil perhitungan matriks SWOT bernilai positif berarti usaha ini
diterima oleh masyarakat
 Berdasarkan data yang disajikan diatas disimpulkan bahwa usaha tersebut
memiliki kekuatan untuk berkembang
 Dari hasil pengamatan bahwa usaha ini mampu mengatasi kelemahan dan
ancaman

Anda mungkin juga menyukai