Anda di halaman 1dari 29

R I S I KO PA S A R

ASIH NABILA - 20160104


PEMAHAMAN RISIKO
PASAR
PENGERTIAN RISIKO PASAR
RISIKO PASAR ADALAH RISIKO PERUBAHAN HARGA PADA POSISI
NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF TERMASUK TRANSAKSI
DERIVATIF, AKIBAT PERUBAHAN SECARA KESELURUHAN DARI
KONDISI PASAR
Risiko pasar terdapat pada aktivitas fungsional bank seperti
kegiatan treasury (trading book) dan aktivitas investasi dalam
bentuk surat berharga, termasuk perkreditan (banking book)
Risiko pasar terjadi karena bank memiliki posisi, baik posisi
trading book maupun posisi banking book, dan faktor pasar
berubah, YANG MENGAKIBATKAN NILAI PASAR DARI POSISI BANK
BERUBAH
FAKTOR RISIKO PASAR

01 RISIKO SUKU BUNGA 03 RISIKO HARGA EKUITAS/SAHAM

Potensi kerugian pada posisi neraca bank yang Risiko ekuitas dapat terjadi karena adanya
timbul akibat pergerakan suku bunga pasar yang perubahan harga saham atas portofolio saham
berlawanan dengan posisi, sehingga harga pasar yang dimiliki bank. (Akibat dari fluktuasi harga
dari posisi bank menjadi turun nilainya saham di pasar)

02 RISIKO NILAI TUKAR 04 RISIKO HARGA KOMODITAS


Potensi kerugian pada posisi valuta asing milik Potensi kerugian pada posisi komoditas yang
bank, yang nilai dalam valuta domestik menurun dimiliki bank, akibat fluktuasi harga komoditas. Di
akibat terjadinya fluktuasi tukar. Risiko ini timbul indonesia risiko komoditas hanya ada pada bank
akibat terjadinya perubahan nilai tukar yang memiliki perusahaan yang bergerak di
bidang sekuritas
POSISI YANG DIPERHITUNGKAN
DALAM RISIKO PASAR
Saat bank melakukan transaksi pembelian surat berharga, pembukuan
yang dilakukan bank atas transaksi tersebut tergantung dari maksud bank
melakukan pembelian tersebut

TRADING ACCOUNT

AVAILABLE FOR SALE

HELD TO MATURITY
KOMPONEN RISIKO PASAR

RESIKO PASAR
01 RESIKO SPESIFIK
(Specific Risk)
02 SECARA UMUM
(General Market Risk)

Risiko perubahan nilai pasar sekuritas AKIBAT


Risko terjadinya potensi kerugian secara umum
FAKTOR RISKIO KREDIT PENERBIT SEKURITAS.
AKIBAT PERUBAHAN VARIABEL PASAR sehingga
Contoh, harga sekuritas turun akibat
mempengaruhi harga pasar kelompok instrumen
MEMBURUKNYA KINERJA PENERBIT surat berharga
yang terkait. Misalnya perubahan tingkat bunga.
seperti penurunan rating.
TRADING BOOK
TRADING BOOK
TRADING BOOK adalah seluruh posisi perdagangan bank (proprietary
position) pada instrumen keuangan dalam neraca (on balance sheet)
dan rekening administratif (off balance sheet) serta transaksi derivatif
yang tercatat sebagai trading account (TA). TRANSAKSI TERSEBUT
DIMAKSUDKAN UNTUK DIMILIKI DAN DIJUAL KEMBALI GUNA
MEMPEROLEH KEUNTUNGAN DALAM JANGKA PENDEK DARI
PERUBAHAN HARGA.
Posisi trading book terjadi antara lain dari kegiatan perantaraan
(brokering), pembentukan pasar (market marking) atau transaksi lindung
nilai atas portofolio bank lainnya yang diklasifikasikan sebagai trading
book.

Pada umumnya TRADING BOOK DIBAGI 2 menjadi INSTRUMEN TUNAI


(cash instrument) dan POSISI DERIVATIF (derivative instrument)
1. CASH INSTRUMENT
1. SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK 2. SURAT BERHARGA JANGKA
• Sertifikat Bank Indonesia (SBI) PANJANG
• Fasilitas Bank Indonesia (FASBI) • Surat Berharga Pemerintah
• Repurchase Agreement (REPO) • Surat yang diterbitkan oleh
• Reverse Repo SBI/SBN negara tertentu, misalnya SURAT
• Fine Tune Operation (FTO) BERHARGA NEGARA (SBN) :
- Fine Tune Ekspansi (FTE) Republik Indonesia, U.S, Treasury,
- Fine Tune Kontraksi (FTK) Republic of Philippines Bonds
• SBN dengan sisa jangka waktu dsb.
sampai dengan satu tahun dan • Surat Berharga Komporasi
Surat Perbendaharaan Negara • Surat berharga yang diterbitkan
(SPN) oleh perusahaan termasuk bank
(pemerintah/swasta) di dalam
maupun di luar negri
2. DERIVATIVE INSTRUMENT

Produk derivatif adalah suatu produk dengan nilai


tergantung dari produk atau transaksi yang mendasari.
Berdasarkan jenis underlying, transaksi derivatif dibedakan
antara lain atas transaksi NILAI TUKAR VALUTA
ASING,SUKU BUNGA,SURAT BERHARGA,EQUITY dan
COMMODITIES.
Lanjutan... Transaksi currency forward dgn
berbagai variasi
1
Produk Derivatif
Transaksi currency swap
Terkait Nilai Tukar
Valuta Asing
Transaksi currency option

Forward rate agreement (FRA)


2
Produk Derivatif
Interest rate swap (IRS)
Terkait Suku Bunga
Interest rate option
3
Produk Derivatif
Bond
Terkait Surat Berharga
PENGUKURAN RISIKO PASAR TRADING BOOK

1 VALUASI NILAI UNTUK MENGUKUR BESAR


RISIKO PASAR TRADING
PASAR DARI POSISI
BOOK, PERLU DITETEPKAN
TRADING
TERLEBIH DAHULU

2 SENSITIVITAS DARI
POSISI TRADING

3 VOLALITAS FAKTOR
PASAR
LANJUTAN...
1. Valuasi Nilai Pasar dari 2. Sensitivitas dari Posisi Trading
Posisi Trading Book
Sensitivitas dari posisi trading book adalah
Proses valuasi DIPERLUKAN UNTUK perbahan harga pasar dari posisi trading book
MEMASTIKAN BAHWA BANK SUDAH akibat PERUBAHAN SATU SATUAN
MELAKUKAN VALUASI SCARA KONSISTEN, PERUBAHAN FAKTOR PASAR. Faktor pasar dari
bank menggunakan data harga pasar untuk posisi valuta asing adalah nilai tukar yang
melakukan proses valuasi setiap instrumen berlaku dipasar. Faktor pasar dari posisi obligasi
yang dianggap reliable dan tepat waktu. adalah suku bunga pasar.
Contoh, bank membeli valuta asing USD
sebesar 10 juta USD dengan nilai tukar
Rp.10.000/USD = Rp 100 M. Apabila nilai tukar
USD melemah 1%, artinya nilai tukar USD/IDR
menjadi Rp.9.900/USD atau Rp 99 M. Maka
kerugian bank adalah 1% x Rp 100 M = Rp 1 M.
LANJUTAN...

3. Volatilitas Faktor Pasar 4. Value at Risk (VaR)

Merupakan ukuran perubahan faktor pasar VaR merupakan suatu angka atau jumlah uang
pada satu periode tertentu, dengan tingkat yang menggambarkan perkiraan besarnya
keyakinan tertentu. kerugian portofolio bank akibat penurunan
harga pasar karena perubahan faktor pasar
pada periode waktu tertentu dan dengan
tingkat confident level atau probability tertentu.
PENGENDALIAN RISIKO PASAR

Salah satu pendekatan dalam mengendalikan risiko pasar adlah dengan


menggunakan SISTEM LIMIT. Dengan pendekatan ini, BANK
MENETAPKAN LIMIT DENGAN JUMLAH TERTENTU AGAR RISIKO PASAR
TETAP TERKENDALI.
Apabila limit yang telah ditetapkan dilanggar maka bank segera
menyusun rencanan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan
melakukan view berapa besarnya limit agar sesuai dengan
perkembangan kebutuhan bisnis bank dan pasar.
1. PENGELOLAAN LIMIT

Limit resiko merupakan batasan untuk mengendalikan resiko atas transaksi trading.
Limit mencerminkan risik appetite atau BESARNYA TOLERANSI RISIKO PASAR YANG
DAPAT DITERIMA BANK.
JENIS-JENIS LIMIT

01. Limit Value at Risk (VaR) 07. Limit Stress Test


Merupakan batasan potensi kerugian dari eksposur Adalah batasan potensi kerugian atas eksposur
yang dimiliki bank apabila ada sebagai posisi selama yang dimilki bank berdasarkan skenario
periode tertentu dan tingkat keyakinan tertentu. perubahan faktor pasar secara ekstrem.

02. Limit Nominal 06. Limit Jangka Waktu


Limit yang ditujukan untuk membatasi Adalah suatu transaksi instrumen treasury
jumlah posisi terbuka yang diperbolehkan pada umumnya tidak dibatasi, namun harus
untuk dimilki dalam periode waktu tertentu. memperhatikan tingkat likuiditas dari
instrumen dimaksud

03. Limit Cut Loss


Merupakan harga terendah (kerugian maksimum) 05. Limit Periode
yang dapat diterima bank untuk setiap posisi
terbuka yang dimilki dalam kategori trading book. Kepemilikan
Limit ini merupakan peringatan dini yang Adalah batas maksimum kepemilikan atas suatu
menunjukkan bank telah menederita kerugian instrumen keuangan yang termasuk dalam traiding
melampaui batas yang dapat diterima. book

04. Limit Transaksi


Adalah limit batasan maksimum nominal per
transaksi yang boleh dilakukan oleh dealer
2. MONITORING DAN PELAPORAN

Penggunaan limit yang telah ditetapkan harus dimonitor secara periodik


(harian,mingguan,bulanan) tergantung kebutuhan. Aktivitas memonitor limit akan
bergunan apabila terjadi pelanggaran limit atau limit yang ditetapkan tidak
dipergunakan secara optimal.
PERHITUNGAN BEBAN MODAL (CAPITAL
CHARGE)
Bank wajib menyediakan modal dalam jumlah tertentu untuk menutup
risiko pasar atas portofolio yang dimiliki. Perhitungan kecukupan modal
bank sebesar MINIMUM 8% merupakan persyaratan utama yang harus
dipenuhi bank dlam menjalankan bisnis. Dalam menghitung kecukupan
modal dibagi dua :

1 2

Metode Metode
Standar Internal
1. METODE STANDAR

Bank Indonesia mewajibkan bank yang memenuhi kriteria tertentu untuk


melakukan perhitungan risiko pasar dengan metode standar SEJAK TAHUN
2003. Disamping relatif sederhana, standarisasi tersebut dapat mengurangi
beban pelaporan oleh bank serta pemberian acuanbagi pengawas yang
melakukan verifikasi. Perhitungan beban modal untuk risiko pasar meliputi :
1. Risiko spesifik/risiko penerbit surat berharga dari setiap efek atau instrumen
keuangan.
2. Risiko umum dari keseluruhan portofolio, yaitu posisi long atau short dalam
instrumen keungan yang berbeda dapat dilakukan saling hapus.

TIER 1+TIER 2+TIER 3 −PENYERTAAN


KPMM = =MIN. 8%
ATMR RISIKO KREDIT +12,5 ×MODAL RISIKO PASAR
2. METODE MODEL INTERNAL

Internal Model merupakan model yang dikembangkan oleh bank


untu mengukur risiko pasar dengan menggunakan Value at Risk. [Var]
merupakan alat analisis dan kontrol bagi manajemen agar dapat
mewaspadai potensi kerugian atau limit yang sudah ditetapkan bank.
BANKING BOOK
BANKING BOOK

BANKING BOOK adalah posisi atau portofolio bank yang tidak termasuk
kategori trading book. Sebagai lembaga intermediary, bank
mengumpulkan dana masyarakat dan menyalurkan kredit maupun
menginvestasikan dalam bentuk aset keuangan. Aktivitas yang
dilaksanakan bank dalam menjalankan fungsi intermediary keuangan
tersebut disebut aktivitas banking book.
IDENTIFIKASI RISIKO SUKU BUNGA PADA BANKING BOOK
Risiko pasar pada posisi banking book adalah potensi kerugian dari posisi banking book
terutama akibat.

1 PERUBAHAN SUKU BUNGA PASAR menimbulkan risiko penurunan


pendapatan bunga bersih dan penurunan nilai ekonomis dari modal.
PERUBAHAN NILAI TUKAR DAPAT MEMICU POTENSI KERUGIAN
AKIBAT BANK MEMILIKI POSISI TERBUKA DALAM VALUTA ASING.

2 RISIKO SUKU BUNGA BANK adalah potensi PENURUNAN


PENDAPATAN BUNGA BERSIH, atau PENURUNAN NILAI
EKONOMI DARI SUATU BANK karena pengaruh perubahan
tingkat suku bunga pasar.
PENGUKURAN RISIKO PASAR BANKING BOOK

SALAH SATU PENDEKATAN UNTUK


MENGUKUR RISIKO SUKU BUNGA PADA
BANKING BOOK ADALAH REPRICING GAP.
Repricing Gap merupakan metode dasar
untuk menghitung perubahan pendapatn
bunga bersih (Net Interest Income - NII)
terhadap perubahan suku bunga pasar.
NII dapat berubah karena pada neraca
terdapat KOMPONEN AKTIVA (Rate
Sensitive Assets = RSA) dan KOMPONEN
PASIVA (Rate Sensitive Liabilities =RSL)
- REPRICING GAP
REPRICING GAP adalah selisih antara jumlah RSA dan RSL yang jatuh tempo atau bunga dapat
berubah (reprice), dalam periode tertentu.
Repricing GAP = RSA -RSL
GAP POSITIF berarti RSA lebih besar dari RSL pada periode repriecing tersebut. GAP
NEGATIVE berarti RSL lebih besar dari RSA, atau aset lebih lambat dilakukan reprice
dibandingkan dengan liabilities.

- DURATION GAP
Perubahan nilai pasar yang terjadi akibat perubahan satuan suku bunga
PENGENDALIAN RISIKO SUKU BUNGA
Menentukan ekspektasi UNTUK MENCAPAI TUJUAN
1
perubahan suku bunga STRATEGIK, MANAJEMEN
dalam periode yang telah DAPAT MELAKUKAN
ditentukan LANGKAH SEBAGAI BERIKUT

2 Menganalisis GAP
pada struktur neraca
dan laba/rugi bank

3 1. STRATEGI AKTIVA (ASSET)


Apabila diperlukan,
2. STRATEGI PASIVA
dapat diambil
(FUNDING)
langkah sbg berikut:
3. STRATEGI DERIVATIF (OFF
BALANCE SHEET)
Lanjutan...
• Menjual surat berharga jangka
Suku Bunga Diperkirakan panjang
Naik • Melakukan lebih banyak ekspansi
kredit yg berbunga floating
1 Strategi Aktiva • Meningkatkan adjustable-rate
loan

Suku Bunga Diperkirakan • Menjual surat berharga jangka


pendek
Turun
• Membeli sekuritas jangka
panjang dengan bunga tetap
• Mengurangi adjustable-rate loan
Suku Bunga Diperkirakan
2 Strategi Pasiva Naik

Suku Bunga Diperkirakan


Turun

Swaps
Forwards
3 Strategi Derivatif Futures
Options
S E K I A N

Anda mungkin juga menyukai