Dosen Pembimbing :
SRIKALIMAH, SE., MM
Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
KEDIRI
2021
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tidak henti-
hentinya penulis panjatkan puja dan puji syukur atas segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Sosial Hadiah dan Hibah” ini
dengan maksimal dan tepat waktu.
Makalah ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Penulis
menyampaikan terima kasih terutama kepada Ibu Sri Kalimah SE., MM selaku dosen
pembimbing mata kuliah Ekonomi Islam yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Demikian juga ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
proses penulisan makalah ini.
Di dalam makalah ini diuraikan tentang berbagai hal yang berhubungan dengan sistem
ekonomi islam. Adapun tujuan makalah ini disusun yaitu guna memenuhi tugas mata kuliah
Ekonomi Islam. Selain itu, makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
penulis maupun pembaca. Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat diperlukan
demi perbaikan makalah ini kedepannya. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….……..2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..3
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang…………………………………………………..…4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….4
1.3 Tujuan………………………………………………………...……5
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian hadiah…………………………………………………..6
2.2 Pengertian hibah…………………………………………………6-7
2.3 Manfaat hadiah dan hibah…………………………………………7
2.4 Dasar hukum hadiah dan hibah……………………………...…….8
2.5 Perbedaan hadiah dan hibah…………………………………….....9
2.6 Pengaplikasian hadiah dan hibah dalam kehidupan……………….9
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan……………………………………………………….10
3.2 Saran………………………………………………………………10
Daftar Pustaka………………………………..……………………………….11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Hadiah
2. Untuk mengetahui pengertian Hibah.
3. Untuk mengetahui dasar hukum hadiah dan hibah.
4. Untuk mengetahui perbedaan hadiah dan hibah.
5. Untuk mengetahui pengaplikasian hadiah dan hibah dalam kehidupan sehari-hari.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain dengan maksud untuk
memuliakan atau memberikan penghargaan. Dengan kata lain, hadiah berfungsi sebagai
imbalan atas jasa orang lain, seperti kebaikan atau jasa yang pernah diperbuat seseorang,
prestasi yang pernah diraih ataupun untuk memberi motivasi agar seseorang menjadi lebih
baik lagi prestasinya.
Hadiah diberikan dengan ditentukan terlebih dahulu jumlah dan bentuknya. Hukum
hadiah adalah mubah (boleh) sepanjang untk hal-hal yang positif. Rasulullah SAW
menganjurkan umatnya untuk saling memberi hadiah. Hal ini dikarenakan hadiah dapat
menumbuhkan kecintaan dan saling menghormati antara sesama manusia.
Islam memberikan tuntutan bagi seesorang yang diberi hendaknya menerima
pemberian tersebut dengan ikhlas, sebab Allah SWT telah memberikan rezeki kepadanya
melalui perantara orang lain. Adapun si pemberi tidak boleh menyebut-nyebut sesuatu yang
telah diberikannya kepada orang lain agar tidak menimbulkan rasa ria dan sombong.
Rasulullah SAW mengartikan makna hadiah dalam kehidupan masyarakat melalui
sabdanya :
“Hendaknya kalian saling memberi hadiah niscaya kalian saling cinta mencintai.” (HR.
Bukhari dalam Kitab Al-Adab al-Mufrad).
Hibah menurut bahasa artinya pemberian. Adapun menurut istilah, hibah ialah
memberikan sesuatu yang nyata kepada orang lain secara suka rela tanpa mengharap balasan
atau imbalan apapun. Pemberian hibah biasanya didasarkan atas rasa kasih sayang. Hibah
dapat dilakukan siapapun, seperti antara ayah dan anak, teman dengan teman dan sebagainya.
Harta benda yang dihibahkan meliputi tanah, rumah, uang, kendaraan, dan lain-lain.
6
Jadi, hibah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan
apapun.
Allah SWT mensyariatkan hibah sebagai upaya mendekatkan hati dan menguatkan tali
cinta antara manusia, Rasulullah SAW bersabda :
“Saling memberilah kalian, niscaya kalian saling mencintai” [HR. Al-Bukhari dalam al-
Adabul Mufrad no. 594. Hadist ini dinilai sahih oleh Al-Abani dalam kitab al-Irwa’
no.1601].
Pemberian hadiah dan hibah akan memberikan banyak manfaat bagi si pemberi maupun
si penerimanya.
7
2.4 Dasar Hukum, Hikmah dan Manfaat Hadiah dan Hibah
Hukum hibah adalah mubah ( boleh ), sebagaimana sabda Rasulullah sebagai berikut :
Artinya : "Dari Khalid bin Adi sesungguhnya Nabi SA W telah bersabda "siapa yang diberi
kebaikan oleh saudaranya dengan tidak berlebih-Iebihan dan tidak karena diminta maka
hendaklah diterima jangan ditolak. Karena sesungguhnya yang demikian itu merupakan rizki
yang diberikan oleh Allah kepadanya". (HR. Ahmad)
Adapun Rukun hibah ada empat, yaitu :
a. Pemberi hibah ( Wahib ).
b. Penerima hibah ( Mauhub Lahu ).
c. Barang yang dihibahkan.
d. Penyerahan ( Ijab Qabul ).
Ketentuan Hibah
Hibah dapat dianggap syah apabila pemberian itu sudah mengalami proses serah terima.
Jika hibah itu baru diucapkan dan belum terjadi serah terima maka yang demikian itu belum
termasuk hibah.Jika barang yang dihibahkan itu telah diterima maka yang menghibahkan tidak
boleh meminta kembaJi kecuali orang yang memberi itu orang tuanya sendiri (ayah/ibu) kepada
anaknya.
Hukum hadiah adalah boleh ( mubah ). Nabi sendiripun juga sering menerima dan
memberi hadiah kepada sesama muslim, sebagaimana sabdanya:
Artinya: "Rasulullah SAWmenerima hadiah dan beliau selalu membalasnya". (HR. AI Bazzar).
Adapun Rukun Hadiah dan rukun hibah sebenarnya sama dengan rukun shadaqah, yaitu :
a. Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan yang berhak
mentasyarrufkannya
b. Orang yang diberi, syaratnya orang yang berhak memiliki .
c. Ijab dan qabul
d. Barang yang diberikan, syaratnya barangnya dapat dijual
8
2.8 Perbedaan Hadiah dan Hibah
Hibah dapat dianggap syah apabila pemberian itu sudah mengalami proses serah terima.
Jika hibah itu baru diucapkan dan belum terjadi serah terima maka yang demikian itu belum
termasuk hibah. Jika barang yang dihibahkan itu telah diterima maka yang menghibahkan tidak
boleh meminta kembali kecuali orang yang memberi itu orang tuanya sendiri (ayah/ibu) kepada
anaknya. Contoh pengaplikasian hibah/hadiah adalah sbb:
- Pemberian tanah waris dari orang tua ke anaknya (ada ikatan darah).
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain dengan maksud untuk
memuliakan atau memberikan penghargaan. Dengan kata lain, hadiah berfungsi sebagai
imbalan atas jasa orang lain, seperti kebaikan atau jasa yang pernah diperbuat seseorang,
prestasi yang pernah diraih ataupun untuk memberi motivasi agar seseorang menjadi lebih
baik lagi prestasinya.
Hibah ialah memberikan sesuatu yang nyata kepada orang lain secara suka rela tanpa
mengharap balasan atau imbalan apapun. Pemberian hibah biasanya didasarkan atas rasa
kasih sayang. Hibah dapat dilakukan siapapun, seperti antara ayah dan anak, teman dengan
teman, kekasih dan sebagainya. Harta benda yang dihibahkan meliputi tanah, rumah, uang,
kendaraan, dan lain-lain.
Jadi, hibah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan
apapun.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap kepada
para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah-makalah berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis dan juga para pembaca.
10
Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/suaibatul50702/5ec761a1097f367e6226ffa4/pengertian-infak-
sedekah-hibah-dan-hadiah
https://brainly.co.id/tugas/5063032#:~:text=manfaat%20shadaqah%2Chibah%20%26hadiah
%20adalah,nya%20serta%20dimudahkan%20segala%20urusannya
https://islamicfamilylaw.uii.ac.id/question/hibah-dalam-islam/
https://m.liputan6.com/hot/read/4255911/perbedaan-zakat-infak-sedekah-wakaf-hibah-dan-
hadiah-jangan-sampai-keliru
11