& ASURANSI
OLEH KELOMPOK 2 :
.
Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang :
1. Sebagai sarana penambah modal bagi badan usaha. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual surat
berharga di pasar modal sehingga perusahaan mendapatkan tambahan modal guna kelancaran kegiatan usaha.
2. Sebagai sarana pemerataan pendapatan. Setelah jangka waktu tertentu, surat berharga yang telah diberikan akan
memberikan keuntungan, misalnya dividen bagi pemegang saham. Oleh karena itu, penjualan surat berharga di pasar
modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
3. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi.
4. Sebagai sarana penciptaan lapangan kerja. Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya
industri lain yang berdampak terciptanya kesempatan kerja.
5. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara. Setiap dividen yang dibagikan kepada pemegang saham akan
dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan
negara.
6. Sebagai indikator perekonomian negara. Aktivitas dan volume penjualan dan pembelian surat berharga di pasar
modal yang semakin meningkat memberikan indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan
baik, begitu pula sebaiknya.
C. Instrumen Pasar Modal
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di pasar modal yang diperjualbelikan adalah surat berharga. Surat berharga inilah yang
juga dikenal dengan sebutan produk pasar modal. Beberapa produk pasar modal di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Saham (Stock)
Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan hukum suatu perusahaan tertentu. Kepemilikan saham
mengandung arti bahwa yang memilikinya berhak atas keuntungan yang diperoleh perusahaan, hak menggunakan pendapat dalam
rapat umum pemegang saham, dan hak atas harta perusahaan. Kepemilikan dalam bentuk saham memiliki keuntungan dan risiko
tersendiri, yaitu sebagai berikut.
a). Keuntungan
> Dividen, yaitu laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Artinya, apabila perusahaan
mengalami laba pada periode tertentu, pemegang saham akan memperoleh bagian dari keuntungan
tersebut.
> Capital gain, yaitu keuntungan yang diperoleh pemegang saham jika mampu menjual sahamnya dengan
harga lebih tinggi dari harga beli yang diperoleh sebelumnya.
b). Risiko
>Tidak memperoleh dividen. Risiko ini terjadi apabila perusahaan yang bersangkutan mengalami kerugian
sehingga tidak ada laba yang dapat dibagikan kepada pemegang saham.
> Capital loss, yaitu suatu keadaan ketika pemegangsaham harus menjual sahamnya dengan
harga yang lebih rendah dari harga beli yang diperoleh sebelumnya
. > Risiko likuidasi merupakan risiko ketika perusahaan sudah tidak mampu lagi beroperasi
sehingga harus ditutup atau dibubarkan akibat mengalami kebangkrutan (gulung tikar).
Sama halnya dengan saham, obligasi juga memiliki keuntungan dan risiko tersendiri. Keuntungan dan risiko tersebut
adalah sebagai berikut.
a). Keuntungan
1.) Memberikan pendapatan tetap (fixed income) dalam bentuk kupon obligasi setiap periode tertentu
.2.) Capital gain, yaitu nilai obligasi yang dijual kepada orang lain dengan harga jual yang lebih tinggi
daripada harga belinya.
b). Risiko
1.) Risiko perusahaan gagal bayar terhadap utang (default risk). Hal ini terjadi jika perusahaan mengalami
kebangkrutan sehingga tidak mampu melunasi nilai kewajibannya kepada pemegang obligasi
2.) Risiko tingkat suku bunga (interest rate risk). Pergerakan harga obligasi sangat ditentukan pergerakan
tingkat suku bunga. Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga; artinya jika
suku bunga naik maka harga obligasi akan turun, sebaliknya jika suku bunga turun maka harga obligasi
akan naik.Salah satu hal yang paling dikhawatirkan oleh pemegang obligasi adalah kebangkrutan
perusahaan yang menerbitkan obligasi. Apabila perusahaan tersebut bangkrut, perusahaan kemungkinan
tidak akan mampu membayar harga pasar obligasi. Dari segi karakteristiknya, obligasi berbeda dengan
saham. Perbedaan antara saham dan obligasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Reksadana adalah media atau wadah yang digunakan guna menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya dana tersebut diinvestasikan dalam bentuk portofolio efek oleh manajer
investasi yang telah mendapat izin dari regulator. Portofolio investasi dari reksadana dapat terdiri atas
beberapa instrumen surat berharga seperti saham, instrumen pasar uang, atau campuran dari instrumen-
instrumen tersebut. Membeli reksadana hampir sama dengan menabung.
Waran adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang
berkaitan dengan harga, jumlah, dan masa berlakunya waran tersebut. Umumnya, waran
dijual bersamaan dengan surat berharga lainnya seperti saham dan obligasi dengan
maksud agar investor tertarik membeli saham atau obligasi yang diterbitkan perusahaan
tersebut. Dengan memiliki waran, investor memiliki kesempatan mendapatkan tambahan
saham atau obligasi dengan harga yang lebih rendah dari harga di pasar. Waran memiliki
masa waktu penggunaan. Itulah sebabnya investor memiliki peluang untuk mendapatkan
capital gain melalui penjualan waran ini apabila harga saham di pasar lebih tinggi
dibandingkan harga saat pertama kali membeli waran.
5. Right Issue
Right issue adalah hak bagi investor untuk membeli saham baru yang dikeluarkan
emiten. Emiten wajib menawarkan hak tersebut kepada pemilik saham lama. Biasanya,
harga saham yang dibeli dengan menunjukkan right issue lebih murah daripada saham
yang dibeli tanpa right issue. Apabila pemegang right issue tidak menggunakan haknya
untuk membeli saham, emiten dapat menjualnya kepada pihak lain.
D. Pelaku Pasar Modal
Para pelaku yang terlibat dalam kegiatan transaksi jual beli surat berharga atau efek di pasar
modal meliputi sebagai berikut.
2. Perusahaan efek, yaitu perusahaan yang telah mendapatkan izin usaha dari regulator pasar
modal untuk menjamin emisi efek (underwriter), perantara perdagangan efek (broker-
dealer), dan manajer investasi (investment manager) atau penasihat investasi.
3. Pemodal atau investor yang dapat berasal dari perorangan, institusi, perusahaan domestik,
dan pihak asing.
E. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Dalam menjalankan kegiatan 2. Wali amanat (trust agent), 4. Konsultan hukum, yaitu
investasi dan perputaran dana di yaitu pihak yang dipercaya lembaga yang bertugas
pasar modal, diperlukan lembaga untuk mewakili kepentingan meneliti aspek-aspek hukum
dan profesi penunjang yang seluruh penjual obligasi atau emiten dan memberikan
berfungsi untuk memperlancar sekuritas kredit yang pendapat dari segi hukum
seluruh kegiatan transaksi jual beli dipegang oleh bank tertentu. (legal opinion) tentang keadaan
surat berharga agar tercipta dan keabsahan usaha emiten
kenyamanan dan kepastian hukum 3. Akuntan independen, yaitu seperti anggaran dasar atau
dalam kegiatan investasi. Beberapa lembaga profesi yang akte pendirian perusahaan, izin
lembaga penunjang pasar modal melakukan kegiatan usaha perusahaan, dan hal
adalah sebagai berikut. pemeriksaan atas laporan lainnya.
keuangan perusahaan dan
1. Penanggung (quarantor), yaitu memberikan pendapatnya
pihak yang menjamin mengenai laporan keuangan
pembayaran kembali jumlah tersebut
pokok dan bunga emisi obligasi
atau surat berharga kredit
apabila emiten ingkar janji dalam
pelunasan nilai pokok obligasi.
6. Biro Administrasi Efek
5. Kustodian, yaitu pihak yang (BAE), yaitu pihak yang
memberikan jasa penitipan efek berdasarkan kontrak dengan
dan harta lain berkaitan dengan emiten secara konsisten
efek serta jasa lain, termasuk menyediakan jasa pelaksanaan
menerima dividen, bunga, pembukuan, transfer, dan
menyelesaikan transaksi efek, pencatatan pembayaran dividen
dan mewakili pemegang bagi pemegang saham.
rekening yang menjadi
nasabahnya. Pihak yang dapat 7. Biro Administrasi Efek 8. Underwriter, yaitu institusi
menyelenggarakan kegiatan (BAE), yaitu pihak yang yang menjamin agar seluruh
usaha sebagai kustodian adalah berdasarkan kontrak dengan surat berharga yang ditawarkan
Lembaga Penyimpanan dan emiten secara konsisten oleh emiten laku terjual. Atau
Penyelesaian (LPP), perusahaan menyediakan jasa pelaksanaan dengan kata lain, underwriter
efek, atau bank umum yang telah pembukuan, transfer, dan atau yang dikenal juga dengan
mendapat persetujuan dari pencatatan pembayaran dividen penjamin emisi efek merupakan
regulator pasar modal. bagi pemegang saham. pihak yang membantu calon
emiten untuk melakukan
penawaran umum.
F. Mekanisme Transaksi
Mekanisme transaksi yang terjadi di pasar modal memiliki serangkaian prosedur yang perlu dilewati. Pada
dasarnya, setiap pihak yang terlibat dalam kegiatan perdagangan efek (trading) di pasar modal harus
berhubungan dengan perusahaan efek atau yang biasa disebut dengan pialang/broker. Perusahaan efek
memiliki sistem yang terhubung dengan sistem di Bursa Efek Indonesia yang biasa disebut remote trading atau
online trading. Atas penggunaan sistem dan jasanya itu, maka pihak yang terlibat perlu membayar biaya emisi
kepada perusahaan pialang.Proses jual beli surat berharga (dalam hal ini dicontohkan adalah perdagangan
saham di pasar sekunder) dapat dijelaskan melalui ilustrasi berikut.
Sebelum melakukan transaksi di pasar modal, calon investor wajib JATS merupakan sistem perdagangan efek yang berlaku di BEI
membuka rekening di perusahaan efek. Dengan pembukaan rekening untuk perdagangan yang dilakukan secara otomatis dengan
tersebut, maka secara resmi investor telah tercatat sebagai nasabah menggunakan sarana komputer.
dan data identitas investor tercatat dalam pembukuan resmi
perusahaan efek. Bersamaan dengan hal tersebut, investor telah
dianggap sepakat dengan ketentuan yang menyangkut hak dan 3. Proses Trading Setelah proses matching, transaksi kemudian
kewajiban kedua belah pihak. Setelah itu, langkah-langkah yang diselesaikan melalui mekanisme yang diselenggarakan oleh Kliring
dapat dilakukan yang berkaitan dengan kegiatan trading adalah Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) yaitu pihak yang menyelenggarakan
sebagai berikut. jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Dalam
kegiatan tersebut, KPEI akan melaksanakan penjaminan transaksi di
bursa yang teratur, wajar, efisien, serta menjamin terlaksananya
1. Permintaan dan Penawaran SahamInvestor sebagai pihak yang penyerahan saham maupun dana. Efek atau surat berharga dalam proses
memiliki kelebihan dana menghubungi perusahaan efek/ broker yang trading kemudian disimpan pada Kustodian Sentral Efek Indonesia
terdapat di pasar modal untuk kemudian dihubungkan dengan emiten (KSEI) yaitu pihak yang menyelenggarakan proses penyelesaian
atau penerbit surat berharga. Untuk pembelian dan penjualan saham, pemindahtanganan efek (settlement) dan penyimpanan efek
pemodal harus membayar biaya emisi kepada broker untuk
melaksanakan pesanan. Besarnya emisi/ komisi dapat dinegosiasikan
dengan pihak broker. 4. Penyelesaian Transaksi Pada tahap akhir, emiten kemudian
menjalin kontak dengan Biro Administrasi Efek (BAE) untuk
melaksanakan pencatatan kepemilikan efek dan pembagian hak yang
2. Proses Matching JATS Setelah adanya kegiatan permintaan dan berkaitan dengan efek. Hal tersebut untuk kemudian dapat memastikan
penawaran saham, transaksi kemudian dicocokkan atau matching investor akan mendapatkan saham dan emiten akan mendapatkan dana
melalui sistem perdagangan yaitu Jakarta Automated Trading System sebagai akibat dari kegiatan trading yang dilakukan.
(JATS).
Asuransi
A. Pengertian Asuransi
Usaha asuransi merupakan suatu mekanisme yang memberikan perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko
dimasa mendatang. Apabila risiko itu benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang
diperjanjikan antara penangggung dan tertanggung. Mekanisme perlindungan ini sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis yang
penuh risiko. Secara rasional para pelaku bisnis akan mempertimbangkan usaha untuk mengurangi risiko yang dihadapi.
Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah tangga, asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi
yang akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga menghadapi risiko cacat atau meninggal.
TUJUAN ASURANSI
Tujuan asuransi pada dasarnya adalah semata-mata untuk berjaga-jaga jika terjadinya suatu risiko pada suatu
kejadian.
a. Penghimpun dana
Tugas perusahaan asuransi salah satunya adalah menghimpun dana yang masuk. Pengelolaan bisnis yang baik
menghendaki dana-dana yang telah masuk tersebut diinvestasikan, supaya dana tersebut lebih produktif.Kegiatan investasi
yang dilakukan oleh perusahaan asuransi selain menunjang pembangunan nasional, juga dapat menekan biaya asuransi,
dimana dengan adanya laba atau profit yang diperoleh melalui investasi dana, maka unsur presentasi laba yang
diperhitungkan dalam penetapan premi dapat dikurangi.
c. Pengurangan risiko
Adanya rekomendasi yang diberikan oleh perusahaan asuransi setelah diadakan suatu survey risiko kepada tertanggung
melalui surveyor untuk memperbaiki suatu risiko dengan sistem suku premi yang berlaku. Misalnya dengan pembebanan
risiko sendiri , discount, penelitian dan publikasi tentang cara dan sebab kerugian, dengan usaha atau tindakan tertentu.Oleh
sebab itu, perusahaan asuransi memberikan sumbangan yang penting bagi perkonomian dengan cara bagaimana
meminimalisir kemungkinan terjadinya suatu risiko.
d. Penyebaran kerugian secara merata
Dengan adanya penyebaran kerugian secara merata dapat diartikan bahwa besarnya iuran atau kontribusi yang
dibayar oleh pihak tertanggung untuk dana premi adalah seimbang dengan suatu risiko yang dialihkannya.
B. Pelaku- Pelaku Asuransi
Setiap aktivitas tentu melibatkan beberapa pihak untuk mencapai tujuannya, begitu pula dengan kegiatan perasuransian
dimana terdapat pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Pihak-pihak ini disebut sebagai pelaku asuransi yang terdiri dari :
1) Nasabah. Yaitu orang/badan yang mengalihkan/transfer risiko terhadap pihak lain dengan pembayaran berupa premi
kepada perusahaan asuransi.
2) Perusahaan Perasuransian. Dalam UU No. 2 Tahun 1992 Perusahaan Perasuransian adalah Perusahaan Asuransi
Kerugian, Perusahaan Asuransi Jiwa, Perusahaan Reasuransi, Perusahaan Pialang Asuransi, Perusahaan Pialang
Reasuransi, Agen Asuransi, Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi, dan Perusahaan Konsultan Akturia
3) Pemerintah. Pemerintah berperan sebagai regulator (pembuat kebijakan) untuk menciptakan usaha yang sehat dan
bertanggung jawab, yang sekaligus mendorong kegiatan perekonomian pada umumnya
C. Unsur-unsur asuransi
1) Pihak tertanggung
adalah seseorang yang melakukan kesepakatan dengan pihak asuransi dengan tujuan mengharapkan
perlindungan atas risiko yang mungkin terjadi pada dirinya. Atas perlindungan tersebut, pihak tertanggung
menyatakan dirinya sanggup membayar sejumlah uang tertentu atau dikenal dengan premi.
2) Pihak penanggung
adalah pihak yang memberikan perlindungan kepada pihak tertanggung berupa pembayaran sejumlah
uang sebesar nilai yang dipertanggungkan.
3) Perjanjian/polis
adalah sejumlah kesepakatan antara pihak penanggung dan pihak tertanggung dengan tujuan memberikan
perlindungan.
4) Premi
adalah sejumlah dana tertentu yang harus dibayar oleh pihak tertanggung sebagai konsekuensi dari
disepakatinya perlindungan atau proteksi oleh pihak penanggung. Besarnya premi tergantung pada jumlah
pertanggungan dan risiko atas pertanggungan tersebut.
5) Klaim
Ketika mendapat kerugian dari suatu peristiwa, Anda dapat mengecek risiko tersebut telah diasuransikan
dan terncantum dalam polis atau tidak. Jika terdapat, ada dapat melakukan pengajuan klaim sebagai
bentuk permintaan penggantian ganti rugi dari kerugian yang Anda alami.
Dalam klaim asuransi, tidak menutup kemungkinan terjadinya suatu sengketa antara perusahaan asuransi dan pengguna jasa asuransi,
berikut adalah tahap yang dilakukan saat ingin mengajukan ke-tidaksetujuan terhadap pihak perusahaan asuransi
1. Mediasi
Dalam tahap ini, BMAI sebagai pihak yang berusaha menjadi penyeimbang antara nasabah dan perusahaan asuransi akan menangani
supaya kedua belah pihak mencapai kesepakatan penyelesaian sengketa secara damai dan wajar. Mediator yang disediakan BMAI akan
menjadi penengah antara kedua belah piha
Menurut BMAI, mediasi adalah penyelesaian sengketa melalui upaya musyawarah dan mufakat antara nasabah dan perusahaan asuransi
yang difasilitasi oleh mediator.
2. Ajudikasi
Bagaimana bila masalah tidak bisa diselesaikan di tahap mediasi? Nah, pihak pemohon dapat mengajukan kepada BMAI supaya
sengketa tersebut diselesaikan melalui proses ajudikasi dimana BMAI akan menunjuk Majelis Ajudikasi.
Menurut situs BMAI, ajudikasi adalah cara penyelesaian sengketa di luar arbitrase dan peradilan umum yang disepakati oleh para pihak
untuk diselesaikan melalui BMAI dengan nilai klaim asuransi maksimal seperti yang diatur dalam Peraturan dan Prosedur Ajudikasi
BMAI
Dalam proses ajudikasi dan mediasi, nilai tuntutan ganti rugi yang menjadi sengketa asuransi umum tidak lebih dari Rp750 juta per
klaim dan Rp500 juta untuk sengketa asuransi jiwa atau asuransi sosial.
3. Arbitrase
Apabila masalah tersebut tidak juga dapat diselesaikan dalam tahap mediasi dan ajudikasi maka akan penyelesaiannya akan melalui
proses arbitrase. Keputusan arbitrase bersifat mengikat dan final sehingga kedua belah pihak tidak dapat mengajukan banding, kasasi
atau upaya hukum lain.
Menurut BMAI, arbitrase adalah cara penyelesaian sengketa perdata di luar pengadilan umum yang diselenggarakan di BMAI dengan
menggunakan peraturan dan prosedur yang didasarkan pada Perjanjian Arbitrase BMAI
D. Produk Asuransi
Ada empat produk asuransi yaitu :
1. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan itu menjamin biaya kesehatan atau perawatan anggota asuransi jika sakit atau mengalami kecelakaan
Contoh: Asuransi kesehatan Allianz, Manulife, FWD life
Jenis-jenis asuransi kesehatan:
c. Asuransi personal
Asuransi personal dilihat dari siapa yang ditanggung asuransi tersebut, yaitu individu secara perorangan. Perlindungan dan
manfaat asuransi kesehatan yang diberikan hanya menjangkau satu orang saja yang memiliki asuransi tersebut. Di dalam
polis asuransi personal, tertanggung tidak bisa menggunakan asuransi tersebut untuk orang lain.
d. Asuransi kelompok
Berbeda dari asuransi personal yang hanya meng-cover secara perorangan, perlindungan kesehatan yang diberikan asuransi
kelompok mencakup seluruh anggota suatu kelompok. Misalnya, asuransi kesehatan keluarga yang meng-cover satu keluarga
atau asuransi kesehatan perusahaan yang mengcover satu perusahaan. Jadi, setiap anggota keluarga atau anggota perusahaan
mendapatkan perlindungan yang sama dari asuransi kelompok yang dimiliki.
e. Asuransi swasta
Asuransi jenis ini adalah asuransi kesehatan yang dikelola suatu perusahaan atau badan swasta. Asuransi jenis ini
biasanya premi dibayarkan nasabah secara penuh. Premi yang dibayarkan pun bervariasi sesuai dengan manfaat
yang akan diterima tertanggung
f. Asuransi pemerintah
Asuransi pemerintah ini lebih dikenal dengan BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan.)
Asuransi kesehatan yang dikelola pemerintah ini berorientasi pada penyediaan jaminan kesehatan pada
masyarakat secara menyeluruh. Dalam pelaksanaannya pun, asuransi pemerintah ini menggunakan asas gotong
royong sehingga bisa membantu masyarakat dari kondisi ekonomi menengah ke bawah.
Premi yang dibayarkan pun bisa disubsidi oleh pemerintah, tetapi hanya bagi mereka yang berhak
mendapatkannya. Dikarenakan mengusung asa gotong royong dan dimaksudkan untuk meng-cover seluruh
masyarakat Indonesia, asuransi pemerintah memiliki berbagai keterbatasan jika dibandingkan dengan asuransi
swasta.
2. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah jenis asuransi yang bertujuan untuk menanggung seseorang atau keluarga terhadap
kerugian finansial yang tidak terduga lantaran tertanggung meninggal dunia.
Contoh asuransi jiwa: Asuransi jiwa AXA finansial, BNI life, Bakrie Life
Jenis-jenis asuransi jiwa:
4. Asuransi umum
Asuransi umum merupakan bentuk pertanggungan risiko yang memberikan penggantian kepada pemegang
polis atas kerugian yang dialami. Contoh asuransi umum ini ialah asuransi kendaraan bermotor. Ada
asuransi yang menjamin kerusakan kendaraan hingga beberapa persen.
Jenis-jenis asuransi umum :
b. Asuransi kendaraan bermotor (Motor Vehicle Insurance) , Asuransi kendaraan terdiri dari dua jenis, yaitu TLO (Total Lost
Only) dan komprehensif (all risk). TLO hanya menerima klaim jika mobil rusak berat atau hilang karena dicuri. Nilai kerusakan
atau kerugianya mencapai 75% dari nilai mobil. Sedangkan all risk melindungi segala jenis risiko secara komprehensif, mulai
dari yang ringan hingga berat yang sudah di atas resiko sendiri. Asuransi kendaraan bermotor juga melindungi tanggung jawab
hukum pihak ketiga seperti kerusakan harta benda, serta biaya pengobatan akibat cedera atau kematian.
c. Asuransi pengangkutan barang (Marine Cargo Insurance), Asuransi ini melindungi risiko saat pengangkutan barang baik
melalui darat, laut, maupun udara.
d. Asuransi Rekayasa (Engineering Insurance) , Asuransi rekayasa juga dapat melindungi aktivitas industri operasional dalam
rangka non proyek seperti pengoperasian mesin-mesin, peralatan elektronik, alat-alat berat, dan struktur bangunan hasil
pengerjaan teknik sipil.
Jenis-jenis asuransi rekayasa di antaranya:
1. Asuransi Machinery Breakdown
2. Asuransi Boiler and Pressure Vessel
3. Asuransi Loss of Profit following MB
4. Asuransi Deterioration of Stock
5. Asuransi Contractor’s Plant & Machinery6. Asuransi CivilEngineering
e. Asuransi Aneka (Casualty Insurance), Asuransi aneka terdiri dari berbagai macam jenis. Asuransi ini bisa dimiliki oleh
individu maupun pelaku bisnis. Asuransi aneka di antaranya:
• Product liability
Asuransi ini menjamin ganti rugi atas kerugian, kecelakaan atau kematian akibat penggunaan suatuproduk gagal atau produk
tidak sempurna akibat kesalahan produksi yang terlanjur dilempar ke pasaran.
• Professional Indemnity
Asuransi ini memberikan tanggung jawab hukum atas kelalaian, kesalahan, maupun tanggung jawab yang terjadi terkait
profesi. Misalnya profesi dokter, arsitek, atau engineer di mana kelalaian yang terjadi mungkin dapat merugikan pihak ketiga.
E. Peran Asuransi
Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan investasi dalam jumlah memadai yang pelaksanaannya harus
berdasarkan kemampuan sendiri dan oleh karena itu diperlukan usaha sungguh-sungguh untuk mengerahkan
dana investasi, khususnya bersumber dari tabungan masyarakat.
Usaha perasuransian sebagai salah satu lembaga keuangan menjadi penting peranannya karena dari kegiatan
usaha ini diharapkan dapat semakin meningkat lagi pengerahan dana masyarakat untuk pembiayaan
pembangunan.
Berikut ini peran asuransi bagi pembangunan ekonomi Indonesia:
1. Asuransi dapat menampung kerugian akibat risiko pembangunan.Pembangunan juga tidak luput dari
berbagai risiko yang dapat mengganggu hasil pembangunan yang telah dicapai.Dibutuhkan kehadiran usaha
perasuransian yang tangguh, yang dapat menampung kerugian yang dapat timbul oleh adanya berbagai
risiko.
2. Asuransi sebagai sarana finansial dalam ekonomi rumah tangga.Kebutuhan akan jasa usaha
perasuransian juga merupakan salah satu sarana finansial dalam tata kehidupan ekonomi rumah tangga.Baik
dalam menghadapi risiko finansial yang timbul sebagai akibat dari risiko yang paling mendasar yaitu risiko
alamiah datangnya kematian, maupun dalam menghadapi berbagai risiko atas harta benda yang dimiliki.
.
3. Asuransi dapat menampung risiko dunia usaha.
Kebutuhan usaha perasuransian juga dirasakan dunia usaha mengingat di satu pihak terdapat berbagai risiko yang secara sadar
dan rasional dirasakan dapat mengganggu kesinambungan kegiatan usahanya.
Di lain pihak, dunia usaha sering kali tidak dapat menghindarkan diri dari suatu sistim yang memaksanya untuk menggunakan
jasa usaha perasuransian.
4. Asuransi bersama sektor lain berperan dalam perekonomian Indonesia.
Usaha perasuransian telah cukup lama hadir dalam perekonomian Indonesia dan berperan dalam perjalanan sejarah bangsa
berdampingan dengan sektor kegiatan lainnya.
.5. Menjanjikan perlindungan sekaligus menghimpun dana masyarakat
Kehadiran usaha perasuransian didasarkan pada Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUH Dagang) yang mengatur asuransi
sebagai suatu perjanjian.
Usaha asuransi merupakan usaha yang menjanjikan perlindungan kepada pihak tertangggung dan sekaligus usaha ini juga
menyangkut dana masyarakat.
F. Prinsip Asuransi
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu insurable interest, utmost good faith, proximate
cause, indemnity, subrogation dan contribution.
1. Memberikan Ketenangan
Kita tidak pernah mengetahui kemungkinan kejadian yang akan dialami esok hari. Setiap hari kita lewati dengan kemungkinan kejadian yang
bisa saja menuntut pengeluaran tak terduga. Bila Anda termasuk orang yang sangat siap terhadap sesuatu, risiko kerugian yang diakibatkan
oleh kejadian tak terduga tersebut bisa diminimalisir dengan mudah. Tetapi bagaimana dengan Anda yang menyadari bahwa Anda bukan tipe
orang seperti itu? Kehadiran penyedia layanan jasa asuransi ini bisa memberikan jawaban dan meringankan beban ketika kejadian tak terduga
itu datang.
Asuransi memiliki manfaat untuk memberikan proteksi dari risiko ketidakpastian dan dipercaya lebih mampu meningkatkan rasa percaya diri
bagi individu pemegangnya. Penggantian yang akan diberikan dari pihak penyedia layanan jasa asuransi ini setidaknya akan meng-cover
sebagian hingga seluruh kewajiban pembayaran Anda atas suatu kejadian. Asuransi juga dikenal sebagai alternatif pengendalian kerugian atau
loss controldengan melakukan survei lapangan serta memberikan rekomendasi kepada pemegang polis untuk melakukan tindakan preventif
dan penanggulangan kerugian.
Anda adalah seseorang yang memiliki rumah senilai Rp3 milyar. Selain itu, Anda juga memiliki investasi berupa
bangunan yang digunakan sebagai persewaan kamar kos bagi mahasiswa di daerah sekitar kampus. Anda hanya
memberikan proteksi lebih kepada rumah Anda sementara tidak bagi bangunan kos yang dimiliki. Ketika terjadi bencana
kebakaran akibat ledakan gas di rumah, Anda bisa mendapatkan cover biaya dari pihak penyedia layanan jasa asuransi.
Sementara bila kebakaran itu terjadi di bangunan kos Anda, Anda akan rugi besar karena kehilangan bangunan serta
harus menanggung kerugian barang-barang milik mahasiswa karena kebakaran terjadi akibat ledakan gas yang
notabene milik Anda. Dari sini terlihat pentingnya memiliki asuransi sebagai jaminan perlindungan baik itu untuk diri
Anda atau pun untuk properti dan investasi Anda
Kemudian, selain manfaat umum dari sebuah asuransi yang telah disebutkan di atas, setiap jenis asuransi juga memberikan
proteksi khusus yang berbeda-beda sesuai fungsinya masing-masing. Beberapa jenis asuransi yang banyak digunakan di
Indonesia antara lain adalah:
1. Asuransi Kesehatan
Produk asuransi jenis ini secara khusus memberikan manfaat kepada pemegang polis atas jaminan biaya kesehatan atau
perawatan ketika terjadi kecelakaan atau jatuh sakit. Asuransi kesehatan menjamin ketersediaan dana yang dibutuhkan untuk
membiayai kebutuhan kesehatan Anda dan keluarga selaku pemegang polis. Kejadian sakit atau kecelakaan bukanlah kejadian
yang direncanakan dan sama sekali tidak ada orang yang ingin hal itu terjadi. Namun kita tidak bisa memprediksi apa yang akan
terjadi dan bagaimana dampaknya kepada kita. Hal inilah yang menjadi perhatian para penyedia layanan jasa asuransi untuk
membantu Anda dalam memberikan jaminan kesehatan seperti contohnya biaya rawat inap dan biaya operasi.
2. Asuransi Jiwa
Asuransi ini diperuntukkan bagi orang yang menanggung kerugian finansial tidak terduga yang disebabkan oleh risiko kematian
atau risiko hidup terlalu lama. Penggunaan asuransi jiwa akan memberikan manfaat kepada masyarakat pemegang polis untuk
mengganti program JPS (Jaring Pengaman Sosial) pemerintah, karena turut membantu menjaga stabilitas masyarakat, dan
menjadi salah satu sumber keuangan. Bisnis ini juga memberikan manfaat dengan membuka lowongan pekerjaan.
3. Asuransi Jaminan Hari Tua
Asuransi jenis ini tujuannya memberikan kepastian pendapatan pemegang polis ketika telah menjalani masa pensiun, dan juga
kepada keluarganya apabila tertanggung meninggal dunia. Asuransi ini juga membantu penggunanya mewujudkan impian setelah
memasuki masa tua, karena dananya bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan di masa mendatang.
4. Asuransi Pendidikan
Dikenal sebagai alternatif tabungan pendidikan bagi anak yang direncanakan akan menjalani masa sekolah di tingkat SD
hingga Perguruan Tinggi. Asuransi pendidikan terbagi menjadi dua jenis, yaitu proteksi dan investasi.
5. Asuransi Properti
Dapat dikatakan asuransi jenis ini kurang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Asuransi properti merupakan salah satu
jenis asuransi yang memberikan jaminan kepada para pemegang polisnya untuk menjaminkan rumah atau bisnis yang menjadi
sub-jenis asuransi properti.Aset penting seperti rumah, kantor, atau gedung sekarang ini dinilai perlu mendapatkan proteksi
lebih. Dengan mendaftarkan asuransi untuk aset berharga, maka Anda akan mendapat jaminan dari pihak asuransi bila terjadi
musibah yang mengakibatkan rusak atau hilangnya aset berharga tersebut. Ganti rugi yang dialami bila terdaftar menjadi
pemegang polis akan ditutup oleh pihak asuransi.
6. Asuransi Perjalanan
Merupakan jenis asuransi yang memberikan jaminan perlindungan kepada para pemegang polis ketika sedang dalam
perjalanan seperti perlindungan biaya medis, kehilangan barang di bagasi, kehilangan dokumen perjalanan, dan lain-lain.
7. Asuransi Kendaraan Bermotor
Salah satu jenis asuransi yang memberikan jaminan perlindungan dari kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor bagi para
pemegang polis. Kerugian atau kerusakan yang ditanggung oleh pihak penyedia jasa asuransi kendaraan bermotor antara
lain:Kecelakaan lalu lintas seperti benturan, tabrakan, hingga terperosokPerbuatan jahat dari orang lainPencurianKebakaran
TERIMAKASIH