Anda di halaman 1dari 17

SEDEKAH, INFAQ, DAN HADIAH

MATAKULIAH FIQH MUAMALAH


DOSEN PENGAMPU IBU TUTI ANGGRAINI, MA
DISUSUN OLEH KELOMPOK 12:
LU K M A N H A K I M A L FAT H : 0508193156
M U H A M M A D R I Z A L A H M A D FA N S U R I : 0 5 0 3 1 8 3 3 2 0
RICA RAHIM LUBIS :0503192090
Z U L FA H M I NA P I T U P U LU : 0503192101

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH /III D


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA – MEDAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
1. SEDEKAH
A. DEFENISI SEDEKAH
Secara etimologi, kata sedekah berasal dari bahasa Arab yaitu ash-shadaqah. Pada
awal pertumbuhan Islam, ash-shodaqoh diartikan kebaikan atau kebenaran, atau juga
pemberian yang disunnahkan atau dianjurkan. secara terminologi ash-shadaqah adalah
memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa mengahrap balasan dari penerimanya karena
hanya mengharapkan pahala dari Allah SWT.
Berikut golongan orang-orang yang dianjurkan untuk diberi sedekah:
1. Orang yang berhak menerima sedekah berupa zakat (Mustahaq zakat),
2. Orang-orang yang saleh atau orang-orang yang ahli dalam kebaikan,
3. keluarga atau kaum kerabat yang bertalian darah keturunan,
4. Orang yang sangat membutuhkan,
5. Orang kafir dan fasik agar hati mereka lembut.
6. Sedekah atas nama jenazah dengan harapan pahala kebaikan sedekah tersampaikan
kepada jenazah.
B. HUKUM SEDEKAH
Sedekah merupakan ibadah sunnah yang sifatnya lentur dalam arti
tidak dibatasi oleh kadar ukuran maupun waktu. Dengan demikian,
tidak ada waktu khusus untuk bersedekah. Begitu juga dalam sedekah
tidak ada batasan maksimal-minimal.
Nabi Muhammad SAW. Bersabda: ”Bersedekahlah walaupun dengan
sebutir kurma karena hal itu dapat menutupi dari kelaparan dan dapat
menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api.”(HR.
Ibnu Mubarak).
C. MACAM-MACAM SEDEKAH
1. Sedekah materi yaitu sedekah yang dilakukan dengan memberikan
harta berupa barang-barang yang dimiliki kepada orang lain. misalnya
bersedekah dengan memberi makanan untuk orang yang meminta-
minta dijalan, memberi minuman untuk orang berbuka puasa,
memberikan uang kepada pengemis, dan lain sebagainya.
2. Sedekah non-materi yaitu sedekah yang dilakukan dalam bentuk
non-materi seperti senyuman atau wajah senang kepada saudara/orang
lain, tenaga membantu orang lain yang kesusahan, pikiran atau nasihat
kepada kawan, dan lain sebagainya.
3. Sedekah jariah yaitu sedekah dengan memberikan harta yang
dimiliki untuk keperluan orang banyak, sedekah jenis ini merupakan
sedekah yang yang istimewa yang mana ppahala kebaikannya tetap
mengallir kepada yang bersedekah waaupun sang pemberi sedekah
tersebut meninggal dunia.
D. RUKUN DAN SYARAT SEDEKAH
1. Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan
berhak untuk men-tasharruf-kan (memperedarkannya),
2. Orang yang diberi, syaratnya berhak memiliki. Dengan demikian
tidak syah memberi kepada anak yang masih dalam kandungan ibunya
atau memberi kepada binatang, karena keduanya tidak berhak memiliki
sesuatu
3. Ijab dan qabul, ijab ialah pernyataan pemberian dari orang yang
memberi sedangkan qabul ialah pernyataan penerimaan dari orang
yang menerima pemberian.
4. Barang yang diberikan, syaratnya barang yang dapat dijual
E. HIKMAH SEDEKAH
1. Menghapus dosa dan melemahkan penyakit hati; iri, dengki, serakah,
kikir, dan lain-lain.
2. Mendapat cinta dari Allah SWT. dan memperkuat iman
3. Menolak bala dan menyembuhkan penyaki
4. Membuka peluang rezeki dari Allah SWT.
5. Sedekah sebagai sarana latihan menjadi pribadi mukmin saleh dan
bertaqwa.
2. INFAQ
A. DEFENISI INFAQ
Menurut bahasa infaq berasal dari kata “anfaqa-yunfiqu-infaqan”
yang artinya mengeluarkan atau membelajakan harta untuk
kepentingan sesuatu. Sedangkan menurut istilah syari'at, infaq adalah
mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki seseorang secara suka rela
mencakup urusan zakat dan non zakat sesuai ketentuan syarak kepada
orang atau badan amil yang mengurusinya untuk kepentingan orang
banyak. Allah memberi kebebasan kepada pemiliknya untuk
menentukan jenis harta baik uang atau pun barang, jumlah yang akan
diserahkan, serta waktu untuk berinfaq, kecuali perihal zakat yang
memiliki pembahasannya sendiri yang mana zakat itu sendiri terikat
dengan ketentuan haul dan nisab sehingga wajib dikeluakan, baik zakat
fitrah maupun zakat harta.
B. HUKUM INFAQ
a. Infaq mubah yaitu Mengeluarkan harta untuk perkara mubah seperti berdagang,
bercocok tanam seperti tersebut dalam (Q. S. Al-Kahfi [18]: 43)
b. Infaq Wajib yaitu Mengeluarkan harta untuk perkara wajib seperti
1. Membayar mahar (maskawin) seperti disebut dalam Q. S. Al-Mumtahanah ayat 10:
2. Menafkahi istri (QS An-Nisa 4:34)
3. Menafkahi istri yang ditalak dan masih dalam keadaan iddah (QS At-Talaq 65:6-7)
c. Infaq Haram yaitu mengeluarkan harta dengan tujuan yang diharamkan oleh Allah
SWT. yaitu:
1. Infaqnya orang kafir untuk menghalangi syiar Islam. Firman Allah dalam Q. S. Al-
Anfal [8]: 36.
2. Infaq-nya orang Islam kepada fakir miskin tapi tidak karena Allah. Q. S. An-Nisa [4]:
38
d.Infaq Sunnah yaitu mengeluarkan harta dengan niat sadaqah. Infaq tipe ini ada 2 (dua)
macam yaitu:
a. Infaq untuk jihad (Q.S. Al-Anfal [8]: 60).
b. Infaq kepada yang membutuhkan seperti orang fakir, yang terkena bencana, dan lain
sebagainya
C. RUKUN DAN SYARAT INFAQ
1. Penginfaq (orang yang berinfaq) : dewasa dan sehat akalnya,
memiliki harta untuk diinfaqkan, mereka yang tidak dibatasi
haknya, dan tidak ada unsur paksaan sehingga benar-benar
ikhlas.
2. Orang yang diberi infaq atau yang menerima infaq : telah
dewasa dan dianggap mampu menggunakan pemberin dengan
baik, dan benar-bnar nyata atau terlahir di dunia sehingga bayi
yang dalam kandungan ibunya tidak sah untu diberi infaq.
3. Harta yang diinfaqkan, yang mana harta tersebut berwujud,
memiliki nilai dikeberadaannya, dan tidak memiliki hubunan
dengan tempat milik penginfaq.
4.. Ijab dan Qabul, harap diperhatikan bahwa infaq itu jelas
kesahannya bila ada serah terima.
D. HIKMAH INFAQ
1. Infaq merupakan bagian dari keimanan dari seorang muslim. Orang yang
enggan berinfaq adalah orang yang menjatuhkan diri dalam kebinasaan. Di
dalam ibadah terkandung hikmah dan mamfaat besar.
2. Infaq adalah sebagai realisasi iman kepada Allah SWT. Merupakan
sumber dana bagi pembangunan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan
umat Islam, menolong dan membantu kaum du’afa. Kaum Du’afa Adalah
sebuah kelompok manusia yang dianggap lemah atau mereka yang
tertindas.
3. Untuk mengangakat kehidupan orang-orang yang fakir untuk hidup yang
layak. Supaya tidak nampak perbedaan yang terlalu mencolok antara si
kaya dan si miskin dan ternyata kemiskinan itu sangat berbahaya, karena
agama juga bisa terjual.
4. Kehidupan dalam masyarakat tanpa ada yang berinfaq yang kaya boros
yang miskin hampir menjual agamanya, akan ada revolusi kelaparan yaitu
orang-orang yang miskin akan berontak, harta bukan hanya keliling kepada
orang-orang yang kaya saja.
3. HADIAH
A. DEFENISI HADIAH
Hadiah adalah memberikan sesuatu secara cuma-cuma dengan
maksud untuk memuliakan seseorang karena sesuatu kebaikan yang
telah diperbuat atau sesuatu yang telah dicapainya. yang dilakukan
tanpa ada konpensasi balik seperti yang terjadi dalam perdagangan.
Walaupun dimungkinkan pemberi hadiah mengharapakan adanya
timbal balik, ataupun dalam bentuk nama baik (prestise) atau
kekuasaan. Dengan kata lain, hadiah berfungsi sebagai bentuk
penghargaan terhadap jasa, kebaikan, atau usaha seseorang dengan
ukuran tidak ditentukan terlebih dahulu antara pemberi dan penerima.
Dalam hubungan manusia, tindakan pertukaran hadiah berperan dalam
meningkatkaan kedekatan sosial.
B. HUKUM HADIAH
Dasar hukum hadiah ialah sabda Rasulullah SAW. yang artinya sebagai berikut:
“dari abu hurairah RA. bahwa Rasulullah SAW. telah bersabda sekiranya aya
diundanng untuk makan sepotong kaki binatang, undangan itu pasti saya kabulkan,
begitu juga kalau potongan kaki binatang dihadiahkan kepada saya tentulah saya
terima”. (H.R. Al-Bukhari).
Berdasarkan hadis di atas, dapat di simpulkan bahwa hukum hadiah adalah mubah,
diperbolehkan dan boleh pula tidak memberikannya. Dalam muamalah hadiah dapat
dihukumi menjadi tiga jenis yaitu:
a. hadiah yang halal jika penerima dan pemberi yang bukan memiliki kepentingan
atas tujuan pemberian hadiah, dengan maksud mendapatkan yang ingin dicapai.
b. hadiah yang haram jika pemberi dan penerima hadiah untuk mendukung
kebatilan, dan
c. hadiah yang diberikan oleh seseorang karena adanya rasa takut terhadap
gangguan, baik materi maupun non-materi yang seandainya datang bila tidak
diberikan sesuatu. hukum hadiah semacam itu boleh dilakukan oleh si pemberi dan
haram bagi yang menerima karena menjaga keamanan dengan tidak mengganggu
orang lain hukumnya wajib sehinga menerima kompensasi finansial untuk melakuka
yang hukumnya kewajiban baginya
C. RUKUN DAN SYARAT

a. Orang yang memberikan hadiah itu sehat akalnya dan tidak dibawah perwalian orang
lain. Sehingga hadiah dari orang gila, anak-anak dan orang yang kurang sehat jiwanya
(seperti pemboros) tidak sah hadiahnya.
b. Penerima haruslah orang yang benar-benar orang yang berhak memiliki, jadi hadiah
kepada anak yang masih dalam kandungan tidak sah. Barang yang dihadiahkan harus
bermanfaat bagi penerimanya.
c. Adanya Ijab dan Qabul. Ada pun Ijab yaitu pernyataan pemberi kepada orang yang ia
tanya tentang sesuatu dan ia beri sesuatu dengan senang hati, dan  Qabul yaitu
pernyataan peneria dalam menerima oleh penerimaan dengan berkata: “Aku terima apa
yang engkau berikan kepadaku”, atau ia menyodorkan tangannya untuk menerimanya,
karena jika orang muslim memberi sesuatu kepada saudara seagamanya, namun belum
diterima oleh penerimaannya, kemudian pemberi meninggal dunia, maka sesuatu
tersebut menjadi hak ahli warisanya berubah menjadi harta warisan dan penerima tidak
mempunyai hak terhadapnya.
d. Adanya hadiah yang harus halal dan baik tidak membahayakan penerimaannya.
D. HIKMAH HADIAH
1. Menjadi salah satu faktor suburnya kasih sayang dan rasa senang
antar sesama masyarakat.
2. Melatih diri menjadi manusia yang bersyukur kepada Allah,
menghargai perbuatan orang lian, penderma dan menghilangkan tipu
daya dan sifat kedengkian.
3. Mempererat hubungan sosial, mendapat kabaikan dan kebahagian,
serta melapangkan hati untuk menerima takdir yang diberikan Allah
SWT.
4. PERBEDAAN SEDEKAH, INFAQ, DAN HADIAH
1. Perbedaan sedekah dengan infak, bahwa sedekah lebih bersifat umum dan luas,
sedangkan infaq adalah pemberian yang dikeluarkan pada waktu menerima rizki
atau karunia Allah. Namun keduanya memiliki kesamaan, yakni tidak menentukan
kadar, jenis, maupun jumlah, (keculi perkara zakat) dan diberikan dengan
mengharap ridha Allah semata.
2. Sedekah ditujukan kepada orang yang memerlukan atau membutuhkan yang
disebut Mustahaq Zakat, infaq diberikan di jalan yang diridhai oleh Allah SWT,
kepada keluarga atau orang lain untuk kepentingan orang banyak, dan hadiah
ditujukan kepada orang yang memiliki jasa, prestasi, atau perbuatan yang baik
sebagai bentuk penghargaan kepada pelakunya.
3. Sedekah untuk membantu orang-orang terlantar memenuhi kebutuhan pokoknya,
infaq membantu penyediaan fasilitas umum, sedangkan hadiah adalah sebagai
kenang-kenangan dan penghargaan kepada orang yang dihormati.
4. Sedekah (zakat) hukumnya yang wajib dikeluarkan jika keadaan menghendaki,
infaq hukumnya sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasululah SAW, dan hadiah
hukumnya mubah (boleh).
daftar pustaka
1. Abdul M. Mujieb, dkk., Kamus Istilah Fiqih, Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994.
2. Al-habsyi, Muhammad Baqir, Fiqih Praktis, Bandung: Mizan. 1999
3. Al-Jaziri Abu Bakr Jabir, Ensiklopedia Muslim, Darul Falah, Jakarta, 2006.
4. Haroen Nasrun, Fiqh Muamalah, Jakarta. Radar Jaya Pratama, cet ke-1, 2000.
5. Karim, M.A. Dr. Helmi, Fiqih Muamalah, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
6. Rasjid, H. Sulaiman, Fiqih Islam, Bandung,Sinar Algensindo, 1998.
7. Syafei, Rachmat, Fiqih Muamalah, Bandung. CV: Pustaka Setia, 2001.
8. Umari, Drs. H. Barmawi, Ilmu Fiqih, Ramdhani, Pelambang, 1985.
9. Zainuddin, A dan Jambari, Muhammad,Muamalah dan Akhlak, Pustaka Setia,
Bandung, 1999.
10. Zakiah.Dardjad Ilmu Fiqh jilid 3. Yogyakarta. 1995 
11. Rahman. Penjelasan Lengkap Hukun-hukum ALLAH (Syariah). Jakarta Utara. 2002
SEKAIAN DAN TERIMAKASIH

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu

Anda mungkin juga menyukai