Oleh:
Firza Miftria (1506799273)
Giant Gesita (1506799323)
Yolanda Saskia Bergina (1506800073)
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
sebenarnya dan berbagai pihak akan kesulitan memprediksi harga saham
perusahaan tersebut.
Pasar modal bukan lagi dianggap sebagai investasi, melainkan
lahan spekulasi bisnis yang bisa sangat menguntungkan dan juga bisa
sangat merugikan investor. Beberapa analis saham menghawatirkan
kenaikan indeks yang demikian cepat dengan mengatakan bahwa buliish
yang terjadi sekarang ini hanya buble (gelembung) semata yang sewaktu-
waktu dapat meletus jika sudah mencapai ketinggian tertentu.
Fluktuasi nilai saham perusahaan ditentukan oleh perubahan dari
laba perusahaan yang tercermin dalam kinerja perusahaan. Hal tersebut
menyebabkan nilai intriksi perusahaan menjadi ukuran yang sangat
penting bagi investor untuk mengambil keputusan dalam membeli saham
suatu perusahaan. Warren Buffett mengatakan bahwa nilai intrinsik (nilai
wajar) suatu saham didefinisikan sebagai nilai saat ini dari aliran kas
masuk yang akan didapatkan sepanjang umur hidup perusahaan tersebut.
Nilai saat ini dari uang yang akan kita dapatkan di masa depan merupakan
konsep time value of money. Buffett mengatakan bahwa cara ini adalah
satu-satunya cara yang masuk akal untuk mengevaluasi keatraktifan dari
suatu investasi dan bisnis.
Untuk meminimalisir risiko-risiko tersebut investor diharapkan
mampu melakukan analisis fundamental maupun analisis teknikal. Salah
satu analisis fundamental yang penting dilakukan oleh investor adalah
valuasi saham. Valuasi saham merupakan analisis nilai saham
sebenarnya. Oleh karena itu dengan melakukan analisis valuasi saham,
investor diharapkan mampu mengetahui berapa nilai sebenarnya dari
suatu saham, sehingga dapat menghindari risiko mispriced.
Pada makalah ini, perusahaan yang akan menjadi contoh dalam
valuasi saham adalah PT Bank Central Asia, Tbk menggunakan metode
dividen discount model dan price-earnings ratios.
Alasan pemilihan PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) sebagai objek
penelitian, karena PT. Bank Central Asia merupakan salah satu bank
4
terbesar di Indonesia yang bergerak pada sektor keuangan khususnya
perbankan. Baik dalam kategori besaran aset dan pencapaian laba bersih
perusahaan. Bank BCA sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selain
itu, perkembangan bank BCA cukup pesat yang bersaing dengan bank-
bank besar lainnya, yang ditandai dengan gencarnya pertumbuhan kredit,
posisi rasio keuangan dan permodalan yang selalu dijaga agar tingkat
efisiensi perusahaan dapat berjalan. Diharapkan pemilihan PT. Bank
Central Asia Tbk cukup mewakili bank-bank sejenis dalam industri
perbankan.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
Jenis-jenis pasar modal menurut Sunariyah (2011:12), adalah sebagai
berikut:
1. Pasar Perdana (primary market)
Penawaran saham oleh emiten dilakukan sebelum diperdagangkan
di pasar sekunder
2. Pasar Sekunder (secondary market)
Merupakan perdagangan saham yang telah melewati masa
penawaran pada pasar perdana. Saham pada pasar ini telah dijual
luas setelah melalui masa penjualan di pasar perdana.
3. Pasar Ketiga (third market)
Merupakan tempat perdagangan saham di luar bursa. Biasanya
dikoordinir oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek serta
diawasi dan dibina oleh lembaga keuangan.
4. Pasar Keempat (fourth market)
Merupakan bentuk perdagangan efek antar pemegang saham, atau
proses pemindahan saham antar pemegang saham yang biasanya
dalam nominal besar.
7
Assets Approach, Market Approach dan Income Approach, yang bisa
dipilih dengan memperhatikan karakteristik obyeknya.
8
suatu saham, karena harga wajar saham saat ini adalah present value dari
dividen di masa yang akan datang dalam waktu yang tidak terbatas.
Berikut ini adalah cara menghitung menggunakan metode DDM:
1. Menghitung tingkat pertumbuhan dividen (g).
g = ROE x retention rate
Retention rate = 1 - Dividend Payout Ratio
Dividend Payout Ratio = Dividend Per Share (DPS)
Earning Per Share (EPS)
DPS
Jadi, g ROE 1
EPS
Keterangan:
g : growth of dividend
ROE : Return of Equity
DPS : Dividend per Share
EPS : Earning per Share
k Rf ( Rm Rf )
Dimana:
k : cost of equity
Rf : Risk free (SBI)
: beta (sensitivitas perubahan harga saham terhadap perubahan
pasar)
Rm : Market Return (IHSG)
9
3. Menghitung nilai intrinsik
D0 ( 1 g )
V
( k - g)
Dimana:
V / P0 : Intrinsik Value dari Saham
D0 : Dividen per lembar saham yang dibagikan selama tahun
2016
g : growth of dividend
k : cost of equity
P
PER
EPS
Keterangan:
PER : Price Earning Ratio
P : Price
EPS : Earning per Share
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank
transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.
12
Laporan kinerja saham disajikan sebagai berikut:
13
2. Menghitung nilai k (cost of equity)
Perhitungan nilai k menggunakan rumus:
k Rf ( Rm Rf )
Diperoleh nilai
D0 ( 1 g )
V
( k - g)
= 231,18 / 2,39%
= Rp 9.672,8
14
3.3.1 Metode Price Earnings Ratio (PER)
PER perusahaan dapat dilihat di ihsg-idx.com dengan data sebagai
berikut:
PER PT BCA tbk per 31 Desember 2016 adalah 18,15 dengan EPS
Rp 836,- yang artinya setiap Rp 1,- laba yang dihasilkan, diperlukan modal
Rp 18,15.
(sumber : laporan tahunan PT BCA, tbk per 31 Desember 2016)
15
BAB IV
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Bodie, Zvi., Kane, Alex, and Marcus, Alan. 2013. Essentials of Investment,
9th Edition, McGraw-Hill
http://bisnis.liputan6.com/read/2822562/melihat-peluang-investasi-saham-
pada-2017
https://ihsg-idx.com/history/2016/12/30/
http://www.bca.co.id/id/Tentang-BCA/Korporasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Valuasi_Saham
http://www.reuters.com/finance/stocks/financialHighlights?symbol=BBCA.J
K
www.idx.co.id
www.investopedia.com
17
LAMPIRAN
(sumber: www.bca.co.id)
(Sumber: www.reuters.com)
18