Pasar Modal
c. Right issue
Right issue adalah hak untuk memegang saham baru yang akan
dikeluarkan oleh emiten. Harga saham yang dibeli dengan menunjukkan right
ssue lebih murah dari saham yang dibeli tanpa right issue Jika badan usaha yang
memiliki right issue tidak menggunakan haknya untuk membeli saham, maka
mereka dapat menjualnya kepada pihak lain.
d. Warrant (Waran)
Warant adalah surat berharga yang dikeluarkan perusahaan yang memberikan
hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan
yang berkaitan harga, jumlah dan masa berlakunya warrant. Warrant diterbitkan
dengan maksud agar investor tertarik membeli obligasi yang diterbitkan emiten.
Dengan penerbitan warrant, emiten harus menyediakan obligasi atau saham
sesuai jumlah yang disediakan. Jika badan tidak mempergunakan warrant, maka
warrant dapat dijual. Warrant memiliki masa untuk dipergunakan. Itulah
sebabnya investor memiliki peluang untuk mendapat capital gain melalui
penjualan warrant yang dimiliki. Itulah keuntungan pemilik warrant. Risiko
warrant ketika harga pasar lebih rendah dibandingkan harga perusahaannya,
kepemilikan warrant menjadi tidak berarti. Akibatnya, penurunan laba per
saham.
e. Reksa Dana
Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Pasal 1
Ayat (27), reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk diinvestasi dalam portofolio efek oleh manajer
investasi. Tiga hal terkait definisi itu yaitu adanya dana dari masyarakat
pemodal, dana diinvestasikan dalam portofolio efek, dana dikelola oleh manajer
investasi.
Portofolio investasi reksa dana terdiri dari beberapa instrumen surat berharga,
seperti saham, instrumen pasar uang. Membeli reksa dana hampir sama dengan
menabung. Bedanya, reksa dana dapat diperjualbelikan, sedangkan tabungan
atau deposito tidak dapat diperjualbelikan.
Misalnya, orang yang memiliki dana Rp10.000.000,00 ingin menanam uangnya
di bursa melalui pembelian saham. Dana itu terlalu sedikit dan tidak ada
kesempatan mengadakan diversifikasi. Jika ribuan masyarakat memiliki dana
terbatas berpartisipasi dalam reksa dana, maka dana yang terkumpul bisa
triliunan rupiah. Setelah terkumpul, maka manajer investasi yang berpengalaman
dapat mengarahkan dana tersebut untuk pendapatan, pertumbuhan, dan
keseimbangan. Reksa dana muncul karena pemodal mengalami kesulitan untuk
melakukan investasi sendiri pada surat berharga, seperti saham dan obligasi.
Kesulitan terletak pada bagaimana menganalisis dan memonitor kondisi pasar
secara terus-menerus. Hal ini menyita waktu dan dana besar dibutuhkan untuk
melakukan investasi dalam surat berharga.