Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 5

Nama 1. Ahmad Zairullah


: 2. Ahmad Atqiya Algifari
3. Andreas Avelino Heryan
4. Tigas Hutama Nur Rizqi
5. M. Ananda Riduan
6. M. Iqbal
Kelas: X-3

Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal


Pasar modal atau bursa efek adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan
penawaran dana jangka panjang dalam bentuk penjualan dan pembelian surat berharga.
Berbeda dengan pasar uang adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran dana
jangka pendek, dana pasar modal umumnya digunakan untuk membiayai pembangunan
proyek yang tidak segera menghasilkan uang. Seperti pembangunan pabrik, jalan tol,
dan pengembangan produk. Perbedaan pasar modal dan pasar uang yaitu:

Perihal Pasar Modal Pasar Uang


Tingkat bunga Tingkat bunga relatif rendah. Tingkat bunga relatif tinggi.
Pihak yang Investor baik secara individu Individu, bank umum komersial
berperan maupun institusi atau organisasi. dan institusi, penjaminan
investasi, pemerintah, lembaga
keuangan, serta badan usaha.
Jangka waktu Jangka panjang, biasanya lebih Jangka waktu kurang dari satu
dari satu tahun. tahun.

2. Peranan Pasar Modal


Secara umum, peran pasar modal adalah sebagai berikut.
a. Penambah modal bagi badan usaha, dengan menjual saham ke pasar modal.
Saham dibeli masyarakat umum, perusahaan lain, lembaga, atau pemerintah.
b. Sarana pemerataan pendapatan. Setelah jangka waktu tertentu, saham yang
dibeli akan memberikan dividen (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada
para pembelinya (pemilik).
c. Sarana peningkatan kapasitas produksi.
d. Sarana penciptaan kesempatan kerja.
e. Peningkatan pendapatan negara. Setiap dividen yang dibagikan kepada
pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah.
f. Indikator perekonomian negara. Aktivitas dan volume jual beli dipasar modal
yang meningkat memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis perusahaan berjalan
baik.
3. Produk Pasar Modal
Produk itu antara lain saham, obligasi, right issue warrant (waran), dan reksa dana.
a. Saham
Saham adalah tanda kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan Saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para
investor Saham dipilih karena mampu memberikan tingkat keuntungan yang
menarik Saham terdiri atas dua jenis yaitu saham biasa dan saham preferen.
1. Saham biasa (common stocks) adalah produk yang dikenal oleh masyarakat.
Bagi perusahaan yang menerbitkan surat berharga (emiten). Saham biasa
merupakan bentuk kepemilikan yang paling banyak menarik dana dari
masyarakat. Saham biasa paling menarik baik bagi perusahaan maupun bagi
investor
2. Saham preferen (preferred stocks) adalah gabungan dari karakteristik saham
biasa dan obligasi. Mempunyai karakteristik saham biasa, yaitu tidak
selamanya memberikan dividen bagi pemegangnya. Jika pada suatu waktu
emiten mengalami kerugian, maka pemegang saham tidak akan menerima
pembagian dividen seperti yang telah dijanjikan sebelumnya. Memiliki
karakteristik obligasi, yaitu memberikan hasil tetap seperti bunga obligasi.
Meskipun tidak sepopuler saham biasa, saham preferen cukup berkembang.
b. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga berisi kontrak antara pemberi pinjaman
(pemodal) dan yang diberi pinjaman (emiten). Obligasi adalah surat perjanjian
antara pemilik modal dengan perusahaan yang menerbitkan surat obligasi Dalam
hal penerimaan, bunga obligasi disebut kupon Kupon obligasi adalah bunga
pinjaman yang harus dibayar oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi.
Ada juga obligasi tanpa bunga. Obligasi itu disebut zero coupon bond yang tidak
memberikan pembayaran tanpa kupon sebagaimana obligasi pada umumnya.
Obligasi dipersamakan dengan deposito berjangka. Bedanya, obligasi dapat
diperjualbelikan, sedangkan deposito berjangka tidak dapat diperjualbelikan.
Secara umum, obligasi memberikan penghasilan tetap pada investor. Jika
perusahaan, misalnya memutuskan merombak pengurus PT, maka pemegang
obligasi tidak memiliki hak suara, sedang pemegang saham memiliki hak suara
Salah satu hal yang paling ditakuti pemegang obligasi yaitu kebangkrutan perusahaan
yang mengeluarkan obligasi. Jika perusahaan mengeluarkan obligasi bangkrut, maka
perusahaan tidak akan mampu membayar harga pasar obligasi kepada pemilik obligasi.
Perbedaan antara saham dan obligasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Aspek Saham Obligasi


Hasil Tidak tetap tergantung Tetap karena ada tingkat
kondisi perusahaan. bunga tertentu yang diterima
investor.
Pembayaran (pailit) Bukan prioritas. Diprioritaskan
Keuntungan Dividen dan capital gain. Bunga dan capital gain.

c. Right issue
Right issue adalah hak untuk memegang saham baru yang akan
dikeluarkan oleh emiten. Harga saham yang dibeli dengan menunjukkan right
ssue lebih murah dari saham yang dibeli tanpa right issue Jika badan usaha yang
memiliki right issue tidak menggunakan haknya untuk membeli saham, maka
mereka dapat menjualnya kepada pihak lain.
d. Warrant (Waran)
Warant adalah surat berharga yang dikeluarkan perusahaan yang memberikan
hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan
yang berkaitan harga, jumlah dan masa berlakunya warrant. Warrant diterbitkan
dengan maksud agar investor tertarik membeli obligasi yang diterbitkan emiten.
Dengan penerbitan warrant, emiten harus menyediakan obligasi atau saham
sesuai jumlah yang disediakan. Jika badan tidak mempergunakan warrant, maka
warrant dapat dijual. Warrant memiliki masa untuk dipergunakan. Itulah
sebabnya investor memiliki peluang untuk mendapat capital gain melalui
penjualan warrant yang dimiliki. Itulah keuntungan pemilik warrant. Risiko
warrant ketika harga pasar lebih rendah dibandingkan harga perusahaannya,
kepemilikan warrant menjadi tidak berarti. Akibatnya, penurunan laba per
saham.
e. Reksa Dana
Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Pasal 1
Ayat (27), reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk diinvestasi dalam portofolio efek oleh manajer
investasi. Tiga hal terkait definisi itu yaitu adanya dana dari masyarakat
pemodal, dana diinvestasikan dalam portofolio efek, dana dikelola oleh manajer
investasi.
Portofolio investasi reksa dana terdiri dari beberapa instrumen surat berharga,
seperti saham, instrumen pasar uang. Membeli reksa dana hampir sama dengan
menabung. Bedanya, reksa dana dapat diperjualbelikan, sedangkan tabungan
atau deposito tidak dapat diperjualbelikan.
Misalnya, orang yang memiliki dana Rp10.000.000,00 ingin menanam uangnya
di bursa melalui pembelian saham. Dana itu terlalu sedikit dan tidak ada
kesempatan mengadakan diversifikasi. Jika ribuan masyarakat memiliki dana
terbatas berpartisipasi dalam reksa dana, maka dana yang terkumpul bisa
triliunan rupiah. Setelah terkumpul, maka manajer investasi yang berpengalaman
dapat mengarahkan dana tersebut untuk pendapatan, pertumbuhan, dan
keseimbangan. Reksa dana muncul karena pemodal mengalami kesulitan untuk
melakukan investasi sendiri pada surat berharga, seperti saham dan obligasi.
Kesulitan terletak pada bagaimana menganalisis dan memonitor kondisi pasar
secara terus-menerus. Hal ini menyita waktu dan dana besar dibutuhkan untuk
melakukan investasi dalam surat berharga.

4. Mekanisme Transaksi di Pasar Modal


Penjualan dan pembelian surat berharga (efek) di bursa efek disebut
perdagangan pasar sekunder (secondary market). Perdagangan pasar primer
disebut pasar perdana, terjadi saat pertama kali surat berharga diperjualbelikan
oleh perusahaan yang menerbitkan surat berharga (emiten). Perusahaan efek
memiliki wakil di bursa efek disebut pialang. Pialang melakukan transaksi atas
dasar order dari investor, baik untuk menjual maupun membeli dan memberikan
anjuran sehubungan dengan rencana investasi pemodal. Atas jasanya itu, maka
investor wajib membayar biaya komisi kepada pialang.
Saham yang diperdagangkan di bursa efek ditentukan dalam satuan
perdagangan disebut lot. Bursa Efek Indonesia per Januari 2014 telah
menetapkan aturan lot saham terdiri atas 100 lembar saham. Dengan demikian,
jumlah minimal yang diperdagangkan sekurang-kurangnya harus berjumlah 100
lembar saham (1 lot) dan kelipatannya. Namun, bagi investor yang memiliki
saham di bawah satu lot dapat memperdagangkan sahamnya di pasar negosiasi.
Harga efek ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar. Semua bursa
berlaku prinsip "good delivery" artinya setiap efek yang diperdagangkan adalah
efek yang siap untuk diserahkan, berlaku bagi penjual. Ada jaminan bahwa
penjual mendapatkan hasil dari penjualannya. Prinsip ini disebut "good fund" PT
KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia) dan PT KSEI (Kustodian Sentral
Efek Indonesia) telah menjamin semua transaksi yang terjadi di bursa efek
sehingga kegagalan melakukan kedua prinsip di atas tidak akan terjadi.
Keuntungan yang timbul atas perdagangan saham ialah capital gain dan dividen.
Capital gain adalah keuntungan dari hasil jual beli saham. Dividen adalah
keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Ada risiko
yang muncul dari perdagangan saham, yaitu capital loss dan risiko likuiditas.
Kerugian akibat jual beli saham disebut capital loss. Jika perusahaan mengalami
kebangkrutan, maka hak klaim dari pemegang saham menjadi prioritas terakhir
setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi.

Anda mungkin juga menyukai