Dosen Pengampu :
OLEH :
DEIENA NURIANSYAH(2023140008)
SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Puji syukur kehadiran Allah SWT. yang telah melimpahkan karunia, taufiq, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah inidengan baik.
Shalawat dan salam semoga tetap mengalir deras pada pejuang kita yang
namanya populer dan berkibar diseluruh dunia yakni Nabi besar Muhammad Saw. Yangmana
dengan perjuangan beliau kita dapat berada dalam cahaya islam dan iman.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa salam penulisan Makalah ini masih jauhdari
kesempurnaan dan banyak kekurangan. Oleh karenanya, penulismengharapkan saran dan
masukkan dari pembaca. Saran dan masukkan yangmembangun dan positif yang diberikan agar
kedepannya akan membuat makalahmenjadi lebih baik dalam penyusunan maupun
penggunaannya.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 3
B. Rumusan Masalah.....................................................................3
C. Tujuan........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hibah........................................................................ 5
B. Pengertian Sadaqah.................................................................... 10
A. A.Kesimpulan…………………………………………………15
B. Saran………………………………………………………..15
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang diridhoi oleh Allah SWT dan sebagai rahmat bagi seluruh alam
semesta melalui nabi Muhammad SAW. Semasa hidup, beliau selalu berbuat baik dengan
amalan sholeh seperti zakat, pemberian hadiah, hibah dan lain sebagainya. Zakat adalah sebuah
kewajiban yang harus dilaksanakan karena bagian dari rukun Islam, demikian pula shodaqoh
karena islam menganjurkan untuk bershodaqoh dengan tujuan menolong saudara muslim
yangsedang kesusahan dan untuk mendapat ridho Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
Agar pembahasan memahami tentang Hibah, Hadiah dan Sodaqah ini lebih sistematis,
maka yang menjadi fokus/rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut:
3
C. Tujuan dari karya tulis ini adalah:
4
BAB II
PEMBAHASAN
1.HIBAH
A. PENGERTIAB HIBAH
Menurut bahasa, hibah berasal dari bahasa arab yaitu huruf haa’ dikasrah dan baa’ di
fathah, adalah pemberian seseorang akan hartanya kepada orang lain di masa hidupnya dengan
cuma-cuma, tanpa imbalan.
Menurut istilah hibah adalah pemberian harta dari seseorang kepada orang lain
dengan alih pemilikan untuk dimanfaatkan sesuai kegunaannya dan langsung pindah
pemilikannya saat ahad hibah dinyatakan.
B. HUKUM HIBAH
Memberikan Sesutu kepada orang lain, asal barang atau harta itu halal termasuk
perbuatan terpuji dan mendapat pahala dari Allah SWT. Untuk itu hibah hukumnya mubah.
5
Artinya:
“Dari Khalid bin Adi, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW. telah bersabda:“Barang siapa
yang diberi oleh saudaranya kebaikan dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak ia minta,
hendaklah diterima (jangan ditolak). Sesungguhnya yang demikian itu pemberian
yang diberikan Allah kepadanya”(HR. Ahmad).
1. Wajib
Hibah yang diberikan kepada istri dan anak hukumnya wajib sesuaidengan
kemampuannya.Rosululloh saw bersabda: Bertaqwalah kalian kepada Allah dan
adillah terhadap anak anak kalian.
2. Haram
Hibah menjadi haram hukumnya apabila harta yang telah di hibahkan ditarik
kembali.
3. Makruh
Menghibahkan sesuatu dengan maksud mendapatkan imbalan sesuatu
baik berimbang maupun lebih banyak hukumnya adalah makhruh.
C. RUKUN HIBAH
Syarat-syarat pemberi hibah (wajib) adalah sudah baligh, dilakukan atas dasar
kemauan sendiri, dibenarkan melakukan tindakan hukum dan orang yang berhak
memiliki barang.
6
2. Penerima hibah (mauhub lahu)
D. SYARAT HIBAH
Hibah menghendaki adanya penghibah, orang yang diberi hibah dan sesuatu yangdi
hibahkan:
1.Syarat-syarat penghibah
7
3. Syarat-syarat barang yang di hibahkan
E. MACAM-MACAM HIBAH
Hibah barang adalah memberikan harta atau barang kepada pihak lain yang mencakup
materi dan nilai manfaat harta atau barang tersebut, yang pemberiannya tanpa ada tendensi
(harapan) apapun. Misalnya menghibahkan rumah, sepeda motor, baju dan sebagainya.
Hibah manfaat, yaitu memberikan harta kepada pihak lain agar dimanfaatkan harta atau
barang yang dihibahkan itu, namun materi harta
atau barang itu tetap menjadi milik pemberi hibah. Dengan kata lain, dalam hibah manfaat itu si
penerima hibah hanya memiliki hak guna atau hak pakai saja. Hibah manfaat terdiri dari hibah
berwaktu (hibah muajjalah) dan hibah seumur hidup (al-amri). Hibah muajjalah dapat juga
dikategorikan pinjaman (ariyah) karena setelah lewat jangka waktu tertentu, barang yang
dihibahkan manfaatnya harus dikembalikan.
F. MENCABUT HIBAH
Jumhur ulama berpendapat bahwa mencabut hibah itu hukumnya haram,kecualii hibah
orang tua terhadap anaknya, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.
8
Hibah yang dapat dicabut, diantaranya sebagai berikut :
1. Hibahnya orang tua (bapak) terhadap anaknya, karena bapak melihat bahwamen cabut
itu demi menjaga kemaslahatan anaknya.
2. Bila dirasakan ada unsur ketidak adilan diantara anak-anaknya, yang menerima hibah.
3. Apabila dengan adanya hibah itu ada kemungkinan menimbulkan iri hati dan
fitnah dari pihak lain
Hukumnya adalah seperti wasiat, yaitu penerima harus bukan ahli warisnya dan
jumlahnya tidak lebih dari sepertiga harta. Jika penerima itu ahli waris maka hibah itu tidak sah.
Jika hibah itu jumlahnya lebih dari sepertiga harta maka yang dapat diberikan kepada penerima
hibah (harus bukan ahliwaris) hanya sepertiga harta.
9
H. HIKMAH HIBAH
2.SADAQAH
A. PENGERTIAN SADAQAH
Secara bahasa kata sedekah berasal dari bahasa arab yang secara
bahasa berarti tindakan yang benar. Pada awal pertumbuhan islam, sedekah diartikan sebagai
Sedekah secara bahasa berasal dari huruf shad, dal, dan qaf,
serta dari unsur ash- shidq yang berarti benar atau jujur.
Secara etimologi, sedekah ialah kata benda yang dipakai untuk suatu hal yang diberikan.
kepada orang lain dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada AllahSWT, dan diberikan
kepada orang yang sangat membutuhkan tanpa mengharapkan pengganti pemberian tersebut
B.HUKUM SADAQAH
Secara ijma, ulama menetapkan bahwa hukum sedekah ialah sunnah. Islam
mensyariatkan sedekah karena didalamnya terdapat unsur memberikan
pertolongan kepada pihak yang membutuhkan. Didalam al-qur’an banyak ayat yang
menganjurkan agar kita bersedekah seperti.
10
C. SYARAT SADAQAH
1. Orang yang memberikan shadaqah itu sehat akalnya dan tidak dibawah perwalian orang
lain. Hadiah orang gila, anak-anak dan orang yang kurang sehat jiwanya (seperti
pemboros) tidak sah shadaqah dan hadiahnya.
11
2. Penerima haruslah orang yang benar-benar memerlukan karena keadaannya yang
terlantar.
3. Penerima shadaqah haruslah orang yang berhak memiliki, jadi shadaqah kepada anak
yang masih dalam kandungan tidak sah.
4. Barang yang dishadaqahkan harus bermanfaat bagi penerimanya
D. RUKUN SDAQAH
1. Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan berhak untuk
mentasharrufkan ( memperedarkannya )
2. Orang yang diberi, syaratnya berhak memiliki. Dengan demikian tidak syah memberi
kepada.anak yang masih dalam kandungan ibunya atau memberi kepada binatang, karena
keduanya tidak berhak memiliki sesuatu
1. Harus memahami bahwa allah yang mewajibkan hadiah dan zakat kepadanya,untuk
mencukupi kebutuhan pokoknya, dan hasratnya harus terhimpun dalam satu hasrat yaitu
mencari ridho allah.
2. Mengucapkan terima kasih kepada orang yang member sedekah serta mendoakannya.
Dalam islam sedekah memiliki arti luas bukan hanya berbentuk mtri tetapi mencakup
semua kebaikan fisik maupun non fisik. Macam-acam sedekah, yaitu:
H. HIKMAH SADAQAH
13
4.PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SADAQAH DAN HIBAH
A. PERBEDAAN
1. Hibah
a) Merupakan pemberian sesuatu yang didasarkan atas kepedulian terhadap fakir miskin.
b) Perbuatan ini dilakukan semata-mata untuk mencari Ridha Allah SWT
c) Sebagai salah satu perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT
d) Pemberian ini ditujukan kepada fakir miskin dan anak yatim
e) Pemberian biasanya dalam bentuk uang
f) Untuk melaksanakan sedekah tidak perlu tata cara tertentu
g) Sedekah hukumnya sunnah muakkad
B. PERSAMAAN
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada dasarnya, arti kedua istilah di atas ditambah athiyah termasuk hibah
menurut bahasa. Dengan kata lain, pengertian secara bahasa antara hibah dan sedekah adalah
sama. Hanya saja jika ditinjau dari maksud dan tujuan dari keduanya, jelas terdapat perbedaan
sebagai berikut:
1. jika pemberian kepada orang lain dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT. Dan diberikan kepada orang yang sangat membutuhkan tanpa mengharapkan
imbalan dari pemberian tersebut dinamakan Sedekah
2. Jika pemberian diberikan seseorang kepada orang lain yang tidak terdapat unsur sebagai
sedekah, dinamakan hibah.
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Apabila ada
kesalahan dari segi isi maupun dalam penulisan, itu merupakan kelemahan serta kekurangan saya
sebagai insan biasa.
15
DAFTAR PUSTAKA
Helmi Karim, 1997 , Fiqih Muamalah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,edisi 1,Cet. 2
.Idris, Abdul Fatah, dkk.,Fikih Islam Lengkap, Jakarta: PT. Rineka Cipta,2004, Cet. 3.
16