Anda di halaman 1dari 10

Tujuan Pembelajaran Khusus:

CGP dapat melatih keterampilan coaching dengan berbagai studi kasus dan membentuk
komunitas praktisi untuk melakukan praktek coaching model TIRTA.

Kasus 1

Coach: guru, coachee: murid, 1 pengamat

Coach : Pak Ade

Coachee : Wety

Pengamat : Bu Euis

                   Bu Tatat

Seorang guru sangat memahami jika Rina, salah satu muridnya berbakat dalam berpidato dalam
Bahasa Inggris. Ia mendorong Rina untuk mengikuti perlombaan pidato dalam Bahasa Inggris
tingkat kabupaten. Namun, nampaknya Rina masih belum percaya diri. Bagaimanakah cara Anda
dalam menanggapi hal ini?

Tujuan Umum (Tahap awal dimana kedua


pihak coach dan coachee menyepakati tujuan pembicaraan yang akan
berlangsung. Idealnya tujuan ini datang dari coachee)

Guru : baiklah Rina, mohon maaf bapak mengganggu waktu kamu, begini Rina, bapak dengar
Rina ditunjuk untuk mengikuti lomba pidato Bahasa Inggris tingkat Kabupaten, tetapi bapak
lihat Rina kurang begitu semangat untuk mengikutinya, kira-kira apa penyebabnya?

Rina : iya pak, saya memang ditunjuk mengikuti lomba pidato Bahasa Inggris tingkat kabupaten,
tapi saya merasa kurang percaya diri pak.

Identifikasi (Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan,


dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi)

Guru : o begitu, Rina masih belum percaya diri, coba jelaskan mengapa Rina kurang percaya
diri untuk mengikuti lomba pidato Bahasa Inggris tingkat kabupaten

Rina : iya pak, karena saya merasa kurang pantas untuk bisa mewakili sekolah, karena… dulu
saya pernah mengikuti perlombaan sejenis tetapi gagal, jadi saya malu kalau sampai saya gagal
kedua kalinya.

Guru: sekarang bapak paham bagaimana perasaan Rina saat ditunjuk untuk mewakili sekolah
dalam lomba pidato Bahasa Inggris. Kami menunjuk Rina karena Rina mempunyai potensi
bagus dalam berbahasa Inggris. Menurut Rina apa saja kemampuan kamu dalam pelajaran
Bahasa Inggris?

Rina: saya paling suka menghafal lagu berbahasa Inggris, saya juga suka menonton film
berbahasa inggris,saya mampu berkomunikasi aktif menggunakan bahasa Inggris dan saya
mampu menyampaikan informasi dengan baik dalam Bahasa Inggris.

Rencana Aksi (Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang
akan dibuat)

Guru: Nah tu kan bagus kemampuan kamu dalam berbahasa Inggris, itu sudah lebih dari cukup
loh untuk mengikuti perlombaan ini. Kira-kira apa rencana kamu agar kamu lebih percaya diri
untuk bisa mengikuti perlombaan ini?

Rina : Rencana saya, yang pertama saya akan menemui pak Yosef sebagai guru Bahasa Inggris
untuk membantu saya membuat pidato Bahasa Inggris yang bagus. Kemudian yang kedua saya
akan berlatih berpidato di depan cermin supaya saya lebih percaya diri, selanjutnya saya juga
akan mencoba untuk berpidato di depan pak Yosef dan teman-teman supaya saya lebih percaya
diri dan mencoba untuk menghilangkan rasa trauma saya atas kegagalan saya waktu dulu ikut
perlombaan pidto Bahasa inggris.

Guru: bagus sekali, ternyata rencana kamu luar biasa dan bapak yakin kamu mampu lebih baik
dari pengalaman yang pernah kamu alami. Apakah kamu sekarang sudah merasa percaya diri
untuk mengikuti lomba pidato Bahasa inggris tingkat kabupaten?

Rina : inshaAlloh pak, saya sekarang lebih percaya diri untuk bisa mengikuti lomba ini, terima
kasih ya pak.

TAnggungjawab (Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk


langkah selanjutnya)

Guru : sama- sama Rina, semoga dalam persiapan lomba berjalan dengan lancar dan nantinya
kamu betul-betul siap untuk mengikuti lomba ini. Selanjutnya adakah komitmen kamu terhadap
lomba ini?

Rina : komitmen saya untuk persiapan lomba ini saya akan berlatih sungguh-sungguh dengan
pak Yosep dan juga saya akan berlatih dengan guru Bahasa Inggris di luar sekolah tempat saya
les pak.. Mudah-mudahan ini bisa menjadi jalan ikhtiyar saya untuk bisa menjadi yang terbaik
dan bisa membawa nama baik sekolah dan keluarga.

Guru : Bapak sangat setuju sekali dengan komitmen kamu. Mudah-mudahan kamu sukses dan
bisa jadi juara..

Rina : terima kasih pak.


Lembar Observasi Proses Praktek Coaching Model Tirta (untuk Pengamat) 

No Langkah dalam model TIRTA Komentar

1. Tujuan: Menyampaikan tujuan coaching Tujuan sudah jelas, bagus dalam pemaparannya

2. Identifikasi:Memberikan pertanyaan- Pertanyaan yang diberikan dapat membuat


pertanyaan dan umpan balik yang mengarah coache menggali kemapuan yang dia miliki
pada identifikasi potensi coachee sehingga bisa percaya diri mengikuti lomba

3. Rencana Aksi: Memberikan pertanyaan- Pertanyaan yang diberikan coach bisa membuat
pertanyaan  dan umpan balik mengenai coachee mengutarakan rencana-rencana yang
rencana aksi coachee dalam menyelesaikan akan dilakukan untuk mengatasi
permasalahannya permasalahannya

4. Tanggung jawab: memberikan pertanyaan- Komitmen yang akan dilakukan coachee dapat
pertanyaan dan umpan balik mengenai mendukung untuk mengatasi masalah coachee.
komitmen coachee dalam menjalankan
rencana aksinya

 Kasus 2

Coach: guru, coachee: murid. 1 pengamat

Coach : Bu Tatat

Coache : Bu Euis (nama : Amel)

Pengamat : Wety (yang bicara)

                    Pak Ade

Seorang murid bercerita jika dia merasa diperlakukan tidak adil oleh seorang guru. Guru tersebut
membuka les privat, dan sebagian besar murid di kelas mengikuti les privat tersebut, kecuali
murid tersebut. Murid tersebut merasa tidak nyaman ketika guru sering menyindir murid yang
tidak mau ikut les privatnya. Bahkan, murid tersebut juga merasa bahwa nilai yang diberikan pun
tidak adil, para murid yang mengikuti les guru tersebut mendapatkan nilai yang lebih baik dari
murid tersebut. Bagaimanakah cara Anda menanggapi hal ini?

Tujuan Umum (Tahap awal dimana kedua


pihak coach dan coachee menyepakati tujuan pembicaraan yang akan
berlangsung. Idealnya tujuan ini datang dari coachee)

Amel : Selamat siang ibu, bisakah saya minta waktunya, saya ingin mengobrol dengan ibu
sebentar, apa boleh bu?
Guru : halo siang Mel, wah dengan senang hati, mari-mari sini Mel, apa yang mau diceritakan
pada ibu?

Amel : begini Bu, belakangan ini saya merasa tidak nyaman dalam suatu mata pelajaran, hal
tersebut sangat menganggu pikiran saya bu…

Guru : kira-kira apa yang bisa ibu bantu? Dan apa yang kamu ingin capai di akhir diskusi kita?

Amel : Saya hanya ingin mendapat solusi dari masalah saya bu..

Guru : Trus ada lagi?

Amel : kiranya saya ingin memperbaiki cara belajar saya bu..agar mendapatkan nilai yang
optimal dan merasa nyaman Ketika belajar

Identifikasi (Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan,


dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi)

Guru: baiklah, sebelumnya bisa kamu ceritakan hal apa yang membuatmu merasa tidak nyaman
dalam suatu mata pelajaran?

Amel : saya bingung bu, saya merasa belakangan ini saya diperlakukan tidak adil oleh seorang
guru bu…dalam hal pemberian nilai ulangan

Guru : apa yang membuatmu merasa tidak adil dari guru tersebut?

Amel : begini bu, guru tersebut membuka les privat dan Sebagian besar murid di kelas mengikuti
les privat tersebut kecuali saya.

Guru : mmmmm… bisa dijelaskan lebih lanjut apa yang membuatmu merasa tidak adil dengan
gurumu membuka les privat tersebut?

Amel : saya merasa bahwa nilai yang diberikan tidak adil. Para murid yang mengikuti les guru
tersebut mendapatkan nilai yang lebih baik dari saya.

Guru : o begitu rupanya, baik ..ibu mulai memahami sekarang… selain nilai yang kamu
dapatkan dari ulangan hal apalagi yang membuatmu merasa tidak nyaman?

Amel : saya juga merasa tidak nyaman Ketika guru sering menyindir murid yang tidak mau ikut
les privatnya.

Guru : Boleh ibu tahu seperti apa bentuk sindiran tersebut?

Amel : beliau berkata “anak-anak dapat mengikuti les privat apabila memiliki kesulitan dalam
belajar
Guru : apa yang membebani pikiranmu setelah guru tersebut berkata demikian?

Amel : saya jadi merasa guru tersebut menyindir saya bu…karena tidak mengikuti les privatnya.

Guru : Ooo.. seperti itu rupanya

Amel : iya bu..saya merasa tidak nyaman

Guru : selama ini Langkah-langkah apa yang telah kamu lakukan untuk mengobati rasa ingin
tahumu tentang hal itu?

Amel : saya menanyakan keppada teman-teman yang mengikuti les privat tersebut bu..

Guru : apa yang kamu tanyakan pada temanmu?

Amel : saya bertanya pemahaman mereka tentang materi yang disampaikan setelah mengikuti les
privat tersebut.

Guru : lalu apa kata temanmu?

Amel : mereka bilang lebih paham bu dengan penyelsaian soal-soalnya karena mereka dilatih
dengan berbagai jenis soal.

Guru : kalua dari kamu sendiri, kiranya apa yang ingin kamu lakukan?

Amel : begini bu, sebenarnya saya berencana menemui Guru tersebut untuk mengkonfirmasi
dugaan saya

Guru: terus kenapa tidak kamu lakukan?

Amel : Saya masih ragu bu, saya takut dimarahi

Guru : Apakah sebelumnya kamu pernah dimarahi beliau?

Amel : Tidak she bu…

Guru : Kenapa tidak kamu coba:

Amel : Benar bu.. seharusnya saya mencoba untuk menemui guru tersebut ya bu

Guru : Bagus, setelah kamu bertemu guru tersebut apa yang ingin kamu sampaikan?

Amel : saya ingin sampaikan bahwa saya tidak ikut les dan bertanya apakah itu mempengaruhi
nilai saya di kelas? Selain itu saya ingin mengkonfirmasi alasan saya mendapat nilai kecil.
Guru : Bagus ayo lakukan itu. Selain itu apa kekuatan yang kamu miliki sehingga kamu merasa
yakin mendapat nilai tinggi walaupun tidak ilut les?

Amel : saya suka belajar bu, setiap sore saya selalu mengulang pembelajaran hari tersebut dan
Latihan soal. Selain itu saya selalu membuat catatab yang rapi. Saya juga selalu menonton video
tutorial dari you tube jika tidak ada yang saya pahami. Tetapi akhir-akhir ini semenjak pandemic,
orang tua saya kehilangan pekerjaan dan beralih berjualan jajan, saya terpaksa membantu orang
tua saya berjualan jajan di senggok pada sore hari.

Guru : Apakah hal tersebut mengganggu belajarmu?

Amel: Saya rasa berpengaruh, karena waktu belajar saya berkurang

Guru : nah, coba kamu pikirkan kembali tentang nilaimu? Apakah disebabkan kamu tidak ikut
les atau karena kurang belajar?

Amel : waah,.. mungkin juga ya bu…

Guru ; Menurutmu apa yang bisa kamu lakukan?

Amel : untuk ikut les saya ga mungkin bu, karena saya tidak memiliki uang untuk bayar les. Tapi
saya akan meminta bantuan eka teman saya bu, dia ikut les dan biasanya dia mau menjelaskan ke
saya apa yang belum saya pahami.

Rencana Aksi (Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang
akan dibuat)

Amel : Jadi apa rencana kamu dalam mencapai tujuan?

Guru : 1. Saya akan menemui guru mata pelajaran tersebut dan menyampaikan ke guru bahwa
saya tidak ikut les dan bertanya apakah itu mempengaruhi nilai saya di kelas ?

2. Selain itu, saya mengkonfirmasi jawaban tes yang diberikan

3. Saya akan belajar lebih giat lagi sehingga saya mendapatkan nilai yang tinggi walaupun saya
tidak ikut les, jika saya menemui kiendala saya akan meminta bantuan prima.

TAnggungjawab (Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk


langkah selanjutnya)

Guru : bagus, Ibu sangat suka rencaba itu, lalu komitmen apa yang kamu lakukan untuk
menjalankan rencanamu itu?

Amel : saya besok pagi akan menemui guru tersebut di sekolah bu. Selain itu say akan belajar
lebih giat lagi.
Guru: siapa yang kamu minta bantuan untuk menjalankan komitmen ini?

Amel : Saya akan meminta bantuan eka untuk mengingatkan saya dan membantu saya belajar

Guru : Nah itu baik kamu lakukan

Amel: Terima kasih bu sudah meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita saya

Guru : sama-sama

Lembar Observasi Proses Praktek Coaching Model Tirta (untuk Pengamat)

No Langkah dalam model TIRTA Komentar

1. Tujuan: Menyampaikan tujuan coaching Tujuan yang disampaikan sangat jelas yaitu


tentang masalah yang dihadapi oleh coachee
(amel)

2. Identifikasi:Memberikan pertanyaan- Guru memberikan pertanyaan yang dapat


pertanyaan dan umpan balik yang mengarah membuat murid dapat mengindentifikasikan
pada identifikasi potensi coachee masalah dan potensi yang dimiliki oleh murid

3. Rencana Aksi: Memberikan pertanyaan- Pertanyaan yang diberikan oleh coach


pertanyaan  dan umpan balik mengenai membantu coachee untuk bisa membuat rencana
rencana aksi coachee dalam menyelesaikan aksi agar dapat menyelesaikan masalah dengan
permasalahannya baik

4. Tanggung jawab: memberikan pertanyaan- Pemberian pertanyaan berupa komitmen yang


pertanyaan dan umpan balik mengenai akan dilakukan oleh coachee membuat masalah
komitmen coachee dalam menjalankan bisa diselesaikan dengan baik dan bisa di
rencana aksinya pertanggungjawabkan.

Kasus 3 

Coach: guru, coachee: rekan guru, 1 pengamat

Coach : Wety
Coache : Bu Tatat
Pengamat : Pak Ade
Rekan Anda bercerita jika dia baru saja mendapatkan teguran dari kepala sekolah yang
menerima laporan dari pengawas sekolah yang melakukan supervisi saat ia mengajar. Pengawas
sekolah yang melakukan supervisi tampak keberatan ketika rekan Anda mengajar tanpa buku
teks. Rekan Anda mengajar dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar lainnya. Ketika
diingatkan pengawas tersebut, rekan Anda menyampaikan jika ia tetap mengacu pada kurikulum
walaupun tidak menggunakan buku teks. Pengawas tersebut tampaknya tersinggung dan
memberikan laporan tentang hal itu kepada kepala sekolah. Bagaimana Anda menyikapinya?

Tujuan Umum (Tahap awal dimana kedua pihak coach dan coachee menyepakati tujuan


pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya tujuan ini datang dari coachee)

Coachee : Bu Wety, bolehkah saya meminta waktunya? Saya mau bercerita tentang apa yang
saya alami tadi ketika pelaksanaan supervisi oleh pengawas

Coach : Baik Bu Tatat, apa yang mau ibu ceritakan tentang kejadian tadi?

Coachee : Begini Bu. Saya baru saja mendapatkan teguran dari kepala sekolah yang menerima
laporan dari pengawas sekolah yang melakukan supervisi saat ia mengajar. Pengawas sekolah
yang melakukan supervisi tampak keberatan ketika saya mengajar tanpa buku teks. Saya
mengajar dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar lainnya. Ketika diingatkan pengawas
tersebut, saya menyampaikan jika saya  tetap mengacu pada kurikulum walaupun tidak
menggunakan buku teks. Pengawas tersebut tampaknya tersinggung dan memberikan laporan
tentang hal itu kepada kepala sekolah.

Identifikasi (Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan,


dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi)

Coach : O begitu bu… Kira-kira hambatan apa yang menyebabkan ibu tidak menggunakan buku
teks?
Coachee : Saya sudah terbiasa mengajar dengan cara tersebut dan materi yang saya ajarkan
sudah saya kuasai.

Coach : Apa kelebihan yang dirasakan ibu saat tidak menggunakan buku teks?
Coachee : Saya merasa lebih bebas dalam menyampaikan materi dan hal tersebut adalah sebagai
implementasi dari merdeka mengajar

Coach : Kalau boleh tahu, pada saat mengajar ibu menggunakan sumber belajar apa?

Coachee : Saya menggunakan sumber belajar dari internet, seperti video pembelajaran di You
Tube, artikel ilmiah di internet.

Coach: Menurut ibu apakah menggunakan buku teks dapat menghambat eksplorasi murid?

Coachee:  Mmmm… kalo saya pikir-pikir kembali, penggunaan buku teks tidak akan
menghambat eksplorasi murid, bahkan bisa jadi memperkaya referensi murid dalam
mengeksplor materi pembelajaran.
Coach : ya.. saya setuju dengan ibu.. semua bisa kita jadikan sumber belajar, semakin banyak
yang kita gunakan semakin baik.

Rencana Aksi (Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan dibuat)

Coach : Jadi sekarang apa rencana ibu untuk untuk menyelesaikan masalah ini?

Coachee : yang pertama saya akan menghadap Kepala sekolah, untuk menyampaikan
permohonan maaf karena saya telah membuat kecewa bapak pengawas, kalua memang
memungkinkan saya ingin bertemu langsung dengan bapak Pengawas, supaya masalah ini bisa
selesai dan tidak menimbulkan salah paham yang berkepanjangan.

Coach : Apa yang akan ibu sampaikan kepada Bapak Pengawas?

Coachee : saya akan mengatakan bahwa saya akan mengajar menggunakan banyak sumber
belajar diantaranya buku teks, internet, video pembelajaran dengan tujuan supaya murid-murid
dapat mengeksplorasi materi dengan merdeka.

Coach : bagus sekali rencana ibu, mudah-mudahan berhasil..

TAnggungjawab (Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah
selanjutnya)

Coach : Apa komitmen ibu terhadap rencana ibu ini?

Coachee : Saya berkomitmen untuk selalu membuat rencana pembelajaran yang menggunakan
banyak sumber belajar untuk eksplorasi materi sehingga murid-murid saya dapat menjalankan
merdeka belajar dan saya akan membuat murid-murid saya senang dalam kegiatan eksplorasi
materi, tanpa ada unsur paksaan, akan saya serahkan pemilihan sumber belajar pada murid-murid
saya.

Coach : wah bagus sekali ibu… Saya sangat mendukung. Mudah- mudahan semua berjalan
lancar dan sesuai harapan ya bu…

Coachee : terima kasih bu Wety atas waktunya untuk sharring, mudah-mudahan kita semua bisa
menjadi Guru yang selalu dirindukan oleh murid-murid kita ya…Aamiin…

  

Lembar Observasi Proses Praktek Coaching Model Tirta (untuk Pengamat) 

No Langkah dalam model TIRTA Komentar

1. Tujuan: Menyampaikan tujuan coaching Menurut saya, Tujuan yang disampaikan oleh


coachee sangat jelas yaitu ingin mencari solusi
atas permasalahan pada saat disupervisi
mengajar.

2. Identifikasi:Memberikan pertanyaan- Coach memberikan pertanyaan yang dapat


pertanyaan dan umpan balik yang mengarah membuat coachee menyadari bahwa yang di
pada identifikasi potensi coachee sarankan oleh Pengawas bukan suatu yang harus
dihindari tetapi bisa untuk tambahan sumber
belajar dalam eksplorasi materi pembelajaran di
kelas

3. Rencana Aksi: Memberikan pertanyaan- Coach memberikan pertanyaan yang dapat


pertanyaan  dan umpan balik mengenai membuat coachee merencanakan hal-hal dalam
rencana aksi coachee dalam menyelesaikan menyelesaikan permasalahan baik dengan
permasalahannya kepala sekolah, dengan pengawas dan dengan
dirinya sendiri tentang sumber belajar.

4. Tanggung jawab: memberikan pertanyaan- Coach menanyakan tentang komitmen terhadap


pertanyaan dan umpan balik mengenai rencana yang diambil oleh Coachee dan ternyata
komitmen coachee dalam menjalankan membuat coachee menjadi yakin akan keputusan
rencana aksinya dalam solusi yang dia ambil.

Anda mungkin juga menyukai