Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EKONOMI ISLAM

KONSEP SOSIAL DALAM HADIAH DAN HIBAH

Dosen Pembimbing :

SRIKALIMAH, SE., MM

Disusun oleh :

1. Krisna Hardinata Pratama (20130310035)


2. Rizky Vernanda Santaji (20130310037)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

KEDIRI

2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak henti-
hentinya penulis panjatkan puja dan puji syukur atas segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Sosial Hadiah dan Hibah” ini
dengan maksimal dan tepat waktu.

Makalah ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Penulis
menyampaikan terima kasih terutama kepada Ibu Sri Kalimah SE., MM selaku dosen
pembimbing mata kuliah Ekonomi Islam yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Demikian juga ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
proses penulisan makalah ini.

Di dalam makalah ini diuraikan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan sistem
ekonomi islam. Adapun tujuan makalah ini disusun yaitu guna memenuhi tugas mata kuliah
Ekonomi Islam. Selain itu, makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
penulis maupun pembaca. Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat diperlukan
demi perbaikan makalah ini kedepannya. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kediri, 11 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………….……..2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..3
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang…………………………………………………..…4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….4
1.3 Tujuan………………………………………………………...……5

BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian hadiah…………………………………………………..6
2.2 Pengertian hibah…………………………………………………6-7
2.3 Manfaat hadiah dan hibah…………………………………………7
2.4 Dasar hukum hadiah dan hibah……………………………...…….8
2.5 Perbedaan hadiah dan hibah…………………………………….....9
2.6 Pengaplikasian hadiah dan hibah dalam kehidupan……………….9
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan……………………………………………………….10
3.2 Saran………………………………………………………………10
Daftar Pustaka………………………………..……………………………….11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hibah adalah Hadiah. Namun, menurut Bahasa, hibah pemberian secara sukarela kepada
orang lain. Hukum Islam memiliki pandangan yang sama dengan asumsi masyarakat umum
selama ini, yaitu hibah atau hadiah dapat diberikan kepada orang lain yang bukan saudara
kandung atau suami/istri.
Allah SWT mensyariatkan hibah sebagai upaya mendekatkan hati dan menguatkan tali
cinta antara manusia, Rasulullah SAW bersabda :
“Saling memberilah kalian, niscaya kalian saling mencintai” [HR. Al-Bukhari dalam al-
Adabul Mufrad no. 594. Hadist ini dinilai sahih oleh Al-Abani dalam kitab al-Irwa’
no.1601].
Hadiah adalah pemberian kepada orang lain yang sangat umum dan sering dialami oleh
setiap manusia. Istilah hadiah dapat juga dikembangkan untuk menjelaskan apa saja yang
membuat orang lain merasa lebih bahagia atau berkurang kesedihanya.
Rasulullah SAW mengartikan makna hadiah dalam kehidupan masyarakat melalui
sabdanya :
“Hendaknya kalian saling memberi hadiah niscaya kalian saling cinta mencintai.” (HR.
Bukhari dalam Kitab Al-Adab al-Mufrad).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian hadiah?
2. Apa pengertian hibah?
3. Apa manfaat hadiah dan hibah?
4. Apa dasar hukum hadiah dan hibah?
5. Apa perbedaan hadiah dan hibah?
6. Bagaimana aplikasi hadiah dan hibah dalam kehidupan?

4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Hadiah
2. Untuk mengetahui pengertian Hibah.
3. Untuk mengetahui dasar hukum hadiah dan hibah.
4. Untuk mengetahui perbedaan hadiah dan hibah.
5. Untuk mengetahui pengaplikasian hadiah dan hibah dalam kehidupan sehari-hari.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hadiah.

Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain dengan maksud untuk
memuliakan atau memberikan penghargaan. Dengan kata lain, hadiah berfungsi sebagai
imbalan atas jasa orang lain, seperti kebaikan atau jasa yang pernah diperbuat seseorang,
prestasi yang pernah diraih ataupun untuk memberi motivasi agar seseorang menjadi lebih
baik lagi prestasinya.
Hadiah diberikan dengan ditentukan terlebih dahulu jumlah dan bentuknya. Hukum
hadiah adalah mubah (boleh) sepanjang untk hal-hal yang positif. Rasulullah SAW
menganjurkan umatnya untuk saling memberi hadiah. Hal ini dikarenakan hadiah dapat
menumbuhkan kecintaan dan saling menghormati antara sesama manusia.
Islam memberikan tuntutan bagi seesorang yang diberi hendaknya menerima
pemberian tersebut dengan ikhlas, sebab Allah SWT telah memberikan rezeki kepadanya
melalui perantara orang lain. Adapun si pemberi tidak boleh menyebut-nyebut sesuatu yang
telah diberikannya kepada orang lain agar tidak menimbulkan rasa ria dan sombong.
Rasulullah SAW mengartikan makna hadiah dalam kehidupan masyarakat melalui
sabdanya :
“Hendaknya kalian saling memberi hadiah niscaya kalian saling cinta mencintai.” (HR.
Bukhari dalam Kitab Al-Adab al-Mufrad).

2.2 Pengertian Hibah.

Hibah menurut bahasa artinya pemberian. Adapun menurut istilah, hibah ialah
memberikan sesuatu yang nyata kepada orang lain secara suka rela tanpa mengharap balasan
atau imbalan apapun. Pemberian hibah biasanya didasarkan atas rasa kasih sayang. Hibah
dapat dilakukan siapapun, seperti antara ayah dan anak, teman dengan teman dan sebagainya.
Harta benda yang dihibahkan meliputi tanah, rumah, uang, kendaraan, dan lain-lain.

6
Jadi, hibah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan
apapun.
Allah SWT mensyariatkan hibah sebagai upaya mendekatkan hati dan menguatkan tali
cinta antara manusia, Rasulullah SAW bersabda :
“Saling memberilah kalian, niscaya kalian saling mencintai” [HR. Al-Bukhari dalam al-
Adabul Mufrad no. 594. Hadist ini dinilai sahih oleh Al-Abani dalam kitab al-Irwa’
no.1601].

2.3 Manfaat Hadiah dan Hibah.

Pemberian hadiah dan hibah akan memberikan banyak manfaat bagi si pemberi maupun
si penerimanya.

Di antara  dari pemberian hadiah tersebut adalah:

a. Manumbuhkan rasa saling mencintai dan menghormati antar sesama.


b. Mendorong seseornag agar lebih maju dalam kebaikan.
c. Mendidik seseorang untuk menepati janji.
d. Menghindarkan diri dari sifat iri dan dengki.
e. Senantiasa berbesar hati melihat keberhasilan yang diraih orang lain.
f. Dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
g. Melatih keikhlasan hati.

Sedangkan, manfaat hibah adalah sebagai berikut:

a. Menumbuhkan sifat dermawan.


b. Menghindarkan diri dari sifat kikir dan bakhil.
c. Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat.
d. Mengurangi kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin.
e. Akan tumbuh kesadaran bahwa harta itu semata-mata titipan dari Allah SWT.

7
2.4 Dasar Hukum, Hikmah dan Manfaat Hadiah dan Hibah

Hukum hibah adalah mubah ( boleh ), sebagaimana sabda Rasulullah sebagai berikut :
Artinya : "Dari Khalid bin Adi sesungguhnya Nabi SA W telah bersabda "siapa yang diberi
kebaikan oleh saudaranya dengan tidak berlebih-Iebihan dan tidak karena diminta maka
hendaklah diterima jangan ditolak. Karena sesungguhnya yang demikian itu merupakan rizki
yang diberikan oleh Allah kepadanya". (HR. Ahmad)
Adapun Rukun hibah ada empat, yaitu :
a. Pemberi hibah ( Wahib ).
b. Penerima hibah ( Mauhub Lahu ).
c. Barang yang dihibahkan.
d. Penyerahan ( Ijab Qabul ).
Ketentuan Hibah
Hibah dapat dianggap syah apabila pemberian itu sudah mengalami proses serah terima.
Jika hibah itu baru diucapkan dan belum terjadi serah terima maka yang demikian itu belum
termasuk hibah.Jika barang yang dihibahkan itu telah diterima maka yang menghibahkan tidak
boleh meminta kembaJi kecuali orang yang memberi itu orang tuanya sendiri (ayah/ibu) kepada
anaknya.

Hukum hadiah adalah boleh ( mubah ). Nabi sendiripun juga sering menerima dan
memberi hadiah kepada sesama muslim, sebagaimana sabdanya:
Artinya: "Rasulullah SAWmenerima hadiah dan beliau selalu membalasnya". (HR. AI Bazzar).

Adapun Rukun Hadiah dan rukun hibah sebenarnya sama dengan rukun shadaqah, yaitu :
a. Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan yang berhak
mentasyarrufkannya
b. Orang yang diberi, syaratnya orang yang berhak memiliki .
c. Ijab dan qabul
d. Barang yang diberikan, syaratnya barangnya dapat dijual

8
2.8 Perbedaan Hadiah dan Hibah

Perbedaan antara hibah dan hadiah diantaranya yaitu:


a.Hibah
1).  Merupakan pemberian yang didasarkan cinta dan kasih sayang.
2).  Pemberian ini lebih bersifat keduniawian.
3). Biasanya ditujukan kepada orang-orang yang masih ada hubungan kekeluargaan.
4).  Pemberian dalam bentuk barang yang nyata, seperti; rumah, tanah, atau uang.
5). Hibah dilakukan dengan tata cara atau prosedur tertentu dan dilakukan secara tertulis.
b. Hadiah
1). Merupakan pemberian yang didasarkan atas keadaan atau peristiwa tertentu.
2).  Pemberian bersifat keduniawian.
3).  Pemberian hubungan pada orang-orang tertentu.
4). Untuk melaksanakan pemberian hadiah, dapat melalui tata cara atau prosedur tertentu
dan dapat pula tidak.

2.6 Pengaplikasian Hadiah dan Hibah dalam Kehidupan

Hibah dapat dianggap syah apabila pemberian itu sudah mengalami proses serah terima.
Jika hibah itu baru diucapkan dan belum terjadi serah terima maka yang demikian itu belum
termasuk hibah. Jika barang yang dihibahkan itu telah diterima maka yang menghibahkan tidak
boleh meminta kembali kecuali orang yang memberi itu orang tuanya sendiri (ayah/ibu) kepada
anaknya. Contoh pengaplikasian hibah/hadiah adalah sbb:

- Pemberian tanah waris dari orang tua ke anaknya (ada ikatan darah).

- Seorang dermawan yang menghibahkan tanahnya untuk dibangun sekolahan/masjid.

- Seorang juragan tanah yang menghibahkan tanahnya untuk kuburan masyarakat

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain dengan maksud untuk
memuliakan atau memberikan penghargaan. Dengan kata lain, hadiah berfungsi sebagai
imbalan atas jasa orang lain, seperti kebaikan atau jasa yang pernah diperbuat seseorang,
prestasi yang pernah diraih ataupun untuk memberi motivasi agar seseorang menjadi lebih
baik lagi prestasinya.

Hibah ialah memberikan sesuatu yang nyata kepada orang lain secara suka rela tanpa
mengharap balasan atau imbalan apapun. Pemberian hibah biasanya didasarkan atas rasa
kasih sayang. Hibah dapat dilakukan siapapun, seperti antara ayah dan anak, teman dengan
teman, kekasih dan sebagainya. Harta benda yang dihibahkan meliputi tanah, rumah, uang,
kendaraan, dan lain-lain.
Jadi, hibah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan
apapun.

3.2 Saran

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap kepada
para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah-makalah berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis dan juga para pembaca.

10
Daftar Pustaka

https://www.kompasiana.com/suaibatul50702/5ec761a1097f367e6226ffa4/pengertian-infak-
sedekah-hibah-dan-hadiah
https://brainly.co.id/tugas/5063032#:~:text=manfaat%20shadaqah%2Chibah%20%26hadiah
%20adalah,nya%20serta%20dimudahkan%20segala%20urusannya
https://islamicfamilylaw.uii.ac.id/question/hibah-dalam-islam/
https://m.liputan6.com/hot/read/4255911/perbedaan-zakat-infak-sedekah-wakaf-hibah-dan-
hadiah-jangan-sampai-keliru

11

Anda mungkin juga menyukai