Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL

MARKOWITZ
(Studi pada Perusahaan Food And Beverages, Consumer Goods
Industry, yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
Teori Portofolio dan Analisis Investasi

Dosen:
Prof. Dr. Jogiyanto Hartono, M.B.A., Ak.

DISUSUN OLEH:

Riesfita Nur Maharani Firdaus


11/320281/EK/18683

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI dan DAFTAR TABEL ........................................................................ 2
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3
I.I. Latar Belakang.................................................................................................................................................... 3
I.II. Rumusan Masalah ........................................................................................................................................... 4
I.III. Tujuan Penulisan............................................................................................................................................ 4
I.III. Batasan Masalah ............................................................................................................................................. 4
I.V. Metode Penelitian ............................................................................................................................................ 5
I.V.I. Objek Penelitian........................................................................................................................................ 5
I.V.II. Variabel....................................................................................................................................................... 6

LANDASAN TEORI................................................................................................. 7
II.I. Manajemen Portofolio ................................................................................................................................... 7
II.I.I.Pengertian Portofolio .............................................................................................................................. 7
II.II. Pengertian Portofiio Optimal .................................................................................................................... 7
II.III. Model Markowitz.......................................................................................................................................... 8

PEMBAHASAN ...................................................................................................... 11
III.I. Analisa dan Eksekusi ..................................................................................................................................11
III.I.I. Analisa Saham (Return dan Risiko) ..............................................................................................11
III.I.II. Analisa Dua Saham yang Membentuk Portofolio ..................................................................12
III.I.III. Saham Optimal menggunakan Model Markowitz ................................................................13

PENUTUP............................................................................................................... 15
IV.I. Kesimpulan .....................................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................................16

LAMPIRAN ............................................................................................................ 17

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Return Ekspektasian dan Risiko ............................................................................... 11
Tabel 3.2. Kovarian dan Kolerasi Saham Gabungan .............................................................. 12
Tabel 3.3. Portofolio Optimal Model Markowitz ..................................................................... 13

PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Investasi sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva
produktif selama periode tertentu diharapkan dapat meningkatkan kepuasan
(Jogiyanto, 2013). Prinsip utama dalam investasi low risk low return, high risk high
return yaitu apabila risiko suatu investasi rendah maka return yang dihasilkan
cenderung akan rendah dan sebaliknya risiko yang tinggi maka return yang
dihasilkan juga akan tinggi. Markowitz (1950) mengenalkan konsep risiko
portofolio dimana dia menunjukkan bahwa secara umum risiko mungkin dapat
dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk
portofolio. Di dalam membentuk suatu portofolio, akan timbul masalah yaitu
terdapat banyak kemungkinan portofolio dibentuk dari kombinasi aktiva beresiko
yang tersedia di pasar. Sehingga jika investor adalah rasional, maka mereka akan
memilih portofolio yang optimal, Jogiyanto (2013, p.315). Portofolio optimal
tersebut berada di portofolio-portofolio efisien, maka penentuan portofolio efisien
merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan investor dalam menentukan
portofolio optimal.
Maka dari itu sebaiknya investor mengenal terlebih dahulu perusahaan mana
yang sahamnya akan dibeli guna mengetahui saham mana yang memiliki tingkat
keuntungan yang tinggi dan dengan risiko tertentu serta bagaimana meminimalkan
risiko tersebut. Sehingga investor perlu dilakukan analisis portofolio terlebih dahulu.
Dengan melakukan analisis portofolio, maka akan membantu investor dalam
mengambil keputusan untuk menentukan portofolio mana yang paling efisien, dan
kemudian membentuk portofolio optimal dengan saham-saham pilihan.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba untuk menerapkan analisis
portofolio saham pada salah satu industri yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan
tertera pada statistik IDX yaitu sektor Consumer Goods Industry dengan subsektor
Food and Beverages. Industri ini dipilih karena merupakan pasar Fast Moving
Consumer Goods (FMCG) yaitu produk-produk barang konsumen yang dapat terjual
dengan cepat dan harganya relatif murah serta mampu bertahan dalam berbagai
kondisi sehingga seburuk apapun kebijakan yang dibuat hampir pasti produk
3

perusahaan ini tetap di beli dan diminati oleh konsumen, sehingga dapat
menguntungkan di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Pasar ini tumbuh
pesat di Indonesia sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Menurut Menteri
Perindustrian Mohammad Suleman Hidayat, industri makanan dan minuman masih
menjadi sektor investasi terfavorit. Investor menilai sektor ini paling cepat
mengembalikan modal mereka. Pertumbuhan konsumsi makanan dan minuman di
Indonesia pada 2014 diproyeksi meningkat 9,1%, dengan laju pertumbuhan investasi
sebesar 7,6% dari 2008 hingga 2014. Sehingga penulis tertarik untuk menganalisis
manajemen portofolio dengan model Markowitz pada perusahaan Food and
Beverages, Consumer Goods Industry, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

I.II. Rumusan Masalah


Dalam penulisan ini, rumusan masalah yang diungkapkan oleh penulis adalah:
1. Berapa tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko dari masing-masing
sekuritas pada perusahaan terpilih?
2. Bagaimana kovarian dan kolerasi saham-saham yang membentuk portofolio?
3. Investasi portofolio dengan komposisi dana manakah yang dapat membentuk
investasi yang optimal menurut model Markowitz?

I.III. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko dari masingmasing sekuritas pada perusahaan terpilih.
4. Untuk menguji kovarian dan kolerasi saham-saham yang membentuk
portofolio.
2. Untuk memberikan gambaran suatu pemilihan portofolio efisien dari
portofolio-portofolio yang dibentuk dalam penelitian ini menurut model
Markowitz.

I.III. Batasan Masalah


Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pada pembentukan portofilo
dari sekuritas sektor Consumer Goods Industry dengan subsektor Food and
Beverages yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia dilihat dari tingkat keuntungan
yang diharapkan dan standar deviasi (risiko) sekuritas-sekuritas tersebut.
4

I.V. Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dan merupakan jenis
penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiono, 2007:11).
Penelitian ini mendeskripsikan pembentukan portofolio saham dari kedelapan
perusahaan Food and Beverages pilihan penulis yang listing di BEI.
Data yang digunakan adalah data sekunder. Berdasarkan data sekunder yang
telah didapatkan dari Bursa Efek Indonesia, data tersebut diteliti dan dianalisis
dengan menggunakan metode Markowitz. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung Return (tingkat keuntungan) tiap perusahaan.
2. Menghitung Expected Return (nilai yang diharapkan) saham tiap
perusahaan.
3. Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) investasi tiap perusahaan.
4. Menghitung Kovarian antara dua buah saham dalam portofolio.
5. Menghitung Koefisien Korelasi harga saham antar perusahaan. Besar
kecilnya koefisien korelasi akan berpengaruh terhadap risiko portofolio.
6. Menghitung Expected Return (tingkat keuntungan yang diharapkan) dari
portofolio.
7. Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) dari portofolio.
I.V.I. Objek Penelitian
Pada penelitian kali ini penulis mengambil objek berupa 8 sekuritas
sektor Consumer Goods Industry dengan subsektor Food and Beverages yang
tercatat pada Bursa Efek Indonesia, yaitu saham PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. (ICBP), saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF),
saham PT. Mayora Indah Tbk. (MYOR), saham PT. Ultra Jaya Milk Industry
& Trading Co. Tbk. (ULTJ), saham PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
(CEKA), saham PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA), saham PT.
Akasha Wira International Tbk. (ADES), dan saham PT. Prasidha Aneka
Niaga Tbk. (PSDN). Data yang digunakan adalah data pergerakan harga
5

saham bulanan kedelapan sekuritas tersebut selama lima tahun dari periode
Januari 2010 sampai dengan Desember 2014.
I.V.II. Variabel
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah return dan risiko. Return
merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinteraksi dan juga
merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas
investasi yang dilakukannya, Eduardus Tandelilin (2001:47).

LANDASAN TEORI

II.I. Manajemen Portofolio


II.I.I.Pengertian Portofolio
Menurut Sutrisno (2001: 341), financial market terdiri dari pasar uang
(money market) dan pasar modal (capital market). Pasar uang berkaitan
dengan penyediaan danadana berjangka pendek yang lebih banyak di
manfaatkan oleh perbankan, sedangkan pasar modal berkaitan dengan
penyediaan dana berjangka panjang dan dimanfaatkan oleh perusahaan
perusahaan untuk mencari dana dalam jumlah besar serta dimanfaatkan para
investor untuk menanamkan dananya. Bentuk investor menanamkan dananya
di pasar modal yaitu dengan investasi. Setiap investasi selalu membandingkan
besarnya risiko dengan pengembalian yang diharapkan, sehingga investor
disarankan tidak menanamkan modalnya hanya pada satu saham saja,
melainkan dalam beberapa saham dengan komposisi tertentu untuk
meminimalkan risiko. Kegiatan meminimalkan risiko ini disebut investasi
portofolio.

II.II. Pengertian Portofiio Optimal


Untuk membentuk portofolio yang optimal, investor harus menentukan
portofolio yang efisien terlebih dahulu, sedangkan portofolio optimal
merupakan portofolio yang dipilih seseorang investor dari sekian banyak
pilihan yang ada pada kumpulan portofolio yang efisien, Tandelilin (2010).
Yang dimaksud portofolio efisien adalah portofolio yang memberikan return
ekspektasian terbesar dengan risiko tertentu atau portofolio yang memberikan
risiko terendah dengan return ekspektasian tertentu. Sedangkan yang dimaksud
portofolio

optimal

merupakan

portofolio

dengan

kombinasi

return

ekspektasian dan risiko terbaik sesuai dengan yang ingin ditanggung oleh tiaptiap investor, Jogiyanto (2013). Portofolio optimal dipilih sesuai dengan
preferensi investor bersangkutan terhadap pengembalian investasi berupa
return dan capital gain maupun risiko yang bersedia ditanggungnya.

Proses Manajemen Portofolio Menurut Institusi CFA


Manajemen portofolio adalah suatu proses yang dilakukan oleh investor
mengatur uangnya yang diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang
dibuatnya, Hartono (2013:649). Manajemen portofolio dipandang sebagai
suatu proses sistematik yang dinamis. Proses manajemen portofolio yang
diusulkan Institusi CFA dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu perncanaan
(planning), eksekusi (execution), dan umpanbalik (feedback).

Spesifikasi dan
kuantifikasi sasaran
investor, batasanbatasan, dan
preferensi-preferensi.

Kebijakan-kebijakan
dan strategi
portofolio

Ekspektasiekspektasi pasar
modal

Pertimbanganpertimbangan
ekonomik, sosial,
politikal, dan sector
yang relevan

Memonitor faktorfaktor input investor

1.
2.
3.
4.

Komunikasi dan
revisi portofolio
Alokasi aktiva
Optimalisasi
portofolio
Seleksi sekuritas
Implementasi dan
eksekusi

Pencapaian sasaransasaran investor dan


pengukuran kinerja
portofolio.

Memonitor faktorfaktor input


ekonomik dan pasar

Sumber: Hartono, Jogiyanto (2013:650)

Gambar 2.1. Proses Manajemen Portofolio menurut Institusi CFA

II.III. Model Markowitz


Untuk menentukan nilai portofolio maksimal dapat digunakan berbagai
model, salah satunya adalah model portofolio Markowitz. Model Markowitz
memberikan nilai portofolio dengan risiko terkecil untuk return ekspektasian
tertentu. Tiap investor memiliki respon terhadap risiko yang berbeda sehingga
seorang investor akan memilih portofolio berbeda dengan investor lainnya selama
8

portofolio tersebut merupakan portofolio efisien. Menurut Jogiyanto (2003), teori


portofolio Markowitz didasarkan atas pendekatan mean (rata-rata) dan variance
(varian), dimana mean merupakan pengukuran tingkat return dan varian
merupakan pengukuran tingkat risiko. Teori portofolio Markowitz ini disebut
juga sebagai mean-varian model, yang menekankan pada usaha memaksimalkan
ekspektasi return (mean) dan meminimumkan ketidakpastian atau resiko (varian)
untuk memilih dan menyusun portofolio optimal.

Ada beberapa langkah yang dilakukan untuk menentukan portofolio yang optimal
dengan mengunakan model Markowitz, yaitu sebagai berikut:
1. Menghitung Return (tingkat keuntungan) tiap perusahaan. Menurut
Hartono (2010: 207) Persamaan yang digunakan adalah dengan rumus
sebagai berikut:

Keterangan:
Rit

= Return pada waktu yang diharapkan

Pt-1 = Harga saham pada awal periode


Pt

= Harga saham pada akhir periode

D1

= Deviden yang dibagikan

2. Menghitung Expected Return (nilai yang diharapkan) saham tiap


perusahaan. Menurut Hartono (2013:25) perhitungan dapat dilakukan
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

3. Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) investasi tiap


perusahaan. Ukuran penyebaran ini dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa jauh kemungkinan nilai yang akan kita peroleh menyimpang dari
nilai yang diharapkan. Menurut Husnan (2003:49) perhitungan dapat
dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

4. Menghitung Kovarian antara dua buah saham dalam portofolio. Rumus


yang digunakan untuk menghitung kovarian adalah sebagai berikut
(Hartono, 2013: 35):

5. Menghitung Koefisien Korelasi harga saham antar perusahaan. Besar


kecilnya koefisien korelasi akan berpengaruh terhadap risiko portofolio.
Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi adalah sebagai berikut
(Husnan, 2006:66)

6. Menghitung Expected Return (tingkat keuntungan yang diharapkan) dari


portofolio. Tingkat keuntungan yang diharapkan (Expected return) dari
portofolio menurut Husnan (2003:56), dapat dihitung menggunakan
persamaan sebagai berikut:

7. Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) dari portofolio. Varians


dan standar deviasi dari portofolio dapat dihitung dari persamaan sebagai
berikut (Husnan 2005:61):

10

PEMBAHASAN
III.I. Analisa dan Eksekusi
III.I.I. Analisa Saham (Return dan Risiko)
Tabel 3.1. Return Ekspektasian dan Risiko
Analisis Return dan Risiko
SAHAM
ICBP

E(Ri)
2.47%

Deviasi
7.78%

INDF

1.41%

7.11%

MYOR

3.83%

11.57%

ULTJ

4.72%

21.24%

CEKA

1.61%

19.05%

AISA

4.16%

12.29%

ADES

5.70%

45.82%

PSDN

2.38%

25.52%

Sumber: Data sekunder diolah.


Return tertinggi dimiliki oleh saham dari PT. Akasha Wira International
Tbk. (ADES) yaitu sebesar 5,70%. Return ini menunjukkan bahwa setiap
bulannya selama tahun 2010-2014, rata-rata return dari saham ADES sebesar
5,70%. sedangkan return terendah dimiliki oleh PT. Indofood Sukses
Makmur,

Tbk.

(INDF)

yaitu

sebesar

1,41%.

Sedangkan

risiko

menggambarkan kemungkinan penyimpangan return realisasi dan return


ekspektasi. Risiko dan return memiliki kecenderungan untuk bergerak
bersamaan. Artinya saham yang memiliki return yang tinggi akan cenderung
memiliki risiko yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya. Maka dari itu
analisis penulis menunjukkan risiko tertinggi juga dimiliki oleh saham dari
PT. Akasha Wira International Tbk. (ADES) yaitu sebesar 45,82% dan risiko
terendah dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. (INDF) yaitu
sebesar 7,11%.

11

III.I.II. Analisa Dua Saham yang Membentuk Portofolio


Tabel 3.2. Kovarian dan Kolerasi Saham Gabungan
Risiko Saham Gabungan
Saham

ICBP

INDF

Kovarian
Korelasi
0.00317689
0.57

Saham

ICBP

MYOR

0.00313426

0.35

Saham

ICBP

ULTJ

0.00933620

0.56

Saham

ICBP

CEKA

0.00065217

0.04

Saham

ICBP

AISA

0.00138040

0.14

Saham

ICBP

ADES

0.01445696

0.41

Saham

ICBP

PSDN

0.00380568

0.19

Saham

INDF

MYOR

0.00313376

0.38

Saham

INDF

ULTJ

0.00506630

0.34

Saham

INDF

CEKA

0.00065705

0.05

Saham

INDF

AISA

0.00223845

0.26

Saham

INDF

ADES

0.01467643

0.45

Saham

INDF

PSDN

0.00470512

0.26

Saham

MYOR

ULTJ

0.00681056

0.28

Saham

MYOR

CEKA

0.00678069

0.31

Saham

MYOR

AISA

0.00369363

0.26

Saham

MYOR

ADES

0.01060380

0.2

Saham

MYOR

PSDN

0.00057252

0.02

Saham

ULTJ

CEKA

0.00938246

0.23

Saham

ULTJ

AISA

0.00196070

0.08

Saham

ULTJ

ADES

0.08152338

0.84

Saham

ULTJ

PSDN

0.00301918

0.06

Saham

CEKA

AISA

0.00503844

0.22

Saham

CEKA

ADES

0.01825037

0.21

Saham

CEKA

PSDN

-0.00024874

-0.01

Saham

AISA

ADES

0.00612383

0.11

Saham

AISA

PSDN

0.00291251

0.09

PSDN

0.00245916

0.02

Saham

ADES

Sumber: Data sekunder diolah.


a) Kovarian
Nilai kovarian yang positif berarti penggabungan dua buah saham
tersebut dalam portofolio memiliki kecenderungan bergerak ke arah yang
sama. Nilai kovarian negatif menandakan dua saham tersebut bergerak
secara berlawanan, dalam artian apabila satu saham mengalami kenaikan
return,

maka

saham

satunya

akan

mengalami

penurunan

return.

Penggabungan dua buah saham yang memberikan nilai kovarian positif


12

terdapat pada gabungan saham hampir seluruh saham. Nilai kovarian negatif
menandakan dua saham tersebut bergerak secara berlawanan, dalam artian
apabila satu saham mengalami kenaikan return, maka saham satunya akan
mengalami penurunan return. Kovarian dengan nilai negatif terjadi pada
penggabungan antara saham PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. (CEKA)
dengan saham PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. (PSDN).
b) Kolerasi
Korelasi antara saham yang sama pasti bernilai +1 karena jika dua buah
aktiva memiliki return dengan koefisien korelasi +1 (positif sempurna),
maka semua risikonya tidak dapat didiversifikasi atau risiko portofolio tidak
akan berubah sama dengan risiko aktiva individualnya. Jika dua buah aktiva
memiliki return dengan koefisien korelasi -1 (negative sempurna), maka
semua risikonya dapat didiversifikasi atau risiko portofolio akan sama
dengan nol. Jika koefisiennya di antara +1 dan -1, maka akan terjadi
penurunan risiko di portofolio, tetapi tidak menghilangkan semua risikonya,
disini dapat dilihat apabila sebuah saham di korelasikan dengan saham yang
sama

maka

hasilnya

+1

yang

artinya

resikonya

tidak

dapat

didiversivikasikasi atau resiko portofolio tidak akan berubah sama dengan


resiko aktiva individunya
III.I.III. Portofolio Optimal menggunakan Model Markowitz
Tabel 3.3. Portofolio Optimal Model Markowitz
Proporsi Saham
ULTJ
CEKA
AISA ADES PSDN Total
0.00% 0.29% 27.31% 0.00% 1.66% 100%
Portofolio Optimal Berdasarkan Model
Asset Bebas Risiko (SUN FR0048)
Markowitz
Harian
Bulanan
Tahunan
Retrun Portofolio
3.17%
0.04%
0.75%
9.00%
Risiko Portofolio
0.47%
Tetha
5.14
Sumber:
http://www.bi.go.id/en/moneter/ob
ligasi-negara/Default.aspx
ICBP
46.77%

INDF
3.60%

MYOR
20.38%

Tgl SUN : 15 September 2018


(periode 10 tahun)

Sumber: Data sekunder diolah.

13

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dengan menggunakan model


Markowitz dapat diketahui bahwa portofolio optimal membentuk sudut
(tetha) sebesar 5.14. Penulis menggunakan SUN dengan umur 10 tahun,
yang jatuh tempo pada 2018, sebagai RBR. Return portofolio optimal yang
dibentuk sebesar 3,17% dengan risiko sebesar 0,47%. Proporsi optimal untuk
masing-masing saham dapat dilihat pada tabel proporsi saham.

14

PENUTUP

IV.I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang telah
dikemukakan sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan. Penelitian
ini mengambil sampel saham-saham dari 8 perusahaan Food And Beverages dan
setalah dianalisis dengan mengunakan Model Markowitz ternyata dari kedelapan
saham tersebut enam diantaranya tergolong dalam portofolio optimal. Sahamsaham tersebut adalah: saham PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)
dengan proporsi sebesar 46,77%, saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
(INDF) dengan proporsi sebesar 3,60%, saham PT. Mayora Indah Tbk. (MYOR)
dengan proporsi sebesar 20,38%, saham PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
(CEKA) dengan proporsi sebesar 0,29%, saham PT. Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk. (AISA) dengan proporsi sebesar 27,31%, dan saham PT. Prasidha Aneka
Niaga Tbk. (PSDN) dengan proporsi sebesar 1,66%.
Besar proporsi masing-masing saham berbeda satu dengan yang lain
alasan adanya perbedaan harga saham, tingkat return dan risiko individu yang
menyertai saham-saham tersebut. Adanya risiko yang rendah akan mendapat
tingkat keuntungan yang rendah, dan dengan risiko yang tinggi akan mendapat
tingkat keuntungan yang tinggi pula. Hasil penelitian ini adalah diperolehnya
resiko yang minimal daripada sebelum diadakan perhitungan portofolio optimal.
Investor dapat memilih sesuai dengan preferensinya saham mana diantara keenam
saham tersebut yang akan dijadikan pilihan untuk berinvestasi. Saham-saham
optimal tersebut mempunyai tingkat keuntungan yang diharapan pada portofolio
adalah sebesar 3,17% dengan resiko portofolio sebesar 0,47%.

15

DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Jogiyanto. (2013). Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedelapan.
Yogyakarta: PBFE UGM.

Husnan, Suad. (2004). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama.


Yogyakarta: BPFE
Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. (2014, 21 Oktober). 10 Perusahaan
Jepang Minati Investasi di Indonesia. Diperoleh 18 Desember 2014, dari
http://www.kemenperin.go.id/artikel/9888/10-Perusahaan-Jepang-MinatiInvestasi-di-Indonesia
Natalia, Euginia, Darminto dan M.G. Wi Endang. Penentuan Portofolio Saham yang
Optimal Dengan Model Markowitz sebagai Dasar Penetapan Investasi Saham.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 9 No. 1 April 2014. Diambil dari
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id pada 18 Desember 2014 pukul
14.15 WIB.
Obligasi Negara. SUN pada tanggal 15 September 2018 (periode 10 tahun) diambil dari
http://www.bi.go.id/en/moneter/obligasi-negara/Default.aspx

pada

tanggal

15

Desember 2014

Yahoo Finance, IDX: Data Historis, Data Bulanan http://finance.yahoo.com/q?s=IDX

16

LAMPIRAN
Lampiran 1

: Tabel Harga Closing Adjustment 8 Saham Portofolio

Lampiran 2

: Tabel Return Saham Portofolio

Lampiran 3

: Tabel Risiko Saham Portofolio

17

18

Lampiran 1:
Tabel Harga Closing Adjustment Portofolio Saham ICBP dan INDF

19

Tabel Harga Closing Adjustment Portofolio Saham MYOR dan ULTJ

20

Tabel Harga Closing Adjustment Portofolio Saham CEKA dan AISA

21

Tabel Harga Closing Adjustment Portofolio Saham ADES dan PSDN

22

Lampiran 2 :
Tabel Return Saham Portofolio

23

Lampiran 3:
Tabel Risiko Saham Portofolio

24

Anda mungkin juga menyukai