Anda di halaman 1dari 7

Instrumen pasar modal

instrumen pasar modal adalah seluruh surat berharga atau efek yang
diperdagangkan di bursa. Mulai dari saham, obligasi, derivatif, reksadana,
exchange traded fund (ETF) dan surat berharga lainnya. Instrumen ini umumnya
bersifat jangka panjang.

# obligasi (surat utang)


Instrumen pasar modal obligasi disebut sebagai surat utang. Obligasi biasanya do
terbitkan oleh korporasi maupun negara. Obligasi dapat dikelompokkan sebagai
efek bersifat utang disimpan.

Keuntungan Obligasi
1. Mendapatkan kupon/fee/nisbah secara periodik. Pada umumnya tingkat
kupon/fee/nisbah di atas bunga Bank Indonesia (BI rate).

2. Memperoleh capital gain dari penjualan oblugasi di pasar sekunder.

3. Memiliki risiko lebih rendah dibandingkan instrumen lain seperti saham.


Obligasi yang diterbitkan pemerintah dapat dikatakan instrumen bebas risiko.

4. Banyak pilihan seri efek bersifat utang yang dapat dipilih oleh investor di pasar
sekunder.

Jenis Obligasi
Untuk jenis obligasi sendiri bermacam macam tergantung pada pihak yang
menerbitkan surat utang ini, antara lain:
1. Obligasi Korporasi
Obligasi ini diterbitkan oleh Perusahaan Swasta Nasional termasuk BUMN dan
BUMD. Umumnya jenis obligasi ini menawarkan bunga yang lebih tinggi
dibandingkan obligasi terbitan pemerintah. Karena diterbitkan oleh korporasi,
kemungkinan adanya gagal bayar pada obligasi korporasi menjadi lebih tinggi.
Perlu dicatat bahwa obligasi ini tidak dijamin returnya.

2. Sukuk
Sukuk merupakan jenis obligasi yang diterbitkan dengan prinsip Syariah.
Memberikan kesempatan kepada investor yang berinvestasi sesuai prinsip Syariah.
Sebagai informasi, sukuk Ritel akan dikelola berdasarkan prinsip syariah, tidak
mengandung unsur maysir (judi) gharar (ketidakjelasan) dan riba (usury), serta
telah dinyatakan sesuai syariah oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama
Indonesia (DSN-MUI).
Penerbitan Sukuk Ritel sendiri menggunakan struktur akad Ijarah atau dikenal
Asset to be Leased. Dana hasil atas penerbitan akan digunakan untuk kegiatan
investasi berupa pembelian hak manfaat Barang Milik Negara untuk disewakan
kepada Pemerintah serta pengadaan proyek untuk disewakan kepada Pemerintah.
Imbalan berasal dari keuntungan hasil kegiatan investasi tersebut.

3. Surat Berharga Negara


Untuk Surat Berharga Negara terdiri dari Surat Utang Negara dan Surat Berharga
Syariah Negara.
A. Surat Utang Negara (SUN) merupakan surat berharga yang berupa surat
pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin
pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan
masa berlakunya. Ketentuan mengenai SUN diatur dalam Undang Undang Nomor
24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.

B. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara adalah surat
berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas
bagian penyertaan terhadap Aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun
valuta asing. Ketentuan mengenai SBSN diatur dalam Undang Undang Nomor 19
Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.

SAHAM

Pengertian Saham
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), saham memiliki arti "hak yang dimiliki orang
(pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap
berbagi dalam pemilikan dan pengawasan".

Wujud dari saham yaitu berupa lembaran-lembaran kertas yang menyatakan bahwa yang
namanya tercantum dalam lembaran tersebut adalah pemilik yang sah dari suatu perusahaan
dengan persentase sesuai dengan nilai investasi yang ditanamkan pada perusahaan tersebut.

Dengan memegang saham, maka individu maupun badan bisa mengklaim kepemilikan pada
suatu perusahaan terbuka. Artinya, pemegang saham dengan jumlah berapapun jumlah lembar
yang dimilikinya berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pemilik saham juga memiliki hak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah saham yang
dimilikinya. Perolehan dividen ini biasanya tergantung keuntungan dari perusahaan tersebut dan
telah diatur sesuai dengan anggaran dasar perusahaan.

Penerbitan saham merupakan salah satu cara perusahaan untuk bisa mendapatkan dana segar atau
modal untuk pengembangan bisnis secara jangka panjang.

Saham sendiri dapat diperjualbelikan melalui Bursa Efek dengan harga yang berubah-ubah
sesuai dengan kondisi perusahaan dan juga kondisi ekonomi.

Nah, salah satu cara untuk memiliki saham perusahaan yaitu seseorang harus membelinya di
pasar modal.

Pasar modal sendiri merupakan sebuah sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain
(misalnya pemerintah), dan sebagai sarana untuk kegiatan berinvestasi.

Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli
dan kegiatan terkait lainnya.

Jenis Saham
Saham terbagi berdasarkan prioritas pembagian keuntungan ke pemegang saham (dividen). Jenis
saham terbagi menjadi dua, yakni saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred
stock).

1. Saham Biasa (Common Stock)

Saham biasa atau common stock merupakan saham yang menempatkan pemiliknya di paling
akhir dalam pembagian dividen dan hak atas kekayaan perusahaan. Dividen akan dibayarkan jika
perusahaan tersebut memperoleh keuntungan/laba.

Pemilik saham akan memiliki hak suara atas perusahaan yang sahamnya dia miliki. Besar
kecilnya hak suara tersebut tergantung dari seberapa besar persentase saham yang dimiliki.

jadi, jika Anda memiliki persentase yang besar atas saham dari sebuah perusahaan, maka hak
suara yang Anda miliki juga akan semakin besar.

2. Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham Preferen atau preferred stock merupakan saham yang memiliki karakteristik dari saham
biasa dan obligasi. Saham Preferen menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi.

Saham Preferen juga merupakan saham yang pemegangnya mendapatkan prioritas atau
didahulukan atas pembagian dividen perusahaan. Termasuk diprioritaskan untuk mendapatkan
pengembalian modal dari pembagian aset saat perusahaan dilikuidasi.
Kategori Saham
Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi:[3]

1. Blue chip stocks, saham biasa yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin dalam
industrinya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
Biasanya masuk dalam indeks saham LQ45 dan IDX30.
2. Income stocks, saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen lebih
tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya
3. Growth stocks, terdiri dari well-known dan lesser-known
4. Speculative stocks, saham secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun,
mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi pada masa mendatang, namun belum
pasti
5. Cyclical stocks, saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun
situasi bisnis secara umum
6. Emerging Growth Stocks, saham yang dikeluarkan oleh emiten yang relatif kecil dan
stabil meskipun dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung
7. Defensive Stocks, saham yang tetap stabil dari suatu periode atau kondisi yang tidak
menentu dan resesi.

Aplikasi Saham
Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek dengan melalui broker. Di Indonesia,
pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 100 lembar atau disebut juga dengan 1 lot.[12]
Saham pecahan (tidak bulat 100 lembar) bisa diperjualbelikan secara over the counter.[12] Salah
satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan
cara:[3]

1. Meningkatkan nilai kapital.


2. Mendapatkan dividen.

Penawaran saham perusahaan kepada masyarakat pertama kali sebelum listing di bursa
dinamakan Initial Public Offering (IPO), sedangkan jika sudah terdaftar (listing) dan perusahaan
ingin menambah saham beredar dengan memberikan hak terlebih dahulu kepada pemegang
saham lama untuk membelinya dinamakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau
dikenal juga dengan sebutan Right Issue.

Beberapa perusahaan di Indonesia melakukan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta dan New
York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal dengan
American Depositary Receipt (ADR). Harga saham bisa naik ataupun turun, seiring dengan
situasi dan kondisi yang ada. Seperti saat krisis moneter pada tanggal 15 September 1998, Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) juga merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga
mencapai nilai 292,12 poin.[13] Pada bulan September lalu, IHSG mencapai nilai terendah yaitu
254 poin.[13] Hal ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi under value.[13] Dalam
periode 2002-2007, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor.
Contohnya pada tahun 2006 dan tahun 2007 IHSG memposisikan dirinya sebagai salah satu
indeks yang memiliki kinerja terbaik dunia (peringkat 2 setelah China, mencapai level 2.745,826
poin).[14] Pada tanggal 11 Desember 2007, IHSG mencapai level 2.810,262 poin sekaligus
menorehkan sejarah sebagai level indeks tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.[14] Selain itu,
IHSG mengalami peningkatan rata-rata tahunan sebesar 42,18% sebagai pergerakan indeks
tertinggi dibandingkan dengan peningkatan indeks lainnya di Asia.[14]

Keuntungan Saham
Membeli saham perusahaan di pasar modal merupakan investasi yang memiliki risiko lebih
tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lain, seperti deposito, emas, tabungan berjangka,
dan obligasi.

Dengan risiko yang tinggi, investasi saham juga bisa memberikan imbalan atau keuntungan yang
tinggi, baik dari dividen maupun kenaikan harga saham.

Risiko kerugian yang paling lazim dalam investasi saham adalah harga saham yang lebih rendah
dibandingkan saat pembelian. Kerugian investasi saham akan semakin besar jika harga saham
terjun bebas.

Naik turunnya harga saham sangat dipengaruhi banyak faktor. Harga saham tidak hanya
bergantung pada kinerja perusahaan semata, melainkan juga sangat dipengaruhi psikologi pasar.

Cara Membeli Saham


Anda pertama-tama harus memiliki rekening saham yang bisa dibuat melalui perusahaan
sekuritas. Lalu Anda bisa menyetorkan modal untuk membeli saham ke dalam rekening tersebut.
Setelah itu, baru Anda bisa melakukan transaksi saham melalui perusahaan sekuritas yang Anda
pilih sebelumnya.

Untuk membeli saham, investor harus menyiapkan dana sesuai harga saham dan membayar
biaya transaksi untuk perusahaan sekuritas (fee broker).

Sedangkan untuk penjualan saham, total dana yang didapat investor yaitu nilai yang sesuai harga
jual saham dikurangi dengan biaya transaksi dan PPh.

Biaya transaksi tersebut berbeda-beda di setiap perusahaan sekuritas. Tetapi umumnya 0,2-0,3
persen dari nilai transaksi pembelian saham (termasuk PPN) dan ditambah PPh 0,1 persen
khusus untuk transaksi penjualan saham.
Walaupun dihitung per lembar, cara beli saham juga tidak bisa dilakukan dengan pembelian per
lembar, melainkan harus dilakukan dalam 1 slot. Menurut aturan BEI, 1 lot setara dengan 100
lembar saham.

Tahapan Cara Membeli Saham


Secara lebih detail, cara membeli saham langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Siapkan dokumen berupa KTP, NPWP, buku tabungan, dan materai


2. Datang ke kantor perusahaan sekuritas terdekat atau bisa mendaftar melalui online.
3. Isi formulir pendaftaran sebagai investor pasar modal yang disediakan oleh perusahaan
sekuritas
4. Investor harus menyetorkan dana awal ke nomor Rekening Dana Investor atau RDI.
Untuk besaran dana awal yang harus disetorkan, masing-masing perusahaan sekuritas
memiliki ketentuan yang berbeda-beda
5. Jika pendaftaran sudah diproses, investor akan diberikan akses untuk masuk ke akun
dashboard untuk melakukan transaksi jual beli saham milik perusahaan sekuritas, seperti
PIN transaksi, password, dan user ID

Sebagai tambahan informasi, bahwa perusahaan sekuritas atau perusahaan efek adalah
perusahaan yang telah mendapatkan izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
untuk dapat melakukan kegiatan sebagai perantara perdagangan efek (broker).

Sementara itu, Rekening Dana Investor atau RDI adalah rekening di bank atas nama investor
yang terpisah dari rekening sekuritas (atas nama sekuritas) yang digunakan untuk keperluan
transaksi jual beli saham oleh investor.

Biasanya, setiap perusahaan sekuritas sudah menyiapkan berbagai analisis prospek saham secara
gratis. Informasi ini juga bisa didapatkan melalui situs ataupun aplikasi pembelian dan penjualan
saham yang disediakan.

Perusahaan sekuritas juga akan menyediakan informasi data update perubahan harga saham, baik
naik maupun turun yang bisa diakses dengan mudah secara daring. Hal ini dikarenakan
pergerakan harga saham sangatlah fluktuatif.

Tempat perdagangan

Tempat lain untuk membeli saham selain IDX/Indonesia Stock Exchange (Indonesia), yaitu
Nasdaq/Nasdaq Stock Market (Amerika Serikat), NYSE/New York Stock Exchange (New York),
SEAQ/Stock Exchange Automated Quotations ( London), Euronext (merger pasar saham antara
negara Paris, Amsterdam, dan Brussels), TSE/Tokyo Stock Exchange ( Tokyo), SGX/Singapore
Exchange (Singapura) dan tempat perdagangan lainnya (terdapat kurang lebih 69 tempat
perdagangan/bursa saham di seluruh dunia).

PENUTUP
Akhirnya kita telah sampai di penghujung presentasi. Terdapat beberapa point
penting yang telah dibahas mengenai obligasi dan system persahaman di Indonesia,
saya harap rekan rekan mahasiswa dapat memahami setiap penjelasan yang
kelompok kami presentasikan.
Sekian presentasi dari kelompok kami, mohon maaf apabila tedapat penjelasan
yang kurang jelas seperti hubungan asmara kalian dengan dia, dan apabila ada
kesalahan mohon maaf dimaafkan, kalau ada yang sayang mohon segera di
ungkapkan.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai