Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN KEUANGAN

PENILAIAN SAHAM

Disusun oleh :
Anggit Wahyuningsih

8335132482

Fathia Rofifah

8335132520

Halimah

8335132402

Puji Rochmani

8335132515

Siti Ranita Sakinah

8335132517

Ulfa Giny Septianingrum

8335132550

Akuntansi Reguler B 2013


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya tugas pembuatan makalah ini dapat kami
selesaikan dengan baik. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima
kasih

sebanyak-banyaknya

kepada

pihak-pihak

terkait

yang

telah

membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Penyusunan makalah ini


bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Yunika
Murdayanti selaku dosen manajemen keuangan.
Harapan kami adalah semoga makalah yang kami buat dapat
bermanfaat dan dapat menambah wawasan pembaca. Kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan tugas ini. Untuk itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi tercapainya
perbaikan dalam tugas-tugas maupun makalah berikutnya.

Jakarta, November 2014

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Berbicara tentang investasi saham sekarang ini sudah menjadi hal


yang lumrah. Investasi saham bukan lagi monopoli orang kaya atau para
pejabat

eksekutif.

Dengan

berbagai

kemudahan

sebagai

berkah

perkembangan teknologi, investasi saham kini dapat dilakukan oleh siapa


saja termasuk pelajar, mahasiswa, petani, PNS, karyawan, sampai ibu
rumah tangga.
Dewasa ini, penanaman investasi dalam bentuk saham juga
menunjukkan perkembangan yang cukup positif. Bursa Efek Indonesia
(BEI) terus berkembang seiring bertambahnya usia, dan keadaan pun
semakin menunjukkan bahwa saham semakin banyak peminatnya, dilihat
dari kapitalisasinya yang terus bertambah dari tahun-tahun sebelumnya.
Dengan

menjual

saham

kepada

publik,

perusahaan

dapat

memperoleh dana yang bertujuan untuk mebiayai keputusan-keputusan


manajerial

seperti

ekspansi,

melakukan

riset

dan

pengembangan

terhadap produk perusahaan, meluncurkan varian ataupun produk baru


dan lain-lainnya.
Penanaman saham memungkinkan para shareholder mempunyai
berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Di
samping itu, investasi saham mempunyai daya tarik lain yaitu pada
likuiditasnya yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan alokasi
dana yang efisien.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa, salah satu ciri negara maju
dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat dalam investasi saham.
Keikutsertaan masyarakat dalam investasi saham menunjukkan peran
masyarakat untuk mendanai perusahaan (terutama perusahaan lokal)
sehingga tidak perlu menggantungkan nasib terhadap investasi atau
pinjaman asing.
Investasi saham merupakan salah satu instrumen investasi yang
berpotensi memberikan keuntungan yang lebih tinggi investasi lain.

Bahkan, mereka yang aktif melakukan jual beli saham (trader) dalam
jangka pendek bisa mencatat keuntungan yang lebih tinggi, tentu dengan
memperhitungkan segala risiko yang ada. Sehingga, patut diingat bahwa
dalam semua jenis investasi, high risk, high return, dibalik risiko yang
tinggi terdapat potensi keuntungan atau tingkat pengembalian yang
tinggi, begitu pula sebaliknya.
Kendala utama masyarakat dalam berinvestasi saham adalah
kurangnya pengetahuan serta pemahaman akan risiko iventasi berbentuk
saham.

Padahal,

penanaman

saham

harus

dilakukan

dengan

pertimbangan yang cermat dalam pengambilan keputusan.


Dengan memiliki saham, berarti kita telah ikut memiliki suatu
perusahaan. Dengan kata lain, kita ikut memiliki perusahaan tambang,
perusahaan penerbangan, atau perusahaan farmasi yang terkenal dan
mendapatkan keuntungan berupa deviden, dan keuntungan kenaikan
harga saham (capital gain) yang sangat mungkin terjadi dalam jangka
panjang.
Pada makalah ini kami ingin menjelaskan lebih jauh mengenai
berbagai

macam

jenis

saham

serta

bagaimana

cara

melakukan

penilaiannya agar masyarakat dapat lebih mengetahui lebih dalam


seputar saham. Selain itu, makalah ini bertujuan agar para shareholder
dapat lebih waspada dalam memilih perusahaan yang akan mereka
tanamkan sahamnya serta dapat menilai risiko dari saham tersebut
sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat.

B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Apa itu saham ?


Apa saja karakteristik saham ?
Apa saja jenis-jenis saham ?
Apa saja perbedaan antar jenis saham ?
Bagaimana perhitungan penilaian saham ?

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Saham
Saham

dapat

didefinisikan

sebagai

tanda

penyertaan

atau

kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau


perseroan terbatas. Adapun pengertian lain dari saham yaitu satuan nilai
atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada
bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Saham dijual melalui Pasar
Primer (Primary Market) atau Pasar Sekunder (Secondary Market).

2.

Jenis perusahaan yang menerbitkan saham

Saham diterbitkan oleh suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas (PT)


yang terdiri dari dua jenis, yaitu :
PT. Tertutup
Perseroan terbatas tertutup adalah perseroan terbatas yang pemilik
sahamnya berasal dari kalangan tertentu saja seperti kerabat dan
keluarga dan tidak dijual kepada umum. Contoh PT. Tertutup antara
lain PT. Grup Bakrie dengan pemilik perusahaan Aburizal Bakrie, PT.
Grup Sinar Mas dengan pemilik perusahaan Eka Djipta Widjaya, dan
PT. Grup Lippo dengan pemilik perusahaan Mochtar Riady.

PT. Terbuka
Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual
sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal (go public)
sehingga saham yang dikeluarkan perusahaan jenis ini ditawarkan
kepada umum dan diperjualbelikan melalui bursa saham. Go
Public adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang
dilakukan oleh emiten (perusahaan yang akan go public) untuk
menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara
yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.

Salah satu ciri perusahaan go public adalah penambahan


singkatan Tbk (terbuka) pada nama perusahaan tersebut. Contohcontoh PT. Terbuka adalah PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia
Tbk, dan lain-lain.

3.

Manfaat dan risiko yang diperoleh dari kepemilikan


saham

Dengan memiliki saham suatu perusahaan, beberapa keuntungan yang


diperoleh investor antara lain :
Hak kepemilikan (control of the firm), investor mempunyai hak
suara dalam menentukan arah dan kebijakan peerusahaan. Makin
besar kepemilikan maka makin besar pula hak pemegang saham
untuk mengontrol perusahaan.
Deviden, yaitu bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemilik saham.
Capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual
dengan harga belinya. Capital gain terbentuk dengan adanya
aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor
membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian
menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti
pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk
setiap saham yang dijualnya.

Di sisi lain, sebagai instrumen investasi, saham memiliki risiko sebagai


berikut :

Capital Loss

Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana


investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT.
XYZ yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga
saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp
1.400,- per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun,
investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami
kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

Risiko Likuidasi
Hal ini terjadi apabila perusahaan yang sahamnya kita miliki,
dinyatakan

bangkrut

oleh

pengadilan,

atau

perusahaan

tersebut

dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat
prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban seperti hutang perusahaan
dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih
terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka
sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang
saham.
Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka
pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut.
Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk
itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus
mengikuti perkembangan perusahaan.

Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari,


harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun
penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan
dan penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham
terbentuk oleh penawaran (supply) dan permintaan (demand) atas saham
tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak
faktor,

baik

yang

sifatnya

spesifik

atas

saham

tersebut

(kinerja

perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak) maupun


faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar
dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor
lainnya.

4. Jenis jenis saham


I.

Jenis saham berdasarkan cara peralihan hak


Saham atas unjuk (bearer stock)
Saham

yang

diterbitkan

tanpa

disertai

pencantuman

nama

pemegangnya, sehingga pemilik sangat mudah untuk mengalihkan


atau memindahkannya pada orang lain karena sifatnya mirip
dengan uang.
Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah
diakui sebagai pemilik yang mempunyai hak atas pembagian
dividen dan dapat menghadiri serta memberikan suara dalam RUPS
(Rapat Umum Pemegang Saham).

Saham atas nama (registered stocks)


Saham jenis ini merupakan kebalikan dari saham atas unjuk. Saham
ini memuat nama pemiliknya dan nama ini akan tercantum dalam
buku perseroan sehingga apabila terjadi pemindahan saham atas
nama maka harus menempuh prosedur tertentu yang harus
dipenuhi.
Saham ini mempunyai tingkat keamanan yang lebih tinggi sebab
sudah tercantum dalam buku perseroan sehingga apabila saham ini
hilang maka cukup memberitahukan kepada perusahaan untuk
meminta penggantian.
II. Ditinjau dari kinerja perdagangan

Blue Chip Stock


Saham dapat diklasifikasikan sebagai blue chip stock bila perusahaan
penerbitnya memiliki reputasi baik. Juga dalam sejarah yang paling
emiten mampu menghasilkan pendapatan yang tinggi dan konsisten
dalam membayar dividen tunai. Saham biasa dari suatu perusahaan
yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis,
memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar
dividen.
Income Stock
Yaitu saham yang memiliki kemampuan untuk membagi dividennya
lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan tahun-tahun
sebelumnya. Emiten yang mampu melakukan hal ini adalah yang
mampu

menghasilkan

pendapatan

yang

tinggi

dengan

teratur

memberikan pendapatan tunai.


Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar
dividen lebih tinggi dari rata rata dividen yang dibayarkan pada
tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan
pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen
tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan
potensi.
Growth stock (well known)
Jika emiten merupakan pimpinan di dalam industrinya dan selama
beberapa tahun terakhir berturut-turut mampu mendapatkan hasil di
atas rata-rata emiten saham ini biasanya mempunyai reputasi tinggi
dan gaya publisitas yang tampak glamour dalam memperbaiki
peningkatan atau penurunan harga sahamnya.
Growth stock (lesser-known)
Yaitu saham yang umumnya pemiliknya tidak menjadi pemimpin
dalam individunya. Namun selama ini tetap memiliki ciri-ciri
seperti growth stock (well-known) yaitu mampu mendapatkan hasil
yang lebih tinggi dari penghasilan rata-rata tahun terakhir.
Speculative stock (saham spekulatif

Yaitu

saham

yang

emitennya

tidak

bisa

secara

konsisten

mendapatkan penghasilan dari tahun ke tahun, namun memiliki


potensi untuk mendapatkan penghasilan yang baik dimasa yang
datang.
Cylical stock (saham bersiklus)
Merupakan perkembangan saham yang mengikuti situasi ekonomi
makro atau kondisi bisnis secara umum selain ekonomi makro
sedang mengalami ekspansi. Emiten saham ini akan mampu
mendapatkan

penghasilan

yang

tinggi

pula

demikian

pula

sebaliknya
Defensive atau Counter Cyclical Stock (saham bertahan)
Merupakan jenis yang tidak mungkin terpengaruh oleh kondisi
ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat
resesi, harga saham tetap mengisi sebab mampu memberikan
dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emitennya
mendapatkan penghasilan yang tinggi pada kondisi resesi.

Jenis saham terbaru yang diperdagangkan di BEI , yaitu ETF (Exchange


Trade Fund) adalah gabungan reksadana terbuka dengan saham dan
pembelian di bursa seperti halnya saham di pasar modal bukan di Manajer
Investasi (MI)
ETF dibagi 2, yaitu:
1. ETF index : menginvestasikan dana kelolanya dalam sekumpulan
portofolio efek yang terdapat pada satu indeks tertentu
dengan proporsi yang sama.
2. Close and ETFs : Fund yang diperdagangkan dibursa efek yang
berbentuk perusahaan investasi tertutup dan dikelola
secara aktif.

III.

Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim


Saham dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Saham Biasa (Common Stock)


Saham biasa adalah surat berharga dalam bentuk piagam atau
sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan
kewajiban menyangkut andil kepemilikan dalam suatu perusahaan.
Saham biasa mewakili kepemilikan dalam perusahaan.
Karakteristik Saham Biasa
Klaim Pendapatan
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa
mempunyai hak laba setelah memperhitungkan pembayaran
hak

kepada

pemegang

obligasi

dan

saham

preferen.

Pembayaran tersebut dapat dilakukan dalam bentuk dividen


atau laba ditahan yang diinvestasikan kembali ke perusahaan.
Dengan memasukkan kembali pendapatan ke perusahaan
akan

mengakibatkan

perusahaan,

baik

suatu

pertambahan

kemampuan

untuk

nilai

dari

menghasilkan

pendapatan maupun pada keuntungan saham di masa depan.


Tindakan ini pada gilirannya nanti akan mengakibatkan
naiknya nilai saham. Hak terhadap sisa pendapatan memiliki
keuntungan

dan

Keuntungannya

kerugian

adalah

tidak

bagi

pemegang

terbatasnya

saham.

pengembalian

potensial. Surat-surat berharga senior (obligasi dan saham


preferen) telah dipenuhi, pendapatan residu didistribusikan
secara langsung pada pemegang saham dalam bentuk
deviden atau secara tidak langsung dalam bentuk keuntungan
modal (kenaikan harga saham) pada saham biasa mereka.
Kerugiannya adalah apabila klaim obligasi dan saham
preferen menghabiskan seluruh keuntungan yang diperoleh,
pemegang saham biasa tidak menerima apa-apa.

Klaim terhadap aktiva


Selain memiliki klaim terhadap sisa penghasilan, saham
biasa juga memiliki klaim terhadap sisa aktiva dalam kasus
likuiditas.
Hak Suara
Pemegang saham biasa memilih dewan direksi dan secara
umum merupakan satu-satunya pemegang surat-surat yang
memiliki hak suara. Pemegang saham biasa tidak hanya
memiliki hak untuk memilih dewan direksi, tetapi mereka
juga

berwenang

memberikan

persetujuan

terhadap

anggaran dasar perusahaan.


Pemegang saham dapat menggunakan haknya secara
pribadi, ataupun yang secara umum dilakukan adalah
melalui perwakilan (proxy). Perwakilan memberi hak kepada
pihak yang ditunjuk untuk memberikan suara pada rapat
tahunan perusahaan. Pada masa kesulitan keuangan atau
ketika terjadi usaha pengambilan manajemen, Perang para
wakil (perang proxy) yakni perang di antara kelompokkelompok yang bersaing untuk memilih wakil dalam rangka
mengendalikan keputusan yang dibuat dalam parlemen
pemegang saham kerap terjadi.
Terdapat perbedaan prosedur pemungutan suara antara
satu perusahaan dengan perusahaan lain walaupun masingmasing bagian saham mempunyai jumlah suara yang sama.
Jenis prosedur pertama adalah melalui pemberian suara
mayoritas

dimana

setiap

lembar

saham

memberikan

pemegang saham satu suara, dan pengambilan suara untuk


setiap posisi pada dewan sirektur dilakukan secara terpisah.
Akibatnya, suara mayoritas saham memiliki keuasaan untuk
memilih seluruh dewan direksi.

Jenis prosedur pemungutan suara yang kedua adalah


melalui pemberian suara kumulatif. Setiap lembar saham
memberi pemiliknya sejumlah hak suara yang sama dengan
banyaknya direktur yang dipilih. Pemilik saham kemudian
dapat menentukan seluruh suaranya untuk satu kandidat
atau membaginya di antara beberapa kandidat.

Hak Didahulukan (Preemptive Right)


Hak investor saham didahulukan dalam pembelian saham
baru yang diterbitkan perusahaan untuk melindungi hak
kontrol investor.
Tanggung jawab terbatas
Walaupun pemegang saham biasa merupakan pemilik
perusahaan sesungguhnya, tanggung jawab mereka dalam
kasus

kebangkrutan

hanya

terbatas

pada

besarnya

investasi mereka.
2. Saham Preferen (Prefererred Stock)
Saham ini mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi
dan saham biasa, karena dapat menghasilkan pendapatan tetap,
tetapi dapat pula mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki
investor. Saham Preferen ini merupakan saham yang memiliki
banyak keutamaan dibandingkan

saham biasa. Pada prinsipnya

saham preferen hampir sama dengan saham biasa dimana saham


preferen

dianggap

sebagai

instrumen

finansial

dari

sebuah

kepemilikan saham perusahaan yang menerbitkan sahamnya.


Saham preferen adalah sebuah surat berharga hybrid dengan
karakteristik saham biasa dan obligasi. Saham preferen serupa
dengan saham biasa dikarenakan tidak memiliki tanggal jatuh
tempo,

deviden

tidak

dibayarkan

tidak

akan

menyebabkan

kebangkrutan, dan tidak dapat mengurangi pembayaran pajak.


Disamping itu, saham preferen juga serupa dengan obligasi yang
memberikan deviden pada jumlah tetap.

Ciri-ciri Saham Preferen

1. Mempunyai tingkatan atau level, Saham Preferen bisa


diterbitkan dengan ciri khas tertentu.
2. Memiliki tunggakkan dari penghasilan dan aktiva, untuk
pendapatan deviden saham preferen memilki prioritasnya
sendiri.
3. Deviden yang didapat sifatnya kolektif, artinya saham jenis
ini bisa mendapatkan deviden yang terakumulasi jika
sebelumnya tidak mendapatkan deviden sama sekali.
4. Saham Preferen Umumnya bisa dijadikan menjadi saham
biasa kembali dengan persyaratan dan persetujuan dari
pihak penerbit saham serta pemegang saham itu sendiri.

Karakteristik Saham Preferen


a. Preferen Terhadap Deviden
1. Pemegang Saham Preferen
menerima

deviden

mempunyai

terlebih

dahulu

hak

untuk

dibandingkan

dengan pemegang saham biasa.


2. Saham Preferen umumnya memberikan hak deviden
kumulatif, yaitu memberikan hak kepada pemegangnya
untuk menerima deviden pada tahun-tahun sebelumnya
yang

belum

dibayarkan,

dan

dibayarkan

sebelum

pemegang saham biasa menerima devidennya.


b. Preferen Pada Waktu Likuidasi
Saham Preferen memiliki hak terlebih dahulu atas aktiva
perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh
saham biasa pada saat terjadi likuidasi. Saham preferen
lebih aman dibandingkan dengan saham biasa karena
memiliki

klaim

Terhadap

Kekayaan

perusahaan

dan

pembagian deviden terlebih dahulu. Dan pemiliknya akan


memiliki hak lebih dibanding hak pemegang saham biasa.

Penilaian Saham

Penilaian saham merupakan suatu proses pekerjaan seorang penilai


dalam

memberikan

opininya

secara

tertulis

menegenai

nilai

ekonomi atau bisnis atau ekuitas pada saat tertentu.


Tujuan Penilaian Saham
Tujuan Penilaian Saham adalah memberi gambaran pada
manajemen atas estimasi nilai saham suatu perusahaan yang
akan digunakan sebagai rujukan manejemen sebagai bahan
pertimbangan kebijakan atas saham perusahaan tersebut.

Jenis- jenis Penilaian Saham


1. Nilai Buku
Nilai Buku adalah Nilai Asset yang tersisa setelah dikurangi
kewajiban perusahaan yang telah dibagikan. Nila Buku
hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa
besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor.
2. Nilai Pasar
Nilai Pasar

merupakan

harga

yang

terbentuk

dari

permintaan dan penawaran saham dipasar modal atau


disebut juga dengan harga pasar sekunder.
3. Nilai Intrinsik
Nilai Intrinsik adalah Nilai saham yang menentukan harga
wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan
nilai saham yang sebenarmya.

Penilaian Saham Biasa


Penilaian Saham Biasa, Perode Pemegang Tunggal
Bagi investor yang memegang saham biasa hanya untuk satu tahun, nilai
saham harus sama dengan nilai sekarang dari deviden yang diharapkan
yang akan diterima selama satu tahun.

Vcs=

D1
P1
+
( 1+Kcs ) (1+ Kcs)

Vcs=

][

Nilai Sekarang dari


Nilai sekarang dari
+
deviden
harga Pasar yang
yang diterima pada1 tahun( D1) diterima pada satu tahun(P1)

Penilain Saham Biasa, Periode Kepemilikan Berganda


Karena saham biasa tidak mempunyai tanggal jatuh tempo dan sering
dipegang

selama

bertahun

tahun

maka

multiple

holding

period

dieprlukan. Model ini merupakan persamaan yang digunakan untuk nilai


saham yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, tetapi berlanjut pada
anuitas abadi (selama perusahaan masih berdiri)
Vcs=

Vcs=

D1
Kcsg

deviden pada tahun1


Tingkat pengembalian yang diinginkantingkat pertumbuhan

Penilaian Saham Preferen


Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan Oleh Pemegang Saham
Dalam menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan pemegang
saham, dapat digunakan persamaan penilaian untuk saham preferen.

D
^
K cs= 1 + g
P0
devidentahun ke 1
^
K cs=
+tingkat pertumbuhan
Harga Pasar

Tingkat Pengembalian Saham Preferen


Vps=

D
Kps

Keterangan : Vps = Nilai Sebuah saham preferen


D

= Deviden Tahunan

Kps = Tingkat Pengembalian yang diinginkan

BAB III
KESIMPULAN
Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan atau
Perseroan Terbatas (PT) saham juga di identifikasikan sebagai surat bukti
kepemilikan dalam suatu PT yang diperoleh melalui pembelian atau cara
lain yang kemudian memberikan hak atas deviden dan lain-lain sesuai

dengan besar kecilnya investasi modal pada perusahaan tersebut.


Penilaian saham baik untuk saham biasa maupun saham preferen berguna
bagi para investor dalam mengukur tingkat pengembalian saham yang
mereka tanamkan.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasi/bagiinvestor/saham.aspx
https://www.academia.edu/5883798/Pengertian_Saham_dan_Jenis
http://www.kajianpustaka.com/2012/12/pengertian-dan-jenis-jenissaham.html
Keown, Arthur J., John D. Martin, J. William Perry, David F. Scott, Jr.
Manajemen Keuangan : Prinsip dan Aplikasi. Edisi Sepuluh. Prentice Hall,
Inc. 2005.1

Anda mungkin juga menyukai