Saham Biasa
Saham Preferen
Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut
Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan
karakteristik yang berbeda
Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki
prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal
pembagian dividen
dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode
sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode
berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa,
bila kesepakatan antara pemegang saham dan
organisasi penerbit terbentuk
Saham Biasa
Hak suara pemegang saham, dapat
memillih dewan komisaris
Hak didahulukan, bila organisasi penerbit
menerbitkan saham baru
Tanggung jawab terbatas, pada jumlah
yang diberikan saja
Kategori
Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham
dapadikelompokkan menjadi :
Blue chip stocks, saham biasa yang memiliki reputasi tinggi,
sebagai pemimpin dalam industrinya, memiliki pendapatan
yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen
Income stocks, saham suatu emiten dengan kemampuan
membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang
dibayarkan pada tahun sebelumnya
Growth stocks, terdiri dari well-known dan lesser-known
Speculative stocks, saham secara konsisten memperoleh
penghasilan dari tahun ke tahun, mempunyai kemungkinan
penghasilan yang tinggi di masa mendatang, namun belum
pasti
Counter cyclical stocks, saham yang tidak terpengaruh oleh
kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum
Aplikasi
Masyarakat dapat membeli saham biasa di
bursa efek via broker. Di Indonesia, pembelian
saham harus dilakukan atas kelipatan 500
lembar atau disebut juga dengan 1 lot. Saham
pecahan ( tidak bulat 500 lembar ) bisa
diperjualbelikan secara over the counter
Salah satu tujuan masyarakat untuk
membeli saham adalah untuk
mendapatkan keuntungan dengan
cara:
Meningkatnya nilai kapital (capital gain).
Mendapatkan dividen.
Penawaran Saham Perusahaan kepada masyarakat
pertama kali sebelum listing di bursa dinamakan
Initial Public Offering (IPO), sedangkan jika sudah
terdaftar (listing) dan perusahaan ingin menambah
saham beredar dengan memberikan hak terlebih
dahulu kepada pemegang saham lama untuk
membeli-nya dinamakan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal juga
dengan sebutan Right Issue.
Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual
listing saham di Bursa Efek Jakarta dan
New York Stock Exchange. Saham yang
diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal
dengan American Depositary Receipt(ADR). Harga
saham
Harga saham
bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang
ada. Seperti saat krisis moneter pada tanggal 15 September 1998,
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ( ) juga merupakan
barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai
292,12 poin. Pada bulan September pula, IHSG mencapai nilai
terendah yaitu 254 poin. Hal ini menyebabkan saham-saham di
dalam negeri menjadi under value. Dalam periode 2002-2007,
nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan
rekor. Contohnya pada tahun 2006 dan tahun 2007 IHSG
memposisikan dirinya sebagai salah satu indeks yang memiliki
kinerja terbaik dunia ( peringkat 2 setelah Cina, mencapai level
2.745,826 poin).Pada tanggal 11 Desember 2007, IHSG mencapai
level 2.810,262 poin sekaligus menorehkan sejarah sebagai level
indeks tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Selain itu, IHSG
mengalami peningkatan rata-rata tahunan sebesar 42,18%
sebagai pergerakan indeks tertinggi dibandingkan dengan
peningkatan indeks di Asia.
Mekanisme perdagangan saham
di Indonesia
Pertama yang perlu dilakukan adalah investor harus
menjadi nasabah pada perusahaan efek dahulu.
Investor membuka rekening dengan membayarkan
deposit sejumlah Rp 25 juta, sementara yang lain
mewajibkan sebesar Rp 15 juta dan seterusnya.
Jumlah yang disetorkan bervariasi. Pada
dasarnya,batasan minimal atau jumlah nominal
membeli saham tidak ada tapi di Bursa Efek Indonesia
pembelian minimal 500 lembar atau 1 lot, misalnya
harga saham perusahaan XYZ senilai Rp 100,00 maka
dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot
sama dengan Rp 50.000,00 ( 500 lembar dikali Rp
100,00 ). Transaksi penjualan atau pembelian dapat
dilakukan pada Hari bursa. Mekanisme perdagangan,
secara sistematis sebagai berikut:
Tempat perdagangan
Tempat lain untuk membeli saham selain IDX /
Indonesia Stock Exchange ( Indonesia ), yaitu
Nasdaq / Nasdaq Stock Market ( Amerika Serikat
), NYSE / New York Stock Exchange ( New York
), SEAQ / Stock Exchange Automated Quotations
( London ), Euronext ( merger pasar saham
antara negara Paris, Amsterdam, dan Brussels ),
TSE / Tokyo Stock Exchange ( Tokyo ), SGX /
Singapore Exchange ( Singapura ) dan tempat
perdagangan lainnya ( terdapat kurang lebih 69
tempat perdagangan / bursa saham di seluruh
dunia ).
Jual kosong
Biasanya, pertama kali yang dilakukan oleh investor
adalah membeli saham dan kemudian menjualnya.
Dengan jual kosong ( short selling ), yang terjadi
adalah kebalikannya. Pertama, saham dijual kemudian
dibeli kembali.Cara ini memungkinkan investor
mendapatkan keuntungan dari penurunan harga
saham. Dilakukan dengan cara, investor meminjam
suatu saham dari broker dan menjualnya. Selanjutnya,
short-seller harus membeli saham yang sama untuk
menggantikan saham yang telah dipinjam. Kegiatan ini
disebut mengganti posisi kosong (covering short
positiion).