Anda di halaman 1dari 12

RMK MATERI 5

INSTRUMEN PASAR MODAL

Kelas F3 Akuntansi
Oleh Kelompok 4

Nama Anggota:

1. Ida Ayu Pratiwi Nirmala Dewi (1933122060)


2. Ayu Wida Adyanthi (1933122062)
3. Novia Indra Sari (202233122043)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
2022
A. Definisi Instrumen Pasar Modal Konvensional

Instrumen yang diperdagangkan dalam pasar modal disebut dengan efek. Dalam

UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dijelaskan bahwa efek adalah suratberharga,

yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tandabukti utang,

Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif

dari Efek. Umumnya instrumen yang diperdagangkan di pasar modal dapat dibedakan
menjadi surat berharga yang bersifat utang dan surat berhargayang bersifat kepemilikan.

Surat berharga yang bersifat utang dikenal dengan sebutanobligasi dan surat berharga yang

bersifat kepemilikan disebut sebagai saham.

Jadi, pada prinsipnya instrumen pasar modal adalah semua surat surat berharga

(efek) yang umum diperjual belikan melalui pasar modal.

A. Jenis-jenis Instrumen Pasar Modal Konvensional


1. Saham

Saham dikenal sebagai salah satu instrumen invetasi yang paling populerhingga saat

ini. Hal ini dikarenakan saham dapat memberikan keuntungan investasi yang tinggi. Saham

diidentikkan dengan penyertaan modal seseorang/pihak tertentu dalam suatu perusahaan

atau perseroan terbatas.


Karakteristik yuridis bagi pemegang saham:
a. Limited Risk (pemegang saham hanya bertanggung jawab terhadap sejumlah danayang
disetorkan dalam perusahaan).

b. Ultimate Control (pemegang saham, secara kolektif, akan menentukan arah dan tujuan

perusahaan).

c. Residual Claim (sebagai pihak terakhir yang memperoleh pembagian hasil usaha

perusahaan dan sisa aset dalam proses likuidasi perusahaan, setelah kreditur).

Saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan

usaha) pada suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas. Saham merupakan suratberharga
bukti penyertaan modal pada suatu perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut
pemegang Saham berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut.

Pada umumnya, terdapat dua jenis saham yang sering beredar yaitu sahamtipe

common stock atau saham biasa dan saham preferred stock atau saham preferen.
a. Saham Biasa

Pada saham biasa, umumnya pemegang saham diberikan hak prioritas ketika

perusahaan yang bersangkutan menerbitkan saham baru. Selain itu, pemegang saham juga

diberikan hak suara untuk pemilihan dewan komisaris. Kurang lebihnya, ciri-ciridari saham

biasa adalah sebagai berikut :


1) Pemegang saham memiliki hak suara memilih dewan komisaris.
2) Hak prioritas bila perusahaan menerbitkan saham baru.

3) Tanggung jawab yang terbatas akan jumlah yang diberikan.

b. Saham Preferen

Saham preferen adalah sebuah jenis saham lagi yang sering kita temui di dunia
investasi. Hal ini dikarenakan, saham preferen memberikan lebih banyak pilihan
kepada pemegangnya. Ciri-ciri dari saham preferen adalah sebagai berikut:

1) Mempunyai berbagai tingkatan atau pilihan.

2) Tagihan akan aktiva dan pendapatan mempunyai prioritas lebih tinggi dari saham
biasa dalam aspek pembagian dividen atau keuntungan.

3) Dividen dapat bersifat akumulatif yang berarti apabila belum diberikan padaperiode
sebelumnya maka pada periode selanjutnya akan diberikan.

4) Dapat ditukar menjadi saham biasa bila terdapat kesepakatan antara investordengan

perusahaan yang bersangkutan.

Secara garis besar, saham memang dibagi menjadi dua jenis. Namun apabila

ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok.

Kelompok-kelompok tersebut adalah:48


a. Blue chip stocks, saham jenis blue chip stocks dapat diartikan sebagai saham dari sebuah
perusahaan yang berdiri kokoh dan terpercaya dengan kinerja dilihat dari sejarahnya.
Mungkin saham jenis blue chip stocks memanglah terpercaya, akan tetapi hal ini

membuat dividen yang diberikan bernilai kecil. Hal ini dikarenakan kestabilan akan

pertumbuhan dari perusahaan tersebut memiliki nilai jualnyasendiri.


b. Income Stock, apabila kalian menginginkan keuntungan yang besar maka saham jenis

income stocks merupakan pilihan yang bagus. Hal ini dikarenakan saham jenis ini

memberikan kemungkinan deviden yang relatif lebih besar dari jenis lain.Akan tetapi,

saham ini memiliki resiko yang cukup besar karena pertumbuhan nilainya tidak teratur.

c. Growth stock, seperti namanya ‘growth‘ yang berarti pertumbuhan, saham jenis ini

memiliki pertumbuhan saham yang lebih cepat dibandingkan dengan industri yang
dikelola.

d. Speculative stocks, saham jenis ini sering diperdagangkan pada bursa efek. Sahamjenis
speculative stocks memiliki kemungkinan dengan dividen tinggi pada masa depan.Oleh

karena itu, saham ini biasanya ditargetkan untuk keuntungan per tahun.

e. Cyclical stocks, saham cyclical stocks merupakan jenis saham dengan perusahaan

penerbit yang dapat dengan mudah dan mempengaruhi tren ekonomi secara

umum.Dengan nilai saham yang demikian, saham cenderung untuk turun selama masa

resesi lalu kembali meningkat selama bom ekonomi (economic booms).

f. Emerging growth stock, saham emerging growth stock merupakan saham yang

dikeluarkan oleh perusahaan yang relatif lebih kecil serta memiliki daya tahan kuat

meskipun dalam kondisi ekonomi tertentu masih kurang mendukung.

g. Defensive stocks, saham defensive stocks memiliki karakteristik yang berlawanan


dengan jenis cyclical stocks. Pada jenis ini, nilai saham cenderung tidak terpengaruh

selama masa resesi terjadi. Hal ini dikarenakan saham jenis ini bergerak di bidang

kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman dan kebutuhan pokok lainnya.


2. Obligasi
Obligasi adalah surat pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegangobligasi
beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon pada saat tanggal jatuh

tempo pembayaran. Dengan berinvestasi pada obligasi, berarti kitamemberikan pinjaman

kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. Umumnya, obligasi diterbitkan oleh

perusahaan dan Negara dengan tingkat kupon yang lebih besar dibandingkan dengan bunga

deposito. Selama obligasi belum jatuh tempo, kupon akanterus dibayarkan sesuai dengan

perjanjian, apakah bulanan, 3 bulanan (triwulan), atau6 bulanan (semesteran).


Menurut Zaki Baridwan, macam-macam obligasi sebagai berikut:

a. Ditinjau dari waktu jatuh temponya,ada dua macam obligasi yaitu obligasi biasa (term

bonds) dan obligasi seri (serial bonds). Obligasi biasa adalah obligasi yang jatuh tempo

pada saat yang sama,sedangkan obligasi berseri adalah obligasi yang jatuh temponya

berurutan dalam periode-periode tertentu.

b. Ditinjau dari jaminannya, ada dua macam obligasi yaitu obligasi dijamin dan obligasi

yang tidak dijamin. Jaminan ini berbentuk aktiva yang dimiliki perusahaan(hipotik).
Obligasi dijamin berarti memberi jaminan kepada investor bila perusahaan tidak dapat

membayar utangnya,investor dapat mengklaim jaminan- jaminan itu. Jaminan yang

diberikan dapat beberapa tingkatan,jaminan tingkat pertama berarti mempunyai klaim

yang pertama,jaminan tingkat kedua berarti klaimnya terhadap jaminan adalah sesudah

obligasi dengan jaminan pertama,jaminan dapat diberikan berupa bentuk surat-surat

berharga (saham dan obligasi) perusahaan lain yang dimiliki.

c. Obligasi yang dijamin pihak lain disebut obligasi bergaransi,misalnya perusahaan induk

menjamin obligasi anak perusahaannya.

d. Obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham disebut obligasi yang dapat

ditukarkan,pertukaran ini tergantung pada keinginan pemegang obligasi.


3. Reksa Dana

Undang-undang Pasar Modal (UUPM) Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1 Ayat 27

menyebutkan bahwa reksadana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh

manajer investasi.
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer
Investasi.

Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 18, ayat(1),

bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk Perseroan

Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
a. Reksa Dana berbentuk Perseroan (Corporate Type)

Suatu perusahaan (Perseroan Terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda

dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu jenis usaha

pengelolaan portofolio investasi. Dalam bentuk ini, perusahaan penerbit reksa dana

menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari hasil penjualan

tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar uang. Ciri-

ciri reksa dana ini sebagai berikut:


1) Bentuk hukumnya adalah perseroan terbatas (PT).
2) Pengelola kekayaan reksa dana didasarkan pada kontrak antara direksi perusahaan

dengan manager investasi yang ditunjuk.

3) Penyimpanan kekayaan reksa dana didasarkan pada kontrak anatara ManagerInvestasi


dengan Bank Kustodian.

b. Kontrak Investasi Kolektif (KIK)


Kontrak Investasi Kolektif (KIK) adalah kontrak yang dibuat antara Manajer

Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai

Investor. Melalui kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola
portofolio efek dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan

administrasi investasi. Pada reksa dana yang demikian ini Manajer Investasi dan Bank

Kostudian mengadakan akad, yang menurut Undang-Undang Pasar Modal disebut Kontrak
Investasi Kolektif (KIK). Dalam akad tersebut keduanya mengikatkan diri untuk

kepentingan masyarakat pemodal, guna membuka wadah dimana masyarakat pemodal

dapat menempatkan dananya dalam reksa dana dan memperolehunit penyertaan.

B. Prinsip-prinsip Instrumen Pasar Modal Konvensional

Ada beberapa asas dalam berinvestasi di pasar modal, yaitu:

1. Asas keterbukaan, yaitu asas yang terbuka terhadap hak masyarakat untuk

memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif.


2. Asas akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasilakhir

dari penyelenggaraan penanaman modal dipertanggungjawabkan kepada


masyarakat.

3. Asas kebersamaan, ialah asas yang mendorong peran seluruh penanaman modal

secara bersama-sama dalam kegiatan usahanya untuk mewujudkan kesejahteraan


rakyat.

4. Asas keberlanjutan, yaitu asas yang secara terencana mengupayakan berjalannya

proses pembangunan melalui penanaman modal untuk menjamin kesejahteraan dan

kemajuan dalam segala aspek kehidupan, baik untuk masa kini maupun masa yang

akan datang.

C. Kelebihan dan Kekurangan Instrumen Pasar Modal Konvensional


1. Kelebihan dan Kekurangan Saham

Berikut ini beberapa kelebihan ivestasi saham, di antaranya:


a. Memberikan potensi return yang tinggi dan berkesinambungan.

b. Sangat likuid, saat anda ingin menjualnya, pembeli tersedia. (hal ini dikarenakan Saham

memiliki bursa tersendiri yakni Bursa Efek Indonesia yang mempertemukan pihak

penjual dan pembeli.)

c. Tidak memerlukan rekruitmen karyawan baru

d. Tidak memerlukan perawatan


e. Tidak perlu membayar pajak selama memilikinya.

f. Nilai saham dapat dipantau dengan mudah di media – media cetak maupun visual.

Selain memiliki kelebihan investasi saham juga mempunyai kekurangan

diantaranya:54
a. Potensi return yang tinggi pada saham kadang juga diiringi potensi rugi yang besarakibat
salah pilih saham.

b. Karena sangat likuid, kadangkala menjadikannya terlalu fluktuatif sehingga saat kita

mau menjual harganya tidak sesuai ekspektasi.


c. Tidak memerlukan pegawai, artinya anda sendiri yang memantau investasi sahamanda.
Kadangkala investor melupakan investasinya karena sibuk pada urusan lain sehingga

investasinya terbengkalai.

d. Karena harga saham sangat mudah dipantau, kadangkala mempengaruhi psikologis

investor untuk bertindak irasional, terlalu optimis, kadang emosional, dan panik.

Bandingkan jika seseorang memiliki tanah untuk investasi, karena harga pasaran sulit

diketahui, investor tanah tersebut tidak tahu perubahan harga secara harian.
2. Kelebihan dan Kekurangan Obligasi

Kelebihan atau keuntungan yang dimiliki obligasi antara lain adalah sebagai
berikut:55

a. Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar

obligasi.

b. Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab dalam

kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan diterimapemegang

obligasi.
c. Investasi obligasi dapat pula melindungi risiko pemegang obligasi dari kemungkinan
terjadinya inflasi.

d. Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli instrumen

aktiva lain.
Sedangkan kekurangan atau kelemahan obligasi adalah sebagai berikut:
a. Tingkat bunga. Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai
hubungan negatif, apabila harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun, dan

sebaliknya.

b. Obligasi merupakan instrumen keuangan yang sangat konservatif, sehingga

menghasilkan yield yang cukup baik, dengan risiko rendah.


c. Tingkat likuidasi obligasi rendah. Hal ini dikarenakan pergerakan harga obligasi,

khususnya apabila harga obligasi menurun.

d. Risiko penarikan. Apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan penarikan

obligasi, perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo denganmembayar

sejumlah premi.
e. Risiko kecurangan. Apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan
tidak mampu melunasi kewajibannya atau pun mengalami kebangkrutan maka

pemegang obligasi akan menderita kerugian.

3. Kelebihan dan Kekurangan Reksa Dana

Beberapa manfaat berinvestasi di reksa dana, sebagai berikut:

a. Dana investasi dikelola oleh Manajer Investasi profesional, sehingga investor tidakperlu

repot mengelola investasi sendiri.

b. Likuiditas tinggi, yaitu investasi dapat dicairkan/dijual kapan saja dengan

menggunakan harga NAB yang berlaku saat penjualan.


c. Banyak pilihan produk sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan.

d. Investasi Reksa Dana dapat dibeli dengan modal sedikit.

e. Diversifikasi yaitu mengurangi risikokerugian investasi.

Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai

peluang keuntungan, Reksa dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:58

a. Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan. Risiko ini dipengaruhi oleh turunnyaharga
dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio

Reksa Dana tersebut.

b. Risiko likuiditas. Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer
Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali

(redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam

menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

c. Risiko wanprestasi. Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat

timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak

segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan

saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang

terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana

alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (NilaiAktiva Bersih) Reksa Dana

D. Kekurangan Instrumen Pasar Modal

Selain kelebihan yang akan diperoleh, tentunya ada risiko yang akan dialami ketika menggunakan
instrumen pasar modal. Berikut ini beberapa kekurangan instrumen dari pasar modal, antara lain:

1. Belum bisa menyentuh ke seluruh lapisan masyarakat

Sayangnya, pasar modal baru dikenal di lapangan masyarakat menengah ke atas.


Masyarakat menengah ke bawah umumnya masih awam mengenai istilah, cara kerja,
maupun prosedur untuk terlibat. Sehingga perputaran uang yang terjadi cenderung di
masyarakat lapisan atas saja. Hal ini bisa jadi menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang
naik secara nominal, namun tidak menggambarkan peningkatan kualitas kehidupan bagi
masyarakat dengan keadaan ekonomi kelas bawah.

2. Ketidakstabilan kurs sangat berpengaruh kepada harga saham

Harga saham tentunya sangat bergantung kepada pergerakan kurs. Hal ini disebabkan
oleh banyak hal, diantaranya adalah nilai suatu mata uang terhadap nilai mata uang
negara lain. Nilai kurs yang tidak stabil, membuat investor menjadi takut untuk
berinvestasi di perusahaan negara tersebut atau bahkan dapat mengalami kerugian.

3. Tidak seluruh investasi berujung manis

Berinvestasi di pasar modal merupakan hal yang penuh risiko. Karena ada kalanya suatu
investasi dapat menghasilkan keuntungan dan bahkan menimbulkan capital gain, atau
dapat menimbulkan kerugian karena ternyata usaha yang dilakukan tidak menghasilkan
keuntungan sesuai dengan ekspektasi di awal. Oleh karena itu, dalam melakukan
investasi, harus siap untuk menghadapi setiap kemungkinan yang akan ada. Baik itu
untung maupun rugi.
DAFTAR PUSTAKA

Ari WB Raharjo, Tety Elida. Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank di Indonesia.
(Jakarta:UI-Press), 2015, h. 225-226
Budi Untung. Hukum Bisnis Pasar Modal, (CV Andi Offset, 2011) h. 125,
Budi Untung, Hukukm Bisnis Pasar Modal, h. 141-142.
Jusmani, Perhitungan Investasi dalam Obligasi, Jurnal Media Wahana Ekonomika 8, no.
1,April 2011, h. 41-42.
Serba Ada Blog, “Pengertian dan Jenis-jenis Saham,dalam situs
www.dominique122.blogspot.com (20 Januari 2021).
Saintif, Saham: Penjelasan, Jenis dan Contohnya (Lengkap), situs resmi Saintif
www.saintif.com, diakses pada tanggal 02 Desember 2020.
Naili Rahmawati, Manajemen Investasi Syariah, (Mataram: CV Sanabil), 2015, h. 88
Ari WB Raharjo, Tety Elida. Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank di Indonesia.
(Jakarta:UI-Press), 2015, h. 225-226
http://repository.iainpare.ac.id/2954/4/16.2300.001%20BAB%202.pdf
Diakses 20 Oktober 2022

https://www.qoala.app/id/blog/keuangan/investasi/instrumen-pasar-modal/

Diakses 20 Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai