Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA INDEKS LQ 45

Memenuhi Mata Kuliah :


Analisis Fundamental & Analisis Teknikal
Dosen Pembimbing :
Tyas Danarti Hascaryani, ME

Disusun Oleh :
Yuslim Arli Nadiarsyah
135020400111019

Keuangan dan Perbankan


Jurusan Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
Malang
2015

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................. 1
BAB I
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................... 4
BAB II
2.1 Landasan Teori ........................................................................................................ 5
2.1.1 Investasi ............................................................................................................. 5
2.1.2 Pasar Modal ........................................................................................................ 6
2.1.3 Portofolio ............................................................................................................. 7
2.1.4 Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal ....................................... 10
2.1.5 Indeks LQ 45 ....................................................................................................... 11
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................................ 12
2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................................................. 13
BAB III
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................................ 14
3.2 Subjek Penelitian ..................................................................................................... 14
3.3 Populasi dan Sample ............................................................................................... 14
3.4 Jenis Data dan Sumber Data ................................................................................... 14
3.5 Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 15
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................................ 15
BAB IV
4.1 Gambaran Portofolio Optimal ................................................................................... 19
4.2 Hasil Penelitian ........................................................................................................ 19
4.3 Pembahasan ............................................................................................................ 21
BAB V
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 23
5.2 Saran ....................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 24
LAMPIRAN .................................................................................................................... 25

Page | 1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era modern kini perkembangan teknologi dan informasi sangat pesat dan
mengharuskan banyak ilmu yang ada di masyrakat harus juga mengikuti perkembangan
kemajuan tersebut. Salah satunya adalah

dunia investasi yang ikut mengalami

perubahan. Keputusan untuk berinvestasi tidak lagi serumit dulu karena investor harus
bertemu dengan pihak yang bersangkutan. Sekarang investor tinggal menggunakan
teknologi yang berupa perangkat lunak untuk menyetujuinya.
Kombinasi dari beberapa saham merupakan strategi yang digunakan oleh para
investor pada era sekarang dan kombinasi ini membentuk suatu portofolio yang bertujuan
untuk mencapai tujuan investasi tersebut. Harry Markowitz (1952) mengembangkan
sebuah model pemilihan portofolio satu periode untuk meningkatkan keuntungan harapan
(expected

return)

untuk

tingkat

resiko

tertentu.

Fungi

dan

tujuannya

adalah

memaksimalkan Expected Retrun dan meminimalkan resiko. Resiko tersebut dapat


dikurangi dengan menggabungkan beberapa asset ke dalam satu portofolio.
Portofolio Optimal merupakan tingkat pengembalian yang optimal dari portofolio
yang diharapkan oleh para investor dan tingkat risiko yang diharapkan oleh investor dapat
serendah mungkin. Model yang dapat digunakan dalam portofolio optimal salah satunya
adalah Model Indeks Tunggal. Model ini mengasumsikan bahwa korelasi tingkat
pendapatan antara sekuritas yang terjadi karena adanya reaksi perubahan indeks pasar
secara umum. Model Indeks Tunggal ini bertujuan untuk dapat membentuk portofolio
optimal, yaitu dengan tingkat pendapatan saham dan tingkat pendapatan pasar.
Banyaknya saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat para investor akan
bingung menentukan pilihan mana saham yang tepat, saham yang aman, baik dan layak
untuk dibeli. Maka dari itu BEI membentuk suatu indeks yang dikenal dengan Indeks
Liquid 45 (LQ-45), indeks ini merupakan indeks yang berisikan saham- saham yang
memiliki kapitalisasi pasar besar dan biasanya saham-saham ini banyak diminati oleh
investor.

Page | 2

Gambar 1.1
Grafik Kinerja Saham LQ 45 periode Februari 2014 Sampai dengan Juli 2014

WSKT
WIKA
VIVA
UNVR
UNTR
TLKM
TBIG
TAXI
SSIA
SMRA
SMGR
PWON
PTPP
PTBA
PGAS
MNCN
MLPL
MAIN
LSIP
LPKR
KLBF
JSMR
ITMG
INTP
INDF
ICBP
HRUM
GGRM
EXCL
CTRA
CPIN
BSDE
BMTR
BMRI
BKSL
BDMN
BBRI
BBNI
BBCA
ASRI
ASII
AKRA
ADRO
ADHI
AALI
0

100,000,000,000,000

200,000,000,000,000

300,000,000,000,000

Page | 3

Dari Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa dominan saham saham yang terdapat di
LQ 45 memiliki Kapitalisasi Pasar diatas Rp 50.000.000,00. Atas pertimbangan yang ada
diatas maka penulis akan mencoba memilih saham saham di LQ 45 yang optimal, dan
menganalisis saham saham mana yang akan masuk ke dalam portofolio yang dibentuk
oleh penulis sendiri. Dari dasar tersebut penulis menulis laporan tentang Pembentukan
Portofolio Optimal pada Saham saham LQ 45 dengan menggunakan Model Indeks
Single pada tahun 2014

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas adalah
Memilih saham Pembentuk Portofolio Optimal pada Saham saham LQ 45 pada tahun
2014 ?

1.3 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan rumusan masalah diatas , tujuan dari penelitian ini untuk menjawab
kendala yang dihadapai investor yaitu :
1. Melakukan pengukuran kinerja portofolio optimal yang telah dibentuk.
2. Menentukan strategi investasi yang optimal menurut Markowitz .

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk beberapa pihak, diantaranya :
1. Bagi investor dan calon investor di Indonesia
Dapat memberikan masukan dan pertimbangan dalam mengambil keputusan
terhadap pengelolaan investasi portofolio tahun selanjutnya.
2. Bagi Pengembang ilmu
Sebagai salah satu sumber informasi dalam dunia pengelolaan portofolio dan
ilmu investasi.

Page | 4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1

Investasi
Investasi saham adalah pemilikan atau pembelian saham-saham
perusahaan oleh suatu perusahaan lain atau perorangan dengan tujuan untuk
memperoleh pendapatan tambahan diluar pendapatan dari usaha pokoknya.
Jadi

saham

merupakan

salah

satu

ntrinsic

pasar

modal

yang

diperbandingkan di lantai bursa efek, yang digunakan bagi perusahaan untuk


kelangsungan hidup perusahaan dalam membutuhkan dana dari masyarakat
(Subroto, 1986).
Ada beberapa keuntungan, menurut Buletin BES (1990), yang diperoleh
seorang investor dengan memiliki saham perusahaan lain, yaitu :
1. Kemungkinan memperoleh dividen yaitu sebagian keuntungan
perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.
2. Kemungkinan memperoleh capital gain yaitu keuntungan yang
diperoleh pemegang saham dari hasil jual beli saham, berupa selisih nilai jual
yang lebih tinggi dari nilai beli yang lebih rendah.
3. Memiliki hak prioritas untuk membeli bukti right yang dikeluarkan oleh
perusahaan.
4. Kemungkinan memperoleh

ntrinsi saham bonus.

5. Waktu kepemilikan tidak terbatas dan berakhir pada saat investor


menjual kembali saham tersebut di bursa efek.
6. Memiliki hak suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

Dengan membeli saham suatu perusahaan pada dasarnya Anda telah


memiliki sebagian hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Semakin
banyak saham yang Anda beli maka semakin banyak pula bagian kepemilikan
Anda atas perusahaan tersebut. Ketika perusahaan yang sahamnya Anda beli
membukukan keuntungan, maka Andapun berhak atas keuntungan tersebut,
yang dinyatakan dalam dividen. Kepemilikan saham atas perusahaan
biasanya disebut sebagai ekuitas (Hendarto, 2005).

Page | 5

2.1.2

Pasar Modal
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu

ntrin keuangan

yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan


semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat
berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar
(tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan sahamsaham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai
jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah, 2000 : 4). Dilihat dari
pengertian akan pasar modal diatas, maka jelaslah bahwa pasar modal juga
merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan
menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat.
Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan pasar sekunder :
0. Pasar Perdana ( Primary Market )
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten
kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit
(issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder.
Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham
di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go
public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.
Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang
diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk
mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang
dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan
memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap,
pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan
komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.
0. Pasar Sekunder ( Secondary Market )
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham
diantara investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana,
dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka
efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan
menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar
sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan
perseorangan.

Page | 6

Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi


pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk
penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa,
jangka waktunya tidak terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua
tempat, yaitu:
1.Bursa
Bursa

ntrins
ntrins adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan

Bursa Efek Surabaya (BES)


2.Bursa
Bursa

ntrinsi
ntrinsi atau over the counter adalah suatu

ntrin perdagangan efek

yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder
yang diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan
Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam. Over the counter
karena pertemuan antara penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat
tertentu tetapi tersebar diantara kantor para broker atau dealer.
Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan
pihak yang memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar
modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam
ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari
lender ke borrower.
Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya
imbalan atau return dari penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi
borrower,

adanya

dana

dari

luar

dapat

digunakan

untuk

usaha

pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasi


perusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang
diperlukan oleh borrower dan para lender tanpa harus terlibat langsung dalam
kepemilikan aktiva riil
2.1.3

Portofolio
Teori portofolio merupakan teori yang berhubungan mengenai
pengembalian portofolio yang diharapkan dan tingkat risiko portofolio yang
dapat diterima, serta menunjukkan cara pembentukan portofolio yang optimal.
Teori portofolio ini saling berkaitan dengan teori pasar modal yang berdasar
pada

pengaruh

keputusan

investor

terhadap

harga

sekuritas

serta

menunjukkan hubungan yang seharusnya terjadi antara pengembalian dan


risiko sekuritas jika investor membentuk portofolio yang sesuai dengan teori
portofolio.
Page | 7

Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) adalah


return yang yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang
dan sifatnya belum terjadi. Dengan adanya ketidakpastian (uncertainty)
tersebut, berarti investor akan memperoleh return di masa mendatang yang
belum diketahui persis nilainya. Return ekspektasi dan tingkat risiko
mempunyai hubungan yang positif. Semakin besar risiko suatu sekuritas,
semakin besar return yang diharapkan, dan sebaliknya.

a.Return
Return merupakan tingkat keuntungan yang diperoleh para investor
dan dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain : (Jones, 1996)
1) Capital gain/ Loss, adalah return yang diperoleh investor yang berasal
dari perubahan harga asset-aset yang dipegangnya.
2) Yield, yaitu return yang merupakan suatu komponen dasar dari investasi,
berupa cash flow (income) yang diterima secara periodic, yang biasa
disebut dividen.

b.Risiko (Risk)
Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan actual return suatu
investasi menyimpang dari expected return-nya (Jones, 1996). Tinggi
rendahnya risiko yang dihadapi para investor dapat dipengaruhi oleh

ntrin-

faktor sebagai berikut :


1) Market Risk, adalah variabilitas return yang disebabkan fluktuasi pasar
secara keseluruhan.
2) Business Risk, adalah risiko yang ditimbulkan karena melakukan investasi
pada

ntrinsi atau lingkungan tertentu.

3) Liquidity Risk, adalah risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder, di


mana

ntrinsic

investasi tersebut diperdagangkan.

4) Country Risk, adalah risiko yang terkait dengan risiko atau keadaan politik
suatu

ntrin tempat untuk berinvestasi tersebut.

5) Interest Rate Risk, adalah variabilitas return yang disebabkan perubahan


perubahan tingkat suku bunga.
6) Inflation Risk, adalah risiko yang mempengaruhi seluruh saham yang
diquote dalam mata uang tertentu.
7) Financial

Risk,

menggunakan

adalah

ntrinsic

risiko

yang

timbul

karena

perusahaan

uang.

Page | 8

8) Exchange Rate Risk, adalah risiko yang ditimbulkan karena perubahan


nilai tukar mata uang suatu

ntrin terhadap

melakukan investasi ke berbagai

ntrin lain apabila pemodal

ntrin (diversifikasi internasional).

Markowitz banyak membahas tentang risiko dalam portofolio


terutama tentang return dan risiko yang akan terjadi. Dalam teori Markowitz
terdapat asumsi dasar mengenai perilaku pemilihan instrument keuangan
dalam suatu portofolio yang dinyatakan oleh Reilly dan Norton (2006) sebagai
berikut :

1. Investor memaksimalkan satu periode investasi ekspetasi utilitas.


2. Investor mempertimbangkan setiap alternative investasinya dengan
dipresentasikan oleh sebuah distribusi probabilitas ekspetasi tingkat
pengembalian selama periode tertentu.

3. Investor mengestimasikan risiko portofolio dengan dasar variasi dari


ekspektasi tingkat pengembalian.

4. Keputuasn investor didasarkan pada ekspektasi tingkat imbal hasil dan


risiko.

5. Investor lebih menyukai portfolio yang menawarkan tingkat pengembalian


yang tinggi pada tingkat risiko tertentu.
Markowitz berasumsi bahwa investor akan dapat membentuk
portofolio yag efisien. Dia juga menyatakan bahwa portofolio yang dibentuk
harus terdiversifikasi agar terjadi penyebaran risiko. Diversifikasi merupakan
cara untuk menghasilkan portofolio yang efisien dimana portofolio tersebut
memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan
portofolio lain dengan risiko yang sama dan memberikan risiko yang rendah
dari portofolio lain yang memppunyai tingkat pengembalian yang sama.
Dengan menggunakan Metode Indeks Tunggal ( Single Indeks
Model ). Dikatakan bahwa sebuah alternative untuk memilih saha mana yang
masuk dalam portofolio dengan menggunakan Excess Return to Beta (ERB).
Nilai ERB digunakan untuk mengukur imbal hasil yang ada di instrument,
pembentukan nilai ini dimaksdukan untuk menpermudah interpretasi dan
pemahaman dari security analyst dan manajer portofolio.

Page | 9

2.1.4

Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal


Terdapat banyak model untuk pengambilan keputusan investasi
sekuritas. Ketika memilih investasi sekuritas dalam bentuk saham, obliasi,
Reksa dana, atau indeks pasar, investor selalu mempertimbangkan dua hal,
yakni resiko dan return. Untuk dapat menghitung retun, investor harus
mengetahui keberadaan undervalued atau overvalued securities, dan untuk
tujuan itu banyak model yang digunakan. Risk dan return analysis dari Harry
Markowitz (1952) yang kemudian dikembangkan oleh Jack Treynor (1965),
William Sharpe (1966), Michael Jensen (1968), dan Treynor & Black (1973)
merupakan suatu cara yang objektif untuk memprediksi harga atau return
sekuritas karena didasarkan pada data riil masa sebelumnya yang kemudian
dirata-ratakan dan diolah.
William Sharpe (mengembangkan model yang disebut dengan model
indeks tunggal. Model ini dapat digunakan untuk menyederhanakan
perhitungan di model Markowitz dengan menyediakan parameter-parameter
input yang dibutuhkan di dalam perhitungan model Markowitz. Di samping itu,
model ini dapat juga digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko
portofolio.
Model ini didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu
sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara khusus,
dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan jika
indeks harga saham naik. Kebalikannya juga benar. Hal ini menyarankan
bahwa return-return dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi
umum (common response) terhadap perubahan-perubahan nilai pasar.
Perhitungan

untuk

menentukan

portofolio

optimal

sangat

dimudahkan jika hanya didasarkan pada sebuah angka yang dapat


menentukan apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan ke dalam portofolio
optimal tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara ekses return dengan
Beta. Excess return didefinisikan sebagai selisih return ekspektasi dengan
return aktiva bebas risiko. Excess return to Beta ini mengukur kelebihan return
relative terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang
diukur dengan Beta. Rasio ini juga menunjukkan hubungan antara dua
10actor penentu investasi, yaitu return dan risiko.
Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang
mempunyai nilai rasio tinggi. Aktiva-aktiva dengan hasil rasio yang rendah
tidak akan dimasukkan ke dalam portofolio optimal. Dengan demikian,

Page | 10

diperlukan sebuah titik pembata (cut-off point) yang menentukan batas nilai
rasio berapa yang dikatakan tinggi.
2.1.5

Indeks LQ 45
Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang
paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan
11actor111111 likuidasi. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih
berdasarkan Likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam
bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham
yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.
Beberapa kriteria kriteria seleksi untuk menentukan suatu emiten
dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 adalah :
Kriteria yang pertama adalah :
1. Berada di TOP 95 % dari total rata rata tahunan nilai transaksi saham di
pasar 11actor11.
2. Berada di TOP 90 % dari rata rata tahunan kapitalisasi pasar.
b. Kriteria yang kedua adalah :
1.) Merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi
11actor1111 BEJ sesuai dengan nilai kapitalisasi pasarnya.
2.) Merupakan urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi (Tjiptono,
2001, p. 95-96).
Indeks LQ 45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui
berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan
likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Saham-saham pada indeks LQ 45
harus memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut :
1. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar
11actor11 (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir)
2. Ranking berdasar kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama
12 bulan terakhir)
3. Telah tercatat di BEJ minimum 3 bulan
4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi
dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar 11actor11.

Page | 11

Saham-saham yang termasuk didalam LQ 45 terus dipantau dan


setiap enam bulan akan diadakan review (awal Februari, dan Agustus).
Apabila ada saham yang sudah tidak masuk kriteria maka akan diganti
dengan saham lain yang memenuhi syarat. Pemilihan saham saham LQ 45
harus wajar, oleh karena itu BEJ mempunyai komite penasehat yang terdiri
dari para ahli di BAPEPAM, Universitas, dan Profesional di bidang pasar
modal. (factbook 1997, Jakarta Stock Exchange).
Faktor Factor yang berperan dalam pergerakan Indeks LQ 45, yaitu :
1. Tingkat

suku

bunga SBI

sebagai

patokan

(benchmark)

portofolio investasi di pasar keuangan Indonesia,


2. Tingkat toleransi investor terhadap risiko, dan
3. Saham saham penggerak indeks (index mover stocks) yang notabene
merupakan saham berkapitalisasi pasar besar di BEJ.

Faktor factor yang berpengaruh terhadap naiknya Indeks LQ 45


adalah:
1. Penguatan bursa global dan regional menyusul penurunan harga minyak
mentah dunia, dan
0. Penguatan nilai tukar rupiah yang mampu mengangkat indeks LQ 45 ke
zone positif.
Tujuan indeks LQ 45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan khususnya
untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis
keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya
dalam

memonitor

pergerakan

harga

dari

saham-saham

yang

aktif

diperdagangkan.

2.2 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu mengenai penggunaan model indeks tunggal dalam
pembentukan portofolio optimal saham menunjukan hasil yang berbeda-beda.
Penelitian yang dilakukan oleh Bawasir dan Sitanggang (1994) menggunakan Cut-off
Rate dalam memilih saham untuk membentuk portofolio optimal dengan batas
efisiensi C*. Penelitian memfokuskan pada pengujian perbedaan pilihan portofolio
Page | 12

antara investor

ntrinsi dengan investor asing. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa tidak ada perbedaan antara investor

ntrinsi dengan investor asing dalam

pemilihan saham pembentuk portofolio optimal. Investor

ntrinsi dan investor asing

tidak memilih saham dalam batas efisisen C* untuk membentuk portofolio.


Rasionalitas investor dilihat dari cara mereka menentukaan portofolio optimal, yang
dipengaruhi oleh preferensi investor terhadap return dan risiko.
Sugeng Wahyudi (2005) meneliti aplikasi metode single index model pada
penentuan portofolio investasi tahunan pada saham LQ 45 di BEI. Hasil penelitian
menunjukan bahwa besarnya koefisien beta antar periode pengamatan selalu tidak
stabil. Selain itu juga diketahui bahwa melalui aplikasi metode single index model
basis triwulan dapat digunakan sebagai prediksi untuk portofolio tahunan pada kurun
waktu tahun yang sama.
Saptono Budi (2005) meneliti tentang optimasi portofolio saham dengan studi
kasus BEI tahun 2002-2004 dengan hasil penelitiannya yaitu menunjukan bahwa
return protofolio proporsional terhadap nilai risikonya. Sesuai dengan high return and
high risk principles.

2.3 Kerangka Pemikiran

IHSG (LQ 45)

SINGLE INDEX MODEL

PORTOFOLIO
OPTIMAL

Page | 13

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakter suatu
gejala

ntrinsi, kelompok atau

ntrin yang terjadi di masyarakat (Martono, 2011, h.17). Menurut Sugiyono

(2013, h.14-15), Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan


pada filsafat

ntrinsic

yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umunya dilakukan dengan secara random,
pengumpulan data menggunakan

ntrinsic

penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Subjek dan Objek Penelitian


Subjek penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) terutama di indeks LQ 45. Objek penelitian ini adalah
saham perusahaan manufaktur yang tercatat dan aktif diperdagangkan di indeks LQ
45 pada tahun 2014 (perminggu) .

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia terutama pada indeks LQ 45 selama periode
pengamatan 2014.

3.4 Jenis Data dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder tersebut diperoleh dari yahoo finance (finance.yahoo.com). Data yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah

Seluruh Data Harga Saham indeks LQ 45

tahun 2014 dan Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun 2014 .
Page | 14

3.5 Metode Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dengan melakukan teknik
dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data berupa data harga saham
masingmasing perusahaan, data saham market diwakili dengan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG), dan laporan semua saham yang ada di indeks LQ 45 data pada
tahun 2014.

3.6 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data menggunakan Single Indeks Model ( SIM ) untuk mencari
portofolio optimal.Tenknik analisis ini dapat dijalankan dengan program Microsoft Excel
untuk mempermudah langkah langkah yang ada.

Berikut langkah langkah Singel

Indeks Model :
a. Menghitung Return Saham i dan Rerata Return Saham i
Return saham i dihitung dengan rumus:

dan rumus untuk menghitung rerata return saham i adalah:

Rerata Ri dapat dihitung dengan menggunakan fs excel =AVERAGE(number1,


[number2], ).
b. Menghitung Return Pasar dan Rata-rata Return Pasar.
Return pasar dihitung dengan rumus:

dan rumus untuk menghitung rerata return pasar adalah:

Rerata Rm dapat dihitung dengan menggunakan fs excel =AVERAGE(number1,


[number2], ).

Page | 15

c. Menghitung Varian dan Standar Deviasi Return Saham i.


Varian Return
Varian return dari saham i dihitung dengan rumus:

Var(Ri) dapat dihitung dengan menggunakan fs excel =VARP(number1,


[number2], ).
Standar Deviasi
Standar deviasi return saham i dihitung dengan rumus:

Stdev(Ri) dapat dihitung dengan menggunakan fs excel =STDEVP(number1,


[number2], ] atau =SQRT(Var(Ri).
d. Menghitung Varian dan Standar Deviasi Return Pasar.
Varians return pasar dihitung dengan rumus berikut:

Var(Rm) dapat dihitung dengan menggunakan fs excel =VARP(number1,


[number2], ).
Dan rumus untuk menghitung standar deviasi return pasar adalah:

Stdev(Rm) dapat dihitung dengan menggunakan fs excel =STDEVP(number1,


[number2], ] atau =SQRT(Var(Rm).

e. Menghitung Alpha.
Nilai alpha dihitung dengan rumus berikut:

Page | 16

Nilai alpha dapat juga dihitung dengan menggunakan fs excel


=INTERCEPT(known_ys, known_xs)
f.

Menghitung Varians Residual atau Risiko Tidak Sistematis.


Varians residual dihitung dengan rumus berikut:

g. Menghitung Excess Return to Beta (ERB).


Excess Return to Beta (ERB) dihitung dengan rumus berikut:

h. Melakukan Pemeringkatan Saham.


Peringkat saham diurutkan dari nilai ERB tertinggi sampai dengan nilai ERB yang
terendah.
i.

Menghitung Nilai Cut Off Rate.


Nilai cut off rate dihitung dengan rumus berikut:

j.

Pembentukan Portofolio Saham.


Saham-saham yang akan dimasukkan dalam pembentukan portofolio optimal
adalah saham-saham yang nilai ERBnya lebih besar dari nilai cut off point (C*).
Nilai cut off point (C*) ditentukan berdasarkan nilai ERB terakhir yang masih lebih
besar dari nilaicut off rate (Ci).

Page | 17

k.

Menghitung Proporsi Dana.


Proporsi dana pada masing-masing saham yang masuk dalam pembentukan
portofolio optimal dihitung dengan rumus berikut:

di mana:

l.

Menghitung Return Portofolio.


Return portofolio merupakan penjumlahan alpha portofolio dan hasil perkalian
antara beta portofolio dengan rata-rata return pasar, dituliskan dengan rumus
sebagai berikut:

di mana:
Alpha portofolio merupakan hasil penjumlahan dari perkalian antara proporsi /
bobot dan alpha sekuritas, dituliskan dengan rumus sebagai berikut:

m. Menghitung Risiko Portofolio.


Risiko portofolio saham dapat dihitung dengan menjumlahkan hasil perkalian
antara beta portofolio dan varians pasar dengan varians residual portofolio,
dituliskan dengan rumus sebagai berikut:

Page | 18

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Portofolio Optimal


Saham yang membentuk sebuah Portofolio Optimal dari saham yang ada di
Indeks LQ 45 sebagai sample penelitian ini adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk
(WSKT), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT
Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT
Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

4.2 Hasil Penelitian


1. Hasil hitungan

Return Saham (Ri), Alpha dan Beta pada Masing masing

saham.
No

Kode Saham

Return Saham

Alpha

Beta

ASII

0.077806

-0.004

1.5246

BMRI

0.077866

0.000

1.534

BSDE

0.077987

0.006

1.379

ICBP

0.077935

64.239

1.069

INDF

0.077835

-1.371

1.184

JSMR

0.077917

20.690

1.074

SMGR

0.077796

-0.004

1.3425

TLKM

0.07784

-0.001

1.1014

UNVR

0.077876

0.001

1.3

10

WSKT

0.078329

0.020

2.252

Sumber : data sekunder telah diolah.

Page | 19

2. Hasil perhitungan Varian Residual dan Expected Return pada masing masing
saham pilihan.
No

Kode Saham

Varian Residual

Expected
Return

ASII

BMRI

BSDE

ICBP

INDF

JSMR

SMGR

TLKM

UNVR

10

WSKT

0.001575

0.007406

0.000426

0.007466

0.001143

0.007587

0.000733

0.007535

0.000539

0.007435

0.000423

0.007517

0.000526

0.007396

0.000386

0.00744

0.000528

0.007476

0.002308
Sumber : data sekunder telah diolah

0.007929

3. Hasil perhitungan ERB (Excess Return to Beta) pada masing masing saham
pilihan.
No

Kode Saham

ERB

ASII

0.004857

BMRI

0.004867

BSDE

0.005502

ICBP

0.007049

INDF

0.00628

JSMR

0.006999

SMGR

0.005509

TLKM

0.006755

UNVR

0.005751

10

WSKT

0.003521

Sumber : data sekunder telah diolah

Page | 20

4.3 Pembahasan
Return saham individual yaitu mencari selisih harga penutupan saham
minggu ini dengan harga penutupan minggu sebelumnya, kemudian ditambah
dividen jika ada. Selanjutnya dibagi dengan harga penutupan minggu sebelumnya.
Setelah diketahui return saham, langkah berikutnya adalah mencari rata-rata return.
Rata-rata return saham individual tertinggi dimiliki oleh WSKT dengan nilai sebesar
0.078329, sedangkan return saham individual terendah dimiliki oleh SMGR dengan
nilai sebesar 0.077796. Banyaknya return yang memiliki ekspektasi positif
mengindikasikan bahwa sepanjang periode 2014 perusahaan berkecenderungan
mengalami kenaikan harga.
Risiko sistematis atau risiko pasar merupakan bagian dari sekuritas yang
tidak dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio. Risiko sistematis terjadi
karena adanya perubahan tingkat inflasi, naiknya tingkat suku bunga Bank. Risiko
sistematis dapat dilihat dari beta. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian
semuanya menghasilkan beta positif. Beta tertinggi dimiliki oleh WSKT dengan nilai
sebesar 2.252, dan beta terendah dimiliki oleh ICBP dengan nilai sebesar 1.069.
Pembentukan portofolio yang optimal dengan menggunakan indeks tunggal
didasarkan pada excess return to beta (ERB) . ERB adalah sebuah angka yang
dapat digunakan untuk menentukan apakah saham tersebut dapat dimasukkan
dalam portofolio optimal. ERB dapat diketahui dengan cara mencari selisih antara
return ekspektasi saham individual dengan return aktiva bebas risiko. Kemudian
dibagi dengan beta saham. Selanjutnya nilai ERB diurutkan dari yang terbesar
sampai yang terkecil.
Portofolio yang ditentukan dengan menggunakan metode indeks tunggal
menghasilkan 10 saham yang sesuai dengan kriteria portofolio optimal. Kriteria
portofolio optimal adalah apabila nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB
di titik Ci. 10 saham yang masuk dalam portofolio optimal dengan nilai cut off rate
sama Ci yaitu sebesar 0.002491 adalah ICBP yang menempati peringkat pertama
dengan nilai ERBi sebesar 0,00704877, kedua, JSMR dengan nilai ERBi sebesar
0,0069991. Ketiga, TLKM dengan nilai ERBi sebesar 0,00675459 . Keempat, INDF
dengan nilai ERBi sebesar 0,00627995 . Kelima, UNVR dengan nilai ERBi sebesar
0,00575053. Keenam, SMGR dengan nilai ERBi sebesar 0,00550892. Ketujuh,
BSDE dengan nilai ERBi sebesar 0,00550211. Kedelapan, BMRI dengan nilai ERBi
sebesar 0.0048669. Kesembilan, ASII dengan nilai ERBi sebesar 0.00485739. dan
saham terakhir adalah WSKT dengan nilai ERBi sebesar 0.00352092. Sepuluh
Page | 21

saham tersebut mempunyai nilai ERBi lebih besar dengan nilai ERB di titik Ci
sehingga layak masuk dalam kategori portofolio optimal pada indeks LQ 45.
Sedangkan 6 saham yang terdapat pada indeks LQ 45 memiliki ERB di bawah Ci
sehingga sangat tidak disarankan untuk masuk ke sebagi investasi atau menjadi
salah satu daftar saham yang akan dijadikan sebagai portofolio.
Dalam pengambilan keputusan membeli atau menjual saham ditentukan oleh
perbandingan antara perkiraan nilai

ntrinsic dengan harga pasarnya. Jika harga

pasar saham lebih rendah dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut sebaiknya
dibeli dan ditahan sementara dengan tujuan untuk memperoleh capital gain jika
kemudian harga naik. Jika harga pasar sama dengan nilai intrinsiknya, maka jangan
melakukan transaksi.
Jika harga pasar saham lebih tinggi dari nilai intrinsiknya, maka saham
tersebut sebaiknya dijual untuk menghindari kerugian. Dalam berinvestasi, investor
memperhitungkan return dan resiko sejumlah dana yang akan diinvestasikan
sehingga diperoleh return yang optimal dan risiko sekuritas individual dapat
digunakan untuk menentukan portofolio yang optimal.

Page | 22

BAB V
KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa: Hasil analisis
pembentukan portofolio menggunakan model indeks tunggal dengan membandingkan
excess return to beta (ERB) dengan cut-off point (C*) pada masing-masing sampel
saham LQ 45, didapatkan kombinasi sepuluh saham yang

membentuk portofolio

optimal dengan risiko yang rendah. Sepuluh saham tersebut adalah PT Waskita Karya
(Persero) Tbk (WSKT), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk (BMRI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk (SMGR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk
(INDF), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga (Persero) Tbk
(JSMR), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan
saran kepada pihakpihak yang membutuhkan dan peneliti selanjutnya. Saran yang
diberikan antara lain :
1. Emiten
Bagi emiten disarankan agar dapat terus secara rutin memperdagangkan
sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dan dapat menarik perhatian investor untuk
pertimbangan keputusan investasinya setelah dilakukan analisis portofolio optimal..
2. Investor
Bagi investor disarankan dalam mempertimbangkan keputusan investasi dapat
memilih saham-saham perusahaan yang telah masuk menjadi kandidat portofolio
optimal yang memiliki tingkat pengembalian yang besar dengan risiko yang kecil.
3. Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat menambah jumlah populasi dalam
penelitian atau ruang lingkup yang lebih besar agar mendapatkan jumlah sampel
yang lebih banyak sehingga saham-saham yang termasuk ke dalam kandidat
portofolio optimal yang lebih banyak.

Page | 23

DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/07/indek-lq-45-definisi-kriteria-dan.html
http://xerma.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-investasi-saham.html
www.britama.com
http://faletehan-fandi.blogspot.co.id/2010/04/model-indeks-tunggal.html

Manulang, Mario P (2012) ,Optimalisasi Kinerja Portofolio Investasi di Investasi,


Universitas Indonesia, Jakarta.
Sari, Trisnadi W (2005) , Analisis Portofolio Optimal pada Saham LQ 45 Tahun
2009-2011 , STIE MDP.

Page | 24

LAMPIRAN
NAMA SAHAM
RF
beta
Ri
kuadrat VRESID ER
Pembilang penyebut ERB
Varians Market Jumlah yang atas jumlah yangC*bawah
AALI
0.0704 1.282 0.077847 1.643524 0.002375 0.007447 4.019559 691.9254 0.005809237 0.000244778
0.076275724 30.61584 0.002491
ADHI
0.0704 1.358 0.078166 1.844164 0.001969 0.007766 5.356138 936.5819 0.005718814
ADRO
0.0704
0.71 0.077873 0.5041 0.002914 0.007473 1.821055 173.0129 0.010525545
AKRA
0.0704 -1.094 0.077735 1.196836 0.000893 0.007335 -8.98873 1340.586 -0.006705076
ANTM
0.0704 0.6106 0.077884 0.372832 0.000516 0.007484 8.852691 722.289 0.012256438
ASII
0.0704 1.5246 0.077806 2.324405 0.001575 0.007406 7.167926 1475.676 0.004857385
ASRI
0.0704 2.01997 0.078051 4.080279 0.002522 0.007651 6.127641 1617.701 0.003787871
BBCA
0.0704 0.1436 0.077865 0.020621 0.000373 0.007465 2.875022 55.30171 0.051987943
BBNI
0.0704 0.1498 0.077965 0.02244 0.000414 0.007565 2.73482 54.15636 0.050498594
BBRI
0.0704 0.4789 0.07798 0.229345 0.000628 0.00758 5.782331 365.3107 0.015828527
BBTN
0.0704 0.0563 0.077974 0.00317 0.00147 0.007574 0.290042 2.156087 0.134522479
BDMN
0.0704 0.0912 0.077833 0.008317 0.000855 0.007433 0.79299 9.729439 0.081504183
BMRI
0.0704 1.534 0.077866 2.353156 0.000426 0.007466 26.88106 5523.241
0.0048669
BMTR
0.0704 1.082 0.077755 1.170724 0.001773 0.007355 4.488184 660.2972 0.006797217
BSDE
0.0704 1.379 0.077987 1.901641 0.001143 0.007587 9.152436 1663.442 0.005502108
CPIN
0.0704
1.36 0.077805 1.8496 0.001176 0.007405 8.564414 1572.941 0.005444841
CTRA
0.0704 -0.0516 0.078024 0.002663 0.001918 0.007624 -0.20514 1.388366 -0.147755833
EXCL
0.0704 -0.083 0.077646 0.006889 0.001644 0.007246 -0.36587 4.190824 -0.087302791
GGRM
0.0704 -0.389 0.077781 0.151321 0.001073 0.007381 -2.67504 140.9839 -0.018974065
HRUM
0.0704 0.2988 0.077954 0.089281 0.000953 0.007554 2.368889 93.70455 0.025280405
ICBP
0.0704 1.069 0.077935 1.142761 0.000733 0.007535 10.9883 1558.895 0.007048771
INCO
0.0704 0.563 0.077947 0.316969 0.003625 0.007547 1.17216 87.44544 0.013404474
INDF
0.0704 1.184 0.077835 1.401856 0.000539 0.007435 16.33947 2601.848 0.006279947
INTP
0.0704 7.927 0.077869 62.83733 0.000781 0.007469 75.76829 80419.25 0.000942166
ITMG
0.0704 0.098 0.077586 0.009604 0.002363 0.007186 0.297988 4.063628 0.07333062
JSMR
0.0704 1.074 0.077917 1.153476 0.000423 0.007517 19.07629 2725.533 0.006999103
KLBF
0.0704 0.238 0.07793 0.056644 0.000374 0.00753 4.792163 151.4704 0.031637615
LPKR
0.0704 0.375 0.077865 0.140625 0.001532 0.007465 1.827287 91.79809 0.019905495
LPPF
0.0704
0.65 0.077965 0.4225 0.001037 0.007565 4.743769 407.6123 0.011637944
LSIP
0.0704 0.605 0.077889 0.366025 0.002065 0.007489 2.194108 177.2585 0.012378017
MNCN
0.0704 0.761 0.077743 0.579121 0.001367 0.007343 4.086887 423.5436 0.009649272
PGAS
0.0704 -0.0155 0.078164 0.00024 0.028572 0.007764 -0.00421 0.008409 -0.500873291
PTBA
0.0704
0.01 0.077822 0.0001 0.001282 0.007422 0.057899 0.078007 0.742228729
PTPP
0.0704 0.3323 0.078209 0.110423 0.002585 0.007809 1.004002 42.72349 0.023499997
PWON
0.0704 0.0078 0.078121 6.08E-05 0.002989 0.007721 0.020148 0.020355 0.98987409
SCMA
0.0704 0.2099 0.077919 0.044058 0.001435 0.007519 1.10001 30.70582 0.035824134
SMGR
0.0704 1.3425 0.077796 1.802306 0.000526 0.007396 18.85866 3423.295 0.005508921
SMRA
0.0704 1.3606 0.078057 1.851232 0.001709 0.007657 6.096105 1083.24 0.005627657
TAXI
0.0704 0.1967 0.077718 0.038691 0.002814 0.007318 0.511632 13.75121 0.037206367
TBIG
0.0704 0.164891 0.077968 0.027189 0.001353 0.007568 0.922413 20.09706 0.045897913
TLKM
0.0704 1.1014 0.07784 1.213082 0.000386 0.00744 21.21266 3140.48 0.006754592
UNTR
0.0704 0.004 0.077415 0.000016 0.016124 0.007015 0.00174 0.000992 1.753857784
UNVR
0.0704
1.3 0.077876
1.69 0.000528 0.007476 18.39085 3198.113 0.005750533
WIKA
0.0704 1.719 0.078121 2.954961 0.001415 0.007721 9.377338 2087.776 0.004491545
WSKT
0.0704 2.252 0.078329 5.071504 0.002308 0.007929 7.735466 2197.003 0.003520917
311.6118 120990.6

Page | 25

ERB (URUT)
UNTR
1.75385778
PWON
0.98987409
PTBA
0.74222873
BBTN
0.13452248
BDMN
0.08150418
ITMG
0.07333062
BBCA
0.05198794
BBNI
0.05049859
TBIG
0.04589791
TAXI
0.03720637
SCMA
0.03582413
KLBF
0.03163761
HRUM
0.02528041
PTPP
0.0235
LPKR
0.0199055
BBRI
0.01582853
INCO
0.01340447
LSIP
0.01237802
ANTM
0.01225644
LPPF
0.01163794
ADRO
0.01052555
MNCN
0.00964927
ICBP
0.00704877
JSMR
0.0069991
BMTR
0.00679722
TLKM
0.00675459
INDF
0.00627995
AALI
0.00580924
UNVR
0.00575053
ADHI
0.00571881
SMRA
0.00562766
SMGR
0.00550892
BSDE
0.00550211
CPIN
0.00544484
BMRI
0.0048669
ASII
0.00485739
WIKA
0.00449154
ASRI
0.00378787
WSKT
0.00352092
0.00094217
-0.00670508
-0.01897406
-0.08730279
-0.14775583
-0.50087329

Page | 26

beta/ varians residual ERB-C* Z masing-masing Jumlah Z X1(proporsi) Beta saham*X1Bp


Rm(Bar)
539.7234212 0.003318
1.790724992 344.9289702 0.005191576 0.006655601 0.898411 0.002865
689.6774039 0.005719
3.944136914
0.011434635 0.015528234
243.6801079 0.010526
2.56486602
0.007435925 0.005279507
-1225.398541 -0.00671
8.21639075
0.02382053 -0.026059659
1182.916845 0.012256
14.49834688
0.042032848 0.025665257
967.9101645 0.004857
4.701512698
0.013630379 0.020780876
800.8538657 0.003788
3.033530896
0.008794654 0.017764937
385.1093717 0.051988
20.02104404
0.058043962 0.008335113
361.5244076 0.050499
18.25647422
0.052928214 0.007928646
762.8121643 0.015829
12.07419323
0.035004868 0.016763832
38.29639451 0.134522
5.151725938
0.014935614 0.000840875
106.6824466 0.081504
8.695065616
0.025208279 0.002298995
3600.548147 0.004867
17.5235063
0.050803231 0.077932157
610.2562277 0.006797
4.148044002
0.012025792 0.013011907
1206.266569 0.005502
6.63700938
0.01924167 0.026534263
1156.574235 0.005445
6.297363155
0.018256985 0.0248295
-26.90631818 -0.14776
3.975565464
0.011525751 -0.000594729
-50.49185436 -0.0873
4.408079785
0.012779674 -0.001060713
-362.426519 -0.01897
6.876704313
0.019936581 -0.00775533
313.6029272 0.02528
7.928009059
0.022984469 0.006867759
1458.274484 0.007049
10.27904292
0.029800463 0.031856695
155.3205048 0.013404
2.081989627
0.006035995 0.003398265
2197.506721 0.00628
13.80022626
0.040008893 0.047370529
10144.97976 0.000942
9.558255588
0.027710794 0.219663463
41.46559474 0.073331
3.040697788
0.008815432 0.000863912
2537.740449 0.006999
17.76190592
0.051494387 0.055304972
636.4303296 0.031638
20.13513751
0.058374736 0.013893187
244.7949175 0.019905
4.872764017
0.014126862 0.005297573
627.0957859 0.011638
7.298105885
0.021158286 0.013752886
292.9891764 0.012378
3.626624959
0.010514121 0.006361043
556.5619108 0.009649
5.370417053
0.015569632 0.01184849
-0.542497147 -0.50087
0.271722331
0.000787763 -1.22103E-05
7.800744187 0.742229
5.789936447
0.01678588 0.000167859
128.5690485 0.0235
3.0213723
0.008759404 0.00291075
2.60956475 0.989874
2.583140533
0.007488906 5.84135E-05
146.2878724 0.035824
5.240636397
0.015193378 0.00318909
2549.940649 0.005509
14.04742049
0.040725546 0.054674045
796.1489962 0.005628
4.480453557
0.012989496 0.017673509
69.90954188 0.037206
2.601080061
0.007540915 0.001483298
121.8808509 0.045898
5.594076653
0.016218054 0.002674211
2851.352528 0.006755
19.25972416
0.055836783 0.061498633
0.248076339 1.753858
0.435090618
0.001261392 5.04557E-06
2460.086866 0.005751
14.14681133
0.041013694 0.053317803
1214.52921 0.004492
5.45511252
0.015815176 0.027186288
975.5787604 0.003521
3.434931572
0.009958374 0.022426257

p
Return Portofolio (Rp Bar)
1.23315E-05 0.00097
0.003543636
2.25152E-05
2.16657E-05
2.12663E-05
2.16966E-05
2.14698E-05
2.21825E-05
2.16435E-05
2.19312E-05
2.19764E-05
2.1957E-05
2.15499E-05
2.16445E-05
2.1322E-05
2.1997E-05
2.14681E-05
2.21037E-05
2.10076E-05
2.13984E-05
2.18995E-05
2.18455E-05
2.18791E-05
2.15565E-05
2.16524E-05
2.08344E-05
2.1793E-05
2.18299E-05
2.16409E-05
2.19311E-05
2.17108E-05
2.12887E-05
2.25076E-05
2.15183E-05
2.26396E-05
2.23844E-05
2.18001E-05
2.14413E-05
2.21987E-05
2.12174E-05
2.19412E-05
2.15682E-05
2.03388E-05
2.16731E-05
2.23842E-05
2.29876E-05

Page | 27

JKSE
Open
Close
close - open
4294
4258
-36.83
4260
4255
-4.61
4294
4412
118.03
4432
4437
5.77
4358
4419
61.02
4407
4467
59.67
4485
4508
22.58
4525
4646
121.63
4653
4620
-32.56
4590
4686
96.27
4665
4879
213.40
4887
4700
-187.14
4712
4768
56.16
4796
4858
61.78
4856
4817
-39.29
4813
4897
84.42
4913
4898
-14.86
4896
4839
-57.08
4843
4898
55.61
4908
5032
123.83
5053
4973
-79.99
4985
4894
-90.78
4901
4937
36.20
4946
4927
-19.18
4924
4848
-76.37
4858
4845
-12.79
4847
4906
58.62
4922
5033
110.81
5041
5087
45.66
5107
5089
-18.66
5107
5089
-18.66
5076
5054
-22.47
5091
5149
58.19
5154
5199
44.50
5194
5137
-57.61
5160
5217
57.39
5241
5144
-97.52
5118
5228
109.32
5219
5133
-86.76
5123
4949
-173.48
4975
4963
-12.24
4937
5029
91.58
5069
5073
4.48
5086
5090
3.29
5103
4987
-115.11
4997
5049
52.19
5037
5112
74.75
5134
5150
15.94
5150
5188
37.61
5198
5160
-37.46
5124
5145
20.36
5161
5167
5.96
5169
5227
58.23

Return
-0.00858
-0.00108
0.027487
0.001302
0.014003
0.013539
0.005034
0.026881
-0.007
0.020975
0.045743
-0.03829
0.011918
0.012881
-0.00809
0.017542
-0.00303
-0.01166
0.011483
0.025232
-0.01583
-0.01821
0.007387
-0.00388
-0.01551
-0.00263
0.012094
0.022515
0.009057
-0.00365
-0.00365
-0.00443
0.01143
0.008633
-0.01109
0.011123
-0.01861
0.021358
-0.01662
-0.03386
-0.00246
0.018549
0.000885
0.000647
-0.02256
0.010443
0.014838
0.003105
0.007303
-0.00721
0.003973
0.001156
0.011265

RR
0.991423
0.998917
1.027487
1.001302
1.014003
1.013539
1.005034
1.026881
0.993002
1.020975
1.045743
0.961709
1.011918
1.012881
0.991909
1.017542
0.996974
0.988342
1.011483
1.025232
0.984169
0.981788
1.007387
0.996123
0.984491
0.997367
1.012094
1.022515
1.009057
0.996346
0.996346
0.995574
1.01143
1.008633
0.988909
1.011123
0.981393
1.021358
0.983377
0.966136
0.997539
1.018549
1.000885
1.000647
0.97744
1.010443
1.014838
1.003105
1.007303
0.992794
1.003973
1.001156
1.011265

ER
Sigma RR
0.077847 53.15185
0.018868

Page | 28

Anda mungkin juga menyukai