Anda di halaman 1dari 24

BAB 9 : PEMBERIAN DALAM ISLAM (PELEPASAN

DAN PERUBAHAN KEPEMILIKAN HARTA)


.

A • NAFAQAH

B • SHADAQAH DAN HADIAH

C • HIBAH

D • WAKAF
A. NAFAQAH

1. Pengertian Nafaqah
Secara Bahasa, nafaqah diambil dari kata al-infaq yang berarti mengeluarkan
(harta) untuk kebaikan. Istilah nafaqah disebut juga dengan nafkah.
Secara istilah nafaqah adalah sesuatu yang dikeluarkan seseorang dan diberikan
kepada orang yang menjadi tanggungannya.
2. Sebab-Sebab Yang Mewajibkan Nafaqah
a. Sebab keturunan
Setiap orang tua wajib memberikan nafaqah kepada anaknya. Nafaqah
terhadap anak dilihat dari dua batasan, yakni batasan usia dan batasan harta
yang dimiliki anak.
1). Anak yang belum baligh dan tidak memiliki harta, maka orang tua wajib
memberikan nafaqah kepada anak tersebut
2). Anak yang belum baligh dan memiliki harta, maka para ulama menegaskan
apabila anak sudah memiliki harta dan sudah mampu memenuhi kebutuhannya,
baik sudah baligh atau belum, maka tidak ada kewajiban nafaqah bagi orang
tuanya
3). Anak yang sudah baligh dan memiliki harta, maka tidak wajib bagi ayah
untuk menafkahinya
4). Anak yang sudah baligh dan tidak memiliki harta, maka para ulama membagi
kedalam dua bagian
a). Terhadap anak perempuan, wajib nafaqah oleh ayahnya sampai menikah
b). Terhadap anak laki-laki, Sebagian ulama berpendapat tidak wajib nafaqah
terhadapnya meskipun tidak ada harta dan pekerjaan, karena batas nafaqah
terhadapnya adalah sampai usia baligh. Sebagian ulama lagi berpendapat tetap
wajib nafaqah selama tidak memiliki pekerjaan sekalipun sudah baligh.
b. Sebab pernikahan
Hak-hak yang menjadi tanggungan kewajiban bagi seorang suami kepada istrinya
sebab pernikahan yaitu makanan, pakaian, tempat tinggal, perkakas rumah tangga, dan
lain sebagainya menurut keadaan di tempat masing-masing serta menurut kemampuan
suami. Para ulama fiqih sepakat bahwa wajib hukumnya suami memberikan nafaqah
terhadap istrinya.
Hal ini didasarkan pada firman Allah dalam Al-qur’an.

...ِِ ‫ َوعَ ََل الْ َم ْولُ ْو ِد َ َُل ِر ْز ُقه َُّن َو ِك ْس َوتُ َّن ِِلْ َم ْْ ُُ ْو‬...
“ … dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara
yang patut…” (QS, Al-Baqarah ayat 233).
Para ulama sepakat bahwa suami wajib menafkahi istrinya apabila :
1). Sudah terjadi akad pernikahan, sekalipun belum melakukan hubungan badan
2). Pernikahan yang dilakukan berdasarkan syariat islam
3). Istri harus taat pada suaminya
c. Sebab Milik
Seseorang yang memiliki hewan peliharaan, wajib memberikan nafaqah pada hewan
tersebut dengan cara memberi makan. Selain itu, ia harus memelihara dan menjaganya
dengan baik sebagaimana mestinya. Rasulullah Saw bersabda sebagai berikut.

‫اّلل عَلَ ْي ِه َو َس َ َل قَا َل عُ هذب َ ْت‬


ُ ‫هللا َع ْْنُامَ أ َّن النَّ ِ َّب َص ََّل ه‬
ُ ‫ِض‬َ ِ ‫َع ِن ا ْب ِن ُ َُع َُ َر‬
)‫ا ْم َُ َأ ٌة ِ ِْف ِه َُّ ٍة َهبَ َس ْْتَا َح هّت َماتَ ْت (متفق عليه‬
Artinya : Ibnu Umar R.A., bahwasannya Rasulullah Saw telah bersabda: “ Seorang
perempuan disiksa lantaran ia memelihara seekor kucing, tidak diberinya makan dan tidak
diberinya minum, sehingga kucing itu mati.” (HR. Bukhari Muslim).
Selain itu, kepemilikan yang dimaksud tidak hanya sebatas hewan peliharaan saja,
tetapi juga dapat berupa tanaman, rumah, kendaraan dan lain sebagainya sehingga harus
benar-benar dirawat.

3. Hikmah Nafaqah
Adapun hikmah Nafaqah adalah sebagai berikut.
a. Menumbuhkan rasa kasih saying kepada istri, anak, orang tua dan orang lain yang
dinafkahi
b. Hubungan keluarga menjadi tenteram dan harmonis serta terhindar dari perpecahan
c. Menumbuhkan sikap saling peduli antar sesame, terutama terhadap keluarga
d. Menjadikan seseorang lebih bertanggungjawab atas apa yang dibebankan kepadanya.
3. Perbedaan antara Shadaqah
dan Hadiah
A. Shadaqah ditujukan kepada orang terlantar,
sedangkan hadiah ditujukan kepada orang yang
berprestasi.
B. Shadaqah untuk membantu orang-orang
terlantar memenuhi kebutuhan pokoknya,
sedangkan hadiah adalah sebagai kenang-kenangan
dan penghargaan kepada orang yang dihormati.
C. Shadaqah adalah wajib dikeluarkan jika keadaan
menghendaki sedangkan hadiah hukumnya mubah
(boleh).
4. Syarat-syarat Shadaqah dan
Hadiah

A. Orang yang memberikan shadaqah atau hadiah itu sehat


akalnya dan tidak dibawah perwalian orang lain. Orang gila,
anak-anak dan orang 50% yang kurang sehat jiwanya (seperti
pemboros) tidak sah shadaqah dan hadiahnya.
B. Penerima haruslah orang yang benar-benar memerlukan
karena keadaannya yang
50%terlantar.
C. Penerima shadaqah atau hadiah haruslah orang yang
berhak memiliki, jadi shadaqah atau hadiah kepada anak yang
masih dalam kandungan tidak sah.
D. Barang yang dishadaqahkan atau dihadiahkan harus
bermanfaat bagi penerimanya.
5. Rukun 6. Hikmah Shadaqah dan
Shadaqah dan Hadiah
a. Dapat menolong orang yang
Hadiah membutuhkan dan mempererat
1. Pemberi silaturahmi
2. Penerima b. Sebagai obat dari penyakit
c. Dapat meredam murka Allah atau
3. Ijab qabul menolak bencana dan menambah umur
4. Barang atau d. Memperoleh pahala yang mengalir
terus
benda yang e. Akan bertambah rizki-Nya dari Allah
dishadaqahkan Swt
f. Menghapuskan kesalahan
g. Mendapat balasan yang setimpal di
akhirat
h. Mendapat pertolongan Allah di akhirat
C. HIBAH
1. PENGERTIAN
Hibah adalah akad pemberian harta milik seseorang kepada
orang lain diwaktu ia hidup tanpa adanya imbalan sebagai
tanda kasih sayang.
‫الساِِ ِل ْ َْ َو ِِف ه ِالُقَ ِاب‬ َّ ‫َوأ ََت ْاملَا َل عَ ََل ُح ِبه ِه َذ ِوى ْال ُق ُْ ََب َو ْال َي َتا َمى َو ْامل َ َسا ِك ْ ِْ َوا ْب َن‬
َّ ‫الس ِب ْْ ِِ َو‬
“Dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-
orang yang meminta dan (memerdekakan) hamba
sahaya” (QS. Al-Baqarah : 177) .
2. RUKUN DAN SYARAT HIBAH
a. Pemberi Hibah (wahib)
Syarat pemberi hibah adalah :
1. Baligh
2. Dilakukan atas dasar kemauan diri sendiri
3. Dibenarkan melakukan tindakan hukum
4. Berhak memiliki barang

b. Penerima Hibah (mauhub lahu)


Syarat penerima hibah adalah hendaknya ada
ketika dilakukan hibah, apabila tidak ada atau
hanya perkiraan, seperti janin dalam
kandungan, maka tidak sah dilakukan hibah
kepadanya.
c. Barang yang dihibahkan (mauhub)
Syarat barang yang dihibahkan diantaranya :
1. Jelas terlihat wujudnya
2. Barang yang dihibahkan memiliki nilai atau harga
3. Betul-betul milik pemberi hibah
4. Dapat dipindahkan status kepemilikannya dari
tangan pemberi hibah kepada penerima hibah

d. Akad (Ijab qabul), misalnya si pemberi menyatakan


: “saya hibahkan tanah ini kepadamu”, si penerima
menjawab “ ya, saya terima pemberian saudara”.
3. MACAM-MACAM HIBAH
Hibah dapat digolongkan menjadi 2 macam

Hibah barang atau harta yang


mencakup materi dan nilai
manfaatnya, tanpa tendensi
apapun. Contoh : rumah, motor,
baju dan sebagaainya.
HIBAH
Hibah manfaat, yaitu
memberikan harta atau barang
agar dimanfaatkan, namun
materi harta itu tetap milik
pemberi hibah. Hanya hak guna
pakai saja.
4. MENCABUT HIBAH
Jumhur ulama berpendapat bahwa mencabut
hibah itu hukumnya haram, kecuali hibah orang tua
kepada anaknya, sesuai sabda Rasulullah SAW :
ِِ ‫َال َ َِي ُِّ ِل َُ ُج ٍِ ُم ْس ِ ٍل َأ ْن يُ ْْ ِط َى َع ِط َّي ًة َأ ْو ََيَ َب ِه َب ًة فَ َ َْي ِج ُع ِف ْْيَا ا َّال ْا َلو َ ِل ِف ْْ َما يُ ْْ ِطِ ِل َو َ ِل‬
ِ
“ Tidakhalal seorang muslim memberikan suatu
barang kemudian ia tarik kembali, kecuali
seorang bapak kepada anaknya”. (HR. Abu Daud).
)‫َالْ َْاِِدُ ِِف ِه َب ِت ِه ََك ْال َ َْك ِب ي َ ِق ْ ُْي ُ َُّث ي َ ُْ ْو ُد ِِف قَ ْْ ِئ ِه ( متفق عليه‬
“Orang yang menarik kembali hibahnya sama
seperti anjing yang muntah lalu menjilat
kembali muntahnya itu” ( HR. Bukhari Muslim).
5. BEBERAPA MASALAH MENGENAI HIBAH
a. Pemberian Orang Sakit yang Hampir Meninggal
Hukumnya adalah seperti wasiat, yaitu si penerima harus bukan
ahli waris dan jumlahnya tidak lebih dari sepertiga harta. Jika
penerima hibah itu ahli waris, maka hibah itu tidak sah, dan jika
hibah lebih dari sepertiga, maka yang diberikan hanya
sepertiganya saja, sisanya dikembalikan pada ahli waris.

b. Penguasaan Orang Tua atas Hibah Anaknya


Jumhur ulama berpendapat bahwa seorang bapak boleh
menguasai barang yang dihibahkan kepada anaknya yang masih kecil
dan dalam perwaliannya atau kepada anak yang sudah dewasa tetapi
lemah akalnya. Hal ini didasarkan pada bolehnya meminta kembali
hibah seseorang kepada anaknya.
Menumbuhkan rasa kasih
sayang kepada sesama

Menumbuhkan sikap saling


6. menolong
HIKMAH
HIBAH Dapat mempererat tali
silaturahmi

Menghindarkan diri dari


berbagai malapetaka
D. WAKAF

1. Pengertian Wakaf
Wakaf menurut bahasa berarti
"menahan“, sedangkan menurut
istilah wakaf yaitu memberi suatu
benda atau harta yg dapat di ambil
manfaatnya untuk di gunakan bagi
kepentingan masyarakat menuju
keridlaan Allah Swt.
2. Hukum Wakaf
Hukum wakaf adalah sunnah,hal ini di dasarkan
pada Al-Qur'an firman Allah Swt, yang artinya "Dan
berbuatlah kebajikan agar kamu beruntung" (Q.S Al-
hajj [22])

3. Rukun WAKAF
• Orang yang memberi wakaf (wakif)
• Orang yang menerima wakaf (maukuf lahu)
• Barang yang di wakafkan (maukuf)
• Ikrar penyerahan (akad)
4. Syarat-Syarat Wakaf

❑ Orang yang memberikan wakaf berhak atas perbuatan itu


dan atas dasar kehendaknya sendiri.

❑ Orang yang menerima wakaf harus jelas, baik berupa


organisasi atau perorangan.

❑ Barang yang diwakafkan berwujud nyata pada saat


diserahkan.

❑ Jelas ikrarnya dan penyerahannya, lebih baik tertulis


dalam akte notaris sehingga jelas dan tidak akan
menimbulkan masalah dari pihak keluarga yang
memberikan wakaf.
5. Macam-macam Wakaf
Wakaf dibagi menjadi dua macam, yaitu :

❑Waqaf Ahly (wakaf khusus), yaitu wakaf yang


khusus diperuntukkan bagi orang-orang tertentu,
seorang atau lebih, baik ada ikatan keluarga atau
tidak.
Misalnya wakaf yang diberikan kepada seorang
tokoh masyarakat atau orang yang dihormati.

❑Waqaf Khairy (wakaf untuk umum), yaitu wakaf


yang diperuntukkan bagi kepentingan umum.
Misalnya wakaf untuk Masjid, Pondok Pesantren
dan Madrasah.
6. Perubahan Bentuk Wakaf

Menurut Pendapat Para Ulama

Imam syafi’i Imam Malik dan


Hanafi
“Menjual dan mengganti
barang wakaf apapun “Membolehkan mengganti
hukumnya tidak semua bentuk barang wakaf,
boleh”. kecuali mesjid”.
7. Syarat dan ketentuan penggatian wakaf

Apabila pewakaf Agar lebih berdaya


memberi syarat guna barang yang
tertentu diwakafkan

Barang pengganti lebih


Barang wakaf sudah
bermanfaat dan
menjadi tidak berguna
menguntungkan
8. Hikmah Wakaf

Menanamkan sifat
zuhud

Menghidupkan
lembaga – lembaga Memotivasi umat
sosial maupun Islam untuk
keagamaan beramal

Menyadarkan umat bahwa


harta itu harus
dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai