INDRIA OCTAVIANI
1. Latar belakang
Kegiatan merger dan akuisisi pada suatu perusahaan merupakan salah satu cara
atau upaya untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan tanpa harus
membangun bisnisnya dari nol. Merger dan akuisisi merupakan kegiatan
penggabungan dua atau lebih perusahaan atau pengambilalihan kepemilikan atau
kekuasaan atas perusahaan lain. Merger dan akuisisi dalam konteks keilmuan dapat
didekati dari dua perspektif, yaitu dari disiplin keuangan perusahaan (corporate
finance) dan dari manajemen strategi (strategic management). Dari sisi keuangan
perusahaan merger dan akuisisi merupakan keputusan investasi jangka panjang
yang harus dianalisis dari segi kelayakan bisnisnya. Sedangkan dari perspektif
manajemen strategi, merger dan akuisisi merupakan salah satu alternatif strategi
pertumbuhan eksternal untuk mencapai tujuan perusahaan. Alasan mengapa
banyak perusahaan di Indonesia melakukan kegiatan merger dan akuisisi salah
satunya karena perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi menganggap
dengan melakukan merger dan akuisisi mereka dapat meningkatkan keunggulan
kompetitif perusahaan jangka panjang, agar perusahaan tersebut dapat
meningkatkan nilai perusahaan, memaksimalkan kemakmuran atau kesejahteraan
bagi pemilik atau pemegang sahamnya. Namun perusahaan yang akan melakukan
kegiatan merger dan akuisisi harus memikirkan rencana tersebut secara matang
karena kenyataannya tidak semua kegiatan merger dan akuisisi dapat meningkatkan
keunggulan kompetitif perusahaan jangka Panjang.
3. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1) Mengetahui dampak yang terjadi terhadap kinerja keuangan perusahaan
setelah merger dan akuisisi
2) Mempelajari bagaimana perusahaan berusaha untuk menerapkan merger
dan akuisisi
3) Menganalisis faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam strategi
merger dan akuisisi Perusahaan
4) Mengidentifikasi perubahan dalam Perusahaan setelah terjadi proses
merger dan akuisisi
4. Hipotesa Penelitian
H11 : ada pengaruh terhadap kinerja keuangan setelah merger dan akuisisi
H12: ada pengaruh terhadap kondisi perusahaan setelah menerapkan merger dan
akuisisi
5. Landasan teori
a. Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan
dan bahan acuan. Selain itu untuk menghindari anggapan kesamaan serupa
dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan penelitian yang sudah
melakukan terlebih dahulu mengkaji hal serupa antara lain :
2 Ira, Rina dan analisis perbandingan Analisis yang berdasarkan rasio Menyatakan
Aspahani kinerja keuangan digunakan keuangan ROI, ROE, adanya penurunan
perusahaan sebelum dalam DER, TATO, CR, dan baik dalam ROE,
dan sesudah akuisisi penelitian ini EPS ROI setelah
(study pada adalah melakukan
perusahaan Wilcoxon akuisisi,
pengakuisisi yang signed rank sedangkan DER
terdaftar di BEI test, dan uji mengalami
periode 2000-2011. Manova peningkatan
setelah akuisisi
Analisis deskriptif
Uji asumsi
a :
Uji statistik
Rasio keuangan:
1. Current Ratio
2. Total Assets Turn Over
3. Debt to Equity Ratio
4. Return On Asset
5. Return On Equity
6. return saham
Pembahasan
1. Pengertian merger dan akuisisi
Merger adalah salah satu strategi perusahaan dalam mengembangkan dan
menumbuhkan perusahaan. Merger berasal dari kata merger (latin) yang berarti
bergabung, bersama, berkombinasi yang menyebabkan hilangnya identitas akibat
penggabungan ini. Merger didefinisikan penggabungan usaha dari dua atau lebih
perusahaan yang pada akhirnya bergabung kedalam salah satu perusahaan yang
telah ada sebelumnya, sehingga menghilangkan salah satu nama perusahaan yang
melakukan merger. Dengan kata lain bahwa merger adalah kesepakatan dua atau
lebih perusahaan untuk bergabung yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang
tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitas
atau bubar.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1988
mendefinisikan merger adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu
perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah
ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar. jadi dapat
disimpulkan bahwa Merger secara garis besar adalah suatu proses difusi atau
penggabungan dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan
nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama
dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
1) Merger Horisontal
Merger horisontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaan yang
bergerak dalam industri yang sama. Sebelum terjadi merger perusahaan-
perusahaan ini bersaing satu sama lain dalam pasar/industri yang sama.
Salah satu tujuan utama merger dan akuisisi horisontal adalah untuk
mengurangi persaingan atau untuk meningkatkan efisiensi melalui
penggabungan aktivitas produksi,pemasaran dan distribusi, riset dan
pengembangan dan fasilitas administrasi. Efek dari merger horisontal ini
adalah semakin terkonsentrasinya struktur pasar pada industri tersebut..
2) Merger Vertikal
Merger vertikal adalah integrasi yang melibatkan perusahaan-
perusahaan yang bergerak dalam tahapan-tahapan proses produksiatau
operasi. Merger dan akuisisi vertikal dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
yang bermaksud untuk mengintegrasikan usahanya terhadap pemasok
dan/atau pengguna produk dalam rangka stabilisasi pasokan dan pengguna.
Merger dan akuisisi vertikal ini dibagi dalam dua bentuk yaitu integrasi
kebelakang atau ke bawah (backward/downwardintegration) dan integrasi
ke depan atau ke atas (forward/upward integration).
3) Merger Konglomerat
Merger konglomerat adalah merger dua atau lebih perusahaan yang
masing-masing bergerak dalam industri yang tidak terkait. Mergerdan
akuisisi konglomerat terjadi apabila sebuah perusahaan berusaha
mendiversifikasi bidang bisnisnya dengan memasukibidang bisnis yang
berbeda sama sekali dengan bisnis semula.
4) Merger Ekstensi Pasar
Merger ekstensi pasar adalah merger yang dilakukan oleh dua atau lebih
perusahaan untuk secara bersama-sama memperluas area pasar. Tujuan
merger dan akuisisi ini terutama untuk memperkuat jaringan pemasaran
bagi produk masing-masing perusahaan.Merger dan akusisi ekstensi pasar
sering dilakukan oleh perusahan-perusahan lintas Negara dalam rangka
ekspansidan penetrasi pasar. Merger dan akuisisi ekstensi pasar dilakukan
untuk mengatasi keterbatasan ekspor karena kurang memberikan
fleksibilitas penyediaan produk terhadap konsumen luar negeri.
1. Motif Ekonomi Esensi dari tujuan perusahaan, jika ditinjau dari perpektif
manajemen keuangan, adalah seberapa besar perusahaan mampu
menciptakan nilai (value creation) bagi perusahaan dan bagi pemegang
saham. Merger dan akusisi memiliki motif ekonomi yang tujuan jangka
panjangnya adalah mencapai peningkatan nilai tersebut. Oleh karena itu
seluruh aktivitas dan keputusan yang diambil oleh perusahaan harus
diarahkan mencapai tujuan ini.
2. Motif Sinergi Sinergi merupakan nilai keseluruhan perusahaan setelah
merger dan akuisisi yang lebih besar dari pada penjumlahan nilai masing-
masing perusahaan sebelum merger dan akuisisi. Sinergi dihasilkan
melalui kombinasi aktivitas secara simultan dari kekuatan atau lebih
elemen-elemen perusahaan yang bergabung sedemikian rupa sehingga
gabungan aktivitas tersebut menghasilkan efek yang lebih besar
dibandingkan dengan penjumlahan aktivitas-aktivitas perusahaan jika
mereka bekerja sendiri. Bentuk-bentuk sinergi disajikan berikut ini:
4. 11 maret 2019
✓ Badan Usaha Pengambilalih: PT Senagan Energi
✓ Badan Usaha yang Diambilalih: PT Patria Bakti Abadi
c. Kerangka teori
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan analisis
data sekunder. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada
pengujian variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan
prosedur statistik. Metode penelitian kuantitatif dalam penelitian ini
menggunakan penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian
yang membandingkan dua gejala atau lebih. Dalam penelitian ini peneliti
membandingkan data-data keuangan peusahaan sebelum dan setelah merger dan
akuisisi. Penelitian kualitatif untuk menganalisis hasil penelitian tersebut.
Data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan sumber lainnya yang
berasal dari sumber bacaan seperti buku-buku, jurnal, data dari internet, serta
literatur-literatur terkait yang mendukung penelitian. Populasi yang digunakan
adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
pernah melakukan merger dan akusisi, dan perusahaan tersebut mengumumkan
aktivitasnya. Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara non
probability sampling, yaitu dengan pendekatan purposive sampling. Adapun
perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
memenuhi beberapa kriteria, diantaranya:
Penelitian ini pada umumnya dituliskan dalam beberapa bab yang akan
saling berhubungan satu sama lainnya, namun pada penulisan proposal
penelitian ini, penulis hanya menuliskan urutan-urutan dalam penulisan sebagai
berikut :
8. Daftar Pustaka
1. Usadha, I Putu A. & Yasa, Gerianta W. (2009). Analisis Manajemen Laba dan
Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan
Akuisisi di Bursa Efek Indonesia.
2. Wbowo, Amin dan Pakereng, Milla, Yulita. 2012. Pengaruh Pengumuman
Merger dan Akuisisi Terhadap Return Saham Perusahaan Akuisitor dan Non
Akuisitor Dalam Industri Yang Sama di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Vol. 16 Tahun 2012
3. Sylviana. 2013. Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Merger: Bukti
Empiris Dari Industri Perbankan Indonesia. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
Vol. 1 Nomer 2, Maret 2013.
4. http://www.kppu.go.id/id/merger-dan-akuisisi/publikasi-
pemberitahuan/pemberitahuan-merger-2019/