A. NAFAQAH
1. Pengertian nafaqah
Lafadz "an nafaqah" itu diambil dari lafadz "al infaq", yang memiliki arti
mengeluarkan. Dalam bahasa Arab, lafadz "infaq" tidak digunakan kecuali
menunjukkan suatu hal yang menunjukkan akan kebaikan.
2. Sebab-sebab Nafaqah
a. hubungan kekeluargaan
Hubungan kekeluargaan ini meliputi Nafaqah dari orang tua atau anak dari jalur
keluarga yang wajib diberikan kepada anak-anak nya atau orangtuanya.
hubungan kepemilikan ini meliputi Nafaqah sayyid atau pemilik hamba sahaya
yang wajib diberikan kepada para budak dan hewan peliharaannya.
c.hubungan pernikahan
hubungan pernikahan ini meliputi Nafaqah dari sang suami yang wajib diberikan
kepada istrinya.
3. Besarnya Nafaqah
Besarnya Nafaqah itu sesuai dengan keadaan sang pemberi dan memandang
juga terhadap keadaan sekitar.
B. HIBAH
Kata hibah berasal dari bahasa Arab Al-Hibattu yang memiliki arti pemberian yang
dilakukan seseorang kepada orang lain tanpa mengharapkan pamrih atau imbalan dalam
bentuk apa pun. Pemberian ini dilakukan saat seseorang masih hidup dan wujudnya
dapat berupa harta secara fisik atau benda-benda lainnya yang tidak tergolong sebagai
harta atau benda berharga.Pada dasarnya memberikan sesuatu kepada oranglain
hukumnya adalah mubah(jaiz). Dalam hukum asal mubah tersebut hukum hibah dapat
menjadi wajib,haram dan makruh. Hibah menjadi haram hukumnya apabila harta yang
telah dihibahkan ditarik kembali.Dalam pandangan Islam, hibah adalah perbuatan untuk
mendekatkan diri kepada sesama umat sebagaimana telah disabdakan oleh Nabi
Muhammad SAW, yaitu:
a. pemberi hibah
Pemberi hibah perlu seorang ahliyyah yang sempurna akal,baligh dan rusyd.
Mereka juga mestilah memiliki harta yangdihibahkan dan berkuasa penuh ke atas
hartanya.
b.Penerima hibah
Harta yang hendak dihibahkan itu mestilah harta yang halal,bernilai di sisi
syarak, di bawah pemilikan pemberi hibah, mampu diserahkan kepada penerima
hibah dan wujud ketika harta berkenaan dihibahkan.
Lafaz ijab dan kabul merupakan lafaz atau perbuatan yang membawa makna
pemberian dan penerimaan hibah.
3.Rukun Hiba
4. Pelaksanaan Hibah
Apa Saja Perbedaan Sedekah, Hibah dan Hadiah? sedekah merupakan pemberian cuma-
cuma yang berlandasan atas rasa simpati terhadap orang lain. hibah lebih menjurus pada
pemberian seseorang yang berdasarkan dari rasa kasih sayang.
Hadiah lebih mendekati pemberian yang seseorang lakukan dalam kondisi atau
peristiwa tertentu.
5. Hikmah hibah
hukum hadiah adalah mubah artinya boleh saja dilakukan dan boleh ditinggalkan
orang yang memberikan shadaqah atau Hadiah itu sehat akalnya dan tidak
dibawah perwakilan orang lain. Orang gila, anak-anak dan orang yang kurang
sehat jiwanya (seperti pemboros) tidak sah shadaqahnya dan hadiahnya.
penerima haruslah orang yang benar-benar memerlukan karna keadaannya yang
terlantar
penerima shadaqah atau hadiah haruslah orang yang berhak memiliki, jadi
Shadaqah atau hadiah kepada anak yang masih dalam kandungan tidak sah.
barang yang dishadaqahkan atau dihadiahkan harus bermanfaat bagi penerimanya.
a. Hikmah Shadaqah
b. Hikmah Hadiah
D. WAKAF
1.PENGERTIAN WAKAF
2.HUKUM WAKAF
Pada dasarnya, wakaf adalah sunnah. Hal ini merujuk pada Al-Qur'an surah Al-Hajj ayat
77 dan Ali Imran ayat 92.
3.RUKUN WAKAF
(al-waqif)
4.SYARAT WAKAF
1. Wakaf harus orang yang sepenuhnya menguasai sebagai pemilik benda yang akan
diwakafkan. Si Wakif tersebut harus mukallaf (akil baligh) dan atas kehendak sendiri.
2. Benda yang akan diwakafkan harus kekal dzatnya, berarti ketika timbul manfaatnya dzat
barang tidak rusak. Harta wakaf hendaknya disebutkan dengan terang dan jelas kepada
siapa dan untuk apa diwakafkan.
3. Penerima wakaf haruslah orang yang berhak memiliki sesuatu, maka tidak sah wakaf
kepada hamba sahaya.
4. Ikrar wakaf dinyatakan dengan jelas baik dengan lisan maupun tulisan.
5.MACAM-MACAM WAKAF
1. Wakaf Ahli
Wakaf ahli atau biasa disebut dengan wakaf keluarga adalah wakaf yang dilakukan kepada
keluarganya dan kerabatnya. Wakaf ahli dilakukan berdasarkan hubungan darah atau nasab
yang dimiliki antara wakif dan penerima wakaf.
2. Wakaf Khairi
Wakaf khairi adalah wakaf yang diberikan untuk kepentingan umum. Wakaf khairi adalah
wakaf dimana pihak pewakaf memberikan syarat penggunaan wakafnya untuk kebaikan-
kebaikan yang terus menerus seperti pembangunan masjid, sekolah, rumah sakit dan lain-
lain.
Apabila harta benda wakaf sudah diberikan dari wakif kepada nazhir. Dan sudah
melewati proses ikrar wakaf beserta administrasi lainnya. Harta benda wakaf tersebut
dilarang untuk dijadikan jaminan, disita, dihibahkan, dijual, diwariskan, atau dialihkan
dalam bentuk pengalihan hak lainnya.
Selain itu harta benda wakaf juga dilarang untuk ditukar demi kepentingan pribadi atau
golongan. Namun, untuk hal ini dibolehkan jika harta benda wakaf yang telah diwakafkan
digunakan untuk kemaslahatan umum. Tentunya sesuai dengan rencana perundang-
undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan syariah.
Selain itu harta benda wakaf juga dilarang untuk ditukar demi kepentingan pribadi atau
golongan. Namun, untuk hal ini dibolehkan jika harta benda wakaf yang telah diwakafkan
digunakan untuk kemaslahatan umum. Tentunya sesuai dengan rencana perundang-
undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan syariah.
8.HIKMAH WAKAF
Hikmah wakaf adalah sesuatu yang dapat kita petik setelah membagikan sebagian harta
kita untuk kebutuhan sosial atau ibadah. Selain sebagai salah satu cara mendekatkan diri
pada Tuhan, wakaf juga memberikan pahala yang terus mengalir karena bisa memberikan
manfaat tak terhingga bagi banyak orang.