Anda di halaman 1dari 14

NAMA: Nuke Betrisia

NPM: 20130310016
KELAS: 3-A1 Akuntansi
REFERENSI:
-Edi Murdiyanto, S.H., M.M., Miladiah Kusumaningarti, S.E.,M.M.Ak., ANALISIS
INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO PASAR MODAL INDONESIA
-James Julianto Irawan, S.H., M.H., Surat Berharga: Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis

A. Pengertian Saham
Saham (stock) adalah surat berharga bukti penyertaan modal atau kepemilikan pada suatu
perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT)", yang sudah melakukan mekanisme
penawaran umum (go public). Pada umumnya saham yang kita kenal berupa saham perusahaan
yang listing di Bursa Efek, sehingga saham juga dapat diartikan sebagai instrumen pasar modal
yang dapat diperdagangkan", dengan memiliki saham berarti anda juga dianggap memiliki
perusahaan sehingga berhak hadir dalam rapat umum pemegang saham serta hak suara, satu
lembar saham mewakili satu suara, dengan demikian semakin banyak pemodal memegang saham
suatu perusahaan, semakin besar hak suara yang dimilikinya pada setiap kali perusahaan
membuat keputusan penting pada rapat umum pemegang saham serta mendapatkan deviden atas
saham yang anda miliki.

1. Berdasarkan kriteria cara peralihan haknya, dibedakan berdasarkan kategori saham atas nama
dan saham atas unjuk:

a. Saham atas nama (registered stock) adalah saham di mana di dalamnya tertulis nama
pemiliknya, tanggal perolehan saham yang dimiliki, jumlah kepemilikan atas saham dan juga
nomor registrasi saham.

b. Saham atas unjuk (bearer stock) adalah saham yang di dalamnya tidak terdapat identitas
pemiliknya dengan tujuan agar mudah pindah pemilik dari pemegang saham satu ke pemegang
saham lain.

2. Berdasarkan segi kemampuan dalam hak atau klaim serta manfaat yang diperoleh pemegang
saham, saham dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Saham Biasa (Common Stock)

Common Stock merupakan surat berharga yang dijual oleh perusahaan dengan menjelaskan nilai
nominal (rupiah, dollar, yen dan sebagainya), di mana saham ini menempatkan pemiliknya pada
posisi paling bawah dalam hal pembagian Dividen, saham ini biasa di perjual belikan di Bursa
Efek Indonesia dan juga dapat dijadikan sebagai Instrumen Investasi masyarakat investor,
penerbitan saham biasa melalui proses go public dilandasi atas adanya kebutuhan perusahaan
atas pendanaan. Keterbatasan sumber daya perusahaan atas akses perbankan merupakan
permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan dan juga keterbatasan penambahan dana dari
pendiri serta pinjaman dari pihak ketiga hanyalah solusi sementara sehingga pencatatan
perusahaan menjadi perusahaan terbuka dapat bermanfaat bagi perusahaan sebagai solusi

Dengan perusahaan menjadi perusahaan terbuka maka akan memberikan hak kepada pemegang
saham biasa sebagai berikut:

1) Pemegang saham mendapatkan Dividen sesuai

ketetapan pada Rapat Umum Pemegang Saham.

2) Pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
sesuai aturan rapat umum harus dilaksanakan di wilayah negara Republik Indonesia selain itu
RUPS juga dapat diselenggarakan melalui media telekomunikasi, video konferensi atau saran
media elektronik lainnya yang memungkinkan suara peserta RUPS saling melihat dan
mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat.

3) Mendapat pembagian kekayaan jika perusahaan dilikuidasi, atas pembagian harga kekayaan
hasil likuidasi apabila perusahaan dinyatakan pailit oleh Pengadilan, dalam sejarah kapasitas
perusahaan jarang sekali meninggalkan aktiva yang dapat dibagikan kepada pemilik saham,
sering kali habis di pakai untuk membayar kewajiban-kewajiban baik kewajiban pajak, pesangon
pegawai, hutang atau kewajiban lain.

Dalam praktik di perdagangan sering kali pelaku pasar modal mengelompokkan Common Stock
menjadi kelompok saham dengan bermacam kategori, sebagai berikut: 1) Saham Blue Chip

Saham Blue Chip adalah saham perusahaan yang memiliki reputasi sangat baik, memiliki kinerja
emiten yang konsisten, pertumbuhan laba konsisten, konsisten membagikan Dividen, memiliki
kinerja dan dijalankan manajemen yang profesional. Sehingga harga saham dari perusahaan ini
memiliki likuiditas yang tinggi dan kapitalisasinya dapat mempengaruhi pergerakan Indeks
Saham Gabungan Indonesia (IHSG), Contoh: Astra, Bank Mandiri, Gudang Garam.

2) Growth Stock

Tipe saham Growth Stock memiliki pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi dari rata-rata
industri, oleh karena itu harga sahamnya tumbuh pula seiring kinerja fundamentalnya, saham ini
biasanya pada emiten yang produknya baru dan lagi trend. Semisal saham Facebook, eBay,
Alibaba atau saham perusahaan pemasaran online dan sejenisnya.

3) Defensive Stock

Defensive Stock adalah perusahaan yang kinerja nya tidak banyak dipengaruhi oleh shock atau
siklus perekonomian. Biasanya pada industri makanan, industri farmasi, atau produk-produk
kebutuhan sehari-hari. Contohnya Unilever, Indofood atau Kalbe Farma. Saham jenis kenaikan
dan penurunannya sangat moderat. Saham ini cocok untuk investasi yang bersifat risk adverse.

4) Cyclical Stock

Cyclical Stock adalah perusahaan yang kinerja fundamentalnya mengalami peningkatan pada
musim-musim tertentu, tipe saham ini kinerjanya mengandalkan situasi tertentu contohnya
perusahaan yang fokus usahanya pada pusat perbelanjaan semisal Matahari, di mana kinerja
fundamental mengalami kenaikan jika memasuki lebaran atau hari-hari besar di Indonesia atau
hari musim ajaran baru.

5) Income Stock

Saham tipe Income Stock adalah perusahaan yang rajin memberikan deviden kepada pemegang
sahamnya. Hal ini karena perusahaan sudah mature dan tidak memerlukan biaya ekspansi yang
tinggi, tipologi saham ini sangat terlihat dari saham perusahaan consumer seperti Unilever,
Indofood atau perusahaan sejenis yang memiliki kinerja baik. Selain saham consumer saham
seperti Telkom, Astra juga tergolong tipe saham income stock karena kinerja yang sangat
konsisten sehingga pendapatan dari Deviden

dapat dijadikan pasif income oleh investor selain dari keuntungan harga sahamnya.

6) Speculative Stock

Speculative Stock adalah saham yang tidak konsisten dalam kinerja fundamentalnya, tetapi
kemungkinan kedepan akan menciptakan perbaikan kinerja. Saham ini sangat berisiko walaupun
memberikan return yang besar pula dalam dunia investasi saham investor sering kali
mengistilahkan saham ini sebagai saham "gorengan" di istilahkan gorengan diberikan oleh
investor berlandaskan saham ini adalah saham yang mudah digerakkan harganya oleh para
bandar "pemain besar dengan alasan tertentu. Perlu diwaspadai oleh investor pemula karena tipe
saham ini memiliki risiko besar terutama jika harga saham ini mengalami fluktuasi besar,
investor pemula yang tergiur keuntungan atas fluktuasi itu bisa mengalami kerugian jika tidak
mengetahui karakter dari saham tersebut.
7) Junk Stock

Dalam kalangan investor mengetikan Junk Stock sebagai saham yang memiliki kinerja buruk,
sering kali merugi, jarang membagikan dividen dan tidak memiliki prospek berinvestasi pada
saham ini.

b. Saham Preferen

Saham preferen adalah saham yang memiliki hak lebih dibanding dengan saham biasa, saham ini
memiliki sifat gabungan (hybrid) antara saham biasa dengan obligasi, karena diistimewakan
saham ini bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga obligasi. Karena saham ini memiliki
karakteristik seperti saham biasa sehingga saham ini tidak selamanya bisa memberikan
penghasilan seperti dikehendaki pemilik saham, jika suatu ketika emiten mengalami kerugian,
maka pemegang saham preferen tidak dapat menerima pembayaran dividen seperti yang
ditetapkan sebelumnya", pemegang saham preferen merupakan partner yang diam, karena tidak
memiliki hak suara dalam penentuan kebijakan perusahaan atau penentuan manajemen
perusahaan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Dalam hal pembagian Dividen saham preferen memiliki hak untuk didahulukan, ada beberapa
jenis saham preferen antara lain"

1) Preferen partisipasi adalah saham preferen yang hak membagi deviden kepada pemegang
saham biasa (participating preference share).

2) Preferen non kumulatif adalah preferen yang tidak mempunyai hak untuk mendapatkan
deviden yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu sebagai kumulatif pembayaran
dividennya (noncommulative preferred stock).

Pemilik saham ini juga memiliki hak untuk didahulukan dalam pembagian kekayaan jika terjadi
likuidasi, saham ini juga memiliki kesamaan dengan saham biasa yakni diterbitkan tanpa tanggal
jatuh tempo pada lembar sahamnya serta representasi kepemilikan yang sama.

3. Ditinjau berdasarkan cara peralihannya saham digolongkan menjadi:

a. Bearer Stock (Saham atas unjuk) di mana dalam saham tersebut tidak tertulis nama
pemiliknya. Secara hukum siapa yang memegang saham tersebut adalah pemilik saham tersebut
dan berhak atas hak dalam saham tersebut termasuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)
b. Registread Stock (Saham atas nama) di mana saham tertulis atas nama atau terdapat nama
pemiliknya, secara hukum siapa yang tertera namanya di sertifikat saham tersebut di alah
pemiliknya dan berhak atas manfaat di dalamnya ter masuk menghadiri Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS)

B. Transaksi Saham

Dalam transaksi Saham investor terlebih dahulu harus melakukan pembukaan rekening efek
melalui Perusahaan Efek "perusahaan sekuritas". Calon investor melakukan pengisian formulir
pembukaan efek beserta formulir pembukaan rekening dana nasabah "RDN", bahkan saat ini
beberapa perusahaan efek sudah dapat mempermudah pembukaan efek secara online. Dalam
pembukaan rekening efek tersebut memuat identitas investor serta keterangan profile investasi
yang akan dilakukan, saat ini untuk bertransaksi efek di pasar modal dipermudah dengan adanya
kebijakan investasi bagi mahasiswa sebesar Rp. 100.000, sudah dapat melakukan investasi
saham di Pasar Modal Indonesia.

Perusahaan Efek memberikan sistem online trading dengan segala fitur yang diperlukan dalam
bertransaksi, serta melakukan pelatihan penggunaan aplikasi tersebut. Dengan aplikasi tersebut
investor dapat melakukan transaksi jual atau beli efek secara sistem yang terhubung dengan
sistem pelaksanaan transaksi di bursa atau biasa disebut Jakarta Automated Trading System
(JATS). 1. Jenis Pasar dalam transaksi Saham.

a. Pasar Perdana adalah transaksi yang dilakukan oleh investor dengan perusahaan yang baru
listing di bursa (go public) melalui perusahaan efek dalam perannya sebagai penjamin emisi
efek.

b. Pasar Reguler adalah transaksi yang dilakukan investor sesudah pasar perdana, transaksi
tersebut dilakukan antar investor beli dengan investor jual. Untuk waktu transaksi bursa di pasar
reguler bisa langsung cek di situs Bursa Efek Indonesia.

c. Pasar Non-Reguler adalah transaksi yang dilakukan oleh investor jumlah saham kurang dari 1
lot atau biasa disebut odd lot. Transaksi ini dilakukan tidak melalui mekanisme bursa melainkan
atas kesepakatan antara investor jual dengan investor beli. Atau transaksi non-reguler juga
dilakukan jika jumlah transaksi terlalu besar nilainya, hal tersebut dilakukan agar tidak
mengganggu proses transaksi di pasar reguler

2. Jenis-jenis Order dalam Transaksi Saham


Transaksi melalui sistem (JATS) merupakan ilustrasi transaksi langsung, transaksi yang
dilakukan oleh investor di pasar reguler disebut market order, ada jenis-jenis order lain yang
umum dilakukan oleh investor dalam bertransaksi

1) Limit Order adalah order beli atau jual yang dilakukan oleh investor pada harga tertentu, limit
order dilakukan investor dengan tujuan mendapatkan harga jual atau beli terbaik sesuai dengan
keinginan investor, limit order tidak selalu tereksekusi jika harga pasar tidak menyentuh atau
tidak mempertemukan order beli atau jual dengan order yang dilakukan oleh investor lain.

(2) Stop Order adalah order dengan tujuan mendapatkan harga beli dan jual yang terbaik yang
tersedia di pasar, stop order ini adalah order secara sistem otomatis order pada harga yang di
pesan. Jika harga tertentu tersebut belum tersentuh maka order tersebut tidak akan terpasang.

3) Stop Limit Order adalah order ini adalah kombinasi dari stop order dengan limit order, hanya
di proses jika pasar mencapai suatu harga yang di pesan atau ditetapkan sebelumnya. Stop limit
order akan terlaksana pada harga spesifik atau harga yang lebih baik jika hari order akan berlaku
pada satu hari bursa saja.

4) Stop Loss Order adalah order digunakan untuk keluar dari sebuah transaksi jika transaksi yang
telah dilakukan sebelumnya mulai menimbulkan kerugian.

C. Jenis Nilai Saham Jika dilihat dari jenis nilai saham maka terdapat tiga jenis yaitu: 1. Nilai
buku, nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan

perusahaan penerbit saham (emiten).

2. Nilai Pasar, nilai saham dipasar yang ditunjukkan oleh harga

saham di pasarkan. 3. Nilai Intrinsik Saham atau nilai teoritis adalah nilai yang sebenarnya atau
seharusnya terjadi.

Meskipun semuanya dinyatakan dalam per lembar saham, ketiga nilai tersebut ditambah nilai
nominal umumnya tidak sama besarnya. Nilai nominal dan nilai buku ditentukan berdasarkan
laporan perusahaan keuangan. Nilai pasar dapat dilihat pada harga saham di bursa efek.
Sedangkan nilai intrinsic bisa dilihat dari pendekatan nilai sekarang dan pendekatan rasio
terhadap earning."

D. Keuntungan Berinvestasi Saham


Salah satu manfaat dan keberadaan pasar modal dapat menjadi salah satu alternatif investasi,
dengan berinvestasi di pasar modal seseorang dapat mendapatkan penghasilan, bahkan di pasar
modal oleh investor sudah menjadikan sebagai profesi yang dapat mendatangkan penghasilan
yang besar, saham adalah salah satu instrumen investasi di pasar modal yang menjanjikan capital
gain dan deviden.

1. Capital gains adalah selisih keuntungan (apresiasi) dari kenaikan harga dari harga beli yang
lebih rendah.
2. Biaya Pajak Transaksi Atas pelayanan yang diberikan oleh Perusahaan Efek (Sekuritas),
investor dikenakan biaya transaksi, baik transaksi beli atau pun transaksi jual. Besaran biasa
tersebut bervariasi kisaran besaran transaksi beli 0.2%, transaksi jual 0.3% biaya tersebut
biasanya sudah termasuk PPN dan pajak penghasilan pada transaksi jual yang dilakukan.
3. Deviden adalah keuntungan yang dibagikan pada periode tertentu oleh perusahaan dari laba
yang diperoleh perusahaan kepada pemilik saham. Banyak anggapan terutama investor baru
menganggap bahwa untuk mendapatkan dividen, investor harus menyimpan kepemilikan atas
saham dimiliki dalam jangka waktu satu tahun.

Dalam data yang disajikan yang perlu diperhatikan adalah Cum Dividen dan Distribution Date,
karena tanggal tersebut adalah penentuan investor mendapat deviden atau tidak.

a. Cum Dividen adalah tanggal semua investor yang memiliki saham sampai tutup sesi
perdagangan, akan berhak mendapatkan pembagian deviden, walaupun pembelian
dilakukan pada tanggal 12 Mei 2017
b. Ex Dividen adalah hari di mana tidak terdapat hak bagi pemegang saham PGAS, di Ex
Dividend investor diperkenankan untuk menjual saham dan tetap akan mendapatkan hak
Dividen karena data investor yang berhak sudah di catat di hari penutupan Cum Dividen.
c. Recording Date adalah tanggal pengumuman pemegang saham yang berhak mendapatkan
dividen tunai.

E. Resiko Investasi Saham

1. Capital Loss dapat diartikan depresiasi dari nilai saham yang dibeli oleh investor, sehingga
jika saham tersebut di jual ke pasar saham nilainya akan mengalami penurunan.

2. Risiko Likuidasi

Risiko likuidasi adalah risiko dikarenakan perusahaan pada posisi dilikuidasi atau dinyatakan
pailit, risiko ini merupakan risiko terbesar yang ada pada investasi saham, sehingga risiko
tersebut sangat tidak diharapkan oleh investor, risiko terjadi dikarenakan manajemen perusahaan
tidak dapat mempertahankan perusahaan dari masalah yang dialami perusahaan. Masalah
tersebut bisa timbul dari kesalahan manajemen itu sendiri atau dikarenakan kondisi dari luar
perusahaan. Kondisi dari luar misalnya perubahan pola konsumsi masyarakat atas barang yang
diproduksi sehingga produk yang dimiliki perusahaan tidak dapat terserap pasar, adanya
peraturan pemerintah yang membuat posisi perusahaan pada posisi yang tidak diuntungkan,
misal pembatasan produksi rokok atau kenaikan cukai rokok yang terlampau tinggi sehingga di
tambah produk rokok tersebut tidak dapat bersaing dengan rokok merek lain.

F. Mekanisme Pembukaan Rekening Saham

Investor dapat memiliki rekening investasi saham, terlebih dahulu harus menunjuk perusahaan
efek di Bursa Efek Indonesia untuk itu biasanya perusahaan efek juga yang terdaftar di sebut
Anggota Bursa, Saat ini ada 108 perusahaan efek yang terdaftar menjadi anggota bursa.
Perusahaan efek terdapat di kota-kota di seluruh Indonesia, sehingga investor mudah untuk
mendapatkan akses pasar modal", dengan banyaknya perusahaan. efek investor dapat memilih
sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan masing-masing perusahaan.

Setelah cocok dengan satu perusahaan efek investor akan diminta untuk menandatangani dua
dokumen yang terdiri dari :

1. Pembukaan Rekening Dana Nasabah" RDN", diatur dalam peraturan Bapepam-LK No. V.D.3
terkait pemisahan rekening dana milik masing-masing nasabah dengan rekening milik
Perusahaan Efek, rekening tersebut dibuat di Bank yang memiliki izin sebagai bank
administrator rekening dana nasabah seperti (BCA/Mandiri/Niaga/Permata/DII).

2. Single Investor Identification (SID) adalah nomor tunggal identitas Pemodal yang diterbitkan
oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)", Investor diwajibkan mempunyai rekening
tersebut sebagai tempat penempatan saham yang dimilikinya.

3. Akan dijelaskan segala fasilitas yang diberikan perusahaan efek dan komisi "fee" yang
diterapkan atas transaksi nasabah contohnya: fee beli 0,294, fee jual 0,396 atau sesuai dengan
kesepakatan antara investor dan perusahaan efek

Pembukaan dua rekening tersebut adalah kewajiban untuk keamanan nasabah, namun nasabah
tidak perlu khawatir, semua administrasi akan diproses oleh administrasi perusahaan Efek yang
telah ditunjuk oleh investor. Setelah pembukaan rekening Rekening Dana investor dan Single
Investor Identification selesai, investor akan dikonfirmasi oleh Perusahaan Efek "Securities",
serta akan diberikan informasi mengenal User id dan Password Online Trading jika nasabah
mengajukan fasilitas online, jika nasabah ditangani oleh Pialang "brokerage equity akan
dijelaskan segala informasi dan dikomunikasikan pilihan saham yang direkomendasikan oleh
perusahaan efek beserta alasan pemilihan saham tersebut.
G. Mekanisme Perdagangan Saham

Mekanisme perdagangan efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi dilakukan
selama jam perdagangan setiap hari Bursa dengan berpedoman pada waktu JATS Perdagangan
efek di Bursa Saham Indonesia hanya bisa dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga
menjadi Anggota Klining (KPE), Anggota bursa efek bertanggung jawab terhadap seluruh
transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah, termasuk transaksi Bursa yang terjadi antara lain karena:
1. Kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam rangka
Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak Jakarta Stock Exchange Open Network
Environment Client (JONEC)30 yang disediakan oleh Bursa; dan atau
Kelalaian atau kesalahan Penanggung Jawab Pesanan dan Perdagangan (PJPP) dalam
melaksanakan
penawaran jual dan atau permintaan beli ke JATS;dan atau
3. Kelalaian atau kesalahan IT Officer Remote Trading dalam mengoperasikan peralatan
penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa; dan atau
4 Adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui Peralatan Penunjang dan atau aplikasi
Anggota
Bursa Efek.

Surat Berharga

Definisi
Surat Berharga adalah surat atau dokumen yang memiliki nilai uang yang diakui dan dilindungi
oleh hukum untuk kepentingan transaksi perdagangan, pembayaran, penagihan atau sejenisnya.
Surat berharga juga dapat diartikan sebagai surat yang memiliki legitimasi karena surat berharga
ini sebagai panduan bagi pemegang surat yang dianggap sebagai pihak yang dapat memiliki hak
tertentu.

Pengertian Surat Berharga


Pada umumnya orang awam memberikan pengertian bahwa surat berharga adalah surat yang
mempunyai nilai yang cukup berarti oleh pemiliknya, atau apa yang terdapat dalam surat
berharga itu cukup berharga bagi pemiliknya sehingga apabila dinilai dengan sejumlah uang
akan mempunyai nilai yang besar bagi pemiliknya. Atas dasar pengertian yang awam tersebut,
sering kali orang beranggapan bahwa setiap surat yang mempunyai nilai cukup tinggi bagi
pemiliknya yaitu surat berharga atau sebuah surat akan dianggap sebagai surat berharga jika surat
tersebut mempunyai nilai yang cukup tinggi bila dinilai dengan uang.

"SURAT BERHARGA" dalam bahasa Belanda disebut "WAARDE PA PIER".


"SURAT YANG MEMPUNYAI HARGA" yang dalam bahasa Belanda disebut "PAPIER VAN
WAARDE.

1. SURAT BERHARGA (WAARDE PAPIER)

Adapun ciri-ciri atau tanda dari "Surat Berharga" (Waarde Papier) yang membedakan dengan
Surat yang Mempunyai Harga (Papier van Waarde) sebagai berikut:

1. Diterbitkan sebagai alat pembayaran dari perikatan dasarnya.


2. Mudah dipindahtangankan atau dialihkan.
3. Surat bukti hak tagih bagi yang memegangnya (surat legitimasi).
4. Bentuk surat berharga tersebut ditentukan oleh peraturan-peraturan tertentu.

a. Diterbitkan sebagai Alat Pembayaran dari Perikatan Dasarnya

Terbitnya surat berharga yaitu untuk memenuhi kewajiban pem bayaran yang muncul karena
adanya perikatan dasarnya Sebagai contoh, pada peristiwa jual beli, yang mana peristiwa jual
beli tersebut merupakan perikatan dasar, pembeli mempunyai kewajiban untuk membayar harga
barang yang dibelinya dan kewajiban untuk membayar tersebut dapat menggunakan surat
berharga, seperti cek, Letter of Credit dan lain-lain. Sehingga dalam hal ini, salah satu ciri atau
tanda dari surat berharga adalah sebagai alat pembayaran dari perikatan dasarnya.

b. Mudah Dipindahtangankan atau Dialihkan

Surat berharga mempunyai ciri mudah dipindahtangankan atau dialihkan. Artinya, surat berharga
tersebut akan dengan mudah berganti pemiliknya. Ciri mudah untuk dipindahtangankan ini
berkaitan dengan kegunaan atau fungsi dari surat berharga sebagai alat pembayaran dan alat
untuk memindahkan hak tagih. Sebagai alat pembayaran, maka surat berharga mempunyai
kesamaan dengan uang dimana uang akan mudah dialihkan hak miliknya. Sebagai alat untuk
memindahkan hak tagih, maka surat berharga juga harus mudah untuk dipindahtangankan dari
satu pihak ke pihak yang lainnya. Surat berharga sebagai alat pembayaran dan alat untuk
memindahkan hak tagih, apabila tidak dilengkapi dengan kemudahan untuk
memindahtangankan, maka orang tidak akan mau menerima surat berharga dan tidak mau
menggunakannya.

c. Surat Bukti Hak Tagih atau Surat Legitimasi

Sebuah surat berharga memberikan legitimasi kepada pemegangnya. sebagai orang yang berhak
atas tagihan yang terdapat di dalamnya. Arti nya, bahwa setiap orang yang memegang sebuah
surat berharga dianggap mempunyai hak untuk menagih pembayaran sejumlah uang kepada
orang/pihak lain, dalam hal ini penerbit atau tersangkut (pihak yang diperintahkan oleh penerbit
untuk membayar, contohnya bank), cukup hanya dengan menunjukkan dan menyerahkan surat
berharga tersebut kepada pihak penerbit atau tersangkut tanpa ada keharusan yang lain. Asas
legitimasi ini sebagai konsekuensi dari karakteristik surat berharga tersebut mudah
dipindahtangankan. Bagi pihak penerbit atau tersangkut yang menyanggupi untuk membayar,
harus melakukan pembayaran tanpa adanya kewajiban untuk menyelidiki apakah orang yang
memegang surat berharga tersebut adalah orang yang benar-benar berhak atas tagihan yang
terdapat dalam surat berharga ini. Sehingga, setiap orang yang memegang surat berharga disebut
mempunyai legitimasi terhadap apa yang tertulis di dalam sebuah surat berharga tersebut.

d. Surat Berharga Mempunyai Bentuk yang Telah Ditentukan

Surat berharga mempunyai bentuk yang telah ditentukan oleh undang-undang atau
peraturan-peraturan yang lainnya. Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang bentuk dari surat
berharga ini dikenal dengan istilah "syarat formal dari surat berharga." Syarat formal ini bersifat
memaksa, yang artinya bila tidak dipenuhi ketentuan-ketentuan tersebut akan menyebabkan
sebuah surat berharga akan kehilangan sifat sebagai surat berharga, sehingga tidak berlaku
sebagai surat berharga. Sebagai contoh untuk surat wesel undang-undang sudah mengatur bentuk
dari wesel sebagaimana terdapat di dalam Pasal 100 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD).

2. FUNGSI SURAT BERHARGA

Surat berharga selain dilihat dari ciri-cirinya juga dapat dilihat dari fungsi atau kegunaannya,
yaitu:

1. Sebagai alat pembayaran.

Sebagai alat pembayaran juga sebagai alat tukar maka surat berharga akan mempunyai fungsi
seperti uang tunai. Contohnya, seseorang yang membeli barang membayar dengan selembar cek.

2. Sebagai alat bukti perikatan dasar.

Surat berharga dapat membuktikan adanya perikatan dasar yang menyebabkan diterbitkannya
surat berharga. Hal ini disebabkan karena bentuk dari surat berharga itu sendiri yang
menunjukkan adanya perikatan dasarnya, contohnya surat sanggup, dari bentuknya sebagai surat
sanggup maka orang akan mengetahui adanya perikatan dasar berupa utang piutang.

Contoh lain seperti surat saham, maka dari surat saham tersebut dapat menunjukkan perikatan
dasarnya berupa perjanjian penyertaan modal untuk membentuk suatu perseroan terbatas.
3. Sebagai alat untuk mengalihkan hak.

Surat berharga dapat berfungsi untuk memindahkan hak tagih yang ada di dalamnya. Sebagai
contohnya adalah cek yang dipindahta ngankan dari satu orang ke orang yang lain, maka hak
tagih yang ada pada cek tersebut berpindah atau beralih dari pemegang yang satu kepada
pemegang yang lainnya.

4. Sebagai alat/sarana berinvestasi. Sebagai sarana berinvestasi, maka surat berharga dapat
berfungsi sebagai alat untuk berinvestasi bagi pemiliknya dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan.

3. SURAT YANG MEMPUNYAI HARGA (PAPIER VAN WAARDE)

Surat yang mempunyai harga (papier van waarde) adalah surat yang memang diterbitkan hanya
sebagai bukti diri bagi pemegangnya, yaitu orang yang berhak atas apa yang terdapat
didalamnya. Adapun ciri-ciri lain sebagaimana yang terdapat dalam surat berharga tidak terdapat
dalam surat yang mempunyai harga. Untuk lebih jelasnya, ciri-ciri atau tanda dari surat yang
mempunyai harga antara lain:
a. Surat yang Melekat Suatu Hak

Pada surat yang mempunyai harga terdapat suatu hak yang melekat pada surat tersebut, yang
membuktikan bahwa pemegangnya mempunyai hak atas apa yang terdapat di dalam surat
tersebut. Contoh surat yang mempunyai harga di antaranya: tiket atau karcis kereta api, maka
orang yang memegang tiket ini mempunyai hak untuk dapat menumpang dalam kereta api sesuai
dengan kelas dan jurusan yang terdapat di dalam tiket. Sertifikat rumah dan/atau tanah, orang
yang namanya tertulis dalam sertifikat ini yaitu orang yang memiliki hak atas tanah dan/atau
rumah sebagaimana yang tertulis dalam sertifikat ini.

Jadi, orang yang memegang sebuah surat yang mempunyai harga maka orang tersebut berhak
untuk mendapatkan hak sesuai dengan apa yang terdapat di dalam surat tersebut.

b. Sukar untuk Dipindahtangankan atau Dialihkan

Bila pada surat berharga kita mengenal adanya klausula yang me mungkinkan sebuah surat
berharga dengan mudah untuk dipindahta ngankan atau dialihkan, maka dalam surat yang
mempunyai harga tidak demikian. Surat yang mempunyai harga tidak mempunyai klausula yang
memungkinkan dengan mudah untuk dipindahtangankan atau dialihkan, sehingga untuk
memindahkannya kadang kala dibutuhkan syarat-syarat tertentu. Hal ini disebabkan karena
tujuan dari diterbitkannya surat yang mempunyai harga memang bukan untuk dipindahtangankan
atau dialih kan, sehingga jika akan dialihkan atau dipindahtangankan akan lebih su lit, bukan
berarti tidak bisa dialihkan. Sebagai contohnya, untuk memin dahkan hak atas tanah dalam
sebuah sertifikat rumah harus melalui akta jual beli yang dibuat oleh pejabat yang berwenang,
dalam hal ini pejabat pembuat akta tanah.

c. Klausula Rekta

Yang dimaksud dengan klausula rekta adalah klausula yang terdapat di dalam surat berharga
yang biasanya berbunyi "tidak atas pengganti atau "tidak kepada penggunti". Pada umumnya
klausula "tidak atas pengganti" berasal dari surat berharga yang berklausula "atas pengganti" atau
"kepada pengganti, yang kemudian oleh penerbitnya diubah menjadi "tidak atas pengganti
dengan jalan menambahkan kata "tidak" atau mencoretnya dan menuliskan "tidak atas
pengganti". Bila sebuah surat berharga diberi klausula "tidak atas pengganti" (klausula rekta),
maka ada beberapa sarjana yang menggolongkan "surat berharga tersebut berubah menjadi "surat
yang mempunyai harga." Hal ini disebabkan karena sifat atau ciri dari surat berharga tersebut
telah berubah menjadi sifat atau ciri surat yang mempunyai harga, yaitu dalam hal cara
memindahkan haknya yang sukar. Dengan diberikannya sebuah klausula rekta, maka sebuah
surat berharga akan menjadi sulit untuk dipindahtangankan atau dialihkan dan
hal ini memang dikehendaki oleh penerbitnya, sehingga surat berharga tersebut berubah masuk
dalam golongan "surat yang mempunyai harga."

d. Bentuk Tidak Ditentukan

Bila di dalam surat berharga bentuknya telah ditentukan oleh undang-undang atau
peraturan-peraturan yang lainnya, maka dalam surat yang mempunyai harga tidak demikian.
Surat yang mempunyai harga pada umumnya bentuknya tidak ditentukan oleh peraturan
perundang undangan, Sehingga, setiap penerbit akan bebas menentukan bentuk dari surat yang
mempunyai harga tersebut.

Kebebasan menentukan bentuk ini membuat sebuah surat berharga tidak mempunyai bentuk
yang sama untuk jenis yang sama. Misalnya: tiket pesawat terbang yang diterbitkan oleh sebuah
perusahaan penerbang an A akan berbeda bentuknya dengan tiket pesawat terbang yang
dikeluarkan oleh perusahaan penerbangan B. Contoh lainnya: buku tabungan yang dikeluarkan
oleh bank A bentuknya akan tidak sama dengan yang dikeluarkan oleh bank B.

Obligasi
Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan perusahaan atau pemerintah untuk
mendapatkan dana.

Berdasarkan penerbitnya obligasi dibedakan menjadi dua yakni obligasi korporasi atau
perusahaan (corporate bond) dan obligasi negara (gavernand bond).
1. Obligasi Korporasi (Corporate Bonds) adalah surat utang yang diterbitkan oleh Perusahaan
dan dijual belikan di bursa atau secara privat, biasanya dengan bank atau perusahaan
asuransi. Contohnya mortage bond, collateral trust bond, dan Unscured Bond.
2. Obligasi Negara (government bonds) adalah obligasi yang di terbitkan oleh Negara dalam
hal ini di terbitkan oleh pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah.
Dalam prakteknya di Indonesia Surat Utang Negara adalah Surat berharga yang di
terbitkan oleh Pemerintah sesuai Undang-undang terdiri dari:
a) Obligasi Negara (termasuk Obligasi Negara Retail/ORI)
b) Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Pada pasar modal para pihak mengenal dua jenis kupon "yield" Obligasi yaitu:
a. Current yield
b. Yield to Maturity (YTM)
Jika perusahaan ingin menerbitkan obligasi maka harus memenuhi beberapa syarat di
antaranya:

1 Mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) perusahaan
menyampaikan pada OJK bahwa yang bersangkutan berkeinginan untuk menerbitkan obligasi
dan OJK secara efektif menyatakan layak.
2. Perusahaan dinyatakan memiliki nama dan reputasi yang baik.
3. Laporan keuangan perusahaan telah diaudit oleh kantor akuntan yang terdaftar.
4. Pada dua dan tiga tahun terakhir perusahaan selalu mendapat keuntungan dan tidak mengalami
kerugian.

Medium Term Note


Medium Term Note adalah surat utang jangka menengah diterbitkan oleh perusahaan
swasta sebagai alternatif pembiayaan jangka menengah yang bersifat perjanjian utang antara
penerbit dan pembelinya.
Dalam penerbitannya perusahaan bisa menggunakan perusahaan efek atau Bank Umum
sebagai pengatur penerbitan (arranger).
1. Menggunakan Perusahaan Efek
2. Menggunakan Bank

Anda mungkin juga menyukai