Anda di halaman 1dari 6

LEGAL DRAFT HIBAH DAN WASIAT

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah Hibah dan Wasiat
Dosen Pengampu
Dr.H. Usep Saepulah., M.Ag

Di susun oleh :
Kelompok 2
Albar Gofarona 1173010015
Aldi Ramadhan 1173010154
Alvi Alvani Riza. F 1173010156
Naufal Farhan 1173010105
Rexy Merchiano 1173010117
Rida Nurazizah 1173010118
Siti Fadila. S 1173010131
Siti Robiatul. A 1173010133
Tasya Qistiyah 1173010139
Tsaniya Siti. A 1173010142
Ulul Nurhasanah 1173010143
Umi Rofiqoh 1173010144
Yunus Septiansyah 1173010151

Hukum Keluarga/C/4

JURUSAN HUKUM KELUARGA (AKHWAL SYAKHSIYAH)


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019 M/1440 H
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah
yang berjudul “LEGAL DRAFT HIBAH DAN WASIAT” dengan tepat waktu. Tugas makalah
ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah HIBAH DAN WASIAT.

Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini yang diantaranya :

1. Bapak Dr.H. Usep saepulah,.M.Ag selaku Dosen Pembimbing mata kuliah


Hibah dan wasiat.
2. Rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu dalam proses pembuatan
makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
3. Kedua Orang tua yang telah memberikan bantuan berupa dorongan doa dan juga
materil.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan,
baik dalam hal sistematika maupun teknik penulisan makalah, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan bagi
pembaca, Aamiin.

Bandung, … Mei 2019

Penyusun

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sebab perpindahan hak milik menurut pandangan hukum Islam
adalah dengan hibah. Dengan menghibahkan suatu benda berarti keluarlah sesuatu itu
dari wahib(yang menghibahkan) dan berpindah kedalam milik mawhub lah(yang
menerima hibah). Dalam Islam, seseorang dianjurkan untuk suka memberi.
Sekurangnya ada dua hal yang hendak dicapai oleh hibah. Pertama, dengan beri
memberi akan menimbulkan suasana akrab dankasih sayang di antara sesama manusia
serta akan memperat hubungan silaturrahim.Sedangkan menyambung dan mempererat
silaturrahim adalah salah satu ajaran Islam.
Di dalam suatu pemberian harta selain warisan adapula yang diberikan karena
hibah. Hibah diberikan kepada orang yang bukan ahli waris tetapi ia berhak untuk
mendapatkannya seperti anak angkat. Anak angkat bukanlah ahli waris asli tetapi ia
mendapatkan sepertiga dari harta atau wasiat wajibah.
Di dalam KUH Perdata (BW) juga dijelaskan bahwasanya hibah adalah suatu
persetujuan dengan mana si penghibah, diwaktu hidupnya dengan cuma-cuma dantidak
dapat ditarik kembali, menyerahkan suatu benda guna keperluan si penerima hibah
yang menerima penyerahan itu.
Hibah terdiri dari dua macam, yaitu hibah biasa dan hibah wasiat. Perbedaan
hibah biasa dan hibah wasiat adalah bahwa hibah biasa pada umumnya tak dapat ditarik
kembali, sedangkan hibah wasiat merupakan kemauan terakhir dari seorang manusia
sebelum meninggal dan dapat ditarik kembali oleh si penghibah.
Di dalam Kompilasi Hukum Islam disebutkan bahwa orang yang telah berumur
sekurang-kurangnya 21 tahun, berakal sehat, dan tanpa adanya paksaan dalam
menghibahkan sebanyak-banyaknnya 1/3 harta bendanya kepada orang lain atau
lembaga dihadapan dua orang saksi untuk dimiliki. Serta dalam ayat yang sama juga
dijelaskan bahwa harta benda yang dihibahkan harus merupakan hak dari penghibah.Di
dalam hibah harus melalui suatu prosedur yang sesuai dengan aturan yang ada. Prosedur
(proses) penghibahan harus melalui Akta Notaris yang aslinya disimpen oleh Notaris
yang bersangkutan. Hibah barulah mengikat dan mempunyai akibat hukum bila pada
hari penghibahan itu dengan kata-kata yang tegas telah dinyatakan diterima diterima
oleh penerima hibah atau dengan suatu akta otentik telah diberi kuasa kepada orang
lain.
Di dalam permasalahan hibah yang diberikan kepada anak angkat ini ada
kalanya terjadi suatu persinggunggan yang berakibat adanya reaksi negatif yaitu reaksi
yang mengakibatkan kerugian bagi salah satu pihak sehingga menyebabkan terjadinya
1
sengketa. Sengketa dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perbedaan
kepentingan atauapun perselisihan antara pihak yang satu dengan yang lainnya. Dapat
juga disebabkan oleh adanya aturan yang tidak sesuai yang dianggap sebagai
penghalang dan penghambat untuk dapat mencapai tujuan masing-masing pihak.1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
2. Bagaimana
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui
2. Mengetahui

1
http://etheses.uin-malang.ac.id/394/5/10210098%20Bab%201.pdf diakses tgl 6 Mei 2019

2
BAB II

PEMBAHASAN

a1

Anda mungkin juga menyukai