Anda di halaman 1dari 4

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

PENGERTIAN

Ketentuandalampasal 23 UU PPhmengaturpemotonganpajakataspenghasilan yang


diterimaataudiperolehWajibPajakdalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang
berasaldarimodal,penyerahanjasa,ataupenyelenggarankegiatanselain yang
telahdipotongPajakPenghasilaPasal 21,yang dibayarkan,disediakanuntukdibayarkan,atautelahjatuh
tempo pembayarannya oleh badan pemerintah,subjekpajak badan
dalamnegeri,penyelenggaraankegiatan,bentukusahatetap,atauperwakilanperusahaanluar negeri
lainnya (Mardiasmo,2018).

PEMOTONGAN PPh PASAL 23

PemotonganPPhPasal 23 adalahpihak-pihak yang membayarkanpenghasilan,yangterdiriatas :

1. Badan pemerintah.
2. SubjekPajak badan dalam negeri.
3. Penyelenggarakegitan.
4. Bentuk Usaha tetap.
5. Perwakilanperusahaanluar negeri lainnya.
6. Orang pribadisebagaiWajibPajakdalamnergeri yang
telahmendapatpenunjukkandariDirekturJenderalPajakuntukmemotongpajakPPhPasal 23.

YANG DIKENAKAN PEMOTONGAN PASAL 23

Yang dikenakanpemotonganPPhpasal 23 WajibPajaksalam negeri atauBentuk Usaha Tetap


yang menerimaataumemperolehpenghasilan yang
berasaldarimodal,penyerahanjasa,ataupenyelenggaraankegiatanselain yang
telahdipotongPajakPenghasilanPasal 21.

OBJEK PEMOTONGAN PPh PASAL 23

Penghasilan yang ditpotongPPhPasal 23 adalah :

1. Dividen,dengannama dan
dalambentukapapun,termasukdividendariperusahaanasuransikepadapemegangpolis,da
npembagiansisahasilusahakoperasi;
2. Bunga termasukpremium,diskonto,danimbalankarenajaminanpengembalian utang;
3. Royalti;
4. Hadiah,penghargaan,bonus,dansejenisnyaselain yang
telahdipotongPajakPenghasilansebagaimanadimaksuddalamPasal 21;
5. Sewa dan penghasilan lain sehubungdenganpenggunaanhartakecualisewatanah
dan/ataubangunan; dan
6. ImbalansehubungandenganjasaTeknik,jasamanajemen,jasakontruksi,jasakonsultan,danj
asa lain selainjasayang telahdipotongPajakPenghasilansebagaimanadimaksuddalamPasal
21.

PENGECUALIAN OBJEK PEMOTONGAN PPh PASAL 23

Penghasilan yang tidakdikenakanpemotonganPPhpasal 23 adalah:

1. Penghasilan yang dibayaratauterutangkepada bank;


2. Sewa yang
dibayarkanatauterutangsehubungandengansewagunausahadenganhakopsi;
3. Dividenataubagianlaba yang
diterimaataudiperolehperseroanterbatassebagaiWajinPajakdalamnegeri,koperasi,ba
danusahamiliknegara,atau badan usahamilikdaerah,danpenyertaan modal pada
badan usaha yang didirikan dan bertempatkedudukan di Indonesia dengan syarat :

a. dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan ;dan


b. bagi perseroan terbatas,badan usaha milik daerah yang menerima dividen,
kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah
25% ( dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor;

4. dividen yang diterima oleh orang pribadi;


5. bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham,persekutuan,perkumpulan,firma,dan
kongsi,termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif;
6. sisa hasil usaha koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggotanya;
7. penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atas jasa keuangan
yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan/atau pembiayaan yang diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan.

CARA MENGHITUNG PPh PASAL 23

Cara Menghitung PPh Pasal 23 Atas Dividen

Atas Penghasilan berupa dividen akan dikenakan pemotongan PPh pasal 23 sebesar 15%
dari jumlah bruto.

PPh Pasal 23 = 15% x Bruto

Contoh 1 :

PT. Solusindo membayarkan dividen kepada CV Perkasa sebesar Rp 200.000.000,00.

PPh Pasal 23 dipotong PT.Solusindo adalah :

15% x Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000,00


Cara Menghitung PPh Pasal 23 Atas Bunga,termasuk Premium,Diskonto,dan Imbalan Karena Jaminan
Pengembalian Utang

Atas Penghasilan berupa bunga dikenakan pemotongan PPh pasal 23 sebesar 15% darinjumlah bruto

PPh Pasal 23 = 15% x Bruto

Conron 2 :

Pt Karya Utama membayar bunga atas pinjaman kepada PT Indo Jaya sebesar Rp 80.000.000,00.

PPh Pasal 23 yang dipotong PT Karya Utama adalah :

15% x Rp 80.000.000,00 = Rp 12.000.000,00

Cara Menghitung PPh Pasal 23 Atas Royalti

Atas penhasilan yang berupa royalti akan dikenakan pemotongan PPh Pasal 23 sebesar 15% dari
jumlah bruto.

PPh Pasal 23 = 15% x Bruto

Contoh 3 :

CV Selera Makan membayar royalti kepada Ny. Sulastri atas pemakaian merek Ayam Goreng “Bu
Lastri” sebesar Rp 30.000.000,00.

PPh Pasal 23 yang dipotong CV. Selera Makan adalah :

15% x Rp 30.000.000,00 = 4.500.000,00

Apabila Ny.Sulastri belum memiliki NPWP, maka PPh Pasal 23 yang dipotong CV Selera Makan
adalah:

30% x Rp 30.000.00 = Rp 9.000.000,00

Cara Menghitung PPh Pasal 23 Atas Hadiah,Penghargaan,Bonus,dan Sejenisnya

Atas hadiah sehubungan kegiatan dan penghargan oleh wajib pajak badan termasuk BUT dikenakan
pemotongan PPH Pasal 23 sebesar 15% dar jumlah bruto.

PPh Pasal 23 = 15% x Bruto

Contoh 4 :

CV. Perdana mendapat hadiah sebuah mobil senilai RP 200.000.000,00 sebagai distributor terbaik
dari PT Artha Raya.

PPh Pasal 23 yang dipotongPT Artha Raya adalah :

15% x Rp 200.000.000,00 = Rp 30.000.000,00

Cara Menghitung PPh Pasal 23 Atas Sewa dan Penghasilan Lain Sehubungan dengan Penggunaan
Harta
Atas penghasilan sewa dan penghasilan lain sehuungan dengan prngunaan harta (kecuali sewa dan
penghasilan lain sehubungan dengan persewaan tanah dan atau bangunan) dikenakan
pemotongan PPh Pasal 23 sebesar 2% dari jumlah bruto tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

PPh Pasal 23 = 2% x Bruto

Contoh 5 :

PT. Sejahtera Raya menyewa sebuah traktor milik Susanto dengan nilai sewa sebesar Rp
10.000.000,00.

PPh Pasal 23 yang dipotong PT. Sejahtera Raya adalah:

2% x Rp 10.000.000,00 = Rp 200.000,00

Apabila Susanto belum memiliki NPWP, maka PPh Pasal 23 yang dipotong PT. Sejahtera Raya adalah:

4% x Rp 10.000.000,00 = Rp 400.000,00

Anda mungkin juga menyukai