NIM : 43219010100
ABSTRAK
Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut. Harga saham merupakan panutan untuk melihat nilai sebuah perusahaan, apabila
harga saham suatu perusahaan tergolong ke dalam kriteria yang tinggi maka dapat dikatakan
nilai perusahaan tersebut dalam keadaan sangat baik, sebaliknya apabila harga saham
perusahaan tersebut sedang turun maka dapat dikatakan bahwa perusahaan yang
bersangkutan sedang mengalami permasalahan atau sedang dalam keadaan kurang baik. Tinggi
rendahnya harga saham suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya
faktor likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Investasi dalam bentuk saham ini memiliki
kelebihan dan kekurangan yang menyediakan terdapat beberapa macam jenis saham yaitu
saham jangka pendek, saham jangka menengah, dan saham jangka panjang, hal tersebut
ditunjukkan agar sebelum berinvestasi investor dapat mempertimbangkannya terlebih dahulu.
Dan investor juga dapat memperhitungkan keuntungan yang akan didapat dari berbagai macam
jenis saham dalam menentukan akan menggunakan jenis saham apa yang akan di
investasikannya.
PENDAHULUAN
Harga saham adalah harga perlembar saham yang berlaku di pasar modal. Harga saham
merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan
investasi karena harga saham menunjukkan prestasi emiten. Harga saham di pasar modal
terdiri atas tiga kategori, yaitu harga tertinggi (high price), harga terendah (low price) dan harga
penutupan (close price). Harga tertinggi atau terendah merupakan harga yang paling tinggi atau
paling rendah yang terjadi pada satu hari bursa. Harga penutupan merupakan harga yang
terjadi terakhir pada saat akhir jam bursa (Egam, Ilat, dan Pangerapan 2017).
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai sertifikat yang menunjukkan bukti
kepemilikan suatu perusahaan dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan
aset perusahaan. Imbalan yang akan diperoleh dengan kepemilikan saham adalah dividen atau
capital gain. Capital gain adalah keuntungan dari hasil menjual atau membeli saham berupa
kelebihan nilai jual dari nila beli saham. Indeks harga saham adalah suatu indikator yang
menunjukkan pergerakan harga saham. Analisis dalam menilai harga saham dapat melalui
analisis fundamental perusahaan melalui analisis rasio keuangannya dan dapat melalui analisis
teknikal dengan melihat pergerakan harga saham (Wangarry, Poputra, dan Runtu 2016).
Indeks harga saham sejak tahun 2001 mengalami kenaikan yang cukup signifikan sampai tahun
2008 mencapai puncaknya. Namun pada tahun 2008, terjadilah krisis ekonomi dunia yang
berdampak pada harga saham di semua sektor industri. Penurunan harga saham yang
berlangsung hingga akhir tahun 2008 ini mengakibatkan para investor menjual sahamnya yang
mengakibatkan perekonomian perusahaan menjadi lesu dan harga saham turun drastis.
Perusahaan pada saat itu merasakan pentingnya saham bagi keberlangsungan bisnis
perusahaan untuk menjaga siklus hidup dan juga menentukan sejauh mana perusahaan dapat
melakukan aktivitasnya secara keseluruhan, karena suntikan modal dari investor yang
berdampak pada keuntungan yang diharapkan (Tan, Syarif, dan Ariza 2014).
Setiap investor atau calon investor memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai melalui
keputusan investasi yang diambil. Pada umumnya motif investasi adalah memperoleh
keuntungan, keamanan, dan pertumbuhan dana yang ditanamkan. Untuk itu dalam melakukan
investasi dalam bentuk saham, investor harus melakukan analisis terhadap faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi perusahaan (emiten). Tujuannya agar para investor mendapat
gambaran yang lebih jelas terhadap kemampuan perusahaan untuk terus tumbuh dan
berkembang pada masa yang akan datang (Pratama dan Erawati 2016).
LITERATUR TEORI
Saham merupakan dokumen berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas sebuah
perusahaan. Saham diatur dalam pasal 40 KUHDagag dengan kata kata bahwa modal perseroan
dibagi atas saham – saham atau sero sero atas nama atau blonko. Pemegang saham atau sero
tidak bertanggung jawab lebih daripada jumlah penuh saham-saham itu. Pengertian saham
dapat di definisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan
surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan di perusahaan tersebut. Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham.
Jenis-jenis saham dilihat dari beberapa sisi antara lain sebagai berikut :
Berdasarkan Segi Kemampuan :
1. Saham Biasa (Common Stock)
Saham Biasa ialah saham yang bisa diklaim berdasarkan profit dan loss yang terjadi pada
sebuah perusahaan. Kalau dilakukan likuidasi, maka pemegang saham biasa akan menjadi
prioritas terakhir dalam pembagian dividen dari penjualan sebuah aset perusahaan. Pada
saham biasa, para pemegang saham mempunyai kewajiban terbatas. Dengan kata lain, saat
perusahaan dinyatakan bangkrut maka kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegam
saham ialah sebesar investasi pada saham yang dibeli.
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham Preferan ialah saham dimana pembagian labanya tetap, dan saat perusahaan
mengalami kerugian maka pemegang saham preferen akan diberikan prioritas utama dalam
untuk hasil penjualan aset. Saham preferen memiliki persamaan dengan obligasi, yakni adanya
klaim atas laba dan aktivas sebelumnya, dividen tetap selama masa berlaku dari saham, dan
memiliki hak tebus, serta bisa ditukar (convertibel) dengan saham biasa.
2. Income Stocks
Income Stocks adalah saham dari sebuah emiten dengan kemampuan membayar dividen di
atas rata-rata pembeyaran dividen dari tahun sebelumnya. Saham jenis ini biasanya bisa
memberikan pendapatan yang lebih besar dan rutin membayarkan dividen tunai.
3. Growth Stocks
Growth Stocks adalah saham yang terdiri dari well-known dan lesser-known. Well – Known
ialah saham dari emiten yang pertumbuhan pendapatannya tinggi, market leader di industri
sejenis dan mempunyai reputasi tinggi. Lesser – Known merupakan saham dari emiten yang
bukan market leader dalam industrinya, tapi memiliki ciri growth stock.
4. Speculative Stock
Speculative Stock ialah saham dari perusahaan yang belum dapat mempunyai pendapatan rutin
setiap tahunnya, tapi berpotensi mempunyai pendapatan tinggi meskipun belum pasti.
PEMBAHASAN
Saham merupakan dokumen berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas sebuah
perusahaan atau tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan
bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut. Jenis-jenis saham dilihat dari beberapa sisi antara lain sebagai berikut :
Berdasarkan Segi Kemampuan :
1. Saham Biasa (Common Stock)
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Potensi return yang tinggi pada saham kadang juga diiringi potensi rugi yang besar
akibat salah pilih saham.
Karena sangat likuid, kadangkala menjadikannya terlalu fluktuatif sehingga saat kita mau
menjual harganya tidak sesuai ekspektasi.
Tidak memerlukan pegawai, artinya anda sendiri yang memantau investasi saham anda.
Kadangkala investor melupakan investasinya karena sibuk pada urusan lain sehingga
investasinya terbengkalai.
Karena harga saham sangat mudah dipantau, kadangkala mempengaruhi psikologis
investor untuk bertindak irasional, terlalu optimis, kadang emosional, dan panik.
Bandingkan jika seseorang memiliki tanah untuk investasi, karena harga pasaran sulit
diketahui, investor tanah tersebut tidak tahu perubahan harga secara harian.
2. Memiliki hak untuk menerima dividen dari setiap saham yang dimiliki.
Dividen dibagikan secara merata kepada seluruh pemegang saham sesuai dengan lembar
saham yang dimiliki. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar pula total
dividen yang didapat. Namun, dividen hanya akan dibagikan ketika perusahaan yang sahamnya
kita miliki mendapatkan keuntungan dan dalam RUPS mayoritas pemegang saham menyepakati
pembagian dividen.
3. Potensi gain/capital gain dari selisih untung antara harga jual dan beli.
Semakin untung perusahaan dari waktu ke waktu maka harga sahamnya cenderung akan naik.
Kenaikan harga ini sering digunakan oleh trade untuk menjual saham tersebut di harga yang
lebih tinggi dibanding harga pembelian sebelumnya, sehingga trade mendapatkan keuntungan
dari selisih harga jual dan beli, inilah yang disebut dengan gain.
2. Potensi loss dari selisih rugi antara harga jual dan beli.
Jika seperti itu apa yang terjadi pada harga saham? Ada kemungkinan harga sahamnya akan
turun karena performa bisnis perusahaan tidak baik. Penurunan harga saham akan menjadi
risiko kedua dalam trading saham, yaitu ketika kita menjual sebuah saham karena performa
bisnisnya yang jelek di harga lebih rendah dibanding harga pembelian saham itu sebelumnya.
Ini yang disebut dengan loss.
3. Risiko Likuiditas
Risiko tidak selalu hadir saat Anda sedang bertransaksi jual beli di pasar modal. Tetapi ada
kemungkinan risiko likuiditas, kebangkrutan, dan lain-lain akan bisa mengancam para investor
yang menitipkan dananya di lembar saham perusahaan. Risiko likuiditas membuat investor
akan kesulitan menjual saham investor di waktu yang diinginkan. Biasanya ini terjadi karena
perusahaan saham tersebut mulai tidak mendapat kepercayaan publik atau ada prediksi nilai
sahamnya semakin rendah dan tidak akan berkembang.
2. Fleksibilitas Investasi
Dalam melakukan investasi saham, investor tidak perlu membuang waktu dan tenaga hingga
mengabaikan pekerjaan utama kamu. Sebab, investor dapat melakukan aktivitas investasi
saham seperti memantau bursa efek di mana saja dan kapan saja, melalui perangkat pintar
yang tersambung ke internet. Jadi, investor tetap dapat beraktivitas seperti biasa sekaligus
menghasilkan uang dari investasi yang investor tanam.
Nilai Saham :
Menurut Rusdi (2008:68), terdapat 3 faktor yang mempengaruhi nilai suatu saham:
1. Nilai nominal (nilai Par)
Merupakan nilai yang tertera dalam sertifikat saham yang bersangkutan.
2. Nilai Dasar
Adalah harga saham yang ditentukan dari harga perdana saat saham tersebut
diterbitkan, harga dasar ini seiring akan berubah seiring dilakukannya berbagai tindakan
emiten yang berhubungan dengan saham.
3. Nilai Pasar
Adalah harga dari suatu saham pada saat pasar sedang berlangsung. Pada saat pasar
bursa efek telah ditutup, mak harga pasar saham disebut harga penutupannya (clossing
price). Para pemilik modal dalam melakukan investasi mengharapkan tingkat
keuntungan yang menarik, hal ini akan dipengaruhi adanya perubahan pada harga
saham.
Contoh Analisa Penilaian dan Perhitungan Harga Saham :
Jordan membeli saham Perusahaan Boya seharga 2000 sebanyak 15 lot, kemudian Chici
menjual kembali saham seharga 3200 sebanyak 15 lot. Maka Jordan mendapatkan keuntungan
capital gain sebesar ??
Jawab :
Rumus : Capital Gain/Loss = Harga Jual – Harga Beli x Jumlah Lembar Saham
Ket. : 1 Lot = 100 lembar saham
15 Lot x 100 = 1500
(Rp 3.200 x 1500) – (Rp 2.000 x 1500) = Rp 4.800.000 – Rp 3.000.000
= Rp 1.800.000
Jadi, dengan modal Rp 3.000.000 Chici mendapatkan keuntungan Rp 1.800.000. dan artinya
uang Jordan telah berkembang menjadi Rp 4.800.000.
Berapa persenkah itu? Jordan hanya tinggal membagi saja hasil dengan jumlah modal kemudian
kali 100. Berikut cara perhitunganya :
Manfaat Saham :
Salah satu manfaat utama dari saham ialah bisa dipakai sebagai instrumen investasi,
baik jangka pendek ataupun jangka panjang.
Mereka yang memanfaatkan saham sebagai investasi jangka pendek biasanya hanya
mau mendapatkan capital gain dari selisih harga beli dan harga jual. Beda dengan
mereka yang memanfaatkan saham sebagai investasi jangka panjang, dimana mereka
sering membeli saham atau menabung saham.
KESIMPULAN
Investasi saham adalah pembelian saham – saham perusahaan oleh suatu perusahaan lain atau
perorangan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan tambahan diluar pendapatan dari
usaha pokoknya. Saham dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis saham. Harga saham
adalah harga perlembar saham yang berlaku di pasar modal. Harga saham merupakan faktor
yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor dalam melakukan investasi karena
harga saham menunjukkan prestasi emiten. Investasi saham merupakan investasi yang memiliki
resiko yang tinggi, oleh karena itu diperlukannya analisis dan penilaian terhadap harga saham
tersebut. Analisis harga saham dan penilaian merupakan hal yang mendasar yang harus
diketahui oleh pemilik modal ataupun para investor.
DAFTAR PUSTAKA
"Putra, Y. M., (2017). Analisa Penilaian dan Perhitungan Harga Saham. Modul Kuliah
Manajemen Keuangan. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta".
http://sahamkita.com/belajar-saham/kelebihan-dan-kekurangan-saham/
https://www.indopremier.com/article.php?page=188_Keuntungan-dan-Risiko-Investasi-Saham
https://www.cermati.com/artikel/produk-pasar-modal-keuntungan-dan-risiko-yang-mesti-
diketahui
https://www.modalrakyat.id/blog/5-manfaat-investasi-saham-yang-bisa-kamu-dapatkan