Reksadana terdiri atas reksadana tertutup dan reksadana terbuka. Pada reksadana
tertutup ketika dana yang terhimpun telah mencapai jumlah tertentu maka reksadana
tersebut akan ditutup sehingga investor tidak dapat menarik kembali dana yang telah
diinvestasikan. Sedangkan reksadana terbuka investor dapat menginvestasikan dananya
dan/ menarik dananya setiap saat selama reksadana tersebut masih aktif.
Berdasarkan struktur kelembagaan reksadana terdiri atas reksadana berbentuk
perusahaan (reksadana tertutup dan terbuka) dan kontrak investasi kolektif (reksadana
terbuka). Pada reksadana berbentuk perusahaan investor mendapatkan saham yang
diperjualbelikan dipasar sekunder. Sedangkan pada kontrak investasi kolektif tidak
diperjualbelikan dipasar sekunder sehingga investor tidak mendapat saham. Bagi
investor pemegang reksadana selain memberikan manfaat berupa pembentukan
potofolio juga memiliki keuntungan sebagai berikut :
Memperoleh deviden/ bunga dari perusahaan reksadana
Memperoleh capital gain dari hasil penjualan portofolio reksadana
Memperoleh peningkatan nilai aktiva bersih dengan menjual reksadana di pasar
sekunder/menjual kembali kepada perusahaan reksadana yang menerbitkannya.
Nilai aktiva bersih adalah selisih antara total nilai investasi yang dilakukan
perusahaan reksadana dengan total volume reksadana yang diterbitkannya.
4. Instrumen Derivatif : Sekuritas yang nilainya merupakan turunan dari suatu sekuritas
lain, sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung dari harga sekuritas lain yang
ditetapkan sebagai patokan. Beberapa jenis instrumen derivatif yaitu :
a. Waran : opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam jumlah
dan harga yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu. Penerbitan waran
biasanya disertakan pada sekuritas obligasi ataupun saham untuk menarik investor.
b. Right issue : memberikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah saham baru
yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu. Perusahaan mengeluarkan
right issue untuk tidak mengubah proposal kepemilikan pemegang saham dan
mengurangi biaya emisi akibat penerbitan saham baru
c. Opsi : hak untuk menjual atau membeli sejumlah saham tertentu pada harga yang
telah ditentukan. Opsi dapat berupa call option atau put option. Call option (penerbit
mengharapkan harga saham turun, penjual mengharapkan harga naik saat jatuh
tempo) memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham yang telah
ditentukan dalam jumlah dan harga tertentu dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan. Sedangkan put option (penerbit mengharapkan harga saham naik,
penjual mengharapkan harga turun saat jatuh tempo) memberikan hak untuk
menjual saham yang ditunjuk pada harga dan jumlah tertentu pada jangka waktu
yang telah ditetapkan sehingga penerbit dan pembeli opsi memiliki harapan yang
berbeda.
d. Futures : hampir sama dengan opsi hanya saja pembeli harus melaksanakan kontrak
perjanjian yang telah disepakati. Meskipun pembayaran dilakukan saat jatuh tempo
namun pada awal kontrak pembeli diminta memberikan sejumlah dana (margin)
untuk mengurangi risiko atas kegagalan kontrak saat jatuh tempo