Anda di halaman 1dari 8

PELEPASAN DAN PERUBAHAN KEPEMILIKAN HARTA

Nama Kelompok :

1. Auliya Ainunnajah
2. Bq. Nesa Widia Safitri
3. Ekatul Isnaini
4. Lale Fika Hikmatul Hakiki
5. Lalu Hisam Mandala Putra
6. Nurul Hikmah
7. Yolanda Saopavira
8. Yusril Maulana

MAN 1 LOMBOK TENGAH

2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah Swt. Atas izin-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami kirimkan shalawat
serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw. Beserta keluarganya, para
sahabatnya, dan seluruh ummatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata pelajaran
fiqih yang berjudul PELEPASAN DAN PERUBAHAN KEPEMILIKAN HARTA.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami selaku pemakalah mendapatkan bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karna itu, sudah sepantasnya kami haturkan terima kasih banyak kepada;

1. Ibu Hj. Syuaibah S.Ag selaku guru mata pelajaran fiqih.


2. Semua pihak yang tidak dapat kami rincikan satu persatu yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.

Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karna itu
kami mengharapkan saran dan kritik dari ibu guru pengampu dan pembaca sekalian demi
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat
dan memenuhi harapan berbagai pihak. Amiin
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PEMBAHASAN............................................................................. 1

A. Nafaqah............................................................................................
B. Hibah................................................................................................
C. Sedekah dan Hadiah.........................................................................
D. Wakaf...............................................................................................
BAB I

PEMBAHASAN

A. Nafaqah
1. Pengertian dan Hukum Nafaqah

Lafadz “an nafaqah” diambil dari lafadz “al infaq” yang artinya mengeluarkan. Dalam
kehidupan sehari-hari, nafaqah sering disebut dengan nafkah. Nafaqah menurut bahasa artinya
mengeluarkan, membelanjakan, atau membiayai. Menurut istilah, nafaqah artinya mencukupi
makanan, pakaian, dan tempat tinggal bagi yang menjadi tanggungannya atau pengeluaran biaya
seseorang terhadap orang yang wajib dinafkahi. Tujuan pemberian nafkah adalah pengeluaran
seseorang yang menjadi tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pokok yang diperlukan.

2. Sebab-sebab Nafaqah
a) Hubungan kekeluargaan
Hubungan kekeluargaan meliputi Nafaqah dari orangtua atau anak dari jalur keluarga
yang wajib diberikan kepada anak-anaknya atau orangtuanya.
b) Hubungan kepemilikan (milk al yamin)
Hubungan kepemilikan ini meliputi Nafaqah dari sayyid atau pemilik hamba sahaya
yang wajib diberikan kepada para budak dan hewan peliharaannya.
c) Hubungan pernikahan
Hubungan pernikahan ini meliputi Nafaqah dari sang suami yang wajib diberikan
kepada istrinya.
3. Macam-macam Nafaqah
Macam Nafaqah ada dua yaitu Nafkah diri sendiri dan Nafkah terhadap orang lain.
4. Besarnya Nafaqah
Besarnya Nafaqah itu sesuai dengan keadaan sang pemberi dan memandang juga
terhadap keadaan sekitar.
5. Rukun Nafaqah
1) Pemberi infak (muwafik).
2) Penerima infak (muwafik lahu).
3) Barang yang diinfakkan.
4) Penyerahan (ijab Kabul).

B. Hibah
1. Pengertian dan Hukum Hibah
Hibah secara bahasa adalah pemberian. Sedangkan secara istilah, Hibah
adalah akad pemberian harta milik seseorang kepada orang lain diwaktu ia masih
hidup tanpa adanya imbalan sebagai tanda kasih sayang.
2. Rukun dan Syarat Hibah
Rukun dan Syarat Hibah sebagai berikut :
a) Pemberi Hibah (wahib)
Syarat wahib yakni baligh, berakal sehat, dilakukan atas dasar
kemauan sendiri.
b) Penerima Hibah (mauhub lahu)
Syarat mauhub lahu adalah hendaknya menerima Hibah itu terbukti
adanya pada waktu dilakukan Hibah.
c) Barang yang dihibahkan (mauhub)
Syarat barang yang dihibahkan :
1) Milik pemberi Hibah.
2) Barang sudah ada ketika akad Hibah berlangsung.
3) Barang memiliki nilai atau harga.
4) Barang bisa dipindahkan status kepemilikannya dari tangan
pemberi kepada penerima.
3. Macam-macam Hibah
a) Hibah barang : memberikan harta atau barang kepada pihak lain yang
mencakup materi dan nilai manfaat, yang pemberiannya tanpa ada
tendensi (harapan) apapun. Contoh: rumah, sepeda motor, baju dll.
b) Hibah manfaat : memberikan harta kepada pihak lain agar
dimanfaatkan, namun harta itu tetap menjadi milik pemberi Hibah.
4. Hukum mencabut Hibah
Hukum mencabut Hibah hadalah haram kecuali Hibah orangtua terhadap anknya.
5. Hikmah Hibah
a) Menumbuhkan rasa kasih sayang kepada sesame umat manusia.
b) Menumbuhkan sikap saling menolong dalam kebaikan.
c) Mempererat tali silaturrahmi.
d) Menghindarkan diri dari malapetaka.
C. Sedekah dan Hadiah
1. Pengertian dan Dasar Hukum Sedekah dan Hadiah
Sedekah adalah akad pemberian harta milik seseorang kepada orang lain
dengan mengharap ridha Allah SWT. Sementara hadiah adalah akad pemberian
harta milik kepada oranglain sebagai penghormatan atas suatu prestasi.
2. Hukum Sedekah dan Hadiah
Dalam islam, hukum Hadiah adalah mubah, yaitu boleh saja dilakukan dan
boleh ditinggalkan.
3. Perbedaan Sedekah dan Hadiah
a) Sedekah ditujukan kepada orang telantar, sedangkan hadiah kepada orang
yang berprestasi.
b) Sedekah untuk membantu orang-orang telantar memenuhi kebutuhan
pokok, sedangkan hadiah sebagai kenang-kenangan dan penghargaan.
c) Sedekah wajib dikeluarkan jika dalam keadaan menghendaki, sedangkan
hadiah mubah (boleh).
4. Syarat Sedekah dan Hadiah
a) Orang yang memberi sedekah atau hadiah itu sehat akalnya dan tidak
dibawah perwalian orang lain.
b) Penerima harus benar-benar memerlukan karena keadaannya yang
terlantar.
c) Penerima haruslah yang berhak memiliki.
d) Barang yang disedekahkan atau dihadiahkan harus bermanfaat.
5. Rukun Sedekah dan Hadiah
a) Pemberi Sedekah atau Hadiah.
b) Penerima Sedekah atau Hadiah.
c) Ijab Kabul.
d) Barang atau benda.
6. Hikmah Sedekah dan Hadiah
Hikmah Sedekah :
a) Menumbuhkan ukhuwah islamiyah.
b) Dicintai Allah karena berlaku mulia.
c) Menghindarkan dari bencana.
Hikmah Hadiah :
a) Menjadi unsur bagi suburnya kasih sayang.
b) Menghilangkan tipu daya dan kedengkian.
D. Wakaf
1. Pengertian dan Hukum Wakaf
Wakaf menurut bahasa artinya menahan, sedangkan menurut istilah yaitu
memberikan suatu benda atau harta yang dapat diambil manfaatnya untuk
digunakan bagi kepentingan masyarakat menuju keridhaan Allah. Hukum
berwakaf adalah sunnah.
2. Rukun dan Syarat Wakaf
a. Rukun wakaf
1) Orang yang mewakafkan (wakif).
2) Harta benda yang diwakafkan (maukuf).
3) Tujuan pemanfaatan harta wakaf (maukuf alaih).
4) Lafadz atau kata terkait dengan harta dan tujuan wakaf (sighah).
b. Syarat wakaf
1) Wakif : atas kehendak sendiri, merdeka, berakal, baligh, pemilik sah harta
wakaf.
2) Maukuf : kekal zatnya, jelas barangnya dan milik wakif sendiri.
3) Maukuf alaih : berhak menerima sesuatu, tidak boros, tidak dibawah
pengampunan.
3. Macam-macam Wakaf
a. Wakaf ahly (khusus) : diperuntukkan bagi orang-orang tertentu.
b. Wakaf khairy (umum) : diperuntukkan bagi umum.
4. Hikmah Wakaf
a. Melaksanakan perintah Allah untuk selalu berbuat baik.
b. Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
c. Dapat menghidupkan lembaga-lembaga sosial maupun kemasyarakatan
untuk mengembangkan potensi umat.
d. Menumbuhkan sikap zuhud, dan melatih seseorang untuk saling
membantu atas kepentingan orang lain.
e. Harta yang diwakafkan dapat tetap terpelihara dan terjamin
kelangsungannya.
f. Dapat menopang dan penggerak kehidupan sosial kemasyarakatan umat
islam, baik aspek ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai