Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Pengertian hadiah,wakaf,zakat,infaq,sedekah,suap dan korupsi


Dosen Pengampu : Amradi,s.pd.i.,m.pd

Di Susun Oleh Kelompok : 8

Siti sofiah : T.PAI.I.2019.


Surlina wati : T.PAI.I.2019.083
Ihkwan saputra : T.PAI.1.2019.
Ikhsan aditia : T.PAI.I.2019.

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM SYEKH MAULANA QORI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

SYEKH MAULANA QORI BANGKO

JURUSAN TARBIYAH

PRODI PAI

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-NYA, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.....................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Apa pengertian hadiah………………………………………………


B. Apa pengertian wakaf………………………………………………..
C. Apa pengertian zakat……………………………………………………
D. Apa pengertian infaq dan sedekah…………………………………….
E. Apa pengertian suap dan korupsi……………………………………..

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Islam adalah agama yang diridhai oleh Allah SWT dan sebagai rahmat bagi seluruh alam
semesta melalui Nabi Muhammad SAW. Semasa hidup, beliau selalu berbuat baik dengan
amalan shaleh seperti zakat, pemberian hadiah, hibah dan lain sebagainya. karena islam
menganjurkan untuk bershadaqah dengan tujuan menolong saudara muslim yang sedang
kesusahan dan untuk mendapat ridha Allah SWT.
Shadaqah bisa berupa uang, makanan, pakaian dan benda-benda lain yang bermanfaat.
Dalam pengertian luas, shadaqah bisa berbentuk sumbangan pemikiran, pengorbanan tenaga dan
jasa lainnya bahkan senyuman sekalipun.
Akhir-akhir ini kita sering kali mendengar kata-kata korupsi,suap, dan lainnya. Dalam
makalah ini kita akan mengkaji tentang hadiah, hibah, dan sogok, di sini kita akan melihat apa
itu sogok dan bagaimana kedudukannya dalam Islam, dan masuk ke hadiah atau hibah kah sogok
tersebut!

B.     Rumusan Masalah


1.      Apa pengertian hadiah?
2.      apa apa pengertian wakaf dan zakat?
3.      apa pengertian infak dan sedekah?
4. apa pengertian suap dan korupsi?
BAB II
PEMBAHASAN

A. HADIAH
Hadiah adalah pemberian sesuatu kepada seseorang dengan maksud untuk memuliakan
atau memberikan penghargaan. Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya agar saling
memberikan hadiah. Karena yang demikian itu dapat menumbuhkan kecintaan dan saling
menghormati antara sesama.
Hadiah adalah memberikan sesuatu tanpa ada imbalannya dan dibawa ke tempat orang
yang akan di beri karena hendak memuliakanya. Hadiah merupakan suatu penghargaan dari
pemberi kepada si penerima atas prestasi atau yang dikehendakinya. Rasulullah SAW  bersabda :
Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda “ sekiranya saya di undang untuk makan
sepotong kaki binatang, pasti akan saya kabulkan undangan tersebut, begitu juga kalau
sepotong kaki binatang dihadiahkan kepada saya, tentu saya akan saya terima”. (Riwayat
Bukhari).
Hukum hadiah adalah boleh ( mubah ). Nabi sendiripun juga sering menerima dan
memberi hadiah kepada sesama muslim, sebagaimana sabdanya: Artinya: "Rasulullah SAW
menerima hadiah dan beliau selalu membalasnya". (HR. AI Bazzar)
1. Rukun Hadiah
Rukun hadiah dan rukun hibah sebenarnya sama dengan rukun shadaqah, yaitu :
a. Orang yang memberi. Syaratnya ialah orang yang berhak memperedarkan hartanya
dan memiliki barang yang diberikan.
b. Orang yang menerima. Syaratnya adalah berhak memiliki.
c. Ijab qabul.
d. Ada barang yang diberikan. Syaratnya adalah barang itu dapa dijual, kecuali:
e. Barang-barang yang kecil. Misalnya dua atau tiga butir beras, tidak sah dijual, tetapi
sah diberikan.
f. Barang yang tidak diketahui tidaklah sah dijual, tetapi sah diberikan.
g. Kulit bangkai sebelum disamak tidaklah sah dijual, tetapi sah diberikan.[1]

B. WAKAF
Wakaf merupakan suatu bentuk amal yang pahalanya akan terus mengalir selama harta
wakaf itu dimanfaatkan. Wakaf juga merupakan suatu bentuk amalan yang dianjurkan dalam
Islam agar umat Islam melakukan wakaf. Selain itu Wakaf merupakan tanah negara yang tidak
dapat diserahkan kepada siapa pun, dan digunakan untuk tujuan amal, serta benda bergerak atau
tidak bergerak yang disediakan untuk kepentingan umum (Islam) sebagai pemberian yang
ikhlas1, karena dengan wakaf inilah pahala seorang muslim akan terus mengalir walaupun sudah
meninggal
Seperti diketahui di Indonesia hampir semua tempat ibadah umat Islam merupakan tanah
wakaf. Bahkan banyak sarana pendidikan, rumah sakit dan sarana kepentingan umum lainnya
merupakan tanah wakaf.6Jika tidak dikelola dengan baik akan banyak menimbulkan
permasalahan-permasalahan yang pada akhirnya tanah wakaf dapat digunakan untuk
kepentingan umat disalahgunakan oleh orang-orang yang menginginkan tanah tersebut untuk
memperkaya diri sendiri.Wakaf juga merupakan cabang yang penting di dalam hukum Islam,
sebab ia terjalin dalamseluruh aspek kehidupan umat Islam, baik ibadah maupun muamalah
(perekonomian sosial). Persoalannya terutama menyangkut masalah perkembangan
perekonomian dan sekaligus untuk dapat mengatasi kemiskinan karena dapat untuk
meningkatkan kesejahtraan masyarakat, seperti kebun, sawah, dan rumah. Maka wakaf apabila
dikelola dengan baik akan dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat.

C. ZAKAT

Menunaikan zakat adalah rukun Islam ke-4 setelah puasa. Zakat dalam pengertiannya
dimaknai sebagai sejumlah harta yang dikeluarkan oleh umat muslim kepada golongan yang
berhak menerimanya. Kewajiban muslim yang satu ini sebenarnya bertujuan untuk mensucikan
harta yang kita punya.Jangan sampai kita menjadi orang yang tamak dan serakah pada harta.
Apalagi harta tersebut sejatinya bukan milik kita, namun merupakan titipan yang juga harus kita
bagi kepada orang lain. Bukan hanya itu, ada sebagian harta kita yang sebenarnya milik orang
lain yang membutuhkan. Jadi, jangan lupa untuk mengeluarkan zakatmu.

Dalam Alquran dijelaskan bahwa ada delapan golongan yang berhak menerima zakat.
Golongan tersebut adalah fakir, miskin, riqab, amil zakat, gharim, mualaf, fisabilillah, dan ibnu
sabil. Untuk memperjelas kembali, pertama fakir. Fakir adalah orang yang hampir tidak memiliki
harta dan tidak memiliki penghasilan. Kedua, miskin, yakni orang yang memiliki sedikit harta
dan penghasilan, namun penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan. Ketiga, Riqab yakni hamba
sahaya atau budak, namun golongan ini sudah hampir tidak ada di masa sekarang.

Keempat, amil zakat atau orang-orang yang menjadi panitia zakat atau mengurus dan
mengelola dana zakat. Kelima, Gharim yakni sebutan untuk orang yang memiliki banyak hutang.
Keenam, muallaf atau orang yang baru saja memeluk agama Islam. Ketujuh, fisabilillah atau
orang yang berjuang di jalan Allah. Terakhir kedelapan, ibnu sabil yakni sebutan untuk musyafir
atau orang yang melakukan perjalanan.

1. Hukum Zakat

Zakat hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim. Untuk zakat fitrah, setiap muslim
wajib mengeluarkan zakat sebagai pelengkap ibadah puasa dan mensucikan harta. Sedangkan
zakat maal wajib bagi setiap muslim yang mampu. Ukuran bagi seseorang dikatakan mampu
adalah mencapai nishab, yakni ukuran minimal seseorang mengeluarkan zakat. Nisab zakat pun
berbeda-beda sesuai dengan macam zakatnya

2. Macam-macam Zakat

a) Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan untuk seluruh umat muslim dan dikeluarkan
sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri. Jika orang berniat mengeluarkan zakat saat kondisi setelah
selesai salat Ied, maka dianggap sebagai sedekah biasa, bukan zakat fitrah. Sebagaimana dalam
suatu hadits, Rasulullah bersabda:

"Barang siapa menunaikan zakat fitri sebelum shalat Id maka zakatnya diterima dan barangsiapa
yang menunaikannya setelah salat Id maka itu dianggap sebagai sedekah di antara berbagai
sedekah."

Ada beberapa syarat-syarat orang diwajibkan berzakat:

a) Beragama Islam
b) Merdeka

c) Menemui waktu Ramadhan dan Syawal

d) Memiliki kelebihan harta atau makanan dari kebutuhan atau tanggungannya di malam
dan pagi hari raya

Pada zakat fitrah, besar zakat yang dikeluarkan adalah satu sha' makanan pokok. Karena
makanan pokok di Indonesia adalah nasi, maka untuk zakat fitrah kita bisanya memberikan beras
sebesar 2,5 kg - 2,7 kg.

b) Zakat Maal

Maal artinya harta, maka zakat maal adalah salah satu zakat yang dikeluarkan umat
muslim untuk mensucikan hartanya. Syarat orang diwajibkan mengeluarkan zakat maal yakni:

a) Islam

b) Merdeka

c) Baligh dan berakal

Milik penuh, artinya harta tersebut memang benar-benar milik orang yang hendak
berzakat. Ia mendapatkan hartanya dengan proses yang dibenarkan dalam ajaran Islam dan
berhak mengelolanya.

a) Tidak memiliki hutang

b) Mencapai nishab

c) Mencapai haul atau sudah selama satu tahun

d) Harta tersebut berpotensi untuk bertambah atau berkembang

Zakat maal ada banyak macamnya, jika dibagi menurut objeknya, maka beberapa
diantara zakat maal sebagai berikut:
a. Emas dan perak

Emas dan perak termasuk harta yang berpotensi untuk berkembang. Nishab emas adalah
sebanyak 20 dinar atau setara dengan 85 gram emas. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu
Dawud, Rasulullah bersabda "Tidak ada kewajiban di atas kamu satupun yakni dalam emas
sampai memiliki 20 dinar. Jika telah memiliki 20 dinar dan telah berlalu satu haul, maka terdapat
zakat 1/2 dinar. Selebihnya dihitung sesuai dengan hal itu, dan tidak ada zakat harta kecuali
setelah satu haul".Zakat emas diambil sebesar 2.5% atau 1/40. Contoh kasus dan perhitungannya
sebagai berikut:

b. Binatang ternak

Masing-masing binatang ternak punya nishab yang berbeda. Ada tiga bintang ternak yang
harus dikeluarkan zakatnya, yakni unta, sapi, dan kambing/domba. Berikut hadits tentang
ketentuan zakat binatang ternak, dari hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik "Mengenai zakat
pada kambing yang digembalakan jika telah mencapai 40-120 ekor, dikenai zakat 1 ekor
kambing".

c. Hasil pertanian

Nishab hasil pertanian seperti bahan makanan pokok adalah 5 wasq atau setara dengan
750 kilogram. Namun dalam pendapat lain disebutkan bahwa untuk beras nishabnya sebesar 815
kilogram. Apabila dialiri dengan hujan, maka kadar zakatnya adalah 10%. Sedangkan jika
menggunakan irigasi, maka kadar zakatnya 5%.

d. Hasil perdagangan

Zakat perdagangan wajib dikeluarkan jika memenuhi dua ketentuan, yakni nilai barang
dagangannya mencapai nishab emas dan perak dan cukup haul. Cara menghitung zakat
perdagangan adalah menambahkan modal dan keuntungan, dikurangi kerugian, kemudian
dikalikan dengna 2,5 persen.

e. Rikaz (Harta karun atau harta temuan)


Harta temuan atau harta karun juga harus dikeluarkan zakatnya, yakni sebesar 20% atau
1/5 dari harta. Hal ini sesuai dengan hadits, bahwa Rasulullah bersabda:

"Barang tambang (ma'dan) adlaah harta yang terbuang-buang dan harta karun (rikaz) dizakati
sebesar 1/5(20%)"

D. INFAK DAN SEDEKAH


1. Infak

Berasal dari kata (‫ )انفك‬yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan
sesuatu, pengeluaran sukarela yang tidak ditentukan jumlah dan waktunya. Menurut kamus besar
bahasa Indonesia infaq berarti pemberian (sumbangan) harta dan sebagainya (selain zakat wajib)
untuk kebaikan. Sedangkan menurut syara‟ infaq berarti mengeluarkan sebagian harta atau
pendapatan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan agama Islam. Setiap kali seorang
muslim menerima rezeki dari Allah maka ia dapat menginfaqkan sebagian hartanya.
Infaqberbeda dengan zakat, infaq tidak mengenal nisab dan jumlah harta yang ditentukan secara
hukum.2Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa infaq merupakan salahsatu bentuk
keadilan dalam mendistribusikan kekayaan, dimana dalam Islam tujuan dari distribusi kekayaan
adalah agar kekayaan tidak menumpuk pada segolongan kecil masyarakat. Karena dalam harta
itu ada hak-hak orang miskin
2. Sedekah

Merupakan salah satu kewajiban yang dilakukan olehseorang muslim yang telah
berlebihan hartanya.Yang wajib bersedekah kepada orang yang berhak menerimanya. Sedekah
adalah hak Allah berupa harta yang diberikan oleh seseorang yang kaya kepada yang
berhakmenerimanyafakir dan miskin.Harta itu disebut dengan sedekah karenadidalamnya
terkandungberkahpenyucian jiwa, pengembangan dengan kebaikan-kebaikan,dan harapan untuk
mendapat.Hal itudisebabkanasalkata sedekah adalah al-shodaqoh yang berarti tumbuh, suci, dan
berkah. Disamping sedekah wajib, ada juga sedekah yang disunnahkan dan dianjurkan untuk
dikeluarkan kapan saja. Hal ini disebabkan karena anjuran dari al-Qur’an dan as-Sunnah untuk
mengeluarkan sedekah tidaklah terikat. Mengeluarkan sedekah pada setiap saat yang merupakan
perbuatan sunnah dilakukan menurut ijma’ ulama, danIslam mengajak manusia untuk berkorban
harta, memberikan dorongan kepadanya dengan gaya bahasa yang memikat hati, membangkitkan
semangat jiwa, dan menanamkan nilai-nilai kebaikan didalam hati. Sedekah disunnahkan bagi
orang yang memiliki kelebihan harta, yaitu dari biaya untuk dirinya sendiri dan biaya orang lain.

E. SUAP DAN KORUPSI


1. Suap
Disebut juga dengan sogok atau memberi uang pelicin.Adapun dalam bahasa syariat
disebut dengan risywah. Menurut terminology fiqh, risywah (suap) adalah segala sesuatu yang
diberikan oleh seseorang kepada seorang hakim atau yang bukan hakim agar ia memutuskan
suatu perkara untuk (kepentingan) nya atau agar ia mengikuti kemauannya. Sedangkan menurut
Ibnu Nadim, risywah adalah segala sesuatu yang diberikan seseorag kepada hakim lainnya untuk
memutuskan suatu perkara atau membawa (putusan tersebut) sesuai dengan keinginannya yang
memberi). Secara istilah disebut “memberi uang dan sebagainya kepada petugas (pegawai),
dengan harapan mendapatkan kemudahan dalam suatu urusan”.Sangat disayangkan suap-
menyuap dewasa ini seperti sudah menjadi penyakit menahun yang sangat sulit disembuhkan
bahkan disinyalir sudah membudaya.Segala aktifitas, baik yang berskala kecil maupun yang
berskala besar tidak terlepas dari suap-menyuap. Dilakukan orang.Suap sebagai modus
penggelapan pajak yang dilakukan oleh wajib pajak dengan cara menghindarkan diri dari pajak
dengan cara illegal atau dalam arti lainnya melakukan penyelewengan pajak dimana
penghindaran diri dari pajak ini bisa saja disebut dengan pelanggaran Undang-Undang yang
dapat merugikan negara. Karena Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara.

2. Korupsi
Korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini, sudah dalam posisi yang sangat parah dan
begitu mengakar dalam setiap sendi kehidupan. Perkembangan praktek korupsi dari tahun ke
tahun semakin meningkat, baik dari kuantitas atau jumlah kerugian keuangan negara maupun
dari segi kualitas yang semakin sistematis, canggih serta lingkupnya sudah meluas dalam seluruh
aspek masyarakat. Meningkatnya tindak pidana korupsi yang tidak terkendali akan membawa
bencana tidak saja terhadap kehidupan perekonomian nasional tetapi juga pada kehidupan
berbangsa dan bernegara pada umumnya. Maraknya kasus tindak pidana korupsi di Indonesia,
tidak lagi mengenal batas-batas siapa, mengapa, dan bagaimana. Tidak hanya pemangku jabatan
dan kepentingan saja yang melakukan tindak pidana korupsi, baik di sektor publik maupun
privat, tetapi tindak pidana korupsi sudah menjadi suatu fenomena.Penyelenggaraan negara yang
bersih menjadi penting dan sangat diperlukan untuk menghindari praktek-praktek korupsi yang
tidak saja melibatkan pejabat bersangkutan, tetapi juga oleh keluarga dan kroninya, yang apabila
dibiarkan,maka rakyat Indonesia akan berada dalam posisi yang sangat dirugikan. Menurut
Nyoman Serikat Putra Jaya menyebutkan bahwa tindak pidana korupsi tidak hanya dilakukan
oleh penyelenggara negara, antar penyelenggara negara, melainkan juga penyelenggara negara
dengan pihak lain
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

1.      Sadaqah
shadaqah adalah memberikan sesuatu tanpa ada tukarannya karena mengharapkan pahala dari
Allah Swt.
2.      Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu secara cuma-cuma dengan maksud untuk memuliakan
seseorang karena sesuatu kebaikan yang telah diperbuat. Dengan kata lain, hadiah berfungsi
sebagai imbalan jasa dengan jumlah tidak ditentukan terlebih dahulu antara pemberi dan
penerima.
s3.     Infaq
Secara lughawi (etimologis) infaq berasal dari akar kata n-f-q ‫ نفض‬yang berarti
membelanjankan harta. Dalam istilah fiqih infaq (infak) adalah mengeluarkan atau
membelanjakan harta yang baik untuk perkara ibadah (mendapat pahala) atau perkara yang
dibolehkan. Dari pengertian di atas, maka menafkahi anak istri termasuk daripada infaq. 
4.      Waqab
Ditinjau dari segi bahasa wakaf berarti menahan. Sedangkan menurut istilah syara’, ialah
menahan sesuatu benda yang kekal zatnya, untuk diambil manfaatnya untuk kebaikan dan
kemajuanIslam. Menahan suatu benda yang kekal zatnya, artinya tidak dijual dan tidak diberikan
serta tidak pula diwariskan, tetapi hanya disedekahkan untuk diambil manfaatnya saja.
DAFTAR PUSTAKA

Rozali643.2014.Makalah,shodaqoh,indfaq,danhadiah.(Online), (diakses: 8 April 2017.

Wardahcheche. 2014. Hibah. (Online),

Sri Ramadan. 2014. Makalah zakat, infaq, sadaqah, dan wakaf. (Online), (

Zakiah.Dardjad Ilmu Fiqh jilid 3. 1995 . Yogyakarta.

Rahman. Penjelasan Lengkap Hukun-hukum ALLAH(Syariah). 2002. Jakarta Utara.

Anda mungkin juga menyukai