Anda di halaman 1dari 26

SAHAM

Ada banyak pihak yang terlibat dalam bermain


di pasar saham, secara umum ada tiga yaitu
1. investor,
2. spekulan dan
3. government.
Saham adalah;
1. Tanda bukti penyertaan kepemilikan
modal/dana pada suatu perusahaan.
2. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai
nominal, nama perusahaan dan di ikuti
dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan
kepada setiap pemegangnya.
3. Persediaan yang siap untuk dijual
SAHAM ADA 2
1. Common Stock (saham biasa)
• Common stock (saham biasa) adalah suatu surat berharga
yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai
nominal (rupiah, dolar, yen, dan sebagainya) dimana
pemegangnya diberi hak untuk mengikuti RUPS (Rapat
Umum Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa) serta berhak untuk
menentukan membeli right issue (penjualan saham
terbatas) atau tidak, yang selanjutnya diakhir tahun akan
memperoleh keuntungan dalam bentuk deviden.
Lanjutan….
2. Preferred Stock (saham istimewa)
• Preferred Stock (saham istimewa) adalah
suatu surat berharga yang dijual oleh suatu
perusahaan yang menjelaskan nilai nominal
(rupiah, dolar, yen, dan sebagainya) dimana
pemegangnya akan memperoleh pendapatan
tetap dalam bentuk deviden yang akan
diterima setiap kuartal (tiga bulanan).
Pertanyaan
Bagaimana bentuk hubungan
keputusan antara pembelian saham
dan deposito,
Berikan penjelasan anda…
Common stock ini memiliki beberapa
jenis yaitu;
1. Blue Chip-Stock (Saham Unggulan). Adalah saham dari perusahaan yang
dikenal secara nasional dan memiliki sejarah laba, pertumbuhan, dan
manajemen yang berkualitas. Saham-saham IBM dan Du Pont
merupakan contoh blue chip3). Jika di Indonesia kita bisa melihat pada 5
(lima) besar saham yang termasuk kategori LQ 45. LQ 45 adalah likuiditas
empat puluh lima buah perurusahaan yang dianggap memiliki tingkat
likuiditas yang baik dan sesuai dengan pengharapan pasar modal.
2. Growth Stock. Adalah saham-saham yang diharapkan memberikan
pertumbuhan laba yang lebih tinggi dari rata-rata saham-saham lain,
dan karenanya mempunyai PER yang tinggi. (Suad Husnan)4) PER adalah
price earning ratio. Untuk memahami perusahaan kategori ini perlu
juga dilihat data historis. Dengan tujuan untuk memperkuat alasan
pada saat kita mengambil keputusan untuk membeli saham tersebut.
Data yang dilihat khususnya data yang terhubung dengan kondisi PER.
Pertanyaan…

Contoh perusahaan yang


masuk kategori LQ 45 apa
saja……
Common stock ini memiliki beberapa jenis yaitu;
1.
2.
Blue Chip-Stock (Saham Unggulan). Adalah saham dari perusahaan yang dikenal secara nasional dan memiliki sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen yang berkualitas. Saham-saham IBM dan Du Pont merupakan contoh blue chip3 ). Jika di Indonesia kita bisa melihat pada 5 (lima) besar saham yang termasuk kategori LQ 45. LQ 45 adalah likuiditas empat puluh lima buah perurusahaan yang dianggap memiliki tingkat likuiditas yang baik dan sesuai dengan pengharapan pasar modal.
Growth Stock. Adalah saham-saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan laba yang lebih tinggi dari rata-rata saham-saham lain, dan karenanya mempunyai PER yang tinggi. (Suad Husnan) 4) PER adalah price earning ratio. Untuk memahami perusahaan kategori ini perlu juga dilihat data historis. Dengan tujuan untuk memperkuat alasan pada saat kita mengambil keputusan untuk membeli saham tersebut. Data yang dilihat khususnya data yang terhubung dengan kondisi PER.

3. Defensive Stock (saham-saham defensif). Adalah saham


yang cenderung lebih stabil dalam masa resesi atau
perekonomian yang tidak menentu berkaitan dengan
deviden, pendapatan, dan kinerja pasar5).
Contohnya …………………
……………………………………………
……………………………………………………..
4. Cyclical Stock. Adalah sekuritas yang cenderung naik nilainya
secara cepat saat ekonomi semarak dan jatuh juga secara
cepat saat ekonomi lesu. Contohnya saham pabrik mobil dan
real estate. Sebaliknya saham non siklis mencakup saham-
saham perusahaan yang memproduksi barang-barang
kebutuhan umum yang tidak terpengaruh oleh kondisi
ekonomi, misalnya makanan dan obat-obatan6).
Common stock ini memiliki beberapa jenis yaitu;
1.
2.
3.
Blue Chip-Stock (Saham Unggulan). Adalah saham dari perusahaan yang dikenal secara nasional dan memiliki sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen yang berkualitas. Saham-saham IBM dan Du Pont merupakan contoh blue chip3 ). Jika di Indonesia kita bisa melihat pada 5 (lima) besar saham yang termasuk kategori LQ 45. LQ 45 adalah likuiditas empat puluh lima buah perurusahaan yang dianggap memiliki tingkat likuiditas yang baik dan sesuai dengan pengharapan pasar modal.
Growth Stock. Adalah saham-saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan laba yang lebih tinggi dari rata-rata saham-saham lain, dan karenanya mempunyai PER yang tinggi. (Suad Husnan) 4) PER adalah price earning ratio. Untuk memahami perusahaan kategori ini perlu juga dilihat data historis. Dengan tujuan untuk memperkuat alasan pada saat kita mengambil keputusan untuk membeli saham tersebut. Data yang dilihat khususnya data yang terhubung dengan kondisi PER.
Defensive Stock (saham-saham defensif). Adalah saham yang cenderung lebih stabil dalam masa resesi atau perekonomian yang tidak menentu berkaitan dengan deviden, pendapatan, dan kinerja pasar 5) . Contoh perusahaan yang masuk kategori ini biasanya perusahaan yang produknya memang dibutuhkan oleh publik seperti perusahaan yang masuk kategori food and beverage, yaitu produk gula, beras, minyak makan, garam dan sejenisnya.
4. Cyclical Stock. Adalah sekuritas yang cenderung naik nilainya secara cepat saat ekonomi semarak dan jatuh juga secara cepat saat ekonomi lesu. Contohnya saham pabrik mobil dan real estate. Sebaliknya saham non siklis mencakup saham-saham perusahaan yang memproduksi barang-barang kebutuhan umum yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi, misalnya makanan dan obat-obatan 6) .

5. Seasonal Stock. Adalah perusahaan yang penjualannya


bervariasi karena dampak musiman, misalnya karena cuaca
dan liburan. Sebagai contoh, pabrik mainan memiliki
penjualan musiman yang khusus pada saat musim natal7).
Ini juga terjadi pada waktu menjelang lebaran Idul Fitri bagi
umat muslim. Dimana kondisi ini bisa saja terpengaruh
pada naikknya harga tiket pesawat diwaktu musim liburan
sekolah atau pada akhir tahun. Otomatis bisa
meningkatkan pendapatan bisnis penerbangan, angkutan
laut, dan darat.
6. Speculative Stock. Adalah saham yang kondisinya memiliki
tingkat spekulasi yang tinggi, yang kemungkinan tingkat
pengembalian hasilnya adalah rendah atau negatif. Saham
dari perusahaan sekuritas juga dianggap memiliki tingkat
spekulasi tinggi. Perusahaan kategori sekuritas bisa termasuk
dalam kategori bisnis bersifat intangible.
Pertanyaan …

Apa jenis saham dari perusahaan


seperti apa yang masuk kategori
Speculative Stock……
Ada beberapa jenis dividen yang merupakan
realisasi dari pembayaran dividen, yaitu:
1. Dividen tunai (cash dividens), yaitu
“...declared and paid at regular intervals
from legally available funds.’’11) Dividen
yang dinyatakan dan dibayarkan pada
jangka waktu tertentu dan dividen tersebut
berasal dari dana yang diperoleh secara
legal. Dividen ini dapat bervariasi dalam
jumlah bergantung kepada keuntungan
perusahaan.
Ada beberapa jenis dividen yang merupakan
realisasi dari pembayaran dividen, yaitu:
1. Dividen tunai (cash dividens), yaitu “...declared and paid at regular intervals from legally available funds.’’11) Dividen yang dinyatakan dan dibayarkan
pada jangka waktu tertentu dan dividen tersebut berasal dari dana yang diperoleh secara legal. Dividen ini dapat bervariasi dalam jumlah bergantung
kepada keuntungan perusahaan.

2. Dividen property (property dividends), yaitu “... a


distribution of earnings in the form of property.”12)
Suatu distribusi keuntungan perusahaan dalam
bentuk property atau barang.
3. Dividen likuidasi (liquidating dividens) yaitu “a
distribution of capital assets to shareholder is
reffered to as liquidating dividends.”13) Distribusi
kekayaan perusahaan kepada pemegang saham
dalam hal perusahaan tersebut dilikuidasi.
Kondisi terjadinya capital gain
Pertanyaan …

Apakah jual beli saham itu


halal atau haram…
Adapun bentuk rumus dari capital gain (CG) adalah,

Pit  Pit 1
CG 
Pit1

Keterangan :
CG = capital gain
Pit = harga saham akhir periode
Pit-1 = harga saham akhir periode sebelumnya
KATEGORI SAHAM
1. Saham-saham sektor finansial (financial
stocks excel)
2. Saham-saham sektor barang-barang
konsumen tahan lama (consumer
durables excel)
3. Saham-saham sektor barang modal
(capital goods excel)
4. Saham-saham sektor industri dasar
(basic industries excel)
5. Saham-saham sektor barang-barang
kebutuhan pokok (consumer staples
excel)
Pertanyaan …

Dari 4 kategori saham tersebut


mana yang paling anda minati dan
apa alasan nya…
Apa yang Menentukan Saham Naik dan
Turun
1. Kondisi mikro dan makro ekonomi
2. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan
untuk ekspansi (perluasan usaha), seperti
membuka kantor cabang (brand office),
kantor cabang pembantu (sub brand office)
baik yang dibuka di domestik maupun luar
negeri.
3. Pergantian direksi secara tiba-tiba
Lanjutan ….
1. Kondisi mikro dan makro ekonomi
2. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi (perluasan usaha), seperti membuka kantor cabang (brand office), kantor cabang pembantu (sub brand office) baik yang dibuka di domestik
maupun luar negeri.
3. Pergantian direksi secara tiba-tiba

4. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang


terlibat tindak pidana dan kasusnya sudah masuk ke
pengadilan.
5. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan
dalam setiap waktunya
6. Risiko sistematis, yaitu suatu bentuk risiko yang
terjadi secara menyeluruh dan telah ikut
menyebabkan perusahaan ikut terlibat.
7. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu
menekan kondisi teknikal jual beli saham.
investor yang mengharapkan capital gain akan
bereaksi untuk membeli saham pada saat harga
rendah dan menjualnya pada saat harga tinggi
Ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa
suatu perusahaan memutuskan untuk menerbitkan
dan menjual saham, yaitu :
1. Kebutuhan dana dalam jumlah yang besar
dan pihak perbankan tidak mampu untuk
memberikan pinjaman karena berbagai
alasan seperti tingginya risiko yang akan
dialami jika terjadi kemacetan.
2. Keinginan perusahaan untuk
mempublikasikan kinerja perusahaan secara
lebih sistematis.
Ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa
suatu perusahaan memutuskan untuk menerbitkan
dan menjual saham, yaitu :
1. Kebutuhan dana dalam jumlah yang besar dan pihak perbankan tidak mampu untuk memberikan pinjaman karena berbagai alasan seperti tingginya risiko yang akan dialami jika terjadi kemacetan.
2. Keinginan perusahaan untuk mempubl ikasikan ki nerja perusahaan secara lebi h sistematis.

3. Menginginkan harga saham perusahaan terus


naik dan terus diminati oleh konsumen secara
luas, sehingga ini nantinya akan memberi efek
kuat bagi perusahaan seperti rasa percaya diri
di kalangan manajemen perusahaan.
4. Mampu memperkecil risiko yang timbul karena
permasalahan risiko diselesaikan dengan
pembagian deviden
 
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai